Anda di halaman 1dari 14

New Business Selling

ex: Asuransi

KEL 7
Rahmat Hadi Setiawan ( 0903015108 )
Oki Supriyadi ( 0903015104 )
Herta Eri Dani ( 0903015066 )
Sapto Waluyo ( 0903015118 )
Irfan Alfath Ramadhan (0903015072 )
Rifatul Hanifah ( 0903015112 )
PENGERTIAN PENJUALAN
Pengertian penjualan dan pemasaran sering kali dipahami
sebagai sesuatu yang sama. Sebenarnya kedua hal tersebut adalah
sesuatu yang berbeda walaupun satu sama lain memiliki
keterkaitan. Pemasaran dari sudut pandang sebagai filosofis
adalah suatu cara pandang yang menempatkan konsumen sebagai
titik sentral perhatian dalam kegiatan bisnis untuk mendapatkan
keuntungan sedangkan dari sudut pandang atifitas sebagai suatu
sistem keseluruhan dari suatu kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar
dapat mencapai tujuan organisasi.
lanjut
Dari definisi dapat dipahami pemasaran memiliki pengertian
yang lebih luas, dan kegiatan pemasaran tersebut dapat dimulai
sebelum produk dibuat dan masih tetap berlangsung setelah
produk terjual atau sampai ke tangan konsumen. Sedangkan
penjualan merupakan kegiatan yang dimulai ketika suatu
produk telah ada dan selesai setelah terjadi transaksi penjualan.
Jadi penjualan adalah ilmu atau seni mempengaruhi oarang lain
agar bersedia mebeli barang/jasa yang ditawarkan. Tujuan
penjualan adalah terjadinya transaksi yang mendatangkan
keuntungan. Transaksi itu menciptakan suatu aliran barang/jasa
dan aliran uang antara penjual dan pembeli.
Aliran Transaksi

BARANG

PENJUAL PEMBELI

UANG
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa penjualan
merupakan bagian dari pemasaran. Walaupun merupakan bagian
dari pemasaran peran penjualan di dalam keberhasilan bisnis
sangat besar karena peran inilah yang sebenarnya secara
langsung menghasilkan pendapat/penerimaan perusahaan.
Oleh karena itu maka dalam ilmu manajemen dikembangkanlah
bagaimana untuk mengelola aktifitas penjualan ini yang disebut
dengan Manajemen Penjualan.
New Busines Selling ?
New Business Selling adalah berusaha untuk membuka
transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi
pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan
asuransi.
ASURANSI ?
Kebutuhan memiliki asuransi terus tumbuh di masyarakat.
Namun, tidak sedikit yang belum memiliki kesadaran untuk itu.
Padahal, asuransi merupakan salah satu cara perlindungan untuk
individu maupun keluarga untuk mengantisipasi terjadinya hal-
hal yang tidak diinginkan sehingga hilangnya sumber pendapatan
utama. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk
mendorong kesadaran akan hal tersebut. Banyak perusahaan
asuransi yang telah menawarkan pilihan paket menarik sesuai
kebutuhan dan kemampuan masyarakat. Masing-masing
memiliki daya tawar yang kuat sesuai target pasarnya.
Bagaimana prospek dan peluang bisnis asuransi
di Indonesia?
Masyarakat Indonesia relatif belum memiliki asuransi
atau cadangan dana yang cukup untuk melindungi diri dan
keluarga. Hasil riset AIA Financial dari 10 kota di Indonesia
menunjukkan 77 persen orang Indonesia tidak memiliki
kebutuhan proteksi atau asuransi yang cukup.
Bagi kami, hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan.
Hal ini kami sikapi melalui berbagai inovasi produk,
agresivitas berbagai jalur distribusi, pelatihan tenaga penjual
yang memadai, dan berbagai inovasi lainnya.  
Fungsi Asuransi
Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan
resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak
(tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak
berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak
penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta
ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. Sebagai imbalannya,
tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila
dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya
(Morton:1999).
Pada dasarnya, polis asuransi adalah suatu kontrak yakni suatu perjanjian
yang sah antara penanggung (dalam hal ini perusahaan asuransi) dengan
tertanggung, dimana pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah
kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dengan imbalan
pembayaran (premi) tertentu dari tertanggung
cara-cara meminimalkan Resiko
1. Menghindari resiko: dapat dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan
merekok atau kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan resiko.
contoh: Seorang perokok yang khawatir kanker paru-paru
menghindadarinya dengan caramenghentikan kebiasaan tersebut.
2. Mengendalikan Resiko: metode "Mengendalikan Resiko" dapat dilakukan
dengan cara mengurangi frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin
timbul.
  Contoh: seseorang pengendara motor harus menggunakan helm dan
merawat motornya secara berkala, untuk mengendalikan kergian yang mungkin
timbul. 
3. Menerima resiko: Menerima resiko dilakukan dengan mempertahankan resiko
yang ada.
Contoh: seorang mandor di pabrik kimia mungkin tidak merasa perlu untuk
membeli asuransi kesehatan atau jiwa karena berfikir dapat menanggung kerugian
yang muncul apabila sebuah kecelakaan terjadi.
4. Mengalihkan Resiko: Mengalihkan Resiko dapat dilakukan dengan cara
mentransfer resiko dari individu ke sebuah perusahaan. Contoh: Khawatir
apabila ia kehilangan kemampuan untuk menghasilakan pendapatan karena
meninggal dunia atau kecelakaan, seorang kepala keluarga mungkin akan
mengasuransikan jiwanya (melakukan transfer resiko ke perusahaan Asuransi
Jiwa)dengan tujuan mengyelamatkan keluarganaya dari penderitaan dan
kemiskinan di kemudian hari.

Asuransi Jiwa mengelola resiko dengan cara:


 
1. Memindahkan dampak kerugian dari seseorang individu kepada seubah
grup
2. Membagi kerugian yang dialami oleh individu tersebut kepada seluruh
anggota grup.
Dalam bisnis ini, resiko-resiko yang diahapai setiap individu dipindahkan ke pihak
penangggung (perusahaan Asuransi Jiwa), yang setuju untu mengganti kerugian dalam
jumlah tertentu yang disebuat didalam kontrak polis.
Jadi, sebelum menetapkan premi, perusahaan Asuransi Jiwa harus memperthatikan
bebepa faktor.
 
Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan:
 
1. Kemungkinan kerugian
2. Nilai dari setiap kerugian
3. Biaya adminsistrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha,
seperti mengumpulakan premi dari setiap anggota, mengukut
kerugian, membayar klaim dan lain-lain
4. Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat mengprediksi
kerugian
5. Faktor lainnya seperti financial, kesehatan dan faktor-faktor sosial.
Reff:
Swastha Basu, Manajemen Penjualan, Edisi 3,
Yoyakarta, BPFE Universitas Gadjah Mada, 1998
http://mediaasuransi.blogspot.com/2008/03/pengerti
an-dan-sejarah-asuransi.html
(Gomos/ McKinsey Quarterly
Journal;Viewpoints;Sigma).
TERIMA KASIH

THE END

Anda mungkin juga menyukai