Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR MANAJEMEN

(STRUKTUR ORGANISASI)

ANAS ASRIL HIZBULLAH

NIM : 22210030

Kelas : 22.1B.01

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BINA SARAN INFORMATIKA


MARGONDA DEPOK
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah tentang struktur organisasi ini dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen. Selain


itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang struktur organisasi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dakirman Ruminta, Spt, M.Si se-
laku Dosen mata kuliah Pengantar manajemen, Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Oktober 2021

Penulis

Anas Asril Hizbullah

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS

Yang bertandan tangan dibawah ini :

Nama : Anas Asril Hizbullah


Kelas : 22.1b.01
Nim : 22210031
Prodi : Administrasi Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa tugas individu ini tentang “struktur organisasi” adalah asli
atau tidak menjiplak (plagiat) dan belum pernah dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk
apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dan tekanan
dari pihak manapun dan apabila dikemudian hari ternyata ada pihak lain yang mengklaim
judul dan isi tugas ini atau saya memberi keterangan palsu maka saya bersedia menerima
sangsi apapun.

Jakarta, Oktober 2021


Yang menyatakan

Anas Asril Hizbullah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………...………………………….…………………..….i
SURAT PERNYATAAN………….…..………………………………………..……ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I ………………………...……...…………………………………...…………...1
PENDAHULUAN……...…….……………………………………………...……..…1
1.1 Latar Belakang………………...………………………………….........…………1
1.2 Rumusan Masalah……………………….……………..……………………..…..1
1.3 Tujuan………………………………….…………………..………………...……2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur Organisasi……………………...………………..…………..3
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi …………...……….…..4
2.3 Fungsi Struktur Organisasi……………………………………………...………..4
2.4 Contoh Struktur Organisasi dan Fungsi disetiap Divisinya………….….………...6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...………..19
3.2 Saran……………………………………………………………………...………19
DAFTAR PUSTAKA ……………..…………………………………………..……20

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan
yang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang
struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan di antara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai
dengan efisien. Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan
sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu
kerangka kerja organisasi tertentu.

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal


dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,
weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi.

Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer


melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja
dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikordinasikan dan dikomunikasikan
Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai desain organisasi. Bentuk Spesifik dari
kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi. Desain organisasi diny-
atakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih
struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dann lingkungan tempat
anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk
melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi.
Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah pe-
rubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi
merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba
dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hen-
daknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan or-
ganisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk
menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu struktur Oraganisasi ?
2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi ?
3. Apa fungsi struktur organisasi ?
4. Struktur organisasi dan fungsi disetiap divisinya.

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui struktur organisasi
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi.
3. Mengetahui fungai dari struktur organisasi.
4. Memahami struktur organisasi dan mengetahui fungsi di setiap divisinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara
posisi atau hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang ada pada organisasi
dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Pembentukan struktur organ-
isasi dihadapkan pada dua hal yaitu diferensiasi atau pembagian tugas diantara anggota or-
ganisasi, dan integrasi atau koordinasi dalam pembagian tugas tersebut.
Menurut Robbins (2007), struktur organisasi didefinisikan sebagai penentuan
bagaimana pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal. Struktur
organisasi membahas bagaimana cara organisasi membagi tugas diantara anggota
organisasi dan menghasilkan koordinasi diantara tugas-tugas tersebut. Artinya
struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal, atau susunan pembagian tugas secara formal yang ada
dalam sebuah organisasi.
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan
mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi (Robbins, 2007)

1. Spesialisasi Pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi
dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendir

2. Dapartementalisasi
Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan peker-
jaan secara bersama-sama

3. Rantai Komando
Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung
jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam se-
buah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa per-
intahnya tersebut dipatuhi

4. Rentang Kendali
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang man-
ajer secara efisien dan efektif.

5. Sentralisasi – Desentralisasi.
Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu titik di dalam organisasi. Sedangkan desentralasi adalah

6. Formalisasi
Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi di-
lakukan

3
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie (2006), menyatakan ada
4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
1) Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh
karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan
maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka,
jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan
struktur organisasi

2) Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya
adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi
yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang
diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki
tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat
dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-
pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi. Organisasi yang berskala besar
karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewe-
nang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mem-
pertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut.

3) Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan
penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.

4) Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri
secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk
dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong
organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan
yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan
terlalu banyak mengubah struktur organisasi.

2.3 Fungsi Struktur Organisasi


1) Kejelasan Tanggung Jawab
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus diper-
tanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimp-
inan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu
yang harus dipertanggungjawabkan.

4
2) Kejelaasan Kedudukan
Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mem-
permudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan
penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.

3) Kejelasan Uraian Tugas


Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak
pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan
dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang je-
las

4) Kejelasan Jakur Hubungan


Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pe-
gawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar
dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat
saling menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relatif permanen, artinya tidak perlu
selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan fleksi-
bilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola dasar struk-
tur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat perhatian dalam
mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki kompentensi yang sesuai dengan
jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur tersebut.
Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsur yaitu :
 unsur pimpinan
 unsur pembantu pimpinan
 unsur pelakasana tugas pokok
 unsur pelaksana tugas-tugas fungsional

5
2.4 Contoh Struktur Organisasi dalam perusahaan

STUKTUR ORGANISASI
PIMPINAN PERUSAHAAN LOGISTIK

KOMISARIS

DIREKTUR

General manager GENERAL MANAGER General Manager

Pemasaran & Pelayanan Oprasional Administrasi dan Keuangan

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


PEMASARAN KEUANGAN
DAN LEGAL PENJUALAN GUDANG DEPO FORWAD- UMUM PER- PENAGIHA
PELAYANAN ING& EXIM SONALIA

Fungsi dan tugas di setiap divisi yang tertera


1. Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan se-
cara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Di-
reksi.Dewan Komisaris memiliki tugas fiduciary untuk bertindak demi kepentingan terbaik
perusahaan dan menghindari semua bentuk benturan kepentingan pribadi.Pengangkatan dan
pemberhentian, tugas dan wewenang, serta hak dan kewajiban Dewan Komisaris serta hal-hal
lain yang bertalian dengan Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan serta
ketentuan-ketentuan lain berdasarkan best practices tata kelola bisnis.

6
Tata Tertib Dewan Komisaris dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-01/
DK-DR/VI/2018 tanggal 6 Juni 2018 tentang Tata Tertib Dewan Komisaris Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Danareksa. Tata Tertib Dewan Komisaris antara lain mengatur ten-
tang Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris, Organ Pendukung Dewan Komis-
aris, Rapat Dewan Komisaris. Sedangkan untuk pembagian tugas Dewan Komisaris di-
tuangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris terpisah yaitu melalui Keputusan Dewan
Komisaris No.KEP-03/DK-DR/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan Komisaris harus :
Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip profe-
sionalisme, efislensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta ke-
wajaran;
Beritikad balk, penuh kehati-hatian dan bertanggung-jawab dalam menjalankan tugas pen-
gawasan dan pemberian naslhat kepada Direksl untuk kepentingan Perseroan dan sesuai den-
gan maksud dan tujuan Perseroan;
Wewenang Komisaris :
1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas un-
tuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga  dan memeriksa kekayaan
Perseroan;
2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan;
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala  persoalan
yang menyangkut  pengelolaan Perseroan;
4. Mengetahui segala kebijakan dan tlndakan yang telah dan akan dljalankan oleh Di-
reksl;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan
Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;
6. Mengangkat, memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
ini;
8. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan;
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas be-
ban Perseroan, jika dianggap perlu;
10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka
waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal
yang dibicarakan;
12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan  Rapat Umum
Pemegang Saham.
Kewajiban Komisaris :
1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan;

7
2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan
dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar ini;
3. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai
Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusa-
haan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan;
4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran
kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap pent-
ing bagi kepengurusan Perseroan;
5. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi ge-
jala menurunnya kinerja Perseroan;
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi
serta menandatangani laporan tahunan;
7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham
mengenai Laporan Tahunan, apabila   diminta;
8. Menetapkan rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris dan dimasukkan
dalam Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan;
9. Membentuk Komite Audit;
10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
11. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
12. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya
pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain;
13. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
14. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian
nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Direktur
Direktur merupakan seseorang yang telah ditunjuk untuk memimpin Perseroan ter-
batas (PT). Baik karena seseorag itu memiliki perusahaan/pt tersebut ataupun karena ditunjuk
oleh pemilik usaha untuk emimpin perusahaan/pt. Atau secara singkatnya direktur merupakan
seseorang yang memimpin dalam sebuah perusahaan.
Untuk menetapkan direktur telah diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 mengenai
Perseroan Terbatas dimana dijelaskan dan menentukan fungsi, wewenang serta tanggung
jawab seorang direktur. Dalam sebuah perusahaan setidaknya ada satu orang yang ditunjuk
menjadi seorang direktur dengan metode yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar Pe-
rusahaan untuk menentukan seorang direktur.
Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan.

8
Direktur Utama bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris atas segala tindakan
dan kebijaksanaan yang diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur Utama membawahi
Direktur Produksi dan Direktur Keuangan dan Umum.
Tugas dan wewenang seorang direktur :
1. Memimpin dan bertanggung jawab dalam menjalan kan tugas dalam perusahaan.
2. Bertanggung jawab atas kerugian yang di alami perusahaan dan bertanggung jawab
atas keuntungan yang di peroleh dengan perusahaan.
3. Menentukan dan memutus kan sebuah kebijakan dalam perusahaan tersebut.
4. Merencana kan, mengembang kan, dan serta mengelola berbagai sumber pendapatan
perusahaan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan.
5. Menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada di dalam
perusahaan.
6. Mengangkat atau mempekerja kan seorang karyawan yang di rasa mampu dan tentu
nya dapat melalui berbagai proses dan memberhenti kan karyawan apabila tidak pro-
duktif lagi dalam melakukan pekerjaan nya.
7. Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungan antar perusahaan dengan dunia luar
perusahaan
8. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya
pada pemegang saham pada akhir jabatannya.
9. Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinuitas hubungan yang
baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen dan karyawan.
10. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Bagian dengan persetujuan rapat pemegang
saham.
11. Mengkoordinir kerja sama dengan Direktur Produksi dan Direktur Keuangan dan
Umum
3. General Manager Oprasional
Manager operasional adalah seorang pimpinan dalam sebuah organisasi atau instansi
yang bertanggungjawab untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan me-manage risiko
yang mungkin terjadi dalam proses operasional organisasi/instansi.
Seorang manager operasional bertanggungjawab atas manajer lain dan karyawan pada
suatu bagian dalam organisasi. Sebab kegiatan operasional dalam organisasi merupakan yang
paling banyak mengeluarkan biaya, seorang manager operasional dituntut untuk mampu
mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang dikembangkan oleh manajer puncak.

Tugas manager oprasional :


1. Mengawasi pengelolaan pelaksanaan kegiatan perusahaan.
2. Mengawasi pengelolaan pelaksanaan project.
3. Mengelola pelaksanaan kegiatan perencanaan pelelangan.
4. Melakukan koordinasi kerja harian.
5. Melaksanakan jadwal dan kegiatan pelelangan.
6. Mengecek status kegiatan pelaksanaan project.
7. Melakukan pengecekan ke tiap-tiap PIC.
8. Menjaga konsistensi pekerjaan.\

9
9. Mendapatkan laporan harian dari finance project
10. Melakukan pembayaran terhadap semua kegiatan project (proses lelang, pelaksanaan
dan penagihan)
11. Melakukan pembayaran terhadap semua kebutuhan kantor (pembelian ATK, Pembe-
lian dan perawatan printer dan computer dan Kebutuhan Lembur)
12. Pembuatan Purchase Order kepada supplier
13. Pembuatan Pengajuan Keuangan Project
14. Melakukan evaluasi  evaluasi keuntungan 
15. Melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran operasional perusahaan.
16. Memeriksa laporan bulanan tiap project yang dibuat finance project.
17. Memeriksa laporan bulanan tiap project yang dibuat bidang administrasi
18. Memeriksa laporan bulanan bidang operasional.
19. Membuat laporan bulanan.
20. Mengevaluasi laporan performansi dari finance project, administrasi dan operasional
21. Melaksanakan evaluasi penggunaan anggaran project.
22. Memahami dan mengenal nama, spesifikasi dan fungsi dari tiap – tiap barang
23. Berkomunikasi dengan PIC /  pihak ke tiga  tentang kesiapan pengiriman barang ke
gudang
24. Melakukan fungsi QC Pada barang yang akan di kirimkan ke pada user
25. Mempersiapkan Barang (perapihan barang, pengepakan barang dan pengiriman
barang)
26. Berkomunikasi dengan pihak User dalam hal ini panitia pemeriksa, penerima atau
pengurus barang dalam hal pengiriman barang
27. Membantu PIC dalam pemeriksaan barang atau penerimaan barang

4. General Manager Pemasaran


General manager Pemasaran adalah Pemimpin Tertinggi divisi Pemasaram yang
memiliki semua tanggung jawab dalam semua yang berkaitan dengan Penjualan dalam pe-
rusahaan, general pemasaran pemasaran merupakan jabatan yang berperan penting dalam
pencapaian omset atau keuntungan perusahaan
General manager pemasaran berkewajiban untuk bertanggung jawab dan membuat
keputusan tentang pencapaian tujuan divisi pemasaran dan mngendalikan semua kegiatan pe-
rusahaan yang berhubungan dengan pemasaran yang ada di sebuah perusahaan.
Tugas General Manager Pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Memimpin seluruh jajaran Departemen Marketing sehingga tercipta tingkat efisiensi,
efektivitas, dan produktivitas setinggi mungkin.
2. Merumuskan target penjualan.
3. Merumuskan standard harga jual dengan koordinasi bersama Direktur Operasional
serta Departemen terkait.
4. Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak mampu ditangani oleh
bawahan.
5. Mengesahkan Prosedur dan Instruksi Kerja di Departemen Marketing.

10
6. Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun untuk men-
jamin bahwa sasaran yang ditetapkan dapat terwujud, misalnya: volume pen-
jualan dan tingkat keuntungan.
7. Melakukan langkah antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
8. Melakukan demarketing jika terjadi oveload produksi.
9. Melakukan analisa Peraturan Pemerintah berkenaan dengan tata niaga kertas sebagai
dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.
10. Melakukan penilaian karya kepada Kepala Bagian Marketing.
11. Memantau potensi bawahan untuk dilakukan pembinaan sehingga menjadi lebih baik.

5. General Manager Administrasi


General manager administrasi adalah seseorang yang bekerja Merencanakan, men-
garahkan, atau mengkoordinasi satu atau lebih layanan administratif suatu organisasi. Di an-
taranya, manajemen arsip dan informasi, penyaluran surat, perencanaan dan pemeliharaan
fasilitas, pelaksanaan pengamanan, serta layanan pendukung kantor lainnya.
Tugas General Manager Administrasi :
1. Bertugas untuk melakukan perencanaan, mengkoordinasikan proses kerja dengan pi-
hak lain terkait dengan prosedur dan sistem administrasi yang diterapkan dan diran-
cang untuk membuat proses kerja menjadi lebih efisien
2. Melakukan perekrutan dan pelatihan pegawai baru agar mereka memiliki kemampuan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu mereka juga bertanggung
jawab untuk membagi posisi ruangan tiap pegawai yang telah direkrut
3. Melakukan penilaian kinerja pegawai dan melakukan evaluasi agar terjadi filtering se-
cara alami bagi pegawai yang memiliki keinginan untuk maju dan bertahan di perusa-
haan dengan karyawan yang tidak memiliki kemajuan
4. Memastikan ketersediaan arus informasi yang akan digunakan untuk memfasilitasi
operasi bisnis perusahaan
5. Bertugas untuk mengelola jadwal processing data agar tidak melewati target atau
tenggat waktu yang telah ditentukan
6. Memantau persediaan perlengkapan kantor dan melakukan pembelian fasilitas atau
inventori baru dengan memperhatikan batasan anggaran yang telah di tentukan oleh
perusahaan
7. Saling bantu membantu menekan pengeluaran perusahaan dan memastikan
penyusunan anggaran perusahaan telah terorganisir dengan baik
8. Bertanggung jawab untuk memastikan perencanaan proses kerja sudah selesai dibuat
9. Memastikan proses perekrutan pegawai dapat berjalan dengan lancar dan pegawai
yang direktur sesuai dengan ekspektasi perusahaan
10. Memastikan ketersediaan data yang dibutuhkan perusahaan sudah tersedia
11. Memastikan pengelolaan jadwal dan tenggat waktu administrasi telah sesuai dengan
target
12. Memastikan segala fasilitas dan inventaris perusahaan terjaga dan terdata dengan baik
13. Memastikan biaya pengeluaran dan penyusunan anggaran telah dibuat seefisien
mungkin

11
14. Memastikan kegiatan administrasi telah mematuhi kebijakan dan peraturan yang ada
di perusahaan
15. Melakukan penelitian dan mengawasi kinerja pegawai dan proses pengerjaan admin-
istrasi sesuai dengan kebijakan dan aturan yang ditetapkan oleh perusahaan

6. Manager Pemasaran
Seorang manajer pemasaran bertanggung jawab kepada general manager pemasaran.
Dan memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, atau mengkoordinasikan
kebijakan dan program pemasaran, antara lain melihat permintaan untuk produk dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan dan pesaingnya serta mengidentifikasi pelanggan potensial.
Seorang manajer pemasaran juga mengembangkan strategi harga dengan tujuan memaksi-
malkan keuntungan atau pangsa pasar perusahaan. Ia juga memastikan kepuasan pelanggan
perusahaan. Manajer pemasaran mengawasi perkembangan produk atau memantau tren yang
menunjukkan kebutuhan untuk produk dan layanan baru.
Tugas Manager Pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memper-
hatikan trend pasar dan sumberdaya perusahaan.
2. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikut perkembangan pasar,
terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
3. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.
4. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
5. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran.
6. Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar.
7. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.
8. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh atasan sehubungan dengan fungsi di
Departemen Marketing.
9. Melakukan analisa perilaku pasar atau konsumen sebagai dasar dalam menentukan
kebijakan pemasaran.
10. Merumuskan target penjualan.
11. Melakukan identifikasi, pengembangan, dan atau evaluasi terhadap strategi marketing
yang sudah dijalankan oleh Tim Marketing berdasarkan dengan visi misi perusahaan
hingga kebutuhan pasar.
12. Membuat rumusan, arahan, dan atau koordinasi hingga kebijakan yang terkait dengan
kegiatan marketing produk / jasa.
13. Menjalin kerja sama intensif dengan manajer promosi untuk mendiskusi materi pro-
mosi yang sesuai.

7. Manager Legal
Dalam buku “Legal Officer, Panduan Mengelola Perizinan, Dokumen, HaKI, Ketena-
gakerjaan dan Masalah Hukum di Perusahaan” (hal. 1) menjelaskan  bahwa posisi legal offi-
cer dalam suatu perusahaan tidak hanya mengurus masalah internal perusahaan, tapi juga
mengurus masalah eksternal perusahaan. Lebih lanjut, Jimmy Joses menjelaskan bahwa tugas

12
seorang legal officer untuk perusahaan yang berskala besar dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, seperti legal officer yang bertugas menangani dokumen dan perizinan atau legal offi-
cer yang bertugas menangani permasalahan hukum, baik untuk masalah perdata maupun pi-
dana
Manager Legal adalah seseorang yang mengemban tugas dan peranan penting dalam
sebuah perusahaan. Manager Legal bertanggung jawab untuk mengurus semua dokumen, per-
izinan, serta berbagai permasalahan hukum yang terjadi dalam perusahaan. Tanpa sebuah
dokumen dan perizinan, perusahaan tidak akan mungkin dapat beroperasi. Dan juga jika ter-
jadi kasus atau permasalahan hukum, maka tentunya akan berdampak pada operasional pe-
rusahaan yang akan terganggu.
Tugas Manager Legal :
1. Memastikan dan mengurus legalitas perusahaan, seperti akta dan perizinan guna op-
erasional bisnis perusahaan berjalan dengan lancar;
2. Mengurus dokumen perjanjian mulai dari draft hingga review perjanjian;
3. Memberikan masukan kepada manajemen perusahaan terkait kebijakan perusahaan
yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan berlaku setelah dianalisis,
contohnya seperti peraturan karyawan dalam perusahaan berdasarkan implementasi
dari Indonesia Labor Law atau Undang-Undang Ketenagakerjaan;
4. Mewakili perusahaan berdasarkan surat kuasa dari Direksi untuk melakukan perbu-
atan hukum di luar pengadilan, seperti pendampingan untuk perkara perdata maupun
pidana

8. Manager Penjualan
Manager Penjualan adalah seseorang yang merencanakan, mengarahkan, atau
mengkoordinasikan distribusi dari produk atau layanan kepada pelanggan. Mengkoordi-
nasikan distribusi penjualan dengan membangun wilayah penjualan, kuota, dan tujuan. Seo-
rang manajer penjualan juga menetapkan program pelatihan untuk pegawai penjualan. Ia
menganalisa statistik penjualan yang dikumpulkan oleh staf untuk menentukan potensi pen-
jualan dan stok yang sesuai, serta memantau preferensi pelanggan.
Manager penjualan bertanggung jawab penuh dalam hal memimpin dan mengarahkan
tim Penjualan sehingga dapat bekerja dengan baik dan pada akhirnya bisa memberikan kon-
tribusi bagi perusahaan. Bahkan ia juga bertanggung jawab terhadap pencapaian target pen-
jualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jadi berhasil atau gagalnya tim penjualan akan
menjadi tanggung jawabnya sehingga pekerjaan sales ini harus dilakukan dengan menggu-
nakan strategi tepat agar bisa berhasil.
Tugas Manager Penjualan :
1. Memimpin penjualan yang ada di perusahaan
2. Mengawasi dan mengevaluasi tim penjualan
3. Menyelengarakan pelatihan khusus untuk tim penjulanya
4. menyusun rencana penjualan dan melaksanakannya. Rencana penjualan tersebut
haruslah strategis, dalam artian dapat memperluas jangkauan pelanggan dan juga
dunia.

13
5. melakukan pertemuan dengan klien. Klien tersebut tentu saja tidak sembarangan, den-
gan artian klien yang dapat meningkatkan keuntungan serta dapat menjalin hubungan
jangka panjang yang bisa memahami kebutuhan perusahaan.
6. melakukan perekrutan karyawan penjualan, menetapkan tujuan penjualan, dan juga
memantau kinerja para karyawan. Hal itu dilakukan agar tugas serta tanggung jawab
tim dapat terpenuhi dan meminimalisir kendala.
7. melakukan pengawasan pada tim penjualan. Pengawasan dilakukan agar tidak terjadi
pelanggaran ataupun penyalahgunaan dalam pemasaran penjualan dan lainnya.
8. mengelola pendataan yang dilakukan di akhir bulan serta akhir tahun. Hal itu di-
lakukan agar data yang ada dalam pencatatan bulanan maupun tahunan sesuai

9. Manager Gudang
Manager Gudang yaitu seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sistem
untuk mengawasi proses arus dari logistik dari mulai penyimpanan, pengantaran yang strate-
gis untuk material, bahan-bahan atau suku cadang, dan juga barang jadi atau produk akhir
agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh organisasi yang terkait.
Tugas Manager Gudang :
1. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya
2. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
3. Menjadi pemimpin bagi semua staff gudang
4. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP
5. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP
6. Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
7. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan
8. Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja
9. Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar
10. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke Gudang

10. Manager Depo


Manager depo adalah seseorang yang bertanggung jawab dengan semua kegiatan op-
erasional depo, melakukan perencanaan kegiatan operasional dan menganalisa setiap masalah
yang ada dan mencari solusinya, bertanggung jawab terhadap semua laporan yang dibutuhkan
perusahaan baik harian maupun bulanan
Tugas Manager Depo :
1. Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional Depo (Peti Kemas)
2. Melakukan perencanaan dan menganalisa setiap masalah yang ada dan mencari so-
lusinya
3. Bertanggung jawab atas semua laporan yang dibutuhkan perusahaan baik harian
maupun bulanan.
4. Mengelola kontainer, survey dan estimasi kontainer, perbaikan kontainer, pengeluaran
kontainer serta proses pengangkutan kontainer untuk menjaga tingkat operasi yang
lancar di depot sepanjang waktu.

14
5. Mempertahankan dan memberikan kualitas layanan tingkat tinggi di semua kegiatan
operasional dan dalam pemeliharaan peralatan, cuci kontainer, perbaikan kontainer,
garment on hanger, dan lain-lain serta memastikan semua kegiatan terkait dilak-
sanakan dengan memperhatikan keselamatan sesuai kebijakan perusahaan
6. Memimpin dan mengarahkan tim dalam melakukan aktivitas pekerjaan di halaman
dan area penumpukan kontainer
7. Memimpin dan me ngarahkan tim pemeliharaan dan perbaikan peralatan dengan
mematuhi standar KP
11. Manager Forwarding
Manager forwarding adalah manager yang melakukan penerusan, merencanakan dan
mengatur pengiriman kargo dalam wilayah nasional dan internasional. Mereka berkomu-
nikasi dengan operator dan menegosiasikan cara terbaik untuk mengirim kargo ke tujuannya
yang dapat menjadi pelanggan tunggal atau titik distribusi. Manajer penerusan bertindak se-
bagai ahli dalam manajemen rantai pasokan. Mereka mengetahui dan menerapkan aturan dan
peraturan untuk setiap jenis kargo tertentu dan mengomunikasikan kondisi dan biaya kepada
klien
Tugas Manager Forwarding :
1. Menganalisis dan membuat prediksi tentang tren dan evolusi dalam operasi rantai pa-
sokan dalam kaitannya dengan teknologi, sistem efisiensi, jenis produk yang dikirim,
dan persyaratan logistik untuk pengiriman, agar tetap menjadi yang terdepan dalam
metodologi rantai pasokan
2. Mengelolah metode pembayaran pengiriman sesuai dengan prosedur yang harus di-
ikuti di mana pembayaran dilakukan sekitar waktu pengiriman tiba, bea cukai, dan
dibebaskan.
3. Menguraikan dan mengimplementasikan rencana untuk meningkatkan efisiensi dan
mengurangi pemborosan selama operasi logistic
Membuat bill of lading dan dokumentasi pengiriman terkait sesuai dengan persyaratan
bea cukai dan hukum
4. Mengatur jadwal jangka menengah dengan estimasi anggaran dan rekonsiliasi setiap
triwulan
5. Merencanakan mobilitas dan transportasi untuk departemen yang berbeda, untuk men-
dapatkan pergerakan peralatan dan material sebaik mungkin. Negosiasikan tarif pen-
giriman terbaik; bandingkan tawaran yang berbeda dan pilih tawaran yang paling an-
dal dan hemat biaya

12. Manager Personalia


Manajer personalia adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perkerjaan ad-
ministratif dalam suatu perusahaan. Kegiatan administratif yang dimaksudkan seperti rekrut-
men, menganalisis  dan mengevaluasi pekerjaan, pengelolaan gaji, penyelesaian perselisihan
dan juga kepatuhan hukum terkait tenaga kerja dan lainnya. Manager personalia adalah peran
tradisional yang sebagian besar melakukan tugas yang berkaitan dengan fungsi administratif.
Fokus utama dari manager personalia yaitu berada pada pongelolaan karyawan dalam
suatu perusahaan atau organisasi. Pada zaman modern pengelolaan dilakukan oleh Manage-

15
men Sumber Daya Manusia. Manajemen HRD ini juga melakukan tugas dari manajer person-
alia. Bedanya ketika manajer HRD dapat masuk kedalam tim manaemen eksekutif dan peren-
canaan strategi jangka panjang. Namun manajer personalian tidak dapat melakukan hal terse-
but.

Tugas Manager Personalia :


1. Manajer personalia menangani semua karyawan di perusahaan
2. Mereka seperti jembatan antara manajemen dan staf dan harus membantu mereka
berkomunikasi satu sama lain
3. Mereka berkonsultasi dengan manajemen senior, harus merumuskan semua kebijakan
perusahaan dan menerapkannya
4. Memberi tahu semua karyawan tentang perubahan kebijakan
5. Menangani semua keluhan yang dibuat oleh karyawan dan harus melihat semua
keluhan dengan cara yang tidak memihak
6. Merancang program dan acara yang akan meningkatkan moral karyawan dan pada
gilirannya meningkatkan produktivitas
empekerjakan karyawan untuk perusahaan dan mereka harus mengatur orientasi dan
pelatihan mereka
7. Mengawasi semua pemutusan hubungan kerja karyawan
8. Menyelesaikan semua pertanyaan terkait gaji dan membagikan gaji kepada karyawan
9. Manajer personalia harus menyimpan catatan semua personel
10. Mengelola semua karyawan di departemen mereka dan harus melaporkan semua keja-
dian besar di perusahaan kepada manajemen
11. Mereka juga harus melihat semua masalah hukum perusahaan
13. Manager Keuangan
Peranmanajer keuangan di perusahaan adalah dapat melakukan kegiatan yang ditar-
getkan seperti analisis strategi. Kegiatan ini membantu eksekutif membuat keputusan terbaik.
Ini mungkin termasuk interpretasi informasi keuangan dan perkiraan berbagai tren masa de-
pan.
Serta mengelola semua fungsi keuangan. Beberapa manajer keuangan bahkan terus men-
gawasi tim lintas fungsi dengan departemen TI dan staf administrasi. Ini karena usaha kecil,
sehingga masih bisa diatasi oleh manajer keuangan.
. Tugas manajer keuangan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Bekerja dengan divisi lain untuk merencanakan dan memprediksi berbagai aspek bis-
nis, termasuk perencanaan keuangan bisnis secara keseluruhan.
2. Pimpin dan operasikan siklus hidup bisnis seefisien dan seefektif mungkin dengan
bekerja dengan manajer lain.
3. Buat keputusan penting tentang investasi dan berbagai pembiayaan dan semua hal
terkait.
4. Dengan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, perusahaan dapat
mengumpulkan dana dan memperdagangkan obligasi korporasi.

16
5. Mengkoordinasikan dan mengendalikan perencanaan, pelaporan, dan pembayaran ke-
wajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peratu-
ran pemerintah yang berlaku.
6. Merencanakan dan mengoordinasikan pembuatan anggaran perusahaan dan meman-
tau penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan bahwa kegiatan operasional pe-
rusahaan didukung secara efektif dan efisien.
7. Kelola fungsi akuntansi ketika memproses data dan informasi keuangan untuk meng-
hasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
8. Merencanakan dan mengoordinasikan pengembangan sistem, proses keuangan dan
akuntansi. Ia juga mengendalikan implementasinya untuk memastikan bahwa semua
proses dan transaksi keuangan dijalankan dengan baik dan benar.
9. Rencanakan dan konsolidasi perpajakan di seluruh organisasi Anda untuk memastikan
efektivitas biaya dan kepatuhan pajak.
10. Merencanakan, mengoordinasikan dan mengelola arus kas perusahaan, terutama utang
dan manajemen utang. Dengan cara ini, dapat dipastikan bahwa dana tersedia untuk
bisnis perusahaan dan bahwa kondisi keuangan tetap stabi
14. Manager Penagihan
Manager Penagihan adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan
piutang di setiap cabang dengan cara yang paling efisien dan profesional, merumuskan kebi-
jakan, SOP, dan strategi penagihan dan penarikan unit kendaraan, melakukan monitoring ter-
hadap pelaksanaan kebijakan, menyelesaikan permasalahan yang terjadi di departemennya,
dan melakukan pengawasan dan pengembangan bawahan guna tercapainya kinerja yang efek-
tif sesuai SOP perusahaan
Tugas Manager Penagihan :
1. Menyusun perencanaan strategi dan program operasional remedial & collection
2. Melakukan evaluasi hasil kerja dalam pembinaan dan pengelolaan Account Receiv-
able masing-masing cabang.
3. Mengkoordinasi pelaksanaan pengelolaan Account Receivable di cabang
4. Menyelesaikan kasus keterlambatan pembayaran di atas 60 hari atau kasus khusus
dengan keterlambatan di bawah 60 hari.
5. Menjaga kelancaran pembayaran angsuran customer dengan batasan keterlambatan
pembayaran sampai dengan 60 hari.
6. Membuat rencana kerja tahunan (activity plan) kegiatan operasionalnya
7. Memonitor pencapaian kinerja sebagai laporan pertanggung jawaban ke manajemen
8. Merumuskan usulan kebijakan, SOP, dan strategi pengelolaan overdue untuk diajukan
kepada manajemen
9. Melakukan monitoring terhadap penerapan kebijakan dan strategi agar overdue tagi-
han dapat diselesaikan
10. Melakukan analisa terhadap pengelolaan A/R sebagai dasar penentuan kebijakan dan
strategi yang akan dirumuskan
11. Memonitor pengelolaan piutang secara harian dan melakukan evaluasi secara berkala
dengan bawahannya
12. Melakukan analisa terhadap sistem remedial & collection untuk menghindari ter-
jadinya kerugian pada cabang

17
13. Bertanggung jawab atas selesainya permasalahan yang terjadi baik internal dan ek-
sternal departemen untuk menunjang terciptanya efektifitas kerja departemennya
14. Menerima dan menganalisa laporan-laporan.
15. Membuat proyeksi kebutuhan tenaga kerja departement RC setiap tahun untuk
memastikan terlaksananya target pembayaran/ penagihan piutang secara efektif
16. Menganalisa tingkat efisiensi dan efektivitas karyawan
17. Mengawasi perkembangan bawahan melalui pendelegasian tanggung jawab,
18. Memastikan aktivitas pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan SOP yang
berlaku,
19. Memberikan umpan balik kepada bawahan baik secara informal (coaching & consel-
ing) dan melalui proses evaluasi formal (performance appraisal).

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional un-
tuk mencapai tujuan
Hakikat dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan di-
lakukan oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap, dengan
masing-masing tahap diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya, individu
mengkhususkan diri dalam melakukan bagian dari suatu kegiatan ketimbang seluruh
kegiatan.
Salah satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankannya. Keuntungan utama cara pengelompokkan ini adalah
meningkatnya akuntabilitas terhadap kinerja produk, karena semua kegitan yang terkait den-
gan sebuah produk tertentu berada di bawah kendali seorang manajer tunggal.
Rantai komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siap bertanggung jawab kepada
siapa. Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan kesatuan ko-
mando.
Ukuran sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Organisasi
besar cenderung memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal
serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil

3.2 Saran
Dengan adanya struktur organisasi di dalam sebuah organisasi, maka organisasi terse-
but bisa terkendali dengan baik. Karena disebuah organisasi itu harus memiliki spesifikasi
kerja yang jelas, departementalisasi/divisi dalam organisasi yang tepat, rantai kepemimpinan
organisasi/komando yang jelas, dan ukuran organisasi yang baik. Karena jika sebuah organ-
isasi tidak memiliki unsur-unsur tersebut maka tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab
itu wajib hukumnya setiap organisasi memiliki unsur-unsur tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

Stephen P. Robbins, Timothy A Judge.2008. Perilaku Organisasi Buku 2.Salemba Empat.-


Jakarta.Sukanto R & T. Hani Handoko.1990.OrganisasiYogyakarta: BPFE
Atmosudirdjo, Prayudi.1999.Desain Serta Struktur Organisasi. Jakarta: STIA, LAN Press
Jimmy Joses Sembiring, 2009, Legal Officer, Visi Media, Jakarta Selatan
Saefrudin.2017.Pengorganisasian Dalam Manjemen(Jurnal)
Suharto.1998, Dasar-dasar organisasi.Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
Handoko, T., & Hani.2011. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta:BPFE.

20

Anda mungkin juga menyukai