Anda di halaman 1dari 54

SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA KOPERASI


UNIT DESA (KUD) TALANG SUBUR DESA TALANG MULYA
KEC.BATANG CENAKU KAB.INDRAGIRI HULU

Di susun dan di ajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Riau

Oleh:
UMI TARI KURNIA NINSIH
185310533

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
ABSTRAK

Penelitian ini di lakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Di


Desa Talang Mulya Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu. Tujuan
di lakukannya penelitian di koperasi ini adalah untuk mengetahui apakah
penerapan perlakuan akuntansi pada koperasi ini telah sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berterima umum.
Jenis dan sumber data yang di kumpulkan pada Koperasi Unit Desa
Talang Subur di dapatkan dari data primer dan data sekunder, yaitu berupa
keterangan lisan dan tulisan dari data-data laporan keuangan yang di dapatkan dari
koperasi tersebut. Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan
teknik wawancara dan dokumentasi yang kemudian di analisis menggunakan
metode deskriptif yaitu membandingkan antara teori dan fakta lapangan dengan
data sekunder yang telah di ambil dan di beri kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan yang di lakukan oleh
peneliti. Memperoleh kesimpulkan bahwa Koperasi Unit Desa (KUD) Talang
Subur Di Desa Talang Mulya Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri
Hulu belum sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. KUD Talang
Subur belum membuat penyisihan piutang tak tertagih dan jurnal reklasifikasi
hutang jangka panjang.
Kata kunci: Koperasi Unit Desa, Penerapan Akuntansi, Prinsip Akuntansi
Berterima Umum.

i
ii

ABSTRACT
This study was carried out at the Talang Subur Village Unit Cooperative
(KUD) in the Batang Cenaku District of the Indragiri Hulu Regency's Talang
Mulya Village. Finding out whether the cooperative's accounting treatment is
applied in accordance with generally accepted accounting standards is the goal
of the research carried out there.
The Talang Subur Village Unit Cooperative collects both primary and
secondary data, both in the form of verbal and written declarations based on
financial report information acquired from the cooperative. This study used
interviewing and documenting approaches to gather data, which was
subsequently evaluated using descriptive methods, i.e., contrasting theory and
field data with taken-from-secondary-data that had been assigned conclusions.
Based on the results of the study and a description of the discussion
carried out by the researcher. It was concluded that the Talang Subur Village
Unit Cooperative (KUD) in Talang Mulya Village, Batang Cenaku Subdistrict,
Indragiri Hulu Regency was not in accordance with generally accepted
accounting principles. KUD Talang Subur has not made allowance for doubtful
accounts and long-term debt reclassification journal.
Keywords: Village Unit Cooperatives, Accounting Application, Generally
Accepted Accounting Principles.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Koperasi adalah suatu lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha

serta pelayanan yang sangat membantu dan di butuhkan oleh anggota koperasi dan

masyarakat. Koperasi di jadikan Wadah bagi orang-orang untuk berbagi ide dan

pengalaman tentang memulai dan menjalankan bisnis untuk membantu mereka

mengembangkan gerakan ekonomi kerakyatan yang kuat dan mandiri yang dapat

membantu komunitas mereka tumbuh.

Berdasarkan UU No.25 bab 1 ayat 1 tahun 1992 tentang perkoperasian

Koperasi adalah badan usaha yang terdiri dari orang perseorangan atau badan

hukum koperasi yang kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Gerakan

koperasi adalah gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Dengan tujuan untuk meningkatkan dan memajukan kesejahteraan perekonomian

anggota koperasi dan masyarakat, serta ikut membantu pemerintah dalam

mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur serta juga

meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia.

Asas-asas koperasi merupakan landasan dasar yang berlaku bagi kegiatan

koperasi sebagai badan usaha, pergerakan ekonomi rakyat. Prinsip koperasi

meliputi: sukarela, terbuka, pengelolaan anggota yang demokratis, pembagian

yang adil dari sisa hasil usaha (SHU) sesuai dengan skala layanan operasi masing-

masing anggota, memberikan layanan terbatas pada modal, dan kemandirian.


4

Dalam mengembangkan koperasi, prinsip pendidikan koperasi dan kerjasama

antar koperasi juga harus diterapkan.

Koperasi sebagai salah satu badan usaha yang bersifat sosial dengan tujuan

utama meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat, memiliki

karakteristik yang berbeda dengan badan usaha milik negara dan swasta. Ciri

utama koperasi adalah pengelolaan dan kelangsungan yang di kendalikan oleh

anggotanya, sehingga kekuasaan tertinggi yaitu para anggota dengan melakukan

rapat tahunan. Ciri lainnya yaitu anggota koperasi memiliki indentitas ganda

dengan anggota sebagai pemilik dan serta sekaligus pengguna jasa koperasi.

Sebagai bukti tanggung jawab, koperasi harus menyusun laporan

keuangan sebagai salah satu sumber informasi yang relevan dan dapat di andalkan

untuk pengambilan keputusan, perencanaan maupun pengendalian koperasi.

Laporan keuangan koperasi mempunyai perbedaan dengan laporan keuangan pada

badan usaha lainnya. Badan usaha koperasi adalah suatu badan usaha yang dapat

di manfaatkan oleh anggotanya. Perbedaan laporan keuangan koperasi dan badan

lainnya salah satunya terletak pada perkiraan modal koperasi yang bersumber dari

simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, modal penyertaan,

sumbangan, cadangan, dan sisa hasil usaha.

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pelaporan, dan

interpretasi informasi keuangan perusahaan, yang digunakan sebagai dasar untuk

memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan. Siklus akuntansi terdiri

dari mencatat semua transaksi dalam jurnal, memposting jurnal ke buku besar,
5

menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan, menganalisis dan menyiapkan

data penyesuaian, menyiapkan kertas kerja akhir periode, dan membuat jurnal

penyesuaian, kemudian menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.

Ada dua jenis dasar pengakuan transaksi dalam laporan keuangan:

pengakuan akrual dan pengakuan kas. Dalam akuntansi akrual, transaksi yang

memiliki dampak keuangan pada entitas ekonomi dicatat pada periode terjadinya

transaksi. Pengakuan berbasis kas, di sisi lain, adalah transaksi yang

mempengaruhi transaksi keuangan dan diakui pada saat kas dan setara kas

diterima atau dikeluarkan.

Laporan keuangan koperasi membantu menentukan posisi keuangan

koperasi. Laporan tersebut berisi berbagai informasi tentang perubahan status,

kinerja dan situasi keuangan, dan membantu dalam pengambilan keputusan

strategis mengenai pengembangan koperasi. Pengguna dapat memahami status

keuangan asosiasi dari informasi penyelesaian dan mengetahui kinerja bisnis

asosiasi untuk periode tertentu. Agar laporan keuangan mudah dipahami dan

menjelaskan informasi yang jelas, maka sebaiknya disusun dengan menggunakan

acuan atau kebijakan akuntansi dan standar akuntansi yang berlaku.Laporan

keuangan koperasi yang berpanduan pada SAK ETAP mencakup informasi yang

dapat di pahami, materialitas, relevan, substansi mengungguli bentuk,

kelengkapan, pertimbangan sehat, keandalan, tepat waktu, keseimbangan antara

biaya dan manfaat. Maka laporan keuangan koperasi tersebut di susun sesuai

dengan standar dan prinsip akuntansi. Laporan keuangan koperasi berdasarkan


6

acuannya yaitu meliputi neraca, laporan sisa hasil usaha, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur merupakan (koperasi) yang

bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan unit simpan pinjam (USP)

yang di bentuk dalam satu himpunan kelompok yang memiliki usaha yang sama

dengan beranggotakan 674 orang, yang berarti terdapat 674 kavling perkebunan

kelapa sawit yang di miliki oleh masing-masing anggota. Yang mana luas lahan

kelapa sawit 1,348 hektar (Ha).

Dasar pencatatan yang di terapkan oleh (KUD) Talang Subur yaitu

menggunakan pencatatan berbasis akrual, hal tersebut menunjukan bahwa

pengakuan transaksi dan peristiwa lainnya akan di akui pada saat terjadinya

transaksi tersebut. Jadi pendapatan usaha simpan pinjam (USP) akan di akui pada

saat transaksi pembayaran angsuran pinjaman terjadi.

Proses akuntansi pada (KUD) Talang Subur Desa Talang Mulya

Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu tersebut di mulai dengan

melakukan pengumpulan bukti-bukti transaksi saat transaksi tersebut terjadi.

Yakni berupa kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, nota, dan sebagainya.

Setelah pengumpulan bukti proses selanjutnya yaitu melakukan pencatatan

transaksi tersebut ke dalam laporan harian kas (lampiran 6), selanjutnya

melakukan penyusunan laporan rekapitulasi bulanan, dari laporan bulanan

tersebutlah dapat di susun laporan keuangan koperasi yaitu meliputi laporan

neraca (lampiran 1), laporan perhitungan hasil usaha (lampiran 2), laporan
7

perubahan modal (lampiran 3), dan laporan arus kas (lampiran 4), terakhir

koperasi membuat catatan atas laporan keuangan koperasi selama periode

akuntansi (lampiran 5).

Dalam penyajian piutang KUD Talang Subur pada neraca tahun 2019 dan

2020, koperasi tidak melakukan penyisihan piutang tak tertagih. Di dalam pos-pos

pada neraca koperasi terdapat perkiraan piutang usaha yaitu simpan pinjam pada

tahun 2019 sebesar Rp. 2.000.263.771,- dan pada tahun 2020 sebesar Rp.

1.460.344.012,- . piutang lain-lain yang terdiri dari dana RKO Analisa daun dan

ADM UMUM, dana RKO kawal TBS, talangan pinjaman bank anggota, dan

piutang sementara. Pada tahun 2019 sebesar Rp. 2.198.423.206,- dan pada tahun

2020 sebesar Rp. 1.630.240.953,-.

Rencana kerja operasional (RKO) merupakan rencana kerja operasional

atau anggaran biaya yang di keluarkan selama setahun sekali. Hal ini merupakan

penegasan dari rencana pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK) sebagai alat

pengawasan dan pengendali pelaksanaan (RAPBK) dalam setiap tahunnya yang di

sesuaikan dengan situasi dan kondisi koperasi.

Koperasi tidak memperlihatkan adanya akun penyisihan untuk piutang

yang mungkin tidak dapat tertagih, sehingga koperasi beranggapan bahwa semua

piutang dapat tertagih (Lampiran 1).

Kewajiban jangka Panjang yang di sajikan di dalam neraca pada tahun

2019 sebesar Rp. 2.673.666.657,- dan pada tahun 2020 sebesar Rp.
8

1.857.487.388,- (Lampiran 1) koperasi tidak membuat jurnal reklasifikasi untuk

hutang yang jatuh tempo pada periode berikutnya.

Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan di latar belakang masalah maka

penulis tertarik untuk melakukan lebih lanjut penelitian tersebut untuk memahami

dan mengungkapkannya alam bentuk proposal, dengan judul “Analisis

penerapan akuntansi pada Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa

Talang Mulya Kec. Batang Cenaku Kab. Indragiri Hulu”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas maka

penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan

akuntansi pada Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur telah sesuai dengan

prinsip- prinsip akuntansi yang berterima umum”.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang ingin di capai adalah untuk mengetahui kesesuaian

penerapan akuntansi pada KUD Talang Subur Desa Talang Mulya Kecamatan

Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang di peroleh bagi beberapa pihak dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagi penulis
9

Di harapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis

dalam hal penerapan akuntansi dalam pengukuran, penilaian, dan penyajian

laporan keuangan koperasi.

b. Bagi pihak pengurus Koperasi Talang Subur

Di harapkan dapat memberikan informasi dan di jadikan sebagai

pertimbangan serta bahan masukan dalam usaha perbaikan dan penyempurnaan

dalam penyajian laporan keuangan koperasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berterima umum.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lainnya khususnya

yang menyangkut akuntansi perkoperasian.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sebagai pedoman dalam penulisan pembahasan skripsi ini akan di bagi

menjadi V (lima) bab, kemudian terbagi menjadi beberapa subbab sebagai berikut:

Bab I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Dalam bab ini merupakan landasan teoritis mengenai permasalahan yang

di bahas meliputi pengertian koperasi, tujuan dan prinsip koperasi,

pengertian akuntansi, konsep dan prinsip akuntansi, siklus akuntansi,

karakteristik laporan keuangan koperasi, perbedaan koperasi dan badan


10

usaha lainnya, tujuan penyusunan laporan keuangan, penyajian laporan

neraca, penyajian laporan arus kas, laporan perubahan modal/ekuitas,

penyajian catatan atas laporan keuangan dan di akhiri dengan hipotesis.

Bab III: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini yaitu menjelaskan desain penelitian: mengidentifikasi,

definisi operasional, dan pengukuran variable, jenis dan sumber

datametode pengumpulan data, populasi sampel dan Teknik

penyampelannya, serta analisis data yang di gunakan.

Bab IV:HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan untuk gambaran umum koperasi, deskripsi

data, struktur organisasi, hasil analisis data, serta hasil penelitian, dan

aktivitas yang di jalankan koperasi.

Bab V: SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran

yang di dapat dari hasil penelitian yang dapat di gunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi koperasi.


BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Telaah Pustaka

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi sudah menjadi kebutuhan dan sangat bermanfaat untuk setiap

orang maupun pihak yang terlibat dalam suatu badan usaha maupun yang tidak

terlibat secara langsung kedalam badan usaha tersebut. Akuntansi sering kali di

sebut sebagai bahasa perusahaan guna untuk memberikan data-data keuangan

perusahaan yang dapat di gunakan dalam pengambilan keputusan. Definisi

akuntansi di jelaskan oleh berbagai para ahli, meskipun demikian, tidak

mengurangi arti dan tujuan dari definisi akuntansi tersebut karena meskipun

berbeda penjelasan tetapi tetap memiliki arti dan tujuan maksud yang sama.

Definisi akuntansi menurut American accounting association (AAA) dalam

Lantip (2016) adalah sebagai berikut:

akuntansi merupakan suatu proses mengidentifikasian, pengukuran, dan


pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya sebuah penilaian
dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka para pengguna
yang membutuhkan serta menggunakan informasi tersebut.
Pengertian akuntansi menurut Accounting Principle Board (APB) Statement

No. 04 dalam Zamzami (2017) adalah sebagai berikut:

Akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan informasi

kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang kemudian dapat di

pergunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.


12

Pengertian akuntansi menurut Bahri (2016) adalah sebagai berikut:

Akuntansi merupakan suatu seni pengumpulan, pengidentifikasian,


pengklasifikasian pencatatan transaksi, serta suatu kejadian yang
berhubungan dengan keuangan, sehingga menghasilkan informasi
keuangan atau juga di sebut laporan keuangan yang dapat di gunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengertian akuntansi menurut Warren dkk (2017) adalah sebagai berikut:

Akuntansi merupakan suatu system informasi yang menghasilkan laporan

kepada pihak-pihak yang berkepentingngan dengan aktivitas ekonomi dan

kondisi suatu perusahaan.

Pengertian akuntansi menurut Kieso, dkk (2016) adalah sebagai berikut:

Akuntansi merupakan suatu system informasi yang mengidentifkasikan,

mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu

organisasi kepada para pihak-pihak yang berkepentingan.

Dari beberapa penjelasan mengenai pengertian akuntansi di atas, dapat kita

simpulkan bahwa akuntansi adalah suatu sistem informasi berupa data kuantitatif

yang membantu dalam pengambilan keputusan oleh pihak internal maupun

eksternal.

2.1.2 Konsep Dan Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi

Konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar akuntansi adalah acuan yang di

gunakan untuk menyusun standar akuntansi yang nantinya akan di gunakan dalam

sebuah proses akuntansi tersebut. Dalam menghasilkan laporan keuangan yang

akurat dan valid, maka harus di jalankan prinsip dasar akuntansi dengan sebaik-
13

baiknya, terstruktur, sesuai prosedur serta dapat memenuhi prinsip yang di terima

umum.

Tujuan dari penggunaan dari prinsip akuntansi tersebut adalah guna untuk

menciptakan kesesuaian antara penguna akuntansi satu dengan lainnya. Berikut

adalah prinsip-prinsip dasar akuntansi menurut Samryn (2014) adalah sebagai

berikut:

a. Prinsip biaya historis (historical cost principle)

Biaya historis di sebut juga sama dengan harga perolehan, di gunakan untuk

memncatat harga perolehan dalam asset, liabilitas, ekuita dan biaya. Yang

berarti bahwa pencatatan informasi akuntansi di dasarkan pada biaya

sesungguhnya.

b. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle)

Prinsip pengakuan pendapatan yaitu jumlah kas yang di terima dari

penjualan pihak lain.

c. Prinsip mempertemukan (matching principle)

Prinsip tersebut adalah akibat adanya biaya dan pendapatan yang terjadi

karena timbul biaya tersebut,artinya yaitu perusahaan harus menghitungkan

biaya-biaya yang sudah menjadi beban meskipun biaya tersebut belum di

keluarkan dan juga perusahaan harus menghitung pendapatan meskipun

belum di terima selama periode berjalan.

d. Prinsip konsistensi (consistency principle)

Arti dari prinsip konsistensi yaitu segala pencatatan, prosedur, dan metode

dalam proses pengelolaan informasi akuntansi harus di lakukan secara


14

konsisten dan berkesinambungan serta mengikuti perubahan metode dari

tahun ketahun yang sudah di tetapkan.

e. Prinsip pengungkapan penuh (full disclousure principle)

Prinsip ini mengatur dalam penyajian informasi yang lengkap dalam

informasi akuntansi atau laporan keuangan.

Adapun konsep akuntansi yang harus di pegang penuh oleh para akuntan

dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyusunan laporan keuangan,

menurut Horngren dan Harrison (2013) sebagai berikut di antaranya:

1. Konsep entitas usaha

Satuan unit usaha yang berdiri sendiri merupakan entitas usaha atau satuan

usaha ketika data ekonomi perlu di siapkan. Entitas usaha harus di

identifikasi supaya akuntan dapat menentukan data ekonomi mana yang

harus di analisis, di catat, dan di ikhtisarkan dalam laporan.

2. Konsep biaya

Merupakan konsep dasar dalam membukukan harga perolehan atau biaya ke

dalam catatan akuntansi untuk bangunan tersebut. Dalam penggunaan

konsep biaya melibatkan 2 konsep akuntansi penting lainnya, yaitu

objektivitas dan unit pengukuran.

a. Konsep objektivitas (objectivity concept)

Mengharuskan bahwa catatan dan laporan akuntansi harus di dasarkan

pada bukti objektif.

b. Konsep unit pengukuran (unit of measure concept)


15

Mengharuskan data ekonomi di catat dalam satuan mata uang. Uang

merupakan salah satu unit pengukuran yang biasa di gunakan dan nilai

dapat memungkinkan keseragaman dalam pencatatan serta pelaporan

data informasi keuangan.

2.1.3 Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi merupakan gambaran suatu proses dalam pencatatan,

pengklasifikasian, pengidentifikasian, pengukuran transaksi keuangan perusahaan

serta menyusun laporan keuangan sehingga menjadi informasi keuangan yang

dapat di pertanggungjawabkan serta dapat di terima umum prinsip dan kaidah

akuntansi, metode, prosedur dan teknik yang mencakup ruang lingkup akuntansi

pada periode tertentu.

Gambar 2.1

SIKLUS AKUNTANSI
Pencatatan Memposting

BUKTI JURNAL
TRANSAKSI BUKU BESAR
TRANSAKSI

Penutupan/penyesuaian Kembali Pengikhtisaran

NERACA LAJUR NERACA


16

LAPORAN
KEUANGAN
Sumber: Warren dkk (2017) penyesuaian
17

proses atau siklus akuntansi

1. Transaksi

proses awal atau siklus akuntansi yaitu di mulai dengan adanya transaksi

keuangan suatu perusahaan. Yang di maksud dengan transaksi keuangan yaitu

kejadian yang merubah dan berdampak pada posisi keuangan.

Menurut Kieso dkk (2017) transaksi merupakan pertukaran barang dan jasa

yang di lakukan baik perorangan, perusahaan-perusahaan dan organisasi serja

kejadian lainnya yang memiliki pengaruh atas ekonomi dan bisnis.

2. Bukti transaksi

Bukti transaksi merupakan salah satu dokumen sumber yang penting untuk

menandai bahwa transaksi yang terjadi adalah transaksi yang sah telah terjadi.

Manfaat dari bukti transaksi tersebut yaitu menyediakan berbagai bukti tansaksi

yang sebelumnya telah di lakukan dan bertujuan untuk menghindari kemungkinan

terjadi kesalahan di masa yang datang.

3. Jurnal

Kegiatan pencatatan di lakukan selanjutnya yaitu mencatat bukti transaksi

tersebut ke dalam jurnal.

Menurut Sudarman (2019) jurnal merupakan suatu alat yang di gunakan

untuk mencatat transaksi perusahaan dari bukti transaksi yang di lakukan secara

kronolohis (urutan waktu) dengan menunjukan rekening yang di debit dan di

kredit sesuai jumlah nominalnya masing-masing.


18

Dengan di buatnya jurnal maka akan mempermudah perusahaan untuk

mengetahui rekening/pos yang terpengaruhi oleh transaksi yang terjadi.

Menurut Hery (2016) terdapat 2 jenis jurnal yang dapat di gunakan yaitu:

a. Jurnal umum, di gunakan untuk mencatat segala bentuk transaksi

perusahaan tanpa melihat jenis transaksi yang ada yang tidak terdapat pada

jurnal khusus. Contoh transaksi yang akan di catat di jurnal umum yaitu

transaksi retur pembelian, retur penjualan, dan transaksi lainnya.

b. Jurnal khusus, di gunakan dengan cara menggolongkan beberapa transaksi

khusus yang berhubungan dengan penerimaan kas, pengeluaran kas,

pembelian, dan penjualan.

4. Buku besar

Setelah membuat jurnal Langkah selanjutnya yaitu memposting nya ke

dalam buku besar. Buku besar adalah suatu buku yang berisi kumpulan semua

rekening-rekening atau akun-akun yang terdapat di dalam jurnal yang sudak di

perkirakan sebelumnya.

Menurut Hariyani (2016) definisi buku besar adalah suatu kelompok akun-

akun yang berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Pada umumnya buku besar

dapat di bedakan menjadi 2 bentuk yakni:

a. Bentuk saldo, dapat di sebut juga dengan bentuk 4 kolom.

b. Bentuk skontro, dapat di sebut juga dengan bentuk 2 kolom dan bentuk T.

5. Neraca saldo
19

Proses selanjutnya setelah memposting ke dalam buku besar adalah

pembuatan neraca saldo, dengan tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk

mempermudah pembuatan laporan keuangan dan menguji kesamaan antara debit

dan kredit suatu transaksi.

Menurut Hariyani (2016) neraca saldo merupakan daftar yang berisi saldo-

saldo dari keseluruhan rekening yang terdapat dalam buku besar pasa suatu saat

tertentu.

Neraca saldo di buat sesudah memposting ke dalam buku jurnal, manfaat

membuat neraca saldo yaitu (1) mempermudah dan mempercepat dalam proses

penyusunan laporan keuangan di karenakan tidak perlu untuk membolak-balik

buku besar. (2) menguji apakah pencatatan seluruh rekening sudah sesuai dan

benar pada debit maupun kredit. (3) lebih mudah untuk mengetahui saldo-saldo

pada pos akun-akun laporan keuangan dalam satu halaman sehingga dapat

memudahkan untuk mempelajari hubungan pada masing-masing pos akun satu

dengan lainya.

6. Jurnal penyesuaian (adjustment entries)

Setelah membuat neraca saldo maka langkah selanjutnya yaitu membuat

jurnal penyesuaian. Penyesuaian di lakukan sehubungan dengan penentuan laba

bersih perusahaan, tujuan di lakukan penyesuaian yaitu agar akun aktiva dan

utang dapat menunjukan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode dan agar

akun pendapatan dan biaya menunjukan jumlah yang harus di akui dalam suatu

periode. Guna untuk menyesuaikan selisih catatan dengan keadaan yang


20

sesungguhnya. Menurut Sudarman (2019) jurnal penyesuaian sangat di butuhkan

akhir periode tertentu.

7. Kertas kerja (Neraca lajur)

Dalam membantu menyelesaikan laporan keuangan dan mengurangi

kemungkinan terjadi kesalahan maka dari itu di gunakannya kertas kerja. Sebelum

membuat laporan keuangan dan setelah membuat jurnal penyesuaian yaitu

membuat kertas kerja terlebih dahulu untuk memudahkan pembuatan laporan

keuangan, meringkas, menggolongkan akun-akun yang ada di buku besar serta

mempermudah dalam menelurusuri kesalahan yang mungkin saja terjadi di dalam

membuat laporan keuangan.

8. Laporan keuangan

Hasil dari proses akuntansi atau siklus akuntansi adalah laporan keuangan.

Laporan tersebutlah yang akan memberikan infomasi kuantitatif mengenai

kegiatan usaha suatu organisasi atau perusahaan tertentu kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi keuangan tersebut. Dan dari laporan keuangan juga

sebagai bahan pertanggung jawaban pihak pengelola kepada pihak yang

memberikan dana.

Menurut Hery (2016) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari

serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data yang di dapat dari

transaksi bisnis. Yang mana laporan keuangan terdiri dari sebagai berikut:

a. Laporan laba rugi kompherensif

b. Laporan perubahan modal/ekuitas


21

c. Laporan posisi keuangan

d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan

f. Laporan posisi keuangan pada awal periode kompherensif

g. Jurnal penutup

Setelah membuat laporaan keuangan proses selanjutnya yaitu membuat

jurnal penutup. Jurnal penutup di gunakan untuk menutup akun-akun biasanya

seperti akun pendapatan, biaya-biaya dan prive.

Menurut Sujarweni (2016) jurnal penutup di gunakan untuk menutup akun

nominal di dalam laporan keuangan, setelah dilakukan penutupan tersebut akan

membuat saldo akun yang di tutup menjadi nol semula pada awal periode

akuntansi.

2.1.4 Pengertian Koperasi

Tujuan di dirikannya koperasi untuk memberikan kesejahteraan kepada

anggota khususnya dan pada umumnya masyarakat indonesia. Koperasi adalah

badan usaha yang bersifat sosial yang mengutamakan kesejahteraan anggotanya

dari pada laba keuntungan. Di Indonesia mengenai koperasi di jelaskan dalam UU

No. 17 tahun 2012 yang menjelaskan bahwa: koperasi merupakan badan hukum

yang di bentuk oleh orang-orang atau badan hukum koperasi, yaitu dengan

memisahkan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,

untuk sekedar memenuhi keinginan dan kebutuhan Bersama di bidang ekonomi,

social, budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.


22

Pengertian koperasi di jelaskan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:


Menurut standar akuntansi keuangan No. 27 (2009:27.9) menguraikan definisi
koperasi sebagai badan usaha yang mengorganisasi pendayagunaan dan
pemanfaatan sumber daya ekonomi dari para anggotanya dengan prinsip-prinsip
koperasi dan kaidah usaha ekonomi guna meningkatkan taraf hidup anggota
khususnya dan masyarakat umumnya. Dengan begitu koperasi merupakan gerakan
ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. Koperasi memiliki
karakteristik utama yang membuatnya menjadi beda dengan badan usaha lainnya
yaitu, bahwasannya anggota koperasi dapat memiliki identitas ganda (the dual
indentity of the member) yaitu sebagai pemilik serta sekaligus menjadi pengguna
dari jasa koperasi tersebut (user own oriented firm).
Pengertian koperasi menurut Rudianto (2015) yaitu: Koperasi merupakan

perhimpunan dari sebagain orang-orang yang dengan sukarela mempersatukan

diri guna untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui di

bentuknya suatu badan usaha yang di Kelola secara demokratis.

Menurut Adenk (2013) definisi koperasi adalah sebagai suatu perhimpunan

yang di dirikan oleh beberapa orang atau badan hukum koperasi yang mempunyai

keterbatasan di dalam segi ekonomi yang memiliki tujuan untuk memperjuangkan

dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.

Dari uraian definisi koperasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa segala

macam bentuk koperasi yang di bangun sama-sama mempunyai tujuan yang sama,

yakni untuk mensejahterahkan anggota khususnya dam masyarakat pada

umumnya.

Menurut undang-undang No. tahun 1992 pasal 4 di jelaskan bahwa fungsi

dan peran koperasi di antara lain sebagai berikut:


23

a. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi

anggotanya dan masyarakat umum guna meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan dan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas sumber daya

kehidupan manusia dan masyarakat

c. Mempererat serta memperkokoh perekonomian rakyat untuk dasar kekuatan

dan ketahanan perekonomian nasional

d. Berupaya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional,

yang menjadi usaha Bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan

demokrasi.

Menurut Hasmawati (2013) koperasi di definisikan sebagai badan usaha

yang di gunakan untuk membangun ekonomi masyarakat dengan berdasarkan asas

kekeluargaan. karena hal itulah, keberadaan koperasi di ruang lingkup masyarakat

mempunyai peran ganda, seperti halnya sebagai berikut:

1) Koperasi menjadi Lembaga ekonomi, yang berarti dapat memenuhi Segala

bentuk kebutuhan dan kepentingan kelompok masyarakat yang menjadi

anggotanya.

2) Koperasi menjadi sarana Pendidikan, yang berarti koperasi sebagai upaya

untuk ikut serta dalam mengubah system nilai yang ada dalam masyarakat

pada suatu kebersamaan.

3) Koperasi menjadi penyeimbang, yang berarti koperasi sebagai suatu

pengimbang badan usaha non koperasi


24

4) Koperasi menjadi sarana pendemokrasian masyarakat, yang berarti sebagai

suatu upaya yang di lakukan dalam mencari solusi masalah yang terjadi

untuk kepentingan masyarakat dan anggota, keadilan social dan pemerataan.

Di jelaskan tujuan koperasi di dalam UU No. 25 tahun 1992 pasal 3,

berisikan uraian tentang tujuan koperasi yang berbunyi:

“Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota khususnya


dan umumnya adalah masyarakat, yang artinya koperasi memiliki progtam utama
yakni membangun dan meningkatkan tatanan perekonomian nasional serta
mewujudkan masyarakat yang sejahtera, maju, adil, dan Makmur berlandaskan
pancasila yang ke 5 dan UUD 1945”.
Menurut Handrojogi (2012) mengenai prinsip-prinsip acuan bagi koperasi

melaksanakan nilai-nilai dan tugas dalam praktik koperasi, berikut adalah prinsip-

prinsip koperasi di antaranya:

a. Pengawasan demokratis oleh anggota

Koperasi merupakan organisasi demokratis yang di setiap kegiatanya di

awasi oleh para anggotanya.

b. Anggota yang sukarela dan terbuka

Koperasi yaitu sebuah organisasi yang bersifat sukarela, dan terbuka untuk

semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya serta bersedia

menerima tanggung jawab keanggotaannya.

c. Otonomi dan kemandirian

Koperasi yaitu merupakan organisasi otonom, membantu diri sendiri dan di

awasi oleh para anggotanya.

d. Partisipasi anggota dan kegiatan ekonomi


25

Seluruh anggota memberikan kontribusi berupa modal koperasi dengan adil

serta melakukan pengawasan secara demokratis pada modal tersebut, yang

mana Sebagian modal koperasi adalah milik Bersama anggota koperasi.

e. Pendidikan, pelatihan dan penerangan

Koperasi harus memberikan pelatihan serta Pendidikan untuk para anggota,

wakil-wakil anggota yang terpilih dalam rapat anggota serta manajer dan

karyawan agar mereka dapat melakukan tugas-tugasnya lebih selektif dan

efektif guna mengembangkan koperasinya.

f. Kepedulian terhadap mayarakat

Koperasi melaksanakan sebuah kegiatan untuk mengembangkan masyarakat

sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakan-kebijakan yang telah di

putuskan dalam rapat anggota.

g. Kerja sama antar koperasi

Koperasi harus memberikan pelayanan pada seluruh anggotanya dengan

baik dan mempererat aktivitas koperasi dengan melakukan kerja sama antar

organisasi koperasi, regional, nasional dan internasional.

2.1.5 Tujuan Dan Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi

Menurut Wardayati (2016) tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan

sebuah informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan yang terjadi

pada posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat untuk pengguna

kepentingan dalam pengambilan keputusan.


26

Menurut Harahap (2013) dalam bukunya yang berjudul analisis kritis atas

laporan keuangan menyatakan bahwa “ laporan keuangan bertujuan untuk

memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk di pakai dalam

proses pengambilan keputusan “.

Di dalam suatu badan usaha koperasi, pemiliknya yakni anggota koperasi.

Yang artinya laporan keuangan yang telah di susun terutama digunakan untuk

kepentingan anggota. Karenanya kegiatan koperasi lebih cenderung di tujukan

untuk kepentingan anggota maka di dalam laporan keuangannya harus dapat

memisahkan mana aktivitas yang di lakukan oleh anggota dan yang bukan

anggota. Agar tujuan laporan keuangan tersebut dapat di penuhi maka informasi

yang disajikan pada laporan keuangan koperasi harus memiliki karakteristik agar

laporan keuangan tersebut dapat bermanfaat.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam SAK ETAP (2015) laporan

keuangan harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini:

1. Dapat dipahami

Informasi yang dimuat dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh

pengguna.

2. Relevan

Agar informasi tersebut dapat bermanfaat maka informasi tersebut harus

bersifat relevan, seiring dengan adanya kebutuhan para yang berkepentingan

dalam mengambil keputusan.

3. Materialitas
27

Informasi tersebut haruslah di anggap penting

4. Keandalan

Informasi tersebut harus memiliki kualitas yang andal, artinya bebas dari

salah saji yang material.

5. Substansi Mengungguli Bentuk

Segala transaksi yang ada dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan

realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukum.

6. Petimbangan sehat

Pertimbangan sehat yaitu sama dengan unsur kehati-hatian, Ketika hendak

melakukan sebuah pertimbangan yang dilakukan dalam kondisi

ketidakpastian.

7. Kelengkapan

Informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan harus lengkap.

8. Dapat dibandingkan

Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode

dalam mengidentifikasi suatu kinerja keuangan yang ada.

a. Tepat waktu

Tepat waktu dalam menyajikan informasi laporan keuangan dalam

mengambil keputusan.

b. Keseimbangan antara biaya dan manfaat

Manfaat dari informasi yang di hasilkan dalam laporan keuangan harus

melebihi biaya penyusunannya.


28

Menurut Peraturan mentri koperasi dan usaha kecil menengah republik

Indonesia No. 13 (2015:12) laporan keuangan yaitu suatu bentuk pertanggung

jawaban pengurus koperasi dalam mengolah sumber daya yang di tugaskan

kepada mereka. komponen dari laporan keuangan tersebut yakni meliputi:

1. Neraca merupakan laporan yang berisi informasi mengenai posisi keuangan,

meliputi sifat dan jumlah harta atau sumber daya usaha simpan pinjam

koperasi, kewajiban kepada pemberi pinjaman dan penyimpan serta ekuitas

pemilik dalam sumber daya usaha simpan pinjam koperasi pada saat

tertentu, terdiri dari komponen asset, kewajiban dan ekuitas.

2. Laporan perhitungan hasil usaha merupakan laporan yang memberikan

informasi mengenai perhitungan tentang penghasilan dan beban.

3. Laporan perubahan ekuitas merupakan penambahan atau pengurangan

komponen ekuitas koperasi dalam suatu periode tertentu

4. Laporan arus kas merupakan informasi tentang perubahan historis atas kas

dan setara kas koperasi yang menunjukan secara terpisah perubahan yang

terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan

aktivitas pendanaan.

5. Catatan atas laporan keuangan merupakan tambahan informasi yang telah di

sajikan ke dalam laporan keuangan yaitu berisi tentang penjelasan naratif

atau rincian jumlah yang di sajikan dalam laporan keuangan dan informasi

pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

2.1.6 Penyajian Laporan Posisi Keuangan


29

Menurut Sudarman (2019) neraca yaitu salah satu unsur dari laporan

keuangan untuk mengetahui posisi keuangan pada saat tertentu. Neraca adalah

laporan yang menjelaskan mengenai harta, hutang serta modal dalam suatu

instansi perusahaan pada periode tertentu yang di susun secara teratur. Unsur-

unsur yang terdapat dalam laporan neraca yaitu di antara lain:

1. Asset

Menurut Hariyani (2016) asset merupakan harta kekayaan perusahaan yaitu

seperti: kas, piutang usaha, piutang wesel. Perlengkapan, biaya-biaya di bayar di

muka, peralatan, Gedung, tahan dan lainnya. Terdapat 2 macam- macam asset di

antaranya:

a. Asset lancar

Menurut IAI (2015) asset lancar merupakan asset yang di gunakan dan

bermanfaat dalam waktu singkat serta dapat di konversikan ke dalam bentuk uang

kas dalam waktu yang tidak lebih dari 1 tahun. Asset lancer terdiri dari:

a) Kas dan setara kas

Kas dan setara kas bersifat likuid yang berjangka pendek dan dapat

menyajikan kas dengan nilai yang signifikan dengan cepat. Kas dan setara kas

pada neraca, Penggunaan kas dan setara kas di neraca tidak dibatasi oleh kas dan

setara kas pemilik koperasi. Misalnya: setara kas meliputi giro, deposit, cek dan

surat berharga lainnya.

b) Piutang
30

Piutang yang terjadi akibat adanya penjualan atau penyerahan jasa kepada

anggota koperasi dan non anggota yang harus di pisahkan agar dapat memberikan

informasi seberapa besar manfaat yang di berikan kepada anggota koperasi.

Piutang termasuk asset lancar dan merupakan suatu hal yang sangat penting

karena menunjukan tingkat likuiditas perusahaan yang di harapkan dapat di

cairkan dalam waktu kurang dari 1 tahun. Piutang tersebut memiliki nilai yang

tinggi karena timbul akibat kegiatan utama perusahaan. Oleh karena itu terkadang

timbul suatu masalah yang sudah menjadi bagian dari konsekuensi adanya

kebijakan yang di pilih dan di gunakan oleh perusahaan, misalnya kebijakan

kredit yaitu keadaan di mana perusahaan tidak dapat menagih Sebagian dari

piutangnya.

Piutang yang tidak dapat ditagih dapat menyebabkan perusahaan harus

melakukan perlakuan akuntansi piutang yang tepat untuk mengelola piutang, hal

tersebut di lakukan agar nilai piutang yang di sajikan adalah nilai yang benar-

benar dapat di tagih oleh perusahaan. Jika pada situasi tertentu sebuah piutang

usaha di indikasi tidak akan tertagih maka koperasi dapat menerapkan 2 (dua)

metode penghapusan untuk di bebankan ke dalam beban operasional.

Menurut Warren, dkk (2015) metode yang dapat di gunakan untuk piutang
tak tertagih yaitu metode penyisihan dan metode penghapusan langsung. Metode
penyisihan (allowed method), merupakan pencatatan kerugian piutang tidak
menunggu sampai langganan atau debitur benar- benar tidak mampu membayar,
melainkan dengan memperkirakan jumlah piutang yang kemungkinan tidak dapat
di bayar oleh debitur, hal ini dapat di sebut dengan mencatat beban atas dasar
estimasi. Sedangkan metode penghapusan langsung (direct write off method),
yaitu perusahaan melakukan pencatatan kerugian Ketika debitur sudah tidak dapat
lagi membayar piutang tersebut.
c) Persediaan
31

Menurut IAI (2015) persediaan merupakan barang yang di beli dan miliki
oleh koperasi lalu di jual Kembali, persediaan juga merupakan barang yang di
produksi, atau barang dalam penyelesaian yang masih di produksi oleh entitas
yang juga termasuk bahan serta perlengkapan yang di gunakan pada proses
produksi.
d) Investasi atau penyertaan

Dalam Peraturan mentri koperasi dan usaha kecil dan menengah republik

Indonesia No. 11/ per/ M.KUKM/ IX/ 2015 Investasi atau penyertaan adalah

sejumlah uang atau barang modal yang dapat di nilai dengan uang yang di

tanamkan oleh pemodal, untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan

koperasi dalam meningkatkan kegiatan usaha koperasi.

b. Asset tetap

Asset tetap menurut Hariyani (2016) merupakan harta yang di miliki

perusahaan yang dapat di gunakan lebih dari 1 tahun. Aktiva tetap memiliki

jangka waktu lebih lama yang di gunakan dalam kegiatan koperasi dan tidak

untuk di perjual belikan. Asset tetap di nilai sebesar harga perolehan lalu di

kurangi oleh akumulasi penyusutan.

c. Asset lain-lain

Asset lain-lain merupakan asset yang tidak layak di gunakan dalam asset

lancar, investasi dan penyertaan, asset tetap tidak berwujud. Biasanya di koperasi

asset lain-lain di gunakan untuk mengungkapkan asset selain asset lancar dan

asset tetap.

2. Kewajiban
32

Merupakan kewajiban koperasi kepada pihak luar yang timbul akibat

adanya transaksi kredit. Kewajiban terbagi menjadi 2 di antaranya:

a. Kewajiban jangka Panjang

Kewajiban yang timbul dari pembelian barang dan jasa dari anggota dan

bukan anggota atau koperasi lainnya. Seringkali, kewajiban jangka panjang juga

terjadi karena koperasi berjuang untuk menutupi kerugian mereka. Dalam standar

akuntansi keuangan, kewajiban jangka panjang mencakup pinjaman bank dan

kewajiban jangka panjang lainnya.

b. Kewajiban jangka pendek

Kewajiban jangka pendek meliputi hutang usaha, hutang bank, hutang

pajak, hutang simpan pinjam, hutang dana bagian SHU dan lainnya.

3. Modal

Modal adalah hasil dari sejumlah uang yang signifikan yang diinvestasikan

dalam sumber daya ekonomi koperasi atau perbedaan antara aset dan kewajiban.

Dalam koperasi, dana yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,

sumbangan, cadangan, dan sisa hasil usaha tahun berjalan dan tahun sebelumnya

telah dialokasikan.

Menurut Warren, dkk (2017), modal adalah kumpulan uang atau komoditas

yang menjadi milik suatu perusahaan setelah semua kewajiban dipenuhi.

Beberapa karakteristik dalam penyajian modal koperasi yang di atur dalam

standar akuntansi keuangan yaitu di antaranya:


33

1. Modal anggota

2. Modal penyertaan

3. Modal sumbangan

4. Dana cadangan

2.1.7 Penyajian Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Menurut undang-undang No. 25 pasal 45 SHU sisa hasil usaha adalah

penghasilan koperasi yang di peroleh dalam satu tahun buku lalu di kurangi

dengan biaya penyusutan serta kewajiban lainnya. Dalam penyajian nya laporan

sisa hasil usaha mencakup informasi tentang pendapatan dan beban-beban dalam

periode tertentu. Sisa hasil usaha di dapatkan dari hasil usaha kepada anggota dan

non anggota. Pendapatan yang di peroleh dari anggota maupun non anggota harus

di pisahkan, tujuan di pisahkannya pendapatan tersebut ialah:

1. Mengidentifikasi keuntungan menjadi anggota koperasi.

2. Menentukan derajat keterkaitan antara usaha koperasi dengan usaha

anggotanya.

3. Menetapkan pembagian SHU dari anggota dan non anggota yang

menerapkan pajak penghasilan dan pembagian SHU.

2.1.8 Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menyajikan laba atau

rugi suatu entitas dalam waktu periode tertentu. Laporan tersebut harus di lakukan

oleh koperasi guna untuk mengetahui kenaikan dan penurunan aktiva bersih

periode tertentu berdasarkan pada acuan pengukuran yang di pakai.


34

Menurut ikatan akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013) entitas dalam

menyajikan laporan perubahan ekuitas yaitu menunjukan:

1) Laba atau rugi pada periode tertentu

2) Pendapatan dan beban yang di akui secara langsung dalam ekuitas

3) Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi

dan koreksi kesalahan yang di akui.

4) Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat

awal dan akhir dari suatu periode, di ungkapkan secara terpisah, perubahan

yang di maksud berasal dari:

a. Laba atau rugi

b. Pendapatan dan beban yang telah di akui langsung dalam ekuitas

c. Jumlah investasi, deviden, serta distribusi lain ke dalam pemilik ekuitas.

2.1.9 Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menurut Rudianto (2012) adalah suatu

informasi tambahan yang harus di jelaskan mengenai berbagai hal yang terkait

secara langsung dengan laporan keuangan yang telah di sajikan oleh suatu entitas

tertentu.

Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang di susun mengenai

laporan keuangan yang telah di sajikan, berupa penjabaran yang di perlukan

dalam lapora keuangan yang ada untuk menjelaskan penyebabnya.

Tujuan dari pencatatan tersebut agar pengguna dapat memahami data yang

telah di sajikan, catatan atas laporan keuangan memuat informasi tambahan


35

mengenai pos-pos neraca dalam perhitungan hasil usaha. Menurut Ikatan Akuntan

Indonesia (2013) catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi

sebagai berikut:

1. Pernyataan bahwa dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang di gunakan sudah sesuai dengan kebijakan akuntansi yang

signifikan.

2. Mengungkapkan informasi yang di syaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak

di sajikan dalam laporan keuangan.

3. Informasi tambahan yang tidak di sajikan dalam laporan keuangan tetapi

relevan untuk memahami laporan keuangan.

4. Informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan

5. Dan catatan-catatan lainnya.

2.2 Hipotesis

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah di atas maka dapat di

kemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Penerapan akuntansi pada Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa

Talang Mulya Kecamtan Batang Cenaku Kebupaten Indragiri Hulu belum sesuai

dengan pinsip akuntansi yang berterima umum.


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian

Pada saat melakukan penelitian ini, desai penelitian yang di gunakan oleh

peneliti yaitu menggunakan metode kualitatif, di mana dalam penelitian ini

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis di lapangan serta

berlandaskan teori yang bermanfaat guna memberikan gambaran umum tentang

latar penelitian dan sebagai pembahasan hasil penelitian.

3.2 Objek Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur

Desa Talang Mulya Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu.

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang di gunakan untuk melakukan penelitian di

antaranya sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data yang di peroleh secara langsung dari pengurus

koperasi dan karyawan koperasi mengenai kegiatan usaha, riwayat

perkembangan koperasi, kebijakan di bidang operasional serta keuangan.

2. Data sekunder, yaitu data yang di dapat dengan mengumpulkan data yang

telah di susun oleh koperasi dalam bentuk yang sudah jadi meliputi struktur

organisasi, neraca, laporan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, serta

laporan arus kas.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

36
37

Pengumpulan data yang di perlukan sebagai landasan dalam penyusunan

skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan

metode:

1. Teknik wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara

langsung dengan pengurus koperasi dan karyawan koperasi mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan masalah yang di teliti.

2. Teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data yang bersumber dari dokumen

yang di miliki oleh koperasi seperti laporan pertanggungjawaban pengurus

koperasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk dapat menganalisis perusahaan yang di angkat dalam penelitian di

KUD Talang Subur Desa Talang Mulya Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten

Indragiri Hulu ini, maka penulis melakukan analisis data dengan menggunakan

metode deskriptif yaitu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data, di

kelompokkan lalu selanjutnya di susun agar dapat di teliti berdasarkan teori yang

relevan dan berhubungan dengan masalah yang akan di bahas untuk dapat di

ambil kesimpulan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Koperasi

Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur terletak di Desa Talang Mulya

Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu. Koperasi ini di dirikan

pada tanggal 20 Maret 1991, dengan berdasarkan badan hukum No:

1557/BH/XIII/1991. (KUD) Talang Subur memiliki anggota tahap I sebanyak 43

orang dan di tahap II sebanyak 631 orang. Di dirikannya koperasi ini bertujuan

agar dapat memenuhi kebutuhan para anggota serta meningkatkan kesejahteraan

anggota.

Kegiatan usaha yang di jalankan oleh (KUD) Talang Subur terdiri dari

kegiatan penjualan barang maupun jasa yang di jalankan oleh unit usaha, unit

usaha yang di kelola oleh (KUD) Talang Subur terdiri dari unit usaha simpan

pinjam (USP) dan unit usaha perkebunan kelapa sawit.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yaitu sebuah bagan atau kerangka yang menunjukan

bagian-bagian tentang tugas-tugas, wewenang, dan fungsi serta tanggung jawab

yang sudah di bentuk dan harus di laksanakan oleh orang-orang yang ada dan

terlibat di dalam organisasi. Struktur organisasi tersebut akan memudahkan

pemisahan dan pendistribusian tugas untuk setiap orang yang ada di dalam

organisasi tersebut

38
38

Berikut ini merupakan peran, tugas dan tanggung jawab para anggota

koperasi:

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan paling tinggi di dalam

koperasi, yang mempunyai wewenang dalam pengambilan sebuah keputusan

di dalam pelaksanaan kegiatan yang ada pada koperasi. Pada rapat anggota ini

adalah untuk membahas serta mengesahkan laporan pertanggungjawaban

pengurus dan pengawas Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa

Talang Mulya Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu.

2. Pengurus

Pengurus merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab mengenai

segala kegiatan pengelolaan koperasi serta usahanya kepada rapat anggota.

Pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa Talang Mulya

Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu terdiri dari:

a. Ketua : Sugiarto

b. Sekretaris : Josep M.T

c. Bendahara : Anik Rahayu

3. Badan Pengawas

Badan pengawas di pilih dan di bentuk langsung oleh anggota koperasi

pada saat rapat anggota di laksanakan serta bertanggung jawab dalam rapat
39

anggota. Badan pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap

kebijakan, pelaksanaan, dan pengelolaan koperasi. Pengawas pada Koperasi

Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa Talang Mulya Kecamatan Batang

Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu, terdiri dari:

a. Ketua merangkap anggota : Yasril

b. Anggota : Yosep Hendrawan

c. Anggota : Jumanto Tri Cahyono

4.1.3 Aktivitas Koperasi

Dengan di dirikannya koperasi bertujuan untuk melaksanakan aktivitas

koperasi guna memperoleh manfaat ekonomi yang layak serta dapat

mensejahterahkan para anggotanya. Maka untuk itu bidang usaha yang di pilih

harus sesuai dengan kebutuhan anggota dan non anggota serta benar-benar

memiliki peluang untuk di kembangkan dan dapat memberikan manfaat untuk

koperasi melanjutkan usahanya. Terdapat beberapa aktivitas yang di jalankan oleh

Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa Talang Mulya Kecamatan Batang

Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu yaitu:

1. Unit usaha perkebunan kelapa sawit

2. Unit usaha simpan pinjam (USP)


40

Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI UNIT DESA (KUD) TALANG SUBUR
Desa talang mulya kecamatan batang cenaku kabupaten Indragiri hulu

RAPAT ANGGOTA
TAHUNAN (RAT)

PEMBINA PENGURUS BADAN PENGAWAS


DINAS KOPERASI KETUA:SUGIARTO YASRIL
KEPALA DESA SEKRETARIS: DADIK S,S.P YOSEP HENDRAWAN
PT. MNIS - IDLA BENDAHARA: MUGI S JUMANTO TRI CAHYONO

KOORDINATOR LAPANGAN
MARDIAN NURDIANSYAH

UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA


PRODUKSI TRANSPORT KEUANGAN SIMPAN PINJAM
SUGIANTO SLAMET ARDIANTO EKO ANDRIONO WINDARTI

KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI

PETANI ANGGOTA KUD


41

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Dasar Pencatatan Transaksi

Pengakuan pendapatan dan beban di akui pada saat transaksi itu terjadi.

Dasar pencatatan transaksi yang di gunakan oleh KUD Talang Subur adalah

accrual basis, yaitu transaksi di akui tanpa memperhatikan apakah kas sudah di

terima atau di bayarkan.

KUD Talang Subur memperoleh pendapatan pada tahun 2019 sebesar Rp

3.138.807.537,- dan Rp 2.332.458.237,- di tahun 2020 (lampiran 2) dalam

pelaporan tersebut dapat di ketahui pendapatan yang di peroleh koperasi berasal

dari unit usaha simpan pinjam dan usaha perkebunan kelapa sawit.

4.2.2 Proses Akuntansi

KUD Talang Subur melakukan proses pencatatan dengan setiap adanya

transaksi yang terjadi baik transaksi penerimaan maupun transaksi pengeluaran

kas di catat ke dalam buku harian kas. Kemudian di lanjutkan dengan penyusunan

laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan hasil usaha,

laporan perubahan kekayaan bersih dan laporan arus kas serta catatan atas laporan

keuangan. Berdasarkan hal tersebut, dapat di tarik kesimpulan bahwa proses

pencatatan akuntansi yang di lakukan oleh KUD Talang Subur belum sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Karena KUD Talang Subur tidak

membuat jurnal umum, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan neraca

lajur. Berikut ini merupakan proses akuntansi yang di lakukan oleh KUD Talang

Subur:
42

1. Buku Harian Kas

Buku harian kas menjadi tahap awal dalam proses pencatatan transaksi yang

di lakukan oleh KUD Talang Subur, setiap adanya transaksi baik penerimaan kas

maupun pengeluaran kas yang terjadi di catat ke dalam buku harian kas (lampiran

6). Dalam proses pencatatan akuntansi yang berlaku umum terdapat 2 jurnal yaitu

jurnal umum dan jurnal khusus. Tetapi KUD Talang Subur tidak membuat jurnal

tersebut. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa proses pencatatan yang di

lakukan oleh KUD Talang Subur belum sesuai dengan prinsip akuntansi berterima

umum.

2. Penggolongan

Setelah melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal tahap selanjutnya

yaitu menggolongkan transaksi yang sudah di jurnal untuk di posting ke buku

besar sesuai dengan akun-akun yang ada. KUD Talang Subur tidak membuat akun

buku besar pada tahapannya. Di dalam tahap penggolongan pada KUD Talang

Subur belum sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

3. Pengikhtisaran

Pada tahap ini di lakukan pencatatan jurnal penyesuaian sebagai pendukung

dalam penyusunan laporan keuangan.

a. Jurnal Penyesuaian
43

Kegunaan dari jurnal penyesuaian yaitu untuk mengoreksi akun-akun

tertentu agar dapat menyesuaikan dengan saldo akun yang mengalami perubahan.

Sehingga dapat mencerminkan nilai saldo akun yang sebenarnya.

4.2.3 Laporan Keuangan KUD Talang Subur

Penyajian laporan keuangan KUD talang subur adalah sebagai berikut:

1. Neraca

a. Kas dan Setara Kas

Kas merupakan asset lancer karena bersifat liquid dan akun pertama yang

di sajikan pada neraca. Pada KUD Talang Subur kas termasuk dalam asset lancar,

pada tahun 2020 kas dan setara kas yang di sajikan sebesar Rp 23.320.277.072,-

(lampiran 1) sehingga dapat di simpulkan, penyajian kas di KUD Talang Subur

sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

b. Piutang

Piutang yang di sajikan pada Neraca KUD Talang Subur terdiri dari

piutang usaha dan piutang lain-lain. Saldo akun piutang usaha per 31 Desember

2020 KUD Talang Subur sebesar Rp 1.460.344.012,- dan untuk saldo akun

piutang lain-lain sebesar Rp 1.630.240.953,- (lampiran 7). KUD Talang Subur

menyajikan piutang usaha sebesar nilai transaksinya. KUD belum membuat

penyisihan untuk piutang yang tak tertagih. Besarnya penyisihan piutang tak

tertagih di tetapkan beberapa persen dari jumlah piutang. Misalnya 0,5% dari

jumlah piutang. Hal ini di lakukan untuk meminimalisirkan kerugian yang di

tanggung oleh KUD Talang Subur apa bila piutang tersebut tidak tertagih.
44

Pencatatan yang seharusnya di lakukan oleh KUD Talang Subur pada saat

melakukan penyisihan piutang tak tertagih di asumsikan sebagai berikut:

Piutang tak tertagih = Rp 1.460.344.012 × 0,5%

= Rp 7.301.720,06

Sehingga jurnal untuk asumsi piutang tak tertagih di catat sebagai berikut:

Beban piutang tak tertagih Rp 7.301.720,06

Penyisihan piutang tak tertagih Rp 7.301.720,06

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa

penyajian piutang KUD Talang Subur belum sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

c. Perlengkapan

Perlengkapan merupakan asset yang memiliki masa manfaat kurang dari

satu tahun. Contoh dari perlengkapan salah satunya yaitu alat tulis kantor (ATK).

Pihak KUD membebankan seluruh pembelian ATK ke dalam beban tahun

berjalan pada tahun 2020 sebesar Rp 13.178.400,- (lampiran 6), dan pihak KUD

juga tidak melakukan penyesuaian terhadap ATK di akhir tahun. Tujuan di

lakukan penyesuaian terhadap ATK adalah untuk melihat nilai sisa ATK yang

belum terpakai pada akhir periode. Contoh: KUD Talang Subur Januari 2020

saldo ATK sebesar Rp 18.287.000,- (lampiran 5). Pada Desember 2020 saldo

ATK sebesar Rp 13.178.400,- (lampiran 5). Maka di hitung jumlah ATK yang
45

habis terpakai. Berikut jurnal penyesuaian yang seharusnya di buat oleh KUD

Talang Subur:

Rp 18.287.000 ‒ Rp 13.178.400 = Rp 5.108.600

Jurnal penyesuaian:

Beban perlengkapan Rp 5.108.600

Perlengkapan Rp 5.108.600

Jurnal penyesuaian ini perlu di susun karena adanya pemakaian pada akun

perlengkapan tersebut. Sehingga penyesuaian ini dapat memperlihatkan nilai saldo

akun yang sesungguhnya. Perlengkapan yang di maksud adalah bahan atau barang

yang di beli untuk keperluan koperasi. Pada tahap penyesuaian KUD Talang

Subur belum di lakukan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

d. Asset Tetap

Asset tetap merupakan kekayaan yang di miliki oleh KUD yang di

gunakan untuk kegiatan operasional koperasinya. Asset tetap memiliki masa

manfaat lebih dari satu tahun. KUD Talang Subur mencatat asset tetap

berdasarkan harga perolehan setelah di kurangi dengan akumulasi penyusutan.

KUD Talang Subur menggunakan metode penyusutan garis lurus, yaitu dengan

persentase penyusutan pertahun sebagai berikut: tanah sebesar 0%, bangunan

sebesar 10 s/d 20%, kendaraan/mesin sebesar 20%, dan peralatan kantor sebesar

20 s/d 50%.
46

Pada tahun 2020 harga perolehan asset tetap KUD Talang Subur sebesar

Rp 6.376.312.135,- di kurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp

1.356.896.011,-. Sehingga nilai asset tetap yang di lakukan oleh KUD Talang

Subur sebesar Rp 5.019.416.124,- (lampiran 5).

Maka dapat di simpulkan bahwa penyajian asset tetap yang di lakukan

KUD Talang Subur sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

e. Kewajiban

Kewajiban merupakan transaksi yang di lakukan oleh pihak KUD Talang

Subur dengan pihak luar untuk memperoleh dana yang akan di gunakan untuk

mendukung kelancaran kegiatan yang di lakukan pihak KUD, dan pembayarannya

di lakukan pada masa yang akan datang.

1. Kewajiban Lancar merupakan kewajiban yang pembayarannya di lakukan

dengan jangka waktu 1 tahun. Pada tahun 2020 kewajiban lancar yang di

sajikan oleh KUD Talang Subur sebesar Rp 25.739.054.590,- (lampiran 1).

Jumlah tersebut di dapat dari SHU bagian anggota, hutang titipan, hutang

dana-dana, hutang lain-lain, dan biaya yang masih harus di bayar.

Sehingga penyajian kewajiban lancar KUD Talang Subur telah sesuai

dengan prinsip akuntansi berterima umum.

2. Kewajiban Jangka Panjang merupakan kewajiban yang pembayarannya

memiliki waktu jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Berikut kewajiban jangka

Panjang yang di sajikan oleh KUD talang Subur pada tahun 2020:
47

Hutang bank Sinarmas (eks desa) Rp 197.372.308


Hutang bank Sinarmas (graber 01) Rp 118.333.314
Hutang bank Sinarmas (graber 02) Rp 221.707.144
Hutang bank Riau (USP) Rp 846.333.856
Hutang (Eks BII) Rp 473.740.766
Jumlah kewajiban jangka Panjang Rp 1.857.487.388

Pihak KUD Talang Subur belum membuat jurnal reklasifikasi hutang

jangka panjang yang akan jatuh tempo.

Contoh: Pada tahun 2020 KUD Talang Subur memiliki hutang sebesar Rp

118.333.314,- dengan bank Sinarmas (graber 01) dengan jangka waktu 5 tahun.

Pembayaran angsuran pertahun Rp 23.666.663,-. Berikut pencatatan yang

seharusnya di buat oleh KUD Talang Subur:

Hutang bank Sinarmas (graber 01) Rp 23.666.663

Hutang bank Sinarmas (graber 01) jatuh tempo Rp 23.666.663

f. Modal

Penyajian modal yang di buat oleh KUD Talang Subur pada tahun 2020

sebesar Rp 3.833.736.182,-. Modal tersebut bersumber dari:

Simpanan pokok Rp 6.770.000


Simpanan wajib Rp 746.700.000
Donasi Rp 71.500.000
Cadangan Rp 2.960.325.078
SHU tahun berjalan Rp 48.441.104
Jumlah modal Rp 3.833.736.182
48

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penyajian modal

yang di sajikan oleh KUD Talang Subur sudah sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

4.2.4 Laporan Sisa Hasil Usaha

Laporan sisa hasil usaha terdapat komponen-komponen di antaranya

adalah pendapatan dan beban yang berguna untuk memberikan informasi terkait

kinerja koperasi pada periode tertentu.

Pada tahun 2020 Laporan sisa hasil usaha KUD Talang Subur mengakui

pendapatan sebesar Rp 2.332.458.237,- dan beban sebesar Rp 346.084.059,-.

Berdasarkan hal tersebut di dapat hasil laba sebelum pajak sebesar Rp

55.287.976,-. Pihak KUD Talang Subur mengestimasikan pajak tahun 2020

sebesar Rp 6.843.872,-. Untuk mendapatkan berapa jumlah laba bersih yang di

peroleh, KUD Talang Subur mengurangi jumlah laba sebelum pajak dengan

estimasi pajak. Sehingga di dapatkan jumlah laba bersih sebesar Rp 48.441.104,-.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat di simpulkan bahwa penerapan

akuntansi pada Laporan Sisa Hasil Usaha KUD Talang Subur telah sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum.

4.2.5 Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal menyajikan informasi mengenai perubahan

terkait peningkatan atau penurunan modal yang di peroleh perusahaan selama

periode tertentu. Laporan ini menyajikan laba atau rugi entitas pada periode
49

tertentu dengan pos pendapatan dan beban yang di akui secara langsung dalam

ekuitas untuk periode tersebut.

KUD Talang Subur telah menyajikan laporan perubahan modal (lampiran

3) oleh karena itu penyajian laporan perubahan modal KUD Talang Subur sudah

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

4.2.6 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan

pengeluaran dari aktivitas koperasi yang akan di gunakan sebagai indikator

penilaian kemampuan koperasi dalam melunasi pinjaman, membayar deviden, dan

melakukan investasi, dan aktivitas dari pendanaan.

KUD Talang Subur sudah menyajikan laporan arus kas (lampiran 4)

sehingga dapat di simpulkan bahwa KUD Talang Subur sudah sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum.

4.2.7 Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi mengenai kebijakan yang

di gunakan dan menjelaskan pos-pos pada laporan keuangan dengan informasi

yang di sajikan sebagai berikut:

1. Informasi umum KUD Talang Subur

2. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

3. Persentase pembagian SHU Tahunan

4. Kebijakan pengakuan, metode penyusutan, dan persentase setahun.


50

Sehingga dapat di simpulkan bahwa catatan atas laporan keuangan KUD

Talang Subur sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.


51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada

Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa Talang Mulya Kecamatan Batang

Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu, maka dari itu terdapat kesimpulan dan saran

sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

1. Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur Desa Talang Mulya

Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu bergerak di

bidang usaha seperti perkebunan kelapa sawit dan unit simpan pinjam

(USP).

2. Proses akuntansi yang di lakukan oleh KUD Talang Subur belum

sepenuhnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum

seperti membuat jurnal umum, posting buku besar, neraca saldo, dan

jurnal penyesuaian.

3. Dasar pencatatan KUD Talang Subur menggunakan pencatatan

berbasis akrual (accrual basic). Maka pencatatan yang di lakukan

KUD sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

4. KUD Talang Subur belum membuat penyisihan piutang tak tertagih,

penyesuaian untuk akun perlengkapan dan jurnal reklasifikasi hutang

jangka Panjang.

51
52

5. Penerapan akuntansi pada KUD Talang Subur Desa Talang Mulya

Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu belum

sepenuhnya sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

5.2 Saran

1. Koperasi Unit Desa (KUD) Talang Subur sebaiknya membuat jurnal

umum, buku besar, neraca saldo, dan jurnal penyesuaian dengan tujuan

agar memudahkan dalam proses penyusunan laporan keuangan.

2. KUD Talang Subur sebaiknya meyajikan akun penyisihan piutang tak

tertagih. Untuk mencatat kemungkinan terjadinya piutang tak tertagih.

3. KUD Talang Subur sebaiknya membuat jurnal penyusaian untuk

perlengkapan agar dapat mengetahui jumlah perlengkapan yang

terpakai dan tersisa.

4. KUD Talang Subur sebaiknya membuat jurnal reklasifikasi untuk

hutang jangka Panjang yang sudah jatuh tempo.

5. Dalam menerapkan akuntansi pada Koperasi Unit Desa (KUD) Talang

Subur seharusnya penerapan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

Anda mungkin juga menyukai