Anda di halaman 1dari 19

ORGANISASI

(Pengertian, Unsur-Unsur, Macam-Macam, Dan Budaya Organisasi)


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Dasar-Dasar Manajemen
Dosen Pengampu : Muhammad Mustaqim, S.Pd.I M.M

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Desta Putra Aldiyanto (2250210005)


Putri Arumsari (2250210006)
Muhamad Muflih Naufal Munis R (2250210007)
Lukmanul Khakim (2250210008)

Kelas: A1MBR

PROGRAM STUDI MANAGEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk bekerja samadalam rangka
mencapai tujuan bersama .Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada tujuan bersama. Dari
pengertian tersebut, kita dapat mengetahuiorganisasi. Organisasi adalah pengaturan
personil guna memudahkanpencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui
alokasi fungsi dan tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan bahwa organisasi
adalahkerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem aktivitas – aktivitas atau kekuatan –
kekuatan yang di koordinasikan secara sadar.
Pada masa ini organisasi semakin berkembang, karena organisasi sangat
diperlukan. Pada organisasi juga tata kerja dalam pembagian tugas baik secara
individual, maupun sosial (brsama- sama). Maka dari itu penting bagi kita,mempunyai
pengetahuan tentang organisasi, managemen, maupun tata kerja.Agar dapat
mengembangkan potensi diri sendiri mungkin, terutama dalam keorganisasian.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Organisasi
2. Unsur-Unsur Dari Organisasi
3. Macam – Macam Struktur Organisasi
4. Budaya organisasi

C. TUJUAN PENILITIAN

1. Mengetahui Pengertian Dari Organisasi


2. Mengetahui Unsur-Unsur Dari Organisasi
3. Mengetahui Macam-Macam Dari Struktur Organisasi

4. Mengetahui Budaya Organisasi

BAB II
PEMBAHASAN

A Pengertian Organisasi
Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan
memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana,
data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan bersama.
Sebuah organisasi terdiri dari 3 unsur pokok yakni orang-orang, struktur, dan
tujuan. Sehingga fungsi utama organisasi adalah: a) sebagai wadah bagi orang-orang
dalam bekerja sama mencapai satu tujuan; b) sebagai wadah bagi orang-orang dalam
membentuk perilaku dan budaya organisasi; dan c) sebagai wadah untuk mencapai
sasaran yang sulit dicapai seorang diri
Para ahli juga memiliki pengertian organisasi, seperti Oliver Sheldon: Pengertian
organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan dengan para individu atau kelompok-
kelompok yang melakukan dengan bakat-bakat diperlukan untuk melaksanakan tugas-
tugas sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien,
sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia.

B. Unsur-Unsur Organisasi
Setiap organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut:
1. Sebagai Wadah atau Tempat untuk Bekerjasama
Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat
bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, tanpa adanya organisasi
menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang
tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. "engertian
tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehinggadengan
demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung ataumewadai keinginan
kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuantertentu. Dalam pengertian umum,
maka organisasi dapat berubah wadahsekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan
tertentu misalnyaorganisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan
sebagainya.

2. Proses Kerjasama sedikitnya antara dua orang


Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama jugamerupakan proses
kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di
lakukan dengan banyak orang, maka organisasiitu di susun harus lebih sempurna dengan
kata lain proses kerja sama dilakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan
untuk dilaksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses
sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerjasama antara pihak-pihak
bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik- baiknya.

3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing


Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau
pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian
kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akandapat di hindarkan. Dengan kata lain
tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana
hubungan antara yangsatu dengan yang lain.

4. Ada tujuan tertentu


Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorangmanajer. Suatu
perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akancenderung lebih baik hasilnya
dari pada perencanaan yang baik tetapi tidak baik. Selain itu dengan cara
mengorganisasi secara baik akan mendapatkeuntungan antara lain sebagai berikut:
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat
dilaksanakansecara efisien dan efektif.

Organisasi juga mempunyai unsur-unsur pendukung agar bisa berjalan dan


terlaksana, berikut unsur-unsur organisasi :
1. Manusia (man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai
atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut
fungsi dan tingkatnya terdiri dari pimpinan administrator sebagai unsur pimpinan
tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja
yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.

2. Kerjasama ( team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama


anggota organisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi
beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing

3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai.


Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atan dicapai dalam
organisasi. Setiap
anggota sebuah organisasi huras mempunya tujuan yang sama agar
organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama
4. Peralatan (equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti
uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.

5. Lingkungan (environment) yang termasuk ke dalam unsur lingkungan adalah :


a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi berjalannya organisani karena kondisi atau situasi
sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya.
b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan
komunikasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah
operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan, wilayah
jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan.

6. Kekayaan alam : yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna,
dll.

7. Kerangka kontruksi mental organisasi itu sendiri


Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu
kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan
oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak dan
antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
a) Goals oriented (berorientasi tujuan)
b) Psychosocial system (system hubungan sosial)
c) Structured activities
d) Technological system

C.Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu


hirarki dalam suatu organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat
beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Seperti bagaimana tugas dan pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinir secara formal.1
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau jaringan kerja
terhadap tugas – tugas, sistem pelaporan dan komunikasi yang menghubungkan secara
bersama pekerjaan individual dengan kelompok.
1
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224
Dengan struktur organisasi yang baik, tugas-tugas digolongkan sedemikian rupa
sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, terarah, dan terawasi dan hasil-hasilnya
dapat terkendali.

Jenis-Jenis Struktur Organisasi


Terdapat 6 jenis struktur organisasi yang dikenal dalam sebuah perusahaan, berikut ini
beberapa diantaranya :
1. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)

Struktur organisasi fungsional merupakan jenis struktur organisasi yang paling


umum digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam struktur organisasi
fungsional, pembagian kerjanya dilakukan berdasarkan pada fungsi masing-masing
manajemen.

Diantaranya Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Sumber Daya Manusia,


Manajemen Produksi, dan lain-lain. Setiap karyawan yang memiliki skill dan
keterampilan yang sama, akan dikelompokkan ke dalam satu unit kerja.

2. Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)

Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi yang melakukan


pengelompokan berdasarkan pada kesamaan produk, jasa/servis/layanan, pasar, dan letak
geografisnya.

Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada sebuah perusahaan berskala
menengah hingga perusahaan besar, karena biasa operasional yang dikeluarkan akan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional.

3. Struktur Organisasi Lini

Struktur organisasi ketiga yang akan kita bahas adalah struktur organisasi lini.
Dalam struktur organisasi lini, hubungan antara atasan dengan bawahan terjadi secara
langsung dan vertikal.

Dimana sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan karyawan dengan jabatan terendah
dalam struktur organisasi ini dihubungkan dengan garis komando atau garis wewenang.
Itulah sebabnya, jenis struktur organisasi ini juga lebih dikenal dengan struktur
organisasi militer. Kelebihan menggunakan struktur organisasi lini adalah kesatuan
pimpinan terletak pada satu orang.

Sedangkan kelemahannya adalah adanya ketergantungan pada satu orang dalam struktur
hirarkinya. Jenis organisasi ini sangat tepat jika diterapkan pada organisasi kecil seperti
kedai nasi, warung tegal, bengkel, maupun rukun tetangga.

4. Struktur Organisasi Lini dan Staff

Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara beberapa kombinasi dari
struktur organisasi lini dengan asas komando, akan tetapi tugas pimpinan dibantu oleh
beberapa staff.

Setiap staff pada struktur organisasi lini dan staff memiliki peran dalam memberikan
saran, masukan, bantuan pikiran, ide-ide dan gagasan baru, serta data-data informasi
yang dibutuhkan oleh pimpinannya.

Struktur organisasi lini dan staff sangat cocok diterapkan pada perusahaan berskala kecil
karena memiliki kelebihan yaitu pada tingginya disiplin moral para karyawan sesuai
dengan deskripsi tugasnya masing-masing. Akan tetapi, solidaritas para karyawannya
masih kurang karena banyak dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain.

5. Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)

Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi yang merupakan


penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan struktur organisasi divisional
dengan tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada kedua struktur organisasi tersebut.

Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama struktur organisasi proyek
karena setiap karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional harus mengerjakan
proyek-proyek organisasi yang dibebankan kepadanya.

Penerapan jenis struktur organisasi ini menyebabkan terjadinya sistem komando dimana
seorang karyawan diharuskan memberikan laporan kepada dua orang pimpinan yaitu
pimpinan pada unit kerja divisional dan fungsional.
Struktur organisasi matriks sangat cocok diterapkan pada perusahaan berskala besar
hingga perusahaan-perusahaan tingkat multinasional karena kemampuannya mencapai
tingkat koordinasi yang sangat diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda pada
lingkungan perusahaan.

Namun sayangnya, struktur organisasi matriks juga memiliki kelemahan, dimana


terkadang karena adanya tuntutan ganda tersebut malah menimbulkan adanya
kebingungan.

6. Struktur Organisasi Komite atau Proyek

Jenis struktur organisasi terakhir yang lazim digunakan oleh perusahaan adalah
struktur organisasi komite. Dalam struktur organisasi ini, setiap tugas kepemimpinan dan
tugas-tugas khusus lainnya harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat yang berupa dewan atau komite.

Organisasi dalam Komite biasanya terdiri dari pimpinan komite (Executive Committee)
yang merupakan pimpinan dengan kewenangan lini, dan staff committee yang
merupakan karyawan dengan kewenangan staff.

Contoh-contoh Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Mahasiswa


Struktur Organisasi Perusahaan

D. Budaya Organisasi

Ada begitu banyak definisi mengenai Budaya organisasi, salah satunya adalah
seperti yang dikemukakan oleh Michael Amstrong dalam bukunya yang berjudul
Handbook of Human Resource Management Practice bahwa Budaya organisasi adalah
nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-
orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan.
Selain itu, adapula ahli yang mendeskripsikan bahwa budaya organasasi merupakan
sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku berorganisasi, dimana akan
diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa
dalam organisasi.

Seorang ahli lain pula mendeskripsikan budaya organisasi sebagai sebuah sistem
aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian
besar waktunya di dalam sebuah organisasi. Dari beberapa definisi tersebut, penyusun
mencoba menarik kesimpulan bahwa budaya organisasi merupakan suatu habbit atau
kebiasaan atau tata cara yang biasanya dilakukan oleh hampir seluruh anggota
organisasi/perusahaan dimana tata cara tersebut tidak tertulis namun telah melekat erat
pada setiap anggotanya dan merupakan ciri khas organisasi tersebut.

Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi

Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah
perusahaan dewasa ini merupakan suatu hasil dari apa yang telah dilakukan oleh
anggota-anggota sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di
masa lalu. Hal ini merujuk pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi: para
pendirinya.

Para pendiri perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan
suatu budaya organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan


seperasaan dengan mereka.

2. Pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan


berperilakunya kepada karyawan.

3. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan
untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai,
dan asumsi pendiri tersebut.

Karaktiristik Budaya Organisasi

Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang, secara keseluruhan,
merupakan hakikat budaya organisasi.

• Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk
bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.

• Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan


presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.

• Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
• Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.

• Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim


ketimbang pada indvidu-individu.

• Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang


santai.

• Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan


dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.

Fungsi Budaya Organisasi

Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi, yaitu:

Batas

Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan


atau yang membuat suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.

Identitas

Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.

Komitmen

Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada
kepentingan individu

Stabilitas

Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang
membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang
sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.

Pembentuk sikap dan perilaku


Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta
kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. Fungsi terakhir
inilah yang paling menarik. Sebagaimana dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya
mendefinisikan aturan main:

Budaya Organisasi sebagai Hambatan

Selain mempunyai berbagai fungsi seperti yang disebutkan di atas, budaya organisasi
juga rupanya dapat menjadi sebuah hambatan. Diantaranya:

• Hambatan bagi keragaman. Merekrut karyawan baru yang, karena faktor ras,
usia, jenis kelamin, ketidakmampuan, atau perbedaan-perbedaan lain, tidak sama dengan
mayoritas anggota organisasi lain akan menciptakan sebuah paradoks.

• Hambatan bagi akuisisi dan merger. Secara historis, faktor kunci yang
diperhatikan manajemen ketika membuat keputusan akuisisi atau merger terkait dengan
isu keuntungan finansial atau sinergi produk. Belakangan ini, kesesuaian budaya juga
menjadi fokus utama.

Penciptaan Budaya Organisasi yang Etis

Model peran yang visibel

Mengomunikasikan harapan yang etis adalah salah satu cara menciptakan budaya
organisasi yang etis.

Karyawan akan melihat perilaku manajemen puncak sebagai acuan standar untuk
menentukan perilaku yang semestinya diambil.

Komunikasi harapan etis

Ambiguitas etika dapat diminimalkan dengan menciptakan dan mengomunikasikan kode


etik organisasi.

Pelatihan etis

Pelatihan etis digunakan untuk memperkuat standar, tuntunan organisasi, menjelaskan


praktik yang diperbolehkan dan yang tidak, dan menangani dilema etika yang mungkin
muncul.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Sehingga fungsi utama organisasi adalah: a) sebagai wadah bagi orang-orang dalam
bekerja sama mencapai satu tujuan; b) sebagai wadah bagi orang-orang dalam
membentuk perilaku dan budaya organisasi; dan c) sebagai wadah untuk mencapai
sasaran yang sulit dicapai seorang diri Para ahli juga memiliki pengertian organisasi,
seperti Oliver Sheldon: Pengertian organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan
dengan para individu atau kelompok-kelompok yang melakukan dengan bakat-bakat
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik
untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang
tersedia.
Setiap organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut: 1.Sebagai Wadah atau Tempat untuk Bekerjasama Organisasi merupakan suatu
wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan, tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk
melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara
bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.

Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka
organisasiitu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama
dilakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk dilaksanakan dengan
lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat
sementara, di mana hubungan antar kerjasama antara pihak-pihak bersangkutan kurang
dapat diatur dengan sebaik- baiknya.

Organisasi juga mempunyai unsur-unsur pendukung agar bisa berjalan dan terlaksana,
berikut unsur-unsur organisasi : 1.Manusia (man) : dalam keorganisasian, manusia sering
disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi
tersebut yang menurut fungsi dan tingkatnya terdiri dari pimpinan administrator sebagai
unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit
kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.

dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu
pun yang memiliki kebenaran mutlak dan antara teori organisasi yang satu dengan yang
lain saling melengkapi.
Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu
hirarki dalam suatu organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat
beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Jenis-Jenis Struktur Organisasi Terdapat 6 jenis struktur organisasi yang dikenal
dalam sebuah perusahaan, berikut ini beberapa diantaranya : 1.Struktur Organisasi
Fungsional (Functional Structure Organization)

Struktur organisasi fungsional merupakan jenis struktur organisasi yang paling umum
digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.

Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi yang melakukan


pengelompokan berdasarkan pada kesamaan produk, jasa/servis/layanan, pasar, dan letak
geografisnya.

Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada sebuah perusahaan berskala
menengah hingga perusahaan besar, karena biasa operasional yang dikeluarkan akan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional.

Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara beberapa kombinasi dari
struktur organisasi lini dengan asas komando, akan tetapi tugas pimpinan dibantu oleh
beberapa staff.

Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi yang merupakan


penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan struktur organisasi divisional
dengan tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada kedua struktur organisasi tersebut.

Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama struktur organisasi
proyek karena setiap karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional harus
mengerjakan proyek-proyek organisasi yang dibebankan kepadanya.
Ada begitu banyak definisi mengenai Budaya organisasi, salah satunya adalah seperti
yang dikemukakan oleh Michael Amstrong dalam bukunya yang berjudul Handbook of
Human Resource Management Practice bahwa Budaya organisasi adalah nilai, norma,
keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam
organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan.
Selain itu, adapula ahli yang mendeskripsikan bahwa budaya organasasi merupakan
sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku berorganisasi, dimana akan
diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa
dalam organisasi.

Dari beberapa definisi tersebut, penyusun mencoba menarik kesimpulan bahwa


budaya organisasi merupakan suatu habbit atau kebiasaan atau tata cara yang biasanya
dilakukan oleh hampir seluruh anggota organisasi/perusahaan dimana tata cara tersebut
tidak tertulis namun telah melekat erat pada setiap anggotanya dan merupakan ciri khas
organisasi tersebut.

Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi Kebiasaan, tradisi, dan cara umum
dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah perusahaan dewasa ini merupakan
suatu hasil dari apa yang telah dilakukan oleh anggota-anggota sebelumnya dan seberapa
besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu.

Fungsi Budaya Organisasi Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi, yaitu:
Batas Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan
perbedaan atau yang membuat suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi
lainnya.

Komitmen Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar
daripada kepentingan individu Stabilitas Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial
karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara
menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.

Sebagaimana dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya mendefinisikan aturan main:


Budaya Organisasi sebagai Hambatan Selain mempunyai berbagai fungsi seperti yang
disebutkan di atas, budaya organisasi juga rupanya dapat menjadi sebuah hambatan.

Penciptaan Budaya Organisasi yang Etis Model peran yang visibel


Mengomunikasikan harapan yang etis adalah salah satu cara menciptakan budaya
organisasi yang etis.
DAFTAR PUSTAKA

www.researchgate.net/profile/Ade-Heryana/publication
www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-organisasi-menurut-para-ahli.html?m=1
https://www.gramedia.com/literasi/struktur-organisasi/
https://www.researchgate.net/publication/359993516_Struktur_Organisasi
http://www.sarjanaku.com/2012/07/pengertian-budaya-organisasi-definisi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi

Anda mungkin juga menyukai