Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MANAJEMEN EVENT

Disusun Oleh :

1. Fika Heningtyas K7520032


2. Sabrina Istiqomah K7520063
3. Salsabila Anggia Putri K7520064

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Manajement Event sesuai jadwal. Laporan ini di buat untuk
memenuhi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agar sebuah event berjalan efektif dan berdampak positif bagi peserta, dibutuhkan
proses yang baik. Bukan hanya pada pelaksanaannya saja, tetapi meliputi keseluruhan
proses. Sering kali, orang melihat sebuah event berjalan dengan sukses hanya dari
luarnya saja, tetapi hanya sedikit pengetahuan mengapa event tersebut sukses. Event
dimaknai sebagai sebuah peristiwa sementara yang dibatasi waktu, terencana, dan
dipublikasikan (Getz,2008). Smith (2017) merangkum beberapa faktor keberhasilan
sebuah event, yaitu berhasil menciptakan pengalaman kepada peserta, logistik, dan
manajemen. Untuk memastikan proses event berjalan sukses, maka perlu dilakukan
pengelolaan event atau umumnya disebut manajemen event.
Menurut Goldbatt (2002), manajemen event adalah kegiatan profesional yang
mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan perayaan,
pendidikan, pemasaran, dan reuni, serta bertanggung jawab mengadakan penelitian,
memuat desain kegiatan, melakukan perencanaan, dan melaksanakan koordinasi serta
pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan. Terdapat 5 tahap yang
harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah event, yaitu penelitian (riset), perencanaan
(planning), desain (design), koordinasi (coordinating), dan evaluasi (evaluation).
Goldbatt (2002) menjelaskan bahwa sukses sebuah event harus dikelola dengan baik
serta mengikuti tahapan-tahapan di atas, dimulai dari kegiatan riset hingga evaluasi.
Riset menurut Goldbatt (2002) adalah sebuah upaya yang harus dilakukan untuk
meminimalisir kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi. Selain itu penelitian juga
digunakan untuk menentukan keinginan, tujuan, dan target khalayak yang ingin dicapai.
Sedangkan perencanaan diperlukan agar event yang berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Pada tahap ini adalah tahap yang memakan waktu paling lama. Perencanaan
sering kali mengalami perubahan baik itu pengurangan atau penambahan sesuai dengan
kondisi yang ada di lokasi.

Tahap selanjutnya adalah desain. Perancangan event yang spektakuler memerlukan


kreativitas yang luar biasa dari pelaksananya. Segala aspek dekorasi harus dipikirkan
secara matang agar dapat memenuhi ekspektasi dari para pemangku kepentingan.
Selanjutnya, koordinasi yang baik diperlukan untuk menjalankan sebuah event. Tanpa
adanya koordinasi, event tidak akan berjalan sesuai dengan harapan. Penyelenggara harus
membentuk dan melatih sumber dayanya agar memiliki kemampuan koordinasi yang
baik.

Proses terakhir dari tahapan manajemen event adalah evaluasi. Evaluasi diperlukan
untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat jalannya event,
sehingga hal ini dapat menjadi pembelajaran ketika mengadakan event-event berikutnya.
Keterkaitan manajemen Event dengan administrasi perkantoran adalah salah satu
dari delapan unsur administrasi salah satunya ada manajemen. Dalam kegiatan
manajemen event pasti di dalamnya terdapat kegiatan administrasi untuk membantu
merencanakan suatu event. Siagian mengemukakan bahwa manajemen merupakan inti
dari administrasi, karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi.
Dengan perkataan lain bahwa administrasi dan manajemen tidak dapat dibedakan.
Apabila dilihat dari segi fungsinya, administrasi mempunyai dua tugas, yaitu: (1)
menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai, (2) menentukan kebijaksanaan
umum yang mengikat seluruh organisasi. Sebaliknya manajemen pada hakekatnya
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan sesuai batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Tujuan yang ditentukan oleh manajemen hanya bersifat departemental atau
sektoral dan di bidang penentuan kebijaksanaan hanya bersifat khusus ataupun bersifat
pelaksanaan.
Dari pengertian di atas jelaslah hubungan antara manajemen dengan administrasi
yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya


kegiatannya yang dapat dibedakan.
2. Administrasi bersifat konsep, menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum
secara menyeluruh. Sedangkan manajemen sebagai subkonsep, bertugas melaksanakan
semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada
tingkat administrasi.

B. Tujuan Mempelajari Manajemen Event

- Untuk mengetahui definisi dan jenis-jenis event.


- Untuk mengetahui bagaimana cara mengelolan event.
- Untuk mengetahui bagaimana cara mempublikasikan dan mempromosikan event.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Event


Event Management atau Manajemen Event adalah pengorganisasian sebuah kegiatan
yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan efektif. Kegiatannya meliputi
konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam event
management, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang sama untuk
menghasilkan kegiatan yang sesuai dengan harapan. Kekompakan pada setiap orang
yang terlibat dalam tim sangatlah penting.

Menurut Goldblatt (Goldblatt, 2013), Event Management adalah kegiatan profesional


mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan perayaan, pendidikan,
pemasaran dan reuni, serta bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain kegiatan,
melakukan perencanaan dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan untuk merealisasikan
kehadiran sebuah kegiatan.

Menurut Noor, Manajemen Event adalah suatu pengorganisasian suatu kegiatan yang
diselenggarakan oleh komunitas atau lembaga yang dikelola secara profesional, efisien, dan
efektif dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan kegiatan selesai.

Menurut Any Noor (2013: 8), event merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan
untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia, baik secara individu atau
kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan
untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggrakan pada
waktu tertentu. Dengan kata lain, event adalah sebuah program yang akan dilakukan
secara terencana untuk suatu tujuan. Ragam acara amat banyak bergantung dari ide yang
melkamisi terlaksananya hal itu. Berbeda dengan kegiatan yang spontan, acara dilakukan
berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya.

B. Jenis-jenis even

Menurut Noor (2009), terdapat empat jenis event diantaranya yaitu:

Leisure Event, yaitu kategori event yang berkembang banyak pada kegiatan
keolahragaan yang di dalamnya memiliki unsur pertandingan dan mendatangkan banyak
pengunjung.

Personal Event, yaitu kategori event yang kegiatan didalamnya melibatkan anggota
keluarga atau teman dimana kategori event ini dapat dikatakan lebih sederhana.
Contohnya pesta pernikahan dan lain sebagainya.

Cultural Event, yaitu jenis event yang kegiatannya identik dengan budaya atau memiliki
nilai sosial yang tinggi dalam tatanan masyarakat. Dengan perkembangan dan kemajuan
teknologi yang semakin pesat mendorong pula penyelenggaraan cultural event terkemas
lebih menarik serta mampu menyesuaikan dengan situasi serta kondisi pada era modern
sehingga menjadi suatu susunan serta padu padan yang berkesan.

Organizational Event, yaitu bentuk event yang diselenggarakan pada organizational


event adalah kegiatan yang disesuaikan dengan tujuan organisasi. Contoh bentuk
organizational event diantaranya pameran/expo.

Berdasarkan ukuran dan skala event, menurut Abdullah (2009) ada tiga jenis event
diantaranya yaitu:

Mega Event, yaitu event yang merujuk pada kriteria diikuti pengunjung internasional,
regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total keseluruhan
berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari satu juta orang pengunjung, investasi
yang lebih besar, keuntungan lebih besar, berdampak besar pada ekonomi masyarakat
dan diliput oleh media secara luas. Contoh mega event diantaranya Olimpiade, Piala
Dunia, MTQ internasional.

Medium Event, yaitu event dengan kegiatan event menengah yang dikunjungi antara
seratus ribu orang sampai dengan satu juta orang pengunjung, berdampak secara
nasional.

Mini Event, yaitu event dengan kegiatan yang diikuti oleh kurang dari seratus ribu orang
pengunjung dan bersifat lokal.

C. Pengelolaan Event

Menurut Goldblatt (2002), sebuah event yang sukses mempunyai lima tahapan penting
yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:

Research
Dalam melaksanakan sebuah event terdapat lima pertanyaan (why, who, when, where,
what) yang bisa digunakan dalam memutuskan pelaksanaan sebuah event, yaitu:

 kenapa suatu event harus diadakan?


 siapa publik dari event yang akan diadakan?
 kapan event akan diadakan?
 dimana event akan diadakan?
 apa yang akan ditampilkan pada event?.

Setelah menjawab kelima pertanyaan tersebut, lalu dilakukan analisis SWOT (strenght,
weakness, opportunity, threats) untuk mendapatkan dan memastikan semua tahapan
berjalan dengan sistematis.
Design
Ide baru bisa membantu membuat aktivitas yang sesuai dengan tujuan pelaksanaan
event yang bisa dilakukan dengan cara brainstorming dan mind mapping. Kreativitas
harus sangat didukung oleh event manager, karena pada akhirnya produk yang
ditawarkan berupa seni kreatif. Kreativitas merupakan hal utama dalam setiap proses
manajemen event.

Brainstorming dan mind mapping yaitu kegiatan dimana semua anggota dikumpulkan
dan mengajukan ide masing-masing selanjutnya dihubungkan dan dikonstruksi menjadi
satu filosofi event yang mencakup keuangan, sosial, budaya dan aspek penting lainnya
dalam pelaksanaan sebuah event.

Brainstorming berfokus mengenai tema dan konsep acara, bagaimana dekorasi dan
artistik, hiburan yang disajikan, strategi komunikasi yang akan digunakan, dan
sebagainya. Pada tahap ini juga dilakukan studi kelayakan event untuk menyaring ide
kreatif yang muncul. Studi kelayakan tersebut memperhatikan terkait anggaran biaya,
sdm juga kondisi politik.

Planning
Planning atau perencanaan adalah tahap paling lama dalam proses manajemen event.
Bila pada tahap research dan design dilakukan dengan baik maka tahap perencanaan
bisa dilakukan dengan mudah. Tapi bila research dan design belum dilakukan dengan
baik maka akan sangat mungkin terjadi ketidaksesuaian pada tahap perencanaan dan
dilakukannya pergantian pada rencana utama dengan rencana pengganti.

Dalam tahap perencanaan melibatkan penggunaan tiga dasar hukum yakni waktu,
tempat, serta tempo. Kejelian dalam memanfaatkan ketiga hal tersebut akan sangat
mempengaruhi hasil dari event yang diselenggarakan.

Coordination
Koordinasi merupakan tahap yang paling banyak dilakukan saat pelaksanaan atau
eksekusi pada tahap sebelumnya yaitu mengeksekusi rencana yang telah dibentuk
dengan matang. Pada tahap ini peran event manager sangat penting di mana event
manager dihadapkan pada banyak pilihan yang mengharuskan pengambilan keputusan
demi keputusan dilakukan dengan profesional sehingga berdampak baik pada hasil dari
event yang diselenggarakan.
Evaluation
Evaluasi yaitu tahap dimana dilakukan penilaian pada event dari tahap pertama hingga
event telah selesai diselenggarakan. Penilaian pada evaluasi sendiri berfungsi untuk
menjadi bahan acuan pada penyelenggaraan event serupa yang akan diselenggarakan
selanjutnya.

Evaluasi merupakan proses penilaian, pengukuran akan efektivitas strategi yang


digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil
evaluasi tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi dalam program berikutnya.
Hal ini bertujuan untuk melihat keberhasilan dari acara tersebut dan melihat kelebihan
dan kelemahan acara.

D. Publikasi dan Promosi Event

Pelaksanaan tugas dari seorang PR dalam melakukan publikasi tidak bisa terlepas dari
peran media agar proses publikasi yang dilakukan bisa sesuai dengan tujuan PR atau
organisasi tersebut. Menurut Lesly publisitas memiliki makna proses penyebaran pesan
yang sudah direncanakan dan dilakukann guna mencapai tujuan dengan melalui media
tertentu untuk kepentingan tertentu pada media (dalam Efendy, 2009). Publisitas juga
didefinisikan sebagai berikut : (Kriyantono, 2008) 1) Segala informasi atau tindakan
yang membawa individu menjadi dikenal publik 2) The activity of the company of
reporting its own business news (kegiatan perusahaan atau organisasi untuk melaporkan
berita mengenai bisnisnnya. 3) Segala bentuk tindakan yang dilakukan untuk
mengenalkan perusahaan atau produknya kepada publik melalui media massa. 4) Otis
Baskin mendefinisikan publisitas adalah aktifitas publikasi berita tentang organisasi
atau individu dimana untuk itu tidak perlu membayar waktu atau space. Dari berbagai
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa publisitas merupakan aktifitas penyebaran
informasi tentang organisasi atau individu agar dikenal khalayak dan siarkan melalui
media massa.

Contoh Publikasi Event Melalui Media Sosial

- Kontekstual

Sebelum menentukan cara mempromosikan acara online, kami harus mengetahui


dengan baik karakteristik pengunjung target. Target audiens terkait dengan tema acara
yang dibuat. Misalnya, jika Kami mengadakan lokakarya tentang karier profesional,
Kami juga dapat membagikan informasi tentang lokakarya tersebut melalui link. Beda
lagi dengan konser musik india, Kami bisa menyebarkannya ke komunitas penggemar
musisi.

- Bangun Percakapan dengan Pengikut


Salah satu strategi promosi acara online yang penting adalah membangun percakapan
dengan pengikut kami. Percakapan dapat dibangun dengan interaksi yang dilakukan
melalui komentar, repost, atau share. Dalam percakapan, Kami juga dapat menjelajahi
hal-hal yang menjadi kebutuhan pengunjung.

Kami dapat memproses kebutuhan itu dan memenuhinya dalam acara yang kami buat.
Ini juga merupakan kesempatan untuk mengedukasi calon pengunjung tentang hal-hal
yang akan mereka dapatkan jika datang ke acara kami.

- Tersebar Melalui Jaringan yang Kuat

Jangan hanya fokus pada media sosial acara, Kami juga perlu menyebarkan informasi
acara secara online melalui media sosial acara tersebut. Membuat materi promosi yang
relevan dengan target audiens dan mendistribusikannya melalui akun media sosial
pribadi penyelenggara acara. Selain itu, Kami juga dapat berkolaborasi secara langsung
dengan menggunakan fitur Instagram Live.

Kami bisa melakukan keempat promosi ini dengan lebih sukses jika Kami memiliki
timeline kerja yang jelas. Dengan timeline yang jelas, Kami dapat menentukan poin-
poin penting yang akan dibuat selama periode pra-event, event, dan after-event.

Sebelum melakukan promosi di media sosial, Kami juga harus memastikan telah
menyediakan sistem penjualan yang praktis. Kami dapat menggunakan platform online
seperti Loket.com yang mudah diakses oleh siapa saja. Pengunjung yang membeli tiket
di Loket.com bisa langsung mendapatkan url streaming acara online Kami di e-voucher
yang dikirimkan melalui email.

Tujuan Publisitas

Dalam kaitannya dengan bisnis, tujuan publisitas (Publisitas) adalah untuk merangsang
daya tarik suatu produk komersial non personal tentang produk tersebut di media
elektronik dan media cetak, atau hasil wawancara yang ditampilkan di media tersebut.
Cara ini sangat baik karena dapat memperkenalkan suatu produk kepada calon pembeli.
Sehingga publisitas dapat menjangkau jauh. Dengan menyajikan informasi ini,
perusahaan dan produknya dapat menjadi perhatian publik.

Keuntungan Promosi

Manfaat promosi pada umumnya adalah untuk mempengaruhi tingkat penjualan,


sehingga keuntungan yang dibutuhkan perusahaan dapat meningkat, sedangkan
keuntungan promosi pada khususnya adalah sebagai sarana informasi dalam
memperkenalkan produk perusahaan. Secara lebih rinci, manfaat dari promosi tersebut
antara lain sebagai berikut:

- Membentuk motif produk dan motif patronase.


- Dapat meningkatkan omzet penjualan produk.
- Meningkatkan keuntungan atau keuntungan perusahaan.
- Meningkatkan barang-barang perusahaan menjadi terkenal.

Sifat Publisitas

Publisitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Deskripsi Produk. Contohnya seperti iklan, publisitas dapat menggambarkan produk


perusahaan.
- Tidak menyadari tujuan sebenarnya dari promosi.
- Off-guard, yaitu bahwa publisitas adalah informasi yang beredar di surat kabar
mengenai perusahaan sehingga banyak orang mengetahui tentang perusahaannya.

E. Legalitas Event

Kebutuhan hukum yang diperlukan untuk pelaksanaan event


Event Creator bijak wajib memperhatikan regulasi penyelenggaraan acara, konten acara,
kontrak dengan pengisi acara, mitra, maupun sponsor, serta membuat resiko manajemen
dari setiap aspek tersebut. Setiap jenis acara yang berbeda akan memerlukan kebutuhan
hukum yang berbeda. Begitu pula dengan perbedaan wilayah. Setiap daerah memiliki
hukum dan kebijakannya sendiri. jadi, setiap melaksanakan acara di suatu kota, Event
Creator wajib memperhatikan regulasi yang berlaku sebelum merencanakan persiapan
event lebih lanjut.

Aspek Legalitas Event Organizer


Legalitas dan keabsahan organisasi
- Sebagai amatir (organisasi event sekolah-berganti tahunan)
- Sebagai professional (dapat dipertanggung jawabkan karen telah memiliki dasar
hukum dan keabsahan organisasi)
Mengorganisir sebuah acara melibatkan penanganan hukum - tanggung jawab yang
terkait dengan keberlangsungan acara.
Contoh: penggunaan fasilitas publik perlu hukum (hak, kewajiban dan MoU)
Kewajiban berkaitan dengan aspek hukum
- Struktur dan status hukum (PT, CV, NGO)
- Kepemilikan acara
- Perjanjian dan kontrak memahami hak dan kewajiban masing masing pihak.
- Lisensi dan perijinan
- Perlindungan data (kerahasiaan data dalam database, hak penyiaran yang membatasi
pihak lain untuk mengambil dokumentasi)
Asuransi
- Aktivitas memiliki peluang terjadinya hambatan, kegagalan, musibah – dapat dituntut
- Public liability – jaminan atas tuntutan
- Menjaga klaim dari klien atas kejadian tidak terduga.
- Resiko yang ditanggung (sesuai yang sudah disepakati). Yang tidak bisa ditanggung
(cth kehilangan)
Legalitas Manajemen Event lingkup kampus
Event yang ada di kampus harus atas seizin petinggi yang menjabat. Misalnya event
di lingkup universitas harus memiliki Surat Izin Kegiatan yang ditandatangani oleh
rektorat yang menjabat dan jika hanya dilingkup fakultas atau prodi Surat Izin Kegiatan
harus ditandatangani oleh dekan atau wakil dekan fakultas yang menjabat. Event yang
akan dilaksanakan di dalam kampus menggunakan gedung atau fasilitas kampus juga
harus menggunakan surat Permohonan Izin Tempat yang ditandatangani oleh
rektor/dekan/wakil dekan.

F. Pengelolaan dan Publikasi Even Pemasaran

Publikasi
Strategi event marketing bisa dikenal sebagai salah satu bentuk strategi
pemasaran yang diwujudkan melalui penyelenggaraan sebuah acara. Melansir Aventri,
perusahaan biasanya menyelenggarakan event dengan tujuan memperkenalkan produk
baru ke publik atau membuat kampanye produk yang sudah ada. Meskipun setiap
industri memiliki produk yang berbeda, strategi ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai jenis
perusahaan dengan sistem perencanaan yang sesuai. Sebagai contoh, acara ini sering
berlaku di industri musik. Di sana, perusahaan sering mengadakan acara untuk
mempromosikan musisi atau grup band yang merupakan bentuk produk mereka.
Strategi event marketing sendiri mencakup semua hal tentang perlengkapan, teknis, dan
saluran-saluran promosi. Saluran promosi di sini dimaksudkan untuk mempromosikan
acara agar diketahui khalayak ramai.

Secara umum, strategi event marketing dibagi ke dalam empat bagian besar. Hal itu


meliputi pre-event, launching, day-to-day marketing, dan last
call dimana marketer memastikan semua logistik sesaat sebelum acara.

Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

1. Pre-event

Pada tahap ini, seorang event manager bersama timnya akan membuat perkenalan atau
mengumumkan kapan acara berlangsung. Agar bisa berjalan dengan mulus, inisiatif ini
bisa memanfaatkan saluran-saluran promosi seperti pengumuman di media sosial, blog,
dan melalui partner yang ditunjuk.

2. Launching

Melansir laman Digital Magazine UK, inilah tahap di mana acara diumumkan secara
resmi melalui press release atau partnership. Diharapkan setelah resmi diumumkan
penjualan tiket bisa meningkat atau bahkan habis. Contohnya, ketika sebuah konser
musik akan diselenggarakan, biasanya pihak promotor dan artis terkait perlu
membuat press release. Selain itu ada juga press conference mengenai konser yang akan
diluncurkan.

3. Day to day marketing

Perlu ada day-to-day activity guna terus menumbuhkan awareness di benak publik terkait


acara. Caranya bisa dengan mempromosikan acara melalui promosi berbayar, diskon
untuk early birds, dan juga mem-posting hal-hal terkait acara secara rutin di media sosial,
blog, dan email.

4. Last call

Pada tahap ini, promosi mengenai sebuah acara menjadi semakin gencar. Penyelenggara
harus mendapatkan awareness dengan cara berkomunikasi langsung kepada audiens.
Influencer juga bisa dimanfaatkan untuk memberi pengumuman tentang urgensi acara
yang akan diselenggarakan. Strategi event marketing bisa berhasil jika elemen satu ini
menjalankan fungsinya dengan baik. Segala hal yang bersangkutan dengan teknis dan
SDM sangat penting demi kesuksesan sebuah acara. Evaluasi setelah acara selesai juga
harus dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan keberhasilan acara itu sendiri.

Pengelolaan
Dalam membuat event, melibatkan strategi komunikasi pemasaran dengan
menggunakan word of mouth dan juga melibatkan strategi event. Dalam membuat
perencanaan event ada beberapa hal atau langkah yang harus dilakukan, yaitu
menentukan tujuan event, tempat pelaksanaan, target pengunjung, rencana publikasi
untuk mencapai jumlah target pengunjung, pemilihan peserta tenant/booth, konsep acara
dan biaya atau pengeluaran.
Tahap perencanaan dimulai dengan rapat, yang meliputi penyampaian ide atau
gagasan dalam menentukan tema acara. Planning dapat diartikan juga sebagai pemilihan
atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijakan, program,
system, budget dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Sebelum menyusun rencana, kami harus melihat terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapai, dalam hal ini adalah event yang akan dilaksanakan. Jika event yang akan
dilaksanakan bazaar, maka organisasi/perusahaan harus membuat perencanaan tempat
yang akan digunakan untuk event, pembentukan panitia, target konsumen, penyusunan
budget, susuanan acara, tenaga penjual, publikasi dan lain-lain. Selain itu perlu adanya
perencanaan waktu, dimana kami harus menentukan kapan waktu yang tepat dalam
merencanakan event tersebut dan menentukan kerjasama dengan pihak lain, misalnya
sponsor, jika dibutuhkan.
Setelah membuat perencanaan event, kami harus membuat susunan panitia event.
Dalam setiap event pasti dibutuhkan tim untuk menyukseskan event tersebut sehingga
berjalan sesuai tujuan dan keinginan penyelenggaraan yang telah ditetapkan saat proses
perencanaan. Pada tahap pra event ini juga dilakukan rundown. Tahapan ini bertujuan
untuk merealisasikan perencanaan dan pengorganisasian yang telah dibentuk agar
perencanaan dan pengorganisasian tidak sia-sia. Hal yang tidak kalah penting dilakukan
sebelum event berlangsung adalah Press Release. Calon pengunjung bisa mendapatkan
informasi yang bersifat general seperti lokasi event, kapan event berlangsung.
BAB III

PENGELOLAAN EVEN/KEGIATAN PEMASARAN

A. Siklus 1

1. Perencanaan even/kegiatan pemasaran offline

2. Apa yang dipasarkan


Produk yang kelompok kami buat adalah Bread Pops. Bread Pops dipilih
karena sesuai dengan perilaku target pasar kelompok kami yaitu mahasiswa.
Biasanya mahasiswa membutuhkan snack untuk menopang kegiatan menugas
mereka di kos atau asrama mereka. Maka dari itu kelompok kami memilih Bread
Pops sebagai produk usaha kami. Cara pemasaran kami menggunakan sosial media
untuk menginformasikan kepada para konsumen di mana dan kapan kami akan
membuka stand. Saat kami berjualan disekitar kampus target pasar kami adalah
mahasiswa, dan saat berjualan di Car Free Day target pasar kami adalah anak anak
dan ibu ibu yang menyukai snack manis/dessert.
Cara membuat Bread Pops adalah:
- Membuat adonan dari campuran tepung terigu, ragi instan, baking powder,
gula, garam, air, margarin, dan juga kuning telur.
- Setelah adonan kalis, adonan didiaman sampai mengembang. Setelah
mengembang , adonan dibentuk bulat bulat dan didiamkan selama 15 menit.
- Setelah 15 menit, adonan mulai digoreng menggunakan api kecil sampai
golden brown.
- Setelah Bread Pops selesai digoreng, Bread Pops siap untuk diberi topping
sesuai pesanan dan dipacking.
Dalam proses pembuatan dan pemasaran produk dilakukan oleh seluruh
anggota kelompok. Mulai dari membuat pamflet, membuat adonan, mempacking
produk hingga mengantarkan produk sampai ke konsumen.
BAB IV

IMPLEMENTASI SIKAP

Selama kegiatan produksi berlangsung, berikut ini sikap sikap yang menginternalisasi
semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan :

- Bangun pagi untuk membeli bahan bahan untuk produksi.


- Menghitung HPP dan menghitung modal yang akan dikeluarkan agar mencapai
prinsip ekonomi yaitu “bisa mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan
usaha minimal”.
- Tidak meminta modal dari orang tua.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kegiatan Pemasaran secara offline sangat membantu kami dalam meningkatkan


semangat berwirausaha. Kegiatan ini juga membantu kami para mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman sebagai enterpreneur sehingga kami mempunyai pilihan
karir selain menjadi tenaga pendidik ataupun pegawai di suatu organisasi.

Kegiatan pemasaran offline memiliki beberapa kendala contohnya, di Car Free Day
pengunjung biasanya memilih untuk membeli makanan berat untuk sarapan sehingga
sedikit sulit untuk memasarkan produk dessert di Car Free Day.

B. Saran

Upaya untuk meminimalisir kendala yang terjadi adalah dengan menghias topping
pada Bread Pops agar lebih menarik dan meletakkannya pada wadah tertutup namun
transparan sehingga anak anak tertarik untuk membeli.

Anda mungkin juga menyukai