1. Hakikat Organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani ’Organon’ yang berarti alat. Satu alat saja
belum cukup untuk mencapai sasaran tertentu sehingga dibutuhkan penyatuan dengan
alat-alat lainnya yang mengharuskan kerjasama yang rasional untuk mencapai hasil atau
Organisasi adalah framework dari setiap bentuk kerjasama manusia untuk mencapai
tujuan bersama yang juga dapat dipandang sebagai suatu wadah, proses dan sistem.
dijalankan. Sebagai wadah suatu pola dasar struktur organisasi relatif permanen sifatnya,
artinya susunan organisasi tidak dapat berubah begitu saja, namun tidak menutup
terjadi jika semakin kompleksnya tugas-tugas dalam suatu organisasi, berubahnya tujuan
kelompok orang-orang yang berpikir dan bertindak secara unik. Sebagai suatu proses,
organisasi akan jauh lebih dinamis daripada sebagai suatu wadah. Tinjauan organisasi
sebagai suatu proses ini menimbulkan pendapat adanya dua macam hubungan dalam
organisasi, pertama hubungan formil yaitu organisasi dengan pola hubungan yang
ditetapkan secara resmi yang pada umumnya diatur dalam suatu tata kerja atau prosedur
kerja oleh top manajemen. Kedua hubungan informil yaitu organisasi dengan sejumlah
tata hubungan kerja yang tercipta dari hubungan kerjasama antar sejumlah orang dalam
jangka waktu yang panjang, meliputi seluruh jalinan hubungan dan aktifitas yang tidak
Sebagai suatu sistem organisasi merupakan gabungan, kombinasi dan paduan dari dua
atau tiga macam sistem yaitu sistem sosial, sistem fungsional dan sistem komunikasi.
Sistem sosial adalah sistem tata hubungan antar sesama manusia. Sistem fungsional
adalah sistem atau jaringan antara fungsi-fungsi yang dikaitkan satu sama lain terintegral
membawa organisasi pada tujuan utamanya. sistem komunikasi adalah suatu jaringan
atau tata saluran peredaran atau arus informasi, sehingga organisasi tersebut hidup dan
Organisasi sebagai suatu sistem akan bergerak secara menyeluruh dan terintegrasi
yang mencakup segala segi, segmen, aspek-aspek dan unsur-unsur yang ada di dalamnya
dan hubungan ini akan menjadikan organisasi berjalan secara selaras terpadu dan
harmonis.
secara terpisah sesuai dengan kebutuhan organisasi yang dibentuk dan tidak menutup
terkoordinir secara sadar, atau suatu kekuatan dua manusia atau lebih. Unsur-unsur dari
a. Organisasi terdiri dari serangkaian kegiatan yang dicapai melalui proses kesadaran,
bersasaran tersebut
Sehingga menekankan peranan seseorang dalam organisasi ” ada sebagian orang yang
harus diberi informasi atau di motivasi dan sebagian lainnya yang harus membuat
keputusan”.
orang yang sengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun karakteristik dari
b. Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang dapat dipergunakan untuk
tidak memuaskan dapat dipindahkan atau diganti oleh orang lain. Dalam
Menurut Richard Scott konsepsi organisasi diciptakan sebagai suatu kolektivitas yang
sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan khusus tertentu yang sedikit banyak
didasarkan pada asas kelangsungan. Menurut Scott gambaran organisasi terlihat dari
adanya batas-batas yang jelas, adanya aturan-aturan yang normatif, adanya jenjang
otoritas, adanya suatu sistem komunikasi dan suatu sistem insentif yang mampu
mendorong berbagai tipe partisipasi dalam usaha bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.
d. Organisasi didalamnya terdapat proses interaksi hubungan kerja antara orang-orang yang
Menurut G. R. Terry organisasi berasal dari kata ”organisme” yaitu suatu struktur
untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas
dan tanggungjawab.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi memiliki unsur-
unsur adanya dua orang atau lebih sebagai kelompok, adanya maksud untuk bekerjasama,
adanya proses pembagian kerja, adanya pengaturan hubungan dan adanya tujuan yang
hendak dicapai.
3. Bentuk Organisasi
Di tinjau dari segi jumlah orang yang memegang pimpinan organisasi dibedakan
tunggal adalah segala urusan dapat diputuskan dengan cepat tidak perlu berunding
dengan pihak lain, dengan syarat ia cukup memiliki kegiatan jasamaniah dan
rohaniah yang kuat, cakap dan luas pengetahuannya. Kelemahannya adalah jika
pimpinan tidak pandai, kurang tangkas dan tidak mempunyai daya juang
b. Bentuk Dewan. Organisasi dipimpin oleh sebuah dewan yang terdiri dari
yang diambil adalah hasil dari kebulatan dewan tersebut. Pembagian kerja di
Keuntungan bentuk dewan ini adalah, penyelesaian tugas dan pekerjaan lebih
karena pembagian tugas antara anggota, keputusan yang dibuat oleh beberapa
pendapat anggota yang lain sehingga memupuk rasa setia kawan. Kelemahan
hasil kompromi dari berbagai pendapat yang dipengaruhi oleh kepentingan sendiri
Berdasarkan hubungan kerja dan lalu lintas wewenang dan tanggungjawab dari
bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi tiga pola utama yaitu lurus, lurus staff
dan fungsional.
c. Bentuk Lurus. Bentuk ini juga disebut bentuk ’garis’ atau” lini” , merupakan tipe
organisasi yang tertua, paling banyak terdapat dan paling banyak dipakai,
terutama pada perusahaan yang relatif kecil. Bentuk tata hubungannya masih
sederhana sehingga lebih praktis diterapkan. Pada tata organisasi bentuk lini ini,
secara langsung sampai kepada bawahan yang paling bawah menurut tata jenjang
organisasi.
memikul tanggungjawab penuh mengenai segala hal yang termasuk bidang kerja dari
satuannya. Semua pegawai dalam satuan ini menerima perintah dan petunjuk
pekerjaan secara langsung dan penuh, lalu lintas wewenang, dan tanggungjawab
berjalan secara lurus melalui saluran tunggal. Bagi personil semuanya mudah
kelihatan bahwa kekuasaan dan tanggungjawab terbesar dan tertinggi adalah pada top
tanggungjawab pekerja yang paling bawah adalah yang paling kecil,setiap bawahan
hanya mempunyai seorang atasan, lebih terkenal melalui istilah ’one man one boss’
kecil, jumlah karyawan sedikit, pimpinan dan sesama karyawan saling mengenal dan
dapat berhubungan pada setiap hari kerja dan tingkat spesialisasi dan alat-alat yang
Emerson (Amerika, yang kemudian diperdalam oleh seorang ahli bangsa Prancis
garis maupun fungsional dengan dibentuknya staf yang terdiri dari tenaga ahli,
sistem garis, sebab staf ini bediri di samping organisasi garis, sehingga tidak
nasehat dan kontrol terhadap pimpinan. Tipe organisasi seperti ini banyak
g) Terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pimpinan yang mengendalikan dan
tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sdh tegas dan jelas
digariskan
dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama.
organisasi.
Proses mendesain organisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pendekatan
dari bawah ke atas atau bottom up dan pendekatan dari atas kebawah atau top down
(Reksohadiprodjo dan Handoko). Apapun cara yang digunakan dalam pendekatan yang
akan dilakukan, isi dari keputusan selalu sama yaitu keputusan fokus pada jabatan-
bentuk formal antara individu dengan kelompok berkenaan dengan alokasi tugas,
informasi dan kewajiban bawahan untuk selalu melaporkan kepada atasan tentang
jalannya operasi dan pada prinsip kewajiban pimpinan untuk selalu mengadakan
atau pengaturan lebih lanjut dari kekuasaan, pekerjaan, tanggungjawab dan orang-orang
yang harus ditatahubungkan satu sama lain sedemikian rupa sehingga setiap anggota
kewajibannya, apa fungsinya, apa pekerjaannya, apa haknya, apa wewenangnya, siapa
atasannya, siapa bawahannya dan bagaimana cara berhubungan satu sama lain.
perencanaan struktur organisasi yang nyata, hanya menambahkan fungsi-fungsi baru dan
perusahaan tumbuh dengan sendirinya. Ketiadaan suatu rencana struktur organisasi yang
nyata menurut G.R Terry, 1974, akan menimbulkan keadaan yang kurang baik bagi
Namun demikian merancang struktur organisasi yang ideal juga tidak mudah
yang ideal
Menurut Ivancevich dkk, 2007, pembagian kerja dalam suatu organisasi dapat
individu akan ditugaskan di dalam salah satu dari dua pekerjaan tersebut.
Wewenang ada jika seorang manajer memiliki hak untuk memberi perintah
atau tugas, dan menilai pelaksanaan tugas bawahannya. Hal ini selalu ada,
departementalisasi pelanggan.
terpisah dibentuk untuk menangani produk atau lini produk yang berbeda.
Masing-masing divisi ini berisi semua departemen yang diperlukan untuk
pelanggan.
bawahan atau subordinates dalam suatu organisasi yang dapat diawasi oleh
dengan berapa jumlah bawahan yang dapat diawasi secara efektif oleh seorang
manajer. Istilah lain dari rentang kendali adalah span of supervision, span of
perlu diperhatikan untuk menentukan rentang kendali ideal antara lain adalah:
b. Tingkat spesialisasi.
c. Kemampuan komunikasi.
organisasi. Hal ini hanya mencakup wewenang formal, yaitu hak-hak inheren
organisasi sedikit atau tanpa masukan dari personil tingkat bawah, artinya
E. Model-Model Organisasi.
Model-model desain organisasi terdiri dari model mekanistik, model organik dan
model matriks. Model mekanistik adalah model birokrasi yang kaku dengan aturan ketat,
mendefinisikan tugas secara sempit dan komunikasi dari atas ke bawah (Kreitner dan
Kinicki, 2005). Model organik adalah pekerjaan cenderung menjadi sangat umum, sedikit
aturan, dan keputusan dapat dibuat oleh karyawan pada level rendah (Greenberg dan
Baron, 2003). Model organik adalah desain organisasi yang menekankan pentingnya
kemampuan untuk beradaptasi dan pengembangan serta cenderung lebih fleksibel dari
fungsi. Model matriks ini lebih tepat diterapkan untuk organisasi yang menghadapi
perubahan lingkungan yang begitu cepat, penuh ketidakpastian, serta memiliki sumber
struktur sederhana, birokrasi dan struktur matriks. Desain struktur sederhana ditandai
oleh departementalisasi yang sedikit, span of control yang lebar, kewenangan di pegang
terpusat pada satu orang, dan formalisasi sedikit. Desain seperti ini biasanya ditemukan
pada organisasi usaha yang masih kecil, dimana pemimpinnya sekaligus jadi pemilik
perusahaan.
MANAJER
PEMILIK
JOKO BATIK
Desain birokrasi ditandai dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai
kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Desain Matriks merupakan desain yang lebih populer, bila pada dua desain sebelumnya
berlaku prinsip “one man, one boss” setiap bawahan hanya memiliki satu atasan. Pada
struktur matriks setiap bawahan memiliki dua atasan. Desain matriks ini
mengkombinasikan dua bentuk struktur departementalisasi, yaitu fungsional dan produk.
bidang tertentu dalam suatu bagian, yang sekaligus dapat berfungsi untuk menghasilkan
Kelemahan utama dari organisasi berstruktur matriks terletak pada kebingungan yang
pemasaran, dan fungsi-fungsi lainnya, karena pihak lain dianggap dapat melakukan
Organisasi virtual menurut Travica, 1997 adalah sekelompok grup, orang, atau
institusi dengan beberapa tujuan yang sama mereka melakukan sharing sumber daya
Inti dari organisasi virtual adalah sekelompok kecil eksekutif yang bertugas
mengawasi secara langsung semua kegiatan yang dilakukan secara internal dan
mengkoordinasikan hubungan dengan organisasi lain yang membuat, mendistribusikan
dan menjalankan fungsi-fungsi penting lainnya untuk organisasi virtual tersebut. Para
manajer dalam struktur organisasi virtual melakukan kontrol dan koordinasi hubungan
eksternal melalui jaringan komputer. Kelebihan dari organisasi virtual ini adalah lebih
pakaian merk tertentu tersebut? Tentu saja tidak, melainkan toko online
yang selanjutnya dijual, artinya toko online tersebut tidak memiliki pakaian
d. Anggota yang tidak tetap. Dalam organisasi virtual, anggota bisa saja berhenti
dalam melakukan sharing resources, apalagi ketika tujuan telah terlaksana dan
yang berusaha menghapus rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan
mengganti departemen dengan team yang diberdayakan. Organisasi tanpa batas berusaha
sehingga disebut juga organisasi T-Form (berbasis teknologi). Ciri-ciri organisasi tanpa
batas vertikal tersebut berarti manajemen meniadkan hierarki, status dan peringkat
diminimalkan
menghambat interaksi antara fungsi, lini dan unit-unit produk. Cara mengurangi
hambatan ini adalah dengan mengganti berbagai departemen fungsional dengan team
Daftar Pustaka
1. Arnold, J., Cooper, Cary, L., Robertson, I. 1998. Work Psychology: Understanding Human
Behavior in the Workplace. Great Britain: Financial Times Prentice-Hill.
2. Berry, L.M., 1998. Psychology at Work. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc.
3. Cummings, T.G, Worley, C.G. 2005. Organization Development and Change. Eight edition :
South-Western
4. Jones, G.R. 2004. Organizational, Theory, Design, And Change. Fourth edition. New Jersey :
Pearson Education, Inc Upper Saddle River
5. Luthans, Fred, 1981. Organizational Behavior, New York McGraw-Hill, Book Company.
6. Munandar, A.S., 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press
7. Muchinsky, P.M., 2003. Psychology Applied to Work. 7th ed. USA: Wadsworth/Thomson
Learning.
8. Robbins, S.P., Organization Theory; Structure, Design, and Application.third edition. London.
Prentice-Hall International UK
9. Robbins, S.P., 1998. Organizational Behavior; Concept, Controversies, Applications. USA:
Prentice-Hall.
10. Thoha Miftah,2004. Perilaku Organisasi: Konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.