POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN TAHUN AJARAN 2020/2021 GMT Kerupuk Ikan Kuniran PT Goldensnack Mas Sejahtera
No. Tahap Pengolahan Prosedur
1. Penerimaan Bahan Baku 1. ikan datang setiap seminggu sekali QC melakukan pengecekan suhu apakah ikan masih memenuhi standard yaitu (<5oC). 2. Ikan kuniran yang datang dari pemasok ditempatkan pada tong-tong besar dalam keadaan beku, ikan tersebut telah dibersihkan bagian kepala dan jerohannya. 3. Dibungkus menggunakan kantong plastik, dengan berat masing-masing 2 kg. 4. Ikan kuniran yang telah lolos dalam pengecekan, disimpan dalam freezer (suhu - 10oC) sebelum digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerupuk ikan.
2. Penggilingan Ikan Kurnia 1. Bahan baku ikan kuniran yang telah
disimpan pada freezer diambil, lalu didiamkan beberapa saat agar kristal esnya mencair (thawing). 2. Setelah kristal es mencair, ikan kuniran yang akan dimasukan mesin penggiling, sebelumnya dihancurkan menggunakan pisau untuk mempermudah proses penggilingan. 3. Sebanyak 2 kg ikan kuniran dilakukan penggilingan 12 kali pengulangan, agar daging ikan halus secara merata.
3. Penimbangan Bahan Baku 1. Semua bahan baku yang telah lolos
pengecekan dan telah disimpan di gudang penyimpanan, dilakukan penimbangan untuk proses selanjutnya. 2. Bahan baku seperti ikan kuniran, gula, garam, bumbu, tepung terigu dan tepung tapioka ditimbang sesuai berat yang sudah ditetapkan. 3. Untuk tepung tapioka diberi tambahan air panas agar menjadi kental. 4. Penimbangan semua bahan baku memiliki berat 10 kg/batch. 4. Pencampuran Bahan Baku 1. Setelah semua bahan baku dicek dan ditimbang, bahan baku dibawa ke ruang pencampuran bahan. 2. Alat yang digunakan untuk mixing ada 2 yaitu Whip untuk pencampuran bumbu seperti gula, bumbu, pewarna makanan (orange),telur bebek 1 butir, air 1 liter, semuanya di dicampur selama 5 menit. 3. Spiral Mixer gunakan untuk pencampuran tepung seperti garam, tepung kanji, ikan kuniran, bumbu yang sudah dicampurkan, air sebanyak 500 ml dan tepung terigu, proses mixing dilakukan selama 5 menit dengan menampakan air secara bila kurang.
5. Pembentukan Adonan 1. Pembentukan adonan ini menggunakan alat
seperti agar berbentuk lonjong. 2. Adonan yang tadi telah tercampur dikeluarkan dan satu lonjor adonan beratnya 1,9 kg. 3. Adonan yang sudah dicetak di susun diatas tray yang dialasi jaring agar tidak langsung menempel pada tray, satu tray dapat menampung.
6. Pemasakan Adonan 1. Adonan yang telah dicetak dan dileatakkan
pada tray, kemudian dimasukkan kedalam mesin steam. Setiap 1 lemari steam dapat menampung ±10 tray. 2. Pemasakan ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dengan suhu sekitar 90oC dan tekanan 2 atm. 3. Suhu tersebut harus benar-benar diperhatikan agar tingkat kematangan tercapai. 4. Adonan kerupuk yang sudah matang kemudian di keluarkan lalu disusun pada cetakan kayu yang dialasi dengan plastik untuk mejaga bentuk kerupuk tetap bagus. 5. Setelah beberapa saat kerupuk yang matang di pindahkan pada rak untuk proses selanjutnya. 7. Pendinginan 1. Setelah pemasakan kerupuk yang telah matang dan disusun pad arak, di pindahkan pada ruang pendingin. 2. Pendinginan ini membutuhkan waktu 2 hari, pendinginan ini dilakukan agar kerupuk mengeras. 3. Suhu yang digunakan adalah 18oC, dengan relative humanity (RH) adalalah 81 %. 4. Ruang cooling yang digunakan untuk mendinginkan adonan kerupuk ikan
8. Pemotongan 1. Lonjoran kerupuk yang telah mengeras,
kemudian dipotong dengan mesin pemotong 2. Sebelum dipotong kerupuk dioleskan air agar tidak lengket dan terlalu keras saat dipotong 3. Ketebalan kerupuk yang dihasilkan sekitar 2,5 mm sampai 2,7 mm, diukur menggunakan thickness gauge analog 9. Penyortiran I 1. Kerupuk yang telah dipotong, kemudian dilakukan tahap penyortiran. 2. Kerupuk yang lolos penyortiran di sebar pada tray untuk tahap pengeringan. 3. Kerupuk yang tidak terpotong dengan sempurna dan terdapat kotorean di dalam bahan tidak dapat lolos pada proses selanjutnya. 10. Pengeringan 1. Kerupuk ikan yang telah lolos tahap penyortiran, dilakukan tahap pengeringan. 2. Suhu yang digunakan pada ruang pengeringan adalah 80–85oC dan dengan tekanan 2 bar selama 6 jam. 3. Suhu ini harus tetap dijaga agar kerupuk dapat kering sempurna. 11. Penyortiran II dan Pengemasan 1. Kerupuk ikan yang telah dikeringkan kemudian disortir kembali melalui mesin conveyor. 2. Kerupuk ikan yang tidak memenuhi standard dikemas dan dijual secara. 3. Kerupuk ikan yang memenuhi standard lalu dikemas dengan pengemas primer berupa plastik Polypropylene (PP) dan pengemas sekunder berupa kardus karton untuk dijual ekspor. 4. Setiap satu karton kerupuk ikan medium memiliki berat 13 kg. 12. Penyimpanan 1. Kerupuk ikan yang telah dikemas pada kardus karton dipindahkan pada ruang penyimpanan. 2. Ruang penyimpanan produk jadi harus diperhatikan, agar produk yang sudah dikemas tidak rusak. 3. Produk yang sudah jadi diletakkan di tempat yang sesuai dengan ukuran kerupuk.