Anda di halaman 1dari 7

AGORA Vol. 4, No.

2, (2016) 399

ANALISA GAYA KEPEMIMPINAN DI PT. WIJAYA MAKMUR SENTOSA

Margareth Wilhelmina Wijaya


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: rethwilhelmina@yahoo.com

Abstrak - PT. Wijaya Makmur Sentosa merupakan salah pembelajaran dan situasi ditimnya. Membuktikan adanya
satu perusahaan yang bergerak dibidang pendistribusian sebuah model yang tercipta dari gaya kepemimpinan setiap
rokok, rokok yang didistribusikan adalah brand dari pemimpin, adanya beberapa jenis interaksi dari pemimpin
Sampoerna. Objek yang digunakan pada penelitian ini dengan anggota tim. Menemukan bahwa dukungan dan
adalah PT. Wijaya Makmur Sentosa, sedangkan subjek
motivasi dari pemimpin dapat meningkatkan performa dan
yang digunakan pada penelitian ini adalah owner dan dua
karyawan, terdiri dari satu supervisor dan satu karyawan pencapaian tim. Beberapa tim menggunakan kepemimpinan
senior. transaksional, transformasional, bahkan gabungan keduanya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode Beberapa tim juga menerapkan pembelajaran melalui feed-
kualitatif deskriptif dengan berdasarkan wawancara semi back, mempelajari masukan anggota tim, dan ada yang
terstruktur untuk memperoleh data-data yang ada. menerapkan gabungan keduanya. Kesimpulannya Pemimpin
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah studi dengan gaya transaksional dan pembelajaran dari feed-back
kasus. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya menciptakan struktur yang terpaku pada panduan, sistem dan
kepemimpinan di PT. Wijaya Makmur Sentosa ada tiga
acuan (angka, hasil data). Pemimpin dengan gaya
macam, yaitu Gaya Kepemimpinan Kharismatik, Gaya
Kepemimpinan Transaksional, dan Gaya Kepemimpinan
transformasional dan pembelajaran melalui saran, menciptakan
Transformasional. Tetapi dari tiga macam gaya tim yang inovatif, saling mendukung dan berani mengambil
kepemimpinan ini, ada satu gaya kepemimpinan yang paling resiko. Dalam sebuah perusahaan seorang pemimpin harus
menonjol, yaitu gaya kepemimpinan transaksional. PT. tegas dan mempunyai prinsip yang kuat agar dapat memimpin
Wijaya Makmur Sentosa belum melakukan gaya dan menjalankan tujuan perusahaan tersebut.
kepemimpinan visioner.
Pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa perlu membuat PT. Wijaya Makmur Sentosa merupakan sebuah
visi dan misi perusahaan serta lebih tegas dalam mengambil perusahaan yang bergerak dibidang distributor rokok, rokok
keputusan dan menghadapi karyawan. yang didistribusikan adalah brand yang terkenal di Indonesia
yaitu Sampoerna. PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah
Kata kunci - Gaya Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan menjalankan usahanya sekitar 30 tahun, mulai dari toko
Transaksional, Gaya Kepemimpinan Transformasional,
kelontong, kemudian menjadi Agen, hingga sampai saat ini
Gaya Kepemimpinan Visioner, Pemimpin.
sudah menjadi PT sendiri. PT. Wijaya Makmur Sentosa
merupakan usaha generasi pertama yang dimiliki oleh
I. PENDAHULUAN Rudyanto Wijaya dan isteri Angela Relia. PT. Wijaya Makmur
Banyak perusahaaan yang belum menyadari tentang Sentosa berlokasikan di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Pulau
pentingnya gaya kepemimpinan dalam mengelola perusahaan. Laut, yang merupakan Kabupaten dari Ibu Kota Banjarmasin.
Ada yang mengaggap bahwa itu adalah sebuah bakat dari lahir Usaha distributor ini bersifat sistem kontrak dengan PT. HM
(predisposisi) sehingga tidak semua orang memilikinya, Drs. Sampoerna, Tbk, tetapi untuk PT. Wijaya Makmur Sentosa
Hessel Nogi S. Tangkilisan (2005, p. 7). Padahal diera sendiri resmi milik Rudyanto Wijaya, hanya saja sistem
persaingan yang semakin ketat ini pemahaman tentang gaya kerjanya yang bekerjasama dengan Sampoerna. PT. Wijaya
kepemimpinan sangat penting. Memahami gaya kepemimpinan Makmur Sentosa dari dulu hingga sekarang mempunyai 17
sangat berguna dalam sebuah perusahaan dan organisasi. Ada karyawan, yang terdiri dari 1 (satu) supervisor, 2 (dua) admin,
beberapa faktor yang membuat kegagalan dalam sebuah 6 (enam) salesman, 6 (enam) asisten sales, dan 1 (satu) helper.
perusahaan, yaitu kepemimpinan yang kurang tegas dan Dari PT. HM Sampoerna, Tbk sendiri, mereka memberikan 1
sumber daya manusia yang kurang memadai. Karena percuma (satu) supervisor sebagai tamu disetiap distributornya,
memiliki tekhnologi sangat canggih tetapi bila kepemimpinan gunanya untuk memantau dan memastikan target dari
yang kurang kuat dan terstuktur, maka perusahaan akan Sampoerna terpenuhi dan pendistribusiannya tersebar dengan
mengalami kesulitan. Kepemimpinan dan karyawan sangat baik.
berhubungan, karena bagaimana pun juga karyawan akan Dulunya PT. Wijaya Makmur Sentosa berjalan dengan
mengikuti apa yang dikatakan pemimpinnya. baik, tidak ada kendala yang dianggap serius. Tetapi saat ini
pemimpin merasa para karyawan bekerja kurang maksimal,
Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Tania sulit diatur dan tidak menunjukkan keprofesionalitasnya dalam
Bucic dan Linda Robinson (2010). Mencari perbedaan yang bekerja. Para karyawan mempunyai tugas masing-masing. Para
diberikan dari gaya kepemimpinan seorang pemimpin terhadap
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 400

karyawan bagian salesman bekerja didalam dan diluar kota, b. Rasio Personal
mereka ke luar kota setiap hari Senin pagi dan pulang pada
hari Jumat sore, sedangkan yang didalam kota bekerja dari Pemimpin biasanya bersedia untuk menempuh resiko
Senin sampai dengan Jumat, dengan jam kerja berangkat dari personal yang tinggi dan juga bersedia untuk
pagi pukul 09.00 dan pulang pada sore hari pukul 17.00. melakukan pengorbanan diri demi pencapaian
Setiap Sabtu pagi pemimpin mengadakan meeting bersama visinya.
untuk mengevaluasi pekerjaan selama satu minggu ini dan c. Peka terhadap Lingkungan
merencanakan plan untuk minggu depannya.
Pemimpin biasanya memiliki kemampuan untuk
Sebelumnya pernah ditanya secara tidak langsung kepada menilai secara realistis tentang kendala-kendala yang
salah satu mantan karyawan yang bernama Ahim, dia akan dihadapi.
mengatakan bahwa pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa
adalah orang yang baik dan sudah berpengalaman dalam d. Kepekaan terhadap Kebutuhan Pengikut
memimpin. Selaku pemimpin perusahaan, Rudyanto dapat
mengatur dan mengelola karyawan dengan baik, hanya saja Pemimpin biasanya pengertian terhadap kemampuan
ada satu kekurangan yaitu kurang tegas dalam bertindak. orang lain dan terhadap kebutuhan mereka.
Karena pernah pada saat cross check, Rudyanto dan Ahim e. Perilaku tidak Konvensional
mendapati karyawan melanggar aturan, yaitu pulang lebih
cepat dari jam kerja yang sudah ditentukan tetapi tidak Pemimpin terlibat dalam perilaku yang dianggap baru
langsung kembali ke kantor, melainkan bersembunyi ditempat dan melawan norma.
lain. Rudyanto sebagai pemimpin tidak mengambil tindakan
ataupun melakukan teguran kepada karyawan tersebut, hanya
mendiamkannya saja. Kemudian juga pernah ada kejadian
2. Gaya Kepemimpinan Transaksional
karyawan merekayasa nota penjualan. Kejadian ini terungkap
Menurut Yukl, Gary (2010, p. 312) kepemimpinan
pada saat supervisor tidak sengaja mampir pada salah satu
transaksional adalah sebuah pertukaran imbalan-imbalan
kios, dan ternyata karyawan tersebut sudah satu minggu tidak
untuk mendapatkan kepatuhan. Sedangkan Robbins dan
kesana, tetapi dinota penjualan menyatakan bahwa kios
Judge mengatakan (2007, p. 387) pemimpin transaksional
tersebut melakukan pembelian. Supervisor pun melaporkan
adalah pemimpin yang memadukan atau memotivasi
kepada Rudyanto, tetapi Rudyanto hanya memberikan teguran
pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan
kecil kepada karyawan tersebut.
dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas. Terdapat 4
Disini peneliti ingin mengetahui bagaimana gaya karakteristik dari pemimpin transaksional, yaitu:
kepemimpinan di PT. Wijaya Makmur Sentosa, gaya
kepemimpinan yang seperti apakah yang selama ini diterapkan a. Imbalan Kontingen
disana, karena gaya kepemimpinan sangat penting untuk Seperti barter, dengan menjanjikan imbalan atas
mengelola karyawan dan perusahaan agar dapat berjalan kinerja yang dilakukan sesuai dengan
dengan baik. Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002, p. kesepakatanyang dilakukan sebelumnya antara
224) gaya kepemimpinan mewakili filsafat, ketrampilan, dan pemimpin dan bawahan.
sikap pemimpin dalam politik. Gaya kepemimpinan adalah b. Manajemen berdasar Pengecualian Aktif
pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan Pemimpin secara terus menerus melakukan
tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai pengawasan terhadap bawahannya untuk
tujuan tertentu. Pendapat lain menyebutkan bahwa gaya mengantisipasi adanya kesalahan.
kepemimpinan adalah pola tingkah laku (baik kata-kata c. Manajemen berdasar Pengecualian Pasif
maupun tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang Mengintervensi apabila hanya standar tidak
dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004, p. 29). Sedangkan terpenuhi, maksudnya kritik atau perbaikan dilakukan
menurut Rivai (2004, p. 64) gaya kepemimpinan adalah pola setelah kesalahan terjadi. Pemimpin akan menunggu
menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang seluruh tugas atau pekerjaan selesai, baru akan dinilai
tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Menurut ada kesalahan atau tidak.
Robbins and Judge (2007) ada 4 jenis gaya kepemimpinan, d. Kendali Bebas (Laissez Faire)
yaitu: Menghindari membuat keputusan serta terlihat seperti
mengabaikan tanggung jawab, karena terlalu santai.
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Kepemimpinan transaksional dapat disimpulkan
Terdapat 5 karakteristik, yakni: sebagai pertukaran yang dilakukan antara pemimpin dan
a. Visi dan Artikulasi Pemimpin dengan gaya ini bawahannya. Dengan pertukaran tersebut maka karyawan
mempunyai visi yang jelas dan mempunyai mendapatkan imbalan dengan melakukan perintah dari
kemampuan baik untuk bisa membagikan visinya atasan, maka tujuan pemimpin pun sekaligus dapat
kepada para pengikutnya. tercapai. Dengan adanya imbalan secara tidak langsung
karyawan akan termotivasi dan terpacuh untuk
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 401

menyelesaikan tugasnya. Imbalan tersebut merupakan Karakteristik dari gaya kepemimpinan ini, yaitu :
bentuk apresiasi dari pemimpin. a. Visi yang Realistis
Pemimpin mempunyai visi yang yang penuh perhitungan
3. Gaya Kepemimpinan Transformasional dan sesuai dengan kemampuan, sehingga gagasan yang
Kepemimpinan transformasional adalah suatu keadaan akan diajukan bukan hanya angan-angan tetapi dapat
dimana para pengikut merasa adanya kepercayaan, diwujudkan.
kekaguman, kesetiaan dan hormat terhadap pemimpin b. Visi yang Kredibel
tersebut. Mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari Pemimpin yang mempunyai visi yang berkualitas,
pada awalnya yang diharapkan, Yukl, Gary (2010, p. kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan
303). Kepemimpinan trasnformasional sebagai proses kepercayaan.
para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke c. Visi yang Menarik mengenai Masa Depan Organisasi
tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Ahli lain Pemimpin mampu membangun visi yang menarik untuk
berpendapat bahwa kepemimpinan transformasional organisasi atau perusahaan, sehingga karyawan pun
adalaah pemimpin yang memberikan pertimbangan dan mempunyai ketertarikan untuk menjalankan visi tersebut.
rangsangan intelektual yang diindividukan dan memiliki Maka dari itu peneliti mengangkat judul penelitian
kharisma, Robbins dan Judge (2007, p. 387). Pemimpin ³$QDOLVD *D\D .HSHPLPSLQDQ GL 37 :LMD\D 0DNPXU
transformasional memperhatikan kebutuhan 6HQWRVD´ 'DUL XUDLDQ ODWDU EHODNDQJ GLDWas, maka peneliti
pengembangan dari masing-masing pengikut, pemimpin PHUXPXVNDQ PDVDODK ³%DJDLPDQD *D\D .HSHPLPSLQDQ GL 37
mengubah kesadaran dari para pengikutnya dengan cara :LMD\D 0DNPXU 6HQWRVD "´. Tujuan penelitian ini adalah
membantu mereka memandang masalah lama dengan cara peneliti ingin mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan yang
baru. Pemimpin mampu membangkitkan pengikutnya agar selama ini diterapkan di PT. Wijaya Makmur Sentosa, dan
dapat mengeluarkan upaya ekstrademi mencapai tujuan dengan penelitian ini peneliti berharap dapat membantu dan
kelompok. Karakteristik dari pemimpin transformsional memperbaiki gaya kepemimpinan yang ada di PT. Wijaya
adalah : Makmur Sentosa.
a. Pengaruh Ideal
II. METODE PENELITIAN
Pengaruh yang ideal berkaitan dengan reaksi bawahan
terhadap pemimpin. Pemimpin diidentifikasikan Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian
dengan dijadikan sebagai panutan, di percaya, kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode
dihormati dan mempunyai visi dan misi yang jelas penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
menurut persepsi bawahan dapat diwujudkan digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
b. Inspirasi sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
Pemimpin mengkomunikasikan harapan tinggi, dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
menggambarkan maksud penting dengan cara yang dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif
mudah dipahami. Pemimpin memotivasi para atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
karyawannya dan memberikan inspirasi makna dari pada generalisasi, Sugiyono (2010, p.14). Pada
c. Stimulasi Intelektual penelitian ini objek yang diteliti adalah Gaya Kepemimpinan
Pemimpin mendorong bawahan untuk lebih kreatif, di PT. Wijaya Makmur Sentosa, yang terletak di Jl. Brigjen
mendorong bawahannya untuk menggunakan Hasan Basri, KM 4, Kotabaru, Kalimantan Selatan Pulau Laut.
pendekatan-pendekatan baru yang lebih rasional Teknik penetapan narasumber yang peneliti gunakan adalah
dalam pengambilan keputusan, serta cermat dalam teknik nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan
menyelesaikan permasalahan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama
d. Pertimbangan Individual bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
Memberikan perhatian pribadi kepada karyawannya, sampel. Teknik sampel nonprobability sampling yang dipakai
memperlakukan mereka sebagai pribadi yang utuh, oleh peneliti adalah jenis purposive sampling. Purposive
mempertimbangkan kebutuhan dari bawahannya, samping adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
serta melatih dan memberikan saran kepada tertentu, Sugiyono (2010, p. 120-122). Sumber data yang
bawahannya. digunakan ada dua, yaitu Sumber data primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,
4. Gaya Kepemimpinan Visioner Sugiyono (2010, p. 402), dan sumber data sekunder
Kemauan untuk menciptakan mengartikulasikan visi yang merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
realistis, kredibel dan menarik mengenai masa depan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
organisasi. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan dokumen, Sugiyono (2010, p. 402). Dalam penelitian ini
secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa penulis menggunakan jenis wawancara semiterstruktur. Tujuan
mengakibatkan kesuksesan dari sebuah organisasi yang menggunakan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
tentunya harus ditunjang dengan ketrampilan, bakat dan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
sumber daya untuk mewujudkannya. wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 402

Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan guna mengingatkan mereka akan visi dan misi tersebut.
secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh Contoh tulisan tersebut tentang macam-macam gaya hidup.
informan (Sugiyono, 2010). Menurut Bogdan (dalam Tetapi dari hasil analisa yang penulis lakukan, pemimpin
Sugiyono, 2010), analisis data adalah proses mencari dan kurang mempersiapkan visi dan misinya dengan baik. Karena
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil semua yang disampaikan kepada karyawan, lebih kepada
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga harapan atau pandangan.
dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan Rasio Personal, dapat dikatakan bahwa disini pemimpin
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan berkorban bukan demi karyawan atau bawahannya, melainkan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, demi PT. Wijaya Makmur Sentosa saja. Dalam wawancara
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama para narasumber banyak mengatakan pengorbanan pemimpin
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat untuk perusahaan, contohnya waktu merupakan pengorbanan
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. terberat, dan yang paling mempengaruhi adalah volume target
Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa yang harus dicapai sesuai dengan target yang sudah ditentukan
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara sejak awal. Target ini besifat mingguan, jadi setiap minggu
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, target akan berubah dan meningkat. Tergantung tuntutan target
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yang diberikan oleh pihak PT. HM. Sampoerna. Peka terhadap
tersebut adalah sebagai berikut: (dalam Sugiyono, 2010, p. lingkungan, pemimpin sudah memperhatikan langkah apa yang
430-438) akan dilakukan. Contohnya dalam meeting, pemimpin
1. Data Reduction (Reduksi Data) menyampaikan plan-plan yang akan dilakukan untuk periode
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang selanjutnya, serta melakukan evaluasi kerja dari hasil periode
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari sebelumnya. Contohnya pada saat bulan puasa seperti ini atau
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. pada saat situasi pasar sedang sepi, pemimpin membuat
Dengan demikian data yang telah direduksi akan strategi memberikan diskon jika mengambil dalam jumlah
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan banyak, dan juga boleh membayar secara kredit dalam waktu
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan yang sudah disepakati. Untuk menghadapi ancaman dari luar
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. atau competitor, pemimpin menghadapinya secara optimisme,
2. Data Display (Penyajian Data) dan mengambil tindakan sesuai dengan situasi yang sedang
Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah terjadi pada saat itu. Hal ini di dukung dengan pernyataan
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian narasumber kedua dan ketiga.
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut, Pemimpin mau
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. mendengarkan nasehat, ide, serta masukkan dari karyawannya,
3. Conclusion Drawing / Verification karena hal itu sangat penting. Dari masukkan-masukkan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan tersebut juga dapat dijadikan pertimbangan bagi pemimpin
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah untuk mengambil keputusan atau langkah-langkah kedepannya.
ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu Contohnya pada saat meeting atau evaluasi, maka semua saran
obyek yang sebelumnya masih remang - remang atau atau masukkan dari karyawan akan didengarkan dan
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa ditampung. Dalam merencanakan pembagian rokok, karyawan
kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. biasanya memberitahukan misalnya Toko A bila diberikan
kredit, pada saat penagihan susah sekali untuk diminta
pembayaran, lebih baik kedepannya tidak usah diberikan
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kredit. Pemimpin mempertimbangkan hal tersebut untuk
Ada empat macam gaya kepemimpinan yang akan diulas yang penjualan kedepannya. Pemimpin memperhatikan kebutuhan
sebelumnya sudah dibahas dibab dua. Dari empat macam gaya mereka baik dalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Dalam
kepemimpinan tersebut, akan dievaluasi gaya kepemimpinan pekerjaan pemimpin memfasilitasi kebutuhan mereka,
dari Rudyanto berdasarkan indikator-indikator dari masing- contohnya seragam, transportasi, uang makan dan gaji
masing gaya kepemimpinan yang ada. disesuaikan dengan UMK (Upah Minimum Kota), bahkan
Gaya Kepemimpinan Kharismatik, dari segi Visi dan diatas UMK yang ada. Sedangkan diluar pekerjaan, pemimpin
Artikulasi, menurut Robbins and Judge (2007), pemimpin memperhatikan kesejahteraan karyawannya dengan
dengan gaya kharismatik mempunyai visi yang jelas dan mengikutkan mereka program BPJS (Badan Penyelenggara
mempunyai kemampuan baik untuk bisa membagikan visinya Jaminan Sosial), tidak hanya mereka tetapi juga isteri dan anak
kepada para pengikutnya. Dari uraian hasil wawancara dengan mereka. Dan terkadang karyawan melakukan izin untuk tidak
tiga narasumber, pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa masuk kerja dikarenakan ada acara keluarga, pemimpin pun
sudah menyampaikan visi dan misi secara jelas, hanya saja memberikan mereka izin sesuai dengan kurun waktu yang
untuk visi dan misi tersebut memang tidak ada secara tertulis. diperlukan. Jadi disini pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa
Pemimpin biasa hanya menyampaikan secara lisan melalui sudah memperhatikan kebutuhan para pengikutnya.
meeting, briefing, maupun saat memberikan bimbingan kepada Perilaku tidak konvensional, Menurut Robbins and Judge
karyawan. Contohnya pemimpin memberikan dengan cara (2007) pemimpin dikatakan berperilaku tidak konvensional
tulisan-tulisan motivasi yang ditempelkan di ruangan meeting, apabila pemimpin terlibat dalam perilaku yang dianggap baru
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 403

dan melawan norma. Pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa sepenuhnya memberikan pekerjaan dan tanggung jawab
disini tidak melakukan hal tersebut. Contohnya dalam kepada karyawan. Hal itu dilakukan karena memang sesuai
membuat peraturan, tidak pernah ada peraturan yang dibuat dengan job descnya masing-masing. Mereka harus bisa
tanpa diberitahukan kepada bawahannya. Dan jika karyawan menghandle pekerjaan dilapangan, karena itu sudah kewajiban
tidak mengerjakan tugasnya dengan baik atau melanggar mereka. Pemimpin hanya mengawasi dan melakukan control
peraturan, maka akan disesuaikan dengan SOP (Strandart of saja. Contohnya melakukan crosscheck, benar atau tidak
Procedure) yang berlaku. bahwa karyawan ini mengunjungi semua kios-kios yang dituju,
Gaya Kepemimpinan Transaksional, dari segi Imbalan dengan menanyakan kepada pemilik kios langsung. Jadi
Kontingen, pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah pemimpin tidak hanya tinggal diam.
termasuk pemimpin yang memberikan imbalan kontingen. Gaya Kepemimpinan Transformasional dari segi Pengaruh
Karena terbukti dari apresiasi yang diberikan kepada Ideal, Berdasarkan data wawancara maka dapat dikatakan
karyawannya. Jika karyawan memenuhi target jualannya, maka pemimpin sudah memberikan pengaruh yang ideal kepada
akan diberikan bonus berupa insentif. Insentif ini berdasarkan bawahannya. Karena terlihat pemimpin mempunyai prinsip
jumlah target yang tercapai, misalnya yang tercapai 80%, ³MLND WLGDN PHPEHULNDQ SHQJDUXK SRVLWLI EDJDLPDQD NDU\DZDQ
maka dari gaji mereka sebulan akan dikalikan 80%, jika itu sendiri dapat melaNXNDQ GHQJDQ SRVLWLI´ &RQWRKQ\D GDWDQJ
tercapai 100%, maka mereka akan mendapatkan insentif full ke kantor dengan tepat waktu, agar itu dapat dijadikan contoh
satu bulan gaji mereka, dan insentif ini akan dibagikan setiap kepada karyawan agar selalu on time dan tidak terlambat.
tiga bulan sekali. Diluar dari itu, pemimpin juga memberikan Diluar dari konteks pekerjaan, pemimpin selalu memberikan
hadiah kepada karyawan yang berprestasi, contohnya nasehat, contohnya agar karyawan itu dapat mengatur
handphone dan jam tangan. Handphone ini diberikan kepada keuangannya, pemasukkan dan pengeluaran harus seimbang.
salahsatu karyawan yang di anggap beprestasi. Penilaian Inspirasi, Pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah bisa
dilihat dari bagaimana karyawan itu bekerja, rajin atau tidak, menjadi inspirasi bagi bawahannya, dengan memberikan
kedisiplinan jam kerja. Sedangkan untuk jam tanga diberikan contoh-contoh pengalamannya dalam dunia bekerja. Selain itu
kepada dua admin, karena mereka selalu mengerjakan nota, pemimpin juga membuat quotes-quotes yang ditempel
pembukuan, dan laporan dengan baik dan tepat waktu. Dengan diruangan meeting, itu guna menyemangati sekaligus
adanya imbalan tersebut sekaligus untuk memotivasi karyawan memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik. Pemimpin
agar dapat berkompetisi antar karyawan menjadi karyawan selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada karyawan,
yang berprestasi. Manajemen Pengecualian Aktif, pemimpin jika karyawan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu,
menunjukkan cara kerja yang efisien dengan cara membagikan maka pemimpin menjelaskan dengan cara yang santai, yang
wawasan dan pengalamannya dalam bekerja. Karena penting karyawan itu paham.
sebelumnya pemimpin sendiri yang turun langsung ke Stimulasi Intelektual, bahwa pemimpin membantu karyawan
lapangan untuk berjualan, jadi pemimpin juga mengetahui dalam mencapai target penjualan dengan cara memberitahukan
bagaimana medan atau situasi lapangan yang dihadapi para tata cara bagaimana menawarkan product, bagaimana agar
karyawan. Selain itu pemimpin membagikan pengalaman menarik pelanggan, dan karyawan juga harus bisa membaca
kerjanya, yang mulai dari nol sampai hingga bisa seperti ini, financial si calon pembeli tersebut, kalau memang bisa beli
memberikan contoh-contoh kepada karyawan sesuai dengan lebih diberi lebih. Selain itu terkadang pemimpin ikut
potret kehidupan. Pemimpin juga selalu meningatkan untuk melakukan penjualan melalui telepon, misalnya menawarkan
bekerja secara hati-hati dan teliti, jangan teburu-buru. product atau menarik pelanggan agar membeli banyak, kadang
Contohnya dalam pembuatan nota, kadang mereka menghitung pemimpin ikut ke lapangan langsung. Bila karyawan sedang
tidak teliti dan terjadi selisih. Dan pemimpin juga mengalami permasalahan, maka pemimpin pun turut
mengingatkan apa tujuan awal mereka, yaitu mencapai target membantu dengan berembuk secara kekeluargaan, diajak
penjualan. Jadi pemimpin sudah menghimbau karyawannya ngobrol layaknya teman sendiri, dengan begitu karyawan
agar selalu berhati-hati dalam bekerja. secara tidak langsung diajak berpikir bersama untuk
Manajemen Pengecualian Pasif, Berdasarkan data menemukan solusi. Pertimbangan Individual, hasil wawancara
wawancara yang ada, disini pemimpin sudah baik, karena menunjukkan pemimpin juga memperhatikan kebutuhan
selalu mengingatkan karyawan agar tidak melakukan karyawan diluar pekerjaan. Misalnya saat karyawan
kesalahan. Pemimpin tidak membiarkan kesalahan itu terjadi, memerlukan uang untuk keperluan pribadi yang mendadak,
karena akan merugikan perusahaan dan karyawan itu sendiri. contoh saat anaknya sedang sakit, pemimpin mengizinkan
Karena kesalahan yang dilakukan karyawan akan berpengaruh karyawan untuk meminjam uang. Pernah juga ada karyawan
terhadap penilaian terhadap karyawan itu sendiri. Tetapi yang sakit, pemimpin memberikan sedikit bantuan berupa uang
pemimpin tidak akan mengecap karyawan itu sebagai seorang untuk berobat. Sedangkan dalam kontkes pekerjaan dari segi
yang kurang berpotensi, karena itu sesuai dengan kemampuan gaji sendiri pemimpin sudah memberikan diatas UMR yang
masing-masing, hal ini diperkuat dengan pernyataan ada, dan fasilitas lain contohnya transportasi, uang makan,
narasumber satu dan tiga. Karena dulu ada salah satu karyawan seragam sudah memadai. Pemimpin tidak memandang
yang memang dalam pembuatan nota itu agak lambat dan derajatNya berbeda dengan karyawan, dia mengaggap
ceroboh, tetapi pemimpin membimbingnya sampai akhirnya karyawan sama denganNya, hanya pekerjaannya saja yang
dia bisa sekarang. Kendali Bebas (Laissez Faire), Hasil berbeda. Mereka sering juga mengobrol setelah pekerjaan
wawancara diatas menunjukkan bahwa pemimpin memang selesai, sebagai seorang teman.
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 404

Gaya Kepemimpinan Visoner, dari segi Visi yang Realistis, depannya diharapkan pemimpin dapat membuat visi dan misi
Visi yang Kredibel dan Visi yang menarik mengenai masa dengan jelas secara tertulis.
depan, Memang visi dan misi itu tidak pernah dibuat secara
tertulis, pemimpin hanya menyampaikannya secara lisan. DAFTAR PUSTAKA
Menurut saya itu lebih mengarah pada harapan, dan
mengayomi karyawan, tetapi memang pemimpin Susanto, A. B. (2009). Leadpreneurship, Pendekatan Strategic
mempersiapkan harapan itu dengan baik, dan selalu Managaement dalam Kewirausahaan. Esensi, Penerbit
menghimbau karyawan untuk tidak melenceng. Para karyawan Erlangga.
memang memahami apa yang diarahkan atau dijelaskan oleh Adi, L. (2015). Gaya Kepemimpinan Camat (Studi Kasus di
pemimpin. Jadi caranya sudah pas, hanya saja visi dan misi Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan), Program
kurang jelas. Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Retrieved July 24, 2016, from JURNAL-ADI-
IV. KESIMPULAN DAN SARAN LESTARI.pdf
Ana, M. G.,dan Ana, M. P. (2015). Team leadership across
Kesimpulan:
contexts: a qualitative study, Leadership &
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat
Organization Development Journal, Vol. 36 Iss 5 pp.
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan di PT. Wijaya
489 - 511. Retrieved March 30, 2016, from emerald
Makmur Sentosa ini tidak hanya menganut satu gaya
data base.
kepemimpinan saja. Tetapi menganut tiga macam gaya
David, S. K. (2010). Manajemen Eksekusi Bisnis, Edisi
kepemimpinan, yaitu Gaya Kepemimpinan Kharismatik, Gaya
Pertama ± Yogyakarta; Graha Ilmu.
Kepemimpinan Transaksional dan Gaya Kepemimpinan
Diah, K. W., I Gd, Anggan, S.,dan Md, Yudana. (2013).
Transformasional. Tetapi dari tiga macam gaya kepemimpinan
Implementasi Kepemimpinan Transformasional
ini, ada satu gaya kepemimpinan yang paling menonjol, yaitu
Dalam Pengelolaan Sekolah : (Studi Kasus di Sekolah
Gaya Kepemimpinan Transaksional. PT. Wijaya Makmur
HighScope Indonesia-Bali). e-Journal Program
Sentosa belum melakukan Gaya Kepemimpinan Visioner.
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Hal ini dapat dilihat dari pemimpin memberikan apresiasi Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 4
kepada karyawan, bisa dalam bentuk insentif atau hadiah Tahun 2013). Retrieved March 30, 2016, from
lainnya. Dengan adanya imbalan atau hadiah tersebut, http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_
karyawan menjadi lebih termotivasi dan loyal dalam ap/article/viewFile/673/458
pekerjaannya. Pemimpin selalu menunjukkan cara kerja yang Dubrin, A. J. (2005). Leadership (Terjemahan), Edisi Kedua,
efisien kepada karyawan, dan dari pekerjaan itu baik karyawan Prenada Media, Jakarta.
dan pemimpin sama-sama di untungkan. Pemimpin juga selalu Heidjrachman, R., dan Husnan, S. (2002). Manajemen
mengingatkan karyawan agar selalu berhati-hati agar tidak Personalia. Yogyakarta: BPFE.
melakukan kesalahan. Karena dengan adanya kesalahan, maka Hersey, P. (2004). Kunci Sukses Pemimpin Situasional.
otomatis akan berpengaruh terhadap prestasi karyawan itu Jakarta: Delapratasa.
sendiri. Pemimpin memang menyerahkan seluruh pekerjaan Hessel Nogi S. Tangkilisan. (2005). Manajemen Publik.
dan tanggung jawab kepada karyawan sesuai dengan job Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
descnya masing-masing. Disini tugas pemimpin hanya Jakarta.
mengontrol dan memastikan apakah pekerjaan itu sudah benar John, C. M. (2004). The 21 Irrefutable Laws Of Leadership.
atau belum, target dan tujuan sudah tercapai atau belum. Interaksa, Jakarta.
Joko Widodo 1. (2008). Kepemimpinan Pendidikan
Saran:
Transaksional dan Transformasional Di SMK Non
PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah berjalan dengan baik, Teknik, Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 3 No.1
hanya saja disini pemimpin juga tidak boleh terlalu santai Februari, Tahun 2008. Retrieved July 24, 2016, from
dalam menjalankan perusahaan maupun menghadapi JURNAL%20BUKU%202.pdf
permasalahan yang terjadi. Sebaiknya jika ada karyawan yang Kartina. (2014). Analisi Gaya Kepemimpinan Lurah Batu IX
memang sudah tidak bisa di pertahankan lagi, alangkah Kecamatan TanjungPinang Timur. Program Ilmu
baiknya diberhentikan saja segera. Karena tidak menutup Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
kemungkinan akan merugikan perusahaan sendiri. Pemimpin Universitas Maritim Raja Ali Haji. Retrieved July,
PT. Wijaya Makmur Sentosa juga dapat mencoba menerapkan 24, 2016, from JURNAL.pdf
Gaya Kepemimpinan Visioner, karena untuk visi dan misi
menurut penulis kurang jelas dan rinci. Mungkin untuk Kreitner, R., dan Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi.
kedepannya bisa di perjelas dan dibuat visi dan misi secara Jakarta: Salemba Empat.
tertulis, agar perusahaan dapat berjalan lebih baik lagi. Karena Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
dalam sebuah perusahaan visi dan misi itu sangat penting Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
sebagai pengayom dan tujuan perusahaan itu sendiri. Jadi ke Robbins dan Judge. (2008). Perilaku Organisasi, Buku 1 dan
2. Jakarta: Salemba Empat.
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 405

Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, 47 Iss 2 pp. 73 - 80. Retrieved March 30, 2016, from
Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta. emerald data base.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Tania, B. L.,dan Robinson, P. R. (2010). Effects of leadership
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta. style on team learning, Journal of Workplace
Steven, H. A., Medea, C. D., Owen, MacDonald.,dan Thai- Learning, Vol. 22 Iss 4 pp. 228 - 248. Retrieved
Son, NGUYEN-QUANG. (2015). Organizational March 30, 2016, from emerald data base.
outcomes of leadership style and resistance to change Yukl, G. (2010). Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi
(Part One). Industrial and Commercial Training, Vol. Kelima. Jakarta: PT. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai