Anda di halaman 1dari 61

Organisasi

dan
Struktur Organisasi
Bertold Sumedi, S.KM, MKes

Mata Kuliah; Manajemen Radiologi

Sekolah Tinggi Kesehatan “Widya Husada” Semarang

2019
Organisasi
Pengertian :
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Berikut pengertian organisasi menurut para ahli:

“ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang


atau lebih” (I define organization as a system of
cooperatives of two more persons)
- Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”

Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai


tujuan bersama ( “Organization is the form of every human
association for the attainment of common purpose” )
-James D. Mooney
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari bagian-bagian yang
saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan
yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.

(“Organization is the systematic bringing together of interdependent


part to form a unified whole through which authority, coordination and
control may be exercised to achive a given purpose”)

- Dimock
Kata kunci Organisasi
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa
setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :

• Orang-orang (sekumpulan orang),


• Kerjasama,
• Tujuan yang ingin dicapai,
Ciri-Ciri Organisasi
a.Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan
saling mengenal,
b.Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama
lain saling berkaitan (interdependent part) yang
merupakan kesatuan kegiatan,
c.Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau
kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d.Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e.Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Prinsip-Prinsip Organisasi

“Organization of Canadian Government Administration”


(A.M. Williams,1965)

Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas, √ Rentang Pengendalian,


Skala Hirarkhi, √ Fungsional,
Kesatuan Perintah, √ Pemisahan,
Pendelegasian Wewenang, √ Keseimbangan,
Pertanggungjawaban, √ Fleksibilitas,
Pembagian Pekerjaan, √ Kepemimpinan.
 Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai,
Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin
dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan lain lain.

Prinsip Skala Hirarkhi.


Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari
pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat
mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan
Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung
jawab kepada seorang atasan saja.

Prinsip Pendelegasian Wewenang.


Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian
wewenang kepada bawahannya yang dapat menjamin tercapainya
hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan,
melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung
jawab sepenuhnya kepada atasan.

Prinsip Pembagian Pekerjaan.


Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, agar dapat berjalan
optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai.
Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam
pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang
efektivitas jalannya organisasi.
Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan
oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali
ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu
organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.

Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional
harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja,
serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan
tanggung jawabnya kepada orang lain.

Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui
aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya
sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’,
struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang
ada di kota besar.
Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.

Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya
kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang
digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Organisasi adalah “kendaraan” untuk mencapai visi strategik
13

Misi
Why do we exist

Visi Nilai-nilai (Values)


What do we want to achieve What do we believe in

Struktur Budaya
organisasi Strategi Korporat

Sistem
Bentuk-bentuk Organisasi 14

Berdasarkan suatu jumlah pemegang pimpinan


organisasi, ada 2 bentuk pokok :
1. Bentuk Tunggal
Bentuk ini biasanya terdapat pada organisasi yang masih
sederhana. Pimpinan berada di satu orang, kekuasan,
pengawasan dan tanggung jawab. Kebaikannya
masalah dapat diputuskan cepat.
2. Bentuk Komisi
Organisasi yang mempunyai pipmpinan berupa sebuah
dewan yang terdiri dari beberapa orang. Bentuk ini
banyak dipakai organisasi yang mempunyai tugas
membuat peraturan atau pertimbangan.
Kebaikan dan Kelemahan Organisasi
15
Bentuk Komisi
1. Adanya pembagian kerja.
2. Keputusan yang dihasilkan yang terbaik dan obyektif.
3. Adanya kerjasama yang erat dan tanggung jawab
bersama.
4. Keputusan tidak bisa diambil secara cepat.
5. Tindakan pimpinan bisa jadi kurang tegas karena suatu
tindakan merupakan hasil kompromi dari pendapatan
beberapa orang.
6. Tanggung jawab kurang jelas karena keputusan diambil
oleh beberapa orang sebagai suatu kesatuan.
Bentuk-bentuk Organisasi 16

Berdasarkan sifatnya organisasi dibagi


menjadi 2 :
1. Organisasi informal, yaitu keseluruhan hubungan serta
interaksi perorangan dan penggolongan ke dalam
kelompok yang lebih kecil dari anggota organisasi itu.
2. Organisasi formal, yaitu suatu bentuk perkumpulan yang
dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu,
yang di dalamnya tercakup sistem kerja sama dari dua
orang atau lebih. Contoh : partai politik, perkumpulan
sosial, perusahaan, sekolah,dll.
17
Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas
kekuasaan dan tanggung jawab serta
hubungan kerja pada kesatuan-kesatuan
administrasi organisasi tersebut, yaitu :
1. Bentuk line (lurus/hierarki)
2. Bentuk staf atau fungsional
3. Bentuk gabungan staf dan line
4. Bentuk organisasi sistem panitia
18
Bentuk Line
Organisasi line/hierarki, bentuk kekuasaan dan tanggung
jawab berjalan dari pipmpinan sampai bawah, yaitu para
pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.

Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung


secara vertikal.

Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga


hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan dilaksanakan
secara langsung (face to face).
Bentuk Line 19
MANAGER
(Pemimpian)

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Administrasi dan
Keuangan

Mesin Bahan Pabrik Promosi Penjualan Anggaran Administrasi

Buruh Buruh
Bentuk Staf 20

Bentuk organisasi staf ini disebut juga organisasi fungsional.


Pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli
dalam suatu fungsi yang merupakan bidang keahliannya.

Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai kekuasaan mengenai


bidang keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan
manapun, tetapi tidak berhak memerintah secara
langsung,wewenangnya memberi saran dan nasihat.
Bentuk Staf 21

PIMPINAN
(Direktur)

Bagian Bagian Bagian Bagian


Perdagangan Urusan Teknik Perencanaan Kepegawaian

Proyek A Proyek B Proyek C


Bentuk Staf 22

MANAGER

Kepala Bagian X Kepala Bagian Kepala Bagian Y


Produksi

R.C. I.C. T.C. D.C.

G.B. S.B. INS R.B.

KARYAWAN
Bentuk Staf 23

Tugas-tugas produksi terdiri dari perencanaan dan


bagian pelaksanaan.

Tugas produksi digolongkan dalam 8 tugas kecil,


sedangkan perencanaan dibagi menjadi 3 tugas
yang lebih kecil. Tugas planning dibagi menjadi 4
tugas yang lebih kecil.

Kedelapan tugas kecil itu dilaksanakan oleh mandor


dan clerk, maka terdapat 8 pemimpin di bagian
produksi.
Bentuk Staf 24
Masing-masing pemimpin dan tugas-tugas ke 8 bagian :
1. RC (Route Clerk)
Bertugas menentukan cara perjalana barang, yaitu dari bahan
dasar diangkut di gudang  bahan mentah  gudang barang
jadi. RC harus memperhatikan jalan terpendek untuk mendapatkan
biaya pengangkutan intern yang rendah.
2. IC ( Instruction Clerk)
Bertugas memberi petunjuk kepada pekerja mengenai cara-cara
bekerja. Petunjuk itu tertulis dalam instruksi dengan singkat dan jelas
ketika buruh mendapat kartu petunjuk itu.
3. TC (Time Cost Clerk)
Bertugas mengitung ongkos dan waktu yang diperlukan untuk
membuat suatu barang, menentukan time schedulling dan
standard cost dari masing-masing barang. Menentukan biaya satu
unit barang, upah yang harus dibayar dan harga pokok tiap
barang.
Bentuk Staf 25
4. DC (Disclipinarian)
Bertugas menjaga ketertiban dalam bagian produksi, bagian
perencanaan dan bagian pelaksanaan.
5. GB (Gang Boss)
Bertugas mengadakan persiapan untuk pekerja yang sesuai dengan
kartu instruksi, dibuat oleh instruction clerk.
6. SB (Speed Boss)
Bertugas menjaga agar mesin berjalan lancar sesuai dengan waktu
yang ditentukan dalam instruksi.
7. Inspectur
Bertugas menyelidiki pekerjaan agar sesuai dengan syarat-syarat dan
menjaga kualitas barang yang diproduksi.
8. RB (Repair Boss)
Bertugas memperbaiki mesin sebelum dimulai atau memeriksa pada
saat pekerjaan sedang dilaksanakan.
Bentuk Gabungan 26
Staf dan Line
Organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di
pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk
memberikan nasihat dan bantuan terhadap kesatuan-
kesatuan tertentu.

Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai


fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk
langsung memerintah para pekerja atau meminta
tanggung jawab mereka.
Bentuk Organisasi 27
Sistem Panitia/Komite

Panitia /Komite adalah sekelompok orang yang siap


sebagai suatu kelompok yang mendapat kepercayaan
untuk beberapa hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk
waktu terbatas atau waktu tidak terbatas.

Kedudukan panitia/Komite tergantung dari tugasnya. Bila


sebagai penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila sebagai
pemimpin, misalnya menentukan keputusan, maka ia
berkedudukan sebagai line.
Kebaikan 28
Bentuk Organisasi Sistem Panitia/Komite
1. Keputusan yang diambil pada umunya tepat karena
dibicarakan secara kolektif dan musyawarah oleh
kelompok pimpinan organisasi.
2. Mencegah seseorang mempunyai tindakan kekuasaan
yang berlebih dan sewenang-wenang.
3. Kerjasama dapat terkoordinasikan di dalam
perencanaan kerja. Kesimpulan dari pemikiran-
pemikiran dapat terjamin.
4. Orang-orang yang banyak kaitan dengan kepentingan
dalam suatu hal di dalamnya, misalnya board of
director, DPR dan MPR.
Kelemahan Bentuk Organisasi 29
Sistem Panitia/Komite
1. Proses pengambilan keputusan berjalan lambat karena
harus melalui musyawarah.
2. Kesulitan timbul ketika diminta pertanggungjawaban
pada satu orang, karena segalanya dibebankan pada
beberapa orang sebagai kesatuan.
3. Prinsip unity of command kurang diperhatikan sehingga
pelaksana bingung karena perintah tidak datang dari satu
orang.
4. Daya kreasi operasional tidak dapat menonjol karena
semua pelaksanaan berdasarkan prinsip kolektivitas.
5. Keputusan terkadang hanya ide seseorang atau
golongan kecil anggota, yang dominan terhadap
kelompok.
Organisasi Komite
Tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan
secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan atau board dengan plurastic
manajemen.

Terdiri dari :
Executive Committe (Pimpinan Komite),
Anggotanya mempunyai wewenang lini
Staff Committe
Orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staff
Struktur Organisasi

Struktur organisasi yaitu susunan dan hubungan antar


komponen-komponen, bagian dan posisi dalam suatu
perusahaan. Struktur organisasi merinci pembagian
aktivitas kerja dan menunjukkan tingkat spesialisasi dari
suatu pekerjaan, serta menunjukkan hierarki dan struktur
wewenang organisasi dan memperlihatkan hubungan
pelaporannya.
Langkah Pembentukan
Struktur Organisasi
• Mereview Tujuan dan Perencanaan yang telah dibuat.
• Menentukan berbagai aktivitas yang ada di Instalasi
anda.
• Mengklasifikasikan berbagai aktivitas.
• Menetapkan sejauh mana otonomi struktural.
• Merancang Hirarki.

32
Perancangan Struktur Organisasi
33

 Strategic  Penekanan pada proses


pelayanan inti

 Synchronized Peningkatan integrasi berbagai


kegiatan

 Small (Lean)  Penghapusan birokrasi yang


berlebihan

 Simple  Pengurangan kompleksitas

 Speedy  Peningkatan kecepatan untuk


memberikan pelayanan
Faktor-faktor Penentu 34
Struktur Organisasi
Faktor-faktor penentu struktur organisasi menurut
Alfred D. Chandler :
1. Teknologi
Bentuk teknologi yang digunakan suatu perusahaan akan
mempengaruhi organisasi di perusahaan tersebut.
2. Manusia
Membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh kebutuhan
mereka dan kecenderungan lingkungan kerjanya.
3. Ukuran dan Struktur
Ukuran dan organisasi secara menyeluruhan atau sub unitnya
mempengaruhi organisasi bila ukurannya membesar dicapai suatu
titik ketika perusahaan terpaksa melakukan desentralisasi
pengambilan keputusan.
Lima Unsur yang Digunakan
35
Kerangka Menganalisis Struktur Organisasi
1. Spesialisasi aktivitas
Pembagian kerja dan departementisasi, spesifikasi tugas-tugas
perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi dan penyatuan
tugas-tugas ke dalam unit kerja.
2. Standarisasi aktivitas
Prosedur untuk menjamin kelayakdugaan (predictability) aktivitas
sehingga sama dan konsisten.
3. Koordinasi aktivitas
Prosedur mengintegrasikan fungsi-fungsi sub unit dalam organisasi.
4. Hierarki dan struktur wewenang
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu
pada lokasi kekuasaan atau wewenang pengambilan keputusan.
5. Ukuran unit kerja mengacu pada ruang lingkup kegiatan dan jumlah
pegawai dalam suatu kelompok kerja.
Struktur Organisasi Formal 36
Berdasarkan Fungsi

DIREKTUR

Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur


Produksi Pemasaran Keuangan Personalia

KARYAWAN
Kelebihan dan Kelemahan Struktur
Organisasi Formal Berdasarkan Fungsi 37

1. Cocok untuk lingkungan yang stabil.


2. Menunjang pengembangan keahlian.
3. Memberi kesempatan bagi para spesialis.
4. Hanya memerlukan koordinasi minimal.
5. Hanya memerlukan keterampilan antar pribadi yang kecil.
6. Dalam organisasi yang besar, tanggapan lambat di terima.
7. Terjadi kemacetan (bottleneck) karena pelaksanaan tugas yang
beruntun.
8. Tidak merangsang inovasi, perspektifnya kecil.
9. Menimbulkan konflik mengenai prioritas produk.
10. Tidak menunjang perkembangan manajer umum.
11. Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran seluruh usaha.
Struktur Organisasi Formal Produk/Pasar : 38
Divisi Berdasarkan Produk

DIREKTUR

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Keuangan Personalia

Manajer Umum Manajer Umum Manajer Umum


Bagian Obat-obatan Bagian Obat-obatan Bagian Obat-obatan
Umum Tradisional Bebas

Penjual Penjual Penjual


Kebaikan Struktur Organisasi Formal 39
Produk/Pasar : Divisi Berdasarkan Produk

1. Cocok untuk perubahan cepat.


2. Memungkinkan adanya visibilitas produk yang tinggi.
3. Kejelasan tanggung jawab.
4. Memungkinkan pemrosesan tugas-tugas ganda secara
paralel.
5. Memudahkan pelatihan manajer umum.
40
Kelemahan Struktur Organisasi Formal
Produk/Pasar : Divisi Berdasarkan Produk
1. Menyebabkan terjadinya pertikaian untuk alokasi
sumber daya.
2. Tidak mendukung koordinasi aktivitas antar berbagai
divisi.
3. Mendorong pengabdian prioritas jangka panjang.
4. Memungkinkan menurunnya pendalaman keahlian.
5. Memungkinkan terjadinya konflik antara divisi dan
prioritas perusahaan.
Struktur Organisasi Formal Produk/Pasar
41
Perusahaan dalam Produksi Manufaktur :
Divisi Berdasarkan Wilayah

DIREKTUR

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala


Produksi Pemasaran Keuangan Bagian
Personalia

Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan


Pulau Jawa Malaysia Luar Jawa
Struktur Organisasi Formal Produk/Pasar 42
Perusahaan dalam Produksi Manufaktur :
Divisi Berdasarkan Pelanggan
DIREKTUR

Kepala Divisi Kepala Divisi Kepala Divisi


Pakaian Pakaian Pakaian
Pengantin Wanita Bayi

Karyawan
Kebaikan Struktur Organisasi Formal
Produk/Pasar Perusahaan dalam Produksi 43
Manufaktur : Divisi Berdasarkan Pelanggan
1. Memberikan keluwesan kepada pegawai.
2. Merangsang kerja sama antar disiplin.
3. Melibatkan, memotivasi dan menantang para pegawai.
4. Mengembangkan keterampilan pegawai.
5. Pimpinan teras tidak harus ikut menyusun rencana.
6. Merangsang orang untuk mengidentifikasi diri dengan
produk terakhir.
7. Memungkinkan pakar dialihkan ke semua bidang yang
membutuhan.
Kelemahan Struktur Organisasi Formal Produk/Pasar
Perusahaan dalam Produksi Manufaktur : Divisi 44
Berdasarkan Pelanggan

1. Memungkinkan timbulnya perasaan anarki.


2. Mendorong terjadinya persaingan kekuasaan.
3. Dapat menimbulkan lebih banyak diskusi daripada
tindakan.
4. Menurut keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar
perorangan.
5. Membutuhkan biaya besar.
6. Risiko beberapa tim proyek mengerjakan pekerjaan yang
sama.
7. Merugikan koral, jika pegawai harus dihukum kembali.
Bagan Organisasi 45
Salah satu cara untuk melihat dan mengetahui
ruang lingkup dari suatu organisasi dari bagan
organisasinya, yaitu suatu organisasi dilukiskan di
atas kertas. Bagan tersebut mempunyai gambaran
mengenai :
1. Isi dan luas organisasi.
2. Saluran-saluran kekuasaan dan tanggung jawab dari
pimpinan sampai bawah.
3. Perincian dan batas-batas tugas pekerjaan tiap kesatuan
dalam garis besarnya.
4. Jabatan-jabatan yang terdapat pada organisasi itu dan
nama orang yang menduduki jabatan tersebut
ORGANISASI MATRIKS
46
GENERAL
MANAGER

Riset dan Pengendalian Uji dan Administrasi Pembelian Manufaktur Rekayasa


Pengembangan Kualitas Jaminan Kontrak a

Manajer Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Proyek A dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Manufaktur
Pengembangan Kualitas Jaminan Administrasi

Manajer Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Proyek B dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Jaminan Manufaktur
Pengembangan Kualitas Administrasi

Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Manajer Pengendalian Tes dan
dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Proyek C Kualitas Jaminan Manufaktur
Pengembangan Administrasi
BENTUK PIRAMIDA 47
BENTUK HORIZONTAL
48
BENTUK VERTIKAL
49
Organisasi Bentuk Piramida menurut tingkat-tingkat pengawasan dari atas ke
bawah. Bagan piramida adalah bentuk pokok yang paling sederhana dan 50
mudah dibuat. Bagan ini sangat tepat untuk melukiskan organisasi bentuk line.

Organisasi Bentuk Horizontal dipakai sebagai selingan bentuk piramida,


melukiskan bentuk organisasi staf atau fungsional.

Organisasi Bentuk Vertikal digunakan untuk melukiskan organisasi yang


mempunyai dua macam kesatuan, yaitu kesatuan penasihat atau pembantu
pada baris kanan, sedangkan pada baris kiri melukiskan kesatuan pokok.

Organisasi Bentuk Lingkaran untuk mengatasi akibat sampingan dari bentuk


organisasi vertikal atau horizontal berbentuk tingkatan-tingkatan yang bisa
menimbulkan dampak psikologis, misalnya pekerjaan yang rendah.

Organisasi Bentuk Lukisan tidak lagi terdapat kotak-kotak untuk menunjukkan


kesatuan-kesatuan dari organisasi itu. Kesatuan-kesatuan itu diwujudkan
dalam lukisan dengan isi atau tugas mereka.
BENTUK LINGKARAN 51

Keterangan:
11
1. Direktur Utama
2, 3, 4, 5 Direktur Penjualan 7 5 1 3 10 12
6, 7, 8, 9 Pimpinan Jakarta
(Pusat, Utara, Barat, Timur) 9
10. Pimpinan Medan
11. Pimpinan Surabaya 2
12. Staf (Para Penjual) 8
Authority dan Responsibility 52
Otoritas dalam konteks manajemen merupakan suatu
kewenangan berupa hak untuk bertindak,memerintah,
mengendalikan, mengadakan pengawasan, dan
membuat keputusan.

Menurut Max Weber, dalam susunan masyarakat


otoritas/kewibawaan ada 3 macam :
1. Kewibawaan yang legal.
Sifatnya percaya pada sahnya peraturan secara hukum.
2. Kewibawaan yang bersifat tradisi.
Percaya sucinya tradisi dan adat istiadat.
3. Kewibawaan yang karismatis.
Percaya pada sucinya orang yang berwibawa, misalnya orang yang diakui rahmat
dan hidayat dari Tuhan.
Authority dan Responsibility 53

Tanggung jawab (Responsibility) mempunyai 3


aspek :
1. Tanggung jawab sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan.
2. Tanggung jawab sebagai penentuan kewajiban.
3. Tanggung jawab sebagai kewibawaan.

Tanggung jawab dapat dilihat dari 2 fase :


1. Merupakan kewajiban bagi seseorang untuk mencapai hasil-
hasil tertentu.
2. Merupakan tanggung jawab seseorang kepada atasan (orang
yang didelegasikan kekuasaan) mengenai sampai mana hasil
yang dicapai.
Authority dan Responsibility 54

Delegasi meliputi 3 hal sebagai berikut :


1. Penyerahan tugas oleh suatu eksekutif kepada
bawahannya.
2. Pemberian ijin atau wewenang untuk membuat pesan
agar mempergunakan sumber daya dan menetapkan
tindakan lain yang perlu dalam melaksanakan tugas-
tugas yang didelegasikan.
3. Perwujudan dari suatu kewajiban pada yang lebih
rendah (sub ordinat) untuk memenuhi tugas pekerjaan
dari eksekutif.
Authority dan Responsibility 55

Desentralisasi adalah suatu variasi delegasi.

Delegasi merupakan proses dalam mempercayakan


tanggung jawab dan wewenang kepada orang lain.
Desentralisasi adalah delegasi wewenang yang sistematis
dan selaras dengan tahap-tahap operatif perusahaan.
Misalnya penyebaran fisik atau pabrik dan fasilitas. Kebalikan
dari penyebaran ini disebut konsolidasi.

Sentralisasi atau wewenang adalah pemusatan wewenang


pada taraf tertinggi pada perusahaan atau organisasi.
Authority dan Responsibility 56
Prinsip-prinsip Delegasi dan
Desentralisasi
1. Prinsip batas pengawasan dan penelitian (principle limits of
control)
Delegasi ini hanya berlangsung sampai batas pengawasan
dan penelitian yang efektif.
2. Prinsip kewenangan yang seimbang (principles of
complete authority)
Wewenang harus didelegasikan seimbang dengan
tanggung jawab.
Authority dan Responsibility
3. Prinsip pertanggunganjawab sepenuhnya (principles of
accountability)
Atasan harus bertanggung jawab atas tindakan bawahannya.
Prinsip hubungan melapor secara tunggal (principles of single
reporting)

4. Setiap orang harus memberikan tanggung jawabnya kepada


seorang atasan saja, terutama untuk tanggung jawab dan
wewenang yang terinci.
Authority dan Responsibility
Cara mendelegasikan agar delegasi lebih efektif :
1. Definisikan tanggung jawab, wewenang, dan tanggung
jawab yang dinyatakan dengan tegas dan secara
tertulis. Salah satu kesulitan penting, yaitu bagaimana
suatu pekerjaan harus dilakukan, apa yang dilakukan,
kemudian dirinci dalam arti batas-batasnya.

2. Memberi iklim yang wajar untuk delegasi.


Delegasi harus dimulai dari atasan.
Authority dan Responsibility 59
3. Mengetahui kapan delegasi harus dibatalkan.
Manajer harus berani mengambil kekuasaan dan
wewenang yang didelegasikan, jika keadaannya
terpaksa.
4. Menjelaskan ukuran-ukuran pekerjaan.
Bertanggung jawab harus didasarkan atas ukuran-ukuran
pekerjaan yang jelas, dapat dipahami, dan diukur.
Manajer harus mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawab, tetapi tidak dapat mendelegasikan
pertanggungjawaban (accountibility).
Authority dan Responsibility 60

Rintangan-rintangan terhadap delegasi :


1. Khawatir untuk mendelegasikan.
Hal ini disebabkan karena ia menganggap bawahan
kurang baik sehingga ia malu.
2. Enggan untuk mendelegasikan.
Pimpinan mengharapkan agar bawahannya mampu
melakukan pekerjaan dan mengambil keputusan persis
seperti yang dilakukannya.
3. Berkeberatan
Pimpinan mendelegasikan betul-betul keberatannya
karena melihat bawahannya akan melebihinya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai