Anda di halaman 1dari 44

BAB 1

Pengantar Manajemen dan Organisasi

Dalam bab ini, Anda akan mempelajari siapa yang dimaksud


dengan “manajer” dan apa yang mereka lakukan dalam pekerjaan
mereka. Salah satu hal yang akan Anda pahami di sini adalah
bahwa pekerjaan seorang manajer teramat penting bagi sebuah
organisasi. Namun, Anda juga akan mengetahui bahwa menjadi
seorang manajer – seorang manajer yang baik---tidak mudah.
Pahami baik-baik sasaran pembelajaran berikut ini dan selalu
ingatlah sasaran itu dalam mempelajari isi bab ini.

SASARAN
PEMBELAJARAN

1.1 Mengklasifikasikan karyawan manajerial dan nonmanajerial.


1.2 Mendefinisikan manajeme.
1.3 Menguraikan fungsi, peranan, dan keahlian manajer, serta
bagaimana tugas manajer senantiasa berubah.
1.4 Menguraikan karakteristik sebuah organisasi.
1.5 Menjelaskan manfaat mempelajari ilmu manajemen
Dilema Seorang Manajer

Allyson Koteski
mencintai pekerjaannya
sebagai seorang manajer
ditoko mainan Toys R Us di
Essex. Ia menyukai
kekacauan yang ditimbulkan
oleh anak-anak, beraneka
mainan, beserta segala
keributannya. Ia bahkan
menyukai pula waktu kerja
yang panjang dan tak
menentu dalam musim-musim liburan yang ramai dan sibuk.
Karena pergantian (turnover) karyawan di dunia bisnisritel
merupakan salah satu masalah yang cukup serius, Allyson
menyukai pula tantangan untuk mempertahankan motivasi
dan kesungguhan para karyawan dalam bentuk. Dan
keluhan pelanggan yang kerap dating pun tak membuatnya
gentar. Ia dengan sabar mendengarkan berbagai masalah
mereka dan mencoba menyelesaikannya hingga mereka
puas. Xemikianlah kisah kehidupan Allyson sebagai seorang
manajer. Akan tetapi, perusahaan-perusahaan ritel
menghadapi kenyataan bahwa mendapatkan orang-orang
seperti Allyson dengan kemampuan dan semangat kerja
yang tinggi untuk mengelola toko-toko mereka bukan hal
yang mudah. Meski berimbalan gaji tahunan yang
diperkirakan mencapai US$84-000 secara rata-rata oleh
U.S. Bureau of Labor satatistics (Biro Statistik Buruh A.S.),
mengelola toko ritel bukan merupakan sebuah karir yang
didambakan oleh sebagian besar lulusan universitas.
Merektut dan mempertahankan para manajer yang berbakat
selalu menjadi tantangan besar bagi Toys R Us dan para
pengusaha ritel lainnya. Bayangkan jika anda diberikan
tangggung jawab untuk merekrut para lulusan universitas
bagi perusahaan group ritel (retail chain) besar untuk
mengisi posisi manajemen di toko-toko mereka.

Apa yang akan anda lakukan?

Allyson Koteski adalah contoh yang bagus menggambarkan seperti apa


seorang manajer yang berhasil di zaman modern ini. Dan kemampuan-
kemampuan apa yang harus dimiliki seorang manajer untuk dapat
mengatasi pelbagai masalah dan tantangan dalam mengelola bisnis di
abad ke-21. Buku ini memaparkan semua pekerjaan penting dijalankan
oleh Allyson dan jutaan manajer lainnya seperti dia. Realitas yang
dihadapi oleh para manajer masa kini adalah bahwa dunia telah jauh
sekali berubah. Di segala bentuk dan jenis tempat kerja-kantor, restoran,
toko, ritel, pabrik, dan lainnya—paara manajer harus berhadapan dengan
cara-cara barudan mengelola bisnis. Dalam bab ini, anda akan berkenalan
dengan manajer dan manajemen, dengan menyimak siapa saka yang
disebut manajer, apa yang mereka kerjakan, dan apa yang disebut
sebagai organisasi. Akhirnya, kita akan menutup bab ini dengan
membahas mengapa mempelajari ilmu manajemen sangat penting bagi
kita.

SASARAN PEMBELAJARAN 1-1

SIAPAKAH YANG DISEBUT MANAJER?

Seorang manajer boleh jadi sangat berbeda dengan apa yang anda
bayangkan. Mereka dapat berusia dibawah 18 tahun hingga ke atas 80
tahun. Mereka menjalankan perusahaan-perusahaan korporasi besar
sehingga usaha-usaha swasta kecil yang baru berjalan. Mereka dapat
dijumpai di departemen-departemen pemerintahan, rumah-ruah sakit,
perusahaan-perusahaan kecil, badan-badan nirlaba, museum, sekolah
dan bahkan organisasi-organisasi tradisional semisal lembaga kampanye
politik dan koperasi-koperasi konsumen.

Peraga 1-1 Wanita di Posisi Manajerial di Berbagai Penjuru Dunia

Wanita di Jajaran Wanita di Jajaran


Manajemen Manajemen Puncak
Australia 41,9 persen 3,0 persen
Kanada 36,3 persen 4,2 persen
Jerman 35,6 persen N/A
Jepang 10,1 persen N/A
Filipina 57,8 persen N/A
Amerika Serikat 50,6 persen 2,6 persen

Manajer dapat pula dijumpai menjalankan tugas-tugas manajerial di


berbagai Negara di seluruh penjuru dunia. Selain itu, sebagian manajer
menduduki jajaran pimpinan perusahaan, sedangkan sebagian lainnya
hanya bertanggng jawab atas fungsi-fungsi yang spesifik. Dan di masa
kini, peluang para wanita untuk menjadi seorang manajer sudah sama ,
kian berubahnyamasih sedikit (lihat peraga 1-1). Sebagai contoh, pada
tahun 2007 hanya terdapat 12 orang wanita yang menduduki posisi CEO
(Direktur Utama) di perusahaan-perusahaan besar di A.S, tetapi, di mana
pun kita menjumpai manajer atau apa pun jenis kelamin mereka. Fakta,
mengatakan bahawa menjadi manajer adalah sebuah pekerjaan yang
menyenangkan dan menantang. Dan organisasi-organisasi di masa kini
jauh lebih membuthkan manajer ketimbang di masa-masa lampau, untuk
mengelola era yang penuh ketidakpastian, kompleks dan kacau ini.
Manajer sangat menentukan! Bagaimana kita dapat meyakini hal ini?
Gallup Organization, sebuah badan yang melakukan polling dari jutaan
karyawan dan puluhan ribu manajer di seantero negeri. Baru-baru ini
mengungkapkan bahwa faktor utama yang menentukan produktifitas dan
kesetiaan karyawan di sebuah tempat kerja bukanlah besarnya upah atau
manfaat-manfaat material atau pun kondisi lingkungan kerja: melainkan
kualitas hubungan antara sang karyawan dan atasan langsungnya (direct
line manager). Lebih jauh lagi, perusahaan konsultan global Watson Wyatt
Worldwide mengungkapkan bahwa bagaimana sebuah perusahaan
mengelola para karyawannya dapat secara signitifikan mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kita dqpat menyimpulkan dari
laporan-laporan semacam ini bahwa manajer sangat menentukan!

Dahulu, mudah saja kita mendefinisikan siapa yang dimaksud


dengan manajer; Mereka adalah anggotaanggota organisasi yang berhak
memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu dan dengan cara yang
sesuai kehendak mereka. Cukup mudah untuk membedakan para
manajer dan karyawan- karyawan non-manajerial. Namun, sekarang
tidak begitu hagi halnya. Di dalam banyak organisasi, kian
berubahnyasifat berbagai pekerjaan telah mengaburkan garis pembatas di
antara manajer dan karyawan non-manajerial. Banyak pekerjakaan non-
manajerial kini mencakup pula aktivitas-aktivitas pengelolaan. Sebagai
contoh, di pabrik milik General Cable Corporation di toko Moose Jaw,
Saskatchewan, Kanada, terdapat berbagai tanggug-jawab manajerial di
antara para manajer dan para anggita regu. Sebagian besar karyawan di
pabrik Moose Jaw itu mendapatkan pelatihan lintas disiplin ilmu (cross-
trained) dan memliki lebih dari satu keahlian khusus (multiskilled). Di
dalam sebuah shift kerja, seorang karyawan dapat saja diminta berperan
sebagai ketua regu, operator perangkat, teknisi perawatan, inspektur
kendali mutu, atau perencanaan peningkatan dan perbaikan.

Maka, bagaimana kita harus mendefinisikan “siapakah seorang


manajer itu”? Seorang Manajer adalah seseorang yang melakukan
koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga
sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. Pekerjaan seorang manajer
bukanlah menyelesaikan tugas-tugsanya pribadi--- pekerjaan manajer
adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas
mereka dengan baik. Wujudnya dapat berupa koordinasi atas pekerjaan
suatu kelompok dari departemen tertentu di dalam perusahaan, dapat
pula berupa mengawasi pekerjaan individu tertentu. Tindakan manajerial
dapat melibatkan aktivitas sekelompok orang dari berbagai departemen
dalam perusahaan atau bahkan orang-orang dari luar organisasi, misalnya
para pekerja kontrak atau paara karyawan, misalnya para pekerja kontrak
atau para karyawan dari prusahaan-perusahaan pemasaok (supplier).
Pahami pula dengan baik bahwa para manajer boleh jadi juga memiliki
tugas-tugas yang tidak berkaitan dengan pengelolaan dan pengawasan
pekerjaan orang lain . Sebagai contoh, seorang penyelia bagian klaim
asuransi boleh jadi juga harus mengerjakan sendiri tugas pemrosesan
klaim, selain mengerjakan tugas mengawasi pekerjaan para juru catat
klaim.

Adakah satu cara untuk mengklasifikasikan para manajer didalam


sebuah organisasi? Dengan struktur organisasi tradisional (yang
dikatakan berbentuk pyramid, karena terdapat lebih banyak karyawan
pada jenjang-jenjang bahwa ketimbang pada jenjang-jenjang atas
organisasi), para manajer biasanya dikelompokkan ke dalam kelas
manajemen lini pertama atau operasional, manajemen tingkat menengah,
dan manajemen puncak (lihat Peraga 1-2). Pada jenjang terbawah
manajemen, para manajer lini pertama (first-line manajer) mengelola
pekerjaan para karyawan non-manajemen, yang biasanya melibatkan
kegiatan memproduksi barang-barang atau jasa bagi para pelanggan
organisasi. Manajer lini pertama seringkali disebut juga penyelia
(supervisor), namn dapat juga disebut manajer shift kerja (shift manager),
manajer distrik, manajer departemen, atau manajemen kantor (office
manajer). Manajer tingkat menengah (middle manajer) adalah mereka
yang berada pada posisi di antara jenjang terbawah dan jenjang teratas
organisasi. Para manajer dari kelompok ini mengelola pekerjaan para
manajer tingkat pertama dan dapat memiliki sebutan, atau nama jabatan
(title) semisal manajer regional, pimpinan proyek (project leader), manajer
toko (store manajer), atau manajer divisi. Pada jenjang teratas di dalam
organisasi, duduklah para manajer puncak (top manajer), yang
bertanggungjawab atas pengambilan keputusan-keputusan yang dapat
mempengaruhi jalannya seluruh organisasi, dan menentukan rencana
kerja dan sasaran bagi organisasi secara keseluruhan. Orang-orang yang
berada pada posisi ini biasanya memliki nama jabatan semisal VP
eksekutif (executive vice president) presiden organisasi, direktur
pelaksana (managing director), direktur operasi (chief operating officer),
atau direktur utama (chief executive officer). Di dalam kisah dilema pada
pembukaan bab ini, Allyson Koteski adalah seorang manajer tingkat
menengah. Sebagai seorang manajer toko, ia membawahi seluruh
karyawan di dalam toko yang dipimpinnya dan bertanggung jawab atas
kinerja meraka, namun ia sekaligus juga adalah salah satu

Peraga 1-2 Jenjang-Jenjang Manajemen

dari 1.500 manajer toko yang bekerja untuk Toys R Us di Amerika Serikat,
yang pada gilirannya dibawahi oleh seorang manajer di kantor pusat
perusahaan.
Akan tetapi, tidak semua organisasi dapat mencapai tujuan mereka
dengan menerapkan system manajemen piramida tradisional. Ada juga
organisasi yang menerapkan penatan yang lebih longgar, dimana
pekerjaan dapat dilakukan oleh kelompok-kelompok karyawan yang
berbeda, yang dapat berpindah dari datu proyek ke proyek lainnya sesuai
dengan tuntutan kebutuhan. Meskipun tidak begitu mudah untuk
membedakan para manajer dari karyawan-karyawan non-manajerial di
dalam organisasi semacam ini, kita tentu mengethui bahwa seorang harus
memainkan peranan tersebut—yaitu, harus ada seseorang yang
menjalankan tindakan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan
orang-orang lainnya, bahkan jika “seseorang” itu bukanlah orang yang
sama seiring dengan pergantian proyek atau tugas kerja.

SASARAN PEMBELAJARAN 1-2

APAKAH MANAJEMEN ITU?

Singkat kata, manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh


para manajer. Namun, pertanyaan singkat dan sederhana ini tidak banyak
memberikan kejelasan bagi kita bukan? Penjelasan yang lebih baik
adalah, manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain,sehingga pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Kita telah mengetahui
bahwa koordinasi dan pengawasan kerja orang lain adalah aspek yang
membedakan jabatan manajerial dari posisi non-manajerial. Namun, hal
itu tidak berarti bahwa seorang manajer dapat bertindak sesuka hatinya
kapan pun, dimana pun, atau dengan cara yang efisien dan efektif oleh
orang-orang yang bertanggungjawab untukmelakukannya atau
setidaknya, hal inilah yang idealnya dijalankan oleh seorang manajer.

Efisiensi merujuk pada maksud mendapatkan sebesar-besarnya


output dari asekevil-kecilnya input. Karena manajer berhadapan dengan
kelangkaan input termasuk sumber-sumber daya semisal orang, uang,
dan peralaan maka mereka berkepentingan untuk menggunakan sumber-
sumber daya ini secara efisiensi. Hal ini berpikir kritis mengenai Etika.

Sejauh manakah seorang manajer boleh bertindak untuk mecapai


efisiensi dan efektivitas? Dewasa ini, kian banyak pemerintah kota di A.S.
Yang menggunakan global positioning system (GPS) untuk memantau
penggunaan dan penyalahgunaan kendaraan-kendaraan milik
pemerintah. Sebagai contoh, di kota Islip, New Yoek A.S., perangkat GPS
yang dipasang pada kendaraam-kemdaraan pemerintah dikatakan telah
berhasil membawa penghematan sebesar 14.000 galon bensin dalam
jangka waktu tiga bulan saja, dibandingkan dengan periode yang sama
ditahun sebelumnya. Salah seorang penjabat eksekutif Pemkot Islip
mengatakan bahwa para pegawai mengetahui benar bahwa diri mereka
senantiasa diawasi dan karenanya tidak menggunakan kendaraan-
kendaraan Pemkot untuk kepentingan pribadinya. Meski pun sebagian
besar pihak yang memasang perangkat GPS untuk Pemkot Islip
menyatakan bahwa tujuan pemasangan alat itu adalah demi memudahkan
perawatan dan pengaturan kendaraan, dan bukannya untuk mengintai
orang-orang yang sedang keluyuran, para pengawai Pemkot tetap saja
berpendapatan sebaliknya. Apa pendapat Anda mengenai hal ini? Apakah
dorongan untuk menjadi efisiensi dan efektif ;ebih penting ketimbang
menghargai pendapat para karyawan yang merasa bahwa diri mereka
selalu “diintai”.

Sering kali dikatakan “mengerjakan sesuatu tepat sasaran” yaitu,


tidak menyia-nyiakan sumber daya. Sebagai contoh, di pabrik HON
Company di kota Cedartown, Georgia, A.S., para karyawan membuat dan
merakit berbagai peralatan mebel kantor, teknik-teknik manufaktur yang
efisien telah diimplementasikan dengan menjalankan hal-hal seperti
menurukan persediaan (stok), mempersingkat waktu pembuatan, dan
menurukan tingkat cacat. Praktik-praktik kerjayang efisien ini telah
membuahkan hasil dengan terpangkasnya biaya sebesar US$ 7 juta
dalam waktu satu tahun.

Akan tetapi, belum cukup kiranya untuk sekedar menjadi efisien


saja. Manajemen juga berupaya untuk menjadi efektif, dengan
menyelesaikan tugas-tugas demi terwujudnya sasaran-sasaran
organisasi. Efektivitas seringkali diidiomkan sebagai “mengejakan hal
yang tepat” yaitu, menjalankan aktivitas-aktivitas yang secara langsung
membantu organisasi mencapai berbagai sasarannya. Sebagai contoh, di
pabrik HON yang disebutkan ssebelumnya, sasaran-sasaran ini di
antaranya adalah memenuhi tuntutan jadwal yang ketat dari pelanggan,
menerapkan strategi manufaktur berkelas dunia, dan menjadikan
pekerjaan para karyawan lebih mudah dan lebih aman. Melalui berbagai
inisiatif kerja, sasaran-sasaran ini tanpa henti dikejar dan telah berhasi
dicapai. Bila efisiensi berkenaan dengan cara mecapai suatu tujuan, maka
efektivitas berkenaan dengan hasil, atau pencapaian tujuan tersebut (lihat
Peraga 1-3). Di dalam sebuah organisasi yang berhasil, efisiensi yang
tinggi dan efektivitas yang tinggi biasanyya selalu berjalan beriringan.
Manajemen yang buruk (yang menghasilkan kinerja yang buruk pula)
biasanya disertai oleh sifat kerja yang tidak-efisien dan tidak efektif, atau
efektif namun tidak-efesien.

Peraga 1-3 Efisiensi dan Efektivitas dalam Manajemen

Efisiensi (Cara) Efektivitas (Hasil)

Penggunaan Pencapaian
Sumber Daya sasaran

Kesia-siaan Rendah Pencapaian Tinggi

Manajemen Mengajar:
Kesia-siaan Sumber Daya yang Rendah (efisiensi tinggi)
Pencapaian Sasaran yang Tinggi (efektivitas tinggi)
SASARAN PEMBELAJARAN 1.3

APA KERJA MANAJER?

Menjelaskan apa yang dikerjakan oleh para manajer bukan hal yang
mudah. Sebagaimana halnya tidak ada dua organisasi yang persis sama,
demikian pula tidak ada pekerjaan dua orang manajer yang benar-benar
sama. Meski begitu, riset-riset di bidang manajemen telah berhasil
mengambil intisari dari pekerjaan seorang manajer dan menjabarkannya
dalam tiga pendekatan : fungsi, peranan, dan keahlian. Pada subbab ini,
kita akan menelaah tiap-tiap pendekatan tersebut dan memahami
bagaimana tugas seorang manajer kini telah berubah.

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Menurut pendekatan dari sudut pandang fungsi, seorang manajer


menjalankan fungsi-fungsi atau aktivitas-aktivitas tertentu dalam rangka
mengelola pekerjaan orang lain secara efisien dan efektif. Apakah fungsi-
fungsi tersebut? Henri Fayol, seorang pengusaha Prancis, pertama kali
menggagas hal semacam ini di awal abad ke-20 yang lampau; Ia
mengatakan bahawa setiap manajer menjalankan lima buah fungsi:
perencanaan (planning), penataan (organizing), penugasan
(commanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengendalian
(controlling). Di masa kini, fungsi-fungsi itu telah dipadatkan menjadii
empat buah fungsi; perencanaan (planning), penataan (organizing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling) (lihat Peraga 1.4).
Marilah kita bahas sepintas masing-masing fungsi ini.

Jika Anda tidk memiliki suatu tujuan tertentu, maka jalan ke arah
mana pun dapat Anda tempuh. Namun, jika Anda hendak pergi ke suatu
tempat tertentu, Anda tentunya harus terlebih dulu merencanakan jalan
paling pintas menuju ke tempat itu. Karena organisasi dibentuk untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu, maka seseorang harus mendefinisikan
tujuan-tujuan tersebut dan cara mencapainya.
Peraga 1-4 Fungsi-Fungsi Manajemen

Perencanaan Penataan Kepemimpina Pengendalian Berujung pada


(Planning) (Organizing) n (Controlling)
(Leading)
Mendefinisikan Menentukan Memotivasi, Mengawasi Tercapainya
sasaran-sasaran, apa yang harus memimpin, aktivitas- tujuan-tujuan dan
menetapkan diselesaikan, dan tindakan- aktivitas demi sasaran-sasaran
strategi, dan bagaimana tindakan memastikan yang telah
mengembangkan caranya, dan lainnya yang segala dicanangkan
rencana kerja siapa yang akan melibatkan sesuatunya bagi organisasi
untuk mengelola mengerjakannya interaksi terselesaikan
aktivitas-aktivitas dengan orang- sesuai
orang lain rencana

Manajemen adalah “seseorang” yang dimaksud. Dalam menjalankan


fungsi perencanaan, seorang manajer akan mendefinisikan sasaran-
sasaran. Menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu, dan
mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan
mengkoordinasikan berbagai aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut.

Seorang manajer juga bertanggung jawab untuk merancang dan


membentuk struktur kerja demi tercapainya sasaran-sasaran organisasi.
Kita menyebut fungsi ini sebagai penataan. Ketika seorang manajer
melakukan penataan, ia akan menetukan tugas-tugas apa yang harus
diselesaikan, siapa-siapa yang akan melakukannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang harus melapor kepada siapa,
dan dimana keputusan-keputusan harus diambil.

Setiap organisasi terdiri dari orang-orang, dan tugas seorang


manajerlah untuk bekerja bersama dan memanfaatkan bantuan orang-
orang tersebut untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Hal ini
merupakan fungsi kepemimpinan. Ketika seorang manajer memotivasi
para bawahannya, membantu mereka menyelesaikan konflik di antara
mereka, mengarahkan para individu atau kelompok-kelompok individu
dalam bekerja, memilih metode komunikasi yang paling efektiff, atau
menangani beragam isu lainnya yang berkaitan dengan perilaku
karyawan, maka ia sedang menjalankan fungsi kepemimpinan.

Fungsi manajemen terakhir adalah pengendalian. Setelah


sassaran-sasaran dan rencana kerja digariskan (perencanaan), tugas-
tugas dan susunan struktural telah ditetapkan (penataan), dan orang-
orang yang dibutuhkan telah diperkerjakan,dilatih, dan dimotivasi
(kepemimpinan), maka harus dilakukan suatu bentuk evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Untuk memastikan sasaran-sasaran dapat dicapai dan pekerjaan-
pekerjaan diselesaikan sebagaimana mestinya, seorang manajer harus
mengawasi dan menilai kinerja aktual. Kinerja aktual ini harus
dibandingkan dengan sassaran-sasaran yang digariskan. Bila sassaran-
sasaran ini belum tercapai, adalah tugas manajemen untuk
mengembalikannya pada jalur yang benar. Proses pengawasan, penilaian
(evaluasi), dan koreksi ini adalah apa yang disebut sebagai fungsi
pengendalian.

Seberapa baiknya pendekatan fungsi dapat menajabarkan


pekerjaan seorang manajer secara utuh? Apakah manajer selalu
menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan
kemudian pengendalian, secara berurutan? Dalam kenyataannya, apa
yang dijalankan seorang manajer tidaklah sedemikian tertib dan runtutnya.
Meski demikian, pada prinsipnya pekerjaan seorang manajer memang
dapat diintisarikan sebgaai aktivitas-aktivitas perencanaan, penataan,
kepemimpinan, dan pengendalian. Sebagai sebuah ilustrasi, marilah kita
kembali ke cerita pembuka bab ini. Contoh-contoh fungsi pengendalian,
kepemimpinan, dan bahkan sekaligus juga perencanaan.
Meskipun pendekatan fungsi cukup populer digunakan untuk
menjabarkan pekerjaan seorang manjer, sebgaian pihak berpendapatan
bahwa pendekatan ini tidak relavan. Sekarang, marilah kita beralih ke
pendekatan berikutnya.

PERAN-PERAN MANAJEMEN

Henry Mintzberg, seorang pakar manajemen yang ternama, telah meneliti


dari dekat pekerjaan aktual para manajer. Ia sampai pada kesimpulan
bahwa pekerjaan para manajer dapat dijabarkan secara paling baik
dengan bertolah dari peran-peran yang mereka mainkan dalam bekerja.
Istilah peran-peran manajemen (management roles) merujuk pada
tindakan-tindakan dan perilaku-perilaku yang diharapkan dari seorang
manajer. (coba tinjaukan macam-macam peran yang berbeda yang Anda
mainkan sebagai seorang mahasiswa, seorang karyawan, seorang
anggota organisasi kemahasiswaan, seorang sukarelawan, seorang
adik/kakak, dsb dan beragam hal yang diharapkan dari Anda di dalam
tiap-tiap peran ini). Seperti dalam peraga 1-5, Mintzberg mengagas 10
peran jembatan antar-pribadi (interpersonal role), peran penyambung
informasi (information transfer role), dan peran pengambilan keputusan
(decision-making rule).

Kelompok peran jembatan antar-pribadi meliputi peranan-peranan


yang melibatkan hubungan dengan orang lain (para bawahan dan orang-
orang diluar organisasi) dan aktivitass-aktivitas lainnya yang bersifat
seremonial dan simbolis. Tiga peran yang tergabung dalam kelompok ini
adalah panutan (figurehead), Pimpinan (leader), dan penengah (lialison).
Peraga 1-5 Peran-Peran Manajerial Mintzberg

Peran-peran Manajemen Mintzberg

Peran Jembatan Antar-Pribadi (Interpersonal Roles)


 Panutan (Figurehead)
 Pimpinan (Leader)
 Penhubung (Liaison)

Peran Penyambung Informasi (Informational Roles)


 Pengawas (Monitor)
 Penyebar berita (Disseminator)
 Juru bicara (Spokesperson)

Peran Mengambil Keputusan


 Pengusaha/pelopor/pendobrak (Entrepreneur)
 Pengetas kendala (Disturbance Handler)
 Pengalokasi sumber-daya (Resource allocator)
 Perunding (Negitiator)

MenurutKelompok
Henry peran penyambung
Mintzbeg, manajer
menjalani beberapa peran, yang salah
informasi melibatkan aktivitas-
satunya dia sebut peran jembatan
aktivitasDalam fungsi
antarpribadi. pengumpulan,
ini, manajer
sangat mengandalkan kemampuannya
penerimaan, dan penyampaian
menghadapi orang untuk menjadi
informasi. Tiga peran yang
pemimpin yang mampu memotivasi
anak berada
buah, dandalam kelompok
penghubung yang
memelihara jaringan kontak eksternal
iniadalah pengawas (monitor),
yang membantu memberikan arus
penyebar
informasi. berita
Peran jembatan antarpribadi
ini juga menuntut manajer
(disseminating), dan untuk
juru
melakukan tugas-tugas simbolik
bicaramenandatangani
seperrti ( spokesperson).
dokumen
hukum dan dokumen perusahaan.
Terakhir, kelompok peran pengambil keputusan mencakup hal-hal yang
terkait dengan pengembalian keputusan dan penentuan pilihan. Empat
peran di dalam kelompok ini adalah pengusaha (entrepreneur), pengentas
kendala (disturbance handler), pengalokasi sumber-daya (resource
allocator), dan perunding (negotiator).

Dalam menjalankan peran-peran tersebut, Mintzbarg mengagas


bahwa aktivitas-aktivitas para manajer mengandung dua sifat :
perenungan [reflectin] (berpikir), dan pelaksanaan [action] (bertindak). Kita
dapat melihat kedua sifat ini dalam cerita di awal bab: perenungan tampak
ketika Allyson mendengarkan dengan sabar keluhan para pelanggan toko,
dan pelaksanaan tampak ketika Allyson mengatasi keluhan-keluhan itu.

Sejumlah kajian lanjutan telah dilakukan untuk menguji keabsahan


teori dan kategorikan peran yang digagas Mintzberg, dan bukti-bukti
secara umum menunjukkan bahwa para manajer terlepas dari apa pun
jenis organisasi memang memainkan peran-peran yang lebih kurang
serupa. Akan tetapi, penekanan para peran-peran ini nampaknya berbeda
bagi para manajer dari jenjang-jenjang organisasi yang berbeda. Bagi
para manajer di jenjang-jenjang yang lebih tinggi, peran penyebar berita
(disseminator), panutan (figurehead), perunding (negotiator), penghubung
(liaison), dn juru bicara (spokesperson) nampaknya lebih penting.
Sedangkan di jenjang-jenjang yang lebih rendah di dalam organisasi.
Peran pimpinan (sesuai definisi Mintzberg) tampak lebih dituntut dari para
manajer.

Lalu, pendekatan mana yang lebih baik—fungsi atau peran? Kedua


pendekatan ini sama-sama menjabarkan apa yang dikejakan para
manajer, namun pendekatan fungsi tampaknya dapat menjelaskan hal ini
dengan lebih baik. “Fungsi-fungsi manajmen klasik memberikan batasan
dan pengelompokan yang jelas dan diskrit terhadap ribuan aktivitas yang
dijalankan seorang manajer beserta teknik-teknik yang mereka gunakan
dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut demi mencapai sasaran-
sasaran organisasi. “akan tetapi, pendekatan peran Mintzberg telah
membuka suatu wawasan baru mengenai pekerjaan para manajer.

KEAHLIAN-KEAHLIAN (SKILL) MANAJEMEN

Dell Inc, adalah salah satu perusahaan yang memahami pentingnya


keahlian manajemen. Perusahaan ini mulai menjalankan sebuah program
pelatih intensif 5 hari untuk meningkatkan keahlian manajemen para
manajer lini pertama. Salah seorang direktur pembelajaran dan
pengembangan (learning and development) Dell berpendapat bahwa hal
ini merupakan cara terbaik untuk menumbuhkan “kader pemimpin yang
mampu membina hubungan kuat dengan para pekerja di garis depan”.
Apa yang dipelajari oleh para supervisor itu di dalam program pelatihan
ini? Sebagian di antara mereka menyebutkan bahwa mereka mempelajari
bagaimana berkomunikasi secara lebih efektif dan bagaimana menahan
diri dari mengambil kesimpulan secara tergesa-gesa saat membicarakan
masalah dengan para pekerja.

Jenis-jenis keahlian apa saja yang dibutuhkan oleh seorang


manajer? Robert L.Katz telah mengembangkan sebuah pendekatan untuk
menjabarkan keahlian-keahlian manajemen; ia menyimpulkan bahwa
setiap manajer membutuhkan tiga keahlian dasar teknis, hubungan antar-
manusia, dan konseptual. Peraga 1-6 memperlihatkan hubungan ketiga
keahlian dasar ini dengan jenjang-jenjang manajemen. Keahlian teknis
(technical skills) adalah pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan sebuah pekerjaan yang spesifik, yang diperlukan untuk dapat
menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan tersbut dengan baik. Keahlian
tekinis biasanya lebih penting bagi para manajer lini pertama, karena
mereka dapat pada umumnya harus mengelola para karyawan yang
bekerja dengan bebagai peralatan dan teknik untuk memproduksi barang
atau jasa untuk para pelanggan organisasi. Seringkali, karyawan yang
sangat baik menguasai keahlian teknis mendapat promosi menjadi
manajer lini pertama. Sebagai contoh, Mark Ryan dari perusahaan
Verizon Communication membawahi hampir 100 orang teknisi, yang
bekerja melayani separuh juta pe;anggan perushaan tersebut. Namun,
sebe;um ia menjabat sebagai manajer, Ryan adalah seorang teknisi kabel
telepon. Ia mengatakan bahwa, “Aspek teknis memang penting di dalam
bisnis ini, namun mengelola sumber daya manusia dan memberikan
pengakuan serta penghargaan bagi mereka yang telah menjalankan
pekerjaan dengan sangat baik adalah cara kami meraih kesuksesan”.
Ryan adalah seorang manajer yang memliki keahlian teknis dan
menyadari pula arti penting keahlian hubungan antar manusia (human
skills), yang melibatkan kemampuanan untuk bekerja sama dengan orang
lain, baik secara sendiri-sendiri maupun di dalam kelompok.

Peraga 1-6 Keahlian-Keahlian yang Dibutuhkan di Berbagai Jenjang


Manajemen

Manajer Keahlian
Puncak Konseptual
Manajer Keahlian
Menengah hubungan antar-
manusia
Manajemen Keahlian
Jenjang Bawah teknis

Setiap manajer harus berhubungan dengan orang lain, maka keahlian ini
penting bagi semua jenjang manajemen. Seorang manajer dengan
keahlian hubungan antar manusia yang baik akan memperoleh
sumbangsih terbaik dan para bawahannya. Manajer semacam ini
mengetahui cara berkomunikasi, memotivasi, memimpin,dan
membangkitkan antusiasme serta kepercayaan. Terakhir, keahlian
konseptual (conceptual skills) adalah kemampuan berpikir dan
memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks. Dengan
menggunakan keahlian ini, seorang manajer dapat memandang
organisasi dan perspektif keseluruhan, memahami hubungan-hubungan di
antara berbagai bagian organisasi, dan membayangkan bagaimana
organisasi dapat membaur dengan baik dengan lingkungan tempatnya
berada. Keahlian konseptual paling dibutuhkan oleh para manajer pùncak.
Beberapa keahlian penting lainnya bagi manajemen, yang telah
digagas didalam beragam studi, dapat dilihat dalam Peraga l-7. Dalam
dunia kerja masa kini yang dinamis dan penuh dengan tuntutan, para
karyawan yang beicita-cita untuk menjadi aset yang berharga bagi
organisasi harus senantiasa meningkatkan kemampuan mereka dan
bahkan memperluas keahlian mereka ke bidang-bidang di luar bidang
pekerjaan mereka yang biasanya. Penulis beranggapan bahwa
memahami dan mengembangkan keahlian-keahlian manajemen sangat
penting. dan oleh karenanya software mymanagementlab kami telah
dilengkapi pula dengan sebuah fitur keahlian manajemen. Dengan fitur ini,
Anda dapat menemukan bahan-bahan yang ‘dapat membantu Anda
membangun kemampuan manajemen, disertai dengan beberapa jabatan
latihan interaktif. Dalam mempelajari keempat fungsi manajemen dengan
menggunakan buku ini, Anda akan mendapatkan berbagai kesempatan
untuk melatih keahlian-keahlian manajemen utama. Walaupun latihan-
latihan sederhana ini tidak dapat menyulap Anda menjadi seorang
manajer tulen dalam sekejap. Anda dapat memperoleh gambaran umum
mengenai keahlian-keahlian yang harus Anda kuasai untuk menjadi
seorang manajer yang efektif.

BAGAIMANA PEKERJAAN SEORANG MANAJER TELAH BERUBAH


“Di kantor pusat perusahaan ritel perangkat elektronik Amerika Best Buy,
lebih dan 60 persen dan sekitar 4.000 orang karyawan yang ada kini
dinilai kinerjanya hanya dan tugas-tugas yang mereka selesaikan atau
dan basil pekerjaan mereka. Orang-orang yang diberi gaji memberikan
waktu mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Para
karyawan melaporkan bahwa mereka kini memiliki huhungan yang lebih
baik dengan keluarga dan sanak-kerabat mereka, ilierasa lebih setia
kepada perusahaan, dan dapat lebih mencurahkan tenaga dan pikiran
mereka bagi kepentingan perusabaan. Produktivitas telah rneningkat
sebesar 35 persen. Para karyawan mengatakan bahwa kini mereka tidak
mengetahui apakah jam kerja mereka lebih panjang atau lebih pendek—
rnereka tak lagi peduli alcan hal itu.

Peraga 1-7 Keahlian-Keahlian Penting bagi Manajemen


 Mendelegasikan secara efektif (memastikan pekerjaan benar-benar
terselesaikan secara baik)
 Mampu berkomunikasi secara efektif
 Berpikir secara kritis
 Mengelola bebanpekerjaan/waktu
 Memahami batasan-batasan yang jelas untuk peran dan tanggung
–jawab para karyawan
 Menciptakan suasana keterbukaan, membangkitkan kepercayaan
dan tantangan

Mungkin yang terpenting dan semua itu, mereka telah menemukan cara
baru untuk menjadi Iebih efisien.” Selamat datang di dunia baru
manajemen!
Di zaman modern ini, para manajer harus berhadapan dengan
tempat kerja yang berubah-ubah, ancaman keamanan, isu-isu etika,
ketidakpastian politik dan perekonomian global, dan kernajuan teknologi.
sebagai contoh, manajer perusahaan A&R Welding di kota Altanta,
Georgia, A.S. harus mencari cara untuk terus mempekerjakan para tenaga
terampilnya (para juru las) di tengah naik-turunnya permintaan di kota itu.
Solusi yang diterapkannya: Membentuk tim-tim juru las khusus untuk
dikirim ke luar daerah dan bekerja dalam proyek-proyek yang berbasis
kontrak.
Atau, coba perhatikan tantangan yang dihadapi oleh Pul Raines, manajer
daerah selatan dan Home Depot, sebuah perusahaan ritel produk-produk
keperluan bangunan dan rumah, saat badai Katrina menghantam New
Orleans dan kota-kota lainnya di sepanjang pantai Gulf Coast. la
mengatakan, “Di pusat penanggulangan bencana Katrina di kota Atlanta,
para staf dan berbagai divisi—perawatan, SDM (sumber daya manusia),
logistik—bekerja selama 18 jam sehari untuk menembus berbagai
rintangan dan mengirimkan bantuan ke tempat-tempat yang
membutuhkan.” Upaya upaya persiapan yang dilakukan perusahaan itu
sebelum, di saat, dan setelah badai melanda sungguh membuahkan basil:
23 dan 33 outlet Home Depot di daerah-daerah jalur terjangan Katrina
dapat dibuka kembali keesokan harinya. Meskipun kebanyakan manajer
mungkin tidak harus berhadapan dengan situasi yang demikian sulitnya,
kenyataan yang harus dipaharni bahwa cara manajer menjalankan
pekerjaannya (yaitu. mengelola) telah berubah. Peraga 1-8 menyajikan
beberapa perubahan terpenting yang dihadapi para manajer di tempat
kerja. Dalam berbagai pembahasan di dalam buku ini. kita akan
membicarakan perubahan-perubahan tersebut beserta beberapa contoh
lain yang tidak disebutkan di sini dan pengaruhnya terhadap cara manajer
menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemìmpinan, dan
pengendalian. Kita akan memfokuskan pembahasan pada dna perubahan
yang dianggap teramat penting: semakin dominannya peran pelangan dan
inovasi.

Arti Penting Pelanggan Di Dalam Pekerjaan Seorang Manajer. John


Chambers, CEO dan perusahaan Cisco Systems, merasa senang
mendengarkan pesan-pesan suara pendek (voice mails) yang dikirimkan
kepadanya oleh para pelanggan yang kecewa. Ia mengatakan, “Email
memang lebih efisien, namun saya juga ingin merasakan luapan emosi
para pelanggan itu. saya ingin memahami rasa frustrasi mereka, saya
ingin mengetahui bagaimana kenyamanan mereka dengan strategi yang
kami terapkan,dengan mendengarkan secara langsung suara mereka.
Saya tidak bisa mendapatkan hal-hal ini lewat email.” Beliau adalah
contoh seorang manajer yang memahami arti penting pelanggan. Anda
membutuhkan pelanggan. Tanpa pelanggan, sebagian besar organisasi
tidak akan ada. Namun. memahami pelanggan dan kebutuhan-kebutuhan
mereka sejak lama selalu dianggap semata-mata sebagai tugas orang-
orang pernasaran saja. “Biarlah para salesman dan tenaga pemasaran
kita saja yang direpotkan oleh keluhan para pelanggan” adalah pikiran
yang sering muncul di dalam benak banyak manajer. Akan tetapi, studi
telah mengungkapkan bahwa sikap dan perilaku para karyawan
membawa dampak yang besar pada kepuasan pelanggan.

Peraga1-8 Perubahan-perubahan yang Memengaruhi Pekerjaan Manajer


Perubahan Dampak Perubahan
Perubahan Teknologi Bergeser bataas-bata organisasi
(Digitalisasi) Tempat kerja maya
Tenaga kerja yang lebih mobil
Pengaturan pekerjaan yang fleksibel
Para pekerja yang lebih berdaya guna
Keseimbangan kehidupan kerja
kehidupan pribadi
Perubahan Ancaman Pengelolaan resiko
Keamanan Restruktur tempat kerja
Permasalahan diskriminasi
Kepedulian para karyawan
Ketidakpastian sumber/biaya energi
masa depan
Penekanan yang Lebih Tinggi Pendefinisikan ulang konsep nilai
pada Etika Organisasi dan Memulihkan kepercayaan
Manajemen Akuntabilitas/pertanggungjawaban yang
lebih baik
Peningkatan Daya Saing Pelayaanan pelanggan
Inovasi
Globalisasi
Efisiensi/produktivitas

Sebagai contoh, para penumpang Qantas Airways senantiasa dimintai


pendapat tentang apa “kebutuhan pokok” mereka di dalam penerbangan
Hampir setiap faktor yang dicantumkan di dalam jawaban para
penumpang adalah hal-hal yang secara langsung dipengaruhi oleh
tindakan para karyawan perusahaan—mulai dan pengiriman bagasi yang
tepat waktu sikap kerja para kru kabin yang sopan dan lugas, bantuan
koncksi, dan proses check-in yang cepat dan rarnah. Dewasa ini,
mayoritas karyawan di negara-negara maju bekerja di sektor jasa (service
sector). Sebagai contoh, sekitar 71 persen dan tenaga kerja Australia
hekerja di industry jasa. Di Arnerika Serikat, 71 persen tenaga kerja
adalab pekerja industri jasa. Di lnggris, Jerman, dan Jepang. angka-angka
persentase ini adalah 76. 70. dan 73 secara berturut-turut. Contoh-contoh
pekerjaan di hidang jasa antara lain adalah tenaga bantuan teknis
(technical support staff). pelayan rumah makan siap-saji fastfood, pelayan
toko, guru, pramusaji, perawat, teknisi servis komputer. petugas penerima
tamu (receptionistifront desk staff), konsultan, petugas pembelian, tenaga
pemasaran kredit (credit representative), perencana jasa keuangan, dan
kasir bank (bank teller). Para manajer kini menyadari bahwa memberikan
pelayanan yang berkualitas secara konsisten kepada pelanggan
merupakan hal yang arnat menentukan kelangsungan hidup dan
keberhasilan sebuah bisnis di tengah ketatnya persaingan di zaman ini,
dan bahwa para karyawan memainkan peranan penting dalam
mewujudkan hal itu melayani kebutuhan pelanggan. dan bersedia
melakukan apa yang diperiukan demi memuaskan pelanggan. Kita akan
membahas manajemen layanan pelanggan dalam beberapa bab
mendatang.

Apple menyejajarkan tingkat pelayanan pelanggan di


toko-toko hingga setara tingkat kecanggihan
teknologi produk komputernya yang telah banyak
dibicarakan orang. Di Genius Bar, yaitu salah satu
toko Apple di London, terlihat seorang teknisi
berpengalaman sedang memberi saran dan bantuan
kepada seorang pelanggan. Genius Bar tidak
sekadar memliki staf yang ahli dalam seluk beluk
masalah (troubleshooting) atas sekian banyak
produk Apple, toko ini juga menyediakan pelayanan
pelanggan bersifat pribadi dan sistem penyambutan
(sign-in) yang sangat baik bagi para pelangan
spontan (walk-in customer) dalam rangka
Arti tunggu
meminimalisasi waktu Penting Inovasi di Dalam Pekerjaan Seorang Manajer. “Tak ada
mereka.
yang lehib beresiko daripada berinovasi.” Inovasi dapat diartikan
melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda menjelajahi ruang-ruang
baru, dan mengambil resiko. Dan inovasi bukan hanya diperuntukkan bagi
bisnis teknologi tinggi (high-tech) dan organisasi organisasi berbasis
teknologi canggih lainnya. Upaya-upaya inovasi dapat dijumpai dan
berbagai jenis organisasi. Sebagai contoh, manajer toko Best Bus’ di kota
Manchester. Connecticut, A.S.. memahami secara jelas pentingnya sikap
inovatif bagi para karyawan—sesuatu yang cukup sulit diwujudkan di smi,
karena sebuah outlet Best Buy pada umurnnya mempekerjakan para
dewasa muda yang baru satu-dua kali bekerja. “Kompleksitas produk-
produk yang dijual menunlut pelatihan yang intensif hagi para karyawan.
Namun banyak ‘godaan’ yang sering kali memecah perhatian muda-mudi
usia kuliah ini menjadikan banyak dan mereka yang tidak bertahan lama di
sini.” Namun, sang manajer berusaha mengatasi permasalahan ini
dengan mendorong para karyawan untuk mengusulkan ide-ide baru.
Salah satu ide tersebut adalah ”regu penutup toko,” di mana para
karyawan yang dijadwalkan untuk bekerja hingga tutupnya toko, harus
menutup toko secara bersama dan juga pulang secara bersama-sama
sebagai sebuah regu yang kompak. Ternyata ide ini dapat membawa
dampak yang cukup hebat terhadap sikap dan komitmen karyawan. Kita
akan mempelajari inovasi di dalam beberapa bab,

SASARAN PEMBELAJARAN 1-4

APAKAH ORGANISASI ITU?

Seorang manajer bekerja di dalam suatu organisasi. Apakah organisasi


itu? Organisasi adalah penataan sekumpulan orang secara disengaja
guna mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sekolah atau universitas Anda
adalah sebuah organisasi; demikian pula berbagai badan dan ikatan
mahasiswa, pemerintahan, departemen pemerintah, agama,
Amazon.com, toko penyewaan video milik tetangga Anda, kelompok fans
United Way, kesebelasan sepak bola Manchester United, dan badan
penerbangan amatir Australian Air League. Kesemua yang disebutkan di
smi dapat dikatakan sebagai organisasi karena memiliki tiga sifat
organisasi yang umurn (lihat Peraga 1-9).
Pertama, sebuah organisasi memiliki tujuan yang jelas terdefinisi.
Tujuan ini biasanya dìtuangkan ke dalam sasaran-sasaran yang hendak
dicapai oleh organisasi. Kedua, sebuah organisasi tentulah terdiri dan
orang-orang. Dibutuhkan SDM untuk melaksanakan berbagai pekerjaan
yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran sasaran organisasi. Ketiga,
sebuah organisasi memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan
kewajiban para anggotanya dalam melaksanakan pekerjaan pekerjaan
organisasi. Struktur ini dapat bersifat terbuka dan fleksibel, di mana tidak
terdapat batasan-batasan pekerjaan yang kaku dan strata-strata jabatan
yang tegas. Sebagai contoh, di perusahaan Google,kebanyakan proyek
besar—yang seringkali berjumlah ratusan dan semuanya berjalan secara
bersamaan—dijalankan oleh tim-tim kecil yang terdiri dan beberapa orang
karyawan saja, yang dibentuk dalam sekejap dan menyelesaikan tugas
dalam sekejap pula. Di pihak lain, struktur organisasi dapat bersifat lebih
tradisional—seperti yang dapat dijumpai di Siemens atau OneSteel—
dengan peran-peran, aturan-aturan main, batasan-batasan pekerjaan
yang jelas terdefinisi, dan adanya segolongan anggota yang disebut
sebagai “bos”, yang memiliki kewenangan untuk memerintah anggota-
anggota lainnya.
Kebanyakan organisasi masa kini menerapkan struktur yang mirip
dengan yang dijumpai pada Google, dengan pengaturan-pengaturan kerja
yang fleksibel, gugus-gugus tugas berbasis proyek, sistem komunikasi
yang terbuka, dan kedekatan hubungan dengan para pemasok organisasi
(supplier alliances). Di dalam organisasi organisasi semacam ini,
pekerjaan didefinisikan dalam konteks tugas-tugas yang harus
diselesaikan. Hari-hari kerja tidak memiliki batasan waktu, karena
pekerjaan dapat—dan mernang—diselesaikan di mana saja, kapan saja.
Akan tetapi, terlepas dan pendekatan yang dipilih oleh sebuah organisasi,
suatu struktur kerja yang nyata mutlak diperlukan agar pekerjaan dapat
diselesaikan secara efisien dan efektif.
Peraga 1-9 Karakteristik Organisasi

Tujuan yang Struktur yang


jelas nyata

Orang

Peraga1-10 Kebutuhan Universal akan Manajemen

SASARAN PEMEBELAJARAN 1-5

MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI MANAJEMEN?

Anda rnungkin bertanya-tanya mengapa Anda perlu mempelajari


manajernen. Bila Anda mengambil bidang studi akuntansi atau pemasaran
atau bidang-bidang lainnya di luar manajemen. Anda mungkin tidak
memaharni bagaimana mempelajari manajemen dapat membantu Anda di
dalam karir Anda nanti. Kita dapat mernaharni nilai dan manfaat studi
manajernen melalui tiga hal ini: universalìtas manajemen, realitas dunia
kerja, dan imbalan dan tantangan dalam ménjadi seorang manajer.

UNIVERSALITAS MANAJEMEN
Seberapa universalnyakah kebutuhan akan manajemen di dalam
organisasi? Kita dapat mengatakan dengan teramat pasti bahwa
manajemen dibutuhkan di segala jenis dan ukuran organisasi, pada
sernua jenjang organisasi, pada setiap bidang kerja organisasi. dan di
semua organisasi di seluruh penjuru dunia ini. Hal ini dikenal sebagai
universalitas manajemen (lihat Peraga 1-10). Di semua organisasi. Para
manajer harus menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan.
kepernimpinan, dan pengendalian. Namun, hal mi tidak berarti bahwa
manajernen selalu dijalankan dengan cara yang sama. Apa yang
dilakukan oleh seorang supervisor lab pengujian piranti-lunak (software)
milik perusahaan Capgernini tentunya sangat berbeda dengan apa yang
dilakukan oleh CEO perusahaan Capgemini, namun perbedaan ini
sesungguhnya hanyalah masalah intensitas dân penekanan semata
bukan masalah fungsi. Sebab,. kedua manajer ini pada intinya tetap
rnenjalankan fungsi-fungsi perencanaan. penataan, kepemimpinan, dan
pengendalian. Hanya saja, seberapa besarnya dan bagaimana caranya,
memang berbeda.

Manajemen dibutuhkan secara universal di dalam organisasi,


sehingga kita harus herupaya memperhaiki cara pengelolaan (atau
manajemen) organisasi pada umumnya. Mengapa? Karena kita
senantiasa berinteraksi dengan organisasi setiap hari di dalarn hidup kita.
Tidakkah Anda merasa jengkel bila Anda harus rnenghabiskan wakiu
selama dua jam di kantor SAMSAT hanya untuk rnemperbarui SIM Anda’?
Tidakkah Anda merasa kesal bila tak seorang pun dan para pramuniaga di
toko yang Anda kunjungi nampak berminat melayani Anda? Bukankah
menyebalkan bila Anda menelepon sebuah perusahaan penerbangan
untuk menanyakan harga tiket ke sebuah tujuan penerbangan tertentu,
dan tiga kali Anda menelepon di hal yang sama, maka Anda mendapatkan
tiga harga yang berbeda-beda pula dan petugas pelayanan pelanggan
yang menjawab telepon Anda? Semua hal ini merupakan contoh-contoh
masalah yang timbul karena manajemen yang buruk. Organisasi-
organisasi yang dikelola dengan baik—dan kita akan menyimak banyak
contoh organisasi semacam ini di dalam berbagai pembahasan
mendatang—dapat membangun basis pelanggan yang setia, tumbuh-
berkembang, dan menjadi besar. Organisasi-organisasi yang dikelola
dengan buruk lambat atau cepat akan kehilangan pelanggan dan tentunya
pendapatan. Dengan mempelajari manajemen, Anda akan, dapat segera
mengenali ciri-ciri manajemen yang buruk dan bertindak untuk
memperbaikinya. Selain itu, Anda akan dapat mengenali dan memberikan
dukungan pada manajemen yang baik, entah di dalam organisasi tempat
Anda bekerja maupun pada organisasi-organisasi yang berinteraksi
dengan Anda.

REALITAS DUNIA KERJA


Selain universalitas manajeMen, alasan lainnya bagi Anda untuk
mempelajari ilmu manajemen adalah kenyataan bahwa kebanyakan dan
Anda, setelah lulus dan bangku kuliah dan memulai karir di dunia kerja.
harus mengelola atau dikelola. Bagi mereka yang berminat untuk menjadi
seorang pengelola (yaitu, manajer), penguasaan ilmu manajemen yang
haik dapat menjadi fondasi untuk membangun kemampuan manajernen
Anda. Mereka yang tidak tertarik untuk mengelola pun tetap harus bekerja
sama dengan para manajer. Selain itu, mengasumsikan bahwa Anda pasti
harus hekerja untuk penghidupan Anda dan memaharni bahwa hampir
pasti Anda akan bekerja di dalam sebuah organisasi, Anda kemungkinan
besar tetap harus memikul beban tanggung-jawab pengelolaan hingga
taraf tertentu, bahkan meski Anda bukan seorang manajer sekalipun.
Pengalaman kami mengatakan bahwa Anda dapat memperoleh begitu
banyak wawasan tentang bagaiaman perilaku calon bos Anda (dan juga
para rekan karyawan lainnya) nanti dan bagaimana organisasi
menjalankan fungsi-fungsinya. dengan mempelajari ilmu manajernen.
lntinya, Anda tidak harus bercita-cita menjadi seorang manajer dulu untuk
dapat rnemperoleh manfaat dan mempelajari ilmu manajemen.

IMBALAN DAN TANTANGAN DALAM MENJADI SEORANG MANAJER

Kita belum dapat menutup pembahasan kita mengenai manfaat belajar


ilmu manajemen tanpa membicarakan berbagai imbalan dan tantangan
dalarn pekerjaan seorang manajer (lihat Peraga 1-11). Apa arti dan
menjadi seorang manajer di dalám dunia kerja masa kini?
Pertama, banyak sekali tantangannya. Manajemen dapat menjadi
sebuah pekerjaan yang keras dan seringkali tak mengenal balas budi.
Selain itu, sebagian dan pekerjaan seorang manajer (terutama pada
jenjang-jenjang yang lebih rendah di dalam organisasi) dapat meliputi pula
tugas-tugas yang lebih bersifat administrative (seperti rnenyusun dan
membuat laporan, berurusan dengan prosedur-prosedur birokrasi, atau
menangani berbagai dokumen) ketimbang bersifat pengelolaan. Para
manajer seringkali harus berhadapan dengan beraneka karakter orang
dan dituntut rnenyelesaikan tugas dengan sumber daya yang terbatas.
Lebih dan itu, memotivasi para pekerja yang tengah seituasi yang kacau
dan penuh ketidakpastian adalah tugas yang amat menantang.
Peraga 1-11 Imbalan dan Tantangan Menjadi Seorang Manajer

Seorang manajer dapat merasakan betapa sulitnya memadukan berbagai


pengetahuan. keahlian. ambisi, dan pengalaman dan beragam kelompok
orang. Terakhir. sebagai seorang manajer, Anda tidak dapat sepenuhnya
mengendalikan nasib Anda. Keberhasilan Anda pada urnumnya
bergantung pada kinerja orang lain.
Namun, terlepas dan tantangan-tantangan ini, menjadì seorang
manajer dapat memberi Anda imbalan yang Iayak. Sebagai seorang
manajer, Anda bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja
yang memungkinkan para anggota organisasi mengerahkan kemampuan
terbik mereka dalam bekerja, sehingga membantu organisasi mencapai
tujuan-tujuannya. Anda membantu orang lain untuk menemukan makna
dan meraih pencapaian di dalam pekerjaan mereka. Anda dapat
mendukung, mendidik, dan membina orang lain dan membantu mereka
membuat keputusan-keputusan yang baik. Selain itu, sebagai seorang
manajer, Anda seringkali mendapatkan kesempatan untuk berpikir kreatif
dan menggunakan imajinasi Anda. Anda dapat berternu dan bekerja
dengan bermacam-macam orang—baik di dalam maupun dan luar
organisasi. Imbalan-imbalan lainnya di antaranya adalah rnendapatkan
pengakuan dan status di dalam organisasi Anda dan di dalarn
masyarakat. memainkan peranan yang dapat mempengaruhi hasil-hasil
pencapaian organisasi. dan menerima penghargaan yang menarik dalam
bentuk gaji, bonus, dan opsi saham. Terakhir. seorang manajer yang baik
pasti dibutuhkan oleh setiap organisasi. Hanya dengan upaya bersama
dan orang-orang yang bermotivasi tinggi dan penuh semangat. yang
hekerja secara bahu-membahulah sebuah organisasi dapat mencapai
sasaran-sasarannya. Sebagai seorang manajer, Anda boleh merasa yakin
bahwa tenaga. keahlian, dan kemampuan Anda sangat dibutuhkan.

MARI BICARA REALITAS

Rosita Nunez
Manajer Pemasaran
Lonza Inc.
Allendale, New Jersey. AS.
Berikut adalah beberapa Saran dan sang manajer:
 Rekrutlah para lulusan kuliah dan berbagai disiplin ilmu seain
manajemen (semisal pendidikan anak balita, psikologi anak, atau
desain industri) atau para Iulusan yang menyandang dua gelar
(dual major).
 Berikan program pelatihan manajemen bagi para lulusan baru itu,
dengan memindah-mindahkan mereka dan satu bidang kerja ke
bidang kerja Iainnya di dalam organisasi, semisal dan pemasaran
ke SDM lalu ke manufaktur, dsb.
 Adakan angket-angket (survei) masukan pelanggan (customer
feedback) untuk
membantu Anda mengetahui aspek-aspek apa saja di dalam
manajemen ritel yang berpengaruh positif terhadap bisnis, dan
gunakan informasi ini untuk memandu Anda merekrut orang-orang
dengan kepribadian yang tepat untuk memenuhi aspek-aspek
tersebut.
 Tawarkan fitur-fitur kerja semisal waktu cuti yang fleksibel, job
sharing (berbagi tugas/kerja), atau kesempatan melanjutkan
pendidikan (continuing education). Terkadang, bukan hanya gaji
yang dicari oleh orang.
 Tawarkan alur karir (career path) yang dapat membawa para
lulusan baru ¡tu ke bidangkerja yang Iebih luas dan sekedar
manajemen toko.

SASARAN-SASARAN PEMBELAJARAN .

RANGKUMAN

1.1 SIAPAKAH YANG DISEBUT MANAJER?


 Menjelaskan apa perbedaan manajer dan karyawan nonmanajerial
 Menguraikan bagaimana kita mengklasifikasikan manajer di dalam
sebuah organisasi
Seorang manajer mengelola dan mengawasi pekerjaan orang-orang lain
agar sasaran-sasaran organisasi dapat tercapai Seorang karyawan
nonmanajerial mengerjakan secara langsung sebuah pekerjaan atau
tugas dan tidak membawahi siapapun. Organisasi-organrsasi yang
menerapkan struktur kerja tradisional memiliki manajer-manajer Iini
pertama (first line manager), tingkat menengah (middle manager), dan
puncak (top manager). Di dalam organisasi-organisasi yang menerapkan
struktur yang lebih longgar. mungkin tidak begitu mudah bagi kita untuk
mengatakan siapa yang manajer dan siapa yang bukan manajer. namun
yang pasti ada orang-orang yang memainkan peran tersebut.

1.2 APAKAH MANAJEMEN ITU?


 Mendefinisikan manajemen.
 Menjelaskan mengapa efisiensi dan efektivitas merupakan hal yang
penting bagi manajemen.
Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan
terhadap pekerjaan orang lain demi memastikan terselesaikannya
pekerjaan itu secara efisien dan efektif. Efisien berarti melakukan
pekerjaan secara tepat sasaran; efektivitas berarti melakukan pekerjaan
yang benar

1.3 APA KERJA MANAJER?


 Menguraikan empat fungsi manajemen.
 Menjelaskan peran-peran manajemen yang digagas Mintzberg
 Mengurarkan tiga keahlian utama manajemen yang digagas Katz
dan jelaskan bagaimana arti penting masing-masing keahlian ini
untuk berbagai jenjang manajemen.
 Membahas perubahan-perubahan yang mempengaruhi pekerjaan
seorang manajer.
 Menjelaskan mengapa pelayanan pelanggan dan inovasi
dipandang penting dalam pekerjaan seorang manajer.
Empat fungsi manajemen adalah perencanaan (planning - mendefinisikan
sasaran-sasaran, menetapkan strategi, dan membuat rencana kerja),
penataan (organizing - menata dan membentuk struktur kerja),
kepemimpinan (leadership-bekerja bersama dan melalui orang-orang
lain). dan pengendalian (controlling-mengawasi, menilai, dan memperbaiki
kinerja Peranan manajemen yang digagas Mintzberg meliputi peran antar-
pribadi (interpersonal) yang melibatkan orang-orang lain dan tugas-tugas
yang lebih bersifat simbolis/seremonial (panutan, pimpinan, dan
penghubung): peran informasi, yang melibatkan Pengumpulan
penerimaan, dan penyebaran informasi (pengawas, penyebar berita, dan
juru bicara): dan peran keputusan (decisional), yang melibatkan
pengambilan keputusan-keputusan (pengusaha, pengentas kendala,
pengalokasi sumber daya, dan perunding. Keahlian-keahlian manajemen
yang digagas Katz meliputi keahlian teknis (pengetahuan dan
keterampilan yang terkait dengan sebuah pekerjaan tertentu). keahlian
hubungan antar-manusia (kemampuan untuk bekerja-sama dengan baik
dengan orang lain), dan keahlian konseptual (kemampuan untuk berpikir
dan memahami masalah), Keahlian teknis sangat penting bagi para
manajer di jenjang-jenjang bawah, sedangkan keahlian konseptual sangat
penting bagi para manajer di jenjang-jenjang atas. Kemampuan hubungan
antarmanusia sangat penting bagi para manajer di semua jenjang
organisasi. Perubahan-perubahan yang mempengaruhi pekerjaan para
manajer di antaranya adalah kemajuan teknologi (digitalisasi) peningkatan
ancaman keamanan, peningkatan kepedulian pada etika kerja. dan
peningkatan persaingan Para manajer harus memperhatikan betul
masalah pelayanan pelanggan karena perilaku dan Sikap para karyawan
membawa dampak yang besar terhadap kepuasan pelanggan. Para
manajer juga harus memperhatikan masalah inovasi karena hal ini penting
bagi organrsasi agar tetap memiliki daya saing.

1.4 APAKAH ORGANISASI ITU?


 Menjelaskan sifat-sifat sebuah orgaisasi.
 Menguraikan bagaimana organisasi masa kini menerapkan
strukturnya
Sebuah organisasi memiliki tiga karakteristik: adanya tujuan yang jelas.
terdiri dari orang-orang, dan adanya struktur kerja yang nyata.
Kebanyakan organisasi masa kini menerapkan struktur yang lebih
terbuka, fleksibel, dan cepat-tanggap (responsive terhadap berbagai
perubahan dibandingkan dengan organrsasi-organisasi terdahulu.

1.5 MENGAPA BELAJAR MANAJEMEN PERLU?


 Membahas mengapa mempelajari ilmu manajemen dikatakan
penting
 Menjelaskan konsep universalitas manajemen.
 Menguraikan berbagai imbalan dan tantangan dalam menjadi
seorang manajer
Belajar manajemen dikatakan penting untuk tiga alasan: (1) universalitas
manajemen, yang merujuk pada fakta bahwa para manajer dibutuhkan di
segala bentuk dan ukuran organisasi, di setiap jenjang dan bidang kerja
organisasi, dan di berbagai tempat di seluruh dunia; (2) realitas dunia
kerja-yaitu. Anda akan mengelola (manage) atau dikelola (be managed);
dan (3) kesadaran akan adanya berbagai imbalan (semisal menerapakan
lingkungan kerja yang memungkinkan orang lain mengerahkan
kemampuan terbaik mereka dalam bekerja, mendukung dan mendorong
kemajuan orang lain, membantu orang lain menemukan makna dan
pencapaian dalam kerja, dsb.) dan juga berbagai tantangan semisal harus
bekerja keras. boleh jadi banyak mengemban tugas yang lebih bersifat
administratif ketimbang pengelolaan, harus berurusan dengan beragam
karakter orang, dsb.) dalam menjadi seorang manajer

BERPIKIR TENTANG ISU MANAJEMEN

1. Apakah dosen Anda dapat disebut seorang manajer? Diskusikan


hal ini dalam konteks fungsi-fungsi manajemen, peranan
manajemen, dan keahlian-keahlian manajemen yang ada padanya.
2. "Tanggung-jawab paling dasar dari seorang manajer adalah
mencurahkan segenap tenaga, Perhatian, dan waktu orang-orang
lain ke dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas kerja demi mencapai
sasaran-sasaran yang diharapkan.” Bagaimana Anda mengartikan
pernyataan ini? Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini?
Mengapa ya, atau mengapa tidak?
3. Apakah manajemen bisnis dapat disebut sebagai sebuah profesi?
Mengapa ya, atau mengapa tidak? Lakukan sejumlah penelitian
eksternal untuk mendapatkan jawabannya.
4. Apakah terdapat satu "gaya” manajemen terbaik? Mengapa ya,
atau mengapa tidak?
5. Apakah struktur kerja di dalam organisasi-organisasi kontemporer
(masa kini) menarik bagi Anda? Mengapa ya, atau mengapa tidak?
6. Dalam lingkungan kerja masa kini, mana yang lebih penting bagi
organisasi- efisiensi atau efektivitas? Beri penjelasan untuk
jawaban Anda.
7. Penelitian-penelitian di Harvard Business School telah
mengungkapkan bahwa perilaku manajemen terpenting mencakup
dua hal yang mendasar. menjadikan orang dapat maju di dalam
pekerjaan mereka dan memperlakukan mereka secara layak
sebagai manusia. Apa pendapat Anda mengenai kedua perilaku
manajemen ini? Apa implikasinya bagi orang-orang yang seperti
Anda. sedang mempelajari manajemen?
8. “Dulu, sekarang, dan nanti, manajemen akan selalu merupakan hal
yang sama: seni membereskan berbagai pekerjaan " Apakah Anda
setuju dengan pernyataan ini? Mengapa ya, atau mengapa tidak?

GILIRAN ANDA menjadi Manajer

 Gunakan buku-buku panduan tenaga kerja terkini yang diterbitkan


oleh badan-badan pemerintah setempat (semisal yang diterbitkan
oleh Australian Bureau of Statistics (Biro Statistik-Australia), U.S.
Department of Labor [Departemen Tenaga Kerja A.S.). atau U.K.
Office for National Statistics . [(Kantor Statistik Nasional inggris)]
untuk meneliti ketiga kategori manajer yang dibicarakan di sini.
Untuk masing-masing kategori, buatlah sebuah daftar yang
menjabarkan hal-hal berikut: sifat kerja, pelatihan dan kualifikasi-
kualifikasi lainnya yang dibutuhkan, penghasilan dan prospek serta
data-data proyeksi pekerjaan itu di masa yang akan datang.
 Mulailah membiasakan diri untuk secara rutin membaca setidaknya
satu media warta bisnis (Wall Street Journal, Financial Times,
Fortune, The Economist, Forbes, dsb.) Buatlah koleksi artikel
menarik tentang para manajer dan manajemen yang Anda
temukan.
 Dengan menggunakan media-media warta bisnis terkini. temukan
10 contoh manajer yang dapat Anda sebut sebagai manajer hebat.
Buatlah sebuah tulisan yang memaparkan sepak-terjang orang-
orang ini sebagai manajer dan menjelaskan mengapa Anda
menganggap mereka patut menyandang sebutan itu.
 Saran-saran bahan bacaan dari Steve dan Mary: Stephen P.
Robbins, The Truth About Managing People, 2nd ed. (Financial
Times/Prentice Hall, 2007); Gary Harnel The Future of
Management (Harvard Business School. 2007); Rod Wagner dan
James K Harter, 12 Elements of Great Managing (Gallup Press
2006); Marcus Buckingham, first Break All the Rules: what the
world's greatest managers do differencially (simons & Schuter,
1999); dan Peter F Bucker, the executive action (harper bussiness,
1985 dan 1964).
 Wawancarailah dua orang manajer yang berbeda dan ajukan
kepada mereka sedikitnya tiga dari pertanyaan-pertanyaan yang
ada di bagian Mari Bicara Realitas: Perkenalkan Sang Manajer dan
Mari Bicara Realitas: Jawaban Praktisi pada bab ini. Tuliskan
pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan beserta jawaban-
jawaban yang mereka berikan, kemudian serahkan hasilnya
kepada dosen Anda.
 Para akuntan dan praktisi profesional lainnya memiliki program-
program sertifikasi untuk menguji kelayakan keahlian,
pengetahuan, dan profesionalisme mereka. Bagaimana halnya
dengan manajer? Dua buah program sertifikasi bagi para manajer
(di A. S.) adalah Certified Manager (dikeluarkan oleh institute of
Certified Professional Managers) dan Certified Business Manager
(dikeluarkan oleh Association of Professional in Business
Management). Telitilah masing-masing dari kedua program ini.
Buatlah sebuah daftar yang menjabarkan berbagai aspeknya
(misalnya persyaratan, fitur, dsb.)
 Dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri, tuliskan tiga hal
yang Anda pelajari di dalam bab ini tentang menjadi seorang
manajer yang baik.
 Bila Anda terlibat di dalam suatu organisasi kemahasiswaan,
tawarkan diri Anda sebagai sukarelawan untuk memegang peran-
peran kepemimpinan atau menangani proyek-proyek di mana Anda
dapat berlatih merencanakan, menata, memimpin, dan
mengendalikan berbagai kegiatan yang berbeda. Anda dapat pula
memperoleh pengalaman yang berharga dengan memainkan peran
kepemimpinan di dalam berbagai proyek atau tugas kelompok di
kelas Anda.
 Pengenalan-diri (self-knowledge) dapat menjadi alat bantu yang
cukup handal dalam belajar. Kunjungi situs web mymanagementlab
dan selesaikan mana saja di antara latihan-latihan penilaian-diri
(self-assessment) berikut yang Anda minati: Seberapa besar
motivasi saya untuk mengelola? Seberapa baik saya menangani
kerancuan (ambiguitas)? Seberapa yakin saya dengan kemampuan
saya mencapai keberhasilan? Atau bagaimana sikap saya terhadap
apa yang disebut pencapaian? Dengan menggali jawaban-jawaban
Anda sendiri, temukan di mana kekuatan dan kelemahan diri Anda.
Apa Yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kekuatan
kekuatan Anda dan memperbaiki kelemahan-kelemahan Anda ?

APLIKASI KASUS
Mengelola Para Pemburu Virus: selesai, bila pasar Anda bergerak
"Bayangkan bagaimana hidup
30 kali dalam sehari. Para
Anda bila produk yang Anda buat
pemburu virus komputer di
tidak pernah rampung, bila
perusahaan Symantec Corp. tidak
pekerjaan Anda tidak pernah
virus-virus paling gawat yang
harus benar-benar dimusnahkan.
Situasi di perusahaan pembuat
perangkat-lunak anti-virus dan
sistem keamanan jaringan
komputer bagi para pengguna
pribadi maupun bisnis ini memang
boleh dibilang unik. namun hal ini
perlu membayangkan hal ini. mencerminkan realitas yang
Itulah kenyataan kehidupan-kerja dihadapi oleh banyak organisasi di
mereka sehari-hari." Dj Response zaman ini' harapan pelanggan
Lab Symantec di kota Santa yang berubah dengan cepat dan
Monica, California, A.S., yang persaingan global yang terus
digambarkan sebagai “bagian muncul telah menjadikan siklus
terkotor dari seluruh jaringan hidup sebuah produk bertambah
komputer kami di Symantec," para pendek secara drastis. Mengelola
analis perangkat-lunak orang-orang berbakat di dalam
mengumpulkan virus-virus dan lingkungan kerja semacam ini juga
berbagai kode program merupakan tantangan tersendiri.
Vincent Wealer. seorang imigran
mencurigakan lainnya dan
asal Irlandia, telah menjabat
berusaha memahami cara
sebagai kepala tim pemburu virus
kerjanya, guna merilis update bagi
Symantec sejak tahun 1999. Pada
para pengguna program anti-virus
waktu itu, ia mengatakan. "Tidak
Symantec. Kita bahkan dapat
lebih dari dua lusin Orang bekerja
menjumpai sebuah kotak
di sini. dan... tak banyak yang
penyimpanan yang ditandai
terjadi. Kami dapat menemukan
dengan label BERBAHAYA di
mungkin lima virus baru dalam
sebelah pintu masuk ke lab,
sehari. dan penyebaran virus-virus
tempat di mana mereka
itu pun dapat memakan waktu
membuang semua CD, pita
berbulan-bulan. "bukan dalam
magnetik, dan harddisk yang berisi
bilangan menit.“ Sekarang, para menemukan orang yang memiliki
pemburu virus Symantec di kemampuan itu di mana pun di
seluruh dunia harus berurusan dunia ini, dia pasti akan kami
dengan 20.000 sampel virus baru kejar." siapa-siapa saja yang
setiap bulannya. dan tidak semua menjadi anggota tim pusat cekal
dari virus ini adalah virus yang virus ini dapat mencerminkan
unik dan berdiri sendiri. Yang kenyataan tersebut. Sebagai
menjadikan pekerjaan para contoh. salah seorang analis
pemburu virus ini lebih menarik senior berasal dari Hungaria.
lagi adalah semakin merebaknya sedangkan yang lainnya dari
serangan-serangan komputer Islandia, dan ada juga yang
yang dilakukan oleh para kriminal bekerja dari rumahnya di kota
yang bermaksud mencuri Melbourne, Florida, A.S. Namun
informasi, baik data perusahaan semua orang ini memiliki satu
maupun informasi rekening kesamaan: Mereka terdorong
pribadi, untuk digunakan di dalam untuk memecahkan masalah.
Munculnya worm Blaster-
tindakan-tindakan penipuan.
B telah mengubah pendekatan
Berurusan dengan permasalahan
perusahaan dalam menangani
yang kritis dan amat sensitif-waktu
virus komputer. Efek domino yang
semacam ini membutuhkan
ditimbulkan oleh Blaster-B dan
pendekatan tersendiri. Tim yang
virus-virus lain yang lahir darinya
bekerja di pusat cekal virus terdiri
mengakibatkan para analis garis-
dari orang-orang dengan latar
depan tersebut harus bekerja
belakang yang sangat beragam
siang dan malam selama hampir
dan tak mudah ditemukan. Weafer
dua minggu. Potensi 'rontoknya'
mengatakan, "Kami tidak dapat
para pekerja ini menjadikan
mengharapkan Universitas dan
perusahaan menyadari bahwa
akademi untuk mencetak ribuan
mereka harus membangun tim
pakar anti-malware dan keamanan
pemburu virus yang lebih tangguh
jaringan komputer yang siap-pakai
lagi. baik dalam hal kepakaran
setiap tahunnya. Jadi, bila kami
maupun jumlahnya. Sekarang. kemudian tongkat estafet kembali
jumlah anggota tim cekal Virus beralih ke tim Santa Monica pada
telah mencapai ratusan orang. dan keesokan harinya di California.
para manajer dapat memutar Pekerjaan ini amat kacau, berpacu
posisi para pekerja. dari "garis- dengan waktu, dan menantang,
depan"-di mana mereka serta melintasi batas-batas negara
bertanggung jawab untuk maupun geografis di seluruh
menangani ancaman-ancaman dunia. Namun Weafer
keamanan baru yang muncul mengatakan bahwa sasaran yang
setiap saat-ke regu-regu hendak dicapai adalah,
pengembangan produk baru yang “menghilangkan kekacauan
relatif lebih santai, atau ke tersebut, dan menggantikan
penugasan menulis berbagai ketegangan dengan kebosanan,"
makalah dan laporan penelitian yang dimaksud Weafer adalah
internal, atau ke pekerjaan mencoba menciptakan sebuah
mengembangkan alat-alat bantu prosedur penanganan virus yang
untuk memudahkan tugas rekan- terdefinisi baik dan dapat
rekan mereka yang sedang diramalkan hasilnya, serta
berjuang di garis depan. Beberapa membagi beban kerja secara
individu bahkan ditugaskan pula merata ke semua fasilitas
untuk mencoba ”menebak" apa perusahaan yang ada di seluruh
langkah para pembuat virus dunia. Inilah tantangan manajerial
selanjutnya-dari tiada kata akhir di yang dihadapi oleh Weafer.
Pertanyaan-pertanyaan Diskusi
dalam pekerjaan tim ini. Ketika
1. Mempertahankan gairah
para anggota tim di Santa Monica
kerja para profesional
bersiap pulang ke rumah, maka
dalam menjalankan
rekan-rekan mereka di Tokyo
pekerjaan yang bersifat
bersiap memulai hari mereka.
rutin dan terbakukan
Ketika tim di Jepang menutup hari
(terstandarisasi) namun
kerja mereka. maka tim di Dublin
sekaligus juga kacau
akan menggantikan mereka, dan
merupakan sebuah para karyawan padaupaya-
tantangan besar bagi upaya memenuhi
Vincent Wealer. komitmen perusahaan
Bagaimana ia dapat kepada para
menggunakan keahlian- pelanggannya?
3. Kunjungilah situs web
keahlian teknis. hubungan
Symantec, www.
antar-manusia, dan
symantec.com, dan carilah
konseptual yang dimilikinya
informasi mengenai
untuk menciptakan sebuah
perusahaan ini. Apa yang
lingkungan kerja yang
dapat Anda ceritakan
mendorong inovasi namun
mengenai perhatian
tetap menjaga
mereka pada pelayanan
profesionalisme bagi para
pelanggan dan inovasi?
pemburu virus?
2. Peran-peran manajemen Dengan cara-cara apa saja
apakah yang dimainkan perusahaan ini mendukung
oleh Vincent (a) ketika ia lal para karyawannya dalam
mengadakan rapat memberikan pelayanan
conference call mingguan pelanggan yang
untuk membahas memuaskan dan dalam
perkembangan virus dan berinovasi?
4. Apa yang menurut Anda
isu-isu keamanan jaringan
dapat dipelajari oleh para
lainnya dengan para rekan
manajer lain dari
kerjanya dari seluruh
”pendekatan yang
dunia, (b) melakukan
diterapkan oleh Symantec
evaluasi mengenai
dan Weafer?
kelayakan peluncuran
Sumber: Situs web Symantec,
sebuah layanan konsultasi
www.symantec.com. 23 Februari
keamanan jaringan baru,
2008; J. Cox, ”Cyber Threats Get
dan (c) berupaya
Personal," CNNMoney.com, 18
mempertahankan fokus
September 2007; N. Rothbaum,
“The Virtual Battlefield," Smart November 2005; dan S. Kirsner,
Money, Januari 2006, hal. 76. 80; “Sweating in the Hot Zone," Fast
S. H. Wildstrom, “Viruses Get Company, Oktober 2005, hal. 60-
Smarter And Greedy," 65.
BusinessWeek online, 22

Anda mungkin juga menyukai