INDOSAT, TBK
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT Indosat Tbk didirikan pada tanggal 10 November 1967 oleh Pemerintah, sebagai
Perusahaan penanaman modal asing untuk memberikan layanan telekomunikasi internasional di
Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969 untuk membangun,
mentransfer dan mengoperasikan stasiun bumi International Telecommunications Satellite
Organization. Setelah diadakannya perubahan peraturan di bidang industri telekomunikasi
Indonesia pada tahun 1999 dan 2000, Indosat mulai menjalankan strategi bisnis yang dirancang
untuk mengubah Indosat dari penyelenggara jasa telekomunikasi internasional utama menjadi
penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi terpadu penuh yang terkemuka di Indonesia.
Pada tahun 2000, Pemerintah memberlakukan UU Telekomunikasi untuk mendorong liberalisasi
industri yang memberikan dampak langsung pada bisnis. Pada tahun 2001, sebagai bagian dari
inisiatif Pemerintah untuk merestrukturisasi industry telekomunikasi, Indosat mengadakan suatu
perjanjian dengan Telkom yang bertujuan untuk menghapus kepemilikan silang masing-masing
di beberapa anak-anak perusahaan, yaitu: pembelian 22,5% kepemilikan saham Telkom di
Satelindo oleh Indosat; pembelian 35,0% kepemilikan saham Indosat di Telkomsel oleh Telkom;
dan pembelian 37,2% kepemilikan saham Telkom di Lintasarta oleh Indosat dan pembelian
obligasi konversi Lintasarta yang dipegang oleh Telkom.
VISI : Menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan
komunikasi
MISI : Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi inovatif yang
berkualitas untuk memberikan nilai lebih bagi para pelanggan, Meningkatkan shareholders value
secara terus menerus, Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi stakeholder.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage : mengatur. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses
untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
ménagement , yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Manajemen menurut G.R. Terry adalah suatu kerangka kerja/proses yang membutuhkan
pengarahan dan bimbingan suatu kelompok orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi yang
nyata.
Dari beberapa pernyataan para ahli mengenai apa itu manajemen, dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan seni dan ilmu yang digunakan untuk mencapai tujuannya melalui orang
lain dan dengan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, serta
pengontrolan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien.
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang dalam suatu wadah untuk mewujudkan suatu tujuan
bersama. Dalam arti manajemen organisasi memiliki beberapa pengertian yakni dalam arti badan
dan dalam arti bagan. Dalam arti badan organisasi memiliki arti sebagai kelompok orang yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Namun dalam arti bagan organisasi memiliki arti
sebagai gambaran sekematis tentang hubungan kerjasama dari orang yang melakukan hubungan
demi mencapai tujuan. Organisasi yang terbentuk harus memiliki visi maupun misi agar
pergerakan organisasi dapat terarah dan jelas mau dibawa kemana perkumpulan tersebut dan
disamping itu keselarasan tujuan pun merupakan factor terpenting dalam perjalanan sebuah
organisasi. Apabila salah satu anggota dari organisasi tidak selaras atau sejalan dengan tujuan
organisasi maka kegagalan organisasi akan terjadi.
Di samping visi, misi serta keselarasan tujuan syarat-syarat terbentuknya suatu organisasi adalah
adanya struktur jabatan atau umumnya dikenal dengan struktur organisasi yakni adanya
penerapan posisi atau kedudukan yang jelas dari setiap individu atau anggota yang terkait dalam
organisasi contoh pemimpin, asisten pemimpin, bawahan atau karyawan dan sebagainya.
Selanjutnya syarat terbentuknya organisasi yang terakhir adalah adanya pembagian kerja yang
jelas jadi setelah struktur terbentuk disitulah akan terbentuk pula pembagian kerja yang jelas
yakni adanya bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi setiap anggota kelompok atau
individu yang telah ditetapkan peranannya dalam organisasi.
Bagan diatas adalah bagan dari struktur organisasi pada perusahaan Indosat. Pada struktur
organisasi diatas berbentuk Organisasi Lini dan Staf. Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi
dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini
berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk
membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan
dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran
nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan
pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi
ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
1. Direktur Utama
Tugasnya adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada dewan direksi Board Of
Director (BOD) dan Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif menawarkan visi dan
imajinasi di tingkat tertinggi
2. Wakil dari direktur utama
Tugasnya adalah membantu direktur utama dalam menangani perusahaan
3. Direktur Marketing dan Direktur regional sales
Tugasnya adalah merencanakan , mengontrol dan mengkordinir proses penjualan dan pemasaran
bersama S dan M supervisior (S) untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar
secara efektif dan efisien
4. Direktur Network
Tugasnya melakukan jaringan-jaringan pada sinyal
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa bidang struktural yang biasa terjadi masalah atau
konflik. Salah satunya yaitu konflik antara Lini dan Staf. Ada banyak sumber masalah yang
dapat menimbulkan konflik antara lini dan staf. Diperusahaan yang terjadi konflik tersebut yang
membuat orang lini berseteru dengan orang staf disebabkan oleh beberapa hal, yaitu adanya :
1. Perbedaan sikap antara orang lini dan orang staf. Orang staf cenderung memperluas
wewenangnya dan cenderung memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuka
eksistemsinya. Kemudian orang staf cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-
gagasan yang diimplementasikan oleh lini, sebaliknya orang lini mungkin tidak menghargai
peranan staf dalam membantu pemecahan masalah-masalahnya. Lalu orang staf selalu merasa
dibawah perintah orang lini, dilain pihak orang lini juga selalu curiga bahwa orang staf ingin
memperluas kekuasaannya.
2. Perbedaan umur dan pendidikan juga dapat dikategorikan sebagi suatu penyebab mengapa orang
lini dan orang staf selalu berseteru. Orang staf biasanya labih muda dan lebih berpendidikan
daripada orang-orang lini, sehingga menimbulkan sesuatu yang biasa disebut dengan“generation
gap”.
3. Perbedaan posisi juga disebut sebagi suatu penyebab orang lini dan staf selalu berseteru. Karena
manajemen puncak tidak mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staf dalam
hubungannya dengan lini. Sehingga selalu terjadi kesalah pahaman dengan orang lini dan staf.
4. Perbedaan tugas juga merupakan suatu factor yang menyebabkan orang lini dan staf selalu
berseteru. Karena orang staf sangat spesialis dan lebih sering menggunakan bahasa dan istilah
yang tidak dapat dipahami oleh orang lini. Sehingga orang lini merasa bahwa staf spesialis tidak
sepenuhnya mengerti masalah-masalah orang lini dan menganggap saran mereka tidak dapat
diterapkan atau dikerjakan konflik antara orang lini dan staf tersebut menyebabkan sering
terjadinya hambatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan pada masing-masing. Sehingga
kerja perusahaan pun agak sedikit terhambat.
Dalam mengendalikan konflik berarti menjaga tingkat konflik yang kondusif bagi
perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika
organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional. Maka konflik
perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan
mendengarkan dan membuat keputusan.
6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-
pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin
sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk
memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
Konflik merupakan suatu masalah yang bisa terjadi pada perusahaan. Konflik dapat
dicegah dengan adanya komunikasi antara sesama anggota perusahaan yang berselisih dengan
menciptakan kesadaran untuk maju dengan cara mengembangkan tujuan bersama dengan
pengawasan yang bijaksana oleh atasan tertinggi kepada bawahannya yang berselisih. Sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan yang lebih optimal dalam melakukuan usahanya.
Struktur organisasi berbentuk lini dan staff pada perusahaan PT. Indosat, Tbk belum
cukup efektif dikarenakan kecenderungan munculnya gaya kepemimpinan yang berlebihan di
pada suatu jabatan penting namun bukan yang tertinggi atau masih ada diatasnya namun
berperilaku sewenang-sewenang tanpa izin dari pemimpin utama. Jika sang pemimpin tidak
mampu maka akan mudah jatuh perusahaan yang dikelola tersebut. Akan tetapi tidak semua
organisasi berbentuk Lini dan staff akan berdampak seperti itu. Semua tergantung pada
pemimpinnya masing-masing dan system organisasi perusahaanya.
http://ririnzuliyaningsih.blogspot.co.id/2015/01/studi-kasus-tentang-manajemen-
organisasi_2.html