3. Mateas A. ( 1810311020 )
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS TEKNIK
Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk kembali ke bentuk awal segera setelah gaya
yang mengenai benda tersebut dihilangkan. Benda yang dapat kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda elastis. Ketika menarik pegas
hingga bertambah panjang, pegas akan segera kembali ke ukuran semula setelah gaya tarik
tersebut dihilangkan. Sebaliknya, benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda plastis.
Salah satu hukum dalam Fisika yang dipelajari untuk menentukan besarnya elastisitas
pada pegas adalah Hukum Hooke. Hukum ini menjelaskan mengenai pegas dan elastisitas
Sebuah pegas yang ditarik tanpa melebihi batas elastisitasnya akan mempunyai gaya tarik
yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya. Jadi, hukum ini merupakan hukum
paling dasar mengenai pegas atau benda elastis. Hukum ini diperkenalkan oleh Robert
Hooke, yang mana namanya kemudian digunakan sebagai nama hukum tersebut.
Hooke meneliti hubungan antar gaya yang bekerja pada benda pegas serta benda elastis.
Tujuannya adalah agar benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula. Artinya, benda tidak
melampaui batas semula. Lebih jelasnya hukum ini mengkaji mengenai jumlah gaya
maksimum pada suatu benda agar sifat elastisitasnya tidak hilang atau tidak melampaui
batasannya.
Hukum Hooke berbunyi : “ Sebuah pegas yang ditarik tanpa melebihi batas elastisitasnya
akan mempunyai gaya tarik yang berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.”
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum “ Ketegangan Gaya Pegas ” adalah :
DASAR TEORI
1. Bila pada sebuah Pegas diberikan sebuag Gaya, maka perpanjangan Pegas akan
sebanding dengan Gaya itu ( selama batas elastisitas belum dilampaui ).
Dimana : F = Gaya
x = Pertambahan panjang
2. Grafik antara Gaya F dan pertambahan panjang x merupakan garis lurus. Dengan Grafik
itu dapat dicari harga k.
3. Pegas digantungi suatu beban, kemudian beban itu ditarik melampaui titik setimbangnya.
Kemudian dilepaskan.
T = 2 π√ M’ ….. ( 2 )
k
4. Disini M’ = massa total yang menyebabkan gaya pada Pegas.
Jadi :
BAB III
METODE PERCOBAAN
6. Stopwatch. Digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan saat ember digetarkan
turun - naik pada pegas sebanyak 10 kali.
3.2 Tata Laksana Kerja
1. Massa pegas, Massa ember dan Massa benda - benda kecil ( keping - keping beban )
ditimbang dengan Neraca teknis.
4. Kemudian beban - beban diambil satu persatu, sehingga muatan itu menjadi : m beban,
( m - 1 ) beban, ……, 2 beban, 1 beban dan 0 ( nol ) beban.
5. Percobaan no. 2, 3, dan 4 diulangi, tetapi sekarang ember digetarkan turun - naik.
Waktu getaran T beberapa kali ( n kali ) diamati :Setiap kali pengamatan terdiri dari ( p
getaran ).
HASIL PERCOBAAN
PENIMBANGAN
M A S S A (gram)
Beban Ember Pegas
Beban 1 6,4
Beban 2 7,2
Beban 3 6,9 50,3 20,4
Beban 4 5,7
Beban 5 7
PEMBEBANAN
KEDUDUKAN WAKTU PER
S TAT I S DINAMIS
JARUM GETARAN
PENGURANGAN
PENGURANGAN
PENAMBAHAN
PENAMBAHAN
RATA - RATA
RATA - RATA
B E B A N B E B A N
0 0 0 0 0 0 0 0
m1 0,5 m1 0,450 0,479 0,464
m1 + m2 1,2 m1 + m2 0,503 0,503 0,503
m1 + m2 + m3 1,8 m1 + m2 + m3 0,573 0,522 0,529
m1 + … + m4 2,3 m1 + … + m4 0,556 0,544 0,550
m1 + … + m5 3,0 m1 + … + m5 0,565 0,575 0,570
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji kami di laboratorium, didapatkan beberapa data untuk menjawab
beberapa pertanyaan yang tertulis dalam buku praktikum. Pertanyaannya sebagai berikut :
F=m . g
Kemudian dimasuukan kedalam grafik sehingga membentuk grafik yang mendekati garis
lurus, seperti pada gambar dibawah :
F terhadap x
0.35
0.33
0.3
0.26
0.25
0.2
F ( Newton )
0.2
0.15 0.13
0.1
0.06
0.05
0
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x ( cm )
F=k . x
Untuk mendapatkan k dengan nilai yang lebih tepat, maka kita gunakan rumus diatas
dengan memasukkan data yang didapatkan dari grafik. Maka rumus mencari k adalah:
F
k=
x
Dari rumus tersebut kita uji pada tiap percobaan, dihitung menjadi :
1. m1
0,06272
k= =12,544 N /m
0,005
2. m1+m2
0,13328
k= =11,106 N /m
0,012
3. m1+m2+m3
0,2009
k= =11,161 N /m
0,018
4. m1+m2+m3+m4
0,25676
k= =11,163 N /m
0,023
5. m1+m2+m3+m4+m5
0,32536
k= =¿10,845 N/m
0,030
12,544 +11,106+11,161 +11,163+10,845
Maka, ḱ =
5
ḱ =11,363 N /m
n . k 2 −(k )2
Mencari k dengan rumus : k =
√ n (n−1)
, dibuat tabel untung menghitung.
no. k k^2
1 12.544 157.351936
2 11.106 123.343236
3 11.161 124.56.921
4 11.163 124.612569
5 10.845 117.614025
5 x 647,4897−(3228,3987)
k=
√ 5(5−1)
k =¿ 0,672674
0,672674
%AB= x 100 % = 5,91 % ( 3 angka penting )
11,363
2 4 π2 '
T = xm
k
4 π2 (
I : T 2= x 0,0064+0,0503+0,0204 )=0 ,24264 s2
12,544
4 π2 (
II : T 2= x 0,0136+0,0503+0,0204 )=0 ,29966 s2
11,106
4 π2 (
III : T 2= x 0,0205+ 0,0503+ 0,0204 ) =0 ,32259 s2
11,161
4 π2
IV : T 2= x ( 0,0262+ 0,0503+0,02044 ) =¿0,34269 s2
11,163
4 π2 (
V : T 2= x 0,0332+0,0503+0,0204 )=0 ,37822 s2
10,845
0.35 0.34
0.32
0.3
0.3
0.250.24
T² ( s² )
0.2
0.15
0.1
0.05
0
6.4 13.6 20.5 26.2 33.2
M beban ( gram )
BAB VI
KESIMPULAN
Hasil akhir dari perhitungan konstanta pegas ( k ) adalah k ± k = ( 11,36 ± 0,67 ) N/m .
Dari beberapa percobaan ternyata didapatkan hasil dengan selisih yang sedikit. Hal ini
menandakan pengaruh beban tidak akan mempengaruhi nilai konstanta pegas yang digunakan
( selama pegas tersebut tidak diganti ). Akan tetapi massa akan mempengaruhi pertambahan
panjang dari pegas ( x ).
DAFTAR PUSTAKA
Juwariyah, Tatik. 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika. Jakarta. Laboratorium
Fisika Fakultas Teknik UPNVJ.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hooke
LAMPIRAN