Ciri-ciri :
1.Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2.Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3.Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan :
•Pembagian tugas jelas
•Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
•Penempatan orang pada tempat yang tepat
•Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan :
•Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
•Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
•Solidaritas antar karyawam rendah
MODUL PEMBELAJARAN
RPP. No. 3
Indikator Pembelajaran :
-Menjelaskan Pengertian Badan Usaha
-Menjelaskan Bentuk Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modalnya
-Menjelaskan Bentuk Badan Usaha Menurut Lapangan Usahanya
-Menjelaskan Bentuk Badan Usaha Menurut Bentuk Hukumnnya
1.Pengertian Badan usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang mengelola perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan
2.Jenis badan usaha menurut lapangan usaha
Jenis badan usaha menurut lapangan usahanya dibedakan menjadi 5 (lima),yaitu:
a) Badan usaha Ekstraktif
Badan usaha ekstraktif adalah jenis perusahaan yang mengambil segala sesuatu yang
disediakan oleh alam. Contoh : Perusahaan pertambangan, penangkapan ikan, pengrajin
garang, dan lain-lain.
b) Badan usaha Agraris/pertanian
Badan usaha agraris/pertanian adalah jenis perusahaan yang lepangan usahanya mengolah
tanah sebagai faktor produksi utama. Contoh: Perusahaan pertanian, perkebunan,
perikanan darat, dan lain-lain.
c) Badan usaha Industri
Badan usaha industri adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengolah ahan mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh: perusahaan pembuat roti, gula
pasir, tepung dan lain-lain.
d) Badan usaha Perdagangan
Badan usaha perdagangan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan
menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk barang dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Contoh: Retail, toserba, supermarket, hipermarket, perusahaan ekspor import.
e) Badan usaha Jasa
Badan usaha jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyelenggarakan pelayanan jasa
kepada orang lain yang membutuhkan dengan memperoleh imbalan. Contoh: jasa
transportasi, jasa salon kecantikan, jasa perbankan, dan lain-lain.
B.Firma
Badan usaha firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan dua orang atau lebih yang
menjalankan kegiatan usaha dengan satu nama. Masing-masing sekutu (firmant) ikut
memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap hutang perusahaan.
Ciri-ciri
•Pemilik adalah para sekutu yang secara aktif menjalankan/memngelola perusahaan
•Tanggungjawab tidak tebatas
•Akan berakhir bila salah satu anggota mengundurkan diri/meninggal dunia dan atau bila
masa usahanya telah sampai pada saat yang ditentukan dalam akta pendirian
Kelebihan/Kebaikan
-Modalnya lebih besar karena gabungan beberapa orang
-Keahlian masing-masing sekutu akan saling melengkapi
-Setiap tindakan perusahaan merupakan keputusan bersama
-Kelangsungan hidup lebih terjamin karena dikelola oleh beberapa orang (manajemen
Lebih Terarah)
Kekurangan/Kelemahan
-Tanggungjawab pemilik yang tidak terbatas terhadap hutang perusahaan
-Mudah terjadi perselisihan diantara sekutu perusahaan (pemimpin lebih dari satu orang)
-Apabila salah satu sekutu melakukan kesalahan akibatnya ditanggung oleh seluruh anggota
firma (kerugian ditanggung bersama)
-Persekutuan firma sewaktu-waktu dapat berakhir apabila salah satu sekutu meninggal
dunia, pailit, dibubarkan, masa berlaku berakhir, ataupun mengundurkan diri.
E.Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang paling sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.
Hal itu sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 1: “Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan pasal 33
ayat 1 UUD 1945: “Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau
pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan,
bukan kemakmuran orang per orang. Bangun usaha yang sesuai dengan itu ialah koperasi.
Secara etimologis (asal kata) koperasi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu cooperative, co
artinya bersama-sama dan operative atau operation artinya bekerja. Jadi koperasi dapat
diartikan sebagai kerja atau usaha bersama. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 1,
koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
1.Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan.
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan
atau jasa.
2.Jenis/Macam Produk :
Jenis Produk menurut sifat/intensitas kebutuhan pemakainya
Produk Primer : Produk utama yang dibutuhkan masyarakat , seperti rumah, makanan, dan
pakaian.
Produk Sekunder (Penunjang) : Produk penunjang kehidupan masyarakat agar lebih baik,
seperti Jasa Pendidikan, Produk Kesehatan, Telepon Genggam (HP), Komputer, radio,
televise, dsb
Produk Tertiter : Produk kebutuhan pelengkap yang sifatnya mewah, seperti : mobil
mewah,rumah mewah,home-teather,dll
JASA
Tidak Berwujud (Intangiable)
Produksi dan konsumsi dilakukan bersamaan
Merupakan kegiatan atau proses dan hasil yang bernilai
Dihasilkan dari interaksi penjual dan pembeli
Tidak dapat disimpan sebagai persediaan (instorable)
Tidak terdapat pemindahan kepemilikan
Sangat fleksibel, mudah beubah-ubah, dan berbeda atau bisa disesuaikan dengan keinginan
konsumen
Tidak dapat dipisahkan dari unsure sumbernya baik berupa orang, mesin, ataupun lainnya
(Inseparability)
JASA
Tangiable Aspect : Aspek-aspek yang berwujud
Assurance : Kecakapan, Profesionalisme, keahlian profesi
Reliable : Membuktikan Janji
Responsiveness : ketanggapan, kesigapan
Empathy : memahami pelanggan
Pengertian Kualitas
•Sesuai dengan persyaratan dan atribut yang melekat pada produk (utuh)
•Sesuai dengan cara penggunaan dan terjamin aman dan bermanfaat dalam penggunaan
•Diproduksi oleh perusahaan yang professional dibidang produksi jenis barang tersebut
•Bersertifikat aman, asli, dan terjamin (asuransi), diproduksi sesuai dengan standar mutu
produk ybs.
•Mudah,hemat dan efisien dalam penggunaan.
Komponen Jasa
•Core Service : jasa utama suatu usaha
•Fasilitating Service : jasa tambahan
•Supporting Service : pelayanan pendukung
MODUL PEMBELAJARAN
RPP. No. 5
Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian dan tujuan produksi
•Menjelaskan sifat proses produksi
•Mendemonstrasikan dan mendeskripsikan tahapan proses produksi
•Mendeskripsikan pengelolaan persediaan dan penyimpanan hasil produksi
Pengertian
Produk : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar
dipehatikan, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan.
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan
atau jasa
Produksi :Proses membuat produk
Menurut Sofyan Assauri (2004), Produksi merupakan proses yang mengubah masukan-
masukan (input) dengan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan keluaran-
keluaran (outputs), yang berupa barang dan jasa.
Produsen : Subjek/pihak yang menjalankan proses produksi untuk membuat suatu produk
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan suatu karya (produk) dalam suatu proses
produksi (yang dilaksanakan secara konsisten dan dinamis)
Proses Produksi
Syarat Perencanaan Proses Produksi
Harus sesuai dengan tujuan dan strategi perusahaan
Harus sederhana, mudah dipahami dan mudah dijalankan
Harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan
2) LIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang dijual sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari
barang yang terakhir dibeli, yaitu: 100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300 300 unit @ Rp 11 = Rp
3.300 300 unit @ Rp12 = Rp 3.600 Harga pokok penjualan Rp 8.200 Selanjut persediaan
akhir 300 unit dianggap berasal dari pembelian tanggal 1 dan 12 Januari 2006, yaitu: 200
unit @ Rp 10 = Rp 2.000 100 unit @ Rp 12 = Rp 1.200 Persediaan akhir Rp 3.200
3) Metode Rata-rata
Sistem Perpetual
Jika perusahaan menggunakan sistem perpetual, penentuan harga pokok barang yang
dijual dan persediaan akhir dilakukan setiap perusahaan menjual barang. Untuk
mempermudah pekerjaan menentukan harga pokok ini digunakan suatu kartu yang lazim
disebut Kartu Persediaan. Satu jenis barang disediakan satu Kartu. Dengan demikian sistem
ini baru cocok untuk persediaan yang nilainya tinggi.
MODUL PEMBELAJARAN
RPP. No. 6
Indikator Pembelajaran :
1. Menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha dari aspek administrasi
usaha yaitu perizinan dan surat menyurat usaha
2. Mendeskripsikan prosedur dan syarat perizinan usaha
3. Menjelaskan pengertian, jenis, dan skema alur surat menyurat niaga
Terdapat beberapa Aplikasi Perizinan Usaha yang dibutuhkan agar pengelolaan usaha dapat
dilaksanakan dengan tertib, persaingan sehat (fair), aman dan terawasi, diantaranya
sebagai berikut :
1. Akta Pendirian Usaha : berisi profil perusahaan yang dibuat pendiri usaha dengan notaris
dan disertai saksi-saksi yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang diperlukan untuk menyelenggarakan usaha ditempat
yang memadai dan sesuai ketentuan Undang-Undang Gangguan. SITU dikeluarkan oleh
Pemerintah daerah Tingkat II (Kotamadya/Kabupaten). Secara ringkas setiap perusahaan
yang mengajukan SITU wajib mentaati syarat keamanan, kesehatan, dan ketertiban dengan
mengutamakan tenaga kerja dan penduduk disekitarnya serta menjaga keindahan
lingkungan dan mengadakan penghijauan.
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau dapat juga disebut Nomor register Perusahaan (NRP)
yang wajib dimiliki setiap usaha perdagangan (pada khususnya). Pengusaha dapat
memperoleh NRP/TDP pada Kantor Wilayah Departemen Perdagangan setempat dengan
mengajukan Surat Permohonan sebelumnya. NRP/TDP wajib dipasang ditempat umum,
papan nama perusahaan dan dokumen-dokumen kegiatan usaha perusahaan yang
bersangkutan.
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk
(KanWil. Departemen Perdagangan setempat) kepada pengusaha untuk melaksanakan
kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada
pengusaha/perusahaan baik perorangan , firma, CV, PT, Koperasi, BUMN, dsb.
5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan identitas wajib pajak yang digunakan
dalam menyelenggarakan administrasi perpajakan. NPWP dapat diperoleh di Kentor
Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Wilayah DirJen Pajak (DPJ) setempat.
6. Nomor Rekening Bank merupakan identitas nasabahyang digunakan dalam pengurusan
administrasi perbankan, transaksi melalui Bank, Pembiayaan, dsb. Unutk mendapatkan
Nomor Rekening Bank bagi Badan Usaha dibutuhkan Kartu Contoh Tanda Tangan yang
mencantumkan nama dan tanda tangan orang yang diberi kuasa untuk menggunakan
rekening perusahaan.
7. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai dampak
penting usaha hidup atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih antara perusahaan,
pemerintah, dan penduduk setempat. Tujuan pembuatan AMDAL/ANDAL yaitu demi
terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan serta terkendalinya ekosistem
dan pemanfaatan SDA secara bijaksana.
Persyaratan :
1. Data pemohon identitas pemohon yang dilengkapi dengan photo copy KTP dan pas photo
ukuran 3 X 4 cm sebanyak 2 buah
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)/NPWP Daerah.
3. SPPT PBB tahun terakhir
4. IMB PIBM (untuk perusahaan besar dilampirkan peta situasi)
5. Status Tanah (bila sewa kontrak, harus dibuktikan dengan surat sewa kontrak)
6. Akte Pendirian bagi perusahaan dan badan hukum
7. Surat Keterangan Tidak Sengketa dari Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat
8. Ijin Tetangga yang diketahui oleh Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat
9. Berita Acara pemeriksaan lokasi oleh Tim Pemeriksa Tingkat Kabupaten bagi perusahaan
yang tingkat gangguannya sangat besar/tinggi
Biaya
Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah :
· Luas ruangan usaha X indeks lokasi X angka multiplikator X besarnya Tarif
· Penetapan luas ruang usaha indeks lokasi, angka multiplikator dan tarif adalah sebagai
berikut :
1. Luas ruang usaha ditetapkan berdasarkan luas ruangan yang dipergunakan untuk usaha
2. Indeks lokasi perusahaan ditetapkan sebagai berikut :
Indeks 3 � lokasi dipinggir jalan Negara/Propin
Indeks 4 � lokasi dipinggir jalan Kabupaten
Indeks 5 � lokasi dipinggir jalan Desa
3. Angka Multiplikator perusahaan bagi yang menggunakan mesin atau tidak dibagi 3 (tiga)
klasifikasi yaitu
- Angka multiplikator 5 untuk indeks Gangguan Besar
- Angka multiplikator 4 untuk indeks Gangguan Sedang
- Angka multiplikator 3 untuk indeks Gangguan Kecil
4. Tarif dasar untuk perhitungan biaya ditetapkan sbb:
- Luas ruang usaha sampai dengan 100 m2 sebesar Rp.500/m2
- Selebihnya Rp.400/m2
Persyaratannya :
Permohonan permintaan Izin Usaha Industri (IUI).
Daftar mesin peralatan produksi.
Daftar bahan baku/penolong proses produksi
Rekaman faktur/spec pembelian mesin peralatan produksi.
* Rekaman NPWP.
* Rekaman KTP.
* Rekaman akte pendirian perusahaan dan perubahannya.
* Rekaman IMB.
* Rekaman nama Direksi dan Dewan Komisaris.
* Rekaman surat Persetujuan Prinsip.
* Rekaman AMDAL.
* Rekaman izin lokasi.
* Rekaman UU Gangguan (SITU).
* Rekaman formulir model Pm II tentang informasi pembangunan pabrik dan sarana
produksi.
Keterangan :
* Perusahaan tidak wajib izin :
Perusahaan Cabang (untuk SIUP), Memiliki izin teknis, PMDN, BUMN/BUMD, Usaha kecil
informal (Pedagang kakilima/pinggir jalan/keliling).
* Perusahaan yang memiliki SIUP wajib menyampaikan laporan 2 tahun sekali.
* Jangka waktu pengurusan (bahan lengkap/5 hari kerja).
Untuk Firma :
1. Salinan Akte Pendirian yang dibuat Notaris
2. Salinan surat keterangan tentang pendaftaan Akte Pendirian yang disahkan Menteri
Kehakiman atau kepaniteraan Pengadilan Negeri Setempat
3. Salinan surat keterangan SITU dari Pemba Tk.II
4. Photokopi KTP penanggungjawab atau pemilik
5. Pas Foto (3x4) sebanyak 2 (dua) lembar.
Untuk CV
1. Salinan Akte Pendirian yang dibuat Notaris
2. Surat Keterangan Domisili
3. Salinan surat pendaftaran Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman atau
kepaniteraan Pengadilan Negeri Setempat
4. Salinan Berita Negara tentang pendirian CV yang bersangkutan
5. Salinan keterangan SITU dari Pemda Tk.II
6. NPWP
· Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak
secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki
secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
· Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda
dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
· Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila
sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada
akhir bulan berikutnya.
Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan
menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau
Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan
melampirkan:
3. Untuk WP Badan :
Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari
kantor pusat bagi BUT;
Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan
tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang
asing, dari salah seorang pengurus aktif;
Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa.
4. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:
Fotokopi KTP bendaharawan;
Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.
1. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin
tidak pisah harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar.
2. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa
khusus.
Fungsi NPWP :
· Sarana dalam administrasi perpajakan.
· Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
· Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
· Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.
Surat niaga adalah surat yang digunakan oleh orang atau badan usaha yang
menyelenggarakan kegiatan bisnis. Surat niaga memiliki peranan penting dalam perjalanan
usaha dan harus ditangani oleh orang yang terlatih (ahli).
SKEMA LINGKUP SURAT NIAGA
Pembeli Penjual
Surat Niaga tetap penting dan tidak tersisihkan dari perangkat canggih yang telah ada
untuk komunikasi bisnis, karena surat niaga tetap menjadi landasan eksistensi formal
perusahaan, lat komunikasi resmi, dan mampu menjaga citra profesionalitas perusahaan
(corporate branding). Saat ini penggunaan suran niaga sebagai alat komunikasi bisnis telah
ditunjang dengan faksimili dan internet (email).
Modul Pembelajaran
RPP. No. 7
Indikator Pembelajaran :
Siswa mampu menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha dalam aspek
administrasi usaha yang terdiri dari pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi
keuangan, pajak pribadi dan usaha
HARTA = MODAL
Bila perusahaan meminjam uang dari pihak lain untuk membeli asset
bagi perusahaan, atau membelinya dengan kredit, maka :
Pajak
Pengertian
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat
dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa
berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa
kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.( http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak)
Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "pajak" yang dikemukakan oleh
para ahli diantaranya adalah :
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung
dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai
berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang
merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Sedangkan menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak
adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat
pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan
lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah
dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.
Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat
kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak
menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu
dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua,
bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik
yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Sementara pemahaman pajak dari perspektif hukum menurut Soemitro merupakan suatu
perikatan yang timbul karena adanya undang-undang yang menyebabkan timbulnya
kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kepada negara,
negara mempunyai kekuatan untuk memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan
untuk penyelenggaraan pemerintahan. Dari pendekatan hukum ini memperlihatkan bahwa
pajak yang dipungut harus berdsarkan undang-undang sehingga menjamin adanya
kepastian hukum, baik bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib pajak sebagai
pembayar pajak.
Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara
perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal
balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
Ciri pajak
Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak baik pengertian secara ekonomis
(pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah) atau pengertian
secara yuridis (pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang
ciri-ciri yang terdapat pada pengertian pajak antara lain sebagai berikut:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD
1945 pasal 23A yang menyatakan "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dalam undang-undang."
2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (konraprestasi perseorangan) yang dapat ditunjukkan
secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan
melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan
bermotor.
3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam
rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak
memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundag-
undangan.
5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran Negara yang
diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga
berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam
lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif).
Jenis Pajak
Pajak Negara
Pajak penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Daerah
Pajak Kendaraan bermotor
Pajak radio
Pajak reklame
Fungsi pajak :
• Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan
pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan
pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja
barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang
dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi
pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai
kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama
diharapkan dari sektor pajak.
• Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan
fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya
dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri,
diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi
dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
• Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang
berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa
dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan
pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
• Fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
WP dalam negeri :
1. Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak atas penghasilan baik yang
diterima atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar Indonesia
2. Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto dengan tarif umum
3. Wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
WP luar negeri :
1. Dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber
penghasilan di Indonesia.
2. Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif PPh
pasal 26 atau sesuai Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
3. Tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
BADAN USAHA
Bentuk, Jenis & Macam Badan Usaha / Organisasi Bisnis Perusahaan - Pengertian dan
Definisi - Ilmu Sosial Ekonomi Pembangunan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang.
Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu.
Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya.
Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah
produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi
teknologi sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang
bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam
badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer alias cv. Untuk
mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah
yang terkait.
a. Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan
nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta
pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.
- keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
- seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
- pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- mudah memperoleh kredit usaha
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di
antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan
harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan
harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu
aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang
dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang
lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan
terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya.
ORGANISASI USAHA
1. Pengertian
Organisasi usaha adalah suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang yang
mempunyai tujuan sama dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
2. Tujuan dan Sasaran Usaha
a. Tujuannya adalah menyatukan pendapat dan langkah kerja dalam bekerja agar efektif
dan efisien dalam mencapai sasaran usaha.
b. Sasaran usaha ialah mendapatkan keuntungan/laba baik sendiri maupun bersama-sama.
3. Menetapkan Bentuk Badan Usaha
a. Pengertian Badan Usaha
Adalah suatu bentuk organisasi usaha yang bekerja untuk mendapatkan keuntungan.
b. Bentuk-bentuk Badan Usaha
1. Perusahaan Perseorangan adalah bentuk usaha yang masih sederhana dengan modal
terbatas serta dilakukan secara sendiri/perseorangan.
2. Perseroan Terbatas ialah perseroan yang memperoleh modalnya dengan
menjual/mengeluarkan saham (sero) dimana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih
serta bertanggungjawab sebesar modal yang diserahkan.
3. Persekutuan Comanditier (cv) adalah perkumpulan beberapa orang yang mengikatkan
diri untuk menyerahkan modal ke dalam perusahaan yang dijalankan oleh satu atau
beberapa orang anggota dengan nama bersama dan mereka adalah merupakan pemiliknya.
4. Persekutuan Firma adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang dikelola dan
dimiliki secara bersama-sama.
5. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan atas azaz kekeluargaan.