MENGOPERASIKAN OSILOSKOP
1. TUJUAN
2. PENDAHULUAN
t F = 1/T (Hertz)
Gambar. 1
V1 V2
∅=sudut beda p h asa
θ
Jika osiloskop diatur pada kedudukan X-Y,pada layar akan tampak diantaranya
seperti gambar 3 (Gambar rissayous)
Gambar 3
Juga dengan metoda X-Y dapat ditentukan perbandingan besar frekuensi 2 (dua)
gelombanglistirik, yang salah satunya dapat dicontohkan sbb (gambar 4).
Gambar 4
ELEKTRONIKA ANALOG DAN PRAKTIKUM
Nama : Nauval Ramanda
NPM : 062130310887
Kelas : 2.LC
dimana :
fx = Frekuensi pada colok x
fy = Frekuensi pada colok y
nx = Jumlah lengkung yang menyinggung garis horizontal
ny = Jumlah lengkung yang menyinggunggaris vertikal
Disamping kegunaan diatas ada satu hal yang sangat menguntungkan adalah
resistansi masuknya sangat besar umumnya diatas 1MQ.
3. ALAT DAN BAHAN
1. Resistor 33 kΩ 1 Buah
2. Kapasitor 20 nF 1 Buah
4. LANGKAH PERCOBAAN
5. Jika garis tidak sejajar dengan skala horizontal maka aturlah sekrup pada
tombol“intensity" (24 ) hingga garisnya sejajar.
6. Masukan probe (colok) pada saluran "Ch I "(2)dan " Ch 2 "(10), sesuaikan
selector "Mode" (6) pada posisi "Dual".
7. Kalibrasilah skala "Volt divisi", masukkan kedua ujung probe pada jack
"Cal"(23) dengan pemilih besar diukur (3 dan 9) pada posisi DC. Selektor
"Sweep time/Div" (21) pada posisi selain "X-Y", Atur posisi kedua saklar
"Vot/'Div" pada satu Volt dan atur pula tombol "Variabe!" (5 dan 8) tidak
boleh diubah-ubah selama pengukuran.
8. Kalibrasikan "Sweet time/Div", caranya sama dengan langkah no.7 pilihan dan
praktekan, serta laporkan pada langkah kerja yang saudara buat.
9. Lepas kedua ujung probe dari jack "Cal" (23) osiloskop siap untuk digunakan.
B. Mengukur besar tegangan dan frekuensi
1. Osiloskop pada percobaan A, gunakan salah satu saluran saja, sehingga saklar
"MODE" perlu disesuaikan dengan saluran yang akan digunakan.Ukur
tegangan keluaran dari AFG dengan Volt meter sebesar 5 Volt, serta atur
frekuensinya I Khz.
2. Ukur keluaran Afg dengan Osiloskop, atur skala "Volt/divisi" maupun "Sweep
time/div" sehingga diperoleh gambar yang jelas.
3. Gambar bentuk-bentuk gelombangnya pada kertas millimeter blok Iengkap
dengan skala Volt/div dan Sweep time/div nya
4. Tunjukan beberapa tegangan maksimum dan tcgangan puncak ke puncak yang
terlihat pada layar dari masing-masing gelombang.
5. tunjukkan pula berapa besar frekucnsi yang ditunjukkan pada layar Osiloskop
C. Mengukur beda phasa
1. Rangkai seperti gambar 6 berikut ini
COCOK X
AFG CRD
33K
COCOK Y
Vm
20 nF
Gambar 6
ELEKTRONIKA ANALOG DAN PRAKTIKUM
Nama : Nauval Ramanda
NPM : 062130310887
Kelas : 2.LC
2. Ukur AFG pada sinusoidal 1 KHz dan tegangnnya 2 Volt, atur pula Osiloskop
pada mode "Dual" dan skala Sweep time/div.
3. Gambar bentuk golombangnya lengkap dengan skala Volt/div dan Sweep
time/div, tunjukkan besar beda phasanya.
4. Ubah saklar Sweep time/div pada posisi X-Y, dengan saklar pemilih 3 dan 9
pada posisi ground, atur tombol posisi sehingga diperoleh titik cahaya ditengah
skala sumbu.
5. Ubah pemilih 3,9 ke posisi AC. Gambar hasil pengukuran lengkap dengan
skala Volt/div dan Sweep time/div, serta hitung beda phasanya!
D. Pengukuran frekuensi dengan lissayous.
1. Buat rangkaian seperti gambar 7 di bawah ini :
Ch 1
AFG
CRD
3V
220 V
Ch 2
2. Atur tegangan keluaran AFG sama dengan 3 Volt, Osiloskop diatur seperti
pada percobaan C.
3. Atur frekuensi AFG schingga didapat gambar pada layar seperti
A) B) C)
Diberikan frekuensi sebesar 600 Hz untuk dihitung pada Auto Function Generator
( AFG ). Menggunakan range 1k dan frekuensi sebesar 0,6 Hz (1000 ×0,6Hz =
600 Hz).
1 1
f= = 600 Hz = −3
T Jumlah kotak × 0,5 ×10
1 1
Jumlah kotak = = =3 kotak
600× 0,5 ×10
−3
0,3
Vm =3 Volt
3
Veff = =2 Volt
√2
ELEKTRONIKA ANALOG DAN PRAKTIKUM
Nama : Nauval Ramanda
NPM : 062130310887
Kelas : 2.LC
PERCOBAAN C
Diketahui :
R = 33 ΚΩ = 33.000 Ω
C = 20 nF = 20 × 10-9 Farad
f = 1k × 1,6 HZ = 1.600 HZ
Ditanya : 𝜽?
Jawab :
1
Xc =
2 πfC
1
Xc =
6,28 fC
0,159
Xc =
fC
0,159
Xc = −9
1.600(20 ×10 )
0,159
Xc =
32× 103 (10−9 )
0,159
Xc =
32× 10−6
Xc = 4.968,75Ω
ELEKTRONIKA ANALOG DAN PRAKTIKUM
Nama : Nauval Ramanda
NPM : 062130310887
Kelas : 2.LC
XC
Tan θ=
R
XC
θ=¿ arctan
R
4.968,75
θ=¿ arctan
33.000
θ = 8.562601°
θ = 8.6°
Keterangan :
R = Hambatan (Ω )
C = Kapasitansi (F)
f = Frekuensi (Hz)
Xc = Reaktansi kapasitif (Ω )
PERCOBAAN D
GAMBAR A
ELEKTRONIKA ANALOG DAN PRAKTIKUM
Nama : Nauval Ramanda
NPM : 062130310887
Kelas : 2.LC
GAMBAR B
keluaran trafo dengan besaran 3 V dihubungkan dengan kutub negatif probe AFG,
kutub positif AFG dihubungkan dengan kutub positif CH1 dan untuk kutub negatif
probe CH1 dihubungkan ke keluaran trafo besaran 3 V menggunakan kabel
hubung yang dihubungkan ke papan bantu. Kutub positif CH2 dihubungkan dengan
besaran 0 V trafo dan kutub negatif probe CH 2 dihubungkan ke keluaran trafo
besaran 0 V menggunakan kabel hubung yang dihubungkan ke papan bantu. Kabel
ground dihubungkan dengan trafo keluaran 3V.
GAMBAR C
Kutub positif CH2 dihubungkan dengan besaran 0 V trafo dan kutub negatif probe
CH 2 dihubungkan ke keluaran trafo besaran 0 V menggunakan kabel hubung
yang dihubungkan ke papan bantu. Kabel ground dihubungkan dengan trafo
keluaran 3V.
ELEKTRONIKA ANALOG DAN PRAKTIKUM
Nama : Anisa Silvia
NPM : 062130310064
Kelas : 2 LC