Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PERCOBAAN

NO.PERCOBAAN : 02

JUDUL PERCOBAAN : RESONANSI PARAREL R+L+C

NAMA PELAPOR : ANDRE AULIA RAHMAN

NAMA PARTNER :

KELAS/KELOMPOK : 1A-TLI

TANGGAL PENGUKURAN : 5 April 2022

TANGGAL PENYERAHAN : 12 April 2022

NILAI :

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

D3 TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2022
I. TUJUAN
Selesai praktikum mahasiswa dapat
a. Menjelaskan keadaan resonansi pada rangkaian R, L, C Pararel.
b. Membuktikan terjadinya resonansi pada rangkaian R, L, C Pararel.
c. Membuktikan pada saat resonansi VR = VS.
d. Membuat kurva impedansi fungsi frekuensi Z = f(frek).
e. Membuat kurva arus fungsi frekuensi I = f(frek).

II. PETUNJUK KESELAMATAN KERJA


a. Pemberian sinyal dari luar (pembangkit gelombang) dipasangkan setelah
sumber tegangan modul dihidupkan.
b. Kalibrasilah alat ukur sebelum digunakan untuk mengukur.
c. Pastikan semua sambungan terhubung dengan baik.
d. Pastikan pengatur tegangan Power Supply selalu pada posisi “Nol” sebelum
posisi "ON”.
e. Berhati-hatilah dengan tegangan AC keluarkan dari variac.

III. LANDASAN TEORI


Pada suatu rangkaian R, L, C seri yang dicatu sumber tegangan sinudoida bila
frekuensi, atau L, atau C diatur besarnya, akan diperoleh suatu kondisi dimana
bagian imajiner dari impedansi sama dengan nol, sehingga dipenuhi persamaan:

fr=
1
2π √ 1
LC

Gambar 12.1. Rangkaian R, L, C Pararel

Pada hubungan pararel masing-masing cabang dapat dijumlahkan secara vektor,


sehingga dari penjumlahan ini didapat arus total. Arus yang lewat pada kapasitor
mendahului tegangan sebesar 90 dan arus pada inductor terlambat sebesar 90
terhadap tegangan, dan pada kondisi ini disebut keadaan resonansi pararel.
Pada keadaan resonansi:

• Admitansi Y = G = 1/R dan Impedansi eqivalen : Z = R.


• Arus I paling kecil.
• IL = Ic
• IR = Is

Diagram vector tegangan dan arus saat resonansi:

Gambar 12.2. diagram vektor arus dan tegangan saat resonansi


Seperti sudah disebutkan diatas, untuk mendapatkan kondisi resonansi rangkaian
pararel, kita dapat mengatur salah satu dari ketiga parameter, yaitu:

1. Mengatur frekuensi untuk mendapatkan frekuensi resonansi dimana L dan C


tetap.
2. Mengatur kapasitansi C agar resonansi terjadi pada frekuensi yang sudah
ditetapkan, jadi frekuensi dan kapsitansi C tetap.
3. Mengatur induktansi L agar resonansi terjadi pada frekuensi yang sudah
ditetapkan, jadi frekuensi dan kapasitansi C tetap.

IV. ALAT DAN BAHAN


a. Generator fungsi
b. Osilskop 2 kanal
c. Multimeter
d. Resistor 1kΩ
e. Resistor 1Ω
f. Induktor 500Mh
g. Variabel kapasitor (0,22uF)
h. Kabel pengubung secukupnya
i. Jumper secukupnya
V. LANGKAH PERCOBAAN
a. Buat rangkaian seperti pada gambar
b. Atur tegangan generator 10Vp-p gelombang sinusoida dengan frekuensi 100
Hz.
c. Ukur arus, tegangan pada R, tegangan pada L dan tegangan pada C untuk
setiap harga frekuensi yang tercantum pada tabel 1 dan hasilnya masukkan
pada tabel.
d. Ulangi percobaan dari langkah 5.2 sampai langkah 5.3 dengan mengubah
frekuensinya sesuai dengan tabel lanjut dari 200 > 1000Hz.
e. Jika sudah selesai mengukur turunkan tegangan generator fungsi dan
matikan
f. Selesai percobaan, bereskan peralatan dan simpan pada tempatnya.

VI. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN


VII. LEMBAR PENGISIAN

T F Vs IL IC IR I p-p Vrp-p Beda Ket


c/s 𝑽𝒓𝒑−𝒑
(kΩ)
𝑹
(mA)
1 100 10
2 200 10
3 300 10
4 400 10
5(fr 470 10
)
6 500 10
7 600 10
8 700 10
9 800 10
10 900 10
11 1000 10

VIII. PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Hitung frekuensi resonansi dari harga L dan C pada tabel.
2. Buat kurva arus (I) fungsi frekuensi (f) dari tabel.
3. Buat kurva impedansi (Z) fungsi frekuensi (f) dari tabel.
4. Tentukan frekuensi resonansi dari kedua kurva arus diatas, bandingkan
dengan hasil perhitungan!
5. Berikan contoh aplikasi resonansi parallel! 6. Berikan kesimpulan dari
percobaan diatas!

Anda mungkin juga menyukai