Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teori manajemen terdapat empat unsur yaitu perencanaan,


organisasi, pelaksanaan, dan kontrol. Organisasi merupakan keseharian dalam
kehidupan manusia. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga perlu
berinteraksi atau bersosialisasi dengan sesamanya. Organisasi yang paling
sederhana dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Menurut James Stoner
organisasi merupakan komponen yang dibutuhkan dalam bermasyarakat.
Organisasi penting karena berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan dari
organisasi tersebut.
Karena pentingnya organisasi inilah kami memilih untuk membuat
makalah tentang organisasi. Dalam makalah ini kami memilih organisasi IMKA
(Ikatana Mahasiswa Karo) cabang Palangka Raya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah terbentuknya organisasi IMKA cabang Palangka Raya?


2. Bagaimana struktur IMKA cabang Palangka Raya?
3. Apa saja kegiatan-kegiatan organisasi IMKA cabang Palangka Raya?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sejarah terbentuknya organisasi IMKA cabang Palangka Raya.


2. Mengetahui struktur organisasi IMKA cabang Palangka Raya.
3. Mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan organisasi IMKA cabang Palangka
Raya.
4. Menyelesaikan tugas mata kuliah dasar-dasar manajemen tentang makalah
organisasi.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Organisasi

2.1.1 Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapka, menggolongkan, dan


mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok,
wewenang dan pendelegasian oleh pimpinan kepada staf dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.

2.1.2 Pengertian Organisasi

Stoner mendefinisikan organisasi adalah pola hubungan yang dipimpin


oleh satu orang untuk mencapai tujuan organisasi.
James D. Mooney mendefinisikan organisasi adalah sebagai bentuk setiap
perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama.

2.1.3 Ciri-Ciri Organisasi

a. Terdiri dari dua orang atau lebih yang berorientasi kepada tujuan.
b. Ada kerja sama.
c. Ada komunikasi antara satu anggota dengan yang lain.
d. Mempunyai Visi dan Misi yang jelas.
e. Berbaur dengan masyarakat untuk memudahkan dalam berorganisasi.

2.1.4 Prinsip Organisasi

a. Perumusan tujuan dengan jelas sebagai pedoman kearah mana


organisasi akan dibawa, landasan bagi organisasi yang bersangkutan
menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan, menentukan
program prosedur yaitu Koordinasi, Integrasi, Simplikasi, Sinkronisasi,
dan Mekanisasi.
b. Pembagian kerja.
c. Delegasi kekuasaan.
d. Rentang kekuasaan.

2
e. Tingkat-tingkat pengawasan.
f. Kesatuan pemerintah dan tanggung jawab.

2.1.5 Tipe Organisasi

a. Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan


baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan,
akuntabilitas dan tanggung jawab. Contoh organisasi formal adalah
perusahaan besar, badan-badan pemerintahan, dan universitas-
universitas.
b. Organisasi informal keanggotaan pada organisasi-organisasi informal
dapat dibentuk baik secara sadar maupun tidak sadar, dan sering kali
sulit untuk menentukan waktu seseorang menjadi anggota organisasi
tersebut. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama.

2.1.6 Macam-Macam Organisasi

a. Organisasi bentuk Lini (Line Organization)


b. Organisasi bentuk Fungsional (Function Organization)
c. Organisasi bentuk Lini dan Staf (Line and Staff Organization)
d. Organisasi bentuk Panitia (Committee type Organization)

2.1.7 Pengertian Struktur Organisasi

Menurut Prof. Komaruddln dalam Kamus Ensiklopedia Manajemen,


Struktur Organisasi adalah suatu susunan yang terdiri atas fungsi-fungsi
dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Winardi dalam bukunya Teori Organisasi dan
Pengorganisasian, Struktur Organisasi adalah spesifikasi dari aktivitas-
aktivitas kerja serta menunjukan bagaimana fungsi atau aktivitas-akrivitas
yang berbeda satu sama lain dalam suatu organisasi tersebut.
Menurut Wisnu dan Nurhasanah dalam bukunya Teori Organisasi,
Struktur organisasi adalah suatu sistem formal tentang hubungan tugas dan
wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerja sama dan

3
mengelola segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan
organisasi.
Menurut Robblns dalam bukunya Teori Organisasi, Struktur Organisasi
adalah mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokan, dan
dikoordinasikan secara formal.

2.1.8 Struktur Organisasi

Organisasi dapat dilihat dari sudut lalu lintas kekuasaan dan tanggung
jawab serta hubungan kerja pada kesatuab-kesatuan administrasi
organisasi tersebut, yaitu :

1. Bentuk line (lurus/hierarki)

Organisasi line/hierarki, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab


dari pimpinan sampai bawah, yaitu para pejabat yang memimpin
kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung
secara vertikal. Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga
hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan dilaksanakan secara
langsung (face to face).

2. Bentuk Staf

Bentuk organisasi staf ini disebut juga organisasi fungsional. Pada


bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi
yang merupakan bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu
mempunyai kekuasaan mengenai bidang keahliannya terhadap setiap
pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak memerintah secara
langsung, wewenangnya memberi saran dan nasehat.

3. Bentuk Gabungan staf dan Line

Organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi dipihak lain


diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan
bantuan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu.

4
Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi
tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk langsung memerintah
para pekerjaan atau meminta tanggung jawab mereka.

4. Bentuk Organisasi Sistem Panitia


Panitia adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu
kelompok yang mendapat kepercayaan untuk beberapa hal tertentu.
Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas atau waktu tidak terbatas.
Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai
penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila sebagai pemimpin, misalnya
menentukan keputusan, maka ia berkedudukan sebagai line.

2.1.9 Faktor-Faktor Penentu Struktur Organisasi

Faktor-faktor penentu struktur organisasi menurut Alfred D. Chandler :


1. Teknologi
Bentuk teknologi yang digunakan suatu perusahaan akan
mempengaruhi organisasi di perusahaan tersebut.
2. Manusia
Membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh kebutuhan mereka
dan kecenderungan lingkungan kerjanya.
3. Ukuran dan Struktur
Ukuran dan organisasi secara menyeluruhan atau sub unitnya
mempengaruhi organisasi bila ukurannya membesar dicapai suatu titik
ketika perusahaan terpaksa melakukan desentralisasi pengambilan
keputusan.

2.1.10 Lima Unsur Yang Digunakan Kerangka Menganalisis Struktur


Organisasi

1. Spesialisasi Aktivitas
Pembagian kerja dan dapertementisasi, spesifikasi tugas-tugas
perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi dan penyatuan
tugas-tugas ke dalam unit kerja.
2. Standarisasi Aktivitas

5
Prosedur untuk menjamin kelayak dugaan aktivitas sehingga sama
dan konsisten.
3. Koordinasi Aktivitas
Prosedur mengintegrasikan fungsi-funsi sub unit dalam organisasi.
4. Hierarki dan Struktur Wewenang
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada
lokasi kekuasaan atau wewenang pengambilan keputusan.
5. Ukuran unit kerja mengacu pada ruang lingkup kegiatan dan jumlah
pegawai dalam suatu kelompok kerja.

2.1.11 Teori Organisasi Klasik

1. Konsep organisasi telah berkembang sejak abad 17 (tahun 1800 an)


2. Konsep itu sekarang dikenal dengan sebagai teori klasik atau teori
tradisional.
3. Beberapa bagian dari teori klasik ini telah ada semenjak ribuan tahun
yang lalu seperti pada era Mesir, China, Romawi, dan Persie.

2.1.12 Organisasi Dalam Teori Klasik

1. Organisasi sangat tersentralisasi.


2. Tugas-tugas organisasi terspesialisasi.
3. Menekankan pada mata rantai perintah.
4. Penggunaan disiplin aturan dan supervisi ketat supaya organisasi
lebih efisien.
5. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” struktural yang
kaku bukan kreativitas (organik).
2.1.13 Aliran Teori Klasik
1. Teori Birokrasi
2. Teori Administrasi
3. Teori Manajemen Ilmiah

2.1.14 Teori Nonklasik Dalam Organisasi

1. Teori neoklasik bukan teori baru.


2. Teori neoklasik muncul dengan mengusulkan perubahan pada teori
klasik, sejak diperkenalkan ilmu pengetahuan prilaku manusia.

6
2.1.15 Perubahan dalam Teori Neoklasik

1. Pembagian kerja: memerlukan partisipasi dalam pengambilan


keputusan, perluasan kerja.
2. Proses skalar dan fungsional (kapasitas wewenang)
3. Struktur organisasi (perbedaan tugas, perbedaan umur dan
pendidikan, perbedaan sikap)
4. Rentan kendali (rentang pendek butuh pengawasan ketat, rentang
luas memerlukan pendelegasian-mengurangi pengawasan
2.1.16 Teori Organisasi Modern
1. Dikembangkan sejak tahun 1950an
2. Teori modern melihat bahwa organisasi bukanlah suatu sistem
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
3. Organisai adalah sistem terbuka yang selalu menyesuaikan diri
dengan lingkungan
4. Inti pembahasan teori modern terletak pada interaksi dinamis antara
proses-bagian-fungsi organisasi maupun dengan organisasi lain dan
lingkungannya
5. Kerja organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel,
multivariabel, dan multidimensional.

2.1.17 Unsur Organisasi Modern

1. Unsur struktur yang bersifat makro


2. Proses yang juga bersifat makro
3. Prilaku anggota organisasi yang bersifat mikro

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Terbentuknya Oragnisasi IMKA Cabang Palangka Raya


Organisasi ini dinamakan Ikatan Mahasiswa Karo Ambartuah Kota
Palangka Rayayang disingkat menjadi IMKA AMBARTUAH Kota Palangka
Raya. Diambil dari kata AMBARTUAH yang berarti dipakai supaya mereka diberi
tuah, ataupun kesejahteraan hidup.

Organisasi Ikatan Mahasiswa Karo Ambartuah (IMKA) cabang Palangka


Raya dibentuk karena adanya kesadaran bahwa budaya kebersamaan sangat
membantu meningkatkan partisipasi mahasiswa dan alumni IMKA yang ada di
Palangka Raya dalam pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi,
pengembangan ekonomi dan sosial kemasyarakatan yang berkaitan dengan SDM
di Kalimantan Tengah.

Organisasi IMKA cabang Palangka Raya disahkan pada 23 januari 2018.


IMKA besifat independen dan bertujuan untuk menjalin komunikasi aktif dan
menghimpun mahasiswa-mahasiswi di kota Palangka Raya dan alumbi dalam satu
wadah kekeluargaan serta berpatisipasi dalam mewujudkan tatanan masyarakat
suku Karo yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman. Ikatan Mahasiswa Karo
Ambartuah Kota Palangka Raya Berazaskan Kekeluargaan. Berikut adalah Visi
dan Misi IMKA cabang Palangka Raya:

VISI
Mewujudkan Mahasiswa/i karo yang peduli akan IMKA, berwawasan luas, dan
berkontrubusi terhadap kemajuan Tanah Karo dan Kota Palangka Raya.
MISI
1. Menciptakan kekeluargaan dan solidaritas antara Mahasiswa/i kota
Palangka Raya
2. Menciptakan rasa memiliki terhadap IMKA dan berkontribusi nyata
3. Menyediakan wadah bagi Mahasiswa/i karo untuk mengembangkan
potensi diri

8
4. Mempersiapkan Mahaiswa/i IMKA untuk memajukan Tanah Karo dan
Kota Palangka Raya

3.2 Struktur Organisasi

Ketua IMKA
Jimmy L. Barus

Sekertaris Wakil Ketua Bendahara


Fordinanta Bangun Ruswando J. Pinem Siska Melani Br.
Tarigan

Ketua Devisi Humas Ketua Devisi Kerohanian Ketua Devisi Keamanan


Oktavian E. Sembiring Oktavianus K. Sembiring Jantri Bangun

Anggota: Anggota: Satgas:


Januardi Munthe Elwi Yana Br. Sembiring Abraham S. Tarigan
Eprimsa Bangun Nia Destaria Br. Ginting Rega Tarigan
Desna M. Sembiring Dhea Br. Ginting Sinse N.S.Br Barus
Regina M. Ginting Theresia Br. sembiring Erika D.Br Simalango

Ketua Devisi Ketua Devisi Ketua Devisi Seni


Kewirausahaan Kominfo dan Budaya
Freldi N. Tarigan Alfren A. Manik Asna M.Br Ginting

Anggota: Anggota: Anggota:


Enos Tarigan Jaka Sembiring Evita Br. Tarigan
Geraldo Sebayang Hardi Ginting Yenni R.B.Br Ginting
Ginta P. Tarigan Isabella Br. Sembiring Ika A. Kataren
Nevi D.S.Br Bukit Aldi Tarigan Clara B.Br Sinuhaji
Agusmita Br. Ginting
Reana A.Br Tarigan 9
Elen M.Br Tarigan
Ketua Devisi Ketua Devisi
Kesertariatan Olahraga
Geovani A.Br Tarigan Aris A. Ginting

Anggota: Anggota:
Enda Raslita Redima S. Ginting
Tesyya N.Br Simarmata Michael Tarigan
Rifqi S. Ginting Mevi A.Br Sembiring
Mandala R. Ginting Clara D.Br Sembiring
Anggita Sameka

3.3 Kegiatan Organisasi


3.3.1 Program Kerja yang Dilaksanakan Secara Rutin
1. Penyambutan mahasiswa baru dan pelaksanaan makrab untuk
mahasiswa baru
2. Perayaan hari Natal
3. Pada bulan puasa diadakan buka bersama pada hari pertama puasa
4. Perayaan Paskah
5. Dilaksanakan ibadah oikumeni tiap setahun sekali
6. Perayaan hari raya bersama-sama
7. Pemilihan ketua atau pengurus inti dan setiap devisi
8. Ambil bagian dalam setiap penggalangan dana untuk korban bencana
alam
3.3.2 Waktu diadakan kegiatan
1. Pelaksanaan makrab bagi mahasiswa baru diadakan setiap tahun pada
bulan Juli sebelum mahasiswa baru tersebut mempunyai kegiatan aktif
di kampus
2. Perayaan hari Natal diadakan setiap bulan Desember tiap tahunnya

10
3. Buka bersama diadakan hari pertama puasa di bulan Ramadhan
4. Perayaan paskah
5. Perayaan hari raya
6. Diadakan ibadah oikumeni
7. Pemilihan kepengurusan IMKA yang baru setiap tahun

3.3.3 Bentuk Kepanitiaan

Setiap diadakan kegiatan atau event besar maka dibentuk


kepanitiaan baru dari anggota IMKA untuk mengkoordinir kegiatan itu.
Misalnya:
1. Penyambutan mahasiswa baru sekaligus pelaksanaan makrab untuk
mahasiswa baru, maka akan dibentuk panitia baru untuk pelaksanaan
kegiatan itu.
Susunan Kepanitiaan:
 Ketua
 Sekertaris
 Bendahara
 Koordinatr kesekertariatan dan anggota
 Koordinator konsumsi dan anggota
 Koordinator kesehatan dan anggota
 Koordinator perlengkapan dan anggota
 Koordinator acara dan anggota
 Koordinator usaha dana dan anggota
 Koordinator dokumentasi dan anggota
2. Pada perayaan Natal maka akan diadakan pemilihan panitia baru untuk
acara Natal tersebut.

Jadi disetiap kegiatan yang diadakan maka akan dibentuk penitia


baru untuk mengkoordinir setiap acaranya. Jaadi, bentuk kepanitiaan
berbeda dengan struktur inti yang tersedia.

3.3.4 Pengambilan Keputusan

11
Pengambilan keputusan dilakukan oleh ketua dari panitia acara
tersebut dalam bentuk diskusi yang sebelumnya didaatkan oleh seluruh
anggota IMKA.
Dalam setiap acara yang mengambil keputusan itu adalah
ketua panitia setelah mengadakan diskusi bersama anggota-anggota
lainnya dan tugas ketua umum IMKA adalah memberi pendapat namun
tidak berhak untuk melarang karena keputusan diambil oleh ketua acara
yang telah ditentukan.
3.3.5 Ruang Lingkup Kegiatan
Dalam kegiatan IMKA dibagi menjadi 2 yaitu dalam skala besar
dan dalam skala kecil. Untuk kegiatan berskala besar kegiatan tersebut
dapat diikuti oleh semua orang, yang dimaksud disini adalah orang
umum juga berhak untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan untuk
kegiatan berskala kecil ruang lingkupnya tidak terlalu besar. Contoh
untuk kegiatan berskala kecil adalah kegiatan hari raya, kunjungan
kasih, ibadah oikumeni, musma antar anggota IMKA.

12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Organisasi IMKA merupakan organisasi yang tersebar dibeberapa kota
lain di Indonesia. IMKA kota Palangka Raya merupakan organisasi yang masih
baru. IMKA disahkan pada tanggal 23 januari pada tahun 2018. Organisasi ini
bertujuan untuk mengumpulkan mahasiswa dan alumni mewujudkan tatanan
masyarakat suku Karo yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman. Organisasi
IMKA berazaskan pada kekeluargaan. Organisasi IMKA merupakan organisasi
yang bersifat formal atau resmi. Pengurus organisasi IMKA terdiri dari pengurus
inti yang terdiri dari ketua umum, wakil ketua umum, sekertaris, dan bendahara.
Selain pengurus inti terdapat juga divsi-divisi yang membantu pengurus inti.

4.2 Saran
Saran kami untuk IMKA agar selalu dapat meningkatkan kualitas kinerja
setiap anggotanya sehingga organisasi IMKA khususnya yang ada di Palangka
Raya dapat menjadi organisasi yang lebih baik lagi. Dapat selalu meningkatkan
ara persaidaraan antar mahsiswa dan alumni suku Karo yang ada di Palangka
Raya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
Gibson,Ivancevich,Donnelly,1996.Organisasi,Perilaku,Struktur,Proses.
Bina Rupa Asksara,Jakarta
Miftah,Thoha,1996. Perilak,Organisasi,Konsep Dasar dan Aplikasiny.
Edisi kedelapan, PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai