Anda di halaman 1dari 6

Percobaan 3

Pengoperasian Osilloskop

Tujuan
Setelah Melakukan percobaan praktikan diharapkan dapat :

1. Melihat bentuk-bentuk gelombang listrik dalam layar osilloskop.


2. Mengukur besar tegangan maksimum maupun puncak ke puncak dari masing-masing bentuk
gelombang listrik.
3. Mengukur besar frekuensinya.
4. Mengukur beda phasa dengan metode dua saluran dan metoda X – Y.

Pendahuluan
Osilloskop adalah alat ukur listrik yang menunjukkan besaran diukur sesungguhnya, berbeda dengan alat
ukur listrik lainnya yang mengukur besaran efektifnya.

Dari besaran sesungguhnya terukur dapat diketahui besar tegangan maksimum dan tegangan puncak ke
puncank maupun besar frekuensinya, missal besaran terukur berbentuk sinusoida seperti gambar 1
berikut.

VM
VP - P

T
Gambar 1

Jika Volt/Div di Osiloskop di letakkan pada satuan 2 volt, maka satu tinggi puncak 2 kotak satuan.

13
Vm = Tegangan maksimum (Volt)

VP-P = tegangan puncak ke puncank (Volt)

T = Waktu 1 periode (detik)


1
f = 𝑇
(Hertz)

Untuk melihat bentuk gelombang listrik Gambar 1. Hanya diperlukan osiloskop satu saluran, tetapi jika
diperlukan melihat 2 bentuk gelombang listrik atau lebih diperlukan osiloskop 2 saluran atau lebih.
Pemakaian osiloskop 2 saluran untuk mengukur beda phasa akan menghasilkan gambar 2. Berikut :

A B C D
t

Gambar 2

ϴ = sudut beda phasa

Satu periode mempunyai sudut ( T ) = 3600 (satu gelombang A-D) = 180° (setengan gel A-C)
𝑙
ϴ = 𝐿
x 360o

l = jarak A sampai B

L = Jarak A sampai D

14
Jika osiloskop diatur pada kedudukan X-Y, pada layar akan tampak diantaranya seperti gambar 3
(gambar lissayous).

Gambar 3

𝐴
Besar beda phasa (ϴ) = sin-1
𝐵

ALAT DAN BAHAN


1. Resistor 1 KΩ ( 2 buah )
2. Ballast ( 1 buah )
3. Osiloskop 2 saluran ( 1 buah )
4. AFG (Audio Frekuensi Generator )
5. Kabel secukupnya

LANGKAH KERJA

A. Percobaan Menghidupkan Osiloskop

1. Siapkan sebuah osiloskop dua saluran, tanpa sumber AC. Amati osiloskop tersebut.
2. Tombol “ power “ pada posisi off, kemudian kabel power masukan ke power suplai di
sumber AC 220 Volt.
3. Tombol power ke posisi On, atur tombol intensitas dan focus sehingga tampak garis cahaya
yang tipis dan keterangan cahaya cukup, atur tombol posisi agar garis pada posisi di tengah.
4. Jika garis tidak sejajar dengan skala horizontal maka aturlah sekrup pada tombol pengatur
horizontal.

15
5. Masukan probe pada saluran “ Ch 1” ( X ) atau “ Ch 2 “ (Y). Dan Masing-masing Chanel
dikalibrasi , bila mengkalibrasi “ Ch 1” maka masukkan ujung probe pada jack “cal “ dengan
selector pemilih besar diukur pada DC dan “ Ch 1 “. Kemudian atur tombol pengkalibrasi
sampai dapat gelombang kotak setinggi 1 Devisi dimana volt/div di setting pada tegangan
acuan yang tertera pada mode “ Cal “.
6. Kalibrasi “ Sweet time/div “ caranya sama dengan langkah no. 6 pikirkan dan Praktekan.

B. Mengukur Besar Tegangan dan Frekuensi

1. Osiloskop pada percobaan B, gunakan salah satu saluran saja, sehingga saklar “MODE” perlu
disesuaikan dengan saluran yang akan digunakan. Untuk mengukur tegangan keluaran dari
AFG dengan Voltmeter sebesar 5 Volt, serta atur pada AFG frekuensinya sekitar 1000 Hz
(Khz).
2. Ukur keluaran AFG dengan osiloskop, atur skala “Volt/div” maupun “Sweep ” time/div”
sehingga diperoleh gambar yang jelas.
3. Gambar bentuk gelombangnya lengkap dengan skala Volt/div dan time/divnya.
4. Tunjukkan berapa tegangan maksimum dan tegangan puncak ke puncak yang terlihat pada
layar dari masing-masing gelombang.
5. Tunjukkan pula berapa besar frekuensi yang ditunjukkan pada layar osiloskop.
Volt/Div = Volt
Time/Div = s (ms)
V maks = Kotak V maks = ….. kotak X …… Volt/div = …… Volt

Periode ( T ) = Kotak Periode ( T ) = = ….. kotak X …… Time/div = ….. ms

Frekwenksi ( f ) =……. Hz
1
=𝑇

C. Rangkaian Percobaan
Ke terminal
Rangkaian “ Ch “

AFG

Ke terminal
Rangkaian “ Ch 2 “
R

GND

Gambar 5

16
1 Ukur keluaran AFG dengan osiloskop, AFG pada posisi sinusoida dan 50 Hz dapatkan
tegangan sampai 6 divisi puncak ke puncak yang tampak di osiloskop dengan Volt/div pada
posisi 1 volt untuk kedua Chanel.
2 Rangkai seperti gambar 5 di atas tersebut. Dan posisi osiloskop di AC dan DUAL.
3 Gambar bentuk gelombang dan catat setting an
Volt/Div = Volt
Time/Div = s (ms)
Vtotal maks = Kotak Tegangan R1 maks = Volt
Tegangan R2 maks = Kotak Tegangan R2 maks = Volt
Periode ( T ) = Kotak Periode ( T ) = ms
Frekwenksi ( f ) = Hz

4 Matikan AFG pindah pososo Time /div Osiloscope pada posisi X-Y untuk mendapatkan
gambar Lissayous

5. Ulangan langkah 1 sampai 3 untuk melakukan percobaan Gambar 6

KE TERMINAL
OSILOSKOP 1 (CH-1)
RESISTOR

KE TERMINAL
FUNCTION GENERATOR
OSILOSKOP 2 (CH-2)

INDUKTOR
(BISA DIGANTI
KAPASITOR)

GROUND

Gambar 6

17
Volt/Div = Volt
Time/Div = s (ms)

Tegangan R1 maks = Kotak Tegangan R1 maks = Volt

Tegangan L maks = Kotak Tegangan R2 maks = Volt

Periode ( T ) = Kotak Periode ( T ) = ms

Frekwenksi ( f ) = Hz

Pertanyaan 1
Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan benar !

1. Satu periode tegangan gelombang sinus mengukur 4 divisi sepanjang sumbu horizontal osiloskop.
Time base control diset pada 2 ms/div. Periode gelombang tersebut adalah ………………………… ms
2. Frekwenksi bentuk gelombang pada pertanyaan 1 adalah ……………………………. Hz
3. Pada gambar 6 bentuk gelombang 1 dengan 2 ( mendahului )sejauh ……………… Kotak
4. Jelaskan dengan perkataan anda sendiri, proses umum untuk pengukuran frekwensi bentuk
gelombang AC dengan menggunakan Osiloskop.
5. Jelaska dengan perkataan anda sendiri, proses umum untuk pengukuran sudut fase tegangan
resistif adalah sefase? Jelaskan !
6. Apakah hasil dari percobaan anda membuktikan bahwa arus pada rangkaian induktif tidak sefase?
Jelaskan!
7. Sebutkan tombol-tombol osiloskop yang sesuai dengan osiloskop yang digunakan serta fungsi dari
tombol-tombol tersebut.

18

Anda mungkin juga menyukai