Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ETIKA PROFESI

( Mengembangkan keterampilan berorganisasi dan kerja sama tim)

OLEH

KELOMPOK 11

RAHMAYANA ( P3D316074 )

RIZKY PUTRA MAULANA ( P3D316076 )

SAIFUDDIN LADJIMATRA ( P3D316077 )

SOPIAN HARJA ROMBE ( P3D316078 )

D3ELEKTRONIKA KONSENTRASI ALAT MEDIS

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
A. Pengertian Organisasi
Organisasi ialah wadah atau tempat yang mana orang-orang semuanya
berkumpul didalamnya, melakukan kerjasama secara rasional, sistematis, juga
terkendali, dengan memanfaatkan sebuah sumber daya yang ada yang dipakai
secara efektif untuk menggapai tujuan atau cita-cita bersama. Selain dari
pengertian yang telah tertulis diatas ini, ternyata masih ada beberapa macam
lagi tentang pengertian organisasi yang telah dijelaskan oleh beberapa tokoh,
siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Berikut ini ialah pakar-pakar yang
menjelaskan tentang pengertian organisasi.
1. Dres. H. Malayu. S.P. Hasibuan
menjelaskan tentang organisasi, yang mana penjelasan dari beliau bahwa
organisasi ini ialah sebuah proses pengelempokan, penentuan, dan segala
pengaturan yang bermacam-macam kegiatan yang memang dibutuhkan untuk
menggapai tujuan bersama.
2. Stoner
menjelaskan tentang organisasi, yang mana menurut stoner bahwa
organisasi ini ialah sebuah contoh hubungan melewati orang-orang yang
diberikan sebuah arahan dari atasan agar dapat menggapai tujuan bersama.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)


dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja
dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran
perintah dan penyampaian laporan.

Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua


komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien.
Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi
pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan
tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan
yang diemban oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan
hubungan organisasi secara internal maupun eksternal.

Bentuk-bentuk organisasi

 Organisasi politik
 Organisasi sosial
 Organisasi mahasiswa
 Organisasi olahraga
 Organisasi sekolah
 Organisasi negara

Tujuang Organisasi

Setiap manusia yang masih hidup pasti memiliki tujuan dan kepentingan
yang sama dengan tujuan dan kepentingan orang lain, membentuk atau
membuat sebuah tempat atau wadah yang mana didalamnya mereka saling
bekerja keras dan saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Hal
inilah yang mengakibatkan adanya tujuan-tujuan dari sebuah kelompok atau
organisasi. Tujuan ini bisa dilihat dari sasaran yang harus dikerjakan dengan
baik dalam jangka panjang ataupun dengan jangka pendek. Tujuan dari
organisasi ini dapat sangat berpengaruh sekali dalam kinerja dari sebuah
organisasi tersebut sendiri atua juga untuk mencari sebuah anggota baru untuk
pengembangan kinerja sebuah organisasi dan juga untuk menjaga keutuhan
anggota.
Adapun tujuan-tujuan kadiresasi ialah bertujuan untuk menjaga sebuah
organisasi atau kelompok tetap bisa atau mempu berhatan dan selalu tampil
eksis dalam jangka-jangka waktu yang amat sangat panjang.
Manfaat dari Organisasi

Mengikuti atau menjadi anggota dari sebuah kelompok atau organisasi ini
akan mempunyai akibat/dampak yang sangat besar sekali untuk kehidupan
sehari-hari. Kenapa demikian? Karena, didalam sebuah kelompok atau
organisasi ini bisa diibaratkan sebuah masyarakat dalam ruang lingkup kecil.
Pastinya selalu ada masalah yang harus dipecahkan bersama, sikap saling
menjaga serta bertanggung jawab terhadap keutuhan anggota ataupun
mempertahankan sebuah kelompok. Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang
bisa kamu peroleh dalam sebuah organisasi. Antara lain sebagai berikut:

1. Tergapainya Tujuan

Organisasi atau kelompok dibuat untuk tujuan bersama yang didalamnya


saling berhubungan. Maka penggapaian tujuan yang dikerjakan oleh orang banyak
lebih memiliki banyak peluang untuk menggapai tujuan yang lebih maksimal dan
lebih efektif lagi.

2. Melatih Mental Untuk Berbicara di Hadapan Umum

Tidak setiap orang, tidak setiap manusia gampang mendapati mental


berbicara di depan umum atau di hadapan publik. Maka dari itu, sebuah kelompok
atau organisasi, organisasi kelompok pembelajaran ilmiah untuk para mahasiswa
dan mahasiswi. Atau kelompok belajar ialah sebuah tempat yang sangat cocok
untuk dapat melatih keberanian dalam berbicara di depan umum.

3. Mudah Menyelesaikan Masalah

Didalam sebuah kelompok atau organisasi, yang namanya masalah


merupakan sebuah hal yang sangat kerap sekali terjadi, entah itu karena timbulnya
perbedaan ataupun permasalahan yang memang muncul di dalam organisasi.
Penyelesaian dari setiap permasalahan yang ada didalam organisasi ini dapat
mengajari kamu untuk bisa menyikapi permasalahan yang ada, yang dapat
diaplikasikan didalam kehidupan yang lebih beraneka ragam dan kompleks.

Ciri-Ciri Organisasi

Berdasarkan dari pengertian organisasi serta tujuan organisasi diatas,


terdapat beberapa ciri-ciri organisasi yang dapat diambil dan merupakan batasan
yang jelas serta sebagai gambaran mengenai organisasi tersebut dan apa yang
dapat membuat itu merupakan sebuah organisasi. Berikut ciri-ciri organisasi.

1. Kumpulan Manusia

Sebuah organisasi pasti mempunyai anggota yang lebih dari 2 manusia


dikarenakan hanya manusia yang dapat membuat secara sadar dari tujuan itu
sendiri. Ciri-ciri organisasi tersebut sama halnya dengan ciri kelompok.

2. Tujuan bersama

Ciri-ciri organisasi yang kedua yaitu adanya tujuan bersama merupakan salah satu
ciri utama organisasi yang dapat membedakan dengan kelompok.

3. Berbagai Aturan

Berbagai aturan biasanya akan dibuat setelah suatu organisasi terbentuk. Adanya
aturan tersebut merupakan salah satu ciri dari organisasi formal yang memiliki
tujuan guna mengatur setiap anggota. Dengan adanya berbagai macam aturan,
tidak akan terdapat anggota yang merasa tercederai oleh aturan-aturan tersebut
yang dibahas bersama.

4. Pembagian Tugas

Pembagian tugas merupakan salah satu ciri-ciri organisasi. Dalam sebuah


organisasi yang formal, pembagian tugas yang sesuai dengan kapasitas serta
kemampuan anggota sangatlah penting guna meraih tujuan organisasi serta dapat
mempermudah pencapaian tujuan dari para anggota organisasi baik itu secara
pribadi. Pembagian tugas yang diatur oleh aturan-aturan yang berlaku dapat
menciptakan kerja sama yang solid dalam nuansa profesionalisme guna meraih
tujuan organisasi serta begitu juga dengan tujuan pribadi demi keberlangsungan
dan juga kejayaan organisasi tersebut.

Syarat Berdirinya suatu Organisasi :

1. Nilai Visi
2. Misi
3. Aturan
4. Profesionalisme. Insentif
6. Sumber Daya
7. Rencana Kerja

B. Definisi Teamwork/Kerja sama tim

Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama
tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling
melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati
sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus
disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi
satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan
pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling
populer di tim.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-
tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan
pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh
anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi
untuk satu tujuan bersama.

Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan
dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini.
Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera
menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan
terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang
berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu, penting
untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Keakraban tim yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akrab satu sama lain,
setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota tim saling
menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara
hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena
hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung
serta dukungan antara sesama anggota team.

Manfaat dan Fungsi Teamwork

Bekerja dalam bentuk tim memiliki fungsi yaitu antara lain dapat merubah
sikap, perilaku dan nilai-nilai pribadi serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan
anggota tim. Selain itu, bekerja dalam tim dapat dimanfaatkan untuk pengambilan
keputusan , merundingkan dan bernegoisasi.

1. Manfaat Bekerja Dalam Tim

a) Bagi Organisasi Tim

o Meningkatkan produktivitas kerja.


o Meningkatkan kualitas kerja.
o Meningkatkan mentalitas kerja.
o Meningkatkan kemajuan organisasi.

b) Bagi Anggota Tim

o Tanggung jawab atas pekerjaan ditanggung bersama.


o Sebagai media aktualisasi diri.
o Stres atau beban kerja berkurang.

2. Tujuan Bekerja Dalam Tim

o Kesatuan Tujuan
Setiap anggota tim memiliki kesamaan visi,misi dan program kerja.

o Efisiensi

Setiap anggota tim menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara


cepat,cermat dan tepat tanpa pemborosan dan kecerobohan.

c) Efektif

Setiap anggota tim memiliki tujuan yang jelas, memiliki keterampilan


yang memadai, memiliki komitmen, saling percaya, memiliki komunikasi yang
baik, memiliki kemampuan bernegoisasi, dan memiliki kemampuan yang tepat.

Jenis Teamwork

Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari enam jenis, yaitu:

1. Tim Formal

Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari
struktur organisasi formal.

2. Tim Vertikal

Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer da
n beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.

3.Tim Horizontal

Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari
tingkat hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda.

4.Tim dengan Tugas Khusus

Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi
formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas
khusus.

5.Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh orang
pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya
diawasi oleh seorang annggota terpilih.

6.Tim Pemecahan Masalah

Tim pemecahan masalah biasanya terdiri dari lima hingga dua belas karyawan
yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk
mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

Model Efektifitas Team Work

Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua hasil – hasil produktif dan
kepuasan pribadi. Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi
kebutuhan pribadi para anggotanya dan kemudian mempertahankan keanggotaan
serta komitmen mereka. Hasil produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas
hasil kerja seperti yang didefinisikan oleh tujuan – tujuan tim. Faktor – faktor
yang mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi,
lingkungan budaya, dan system penghargaan. Karakter tim yang penting adalah
jenis, struktur, dan komposisi tim. Karakteristik – karakteristik tim ini
mempengaruhi proses internal tim, yang kemudian mempengaruhi hasil dan
kepuasan. Para pemimpin harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat
perkembangan, kekompakan, norma – norma, dan konflik supaya dapat
membangun tim yang efektif. Berikut adalah ciri-ciri tim yang efektif :

1. Tujuan yang sama

Jika semua anggota tim mendayung ke arah yang sama, pasti kapal yang
didayung akan lebih cepat sampai ke tempat tujuan, dari pada jika ada anggota tim
yang mendayung ke arah yang berbeda, berlawanan, ataupun tidak mendayung
sama sekali karena bingung ke arah mana harus mendayung. Jadi, pastikan bahwa
tim memiliki tujuan dan semua anggota tim Anda tahu benar tujuan yang hendak
dicapai bersama, sehingga mereka yakin ke arah mana harus mendayung.
2. Antusiasme yang tinggi

Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki antusiasme


yang tinggi. Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga
menyenangkan: anggota tim tidak merasa takut menyatakan pendapat, mereka
juga diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka dengan menjadi diri
sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga bisa optimal.

3. Peran dan tanggung jawab yang jelas

Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang mendayung.
Sebaliknya, jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan terjadi kekacauan
karena tidak ada yang memberi komando untuk kesamaan waktu dan arah
mendayung. Intinya, setiap anggota tim harus mempunyai peran dan tanggung
jawab masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi
apa yang bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang
telah ditentukan sebelumnya.

4. Komunikasi yang efektif

Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-
anggota tim. Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua
anggota tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan,
jangan berasumsi, tanyakan langsung kepada mereka dan berikan informasi yang
mereka perlukan. Jika Anda tidak yakin bahwa tiap anggota tim tahu bagaimana
melakukan ataupun menyelesaikan suatu tugas, jangan berasumsi mereka tahu,
melainkan informasikan atau tujukanlah kepada mereka cara melakukannya.
Komunikasi juga perlu dilakukan secara periodik untuk tujuan monitoring
(misalnya: sudah seberapa jauh tugas diselesaikan) dan correcting (misalnya:
apakah ada kesalahan yang perlu diperbaiki dalam menyelesaikan tugas yang
telah ditentukan).

5. Resolusi Konflik
Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi
konflik ini tidak harus menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini
yang dapat dikelola dengan baik bisa dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu
masalah dari berbagai aspek yang berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru,
inovasi baru, ataupun perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih
cepat ke arah tujuan. Jika terjadi konflik, jangan didiamkan ataupun dihindari.
Konflik yang tidak ditangani secara langsung akan menjadi seperti kanker yang
menggerogoti semangat tim. Jadi, konflik yang ada perlu segera dikendalikan.

6. Shared power

Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu
dilakukan sendiri, atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak
menganggur, maka pasti ada ketidakberesan dalam tim yang lambat laun akan
membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu diberikan
kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan ”kekuasaannya” di bidang
yang menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga
mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya tujuan
bersama.

7. Keahlian

Bayangkan sebuah paduan suara dengan anggota memiliki satu jenis suara
saja: sopran saja, tenor saja, alto saja, atau bas saja. Tentu suara yang dihasilkan
akan monoton. Bandingkan dengan paduan suara yang memiliki anggota dengan
berbagai jenis suara yang berbeda (sopran, alto, tenor dan bas). Paduan suara yang
dihasilkan pasti akan lebih harmonis.

Demikian pula dengan tim kerja. Tim yang terdiri dari anggota-anggota
dengan berbagai keahlian yang saling menunjang akan lebih mudah bekerja sama
mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat saling
menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.
Anggota tim dengan keahlian yang berbeda juga bisa saling memperluas
perspektif and memperkaya keahlian masing-masing Apresiasi.
8. Evaluasi

Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari
tujuan, jika mereka tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi?
Evaluasi yang dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih
berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi,
sehingga bisa segera diperbaiki. Evaluasi juga bisa dilakukan tidak sekadar untuk
koreksi, tetapi untuk mencari cara yang lebih baik. Evaluasi bisa dilakukan dalam
berbagai cara: observasi, riset pelanggan, riset karyawan, interview, evaluasi diri,
evaluasi keluhan pelanggan yang masuk, atau sekedar polling pendapat pada saat
meeting.

KAREKTERISTIK TIM

Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap
anggota untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut ini :

1. Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan,


mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek
cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.

2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan


perbedaan opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang
dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit
kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.

Peran Anggota

Daloam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi
oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.

Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan
energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan
perilaku – perilaku berikut :
– Memprakarsai ide

– Memberikan opini

– Mencari informasi

– Meringkas

– Memberi semangat

Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung kebutuhan


emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social. Mereka
memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :

– Mendorong

– Berpadu

– Mengurangi Ketegangan

– Mengikuti

– Berkompromi

PROSES TIM

Tingkat Perkembangan Tim

· Pembentukan. Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan perkenalan.


Selama tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus memberikan waktu bgi para
anggota untuk mengenal satu sama lain dan mendorong mereka terlibat dalam
diskusi informal dan social.

· Prahara. Selam tingkat prahara kepribadian individual muncul. Tingkat ini


ditandai oleh konflik dan perselisihan pendapat.

· Penetuan norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik konflik diselesaikan,


dan keharmonisan serta kesatuan tim muncul. konsensus terwujud pada siapa
yang memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan peran – perab para anggota.
· Pelaksanaan. Selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada
pemecahan masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan. Selama tingkat ini
pemimpin harus berkonsentrasi terhadap pelaksanaan kinerja tugas yang tinggi.
Spesialis sosioemosional dan spesialis tugas harus memberikan kontribusi.

· Pembubaran. Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas, dan


tim yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan
setelahnya. Pada saat ini, pemimpin mungkin berharap untuk memberitahukan
pembubaran tim dengan suatu ritual atau upacara, barangkali memberikan piagam
dan penghargaan untuk menandakan penutupan dan kelengkapan.

Kekompakan Tim

Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik pada
tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor – faktor yang menentukan
kekompakan tim :

Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin banyak
waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak tim tersebut.

Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan menjadikan
lebih kompak

ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai yang
serupa dan senang berkumpul.

MENGATUR KONFLIK TIM

Karektiristik terakhir dari proses tim adalah konflik. Konflik mengacu pada
interaksi antagonistis di mana satu pihak berusaha untuk menghalangi maksud
atau tujuan pihak lain. Kompetisi berarti persaingan antara individu atau tim bisa
memiliki pengaruh yang sehat karena kompetisi memberi semangat kepada orang
– orang untuk menampilkan kinerja yang lebih tinggi.

Penyebab Konflik
Beberapa faktor dapat menyebabkan orang – orang terlibat dalam konflik :

1. Sumber daya yang langka. Sumber daya meliputi uang, informasi, dan
persedian.

2. Ambiguitas Yurisdiksional. Konflik juga muncul ketika batas dan tanggung


jawab pekerjaan tidak jelas.

3. Gangguan komunikasi. Potensi gangguan komunikasi bahkan lebih besar dalam


tim virtual dan tim global yang terdiri atas anggota dari negara dan budaya yang
berbeda. Komunikasi yang buruk menyebabkan kesalahan persepsi dan kesalah
pahaman orang lain dari tim.

4. Bentrokan kepribadian. Bentrokan kepribadian muncul ketika orang – orang


tidak bekerja dengan harmonis atau tidak sepenuhnya setuju dalam isu apa pun.

5. Perbedaan kekuasaan dan status. Perbedaan kekuasaan dan status muncul ketika
satu pihak memiliki pengaruh untuk berdebat terhadap pihak lain.

6. Perbedaan tujuan. Konflik sering muncul hanya karena seseorang mengejar


tujuan yang bertentangan. Perbedaan tujuan biasa terjadi dalam organisasi.

Gaya Menangani Konflik

Anggota – anggota tim yang efektif mengubah gaya mereka dalam menangani
konflik agar sesuai dengan situasi tertentu. Lima gaya ini sesuai untuk kasus –
kasus tertentu.

– Gaya berkompentisi mencerminkan ketegasan untuk mendapatkan yang


diinginkan, dan harus digunakan ketika tindakan yang tepat dan tegas sangat
diperlukan dalam isu – isu penting atau tindakan – tindakan yang tidak umum.

– Gaya menghindar tidak mencerminkan ketegasan ataupun kekooperatifan. Gaya


ini tepat digunakan ketika isu yang dihadapi sepele, tidak ada kesempatan
menang.
– Gaya berkompromi mencerminkan jumlah ketegasan dan kekooperatifan yang
cukup. Gaya ini dapat digunakan ketika tujuan kedua pihak sama.

– Gaya Mengakomodasi mencerminkan tingkat kekooperatifan yang tinggi, yang


cocok digunakan ketika orang – orang sadar bahwa mereka salah.

– Gaya berkolaborasi mencerminkan tingkat ketegasan dan kekooperatifan yang


tinggi. gaya berkolaborasi penting ketika persoalan kedua pihak terlalu penting
untuk dikompromikan, wawasan dari orang yang berbeda harus digabung menjadi
sebuah solusi yang menyeluruh, dan ketika komitmen kedua pihak dibutuhkan
untuk consensus.

C. Cara mengembangkan keterampilan organisasi dan kerja sama tim :

1. Fokus

Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan


teratur. Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan
rutinnya sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan.
Jadi, sewaktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi menyelesaikan masalah,
anggota lain dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-review
proses dan mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa
depan.

2. Definisikan peran

Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam
suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman
tim terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu
dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk
mendefinisikan fungsi mereka. Para anggota tim akan mampu mengambil lebih
banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan
salah satu dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak
disadari sebelumnya.
3. Tetapkan tujuan

Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim.


Dukunglah mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan
dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik
atau aturan tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Pantauan dari senior sangat dibutuhkan untuk
menghilangkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka
menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikan selalu setiap tujuan dengan jelas, dan
pastikan setiap anggota tim benar-benar memahaminya.

4. Bagikan informasi

Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gossip atau rumor.


Produktivitas dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak
informasi yang tidak jelas berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan.
Bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu dikomunikasikan
ke semua anggota tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi
tersebut sesering mungkin.

5. Kepercayaan

Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata


Anda sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk
memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji
tersebut. Bila Anda salah satu anggota tim dan pernah berjanji untuk melakukan
sesuatu kepada tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji
tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada
"amak emas" dan "orang istimewa".

6. Dengarkan

Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka
kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau
saat brainstorming. Pertimbagkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah
benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri
membuktikannya. Banyak organisasi menghabiskan dana besar untuk menyewa
konsultan dari luar, tanpa terlebih dahulu menanyakan pendapat pegawai dan anak
buahnya sendiri. Padahal, sering kali merekalah yang paling tahu problem apa
yang terjadi di dalam. Berikan pujian kepada anggota tim kita dan jadilah seorang
pemimpin dan pendengar yang baik.

7. Bersabar

Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun,
bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa
mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja.
Bila hal ini tidak terjadi, maka beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang
diperlukan. Tidak ada gunanya menyimpan "benalu" di dalam tim.

8. Dukungan

Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal.
Dorong mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan
untuk keluar dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman
dalam melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka
sendiri. Ubahlah tanggung jawab setiap anggota tim bila memang dianggap perlu.
Ketahuilah kekuatan dan kelemahan dari setiap anggota tim dan berikan dukungan
positif terhadap kedua hal itu.

9. Tunjukkan antusiasme

Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap.


Bila mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang
mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda.
Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu
melihat kesalahan orang lain saja.

10. Have fun


Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi
yang tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan
ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai
dengan mudah bila suasananya selalu tegang.

11. Delegasi

Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan),
lalu biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan
seperti apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan
cara mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah
ditetapkan. Bila jadwa; review hari selasa depan, maka janngan menanyakan
hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim Anda untuk memenuhi deadline
masing-masing.

12. Berikan penghargaan

Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada


anggota tim tapi tidak secara individual. Dalam setiap tim akan mempunyai
individu yang menonjol pada bidang tertentu. Kenalilah hal ini dengan cepat
melalui performance review process dan gunakan untuk mendukung kerja sama
tim. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan kecemburuan di antara
anggota. Selalu bicara positif tentang anggota tim Anda secara keseluruhan.
Promosikan talenta, usaha, dedikasi dan kesuksesan mereka.

”Yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua anggota


tim. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim,
gunakanlah kata "kita" dan bukan kata "saya". Selamat bekerja sama dan sukses
untuk Anda semua”.

Hal-hal yang menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah :
 Kepemimpinan, tanpa adanya pemimpinan yang punya sikap tanggap, tegas,
tanggung jawab, kemampuan yang lebih, dan konsisten dengan tanggung jawab.
sebuah organisasi tidak akan bisa maju dan baik.
 Anggota atau pengurus di masing-masing program, jika kepengurusan tidak
bisa menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik organisasi juga tidak akan
maju atau konsisten.

 Tempat atau kantor, sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan
adanya sebuah kantor atau tempat ¨punya kantor¨.

 Jaringan, ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di katakan
baik, banyaknya jaringan yang di bangun ini semakin menunjukan organisasi itu
bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.

 Komunikasi dalam organisasi, jika dalam satu ruang organisasi tidak ada
komunikasi yang baik, bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda
pemikiran juga beda tujuan. sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar
untuk memecahkan suatu masalah. organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan
maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal.

 Managemen, organisasi yang baik managemennya juga harus baik, tersusun


dengan rapi dan terorganisir dengan baik.

 Budaya dalam keorganisasian, yang di maksud dengan budaya disini adalah


kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi. entah itu kebiasaan yang baik
atau kebiasaan yang tidak baik, seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan
tugas, mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan ¨tidak tepat waktu¨,
tidur di waktu jam kerja, dan lain-lainnya.

Bisa disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa
konsisten dan punya hasil yang konkrit. Tanpa hasil yang konkrit organisasi itu
tidak bisa dikatakan organisasi yang baik, karena semuanya hanyalah sebuah
program tanpa penyelesaian. disamping itu juga harus konsisten organisasi yang
tidak konsisten ¨macet di tengah perjalanan¨ berarti organisasi itu gagal
menjalankan program itu juga tidak baik.
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif,
membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu waktu
DAFTAR PUSTAKA

Bahrur,Rosyidi. 2013. team work keterampilan dalam


berorganisasi.http://www.academia.edu/13180842/teamwork_keterampila
n_teamwork_dalam_organisasi.Diakses pada 20 November 2017.

Sashaannisa.2015.makalah team work.


http://sashaannisa18.blogspot.co.id/2015/03/makalah-team-
work.html.Diakses pada 20 Novembe 2017.

Elnow.2011.membentukorganisasiyangbaik.https://elnow.wordpress.com/2011/11
/14/membentuk-organisasi-yang-baik/ . diakses pada 21 november 2017.

Anonim.2011.cara membangun teamwork.


http://takkutokku.blogspot.co.id/2011/05/12-cara-membangun-team-
work.html.Diakses pada 21 November 2017.
Nama kelompok yang memberikan pertanyaan:

 Kelompok 6 Stevanny Oktavianus


“ Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kerja sama yang
baik?”
Jawaban:
Yang harus kita lakukan adalah kita harus fokus, definisikan peran kita
sebagai apa,tetapkan tujuan, bagikan informasi, menanamkan keprcayaan
kepada orang lain,bersabar,tunjukan antusiasme, dan
berikaanpenghargaan.
 Kelompok 10 Muh Aqsa
“ Kenapa kita membutuhkan organisasi , dan apa yang dilakukan bila
tujuan organisasi tidak tercapai?”
Jawaban:
− Karena organisasi sebagai sarana sosial, yang berarti menusia
dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain .
− Karena organisasi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan, melalui
bantuan organisasi manusia dapat melakukan hal-hal yang tidak
mungkin dilakukanya sendiri.
“ Apabila tujuan organisasi tidak sesuai, berarti kita harus mengulangi
dari awal atau membuat tujuan yang baru.”
 Kelompok 6 Ainun Qalby
“ Bagaimana cara menyelesaikan konflik apabila terjadi konflik anatara
anggota satu dengan yang lain?”
Jawaban:
− Komunikasi
Komunikasi yang lancar antar anggota kelompok dapat menghindari
kesalapahaman sehingga akan lebih mudah menyelesaikan masalah
yang terjadi.
− Bersikap Proaktif
Setiap anggota kelompok harus ikut aktif dalam menyelesaikan masalah `
atau konflik yang terjadi dalam kelompok secara proaktif.

− Keterbukaan
Setiap anggota kelompok harus saling terbuka agar konflik yang terjadi
tidak berlarut dan dapat diselesaikan dengan baik.
− Cari Tahu Akar Konflik
Setiap anggota kelompok harus dapat mencari tahu akar atau
sumber terjadinya konflik, agar kelompok dapat mengatasi konflik yang
terjadi.
− Bersikap Fleksibel

Setiap anggota kelompok harus bersikap fleksibel sehingga akan selalu


ada jalan untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam kelompok.

− Adil
Adil dalam kelompok berarti artinya setiap anggota menempatkan diri
dengan netral, tidak memihak pada salah satu pihak yang berkonflik atau
memperkeruh suasana.
− Bersekutu
Untuk mengatasi konflik yang terjadi kita harus memiliki sikap bersekutu
sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai