Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Organisasi

1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”


mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua
orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two
more persons)
2. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every
human association for the attainment of common purpose” (Organisasi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)

1. KARAKTERISTIK ORGANISASI
Apabila kita meneliti sifat-sifat organisasi, maka kita dapat menemukan
empat (4) karakteristik yang terdapat dalam semua organisasi, yakni :
1. Tujuan Bersama
Suatu pernyataan, keinginan atau target yang ditentukan secara bersama
mengenai hasil yang ingin dicapai oleh organisasi. Sebelum tujuan atau sasaran
dapat dicapai, maka tujuan harus
• Dirumuskan dengan jelas,
• Dimengerti, dan
• Diterima baik oleh setiap orang yang berkepentingan dalam mencapai tujuan
tersebut.
• Sebaiknya dinyatakan secara kuantitatif, dapat diukur, (atau dibandingkan)
dalam bentuk pernyataan tertulis mengenai hasil yang ingin dicapai, dalam
jangka waktu yang ditentukan.
2. Pembagian Pekerjaan
Penempatan seorang pegawai pada jenis pekerjaan yang sesuai dengan
kompetensi dan kepribadiannya. Pembagian pekerjaan merupakan proses membagi
pekerjaan menjadi bagian-bagian khusus yang kecil-kecil. Dengan adanya
pembagian pekerjaan, organisasi dapat memanfaatkan setiap keahlian dan
keterampilan anggotanya. Lagipula dengan pembagian pekerjaan, setiap pegawai
dapat menjadi sangat ahli dan terampil dalam mengerjakan tugas khusus secara
berulang-ulang.
3. Hirarki Wewenang
Hak untuk memutuskan atau kekuasaan untuk mengerjakan sesuatu atau
untuk menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu. Hirarki wewenang dalam sebuah
organisasi pada umumnya bertingkat-tingkat. Orang yang menduduki jabatan yang
lebih tinggi mempunyai wewenang yang lebih banyak daripada orang yang ada
dibawahnya. Hirarki wewenang ini kadang-kadang dinamakan juga rantai
komando (chain of command).
4. Koordinasi
Menyatupadukan bermacam-macam bagian dari organisasi sehingga bagian-
bagian tersebut dapat bekerja sama secara harmonis. Dengan mengkoordinasi, kita
dapat menghindari timbulnya konflik atau dapat mengatasi konflik yang ada. Tanpa
koordinasi, tiap-tiap bagian dan pegawai akan berjalan menurut keinginan mereka
masing-masing, dan akan timbul kesimpangsiuran dan kekacauan.
Ada dua (2) macam koordinasi :
• Koordinasi Pikiran
Mengkoordinasi pikiran staf lewat komunikasi, artinya kita perlu
menyampaikan pengertian dan penjelasan, baik secara tertulis maupun lisan,
kepada staf, menanamkan pengertian yang sama mengenai tujuan organisasi
kepada semua staf.
• Koordinasi Kegiatan
Mengkoordinasi staf dengan menyusun rencana kegiatan yang antara lain
mencakup urutan langkah-langkah yang harus ditempuh, peranan tiap-tiap
orang dan kerjasamanya.
Dalam mengadakan koordinasi, kita sering menghadapi kesulitan. Orang
memandang tujuan kelompok berbeda dengan tujuannya sendiri, dan metode yang
mereka gunakan untuk mencapai tujuan tersebut berbeda-beda juga. Hal yang
berbeda-beda ini harus kita selaraskan. Maka seorang koordinator harus mampu
menyatu-padukan mereka semuanya, dan memanfaatkan kekuatan dan keahlian
masing-masing dalam mencapai tujuan bersama.
Tugas pimpinan adalah mengurangi perbedaan kepentingan para stafnya
dan menyelaraskan tujuan bersama dengan tujuan staf masing-masing. Jadi
koordinasi merupakan satu ciri khas penting dari organisasi, tanpa koordinasi
organisasi tidak akan berjalan lancar sehingga organisasi bisa gagal dalam mencapai
tujuan.

Pendapat 2 : Berikut ini beberapa karakteristik organisasi yaitu :


1. Lingkungan dan anggota
Sebuah organisasi pasti memiliki anggota yang mempunyai latar
belakang yang berbeda-beda serta mempunyai lingkungan baik
lingkungan internal maupun lingkungan ekternal.
2. Memiliki tujuan
Sesuai definisi dan konsep dasar organisasi pasti mempunyai tujuan
yang hendak dicapai. Dengan tujuan yang telah ditetapkan mestinya
para anggota dan semua kelompok dalam organisasi beserta bersama
dalam mencapai tujuan.
3. Saling bekerja sama
Dalam mencapai tujuan organisasi dilakukan bersama-sama semua
anggota dan pengurus yaitu kerja sama antar anggota dan pengurus/
pimpinan. Tujuan organisasi sulit dicapai tanpa kerja sama yang
kompak.
4. Adanya peraturan
Guna menjamin kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan yang
ada peraturan yang baku yang mengatur dan membatasi sumber daya
yang dimiliki agar bermanfaat dan bersinergi dalam proses pencapaian
tujuan
5. Struktur organisasi dan pembagian tugas
Untuk menghindari kerja yang tumpang tindih, serta tanggung jawab
dan wewenang yang tidak jelas maka harus ada struktur dan pembagian
kerja yang jelas sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan wewenang yang ada.

2. FUNGSI ORGANISASI
Materi 1 : Sebuah organisasi terdiri dari 3 unsur pokok yakni orang-orang, tujuan,
dan struktur. Sehingga fungsi utama organisasi adalah:
a) sebagai wadah bagi orang-orang dalam bekerja sama mencapai satu tujuan;
b) sebagai wadah bagi orang-orang dalam membentuk perilaku dan budaya
organisasi; dan
c) sebagai wadah untuk mencapai sasaran yang sulit dicapai seorang diri.

Materi 2 : 1. Menentukan Tugas dari Masing-masing Anggota

Organisasi apapun baik organisasi masyarakat maupun perusahaan memiliki anggota dengan
tugas yang berbeda-beda. Semua individu di dalam perusahaan atau institusi harus mengetahui
peran, posisi dan hubungannya dengan anggota lain di departemennya.

Dengan pemahaman ini, semua anggota bisa berkontribusi dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Menetapkan Kewenangan

Adanya pembagian tugas dan peran memungkinkan pemberian wewenang yang berbeda. Adanya
organisasi diperlukan untuk mendefinisikan otoritas yaitu hak dan kekuasaan yang berbeda-beda
dari setiap anggota.

Kewenangan dalam posisi yang berbeda akan membantu semua orang dalam organisasi untuk
menjalankan peran yang ditugaskan.

3. Penetapan Tanggung Jawab

Setiap individu dalam organisasi diberi tugas tertentu. Struktur organisasi adalah mendefinisikan
kinerja apa yang diharapkan dari seorang anggota ketika tidak ada penentuan atau terjadi
kesalahan penentuan tanggung jawab, akan timbul perilaku dan sikap anggota yang merugikan
organisasi.

4. Spesialiasi

Tugas dari setiap individu dibagi berdasarkan spesialiasi yang dimiliki oleh masing-masing
anggota. Hal ini diperlukan agar berbagai elemen pekerjaan berjalan lancar, efisien dan sesuai
dengan tujuan.

5. Koordinasi

Karena pola operasi manajerial dibagi berdasarkan tugas dari setiap komponen, maka akan
timbul kebutuhan saling berkoordinasi. Beragam aktivitas inilah yang harus ‘ditenun’ untuk
menjadi selembar ‘kain utama’ dalam organisasi.

6. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia Secara Tepat Guna


Organisasi yang baik harus mampu memanfaatkan SDM-nya dengan baik. Tidak boleh ada
pemborosan dan penyalahgunaan. Jika ada yang kurang, maka organisasi dapat memberikan
tambahan skill atau pengetahuan agar semua anggota dapat memenuhi segala tugasnya dengan
baik.

7. Efisiensi Fungsi

Jalannya semua fungsi di atas bisa menciptakan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan
pencapaian tujuan. Organisasi harus menghindari duplikasi pekerjaan, hal-hal yang tumpang
tindih dan pemborosan. Dengan begitu, fungsi perusahaan bisa berjalan cepat, lancar dan efisien.

3. IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI


Istilah iklim merupakan kiasan (metafora) yang diterapkan pada
situasi yang berbeda dengan tujuan menyatakan suatu kemiripan. Iklim
komunikasi bisa dikatakan sebagai kualitas pengalaman yang bersifat
obyektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup
persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan
kejadian yang terjadi di dalam organisasi.
Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan (kerja)
yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota
organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi
mereka kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong mereka dan
memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas
mereka, menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang
organisasi, secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat
melihat bahwa keterlibatan mereka
penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi dan menaruh
perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan member tantangan (R.
Wayne Pace dan Don F. Faules, 1998: 154). Iklim komunikasi organisasi
dapat didefinisikan pula sebagai persepsi mengenai seberapa jauh anggota
organisasi merasa bahwa organisasi dapat dipercaya, mendukung, terbuka
terhadap, menaruh perhatian kepada, dan secara aktif meminta pendapat
mereka, serta memberi penghargaan atas standar kinerja yang baik
(Rachmat Kriyantono, 2007: 311).

Selanjutnya menurut Redding (dalam R. Wayne Pace dan Don F.


Faules, 1998: 154):
“Iklim komunikai organisasi merupakan fungsi kegiatan yang
terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota
organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan
memberi kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong mereka
dan memberikan mereka tanggung jawab dalam menjalankan
tugas-tugas mereka, menyediakan informasi yang terbuka, dan
cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian,
serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus
terang dari anggota organisasi, secara aktif memberi penyuluhan
kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat
bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan
dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang
bermutu tinggi dan memberi tantangan.”
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa iklim
komunikasi organisasi menurut Redding adalah kegiatan yang dilakukan
dalam organisasi yang bertujuan untuk kepada anggota bahwa mereka
merupakan bagian yang penting dari sebuah organisasi yang berperan
penting dalam organisasi sehingga mendorong mereka untuk dapat lebih produktif. Penentuan dan
peneguhan eksistensi komunikasi organisasi
tergantung pada interaksi para anggota organisasi, sehingga iklim
komunikasi dapat berubah sesuai dengan cara-cara pengaruh.
Redding (dalam Abdullah Masmuh,
2008: 45-46) mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi
diantaranya sebagai berikut:
1) Supportiveness atau bawahan mengamati bahwa hubungan
komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan
menjaga perasaan diri berharga dan penting.
2) Partisipasi membuat keputusaan
3) Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia.
4) Keterbukaan dan keterterusterangan
5) Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja
dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi.

Anda mungkin juga menyukai