Anda di halaman 1dari 59

ORGANISASI

PEKERJAAN
KANTOR
ADMINISTRASI PERKANTORAN
MODUL 02
ADITYA ARIEF WIBOWO
AHMAD ROBIT ZUMRI
CHRISTOFEL J.A. RORINGKON
ELSHADAI FA SABRINA
MIFTAH GHIFARI SAKTI
M. AGUS SUSANTO
WAWAN SETIAWAN
YULIA NUR BAITI
KEGIATAN BELAJAR

1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

2 TIPE/BENTUK-BENTUK ORGANISASI

PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN
3 PEKERJAAN KANTOR
1
PENGERTIAN DAN
RUANG LINGKUP
ORGANISASI
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI
Menurut John M. Organisasi adalah penataan individu dan fungsi ke dalam hubungan
Pfiffner : yang produktif.
Menurut Sondang P. Organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen, organisasi
Siagian : dapat dipandang dari 2 sudut. Pertama, Sebagai “WADAH” artinya
tempat dimana kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen
dijalankan. Kedua, sebagai “PROSES” artinya dimana dianalisa
interaksi antara orang-orang yang menjadi anggota organisasi itu.

Organisasi merupakan alat bagi suatu kelompok orang dalam suatu


wadah untuk mencapai tujuan bersama
Organisasi sebagai proses menghasilkan Hubungan Formal
hubungan manusia dalam organisasi tersebut Hubungan Informal

Hubungan Formal atau kedinasan, Hubungan Vertikal, yaitu hubungan antara


yaitu hubungan yang biasanya diatur atasan dengan bawahan langsung.
dalam hukum pendirian organisasi
Hubungan Horizontal, yaitu hubungan
tersebut atau terlihat pada struktur
antara pejabat/petugas yang kedudukannya
jabatan pada hierarki/jenjang jabatan.
setingkat dalam struktur organisasi.
Hubungan Diagonal, yaitu hubungan antara
pejabat yang lebih tinggi dengan pegawai
bawahannya tetapi bukan bawahannya
langsung.
Hubungan Informal, yaitu hubungan Hubungan ini terjadi karena:
yang timbul sebagai akibat dari
interaksi atau kontrak pribadi antara 1. Hubungan/pergaulan antar
orang-orang dalam organisasi itu, individu sehari-hari;
selain itu hubungan informal tidak
diatur sebelumnya dalam hukum
2. Kesamaan profesi/keahlian
pendirian organisasi atau dalam pekerjaan;
peraturan kedinasan lainnya, 3. Ada kepentingan dalam
melainkan timbul secara spontan.
organisasi sehingga menjadi lebih
intim;
4. Kegiatan diluar organisasi.
Unsur-Unsur Organisasi:
Manusia, yang menjadi anggota dan menggerakkan organisasi
tersebut;
Tujuan, yang harus dicapai oleh organisasi itu;

Tugas atau kegiatan, yang harus dilakukan dalam rangka usaha


mencapai tujuan organisasi;
Peralatan atau fasilitas, yang diperlukan dalam melaksanakan
kegiatan organisasi seperti barang, mesin, uang dan metode atau
cara kerja yang harus digunakan.
RUANG LINGKUP ORGANISASI
Adapun ruang lingkup organisasi tergantung dari tujuan organisasi yang bersangkutan dan
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam usaha mencapai tujuan tersebut. Contohnya
ruang lingkup organisasi kelurahan atau desa adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan masyarakat di wilayah kelurahan atau desa tersebut.

Dengan demikian, ruang lingkup organisasi perkantoran meliputi:


1. Melayani pekerjaan operatif yang harus dilakukan guna mencapai tujuan
organisasi;
2. Menyediakan keterangan atau informasi bagi pimpinan organisasi sebagai
bahan untuk pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan organisasi;
3. Membantu kelancaran dalam pengembangan organisasi sesuai dengan
perubahan yang diperlukan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
B. ASAS-ASAS POKOK PENGORGANISASIAN
Organisasi dapat dikatakan baik, apabila didalam proses pembentukan maupun eksistensinya
dan operasionalnya memenuhi asas-asas pokok pengorganisasian. Asas sendiri dapat
diartikan sebagai suatu dasar atau landasan yang harus ada dalam sebuah organisasi,
macam-macam asas dalam organisasi menurut Sedarmayanti, meliputi:

➔ Asas Pembagian Tugas, perlunya tugas untuk dibagi habis sehingga ada jaminan
yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan tugas dimaksud.
➔ Asas Fungsionalisasi, penanganan suatu masalah dalam rangka mewujudkan
koordinasi yang mantap antarkegiatan maka bagian fungsional berkewajiban
memprakarsainya;
➔ Asas Koordinasi, perlunya setiap bagian menyerasikan, memadukan, dan
menyelaraskan;
➔ Asas Kesinambungan, tugas-tugas berjalan secara terus-menerus sesuai
dengan kebijaksanaan dan program yang telah ditetapkan, tanpa tergantung
pada diri pejabat;
➔ Asas Akordion, organisasi dapat berkembang atau mengecil sesuai dengan
tuntutan tugas dan beban kerjanya;
➔ Asas Pendelegasian Wewenang, pimpinan harus melimpahkan sebagian tugas
dan wewenang kepada pejabat dibawahnya
➔ Asas Keluwesan, dapat beradaptasi dengan perubahan sehingga dapat
menghindari kekakuan dalam pelaksanaan tugas
➔ Asas Rentang Pengendalian, penentuan jumlah sdm sesuai dengan kemampuan
seorang pimpinan mengendalikan bawahannya
➔ Asas Jalur dan Staf, dalam menyusun organisasi dibedakan menjadi unit kerja
dengan tugas pokok dengan unit kerja dengan tugas tugas bantuan instansi
➔ Asas Kejelasan dalam Pembaganan, setiap organinsasi menggambarkan
susunan organisasinya agar dapat memahami kedudukan dan hubungan dari
setiap satuan organisasi yang ada
C. PRINSIP-PRINSIP UMUM DAN FUNGSI ORGANISASI

Sondang P. Siagian

Prof. Dr. Prayudi Atmosudirdjo, S.H.

Penelitian oleh Tim Penyusun Buku


“Manajemen dalam Pemerintahan”
Prinsip Organisasi Menusut Sondang P. Siagian
1. Tujuan yang jelas
2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh seluruh anggota organisasi
3. Adanya kesatuan perindah dan kesatuan arah
4. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
5. Adanya pembagian tugas yang merata dan sesuai. (kemampuan
dan hasil yang ingin dicapai)
6. Struktur organisasi dibuat sesederhana mungkin
7. Pola dasar organisasi harus relatif permanen/tetap
8. Adanya jaminan stabilitas jabatan atau pekerjaan (security of
tenure)
9. Pemberian balas jasa atau imbalan (equal pay for equal work)
Prinsip Organisasi menurut Prof. Fr. Prayudi Atmosudirjo, S.H.
1. Prinsip tujuan, mengandung konsekuensi adanya kesatuan pimpinan
(unity of command) dan kesatuan arah gerak (unity of direction).
2. Prinsip pembagian tugas dan penugasan kerja yang homogen, yaitu
adanya pengelompokan kerja, misalnya menurut wilayah produksi,
proses atau fungsi, bahan baku, dan jumlah orang.
3. Prinsip hierarki atau jenjang jabatan yang harus memperhatikan sub
prinsip:
a. Span of control
b. Delegasi yang berimbang
c. Komunikasi
d. Kontunuitas
e. Koordinasi
4. Pengatuan yang jelas (rule of the game)
Prinsip Pokok hasil penelitian tim penyusun buku
“Manajemen dalam Pemerintahan”
1. Prinsip pembagian habis tugas
2. Prinsip perumusan tugas pokok dan fungsi yang jelas
3. Prinsip akordeon (penyesuaian dengan sifat pekerjaan)
4. Prinsip Fungionalisasi
5. Prinsip Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS)
6. Prinsip Kontinuitas
7. Prinsip Jalur dan Staf
8. Prinsip Keserhanaan
9. Prinsip Fleksibilitas
10. Prinsip Pendelegasian wewenang
11. Prinsip Pengelompokan secara homogen (departmentation)
12. Prinsip Tersedianya pegawai yang cakap dan sesuai
13. Prinsip Rentang Pengendalian (span of control)
MANAGEMENT IS BOTH A
SCIENCE AND AN ART
2. Fungsi Organisasi
1. Sebagai alat/sarana untuk
mencapai tujuan dengan sistem
kerjasama antara orang-orang
dalam mencapai tujuan
2. Sebagai kelompok atau himpunan
orang-orang (wadah) dalam
melaksanakan kerjasama tersebut
3. Sebagai proses pembagian
tugas/pekerjaan yang harus
dilakukan dalam usaha pencapaian
tujuan
2
TIPE/BENTUK - BENTUK
ORGANISASI
6 Macam Bentuk dan Tipe Organisasi

A. Organisasi bentuk lini (line organization);


B. Organisasi bentuk fungsional (functional
organization);
C. Organisasi bentuk lini dan staf (line and staff
organization);
D. Organisasi bentuk panitia (comittee type
organization);
E. Organisasi bentuk matrix;
F. Organisasi bentuk informal.
A. Organisasi dalam bentuk lini
Organisasi bentuk lini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Ruang lingkup organisasi masih kecil.
2. Jumlah karyawannya sedikit.
3. Hubungan kerja antara pimpinan, yang biasanya juga menjadi pemilik
organisasi, dengan para bawahan pada umumnya bersifat langsung (face to
face).
4. Semua anggota organisasi masih kenal satu sama lain.
5. Tujuan organisasi yang hendak dicapai masih sederhana.
6. Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan masih rendah. Alat-alat yang dibutuhkan
masih sederhana.
7. Struktur organisasi sederhana.
8. Produk yang dihasilkan belum beraneka ragam.
Organisasi bentuk lini disebut Tugas-tugas dibagikan dan
pula sebagai organisasi bentuk didelegasikan dari atas ke
lurus atau organisasi militer pengawas madya yang
karena biasanya hanya mempunyai tugas khusus
mengenal satu atasan/pimpinan dan dari pengawas madya
yang mempunyai kewenangan ke pengawas yang
dalam segala bidang kegiatan. bertugas langsung
mengawasi jalannya
kegiatan.
KEBAIKAN-KEBAIKAN
1. Proses pengambilan keputusan dapat berjalan
dengan cepat;
2. rasa solidaritas para anggota organisasi pada
umumnya besar, karena saling mengenal satu sama
lain;
3. disiplin biasanya tinggi.
KELEMAHAN-KELEMAHAN
1. tujuan organisasi didasarkan atas tujuan pribadi
pimpinan organisasi;
2. kecenderungan bagi pimpinan organisasi untuk bertindak
secara otokratis, yaitu tidak memperhatikan
pertimbangan atau saran-saran bawahan;
3. Seluruh organisasi bergantung kepada seseorang, yaitu
pimpinan organisasi; kesempatan bagi karyawan untuk
mengembangkan spesialisasi sangat terbatas;
4. tidak adanya koordinasi antardepartemen karena tiap
departemen hanya menangani tugasnya sendiri-sendiri.
B.Organisasi bentuk fungsional (functional organization)
Organisasi bentuk fungsional adalah organisasi yang di dalamnya
tidak terlalu menekankan kepada hierarki struktural atau jenjang
jabatan secara vertikal, akan tetapi lebih banyak didasarkan kepada
sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan. Bentuk organisasi
fungsional ini tidak pernah mencapai tingkat popularitas yang tinggi,
meskipun dipergunakan oleh organisasi niaga pada umumnya,
khususnya pada toko serba ada dan industri pakaian jadi. Dalam
struktur organisasi bentuk fungsional, wewenang, dan tugas setiap
fungsi diberikan sepenuhnya kepada seorang pejabat/pimpinan yang
dipandang ahli dalam bidangnya atau fungsinya.
Organisasi bentuk fungsional (functional organization)
untuk pertama kali diperkenalkan oleh Frederick
Winslow Taylor (1856-1915) pada pabrik-pabrik di
Amerika Serikat. Menurut konsepsi F.W. Taylor, setiap
pabrik dengan sejumlah karyawan hendaknya
dipimpin oleh 8 orang pimpinan fungsional yang terdiri
dar (1) gang-boss (untuk persiapan produksi), (2) speed
boss (pengatur kecepatan dan ketepatan kerja), (3)
inspector (penilik), (4) repair boss (pengatur
perawatan mesin) (5) route clerk (pengatur aliran
pekerjaan), (6) instruction card clerk (pengatur tata
cara dan persyaratan kerja), (7) time and cost clerk
(pengatur waktu dan biaya), (8) shop disciplinarian
(pengatur disiplin kerja).
Adapun kelebihan bentuk fungsional :
SOLUTION 1 SOLUTION 2
Spesialisasi petugas Solidaritas antara
dipergunakan karyawan yang
semaksimal mungkin; menjalankan fungsi
yang sama pada
umumnya tinggi:

SOLUTION 3 SOLUTION 4
moril serta disiplin Koordinasi antara
dalam fungsi yang orang-orang dalam
sama adalah tinggi; satu fungsi mudah
dilakukan.
kelemahan bentuk fungsional :
para karyawan terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang kegiatan tertentu sehingga sulit untuk
diadakan pertukaran tugas (tour of duty dan tour of ar
tanpa melalui pendidikan khusus terlebih dahulu;

orang-orang yang bergerak dalam satu bidang fungsi


tertentu terlalu mementingkan fungsinya sendiri
sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar
dilakukan
C. Organisasi dalam
bentuk lini dan staff
1. Organisasinya besar dan kompleks
2. Hub.kerja bersifat langsung/face to face
3. Ada 2 kelompok karyawan dalam organisasi,
yaitu :
a. Kelompok yang disebut orang” lini (Line
Personel)
b. Kelompok yang tugasnya memberikan
bantuan dalam melaksanakan tugas karena
keahliannya seperti staf ahli,dsb.
Adapun kelebihan organisasi bentuk linin dan staf :
SOLUTION 1 SOLUTION 2
Ada pembagian yang jelas Bakat yang berbeda” dari
antara orang” melaksanakan setiap anggota dapat
tugas pokok dengan orang” dikembangkan menjadi
yang melaksanakan tugas suatu spesialisasi.
bantuan.
SOLUTION 4
SOLUTION 3 Disiplin serta moril
Koordinasi dalam biasanya tinggi karna tugas
setiap kelompok dilaksanakan oleh
mudah dijalankan. seseorang yang memiliki
keahlian dan pengalaman
yang banyak.
Adapun kelebihan organisasi bentuk linin dan staf :

SOLUTION 5 SOLUTION 6
Menerapkan prinsip Bentuk organisasi ini dapat
the right man in the dipergunakan oleh setiap
right place organisasi yang
bagaimanapun besarnya,
apapun tujuan dan
betapapun
kompleksitasnya
Kelemahan organisasi bentuk lini dan staf :

1. Bagi para 2. Para pelaksana 3. Perintah hierarki lini


pelaksana operasional mempunyai dua tidak selalu seirama
operasional, tidak macam pimpinan, yaitu dengan nasihat dari
selalu jelas yang atasan langsung yang berhak hierarki staf karena
bersifat memerintah sesuai dengan belum tentu kedua
instruksi/perintah line of command dan macam hierarki itu
pimpinan staf yang
memiliki pandangan
mempunyai wewenang
yang sama
fungsional
D. Organisasi dalam
bentuk Panitia
1. Organisasinya besar dan kompleks
2. Hub.kerja bersifat langsung/face to face
3. Ada 2 kelompok karyawan dalam organisasi,
yaitu :
a. Kelompok yang disebut orang” lini (Line
Personel)
b. Kelompok yang tugasnya memberikan
bantuan dalam melaksanakan tugas karena
keahliannya seperti staf ahli,dsb.
Kelemahan organisasi bentuk panitia :

1. Proses 2. Jika timbul suatu 3. Perintah yang


pengambilan permasalahan diberikan kepada
keputusan mungkin ada para pelaksana
sangat lambat beberapa pemimpin biasanya tidak
karna harus yang tidak dapat datang dari 1 orang
dirundingkan mempertanggungjawa pemimpin
bersama bkan nya
Kelebihan organisasi bentuk panitia :

1. Keputusan 2. Timbulnya tindakan 3. Kerja sama


yang diambil diktatoris sangat kecil antara bawahan
pada umumnya lebih mudah
tepat karena
dibicarakan
secara kolektif
E. Bentuk Organisasi Matrix

Merupakan bagian dari organisasi lini dan sekaligus


sebagai anggota tetap dari sebuah tim yang diambil dari
wakil-wakil beberapa bagian
Merupakan bagian dari organisasi lini dan sekaligus
sebagai anggota tetap dari sebuah tim yang diambil dari
wakil-wakil beberapa bagian
F. Organisasi Bentuk Informal
Organisasi informal adalah struktur yang muncul secara
alami didalam organisasi formal, tetapi tidak ditetapkan
secara resmi dalam struktur hierarki atau prosedur formal.
Organisasi informal terbentuk berdasarkan hubungan
pribadi, sosial dan kepercayaan antar anggota organisasi,
tanpa adanya pedoman dan aturan tertulis. Ini
menciptakan jaringan komunikasi dan pengaruh yang tidak
selalu tercermin dalam bagan organisasi tersebut.
3
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
PEKERJAAN KANTOR
A. Tahapan Penetapan dan Struktur
Organisasi Kantor
Menurut Sedarmayanti (2001) :
1. Menetapkan Tujuan
2. Menetapakan Kedudukan
3. Menetapkan tugas dan tanggung jawab unit perkantoran
4. Mengkaji dan memperhitungkan beban tugas
5. Mengkaji setiap satuan kerja yang lebih kecil
kedudukannya setingkat atau seimbang beban tugasnya.
Kemudian dipertimbangkan tugas yang ditangani
termasuk berkesinambungan atau hanya insidental
6. Menyusun struktur organisasi unit yang menangani
pekerjaan kantor
Hal-hal yang harus dihindari dalam proses penempatan struktur :

1. Diciptakan satuan kerja yang tidak pasti tugasnya


2. Terjadinya tumpang tindih pelaksanaan tugas
3. Ada kegiatan tetapi tidak jelas siapa yang bertanggung
jawab
4. Ketidakseimbangan beban tugas bagi satuan kerja yang
setingkat kedudukannya
5. Tidak jelasnya hubungan kerja antara satuan kerja yang
satu dengan yang lain
Bidang kegiatan suatu kantor

Bidang Substantif Bidang Administrasi


Bidang tugas Bidang-bidang penunjang
pokok, yaitu tugas terhadap tugas
operasional operasional. Misalnya:
organisasi Kepegawaian, Keuangan,
Perbekalan, dll
B. Asas Pengorganisasian
Pelaksanaan Pekerjaan Kantor
Menurut Sedarmayanti (2001) :
1. Asas sentralisasi (Pemusatan)
2. Asas desentralisasi (Pemencaran)
3. Asas gabungan atau Kombinasi
antara sentralisasi dengan
desentralisasi.
1. Asas Sentralisasi (Pemusatan)
Adalah pelaksanaan kegiatan atau pelayanan dalam
bidang tata usaha di suatu organisasi atau suatu
kantor, dilakukan atau dipusatkan pada satu satuan
organisasi (unit) tersendiri yang khusus menangani
pekerjaan kantor atau menangani informasi

a. Penggandaan
b. Pengelolaan arsip
c. Pengetikan surat dan lain-lain
1. Asas Sentralisasi (Pemusatan)

Kelebihan

a. Mudah menyeragamkan cara kerja


b. Mudah melakukan pengawasan
c. Penggunaan perabot dan peralatan kantor lebih bisa
dihemat.
d. Mudah meratakan beban kerja kegiatan kantor
e. Penggunaan tenaga kerja lebih fleksibel
1. Asas Sentralisasi (Pemusatan)

Kekurangan

a. Pemusatan Pekerjaan menyebabkan Penumpukan


sehingga tertunda
b. Kebutuhan khas per unit belum dapat dipenuhi secara
terpusat
c. Hambatan pada lokasi unit yang berjauhan
2. Asas Desentralisasi (Pemencaran)
Segala kegiatan pelayanan diurus sendiri oleh
masing-masing unit bersangkutan

Misal setiap unit mempunyai :


- Seksi pengarsipan.
- Seksi pengetikan, penggandaan, dan lain-lain.
2. Asas Desentralisasi (Pemencaran)

Kelebihan

a. Pekerjaan lebih lancar pada unit-unit yang berjauhan.


b. Pekerjaan akan lebih spesifik dan khas akan lebih baik
dikerjakan per unit
c. Dokumen rahasia per unit akan lebih terjaga
d. Perencanaan dan pengawasan lebih efektif.
e. Penghematan waktu
2. Asas Desentralisasi (Pemencaran)

Kekurangan

a. Pemborosan sumber daya kantor karena harus


disediakan per unit
b. Banyak membutuhkan peralatan dan tenaga kerja.
3. Asas Gabungan Sentralisasi dan Desentralisasi
Setiap unit menangani pekerjaan khas masing-masing
dan dibentuk unit khusus untuk mengkoordinasikan
informasi organisasi secara menyeluruh.

Misal :
- Berkas terkait semua unit dikelola oleh unit pusat .
- Berkas terkait per unit dikelola masing-masing.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN KANTOR

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan asas


termaksud antara lain adalah:

1. Sifat dan jenis usaha atau tugas pokok organisasi.


2. Besar kecilnya struktur organisasi.
3. Banyak sedikitnya volume kerja.
4. Letak gedung kantor.
5. Proses pelaksanaan pekerjaan.
D. PELAYANAN-PELAYANAN KANTOR YANG
DAPAT DISENTRALISASIKAN
Menurut Moekijat (1997:8), pelayanan-pelayanan
kantor yang dapat disentralisasikan adalah sebagai
berikut :

1. Surat-surat yang diterima dan dikirimkan.


2. Telepon, telegraf, dan metode-metode
komunikasi lainnya.
3. Penerimaan tamu.
4. Pengadaan surat-surat
5. Penyimpanan surat-surat dan warkat-warkat
6. Pengetikan (bagian pengetikan pusat)
7. Pekerjaan menghitung.
8. Perlengkapan kantor dan alat tulis menulis
9. Pengawasan formulir
10. Pembersihan kantor dan kantin
11. Latihan dan pengerjaan tata usaha
12. Daftar hadir.
E. BIDANG PENGELOLAAN ORGANISASI KANTOR
Menurut Komaruddin (1993:58-59), terdapat 9 bidang utama
yang perlu dikelola oleh organisasi kantor yaitu :

1. Kebijaksanaan personalia kantor


2. Perencanaan metode dan pelaksanaan kantor
3. Teknik dan pekerjaan rutin kantor
4. Lokasi, tata lahan, dan tata ruang kantor
5. Penyediaan bahan, alat tulis,
perlengkapan, perabot, perkakas, dan
mesin kantor.
6. Perencanaan,penyelenggaraan, dan
pengawasan warkat.
7. Sistem komunikasi.
8. Koleksi dan pengawasan biaya kantor
9. Kebijaksanaan dan pengawasan eksekutif.
Menurut Dewan Penasehat Editorial “Handbook of Modern Office
Management and Administration Service” yang bekerjasama dengan
“Administrative Management Society” terdapat jasa-jasa administrasi
atau jasa-jasa perkantoran, yaitu :

1. Akunting.
2. Auditing Intern.
3. Kredit dan penagihan.
4. Anggaran perusahaan secara keseluruhan.
5. Anggaran untuk pekerjaan kantor.
6. Perencanaan untuk bangunan kantor baru.
7. Perencanaan ruang kantor.
8. Perekrutan: perkantoran umum dan administrasi.
9. Pelatihan personalia kantor.
10. Pemeliharaan kantor
11. Hiasan kantor.
12. Keamanan kantor.
13. Sistem dan prosedur administrasi.
14. Operasi komputer.
15. Jenis pekerjaan yang diselesaikan komputer (perencanaan).
16. Ruangan mesin akunting elektronik (MAE).
17. Sistem informasi manajemen (SIM).
18. Pembelian perlengkapan besar kantor (komputer, mesin,
akunting besar).
19. Pembelian perlengkapan kantor jenis meja.
20. Persediaan kantor.
21. Pengopian (penyalinan, penduplikasian).
22. Percetakan dalam perusahaan.
23. Pembelian percetakan.
24. Manajemen warkat.
25. Arsip pusat.
26. Pelayanan film mikro.
27. Perpustakaan.
28. Komunikasi: telepon, teleks, dsb.
29. Pengiriman surat dan pesuruh.
30. Kafetaria, ruang makan.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai