PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi?
2. Apa saja faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi?
3. Apa sajakah unsur-unsur yang terdapat dalam struktur organisasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari struktur organisasi
2. Untuk mengetahui faktor utama yang menentukan perancangan struktur
organisasi
3. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam struktur organisasi
.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang, dan tangggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Stuktur organisasi merupakan hasil dari perencanaan yang disengaja dan
dilakukan secara sadar dari bidang pertanggungjawaban, spesialisasi, dan
wewenang untuk masing-masing anggota organisasi secara umum. Struktur
organisasi mengandung unsur-unsur spesialiasi kerja, standardisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja.
4
jabatan-jabatan khusus merupakan ulasan historis utama yang mendasari
penciptaan organisasi.
Pembagian Kerja dalam organisasi dapat terwujud dalam tiga cara yang
berbeda:
1. Keahlian khusus pribadi: merupakan keahlian khusus dalam orofesi dan
pekerjaan. Jenis-jenis pekerjaan yang tergolong dalam cakupan pemikiran ini
meliputi akuntan, desainer grafis, ilmuwan, dokter, dsb.
2. Alur kerja yang lazim dilakukan: Hal ini biasa disebut spesialisasi
mendatar (horizontal specialization). Sebagai contoh, pabrik-pabrik
manufaktur sering kali membag pekerjaan menjadi membangun dam
merangkai, dan individu-induvidu akan ditugaskan untuk melakukan salah
satu dari dua kegiatan tersebut.
3. Bidang vertikal: seluruh organisasi memiliki tingkatan kewenangan dari
manajer yang paling rendah sampai manajer yang paling tinggi. Seperti
contoh: pekerjaan direktur utama berbeda dengan penyelia.
Proses penjabaran kegiatan-kegiatan dan kewenangan dalam pekerjaan
merupakan proses yang analitis. Artinya keseluruhan tugas diperinci menjadi
tugas-tugas kecil yang berurutan. Berikut ini keuntungan yang diperoleh atas
adanya spesialisasi pekerjaan:
1. Apabila ada suatu pekerjaan terdiri atas sedikit tugas, manajemen mudah
memberikan pelatihan penggantinya bagi bawahan yang diberhentikan,
dimutasikan, atau mangkir. Aktivitas pelatihan yang minimum akan
memerlukan alokasi biaya pelatihan yang rendah.
2. Apabila suatu pekerjaan hanya memerlukan tugas yang sedikit jumlahnya.
Bawahan dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas tersebut. Keahlian
yang tinggi akan menghasilkan keluaran yang lebih baik.
5
Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada
kewenangan mengambil keputusan, bukan melakukan pekerjaan.
1. The operating core: para karyawan yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi dari produksi dan jasa.
2. The strategic apex: manajer puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan
untuk organisasoi yang bersangkutan.
3. The middle line: para manajer yang menjadi penghubung operatig core
dengan strategic apex.
5. The support staff: orang yang mengisi unit staf, yang memeberi jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi.
6
Pertama, pendelegasian kewenangan yang relatif tinggi mendorong
pengembangan para manajer profesional. Organisasi yang mendelegasikan
kewenangan memampukan para manajernya mengambil keputusan yang
penting, memperoleh berbagai keterampilan, dan maju di perusahaan.
Ketiga, para manajer yang memiliki kewenangan yang relatif tinggi dapat
menjalankan lebih banyak kemandirian dengan demikian memuaskan hasrat-
hasrat mereka untuk ikut serta memecahkan masalah.
Panduan-panduan keputusan
C. Departementalisasi
7
Merupakan pekerjaan dan tugas yang diberikan kepada unit tertentu dalam
sebuah organisasi dan dapat dikelompokkan secara horizontal. Ada empat macam
pembagian departementalisasi yang bergantung pada fungsi, lokasi, produk, dan
berdasarkan konsumen.
Ada beberapa keuntungan secara umum dari pengelompokan seperti ini yaitu:
8
Pada organisasi besar, respons lebih lambat diterima.
9
Bentuk organisasi seperti ini memberikan para pegawai kesempatan untuk
mengembangkan keahlian yang menyeluruh dalam penelitian, manufaktur, dan
mendistribusikan suatu jenis produk. Pemusatan kewenangan, tanggung jawab,
dan pertanggungjawaban pada departemen produk tertentu memberi ruang bagi
manajemen puncak untuk mengkoordinasikan berbagai tindakan. Divisi yang
didasarkan pada produk seringkali merupakan unit-unit yang berdiri bebas,
yang dapat mendesain, memproduksi, dan memusatkan produk-produk mereka
sendiri.
10
Memungkinkan terjadinya konflik dalam pemanfaatan dan alokasi sumber
daya ke setiap lini produk.
11
Kemungkinan konflik sangat terbuka
D. Rentang Kendali
Tingkat spesialisasi
Kemampuan Berkomunikasi
12
Berbagai instruksi, panduan, dan kebijakan harus dikomunikasikan secara
verbal kepada bawahan pada sebagian besar situasi pekerjaan. Kebutuhan
untuk mendisukusikan faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan
mempengaruhi rentang kendali. Individu yang dapat berkomunikasi kepada
bawahan dengan jelas dan ringkas mampu mengelola lebih banyak orang
dibandingkan individu yang tidak dapat berkomunikasi dengan jelas dan
ringkas.
BAB III
13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Stuktur organisasi adalah hasil dari perencanaan yang disengaja dan
dilakukan secara sadar dari bidang pertanggungjawaban, spesialisasi, dan
wewenang untuk masing-masing anggota organisasi secara umum. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-
posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang,
dan tangggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
2) Faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi, diantaranya
yaitu: strategi organisasi, teknologi yang digunakan, anggota dan orang yang
terlibat dalam organisasi, dan ukuran organisasi:
3) Unsur yang terdapat dalam struktur organisasi, diantaranya yaitu: pembagian
kerja, pendelegasian kewenangan, departementalisasi, dan rentang kendali.
14