Anda di halaman 1dari 7

AGORA Vol. 4, No.

2, (2016) 1

ANALISA GAYA KEPEMIMPINAN DI PT. WIJAYA MAKMUR SENTOSA

Margareth Wilhelmina Wijaya


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: rethwilhelmina@yahoo.com

Abstrak - PT. Wijaya Makmur Sentosa merupakan pembelajaran dan situasi ditimnya. Membuktikan adanya
salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pendistribusian rokok, rokok yang didistribusikan adalah
sebuah model yang tercipta dari gaya kepemimpinan setiap
brand dari Sampoerna. Objek yang digunakan pada pemimpin, adanya beberapa jenis interaksi dari pemimpin
penelitian ini adalah PT. Wijaya Makmur Sentosa, dengan anggota tim. Menemukan bahwa dukungan dan
sedangkan subjek yang digunakan pada penelitian ini motivasi dari pemimpin dapat meningkatkan performa dan
adalah owner dan dua karyawan, terdiri dari satu supervisor pencapaian tim. Beberapa tim menggunakan kepemimpinan
dan satu karyawan senior. transaksional, transformasional, bahkan gabungan keduanya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode Beberapa tim juga menerapkan pembelajaran melalui feed-
kualitatif deskriptif dengan berdasarkan wawancara semi back, mempelajari masukan anggota tim, dan ada yang
terstruktur untuk memperoleh data-data yang ada.
menerapkan gabungan keduanya. Kesimpulannya Pemimpin
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah studi
kasus. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya
dengan gaya transaksional dan pembelajaran dari feed-back
kepemimpinan di PT. Wijaya Makmur Sentosa ada tiga menciptakan struktur yang terpaku pada panduan, sistem dan
macam, yaitu Gaya Kepemimpinan Kharismatik, Gaya acuan (angka, hasil data). Pemimpin dengan gaya
Kepemimpinan Transaksional, dan Gaya Kepemimpinan transformasional dan pembelajaran melalui saran,
Transformasional. Tetapi dari tiga macam gaya menciptakan tim yang inovatif, saling mendukung dan berani
kepemimpinan ini, ada satu gaya kepemimpinan yang paling mengambil resiko. Dalam sebuah perusahaan seorang
menonjol, yaitu gaya kepemimpinan transaksional. PT. pemimpin harus tegas dan mempunyai prinsip yang kuat agar
Wijaya Makmur Sentosa belum melakukan gaya dapat memimpin dan menjalankan tujuan perusahaan tersebut.
kepemimpinan visioner.
Pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa perlu membuat PT. Wijaya Makmur Sentosa merupakan sebuah
visi dan misi perusahaan serta lebih tegas dalam mengambil perusahaan yang bergerak dibidang distributor rokok, rokok
keputusan dan menghadapi karyawan.
yang didistribusikan adalah brand yang terkenal di Indonesia
Kata kunci - Gaya Kepemimpinan, Gaya yaitu Sampoerna. PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah
Kepemimpinan Transaksional, Gaya Kepemimpinan menjalankan usahanya sekitar 30 tahun, mulai dari toko
Transformasional, Gaya Kepemimpinan Visioner, kelontong, kemudian menjadi Agen, hingga sampai saat ini
Pemimpin. sudah menjadi PT sendiri. PT. Wijaya Makmur Sentosa
merupakan usaha generasi pertama yang dimiliki oleh
Rudyanto Wijaya dan isteri Angela Relia. PT. Wijaya Makmur
I. PENDAHULUAN
Sentosa berlokasikan di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Pulau
Banyak perusahaaan yang belum menyadari tentang Laut, yang merupakan Kabupaten dari Ibu Kota Banjarmasin.
pentingnya gaya kepemimpinan dalam mengelola perusahaan. Usaha distributor ini bersifat sistem kontrak dengan PT. HM
Ada yang mengaggap bahwa itu adalah sebuah bakat dari lahir Sampoerna, Tbk, tetapi untuk PT. Wijaya Makmur Sentosa
(predisposisi) sehingga tidak semua orang memilikinya, Drs. sendiri resmi milik Rudyanto Wijaya, hanya saja sistem
Hessel Nogi S. Tangkilisan (2005, p. 7). Padahal diera kerjanya yang bekerjasama dengan Sampoerna. PT. Wijaya
persaingan yang semakin ketat ini pemahaman tentang gaya Makmur Sentosa dari dulu hingga sekarang mempunyai 17
kepemimpinan sangat penting. Memahami gaya karyawan, yang terdiri dari 1 (satu) supervisor, 2 (dua) admin,
kepemimpinan sangat berguna dalam sebuah perusahaan dan 6 (enam) salesman, 6 (enam) asisten sales, dan 1 (satu) helper.
organisasi. Ada beberapa faktor yang membuat kegagalan Dari PT. HM Sampoerna, Tbk sendiri, mereka memberikan 1
dalam sebuah perusahaan, yaitu kepemimpinan yang kurang (satu) supervisor sebagai tamu disetiap distributornya,
tegas dan sumber daya manusia yang kurang memadai. Karena gunanya untuk memantau dan memastikan target dari
percuma memiliki tekhnologi sangat canggih tetapi bila Sampoerna terpenuhi dan pendistribusiannya tersebar dengan
kepemimpinan yang kurang kuat dan terstuktur, maka baik.
perusahaan akan mengalami kesulitan. Kepemimpinan dan
karyawan sangat berhubungan, karena bagaimana pun juga Dulunya PT. Wijaya Makmur Sentosa berjalan dengan
karyawan akan mengikuti apa yang dikatakan pemimpinnya. baik, tidak ada kendala yang dianggap serius. Tetapi saat ini
pemimpin merasa para karyawan bekerja kurang maksimal,
Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Tania sulit diatur dan tidak menunjukkan keprofesionalitasnya dalam
Bucic dan Linda Robinson (2010). Mencari perbedaan yang bekerja. Para karyawan mempunyai tugas masing-masing.
diberikan dari gaya kepemimpinan seorang pemimpin Para
terhadap
AGORA Vol. 4, No. 2, 2

karyawan bagian salesman bekerja didalam dan diluar kota, b. Rasio Personal
mereka ke luar kota setiap hari Senin pagi dan pulang pada
hari Jumat sore, sedangkan yang didalam kota bekerja dari Pemimpin biasanya bersedia untuk menempuh resiko
Senin sampai dengan Jumat, dengan jam kerja berangkat dari personal yang tinggi dan juga bersedia untuk
pagi pukul 09.00 dan pulang pada sore hari pukul 17.00. melakukan pengorbanan diri demi pencapaian
Setiap Sabtu pagi pemimpin mengadakan meeting bersama visinya.
untuk mengevaluasi pekerjaan selama satu minggu ini dan
merencanakan plan untuk minggu depannya. c. Peka terhadap Lingkungan

Sebelumnya pernah ditanya secara tidak langsung kepada Pemimpin biasanya memiliki kemampuan untuk
salah satu mantan karyawan yang bernama Ahim, dia menilai secara realistis tentang kendala-kendala yang
mengatakan bahwa pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa akan dihadapi.
adalah orang yang baik dan sudah berpengalaman dalam d. Kepekaan terhadap Kebutuhan Pengikut
memimpin. Selaku pemimpin perusahaan, Rudyanto dapat
mengatur dan mengelola karyawan dengan baik, hanya saja Pemimpin biasanya pengertian terhadap kemampuan
ada satu kekurangan yaitu kurang tegas dalam bertindak. orang lain dan terhadap kebutuhan mereka.
Karena pernah pada saat cross check, Rudyanto dan Ahim
mendapati karyawan melanggar aturan, yaitu pulang lebih e. Perilaku tidak Konvensional
cepat dari jam kerja yang sudah ditentukan tetapi tidak Pemimpin terlibat dalam perilaku yang dianggap baru
langsung kembali ke kantor, melainkan bersembunyi ditempat dan melawan norma.
lain. Rudyanto sebagai pemimpin tidak mengambil tindakan
ataupun melakukan teguran kepada karyawan tersebut, hanya
mendiamkannya saja. Kemudian juga pernah ada kejadian
karyawan merekayasa nota penjualan. Kejadian ini terungkap 2. Gaya Kepemimpinan Transaksional
pada saat supervisor tidak sengaja mampir pada salah satu Menurut Yukl, Gary (2010, p. 312) kepemimpinan
kios, dan ternyata karyawan tersebut sudah satu minggu tidak transaksional adalah sebuah pertukaran imbalan-imbalan
kesana, tetapi dinota penjualan menyatakan bahwa kios untuk mendapatkan kepatuhan. Sedangkan Robbins dan
tersebut melakukan pembelian. Supervisor pun melaporkan Judge mengatakan (2007, p. 387) pemimpin transaksional
kepada Rudyanto, tetapi Rudyanto hanya memberikan teguran adalah pemimpin yang memadukan atau memotivasi
kecil kepada karyawan tersebut. pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan
dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas. Terdapat 4
Disini peneliti ingin mengetahui bagaimana gaya karakteristik dari pemimpin transaksional, yaitu:
kepemimpinan di PT. Wijaya Makmur Sentosa, gaya
kepemimpinan yang seperti apakah yang selama ini diterapkan a. Imbalan Kontingen
disana, karena gaya kepemimpinan sangat penting untuk Seperti barter, dengan menjanjikan imbalan atas
mengelola karyawan dan perusahaan agar dapat berjalan kinerja yang dilakukan sesuai dengan
dengan baik. Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002, p. kesepakatanyang dilakukan sebelumnya antara
224) gaya kepemimpinan mewakili filsafat, ketrampilan, dan pemimpin dan bawahan.
sikap pemimpin dalam politik. Gaya kepemimpinan adalah b. Manajemen berdasar Pengecualian Aktif
pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan Pemimpin secara terus menerus melakukan
tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai pengawasan terhadap bawahannya untuk
tujuan tertentu. Pendapat lain menyebutkan bahwa gaya mengantisipasi adanya kesalahan.
kepemimpinan adalah pola tingkah laku (baik kata-kata c. Manajemen berdasar Pengecualian Pasif
maupun tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang Mengintervensi apabila hanya standar tidak
dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004, p. 29). Sedangkan terpenuhi, maksudnya kritik atau perbaikan dilakukan
menurut Rivai (2004, p. 64) gaya kepemimpinan adalah pola setelah kesalahan terjadi. Pemimpin akan menunggu
menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang seluruh tugas atau pekerjaan selesai, baru akan dinilai
tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. ada kesalahan atau tidak.
Menurut Robbins and Judge (2007) ada 4 jenis gaya d. Kendali Bebas (Laissez Faire)
kepemimpinan, yaitu: Menghindari membuat keputusan serta terlihat seperti
mengabaikan tanggung jawab, karena terlalu santai.
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Terdapat 5 karakteristik, yakni: Kepemimpinan transaksional dapat disimpulkan
sebagai pertukaran yang dilakukan antara pemimpin dan
a. Visi dan Artikulasi Pemimpin dengan gaya ini bawahannya. Dengan pertukaran tersebut maka karyawan
mempunyai visi yang jelas dan mempunyai mendapatkan imbalan dengan melakukan perintah dari
kemampuan baik untuk bisa membagikan visinya atasan, maka tujuan pemimpin pun sekaligus dapat
kepada para pengikutnya. tercapai. Dengan adanya imbalan secara tidak langsung
karyawan akan termotivasi dan terpacuh untuk
AGORA Vol. 4, No. 2, 3

menyelesaikan tugasnya. Imbalan tersebut merupakan Karakteristik dari gaya kepemimpinan ini, yaitu :
bentuk apresiasi dari pemimpin. a. Visi yang Realistis
Pemimpin mempunyai visi yang yang penuh perhitungan
3. Gaya Kepemimpinan Transformasional dan sesuai dengan kemampuan, sehingga gagasan yang
Kepemimpinan transformasional adalah suatu keadaan akan diajukan bukan hanya angan-angan tetapi dapat
dimana para pengikut merasa adanya kepercayaan, diwujudkan.
kekaguman, kesetiaan dan hormat terhadap pemimpin b. Visi yang Kredibel
tersebut. Mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari Pemimpin yang mempunyai visi yang berkualitas,
pada awalnya yang diharapkan, Yukl, Gary (2010, p. kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan
303). Kepemimpinan trasnformasional sebagai proses kepercayaan.
para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke c. Visi yang Menarik mengenai Masa Depan Organisasi
tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Ahli lain Pemimpin mampu membangun visi yang menarik untuk
berpendapat bahwa kepemimpinan transformasional organisasi atau perusahaan, sehingga karyawan pun
adalaah pemimpin yang memberikan pertimbangan dan mempunyai ketertarikan untuk menjalankan visi tersebut.
rangsangan intelektual yang diindividukan dan memiliki Maka dari itu peneliti mengangkat judul penelitian
kharisma, Robbins dan Judge (2007, p. 387). Pemimpin “Analisa Gaya Kepemimpinan di PT. Wijaya Makmur
transformasional memperhatikan kebutuhan Sentosa”.Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti
pengembangan dari masing-masing pengikut, pemimpin merumuskan masalah “Bagaimana Gaya Kepemimpinan di
mengubah kesadaran dari para pengikutnya dengan cara PT. Wijaya Makmur Sentosa ?”. Tujuan penelitian ini adalah
membantu mereka memandang masalah lama dengan cara peneliti ingin mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan
baru. Pemimpin mampu membangkitkan pengikutnya yang selama ini diterapkan di PT. Wijaya Makmur Sentosa,
agar dapat mengeluarkan upaya ekstrademi mencapai dan dengan penelitian ini peneliti berharap dapat membantu
tujuan kelompok. Karakteristik dari pemimpin dan memperbaiki gaya kepemimpinan yang ada di PT. Wijaya
transformsional adalah : Makmur Sentosa.
a. Pengaruh Ideal
Pengaruh yang ideal berkaitan dengan reaksi II. METODE PENELITIAN
bawahan terhadap pemimpin. Pemimpin Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian
diidentifikasikan dengan dijadikan sebagai panutan, kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode
di percaya, dihormati dan mempunyai visi dan misi penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
yang jelas menurut persepsi bawahan dapat digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
diwujudkan (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
b. Inspirasi dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
Pemimpin mengkomunikasikan harapan tinggi, dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif
menggambarkan maksud penting dengan cara yang atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
mudah dipahami. Pemimpin memotivasi para makna dari pada generalisasi, Sugiyono (2010, p.14). Pada
karyawannya dan memberikan inspirasi penelitian ini objek yang diteliti adalah Gaya Kepemimpinan
c. Stimulasi Intelektual di PT. Wijaya Makmur Sentosa, yang terletak di Jl. Brigjen
Pemimpin mendorong bawahan untuk lebih kreatif, Hasan Basri, KM 4, Kotabaru, Kalimantan Selatan Pulau Laut.
mendorong bawahannya untuk menggunakan Teknik penetapan narasumber yang peneliti gunakan adalah
pendekatan-pendekatan baru yang lebih rasional teknik nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan
dalam pengambilan keputusan, serta cermat dalam sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama
menyelesaikan permasalahan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
d. Pertimbangan Individual sampel. Teknik sampel nonprobability sampling yang dipakai
Memberikan perhatian pribadi kepada karyawannya, oleh peneliti adalah jenis purposive sampling. Purposive
memperlakukan mereka sebagai pribadi yang utuh, samping adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
mempertimbangkan kebutuhan dari bawahannya, tertentu, Sugiyono (2010, p. 120-122). Sumber data yang
serta melatih dan memberikan saran kepada digunakan ada dua, yaitu Sumber data primer adalah sumber
bawahannya. data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,
Sugiyono (2010, p. 402), dan sumber data sekunder
4. Gaya Kepemimpinan Visioner merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
Kemauan untuk menciptakan mengartikulasikan visi yang kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
realistis, kredibel dan menarik mengenai masa depan dokumen, Sugiyono (2010, p. 402). Dalam penelitian ini
organisasi. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan penulis menggunakan jenis wawancara semiterstruktur. Tujuan
secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa menggunakan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
mengakibatkan kesuksesan dari sebuah organisasi yang permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
tentunya harus ditunjang dengan ketrampilan, bakat dan wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
sumber daya untuk mewujudkannya.
AGORA Vol. 4, No. 2, 4

Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan guna mengingatkan mereka akan visi dan misi tersebut.
secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh Contoh tulisan tersebut tentang macam-macam gaya hidup.
informan (Sugiyono, 2010). Menurut Bogdan (dalam Tetapi dari hasil analisa yang penulis lakukan, pemimpin
Sugiyono, 2010), analisis data adalah proses mencari dan kurang mempersiapkan visi dan misinya dengan baik. Karena
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil semua yang disampaikan kepada karyawan, lebih kepada
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga harapan atau pandangan.
dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan Rasio Personal, dapat dikatakan bahwa disini pemimpin
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan berkorban bukan demi karyawan atau bawahannya, melainkan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, demi PT. Wijaya Makmur Sentosa saja. Dalam wawancara
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama para narasumber banyak mengatakan pengorbanan pemimpin
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat untuk perusahaan, contohnya waktu merupakan pengorbanan
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. terberat, dan yang paling mempengaruhi adalah volume target
Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa yang harus dicapai sesuai dengan target yang sudah ditentukan
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara sejak awal. Target ini besifat mingguan, jadi setiap minggu
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, target akan berubah dan meningkat. Tergantung tuntutan target
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yang diberikan oleh pihak PT. HM. Sampoerna. Peka terhadap
tersebut adalah sebagai berikut: (dalam Sugiyono, 2010, p. lingkungan, pemimpin sudah memperhatikan langkah apa
430-438) yang akan dilakukan. Contohnya dalam meeting, pemimpin
1. Data Reduction (Reduksi Data) menyampaikan plan-plan yang akan dilakukan untuk periode
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang selanjutnya, serta melakukan evaluasi kerja dari hasil periode
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari sebelumnya. Contohnya pada saat bulan puasa seperti ini atau
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. pada saat situasi pasar sedang sepi, pemimpin membuat
Dengan demikian data yang telah direduksi akan strategi memberikan diskon jika mengambil dalam jumlah
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan banyak, dan juga boleh membayar secara kredit dalam waktu
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan yang sudah disepakati. Untuk menghadapi ancaman dari luar
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. atau competitor, pemimpin menghadapinya secara optimisme,
2. Data Display (Penyajian Data) dan mengambil tindakan sesuai dengan situasi yang sedang
Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah terjadi pada saat itu. Hal ini di dukung dengan pernyataan
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian narasumber kedua dan ketiga.
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut, Pemimpin mau
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. mendengarkan nasehat, ide, serta masukkan dari karyawannya,
3. Conclusion Drawing / Verification karena hal itu sangat penting. Dari masukkan-masukkan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan tersebut juga dapat dijadikan pertimbangan bagi pemimpin
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah untuk mengambil keputusan atau langkah-langkah
ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu kedepannya. Contohnya pada saat meeting atau evaluasi, maka
obyek yang sebelumnya masih remang - remang atau semua saran atau masukkan dari karyawan akan didengarkan
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa dan ditampung. Dalam merencanakan pembagian rokok,
kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. karyawan biasanya memberitahukan misalnya Toko A bila
diberikan kredit, pada saat penagihan susah sekali untuk
diminta pembayaran, lebih baik kedepannya tidak usah
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN diberikan kredit. Pemimpin mempertimbangkan hal tersebut
Ada empat macam gaya kepemimpinan yang akan diulas yang untuk penjualan kedepannya. Pemimpin memperhatikan
sebelumnya sudah dibahas dibab dua. Dari empat macam gaya kebutuhan mereka baik dalam pekerjaan maupun diluar
kepemimpinan tersebut, akan dievaluasi gaya kepemimpinan pekerjaan. Dalam pekerjaan pemimpin memfasilitasi
dari Rudyanto berdasarkan indikator-indikator dari masing- kebutuhan mereka, contohnya seragam, transportasi, uang
masing gaya kepemimpinan yang ada. makan dan gaji disesuaikan dengan UMK (Upah Minimum
Gaya Kepemimpinan Kharismatik, dari segi Visi dan Kota), bahkan diatas UMK yang ada. Sedangkan diluar
Artikulasi, menurut Robbins and Judge (2007), pemimpin pekerjaan, pemimpin memperhatikan kesejahteraan
dengan gaya kharismatik mempunyai visi yang jelas dan karyawannya dengan mengikutkan mereka program BPJS
mempunyai kemampuan baik untuk bisa membagikan visinya (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), tidak hanya mereka
kepada para pengikutnya. Dari uraian hasil wawancara dengan tetapi juga isteri dan anak mereka. Dan terkadang karyawan
tiga narasumber, pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa melakukan izin untuk tidak masuk kerja dikarenakan ada acara
sudah menyampaikan visi dan misi secara jelas, hanya saja keluarga, pemimpin pun memberikan mereka izin sesuai
untuk visi dan misi tersebut memang tidak ada secara tertulis. dengan kurun waktu yang diperlukan. Jadi disini pemimpin
Pemimpin biasa hanya menyampaikan secara lisan melalui PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah memperhatikan kebutuhan
meeting, briefing, maupun saat memberikan bimbingan kepada para pengikutnya.
karyawan. Contohnya pemimpin memberikan dengan cara Perilaku tidak konvensional, Menurut Robbins and Judge
tulisan-tulisan motivasi yang ditempelkan di ruangan meeting, (2007) pemimpin dikatakan berperilaku tidak konvensional
apabila pemimpin terlibat dalam perilaku yang dianggap baru
AGORA Vol. 4, No. 2, 5

dan melawan norma. Pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa sepenuhnya memberikan pekerjaan dan tanggung jawab
disini tidak melakukan hal tersebut. Contohnya dalam kepada karyawan. Hal itu dilakukan karena memang sesuai
membuat peraturan, tidak pernah ada peraturan yang dibuat dengan job descnya masing-masing. Mereka harus bisa
tanpa diberitahukan kepada bawahannya. Dan jika karyawan menghandle pekerjaan dilapangan, karena itu sudah kewajiban
tidak mengerjakan tugasnya dengan baik atau melanggar mereka. Pemimpin hanya mengawasi dan melakukan control
peraturan, maka akan disesuaikan dengan SOP (Strandart of saja. Contohnya melakukan crosscheck, benar atau tidak
Procedure) yang berlaku. bahwa karyawan ini mengunjungi semua kios-kios yang
Gaya Kepemimpinan Transaksional, dari segi Imbalan dituju, dengan menanyakan kepada pemilik kios langsung.
Kontingen, pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah Jadi pemimpin tidak hanya tinggal diam.
termasuk pemimpin yang memberikan imbalan kontingen. Gaya Kepemimpinan Transformasional dari segi Pengaruh
Karena terbukti dari apresiasi yang diberikan kepada Ideal, Berdasarkan data wawancara maka dapat dikatakan
karyawannya. Jika karyawan memenuhi target jualannya, pemimpin sudah memberikan pengaruh yang ideal kepada
maka akan diberikan bonus berupa insentif. Insentif ini bawahannya. Karena terlihat pemimpin mempunyai prinsip
berdasarkan jumlah target yang tercapai, misalnya yang “jika tidak memberikan pengaruh positif bagaimana karyawan
tercapai 80%, maka dari gaji mereka sebulan akan dikalikan itu sendiri dapat melakukan dengan positif”. Contohnya
80%, jika tercapai 100%, maka mereka akan mendapatkan datang ke kantor dengan tepat waktu, agar itu dapat dijadikan
insentif full satu bulan gaji mereka, dan insentif ini akan contoh kepada karyawan agar selalu on time dan tidak
dibagikan setiap tiga bulan sekali. Diluar dari itu, pemimpin terlambat. Diluar dari konteks pekerjaan, pemimpin selalu
juga memberikan hadiah kepada karyawan yang berprestasi, memberikan nasehat, contohnya agar karyawan itu dapat
contohnya handphone dan jam tangan. Handphone ini mengatur keuangannya, pemasukkan dan pengeluaran harus
diberikan kepada salahsatu karyawan yang di anggap seimbang. Inspirasi, Pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa
beprestasi. Penilaian dilihat dari bagaimana karyawan itu sudah bisa menjadi inspirasi bagi bawahannya, dengan
bekerja, rajin atau tidak, kedisiplinan jam kerja. Sedangkan memberikan contoh-contoh pengalamannya dalam dunia
untuk jam tanga diberikan kepada dua admin, karena mereka bekerja. Selain itu pemimpin juga membuat quotes-quotes
selalu mengerjakan nota, pembukuan, dan laporan dengan baik yang ditempel diruangan meeting, itu guna menyemangati
dan tepat waktu. Dengan adanya imbalan tersebut sekaligus sekaligus memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik.
untuk memotivasi karyawan agar dapat berkompetisi antar Pemimpin selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada
karyawan menjadi karyawan yang berprestasi. Manajemen karyawan, jika karyawan mengalami kesulitan dalam
Pengecualian Aktif, pemimpin menunjukkan cara kerja yang memahami sesuatu, maka pemimpin menjelaskan dengan cara
efisien dengan cara membagikan wawasan dan yang santai, yang penting karyawan itu paham.
pengalamannya dalam bekerja. Karena sebelumnya pemimpin Stimulasi Intelektual, bahwa pemimpin membantu
sendiri yang turun langsung ke lapangan untuk berjualan, jadi karyawan dalam mencapai target penjualan dengan cara
pemimpin juga mengetahui bagaimana medan atau situasi memberitahukan tata cara bagaimana menawarkan product,
lapangan yang dihadapi para karyawan. Selain itu pemimpin bagaimana agar menarik pelanggan, dan karyawan juga harus
membagikan pengalaman kerjanya, yang mulai dari nol bisa membaca financial si calon pembeli tersebut, kalau
sampai hingga bisa seperti ini, memberikan contoh-contoh memang bisa beli lebih diberi lebih. Selain itu terkadang
kepada karyawan sesuai dengan potret kehidupan. Pemimpin pemimpin ikut melakukan penjualan melalui telepon, misalnya
juga selalu meningatkan untuk bekerja secara hati-hati dan menawarkan product atau menarik pelanggan agar membeli
teliti, jangan teburu-buru. Contohnya dalam pembuatan nota, banyak, kadang pemimpin ikut ke lapangan langsung. Bila
kadang mereka menghitung tidak teliti dan terjadi selisih. Dan karyawan sedang mengalami permasalahan, maka pemimpin
pemimpin juga mengingatkan apa tujuan awal mereka, yaitu pun turut membantu dengan berembuk secara kekeluargaan,
mencapai target penjualan. Jadi pemimpin sudah menghimbau diajak ngobrol layaknya teman sendiri, dengan begitu
karyawannya agar selalu berhati-hati dalam bekerja. karyawan secara tidak langsung diajak berpikir bersama untuk
Manajemen Pengecualian Pasif, Berdasarkan data menemukan solusi. Pertimbangan Individual, hasil wawancara
wawancara yang ada, disini pemimpin sudah baik, karena menunjukkan pemimpin juga memperhatikan kebutuhan
selalu mengingatkan karyawan agar tidak melakukan karyawan diluar pekerjaan. Misalnya saat karyawan
kesalahan. Pemimpin tidak membiarkan kesalahan itu terjadi, memerlukan uang untuk keperluan pribadi yang mendadak,
karena akan merugikan perusahaan dan karyawan itu sendiri. contoh saat anaknya sedang sakit, pemimpin mengizinkan
Karena kesalahan yang dilakukan karyawan akan berpengaruh karyawan untuk meminjam uang. Pernah juga ada karyawan
terhadap penilaian terhadap karyawan itu sendiri. Tetapi yang sakit, pemimpin memberikan sedikit bantuan berupa
pemimpin tidak akan mengecap karyawan itu sebagai seorang uang untuk berobat. Sedangkan dalam kontkes pekerjaan dari
yang kurang berpotensi, karena itu sesuai dengan kemampuan segi gaji sendiri pemimpin sudah memberikan diatas UMR
masing-masing, hal ini diperkuat dengan pernyataan yang ada, dan fasilitas lain contohnya transportasi, uang
narasumber satu dan tiga. Karena dulu ada salah satu makan, seragam sudah memadai. Pemimpin tidak memandang
karyawan yang memang dalam pembuatan nota itu agak derajatNya berbeda dengan karyawan, dia mengaggap
lambat dan ceroboh, tetapi pemimpin membimbingnya sampai karyawan sama denganNya, hanya pekerjaannya saja yang
akhirnya dia bisa sekarang. Kendali Bebas (Laissez Faire), berbeda. Mereka sering juga mengobrol setelah pekerjaan
Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pemimpin selesai, sebagai seorang teman.
memang
AGORA Vol. 4, No. 2, 6

Gaya Kepemimpinan Visoner, dari segi Visi yang Realistis, depannya diharapkan pemimpin dapat membuat visi dan misi
Visi yang Kredibel dan Visi yang menarik mengenai masa dengan jelas secara tertulis.
depan, Memang visi dan misi itu tidak pernah dibuat secara
tertulis, pemimpin hanya menyampaikannya secara lisan. DAFTAR PUSTAKA
Menurut saya itu lebih mengarah pada harapan, dan
mengayomi karyawan, tetapi memang pemimpin Susanto, A. B. (2009). Leadpreneurship, Pendekatan Strategic
mempersiapkan harapan itu dengan baik, dan selalu Managaement dalam Kewirausahaan. Esensi,
menghimbau karyawan untuk tidak melenceng. Para karyawan Penerbit Erlangga.
memang memahami apa yang diarahkan atau dijelaskan oleh Adi, L. (2015). Gaya Kepemimpinan Camat (Studi Kasus di
pemimpin. Jadi caranya sudah pas, hanya saja visi dan misi Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan), Program
kurang jelas. Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Retrieved July 24, 2016, from JURNAL-ADI-
IV. KESIMPULAN DAN SARAN LESTARI.pdf
Kesimpulan: Ana, M. G.,dan Ana, M. P. (2015). Team leadership across
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat contexts: a qualitative study, Leadership &
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan di PT. Wijaya Organization Development Journal, Vol. 36 Iss 5 pp.
Makmur Sentosa ini tidak hanya menganut satu gaya 489 - 511. Retrieved March 30, 2016, from emerald
kepemimpinan saja. Tetapi menganut tiga macam gaya data base.
kepemimpinan, yaitu Gaya Kepemimpinan Kharismatik, Gaya David, S. K. (2010). Manajemen Eksekusi Bisnis, Edisi
Kepemimpinan Transaksional dan Gaya Kepemimpinan Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu.
Transformasional. Tetapi dari tiga macam gaya kepemimpinan Diah, K. W., I Gd, Anggan, S.,dan Md, Yudana. (2013).
ini, ada satu gaya kepemimpinan yang paling menonjol, yaitu Implementasi Kepemimpinan Transformasional
Gaya Kepemimpinan Transaksional. PT. Wijaya Makmur Dalam Pengelolaan Sekolah : (Studi Kasus di
Sentosa belum melakukan Gaya Kepemimpinan Visioner. Sekolah HighScope Indonesia-Bali). e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Hal ini dapat dilihat dari pemimpin memberikan apresiasi Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan
kepada karyawan, bisa dalam bentuk insentif atau hadiah (Volume 4 Tahun 2013). Retrieved March 30, 2016,
lainnya. Dengan adanya imbalan atau hadiah tersebut, from
karyawan menjadi lebih termotivasi dan loyal dalam http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_
pekerjaannya. Pemimpin selalu menunjukkan cara kerja yang ap/article/viewFile/673/458
efisien kepada karyawan, dan dari pekerjaan itu baik karyawan
Dubrin, A. J. (2005). Leadership (Terjemahan), Edisi Kedua,
dan pemimpin sama-sama di untungkan. Pemimpin juga selalu
Prenada Media, Jakarta.
mengingatkan karyawan agar selalu berhati-hati agar tidak
Heidjrachman, R., dan Husnan, S. (2002). Manajemen
melakukan kesalahan. Karena dengan adanya kesalahan, maka
Personalia. Yogyakarta: BPFE.
otomatis akan berpengaruh terhadap prestasi karyawan itu
Hersey, P. (2004). Kunci Sukses Pemimpin Situasional.
sendiri. Pemimpin memang menyerahkan seluruh pekerjaan
dan tanggung jawab kepada karyawan sesuai dengan job Jakarta: Delapratasa.
descnya masing-masing. Disini tugas pemimpin hanya Hessel Nogi S. Tangkilisan. (2005). Manajemen Publik.
mengontrol dan memastikan apakah pekerjaan itu sudah benar Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
atau belum, target dan tujuan sudah tercapai atau belum. Jakarta.
John, C. M. (2004). The 21 Irrefutable Laws Of Leadership.
Saran: Interaksa, Jakarta.
Joko Widodo 1. (2008). Kepemimpinan Pendidikan
PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah berjalan dengan baik, Transaksional dan Transformasional Di SMK Non
hanya saja disini pemimpin juga tidak boleh terlalu santai Teknik, Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 3 No.1
dalam menjalankan perusahaan maupun menghadapi Februari, Tahun 2008. Retrieved July 24, 2016, from
permasalahan yang terjadi. Sebaiknya jika ada karyawan yang JURNAL%20BUKU%202.pdf
memang sudah tidak bisa di pertahankan lagi, alangkah
Kartina. (2014). Analisi Gaya Kepemimpinan Lurah Batu IX
baiknya diberhentikan saja segera. Karena tidak menutup
Kecamatan TanjungPinang Timur. Program Ilmu
kemungkinan akan merugikan perusahaan sendiri. Pemimpin
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
PT. Wijaya Makmur Sentosa juga dapat mencoba menerapkan
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Retrieved July,
Gaya Kepemimpinan Visioner, karena untuk visi dan misi
24, 2016, from JURNAL.pdf
menurut penulis kurang jelas dan rinci. Mungkin untuk
kedepannya bisa di perjelas dan dibuat visi dan misi secara Kreitner, R., dan Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi.
tertulis, agar perusahaan dapat berjalan lebih baik lagi. Karena Jakarta: Salemba Empat.
dalam sebuah perusahaan visi dan misi itu sangat penting Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
sebagai pengayom dan tujuan perusahaan itu sendiri. Jadi ke Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Robbins dan Judge. (2008). Perilaku Organisasi, Buku 1 dan
2. Jakarta: Salemba Empat.
AGORA Vol. 4, No. 2, 7

Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, 47 Iss 2 pp. 73 - 80. Retrieved March 30, 2016, from
Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta. emerald data base.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Tania, B. L.,dan Robinson, P. R. (2010). Effects of leadership
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta. style on team learning, Journal of Workplace
Steven, H. A., Medea, C. D., Owen, MacDonald.,dan Thai- Learning, Vol. 22 Iss 4 pp. 228 - 248. Retrieved
Son, NGUYEN-QUANG. (2015). Organizational March 30, 2016, from emerald data base.
outcomes of leadership style and resistance to change Yukl, G. (2010). Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi
(Part One). Industrial and Commercial Training, Vol. Kelima. Jakarta: PT. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai