1. LATAR BELAKANG
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun
bangsa dan negara. Maju-mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya
pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus
dilaksanakan sebaik-baiknya sehinggamemperoleh hasil yang diharapkan.
Untuk itu, ilmu pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan merupakan ilmu
yang mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional, sebab kemampuan profesional
bagi guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar merupakan syarat utama. Oleh
karena itu, didirikanlah organisasi profesi sebagai saranamenyalurkan, memberikan, maupun
menampung profesionalitas seorang profesional.
2. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai proses pembagian tugas mamandang organisasi
dari segi sistem distribusitugas sehingga masing-masing pejabat atau masing-masing unit
satuan kerja memegang tugas tertentu.Disamping itu, masih banyak definisi organisasi
sebagai proses yang dikemukakan oleh para ahli, dengan cara dan bahasa yang berbeda-beda.
Dua diantaranya adalah
James D. Mooney : Organization is the form of every human association for the
attainment of common purposes. Artinya organisasi merupakan bentuk dari setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
John D. Millet : Organization is people working together, and so it takes on
characteristics of human relationships which are involved in group detivity.Artinya
organisasi adalah orang-orang yang bekerjasama dengan mengandung cirri-ciri dari
hubungan kemanusiaan yang timbul di dalam kegiatan kelompok.
Dwight Waldo : Organization is the structure of authoritative and habitual personal
interrelations in an administrative system. Artinya satu organisasi merupakan struktur
daripada hubungan-hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu
sistem administrasi.
Chester I. Barnard : Organization is a system of cooperation activities of two or more
persons something intangible and impersonal, largely a matter of
relationships.Artinya organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara dua
orang atau lebih, sesuatu yang tidakberwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagian
besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.
Herbert A. Simon : Organization is the complex pattern of communication and other
relations in a group of human being.Artinya organisasi merupakan pola komunikasi
yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia.
Prajudi Atmosudirdjo : Organisasi itu sebagi struktur-tatapembagian kerja dan
struktur tata-hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang tertentu.
Sondand P. Siagian : Organisasi adalah setiap bentuk persekutuanantara dua orang
atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuanbersama dan terikat secara formal
dalam suatu ikatan hirarki di manaselalu terdapat hubungan antara seorang atau
sekelompok orang yangdisebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang
disebutbawahan.
Edgar Schein (1973) ‘’An organization is the rational coordination ofthe activities of a
numberof people for the achievement of somecommon explicit purpose or goal,
through devision of labor function,and through a hierarchy of outhority and
responcibility’’.
Ananda W.P. Guruge (1977)‘’Organization is defined as arraging acomplex of tasks
intomanageable units and defining the formalrelationships among the people who are
assigned the various tasks.’’
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan
tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki
struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk
mengkoordinasikanaktivitas di dalamnya.
Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu
kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).
Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya
masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu
untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan
individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha
yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi)
untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara
bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi
rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat
yang berwenang.
B. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut :
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi
orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui
bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti
yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah
dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah
wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh,
organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan
banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses
kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan
dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat
sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat
diatur dengan sebaik-baiknya.
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak
hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik
mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu
dengan yang lain.
Sebuah organisasi memiliki unsur-unsur yang saling terkait didalamnya, diantaranya adalah:
Manusia : sebagai unsur terpenting dalam sebuah organisasi, artinya manusia sebagai
penggerak organisasi tersebut dalam usaha mencapai tujuannya.
Team work : Kerja sama tim sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, hal ini
menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut.
Tujuan utama : sebuah organisasi harus memiliki visi dan misi serta tujuan yang jelas.
Peralatan dan Perlengkapan : peralatan dan perlengkapan dibutuhkan oleh manusia
sebagai sumber daya terpenting untuk mempermudah jalannya proses manajemen
organisasi.
Sumber daya alam : sumber daya alam juga memegang peranan penting dalam sebuah
organisasi. Manusia sebagai pelaku harus bisa memanfaatkan sumber daya alam yang
tersedia demi tercapainya tujuan organisasi.
Manajemen organisasi : adanya pembagian tugas dan kewajiban serta hak dan
wewenang bagi setiap masing-masing anggota organisasi.
Lingkungan : adanya lingkungan yang kondusif artinya, terjadinya komunikasi positif
antar sesama anggota organisasi.
C. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu
diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
a. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan
tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang
lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini
sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis
wewenang
Jumlah karyawan sedikit
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
Belum terdapat spesialisasi
Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas
segala bidang pekerjaan
Struktur organisasi sederhana dan stabil
Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi.
Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri.
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung
bersikap kaku (tidak fleksibel).
Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengambil
inisiatif sendiri.
Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
Kurang tersedianya saf ahli
Contoh bagan Organisasi Lini :
Organisasi Lini
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam
kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan,
bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada
organisasi besar maupun kecil.
Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn
pemikiran dari staf.
Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan
spesialisasinya.
Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi
perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
Pembidangan tugas secarajelas dapat dibedakan.
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
Target-target jelas dan pasti.
Pengawasan ketat.
Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan
tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan
bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu
tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan.
Terdapat spesialisasi yang maksimal.
Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.
Solodaritas tinggi.
Disiplin tinggi.
Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.
Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan
fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara
kolektif.
Memiliki ciri-ciri :
Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif.
Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota
dewan.
Asas musyawarah sangat ditonjolkan.
Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana.
Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Sedangkan keburukannya :
D. TUJUAN ORGANISASI
Karier,
Kemampuan,
Kewenangan profesional,
Martabat, dan
Kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan.
E. EFEKTIVITAS ORGANISASI
Konsep efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup berbagai
faktor di dalam maupun di luar organisasi. Konsep efektivitas ini oleh para ahli belum ada
keseragaman pandangan, dan hal tersebut dikarenakan sudut pandang yang dilakukan dengan
pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang berbeda pula di
dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang telah
mengungkapkan apa dan bagaimana mengukur efektivitas itu.
The Liang Gie (2000:24) juga mengemukakan “efektivitas adalah keadaan atau
kemempuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna yang
diharapkan.”
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa efektivitas merupakan suatu
konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau dapat dikatakan bahwa efektivitas
merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Pendekatan Tujuan.
Pendekatan ini adalah perspepktif yang menekankan pentingnya hubungan relatif di antara
kepentingan kelompok dan individual dalam hubungan relatif diantara kepentingan kelompok
dan individual dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan ini memungkinkan pentingnya
hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan individual dalam suatu organisasi.
Dengan pendekatan ini memungkinkan mengkombinasikan tujuan dan pendekatan sistem
guna memperoleh pendekatan yang lebih tepat bagi efektivitas organisasi.
Pendekatan ini memandang bahwa keefektifan organisasi dapat dilihat dari pencapaian
tujuannya (ends) daripada caranya (means). Kriteria pendekatan yang populer digunakan
adalah memaksimalkan laba, memenangkan persaingan dan lain sebaginya. Metode
manajemen yang terkait dengan pendekatan ini dekenal dengan Manajemen By
Objectives (MBO) yaiutu falsafah manajemen yang menilai keefektifan organisasi dan
anggotanya dengan cara menilai seberapa jauh mereka mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Pendekatan sistem.
3. Pendekatan konstituensi-strategis.
Pendekatan ini menekankan pada pemenuhan tuntutan konstituensi itu di dalam
lingkungan yang darinya orang tersebut memerlukan dukungan yang terus menerus bagi
kelangsungan hidupnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa pendekatan tujuan didasarkan pada
pandangan organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam teori sistem,
organisasi dipandang sebagai suatu unsur dari sejumlah unsur yang saling berhubungan
antara satu dengan yang lain.
Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan yang jelas. Adanya tujuan akan
memberikan motivasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Selanjutnya tujuan
organisasi mencakup beberapa fungsi diantaranya yaitu memberikan pengarahan dengan cara
menggambarkan keadaan yang akan datang yang senantiasa dikejar dan diwujudkan oleh
organisasi.
1. Karakteristik Organisasi adalah hubungan yang sifatnya relatif tetap seperti susunan
sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi. Struktur merupakan cara yang
unik menempatkan manusia dalam rangka menciptakan sebuah organisasi. Dalam
struktur, manusia ditempatkan sebagai bagian dari suatu hubungan yang relatif tetap
yang akan menentukan pola interaksi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas.
2. Karakteristik Lingkungan, mencakup dua aspek. Aspek pertama adalah lingkungan
ekstern yaitu lingkungan yang berada di luar batas organisasi dan sangat berpengaruh
terhadap organisasi, terutama dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan.
Aspek kedua adalah lingkungan intern yang dikenal sebagai iklim organisasi yaitu
lingkungan yang secara keseluruhan dalam lingkungan organisasi.
3. Karakteristik Pekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas.
Di dalam diri setiap individu akan ditemukan banyak perbedaan, akan tetapi
kesadaran individu akan perbedaan itu sangat penting dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Jadi apabila suatu rganisasi menginginkan keberhasilan, organisasi
tersebut harus dapat mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi.
4. Karakteristik Manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang dirancang untuk
mengkondisikan semua hal yang di dalam organisasi sehingga efektivitas tercapai.
Kebijakan dan praktek manajemen merupakan alat bagi pimpinan untuk mengarahkan
setiap kegiatan guna mencapai tujuan organisasi. Dalam melaksanakan kebijakan dan
praktek manajemen harus memperhatikan manusia, tidak hanya mementingkan
strategi dan mekanisme kerja saja. Mekanisme ini meliputi penyusunan tujuan
strategis, pencarian dan pemanfaatan atas sumber daya, penciptaan lingkungan
prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan keputusan, serta
adaptasi terhadap perubahan lingkungan inovasi organisasi.
Organisasi terdiri atas berbagai unsur yang saling berkaitan, jika salah satu unsur
memiliki kinerja yang buruk, maka akan mempengaruhi kinerja organisasi secara
keseluruhan;
Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang baik dengan lingkungan;
Kelangsungan hidup organsiasi membutuhkan pergantian sumber daya secara terus
menerus.
Produktivitas
Kemampuan berlaba.
Kesejahteraan pegawai
Secara lebih operasional, Emitai Atzoni yang dikutip oleh Indrawijaya (1989:227)
mengemukakan “efektivitas organisasi akan tercapai apabila organisasi tersebut memenuhi
kriteria mampu beradaptasi, berintegrasi, memiliki motivasi, dan melaksanakan produksi
dengan baik”.
Sondang P Siagian (2000:32) mengungkapkan beberapa hal yang menjadi kriteria dalam
pengukuran efektivitas:Efektivitas dapat diukur dari berbagai hal, yaitu: kejelasan tujuan
yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses analisa dan perumusan
kebijakan yang mantap, perencanaan yang matang, penyusunan program yang tepat,
tersedianya sarana dan prasarana kerja, pelaksanaan yang efektif dan efisien, sistem
pengawasan dan pengendalian yang mendidik.
F. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
1. Pembagian kerja
Proses ini berhubungan dengan siapa melakukan apa. Pembagian kerja ini memungkinkan
adanya penyusunan struktur atau kabinet kepengurusan atau pembentukan kepanitiaan suatu
kegiatan. Ada yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara, koordinator bidang, atau staf-staf.
Perjalanan organisasi akan menjadi sinergi bila selama perjalanannya mengedepankan
pembagian kerja yang proporsional. Penempatan atau penugasan diharapkan sesuai dengan
minat, kapasitas, dan kesempatan seseorang. Bila ada yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi sebaiknya ditempatkan dalam bidang pengkajian ilmu pengetahuan, bila memiliki
kemampuan kerohanian yang memadahi seyogyanya menjadi pengurus bidang
pengembangan keagamaan, bila ada yang mumpuni kemampuan pelatihan alangkah baiknya
diposisikan dalam bidang perkaderan dan atau pengembangan sumber daya manusia.
Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang
Menager harus dapat memberi perintah, wewenang memberikan hak ini kepadanya,
wewenang berjalan dengan tanggung jawab.
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan arah
Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh
seorang manajer dengan menggunakan sebuah rencana.
7. Remunarasi
Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi
Ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan.Apakah pengambilan eputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau
disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat.Kuncinya terletak pada
bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai Scalar
Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah
merupakan rantai scalar.Komunikasi harus mengikuti rantai ini.Tetapi, jika dengan mengikuti
rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui
oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan
13. Inisiatif
Mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.
G. FUNGSI ORGANISASI