Anda di halaman 1dari 23

Oleh:

Dra. Sobariah
Kebutuhan utama dalam memproduksi suatu
barang dan jasa adalah faktor produksi. Ukuran
yang mudah dalam penggunaan faktor produksi
adalah biasa yang biasanya dinilai dengan uang
sehingga total biaya dapat mencerminkan
jumlah faktor produksi yang dikorbankannya.
Dalam pembahasan teori biaya ada 2 jenis
asumsi yang digunakan:
 perusahaan bergerak pada pasar persaingan
sempurna.
 faktor produksi (input) yang digunakan
adalah barang dan modal tenaga kerja. Dalam
jangka pendek hanya tenaga kerja yang
bersifat variable
 Segi pembagian ada dua biaya eksplisit atau
biaya rill, yaitu biaya yang betul-betul
diluluskan perusahaan seperti tenaga kerja,
gudang, listrik dan sebagainya. Sedangkan
biaya implicit berupa biaya kesempatan
(opportunity cost)
 Segi waktu dan biaya jangka pendek (short
run) dan jangka panjang (long run) yang
sering disebut dengan teori biaya tradisional.
 Dikaitkan teori biaya produksi jangka pendek
karena ada dua pembagian biaya, yaitu biaya
tetap (fixed cost,FC) dan biaya tidak tetap atau
variable (variable cost, VC).
 Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak
tergantung atas besar kecilnya kuantitas
produksi yang dikeluarkan. Apabila produksi
barang dalam waktu sementara dihentikan, maka
biaya tetap ini harus dibayar dalam jumlah yang
sama, misalnya sewa gedung, pajak, penyusutan
alat-alat, gaji pegawai dsb.
 
 Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan
kuantitas produk yang dihasilkan. Semakin
besar kuantitas produksi semakin besar pula
jumlah biaya variable seperti bahan mentah,
biaya tenaga kerja dsb.
 
 Biaya total atau total cost (TC) adalah
penjumlahan biaya tetap dengan biaya
variable.
FC

FC0 Kurva Biaya Tetap (fixed cost, FC)

0
Q1 Q2 Q3 Q

Kurva Biaya Tetap


VC
Kurva Biaya Variabel (variabel cost, VC)

FC0 Kurva FC)

0
Q

Kurva Variabel
 Pada saat biaya tetap sebesar FCº
produksi yang dihasilkan Q1, Q2 dan
seterusnya tidak berpengaruh pada Fcº.
Seddangkan pada biaya variable laju
kenaikan produksi diikuti oleh laju
kenaikan atau penambahan biaya variable.
Penjumlahan dari dua biaya tersebut dapat
diformulasikan sebgai berikut:
TC = FV + VC sering cukup ditulis C = FC +
VC
Biaya total dibagi jumlah produksi yang disebut
biaya rata-rata (average cost, AC):
Misalnya : AC = TC / Q atau cukup sering
ditulis AC = C/Q
Biaya variable rata-rata (average variable cost)
AVC = VC/Q
Biaya tetap rata-rat (average fixed cost) AFC =
FC/Q
AC AC AVC AC
AFC AC

0 Q 0 Q 0 Q

Macam-macam Biaya Rata (average)


 Disamping itu ada biaya marginal yaitu tambahan
biaya total akibat dari penambahan produk yang
dihasilkan atau angka perbandingan dengan
tambahan biaya total dengan angka tambahan
produk yang dihasilkan. Formulasi rumusnya
sebagai berikut:

MC = ΔTC/ΔQ atau turunan Ix∂(TC)/∂(Q) =


f1(Q)
 
 Hubungan antara biaya dan jumlah
produksi (Q) disebut fungsi biaya (C)
dalam bentuk model adalah C = f (Q).
guna memperjelas, maka melalui Tabel
4.1 dapat berbentuk kurva
sebagaimana gambar 4.5. hubungan
antara biaya dengan biaya rata-rata
sebagaimana pada gambar 4.6.
Q C FC VC AC AFC AVC MC

0 60 60
1 90 60
2 100 60
3 105 60
4 115 60
5 135 60
6 180 60
 Defenisi biaya jangka panjang adalah semua
biaya tetap dan variable yang menjadi kategori
biaya variable seperti sewa gedung, penyusutan
mesin-mesin, pajak dsb adalah biaya tatap pada
jangka pendek tetapi dalam jangka panjangnnya
biaya tersebut menjadi biaya variable.
 Biaya jangka pendek (short run cost, S)
menggambarkan keadaan dengan FC tertentu,
misalnya pada STC, kalau terjadi tambahan
investasi FC bertambah menjadi STC2, STC3 dan
seterusnya.
 Analisisjangka panjang (long run
cost, L) member gambaran fungsi
biaya jangka panjang mencakup
semua kemungkinan besarnya FC.
Digambarkan dengan LTC (long
run total cost), yakni biaya total
jagka panjang.
 Optimum output adalah produksi yang
dihasilkan dengan biaya rata-rata (AC)
terendah. Optimum merupakan tingkatan
‘sesuatu’ hal yang paling baik. Tujuan pokok
dari perusahaan adalah optimum dalam
pengambilan keputusan, yaitu keputusan
penentuan kuantitas barang yang diproduksi
dan harga jualnya. Syarat optimum output
adalah MC sama AC, sedangkan equilibrium
output adalah MC sama harga output (price,
P).
Secara matematis dapat dihitung
bahwa optimum output identik
dengan keuntungan maksimum.
π = R-C
π = P.Q – F (Q)
order I π maz = dπ/dπ = 0.
= dπ/dQ = P-dc/dQ = 0
Sehingga diperoleh : P=MC.
 Mulai pada titik ‘D’ sampai sepanjang
kurva marginal cost disebut kurva
penawaran (supply), karena titik ‘D’
merupakan kondisi optimum output,
yaitu sebasar Q*, sedangkan
equilibrium output sebesar Q1 atau
pada titik K. jadi marginal cost
sebenarnya adalah kurva penawaran
individual (individual supply),
 atauindividual firm atau supply
curve industry (Gbr. 4.10).
perusahaan masih tetap
memproduksi, dan disini telah
mengalami kerugian sebesar
biaya tetap (FC), namun demikian
besarnya kerugian tersebut dapat
ditutupi dari hasil penjualan
produksi yang dihasilkannya,
yakni Q2.
Kurva penawaran atau
P
Supply atau marginal cost

Q
0

Anda mungkin juga menyukai