Anda di halaman 1dari 7

USG

1. PLN berfungsi sebagai sumber tegangan 220V AC


2. Transduser sebagai pemancar sekaligus penerima gelombang
suara
3. Voltage pulse mengatur tegangan
4. Amplifier sebagai penguat akhir sinyal yang di hasilkan dari objek
5. Transmitter / receiver switch sebagai pengirim sinyal ultrasound/
audio
6. ADC mengubah data analog menjadi digital
7. Mikrokontroller merupakan otak utama berfungsi mengendalikan
rangkaian
8. LCD Display berfungsi menampilkan hasil pemeriksaan
Prinsip kerja blok diagram diatas terdiri dari sumber cahaya dan
catu daya yaitu PLN menyuplay tegangan sebesar 220 VAC. PLN
memberikan tegangan masuk ke transduser sehingga transduser
memancarkan cahaya sekaligus menerima gelombang.
Gelombang tersebut di perkuat oleh amplifier dan masuk ke
transmitter/receiver. Transmitter/receiver akan mengirimkan
sinyal ultrasound ke ADC. ADC akan mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital yang akan di olah oleh mikrokontroller.
Hasil yang telah di olah dari mikrokontroller akan di tampilkan
pada LCD display. Voltage pulse yang mengatur tegangan pada
LCD display.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi
daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita
tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar
manusia mempunyai frekuensi antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per
detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan
frekuensi 1-10 MHz (1-10 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-
kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser.
Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan
menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-
electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya.
Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik.
Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan
mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara
frekuensi tinggi.
 Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’.
 Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan
keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.
 Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan
knob tidak kendor.
 Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’
 Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
 Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
 Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan
probe yang telah dipilih.
 Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan 3
Dimensi, tekan tombol 3D.
 Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol
‘depth &zoom’.
 Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau
kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke bawah,
semakin dalam.
 Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat
menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan
gambar.
 Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil
scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri
penamaan dengan keyboard.
 Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol
‘Measure’,
 Gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark (titik/tanda)
agar dapat
 Dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek.
 Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan
pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu,
panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)
 Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF
tombol Power

Anda mungkin juga menyukai