Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 2

Tugas Sistem Sensor

SENSOR GAYA, BEBAN, DAN MASSA

DISUSUN OLEH:
MOCH DHARUL FHAIZOL NS H211 15 306
SERLINI H211 15 505
DEVI FADRI H211 15 515

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem teknologi informasi merupakan salah satu sistem yang sangat pesat
perkembangannya dalam dunia telekomunikasi. Dari tahun ke tahun sistem ini
mampu melahirkan peralatan yang semakin canggih, seiring dengan kebutuhan
manusia yang mendasar, modern, dan serba otomatis diharapkan mampu
memberikan informasi secara jelas, akurat, dan cepat. Salah satu peralatan
tersebut adalah sistem pendetaksi gaya, beban, dan massa.
Pengukuran gaya, beban, atau massa dapat diperoleh dengan menggunakan
banyak sensor yang berbeda. Sensor yang paling umum digunakan adalah
umumnya berdasarkan strain gage, yang akan menjadi fokus dari makalah ini.
Sebelum melanjutkan pembahasan, penting untuk mengenali perbedaan antara
gaya, beban, dan berat, karena istilah-istilah ini sering salah digunakan secara
bergantian satu sama lain.

Force/gaya : Pengukuran interaksi antar badan.

Beban : Pengukuran gaya yang diberikan pada tubuh.

Berat : Pengukuran gaya gravitasi yang bekerja pada tubuh..

Pada perkembangannya pengukuran gaya, beban, atau massa sering


dijumpai pada kehidupan sehari-hari, maka dari itu sistem pengukuran gaya,
beban, atau massa mempunyai peranan yang sangat penting dalam berbagai
penerapan, seperti alat untuk pendeteksi Digunakan pada pengkur berat
badan digital, Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh
bus, truck, dll, dan Mengukur batas maksimal tumpangan pada lift
.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Strain Gauge (Serlini)


Strain Gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur
tekanan (deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam
yang bersifat insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan diukur
tekanannya, dan tekanan berasal dari pembebanan. Prinsipnya adalah jika
tekanan pada benda berubah, maka foil atau kawat akan terdeformasi, dan
tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan
dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang kemudian akan
diketahui berapa besar tahanan pada Strain Gauge.
Pengukuran ketegangan menggunakan strain gauge dilakukan dengan
menempatkan strain gauge pada rangkaian jembatan. Dalam prakteknya, orde
pengukuran strain tidak lebih dari milistrain (e x 10-3), oleh karena itu
pengukuran ketegangan memerlukan pengukuran yang sangat akurat dari
perubahan yang sangat kecil dari resistansinya.
Nilai perubahan tahanan pada strain gauge yang mengalami perubahan tekanan
tidak signifikan,sehingga untuk dapat memberikan perubahan nilai elektrik
maka perubahan tahanan pada strain gauge ini dimasukan ke dalam rangkaian
jembatan wheatstone

Gambar 1. strain gauge


2.1.1. Macam-macam Strain Gauge (Serlini)
Sensor yang berfungsi untuk mengubah gaya, beban, torsi dan regangan
menjadi resistansi/hambatan. Sensor ini terbuat dari kawat tahanan tipis
berdiameter sekitar 1 mm. Kawat tahanan ini dilekatkan pada papan penyangga
membentuk strain gauge dengan tipe-tipe:
a. Bonded strain gage

Gambar 2. Bonded strain gage


Susunan kawat tahanan di dalamnya berliku-liku sehingga memudahkan
pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus dengan arah panjang
lipatan kawat, karena tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Dengan
meregannya starin gage, maka terjadi perubahan resistansi kawat
b. Unbonded strain gage

Gambar 3. Unbonded strain gage


Jenis strain gage yang dibentuk dengan kawat tahanan yang terpasang lurus
dan simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka
resistansinya akan bertambah
2.2.2. Prinsip kerja Strain Gauge (Devi Fadri)
Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan pada
permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi
strain dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding
dengan strain induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe
metal-foil, dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena
prosesnya sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan
bentuk grid. Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm;
yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 ohm dan
350 ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500,
1000, dan 1000 ohm.
Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif),
selain menimbulkan deformasi bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat
resistansi elektrik benda tersebut.
Dengan menempelkan jenis material tersebut pada suatu benda uji
(specimen) menggunakan suatu perekat yang isolatif terhadap arus listrik, maka
material tadi akan menghasilkan adanya perubahan resistansi yang nilainya
sebanding terhadap deformasi bentuknya.
Apabila ada gaya akan mengubah nilai resistansinya, perubahan
resistansinya sesuai dengan gaya yang diberikan. Prinsip dasar dari penggunaan
hambatan listrik strain gauge merupakan fakta bahwa hambatan dari perubahan
kawat sebagai fungsi tegangan, meningkat dengan tekanan dan menurun dengan
adanya pemampatan. Perubahan dalam hambatannya diuur dengan
menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone. Strain gauge terikat pada
spesimen dan kemudian pengukur (gauge) dikenanan pada tekanan yang sama
sebagaimana spesimen yang sedang dalam pengujian.
2.2.3. Aplikasi Strain Gauge (Devi Fadri)
Secara umum, aplikasi dari strain gauge digunakan untuk
mendeteksi adanya perubahan tekanan pada suatu materi uji. Strain gauge
sering digunakan dalam penelitian teknik mesin dan pengembangan untuk
mengukur tekananan yang dilakukan oleh mesin. Pengujian komponen pada
pesawat merupakan salah satu area penggunaannya, berbagai komponen
penting dari rangka pesawat menggunakan strain gauge untuk menguji
ketahanannya terhadap tekanan (Carpenter, 2008).
Aplikasi lain dari strain gauge juga dapat ditemukan dalam bidang
biomedis. Beberapa contoh aplikasinya antara lain: dapat digunakan sebagai
untuk mengukur kontraksi otot kardia secara kontinyu, dapat digunakan untuk
mengukur tekanan darah untuk mengetahui abnormalitas dari kardiovaskular,
untuk mengukur laju pernapasan, dan juga secara luas dikembangkan untuk
mendeteksi tekanan yang cocok dalam melakukan pemasangan anggota tubuh
buatan (C. Raja Rao, 2000).
Aplikasi lain strain gauge :
1. Digunakan pada pengkur berat badan digital
2. Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck, dll.
3. Mengukur batas maksimal tumpangan pada lift

2.2 Sensor Berat (Load Cell) (Moch Dharul Fhaizol)


Sensor load cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi
tekanan atau berat sebuah beban. Sensor load cell umumnya digunakan sebagai
komponen utama pada sistem timbangan digital dan dapat diaplikasikan pada
jembatan timbangan yang berfungsi untuk menimbang berat dari truk pengangkut
bahan baku, pengukuran yang dilakukan oleh Load Cell menggunakan prinsip
tekanan.

Gambar 4 Bentuk fisik load cell


Keterangan gambar:
• Kabel merah adalah input tegangan sensor
• Kabel hitam adalah input ground sensor
• Kabel hijau adalah output positif sensor
• Kabel putih adalah output ground sensor
2.2.1 Karakteristik Sensor Load Cell (Moch Dharul Fhaizol)

Tabel 1 Karakteristik Sensor load cell

Gambar 4. adalah konfigurasi kabel dari sensor load cell. yang terdiri dari
kabel berwarna merah, hitam, biru, dan putih. Kabel merah merupakan input
tegangan sensor, kabel hitam merupakan input ground pada sensor, kabel warna
biru / hijau merupakan output positif dari sensor dan kabel putih adalah output
ground dari sensor. Nilai tegangan output dari sensor ini sekitar 1,2 mV.
Gambar 5 Konfigurasi Kabel Sensor Load Cell
2.1.2 Prinsip Kerja Sensor Berat (Load Cell) (Moch Dharul Fhaizol)

Selama proses penimbangan akan mengakibatkan reaksi terhadap elemen


logam pada load cell yang mengakibatkan gaya secara elastis. Gaya yang
ditimbulkan oleh regangan ini dikonversikan kedalam sinyal elektrik oleh strain
gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada load cell. Prinsip kerja load cell
berdasarkan rangkaian Jembatan WheatstoneI dapat dilihat pada gambar 6

.Gambar 6 Rangkaian Jembatan Wheatstone tanpa beban

Pada gambar 2.4 nilai R = 350 Ω, arus yang mengalir pada R1 dan R3 =
arus yang mengalir di R2 dan R4, hal ini dikarenakan nilai semua resistor sama
dan tidak ada perbedaan tegangan antara titik 1 dan 2, oleh karena itu rangkaian
ini dikatakan seimbang.
Gambar 7 Rangkaian Jembatan Wheatstone dengan beban

Jika rangkaian jembatan Wheatstone diberi beban, maka nilai R pada


rangkaian akan berubah, nilai R1 = R4 dan R2 = R3. Sehingga membuat sensor
load cell tidak dalam kondisi yang seimbang dan membuat beda potensial. Beda
potensial inilah ynag menjadi outputnya. Untuk menghitung Vout atau A sperti
pada gambar, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

𝑅2 𝑅1
𝑉𝑜 = 𝑉𝑠 ( − )
𝑅2 + 𝑅4 𝑅1 + 𝑅3

349,3 350,7
𝑉𝑜 = 𝑉𝑠 ( − )
349,3 + 350,7 350,7 + 349,3

𝑉𝑜 = 10(0,499 − 0,501)

𝑉𝑜 = −0,02 𝑣 = −2 𝑚𝑣

Secara teori, prinsip kerja load cell berdasarkan pada jembatan Wheatstone
dimana saat load cell diberi beban terjadi perubahan pada nilai resistansi, nilai
resistansi R2 dan R3 akan turun sedangkan nilai resistansi R1 dan R4 akan naik.
Ketika posisi setimbang, Vout load cell = 0 volt. Namun ketika nilai resistansi R1
dan R4 naik maka akan terjadi perubahan Vout pada load cell. Pada load cell output
data (+) dipengaruhi oleh perubahan resistansi pada R1, sedangkan output (-)
dipengaruhi oleh perubahan resistansi R3.
Gambar 8 Rangkaian Load Cell tanpa beban

Gambar 9 Rangkaian Load Cell diberi beban


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah :
1. Strain Gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur
tekanan (deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat
logam yang bersifat insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan
diukur tekanannya, dan tekanan berasal dari pembebanan. Prinsipnya adalah
jika tekanan pada benda berubah, maka foil atau kawat akan terdeformasi,
dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan
dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang kemudian akan
diketahui berapa besar tahanan pada Strain Gauge
2. Sensor load cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi
tekanan atau berat sebuah beban. Selama proses penimbangan akan
mengakibatkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang
mengakibatkan gaya secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini
dikonversikan kedalam sinyal elektrik oleh strain gauge (pengukur regangan)
yang terpasang pada load cell.
DAFTAR PUSTAKA

Bentley, J. P. (2005). Principles of Measurement Systems Fourth Edition.


Malaysia: Prentice Hall.
C. Raja Rao, S. K. (2000). Principles of Medical Electronics and
Biomedical Instrumentation. India: Universities Press.

Carpenter, R. D. (2008). Fundamentals of Instrumentation Course. United


State: Integrity Institute of Technology.

Fraden, J. (2004). Handbook of Modern Sensors Physics Design and


Application Third Edition. New York: Springer
Wilson, J. S. (Ed.). (2005). Sensor Technology Handbook. Oxford: Newnes
Makalah Sensor Strain Gauge.http://seputarduniaelektro.blogspot.com/2016
/12/makalah-sensor-strain-gauge.html. Diakses pada tanggal 15 Oktober
2018
Jenis-Jenis Sensor Dan Fungsinya. https://medukasi.kemdikbud.go.id
/medukasi/produkfiles/kontenonline/online2008/jenissensor/sensor%20g
aya%20dan%20fungsinya.html. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai