Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

OSILOSKOP SINAR KATODA

PRODI & kelas A/B/C : Teknik Mesin ( B )

NOMOR KELOMPOK : Tiga ( 3 )

NAMA (NIM) : 1. Elmir Fikhalqi M. ( 1810311023 )

2. Hanif Ega N. ( 1810311026 )

3. Mateas A. ( 1810311020 )

TGL PERCOBAAN : 20 Mei 2019

NAMA ASISTEN : Zelika Hana P.

LABORATORIUM FISIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sinar katoda disebut juga berkas elektron adalah aliran elektron yang diamati dalam
tabung hampa udara atau tabung vakum. Sinar katoda dinamakan demikian karena mereka
dipancarkan oleh elektroda negatif, atau katoda, dalam tabung hampa udara vakum. Untuk
melepaskan elektron ke dalam tabung, atom mereka harus terlebih dahulu terlepas dari
katoda. Sinar katoda tidak terlihat, tapi keberadaan mereka pertama kali terdeteksi pada
tabung vakum ketika mereka dipantulkan dinding kaca tabung, menarik atom dari kaca dan
menyebabkan mereka untuk memancarkan cahaya-cahaya yang disebut fluoresensi.

Osiloskop ialah alat ukur yang dipakai guna memetakan atau membaca sinyal listrik
maupun frekuensi. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Piranti pemancar
elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron
membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop mengakibatkan sorotan
bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal
kontinyu sehingga dapat dipelajari.

Fungsi dari osiloskop yaitu : Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi
terhadap waktu, Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi, Mengecek jalannya suatu sinyal
pada sebuah rangkaian listrik, Membedakan arus AC dengan arus DC, Mengetahui noise
pada sebuah rangkaian listrik. Osiloskop juga dipakai dalam pengukuran rangkaian elektronik
seperti stasiun pemancar radio, TV, atau dalam kegunaan memonitor frekuensi elektronik
misalnya di rumah sakit dan untuk kegunaan-kegunaan lainnya.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum “ Osiloskop Sinar Katoda ” adalah :
1. Mempelajari cara menangani osiloskop sinar katoda.
2. Mengetahui Frekuensi dan Amplitudo pulsa serta jenis ( bentuk ) pulsa yang ditampilkan
oleh layar osiloskop.
BAB II
DASAR TEORI
Osiloskop sinar katoda adalah alat yang sangat berguna dalam pemeriksaan pulsa listrik
maupun gejala - gejala lainnya yang dapat diubah menjadi potensial listrik. Osiloskop banyak
digunakan di bidang elektro, instrumentasi ataupun kedokteran. Bagian utama dari sebuah
osiloskop sinar katoda adalah tabung sinar katoda atau CRT ( Cathode Ray Tube ). Beberapa
konsep sekaligus pengenalan dasar yang penting akan dikemukakan berikut ini.
Gerak horizontal dari bintik Flouresensi dapat diatur oleh potensial listrik yang
dimasukkan kesuatu pasangan keping elektroda yang dinamakan sumbu horizontal.
Sedangkan gerak vertikal diatur oleh potensial yang dimasukkan ke keping vertikal atau
sumbu Y. Di bawah dua pengertian ini, bintik Flouresensi bergerak dalam suatu kurva atau
grafik yang melukiskan bagaimana Y berubah terhadap X. Hasil - hasil akhir tergantung pada
penafsiran grafik atau pola yang tergambar. Tombol - tombol pengatur pada panel muka
osiloskop disajikan seperti pada Gambar berikut.

1. CRT ( Cathode Ray Tube )


Berfungsi untuk menampilkan bentuk pulsa.
2. Power ( ON / OFF )
Kedudukan tombol default OFF ( tidak ditekan ) berarti osiloskop tidak menyala / hidup.
Untuk menyalakan Osiloskop tekan tombol ini. Dengan menekan tombol ini rangkaian
elektronik osiloskop terhubung dengan sumber daya ( power supply ).
3. Cal Vp - p
Calibration voltage terminal, digunakan untuk menguji dan mengkalibrasi penguatan vertikal
watak gelombang persegi. Panel ini digunakan saat melakukan kalibrasi osiloskop dengan
menggunakan kabel probe.
4. Focus
Pemutaran tombol ini ke kanan atau ke kiri akan mnegatur pemfokusan berkas sinar, tombol
ini berkaitan dengan tombol intensitas.
5. Intensity
Untuk mengatur kecerahan berkas sinar titik / garis pada layar osiloskop. Sebaiknya
kecerahan diatur secukupnya saja, jika terlalu cerah akan merusak layar flouresensi CRT.
6. Ground
Digunakan sebagai ground ( pembumian ) bersama dengan alat lainnya.
7. Volts / Div
Kedudukan tombol ini menentukan harga skala vertikal pada layar, dan dapat dipilih dari
skala terkecil hingga skala terbesar ( 0,01 V/div - 20 V/div ).
8. Sweep Time / Div
Kedudukan tombol ini menentukan harga skala horizontal pada layar waktu getaran. Harga
skala ini dapat dipilih dari skala terkecil hingga skala terbesar ( 1μs/div - ). Operasi EXT H
dilakukan dengan memutar tombol maksimum ke arah kanan.
9. Var(iable)
Tombol ini digunakan untuk mengatur getaran secara berlanjut dan dapat diputar saat
melakukan kalibrasi.
10. Position
Mengatur kedudukan gambar menurut arah vertikal pada layar CRT.
11. Position
Mengatur kedudukan gambar menurut arah horizontal pada layar CRT.

12. Input CH1


Mengatur Input sinyal ke Chanel 1.
13. Input CH2
Mengatur Input sinyal ke Chanel 2.
14. Source
Digunakan untuk memilih Masukan / Input
15. Level / Pull auto
Pemutaran tombol ini mengatur sinkronisasi fase untuk menentukan titik pangkal dari
gelombang trigger sinyal. Dengan menarik tombol ini ke arah luar, maka akan terjadi gambar
berkas berjalan dari kiri ke kanan.
16. & 17
16. & 17. AC - GND - DC
Pada kedudukan AC, komponen DC dari sinyal input dihambat dengan kapasitor. Pada
kedudukan GND input terminal terbuka, sedangkan input dari eksternal amplifier dibumikan.
Pada kedudukan DC, input terminal dihubungkan langsung dengan amplifier, dan semua
komponen dari signal diperkuat.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum “ Osiloskop Sinar Katoda ” antara lain:
1. Power Supply.

2. Kabel - kabel.

3. Osiloskop Sinar Katoda


4. Signal Generator

3.2 Tata Laksana Kerja


1. Mengingat sangat pekanya osiloskop ini,hendaknya semua pekerjaan dilaksanakan
dengan hati - hati, perlhan - lahan serta mematuhi arahan asisten dan buku penuntun
praktikum.
2. Sebelum osiloskop digunakan, kedudukan tombol pengatur pada panel adalah sebagai
berikut :
a. Power ( OFF ) / Intensity pada OFF.
b. Focus di tengah
c. Volts / Div pada 20 v
d. Var pada posisi maksimal
e. AC - GND - DC pada posisi AC
f. Semua tombol Position di tengah.
g. Sweep Time / Div pada 1 ms
h. Level / Pull Auto di tengah, tidak tertekan
i. SYNC berada pada posisi NOR +
j. Source pada INT
3. Prosedur operasi
a. Setelah steker kabel osiloskop terhubung dengan stop kontak listrik PLN, tombol Power
ditekan. Berkas sinar diperiksa apakah muncul di layar CRT.
b. Jika berkas sinar tidak terletak di tengah layar, diatur dengan tombol - tombol Position.
Dengan tombol Intensity diatur kecerahan gambar ( ingat kecerahan secukupnya saja ).
Tombol Focus diatur untuk mendapatkan ketajaman berkas sinar. Sekarang osiloskop
siap digunakan untuk memeriksa signal dengan frekuensi maksimal 10 MHz dan
tegangan maksimal 600 Vpp ( tergantung spec osiloskop yang digunakan ).
c. Signal yang akan diperiksa dimasukkan melalui probe pada Input kemudian tombol
Volt / Div diputar ke arah kanan agar diperoleh ukuran tinggi gambar yang dikehendaki.
Penyesuaian harga skala horizontal terhadap ukuran waktu getar dari signal dapat diatur
dengan tombol Sweep Time / Div. Pergeseran gambar menurut arah horizontal dapat
dilakukan dengan memutar tombol Position.
d. Dengan memutar tombol Level gerakan berjalan berkas akan terhenti, dan sinkronisasi
dapat diatur dengan memutar tombol ini ke arah kanan atau kiri.
e. Untuk memeriksa komponen DC, AC - GND - DC dipasang pada kedudukan DC.
Sedangkan kedudukan GND digunakan untuk menguji potensial nol.
4. Signal Generator dinyalakan
5. Kemudian skala frekuensinya diputar sesuai yang dikehendaki ( ditanyakan pada
asisten ).
6. Level keluarannya ( output ) diatur menurut petunujuk assiten.
7. Keluaran ( output ) signal generator dihubungkan dengan masukan ( input ) osiloskop.
8. Bentuk, Time dan V P - P pulsa yang tampil di layar osiloskop diamati dan dicatat.
9. Percobaan dilanjutkan dengan frekuensi dan amplitudo berbeda ( tanyakan pada asisten ).

3.3 Metode Analisa Data


Metode Analisa Data yang digunakan merupakan Metode Langsung dengan Pengukuran
Berulang
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

Dari percobaan yang dilakukan pada suhu ruangan 25 oC pada tanggal 20/05/2019 jam
13:00 – 14:10 di Laboratorium Fisika UPNVJ, didapatkan hasil percobaan sebagai berikut :
Frekuensi
Banyak
Bentuk Tampilan Layar Kotak Tombol
Periode Frekuensi
Osciloskop dilayar Time/div
(div)
1.5
1
T = 0,5 x 2 1
0.5 f=
0 2 div 0,5 ms/div = 1 ms 1 x 10−3
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 = 1 x 10-3 s = 1000 Hz
-1
-1.5
1.5
1
T = 0,5 x 4 1
0.5 f=
0 4 div 0,5 ms/div = 2 ms 2 x 10−3
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 = 2 x 10-3 s = 500 Hz
-1
-1.5

Tegangan
Bentuk Tampilan Banyak Kotak Tegangan Tegangan
Tombol Volt/div
Layar Osciloskop dilayar (div) (Osciloskop) (multimeter)
Sebelum
2
1
0
0 1 2 3 4 5

V = 3,5 x 5
Sesudah 3,5 div 5 volt/div 17,67 volt
= 17,5 volt
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5

BAB V
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji kami di laboratorium, didapatkan beberapa data untuk menjawab
beberapa pertanyaan yang tertulis dalam buku praktikum. Pertanyaannya sebagai berikut :
1. Tuliskan hasil dari setiap percobaan beserta keterangannya
2. Carilah frekuensi dari pulsa yang ada dilembar data? f=1/T

Jawaban
No. 1
Dalam mengoperasikan alat ini, kami mencobanya dalam 3 kali percobaan seperti berikut :
 percobaan pertama memiliki banyak kotak sebanyak 2 div untuk setiap satu
gelombang ( 1 lembah + 1 bukit ) dan dengan konfigurasi tombol time/div sebesar 0,5
ms/div.
 Percobaan kedua memiliki banyak kotak sebanyak 4 div untuk setiap satu gelombang
( 1 lembah + 1 bukit ) dan dengan konfigurasi tombol time/div sebesar 0,5 ms/div.
 Pada percobaan ke tiga, selisih posisi sebelum dan sesudah adalah 3,5 div dan dengan
konfigurasi tombol Volt/div sebesar 5 vtolt/div.
No. 2
 Percobaan pertama
T =2÷x 0,5 ms/¿ , T =1 x 10−3 s

1 1
f= ,f= , f =1000 Hz
T 1 x 10−3

 Percobaan kedua
T =4÷x 0,5 ms/¿ , T =2 x 10−3 s

1 1
f= ,f= , f =5 00 Hz
T 2 x 10−3

BAB VI
KESIMPULAN

Osiloskop sinar katoda adalah alat yang sangat berguna dalam pemeriksaan pulsa listrik
maupun gejala - gejala lainnya. Dalam percobaan kami kali ini, kami dapat menentukan
berapa jumlah gelombang dari sumber tegangan dengan mudah, sehingga selanjutnya dapa
dicari frekuensi dan periodenya.
Alat ini termasuk sulit digunakan untuk pertama kali, namun setelah mengetahui fungsi
dari masing-masing bagiannya akan menjaji lebih mudah dikarenakan pengoperasiannya
yang tergolong sederhana.

DAFTAR PUSTAKA
 https://peneliti.id/apa-itu-sinar-katoda/
 http://alatukur.web.id/osiloskop-kegunaan-dan-cara-kerjanya/
 Juwariyah, Tatik. 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika. Jakarta. Laboratorium
Fisika Fakultas Teknik UPNVJ

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai