Anda di halaman 1dari 42

KONSEP DASAR, PRILAKU

DALAM BERORGANISASI

Likanopa Syentia, SE, M.Si


PENGERTIAN
ORGANISASI, PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR
ORGANISASI

Apa itu Organisasi ?


Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama untuk sesuatu tujuan bersama dan terikat secara
formal dimana selalu terdapat hubungan seorang/sekelompok
orang yang disebut pimpinan dan seorang/sekelompok yang
lain yang disebut bawahan.
Atau
Organisasi adalah suatu unit Sosial yang dikoordinasikan
secara sengaja yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang
didirikan untuk jangka waktu lama ( Haryani : 2001 : 36)
Ciri – Ciri Organisasi :
1. Adanya Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.
 Dalam organisasi dibagi menjadi beberapa divisi dan departemen
yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing untuk
mempermudah pencapaian tujuan
2. Adanya Pusat Kekuasaan
 Pimpinan atau atasan sebagai pusat kekuasaan dalam organisasi
akan menentukan pengawasan dan kepemimpinan
3. Adanya Substitusi Sumber Daya Manusia
 Terjadinya substitusi SDM seperti mutasi, promosi, pensiun,
meninggal dunia dan PHK
4. Adanya Ketergantungan Antaranggota
 Organisasi sebagai sebuah subsistem saling berhubungan antara
bagian yang satu dengan bagian lainnya.
5. Adanya Koordinasi Antarkomponen
 Selalu melakukan kordinasi baik secara lisan maupun tertulis
6. Adanya Interaksi yang Berulang – ulang
 Kegiatan organisasi dilakukan secara konstinue atau berulang
–ulang dan permanen sehingga interaksi juga terjadi berulang
– ulang dana berhenti jika organisasi tersebut bubar

Fungsi Organisasi :
1. Sebagai wadah dimana kegiatan-kegiatan administrasi dan
manajemen di jalankan.
2. Sebagai proses dimana di analisa intraction antara orang-orang
yang menjadi anggota organisasi itu.
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian
adalah Proses menciptakan struktur sebuah
organisasi
Atau
Suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota
organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien.
Tujuan Pengorganisasian
1. Membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi departemen –
departemen dan jabatan – jabatan yang terperinci
2. Membagi – bagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan
dengan masing – masing jabatan
3. Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi
4. Mengelompokan pekerjaan – pekerjaan ke dalam unit – unit
5. Membangun hubungan dikalangan individu, kelompok dan
departemen
6. Menetapkan garis – garis wewenang formal
7. Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian

Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan


menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan
adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada
posisi yang paling tepat
Aspek Penting Dalam Pengorganisasian
Membagi pekerjaan secara spesifik
Menetapkan tugas dan tanggungjawab sehubungan
dengan pekerjaan
Mengkoordinasikan tugas-tugas yang bermacam-
macam
Membentuk hubungan diantara individu, kelompok
dan departemen
Membentuk garis wewenang formal
Mengalokasikan dan menyebarkan sumberdaya
organisasi
Struktur Organisasi
Pengertian  Kerangka kerja formal
organisasi dimana tugas – tugas dan jabatan
dibagi dan dikelompokan serta dikordinasikan

Tujuannya  Agar para karyawan bisa


bekerja secara efektif dan efesien
Unsur – unsur yang harus diperhatikan dalam mendesain
stuktur organisasi

1. Spesialisasi kerja atau pembagian kerja


 Pembagian tugas atau membagi tugas
organisasi menjadi pekerjaan – pekerjaan
terpisah
 Contohnya pembagian kerja di bagian
keuangan ada kepala bagian keuangan,
cashier dan accounting
2. Departementalisasi
 Dasar yang digunakan untuk mengelompokan tugas – tugas
dan pekerjaan dalam rangka mencapai sasaran organisasi
 Contoh departemen keuangan, pemasaran, penjualan,
personalia, produksi dsb
3. Rantai komando
 Sebuah garis wewenang yang tak terputus dari tingkat atas
ke tingkat paling bawah tujuannya supaya karyawan
mengetahui siapa yang harus dituju jika mereka menghadapi
suatu masalah dan kepada siapa mereka bertanggung jawab
4. Rentang Kendali
 Jumlah bawahan yang dapat disupervisi oleh
seorang manajer secara efesien dan
efektif
 tujuannya agar pengawasan bisa dilakukan
dengan efektif dan efesien
 Belum ada angka ideal dalam rentang
kendali artinya rentang kendali yang luas
dianggap efesien tapi belum tentu dari segi
efektivitasnya begitu juga sebaliknya
5. Sentralisasi
 adalah suatu sistem dimana
pengambilan keputusan itu terkonsentrasi
ditingkat – tingkat atas organisasi
6. Desentralisasi
 adalah suatu sistem dimana karyawan
dilibatkan dalam setiap pengambilan
keputusan organisasi
Faktor-faktor utama yang menentukan
Perancangan Struktur Organisasi

Strategi Organisasi
Untuk mencapai tujuan organisasi strategi akan
menjelaskan sebagaimana aliran wewenang dan saluran
komunikasi dapat disusun diantara para manajer dan
bawahan strategi berubah struktur organisasi berubah.

Teknologi yang digunakan


Perbedaan terhadap yang digunakan untuk memproduksi
barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk
Organisasi

Anggota atau Karyawan


Semua individu yang terlibat langsung dalam kegiatan organisasi.

Ukuran Organisasi
Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat
mempengaruhi struktur organisasi.
Tipe Organisasi
 Dilihat dari Orientasi Terhadap Laba :
1. Organisasi yang berorientasi laba ( profit oriented organization )
– Tujuannya utama  mencari laba atau keuntungan
– Laba digunakan untuk pengembangan dan membiayai operasional
organisasi
– Organisasi ini dikenal dengan organisasi bisnis atau perusahaan.
Dimana pemilik menerima laba /keutungan terbesar
– Contoh hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, toko dsb
2. Organisasi Nirlaba ( non-profit oriented organization )
– Tujuan  Tidak semata – mata mencari keuntungan atau laba
– Contoh rumah sakit, lembaga pendidikan, panti asuhan LSM
(lembaga swadaya masyarakat) dsb
BENTUK ORGANISASI
Organisasi lini ( garis )
Suatu bentuk organisasi yang setiap pekerjaannya hanya
mengenal satu pimpinan yang langsung membawahinya.

Kebaikannya :
 Adanya kesatuan dalam pimpinan
 Pimpinan lebih cepat dalam mengambil keputusan
 Pimpinan lebih cepat memberikan perintah, karena
langsung diberikan pada bawahan .
 Penghematan biaya karena berbagai kegiatan di bawahi
oleh satu orang.
Keburukannya :
Sering terdapat birokrasi yang menghambat
jalannya organisasi.
Tidak adanya spesialisasi, menyebabkan tugas
dikerjakan kurang efisien.
Kurangnya kerja sama diantara masing-
masing bagian
Organisasi Fungsional

Organisasi yang pembagian tugasnya didasarkan menurut


fungsi yang ada dalam organisasi, bawahan mendapat
perintah dari beberapa kepala bagian yang masing-masing
ahli dibidangnya, karena pimpinan percaya penuh kepada
para ahli dibidangnya tersebut.

Kebaikannya :
 Spesialisasi para karyawannya dipergunakan semaksimal mungkin
 Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama
pada umumnya tinggi
 Moral serta disiplin orang-orang yang menjalankan sama umumnya
tinggi
 Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan
Keburukannya :
Orang terlalu menspesialisasikan diri dalam satu
bidang tertentu
Orang-orang yang bergerak dalam satu bidang
fungsi tertentu terlalu mementingkan fungsinya
saja.
Organisasi Matrik
Organisasi manajemen proyek, yaitu struktur dimana
para spesialis dari bagian-bagian yang ada disatukan
untuk mengerjakan proyek khusus.

Kebaikannya :
 Memungkinkan organisasi menangani proyek khusus
 Memungkinkan digunakannya pengetahuan khusus
dimanapun ditemukan dalam organisasi
 Melintasi banyak garis organisasi untuk mempercepat
pengembangan proyek.
Keburukannya :
Memerlukan manajer yang sangat khusus
Mengabaikan kesatuan perintah
Dapat menumbulkan masalah bagi karyawan kalau
mereka kembali keperjaan semula.
Organisasi Divisional
Suatu bentuk organisasi yang pembagian tugasnya dibagi
menjadi beberapa unit yang agak otonom, yang tiap-tiap
unitnya mempunyai sumber daya untuk beroperasi secara
mandiri.

Kebaikannya :
 Titik berat pada produk divisi itu jelas
 Pengendalian dan penilaian dilakukan secara langsung
 Dasar pengembangan bagi manajer, umpan balik,
keparipurnaan dan otonom sesui dengan bentuk
organisasi.
Keburukannya :
 Koordinasi proyek yang harus melintasi garis divisi sering
sukar
 Penghematan mungkin menjadi masalah karena banyak
fungsi berduplikasi pada tiap divisi.
 Manajer mungkin menghadapi kesukaran dalam
mengekspose keluar divisi mereka.
Prilaku
 Adalah Perbuatan, tindakan atau perkataan seseorang yang
sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang
lain ataupun orang yang melakukannya
 Prilaku dapat dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi,etika,
kekuasaan dan genetika
 Prilaku memiliki beberapa dimensi :
1. Fisik dapat diamati, digambar dan dicatat baik frekuensi,
durasi atau intensitasnya
2. Ruang suatu prilaku yang memiliki dampak terhadap
lingkungan fisik dan sosial,dimana prilaku itu terjadi
3. Waktu suatu prilaku yang memiliki keterkaitan dengan
masa lampau maupun masa yang akan datang
Semester Genap 2010/2011-Pertemuan Ke-1
Pengelompokan prilaku
1. Prilaku wajar
2. Prilaku dapat diterima
3. Prilaku aneh
4. Prilaku menyimpang

Semester Genap 2010/2011-Pertemuan Ke-1


Karakter manusia yang dapat mempengaruhi dalam prilaku individu
dalam berorganisasi dibagi menjadi empat golongan meliputi :
1. kolerik/dominant
karakter ini kuat, biasanya orang dg karakter memiliki sifat
tegas, suka memimpin, tidak suka diatur, tidak sulit berkata
TIDAK.
2. sanguinis/intim
sifat dari karakter intim berupa cheerfull, outspoken, suka
bergaul, sulit berkata TIDAK, diri nya sendiri adalah fokus utama,
berbicara dahulu baru berpikir.
3. plegmatis/stabil
sifat dari karakter stabil adalah pendiam, suka memendam
perasaan, tidak suka kerumunan, berpikir sebelum
berbicara.
4. melankolis
sifat dari karakter ini biasanya perasa, lembut, mudah
tersinggung, memendam dendam
PERILAKU ORGANISASI
Adalah suatu studi yang menyangkut aspek –
aspek tingkah laku manusia dalam suatu
organisasi, atau kelompok tertentu.
Aspek tingkah laku manusia yang dimaksud
adalah pembahasan tentang pengaruh organisasi
terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; dan
sebaliknya pengaruh manusia terhadap
organisasi dimana mereka berada.
Tujuannya memperlancar upaya pencapaian
tujuan organisasi.
PENTINGNYA PERILAKU
ORGANISASI
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
bagaimana para manajer mengelola organisasi
 Mempelajari sifat dan budaya dari suatu
organisasi atau lingkungan tempat kita
bernaung atau yang akan kita masuki.
Mengenal sedikit ilmu psikologi.
Melatih kemampuan analisa, kerja sama
tim ,ama public speaking.
Ruang lingkup prilaku organisasi
Menurut S.P. Robin dalam teori model 3 level
tentang mempelajari perilaku manusia dalam
organisasi melalui tiga tingkatan analisis.
1. Tingkatan Individu : karakteristik bawaan
individu dalam organisasi.
2. Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku
kelompok dan faktor-faktor determinannya
3. Tingkatan Organisasi : faktor-faktor
organizational yang mempengaruhi perilaku.
IKLIM DAN MODEL PRILAKU
DALAM BERORGANISASI
IKLIM & MODEL PRILAKU DALAM PERILAKU
ORGANISASI

Empat variabel model prilaku individu yang mempengaruhi


iklim dalam berorganisasi :
1. Karakteristik Biografis
 Pengaruh Karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin,
dan status perkawinan, banyaknya tanggungan, dan masa
kerja yang objektif serta tingkat kemampuan dalam
menyelesaikan sesuatu
 Usia atau umur berpengaruh terhadap :
1. Tingkat Pengunduran Diri  Semakin Tua Usia maka
tingkat pengunduran dirinya semakin rendah
2. Tingkat Keabsenan  Semakin tua biasanya tingkat
keabsenannya rendah tetapi ada yang sebaliknya, hal ini
berkaitan dengan kamangkiran.
3. Tingkat Produktivitas  Usia bertambah
biasanya produktivitasnya turun tetapi hal
itu bisa ditutupin dengan pengalaman
yang cukup lama
4. Tingkat Kepuasan Kerja  Hubungan
dengan karyawan profesional artinya
semakin bertambah usia tingkat kepuasan
kerja tinggi

 Jenis Kelamin : berpengaruh terhadap


tingkat keabsenan, tingkat keabsenan
wanita lebih tinggi daripada pria, hal ini
dikarenakan fungsi dan tanggung jawab
wanita sebagai ibu rumah tangga
Status Perkawinan : berpengaruh terhadap
tingkat pengunduran diri dan keabsenan, bagi
wanita tingkat pengunduran diri dan
keabsenannya lebih rendah daripada laki2
karena adanya tugas2 baru wanita setelah
menikah

Masa Kerja : Berpengaruh terhadap tingkat


keabsenan dan pengunduran diri misalnya
karyawan senior lebih rendah tingkat absensi dan
pengunduran dirinya daripada karyawan junior
Kemampuan : kapasitas individu dalam melaksanakan
berbagai macam tugas dalam pekerjaan tertentu
Ada 2 faktor kemampuan :
1. Kemampuan Intelektual
 Merupakan Kemampuan untuk melaksanakan
kegiatan mental seperti kemampuan verbal,
kemampuan penalaran, kemampuan konseptual,
kemampuan pemahaman dsb
2. Kemampuan Fisik
 Merupakan kemampuan untuk manjalankan tugas
yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan
dan karakteristik
 Kesesuaian pekerjaan dengan
kemampuan
1. Pekerjaan tertentu biasanya menuntut
kemampuan tertentu
2. Ketidak sesuaian antara pekerjaan dan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
akan membawa dampak pada kinerja
dari pekerjaan itu sendiri
2. Pembelajaran
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari
perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Untuk
menjelaskan proses harus melakukan pola-pola perilaku :
1) Pengkondisian Klasik
Suatu tipe pengkondisian di mana seorang individu
menanggapi beberapa rangsangan yang tidak akan selalu
menghasilkan respons semacam itu.
2) Pengkondisian Operan
Suatu tipe pengkondisian dalam mana perilaku
sukarela yang diinginkan menghantar ke suatu ganjaran
atau mencegah suatu hukuman.
3) Pembelajaran Sosial
Suatu perpanjangan dari pengkondisian operan yaitu
mengandaikan perilaku sebagai fungsi dari konsekuensi
dan mengakui pentingnya eksistensi pembelajaran
observasional (lewat pengamatan).
3. Pembentukan Perilaku
 Tujuannya : Memperkuat secara sistematis tiap langkah
berurutan yang menggerakkan seorang individu lebih
mendekati respons yang diinginkan.
 Ada 4 cara untuk membentuk perilaku yaitu :
 Penguatan Positif
Respons terhadap sesuatu yang menyenangkan.
 Penguatan Negatif
Bila tanggapan diikuti oleh penghentian atau penarikan
sesuatu yang tidak menyenangkan
 Hukuman
Mengakibatkan suatu kondisi yang tidak menyenangkan
dalam upaya menyingkirkan suatu perilaku yang tidak
diinginkan.
 Pemusnahan
Menyingkirkan penguatan apa saja yang mempertahankan
suatu perilaku.
SUMBANGAN BEBERAPA
BIDANG ILMU TERHADAP
PRILAKU ORGANISASI
Sumbangan Beberapa Bidang Ilmu
Terhadap Prilaku Keorganisasian
Psikologi (psychology) adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,menjelaskan
dan terkadang merubah prilaku manusia dan mahluk lain.
Konsep psikologi industri/organisasi :
1. Kontribusinya dulu fokus kepada permasalahan rasa lelah, capek, bosan yang dapat
menghalagi kinerja yang efesien
2. Kontribusinya diperluas mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi,
pelatihan keefektifan, kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan
kerja, penghargaan kinerja, seleksi karyawan, dan stress pekerjaan.

;
Psikologi Sosial (Social Psychologi ) adalah
memadukan konsep dari psikologi dan sosiologi,
berfokus pada pengaruh seseorang terhadap individu
lainnya.
Contohnya dalam hal komunikasi yang memerlukan
pemahaman, perubahan sikap dan perubahan
pendapat serta membangun kepercayaan.
Sosiologi (sociology) adalah studi tentang manusia
dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan kultur
mereka
Contohnya kultur organisasi, struktur dan teori
organisasi formal, teknologi organisasi, komunkasi
dan kekuatan dan konflik
Antropologi (antrhopology ) adalah studi
kemasyarakatan untuk mempelajari manusia
dan aktivitas – aktivitas mereka.
Contoh para antropolog telah membantu
memberikan pemahaman tentang budaya
organisasi, lingkungan organisasi, perbedaan
budaya bangsa yang merupakan hasil kerja dari
para antropolog dengan menggunakan metode
antropologi
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai