Anda di halaman 1dari 6

Materi 2

TIPE DAN STRUKTUR ORGANISASI


Tipe Organisasi
Tipe-tipe organisasi meliputi:
1. Organisasi-organisasi Formal dan Informal
Organisasi formal mempunyai struktur yang dinyatakan dengan baik yang dapat
menggambarkan hubungan-hubungan wewenang, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggungjawab.
Ciri-cirinya adalah:
1. Bersifat impersonal dan objektif,
2. Kedudukan setiap individu didasarkan pada fungsi masing-masing di dalam satu sistem
hierarki, dengan tugas pekerjaan masing-masing,
3. Terdapat relasi formal berdasarkan alasan-alasan ideal dari status resmi dalam organisasi,
4. Suasana kerja dan komunikasi berlandaskan kompetisi/persaingan dan efisiensi.

Organisasi informal ialah sistem interelasi manusiawi berdasarkan rasa suka dan tidak
suka, dengan iklim psikis yang intim, kontak muka berhadapan muka serta moral tinggi. Ciri-
cirinya adalah:
1. Terintegrasi dengan baik,
2. Di luar kelompok informal atau primer terdapat kelompok lebih besar yaitu kelompok formal
atau sekunder,
3. Setiap anggota secara individual mengadakan interelasi berupa jaringan perikatan yang
pribadi atau personal disertai komunikasi akrab,
4. Terdapat iklim psikis suka dan tidak suka atau acuh dan tak acuh.

2. Organisasi Primer dan Organisasi Sekunder


Istilah-istilah “primer” dan “sekunder” juga menyatakan dua wujud ekstrim, pada sebuah
kontinum seperti pada Gambar 1.
Keterlibatan Keterlibatan
Emosional secara Kontraktual
Lengkap

Primer Sekunder

Gambar 1. Ciri organisasi primer dan sekunder

Organisasi-organisasi primer menuntut keterlibatan lengkap pribadi dan emosional dari


para anggotanya. Organisasi-organisasi demikian dicirikan dengan hubungan-hubungan yang
bersifat pribadi, langsung, spontan, dan tatap muka. Organisasi-organisasi sekunder
menunjukkan hubungan-hubungan yang ada bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual.

3. Organisasi-organisasi yang Diklasifikasikan Berdasarkan Sasaran


Setiap organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan berdasarkan sasaran-sasaran atau
kepentingan tertentu, yang secara luas dapat dirumuskan antara lain untuk memuaskan
kebutuhan, keinginan, atau sasaran-sasaran para anggotanya.
Berdasarkan hal tersebut, organisasi dapat diklasifikasikan sesuai dengan sasaran-sasaran
khusus para anggotanya yang berusaha dipenuhi olehnya. Sebagai contoh dikemukakan adanya:
1. Organisasi-organisasi pelayanan (service organizations)
2. Organisasi-organisasi ekonomi (economic organizations)
3. Organisasi-organisasi religius (religius organizations)
4. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
5. Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
6. Organisasi-organisasi sosial (social organizations)
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang di
dalamnya terdapat pejabat, tugas, serta wewenang yang masing-masing memiliki peranan
tertentu dalam kesatuan yang utuh (Etzioni, 1985). Struktur organisasi yang baik harus
memenuhi syarat sehingga menjadi efisien. Struktur yang sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi
yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib, sedangkan struktur yang efisien berarti
dalam menjalankan peranannya masing-masing, satuan organisasi dapat mencapai perbandingan
terbaik antara usaha dan hasil kerja.
Struktur suatu organisasi bersifat unik untuk setiap organisasi, artinya jika tujuan berbeda,
maka struktur organisasinya juga berbeda. Struktur organisasi terdiri atas beberapa variabel
sebagai berikut (Slamet, 2010):

a. Ukuran (size)
Ukuran organisasi adalah jumlah anggota atau cakupan tugas dari suatu organisasi.
Beberapa hal yang berkaitan dengan ukuran suatu organisasi adalah:
a) Semakin besar jumlah anggota dan semakin besar cakupan tugasnya, maka organisasi
tersebut semakin kompleks. Ukuran ini menciptakan dilema bagi organisasi, di mana ukuran
yang kecil dinilai kurang; sedangkan ukuran yang besar akan menyulitkan.
b) Semakin besar ukuran organisasi maka semakin kompleks dan semakin impersonal (tidak
bisa menghubungkan satu orang dengan orang lain), semakin lugas dan semakin sulit
diarahkan dan dipadukan.
c) Ukuran yang optimum dapat dihitung jika dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan (program)
yang harus dilakukan.

b. Rentang Kendali
Rentang kendali merupakan jumlah orang yang langsung di bawah pengawasan dan
tanggungjawab seorang pejabat/pemimpin. Jumlah yang optimum adalah antara 6-10 orang.
Semakin banyak jumlah anggota maka semakin sulit untuk diawasi dan disupervisi secara
optimal.
c. Jumlah Tingkat Hierarki
Tingkatan hierarki adalah suatu garis kekuasaan dalam organisasi yang menunjukkan
tingkatan dari pimpinan paling atas ke yang paling bawah. Semakin banyak tingkatannya, akan
dapat menimbulkan kekacauan dan kesulitan. Sejumlah apa pun tingkat hierarki, yang paling
terpenting adalah memperhatikan efektivitas komunikasi yang terjadi dalam organisasi baik
dalam strata fungsi yang vertikal maupun horisontal. Dewasa ini sistem komputerisasi dapat
mempermudah pengaturan pekerjaan dan komunikasi antar hierarki dalam organisasi.

d. Struktur Kewenangan
Struktur kewenangan adalah pendelegasian suatu pengaturan tentang siapa yang berhak
mengambil keputusan atau siapa yang berhak memegang kekuasaan. Perlu ada pendelegasian
wewenang, sehingga terbentuk struktur kewenangan; jika hanya satu orang yang punya
wewenang bisa menimbulkan kesulitan (terutama organisasi besar). Perlu ditetapkan siapa saja
yang masuk dalam struktur kewenangan.
Orang-orang yang punya kewenangan membuat keputusan bagi organisasi, keputusan
tersebut akan mengikat semua orang dalam organisasi. Keputusan yang diambil, bisa bersifat
kebijakan atau bersifat operasional.
Besar kecilnya suatu organisasi mempengaruhi apakah struktur kewenangan itu bersifat
monomorphic, yakni jika bermacam-macam kekuasaan dikendalikan oleh satu orang yang sama,
atau polimorphic yakni bila kekuasaan yang berbeda dipegang oleh orang yang berbeda pula.
Sebaiknya untuk organisasi yang besar struktur kewenangannya adalah polimorphic, sedangkan
untuk organisasi yang kecil dan sederhana adalah monomorphic.

e. Struktur Komunikasi
Struktur komunikasi merupakan variabel struktur organisasi yang terpenting agar interaksi
antara anggota organisasi dapat terwujud. Interaksi ini sangat dibutuhkan dalam menghidupkan
kegiatan organisasi atau mendinamiskan organisasi itu sendiri. Komunikasi dapat berlangsung
dari puncak hierarki (pimpinan) sampai ke paling bawah (bawahan), atau berlangsung secara
horizontal atau antar tingkatan yang sama. Dalam memperlancar komunikasi ini diperlukan
adanya sarana, fasilitas, atau media komunikasi.
f. Struktur Tugas
Struktur tugas adalah cara suatu organisasi membagikan tugas/pekerjaan kepada anggota-
anggotanya dalam rangka mencapai tujuannya, sehingga setiap orang dalam organisasi dapat
tugas/peran. Struktur tugas yang tidak baik ditandai dengan pembagian tugas yang tidak merata;
ada yang dapat banyak dan ada yang tidak dapat.
Struktur tugas sama dengan struktur peranan, sehingga ada beberapa yang perlu
diperhatikan, yaitu: (a) apakah semua pekerjaan terbagi habis, (b) apakah semua anggota
mendapat peranan, dan (c) apakah hanya orang tertentu saja yang berperan.

g. Struktur Status dan Prestise


Struktur status dapat berupa kedudukan atau jabatan, dan struktur prestise dapat berupa
kehormatan, gengsi yang melekat pada status. Setiap kedudukan punya prestise, bisa tinggi atau
rendah.
Suatu organisasi seharusnya mampu menumbuhkan prestise dari anggotanya. Prestise bagi
anggota dapat berupa suatu imbalan atas pengorbanan yang diberikannya terhadap organisasi.
Pengorbanan merupakan partisipasi anggota dalam organisasi; hal tersebut seharusnya ada
imbalan, tidak mesti uang bisa gengsi atau kehormatan.
Struktur status dan prestise berkaitan dengan kebanggaan anggota jika dia menjadi
anggota organisasi tersebut atau menduduki posisi tertentu dalam organisasi. Seharusnya
prestise seseorang naik jika jadi anggota organisasi. Organisasi harus membangun struktur status
dan prestise.
Organisasi harus memerhatikan apakah prestise terbagi secara merata dan memiliki jenjang
yang terbuka bagi semua anggota, kedua hal tersebut merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan dalam suatu organisasi. Contoh dari prestise yang diberikan organisasi antara lain:
fasilitas kerja atau baju seragam.

h. Jarak Psikologis
Merupakan kedekatan antara pimpinan dan anggota, namun kedekatan ini tidak melekat.
Organisasi yang baik adalah organisasi yang jarak psikologisnya tidak terlalu jauh dan tidak
terlalu dekat. Jarak ini akan menunjukkan komunikasi emosi antara orang-orang dalam hierarki,
dan kemudahan komunikasi vertikal apakah berlangsung efektif atau tidak.
REFERENSI

Etzioni, A. 1985. Organisasi-organisasi Modern. Jakarta: Universitas Indonesia.

Slamet, M. 2010. Materi Kuliah Manajemen Kelompok dan Organisasi. Disampaikan pada
Mahasiswa Program S2 Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan (PPN) Sekolah
Pascasarjana IPB, Maret – April 2010. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai