Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya.
Seringkali untuk mencapai tujuan yang besar, seseorang memerlukan orang lain untuk diajak
bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kerja sama tersebut, aktivitas-aktivitas
yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat, mengikuti suatu pola kerja tertentu,seperti
adanya jalur-jalur wewenang, perintah, tanggung jawab secara vertikal maupun horisontal
dalam hirarki jabatan-jabatan yang muncul. “Tempat atau wadah” kerja sama untuk mencapai
tujuan dengan pola tertentu itu disebut sebagai organisasi.
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pemimpin dengan organisasi
yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada
organisasi terutama struktur organisasi yang dianut.
Berikut ini terdapat beberapa pengertian organisasi menurut para ahli, terdiri atas:
Organisasi adalah kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan
tertentu. Tujuan sebuah organisasi adalah tujuan yang dianggap tujuan bersama sehingga
orang-orang di dalamnya merasa terikat oleh tujuan tersebut, meskipun setiap individu
mempunyai tujuan pribadi dalam
Organisasi harus mempunyai tiga hal. Pertama, kerja dari tiap-tiap elemen, atau bahkan
dalam scope terkecil, yaitu individu, harus tidak sendiri, tidak mandiri, dan mesti saling
terkoordinasi. Kedua, setiap anggota harus memilki peran yang khusus dan spesifik. Ketiga,
harus mempunyai tujuan bersama yang ingin dicapai.
Organisasi merupakan gabungan unit sosial yang mempunyai anggota dua orang atau lebih
yang dikoordinasikan untuk mencapai sejumlah tujuan.
Fungsi Organisasi
Berikut ini terdapat beberapa fungsi organisasi, terdiri atas:
2. Norma
Organisasi internasional sebagai aktor, forum dan instrument yang memberikan kontribusi
yang berarti bagi aktivitas-aktivitas normatif dari sistem politik internasional. Misalnya
dalam penetapan nilai-nilai atau prinsip-prinsip non-diskriminasi.
3. Rekrutmen
Organisasi internasional menunjang fungsi penting untuk menarik atau merekrut partisipan
dalam sistem politik internasional.
4. Sosialisasi
Sosialisasi berarti upaya sistematis untuk mentransfer nilai-nilai kepada seluruh anggota
sistem. Proses sosialisasi pada level internasional berlangsung pada tingkat nasional yang
secara langsung mempengaruhi individu-individu atau kelompok-kelompok di dalam
sejumlah negara dan di antaranya negara-negara yang bertindak pada lingkungan
internasional atau di antara wakil mereka di dalam organisasi. Dengan demikian, organisasi
internasional memberikan kontribusi bagi penerimaan dan peningkatan nilai kerja sama.
Tahapan Organisasi
Berikut ini terdapat beberapa tahapan organisasi, terdiri atas:
Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana
yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta
anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat, seperti:
Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa
tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada
diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah
melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan
penggunaan anggaran.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams
yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of
Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin
dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang
dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang
atasan saja.
Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan
yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu
dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi,
semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.
Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.
Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.
Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota
besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
Prinsip Fleksibilitas
Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain
organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang
digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Ciri-Ciri Organisasi
Tanpa adanya tujuan yangjelas seakan-akan organisasi itu mengambang serta akan
tenggelam ditelan keadaan yang selalu berusaha untuk menghancurkan organisasi itu.
Dapat diumpamakan sebagai sebuah kendaraan yang sedang berjalan tanpa tujuan,
pada akhirnya bahan bakar akan habis dan kendaraanpun akan mogok ditengah jalan.
2. Tujuan organisasi harus dapat dipahami oleh setiap orang yang ada di dalam
organisasi itu
Dengan mengetahui tujuan yang hendak dicapai oelh organisasi, diharapkan para
anggota organisasi dapat:
Mengetahui apa yang diharapkan oelh organisasi dari masing-masing anggota
Memahami apa yang dapat mereka harapkan dari organisasi
Menyerasikan tujuan organisasi dengan tujuan mereka
Bila tujuan organisasi dinilai para anggotanya cukup layak dan sesuai dengan tujuan
pribadi mereka masing-masing maka para anggota organisasi akan lebih mudah
digerakkan untuk memberikan pengorbanan-pengorbanan tertentu dalam mencapai
tujuan organisasi tersebut.
Hal ini sangat penting mengingat wewenang yang lebih besar dari wewenang, di
dalam pelaksanaan tugas kemungkinan besar akan terjadi kemacetan-kemacetan,
meningat seseorang tidak merasa aman untuk melakukan tindakan tertentu karena
merasa ragu-ragu apakah tindakan tersebut masih dalam wewenang atau tidak.
Pola dasar organisasi yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan didasarkan pada
hubungan-hubungan yang sederhana dan jelas.
Pola dasar organisasi yang disusun haruslah merupakan pola yang mampu untuk
mengahadapi berbagai macam situasi. Jadi pola dasar organisasi haruslah flexible
dalam arti kata mampu mengadakan penyesuaian tanpa mengadakan perubahan
mendasar.
10. Setiap orang telah berjasa harus mendapat imbalan yang setimpal dengan jasa yang
diberikannya pada organisasi.
11. Penempatan orang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
12. Adanya jaminan jabatan
Kelompok pimpinan tidak boleh memperlakukan bawahanya dengan cara yang tidak
wajar dan semaunya (tidak semena-mena), misalnya pemecatan tanpa alas an yang
kuat.
13. Koordinasi
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan
yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara
fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan (grafik) yang memperlihatkan
hubungan unit kerja dan jalur-jalur wewenang yang ada.
Struktur organisasi merupakan kelanjutan dari dua bentuk pola organisasi. Adapun struktur
organisasi ini secara otomatis merupakan perwujudan struktur organisasi formal dengan jalan
menganalisis jabatan-jabatan yang telah ditetapkan.
Operasi kegiatan perusahaan akan berjalan lancar jika struktur organisasi yang dipakai dapat
memberikan dukungan moral bagi karyawan sehingga mereka mau bekerja sama dan selalu
berusaha menjalin koordinasi yang mereka sadari sebagai tanggung jawab penting untuk
menjadi bagian dari seluruh perusahaan yang saling menunjang pencapaian tujuan organisasi
(perusahaan).
Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada 3 komponen organisasi yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan,
2. Kegiatan yang terarah pada tujuan,
3. Struktur
Berdasarkan ketiga komponen organisasi itu seorang manajer puncak harus dapat
mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Di samping
pertimbangan ketiga komponen tersebut, struktur organisasi harus memberi penjelasan
pembagian kekuasaan (authority/wewenang) dan tanggung jawabnya.
Pendelegasian wewenang dapat sangat erat hubungannya dengan batasan wewenang dan
tanggung jawab seseorang tentang suatu bagian kegiatan yang dilaksanakan. Dengan
menugaskan sebagian pekerjaan kepada bawahan berarti manajer memberikan wewenang dan
tanggung jawab yang seimbang, untuk kemudian setiap bawahan harus
mempertanggungjawabkannya kepada atasannya sesuai dengan struktur organisasi.
Hubungan wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi dapat terlihat seperti:
Bentuk-Bentuk Organisasi
Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas:
1. Organisasi garis
Organisasi garis diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri organisasi garis adalah sebagai
berikut:
1. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
2. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan
bawahan.
3. Proses pengambilan keputusan cepat.
4. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera
diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
5. Rasa solidaritas tinggi
Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
Bentuk organisasi tidak fleksibel
organisasi garis dan staff diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi ini mencakup
kelompok-kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi yaitu :
1. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
yang digambarkandengan garis atau lini.
2. Orang yang melaksanakan tugas berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini
berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional. Orang-orang
tersebut disebut staf.
1. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan
perusahaan.
2. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya
staf ahli.
3. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi
suatu spesialisasi.
4. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat juga.
5. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi
karena pimpinan masih dalam satu tangan.
6. Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap
orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
7. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
8. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan
kemampuan yang dimiliki.
1. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
2. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf
dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
3. Kesatuan komando berkurang.
4. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan
pelaksanaan tugas.
5. Pejabat garis cenderung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan
tersebut tidak berguna.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi yang mendasarkan pembagian tugasnya serta
kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat-pejabatnya. Jadi organisasi ini tidak
terlalu menekankan pada hirakhi struktural tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi yang
perlu dijalankan. Organisasi fungsional diciptakan oleh e.w taylor.
1. setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada
hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
2. Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.
3. Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
4. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal
5. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
6. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah,
karena masing-masing sudah mempunyai pengertian yang mendalam mengenai
bidangnya.
4. Organisasi komite/panitia
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau
board dengan pluralistic manajemen. Organisasi ini dibentuk hanya untuk sementara waktu
saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Organisasi komite terdiri dari:
2. Staff Committe
1. Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya terdapat pada
tingkatan institusional)
2. Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunyai hak untuk menolak (hak
veto)
3. Komite penasehat
4. Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi
Daftar Pustaka: