1,(2017)
lebih fokus untuk penyebaran lokal. Pertumbuhan 2) Inspirational motivation karakter seorang
industri properti berimbas positif pada bisnis pemimpin yang mampu menerapkan
furniture. Tren bisnis furniture kian menggeliat. standar yang tinggi akan tetapi sekaligus
Menghadapi persaingan, kecenderungan mampu mendorong bawahan untuk
pengembang properti menampilkan desain interior mencapai standar tersebut
yang lebih beragam telah mengangkat bisnis 3) Intellectual stimulation seorang
furniture. Selain dari pengembang, pertumbuhan pemimpin transformasional mampu
bisnis furniture juga ditopang oleh pemilik hunian mendorong bawahannya untuk
yang menginginkan warna baru desain interior. menyelesaikan permasalahan dengan
Dengan permintaan yang semakin meningkat, cermat dan rasional.
pebisnis furniture dituntut lebih inovatif dalam
4) Individualized consideration berarti
berproduksi.
karakter seorang pemimpin yang mampu
Maka dari itu, sebagai pemimpin peran
memahami perbedaan individual para
kepemimpinan sangat dibutuhkan demi kemajuan
bawahannya.
perusahaan. Perubahan untuk memajukan
Gaya Kepemimpinan Kharismatik
perusahaan adalah tantangan terbesar dan PT. Bukit
Mustika Persada dapat membuktikan dengan 1) Memiliki visi yang diekspresikan sebagai
adanya peningkatkan dalam perusahaan. Oleh sebuah tujuan ideal yang lebih baik ke
karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut peneliti depannya dari mempertahankan keadaan
tertarik untuk sekarang dan dapat menjelaskan
PHQHOLWL WHQWDQJ ‡$QDOLVLV *D\ pentingnya visi yang dipahami oleh orang
lain.
D .HSHPLPSLQDQ ’LUHNWXU
8WDPD GL 37 %XNLW 0XVWLND 2) Pemimpin mengambil suatu resiko pribadi
3HUVDGD· yang tinggi, menciptakan biaya yang
II. METODE PENELITIAN tinggi, dan butuh pengorbanan untuk
mencapai visi tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah
kualitatif. Menurut Sugiyono (2012), kualitatif 3) Tanggap terhadap kemampuan orang lain
adalah penelitian yang menggunakan analisis data dan merespon kebutuhan mereka.
dengan cara mendeskripsikan atau 4) Terlibat dalam perilaku yang melebihi
menggambarkan data yang sudah terkumpul tanpa ekspetasi biasa.
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku Gaya Kepemimpinan Partisipatif
untuk umum atau generalisasi. Dengan ini, peneliti 1) Posisi kontrol atas pemecahan masalah
memilih jenis penelitian kualitatif guna untuk dan pengambilan keputusan dipegang
mengetahui gaya kepemimpinan apa yang secara bergantian antara pemimpin dan
digunakan Direktur Utama dengan metode bawahan.
wawancara dan dokumentasi visual maupun
2) Komunikasi dua arah ditingkatkan.
dokumentasi tertulis.
Definisi konseptual sangat diperlukan untuk 3) Pemimpin mendengarkan bawahan secara
membantu peneliti untuk menentukan gaya aktif.
kepemimpinan yang sedang diterapkan oleh 4) Tanggung jawab pemecahan masalah dan
Direktur Utama. Maka dari itu, memudahkan pengambilan keputusan sebagian besar
untuk mendapatkan sumber informasi tentang pada bawahan.
gaya kepemimpinan apa yang diterapkan (gaya Gaya Kepemimpinan Transaksional
kepemimpinan transformasional, gaya 1) Memiliki perilaku pemimpin yang kurang
kepemimpinan kharismatik, gaya kepemimpinan perduli dengan apa yang terjadi di
partisipatif,gaya kepemimpinan transaksional, sekitarnya.
sehingga data yang diperoleh menjawab tujuan 2) Menunjukkan aktivitas yang lebih intensif,
penelitian ini. yaitu pemimpin tidak melakukan
Berikut ini beberapa indikator dari setiap gaya pengawasan secara ketat terhadap
kepemimpinan: bawahan, hanya menerima proses selesai
Gaya Kepemimpinan Transformasional dan aktivitas ini menunjukkan peningkatan
1) Idealized influence (or charismatic kualitas pertukaran antara pemimpin dan
influence) mempunyai makna bahwa pengikutnya.
seorang pemimpin transformasional 3) Kepemimpinan ini ditujukan untuk
harus memiliki kharisma yang membangkitkan keinginan anggota
berpengaruh. perusahaan untuk mencari atau
merumuskan secara arif permasalahan
AGORA Vol.5,No. 1,(2017)
yang dihadapi perusahaan dan mengambil Menurut Sugiyono (2013), analisis data adalah
tindakan korektif dengan cepat sebelum proses mencari dan menyusun secara sistematis
persoalan membesar. data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan hasil
4) Mendorong anggota perusahaan untuk dokumentasi, dengan cara mengkatagorikan,
bekerja sesuai aturan, bekerja secara menjabarkan, dan menyusun ke dalam pola dan
berencana, mencapai sasaran yang telah membuat kesimpulan sehingga lebih mudah
ditetapkan, dan menghasilkan produk dan dipahami.
jasa yang memenuhi standar. Menurut Moleong (2007), analisis data sebagai
Teknik pemilihan informan pada penelitian ini proses yang merinci usaha formal untuk
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menemukan tema seperti yang disarankan oleh data
menentukan informan dengan beberapa dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada
pertimbangan sehingga yang terlibat langsung tema dan hipotesis tersebut. Proses analisis data
hanya yang mengetahui permasalahan penelitian secara umum, antara lain :
yang dapat dijadikan sebagai informan peneliti dan 1) Menelaah seluruh data yang tersedia dari
akan berakhir setelah informasi yang didapatkan berbagai sumber, yaitu wawancara,
sama dan berulang. Informan sebagai sumber data pengamatan yang sudah dituliskan dalam
yang mengetahui permasalahan dan bersedia catatan lapangan, dokumen perusahaan,
memberikan informasi yang lengkap dan akurat. gambar, foto, dan sebagainya.
Penentuan informan pada penelitian ini adalah 2) Melakukan reduksi data dengan cara
Direktur Utama (Robin Setiabudi) karena peneliti membuat rangkuman inti, proses, dan
ingin mengetahui gaya kepemimpinan apa yang pernyataan-pernyataan penting.
diterapkan, Kepala Pemasaran (Ruth Antika) dan 3) Menyusunnya dalam satu-satuan.
Karyawan Produksi (Toyo Pujianto) karena mereka
keseharian mereka banyak berhubungan dengan 4) Pemeriksaan keabsahan data.
Direktur Utama, sehingga mereka adalah informan 5) Melakukan penafsiran data. Dapat
yang paling memahami gaya kepemimpinan dari dilakukan dengan cara mengolah hasil
Direktur Utama. sementara menjadi teori substantive
Pada penelitian ini, data yang diperoleh adalah dengan menggunakan metode tertentu.
melalui sumber data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan oleh penulis untuk
Menurut Sugiyono (2012), Sumber data primer validitas data adalah teknik uji triangulasi.
adalah sumber data yang langsung memberikan penelitian ini menggunakan teknik triangulasi
data kepada pengumpul data. Peneliti akan sumber, yaitu memeriksa data yang telah diperoleh.
mendapatkan sumber data primer melalui hasil Sumber yang diperoleh melalui wawancara kepada
wawancara langsung dengan para narasumber di narasumber yang besangkutan dan melalui hasil
atas. Sumber Data Sekunder Menurut Sugiyono pengamatan, sehingga dapat menghasilkan suatu
(2012), Sumber data sekunder merupakan sumber kesimpulan yang berguna.
yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat dokumen atau III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
orang lain. Sumber data sekunder diperoleh dari Gambaran Umum Perusahaan
dokumen-dokumen laporan perusahaan dan website PT. Bukit Mustika Persada telah berdiri sejak
perusahaan. tahun1997, perusahaan ini bergerak dibidang
Pengumpulan data yang digunakan oleh Furniture yang berada di Jl.Raya Rejoso No, 21,
penelitian ini adalah metode wawancara. Menurut Winongan Lor, Rejoso, Pasuruan. Kepemimpinan
Sugiyono (2013), wawancara digunakan sebagai dipegang oleh Robin Setiabudi selaku Direktur
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin Utama PT. Bukit Mustika Persada. Awal
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan perusahaan ini dibangun karena keinginan orang
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila tua Robin Setiabudi yang ingin membuka sebuah
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden pabrik kayu. Dulunya Furniture yang dibuat khusus
yang lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan untuk anak-anak dan seiring jalannya waktu sudah
secara wawancara terstruktur, semi-terstruktur dan mulai berkembang untuk furniture untuk
tidak terstruktur. Pada wawancara ini peneliti akan perlengkapan rumah. PT. Bukit Mustika Persada
menggunakan teknik semiterstruktur dengan tujuan memiliki 30 karyawan. Visi dan Misi PT
mencari data yang spesifik dan lebih dalam, dengan Pramono Irindo Jaya
pertanyaan yang sudah disiapkan dan juga akan Visi PT.Bukit Mustika Persada adalah menjadi
menyesuaikan pertanyaan berdasarkan jawaban perusahaan furniture yang bertaraf internasional.
para narasumber. Sedangkan misi PT. Bukit Mustika Persada adalah
membantu pelanggan supaya mendapatkan mebel
AGORA Vol.5,No. 1,(2017)
yang bagus untuk dipakai di rumahnya. Struktur jika karyawan selalu patuh pada perintah
Organisasi PT Pramono Irindo Jaya PT. Bukit atasan dan pemimpin memandang dirinya
Mustika Persada memiliki struktur organisasi, yaitu sebagai agen-agen perubahan (change
sebagai berikut: agents) yang berjuang untuk membuat suatu
perbedaan dimana setiap tahun adanya
Direktur
Utama peningkatan pada karyawan dan untuk
mentransformasikan perusahaan di bawah
tanggung jawabnya. Sehingga dari indikator
K epala Ke pala Kepala Ke pala yang ditemukan maka bisa dikatakan
HRD Produksi K euangan Pemasaran
pemimpin PT. Bukit Mustika Persada
memiliki jiwa kharisma.
karyawan karyawan karyawan sales administrasi
2) Inspirational motivation
Seorang pemimpin yang mampu
Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Bukit Mustika Persada
Sumber: Data Primer (2016) ; diolah oleh peneliti (2015) menerapkan standar yang tinggi akan tetapi
sekaligus mampu mendorongbawahan untuk
mencapai standar tersebut. Pemimpin dapat
Profil Informan dikatakan cukup menginspirasi karyawan
Profil Informan pada penelitian dalam hal mendorong karyawan untuk dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik dan
ini adalah: x Informan 1 bertanggung jawab. Pemimpin mendorong
Nama : Robin Setiabudi karyawan untuk mencapai standar dengan
Usia : 42 tahun cara memberi kepercayaan dan tanggung
Jabatan : Direktur Utama jawab Begitu juga karyawan memberikan
Lama Bekerja : laporan setiap saat pada pemimpin. Selain
19 tahun x Informan itu, pemimpin memberi motivasi jika
karyawan dalam kesulitan.
2
3) Intellectual stimulation
Nama : Ruth Antika
Seorang pemimpin transformasional mampu
Usia : 30 tahun
mendorong bawahannya untuk
Jabatan : Bagian Pemasaran
menyelesaikan permasalahan dengan
Lama Bekerja : 5 tahun
cermatdan rasional. Dari hasil wawancara
6 bulan x Informan 3 informan, pemimpin menerapkan tanggung
Nama : Toyo Pujianto jawab kepada karyawan dalam penyelesaian
Usia : 44 tahun masalah guna agar karyawan dapat mandiri
Jabatan : Karyawan Produksi dan cermat dalam mencari solusi. Jika
Lama Bekerja : 7 tahun karyawan mengalami kesulitan pemimpin
baru akan membantu karyawan. Contohnya,
Deskripsi Data a. Gaya Kepemimpinan jika karyawan kehilangan data atau
Transformasional dokumen penting dalam perusahaan.
Kepemimpinan transformasional adalah tipe Pemimpin tidak langsung membantu
kepemimpinan yang memotivasi karyawan demi mencarinya, pemimpin akan menyuruh
tujuan yang lebih tinggi melalui sosialisasi dan karyawan mencari sendiri data-datanya jika
kharisma dalam mengubah organisasi sehingga tidak menemukannya pemimpin akan
mencapai tujuan organisasi bersamasama, memberikan sanksi kepada karyawan itu dan
memberdayakan pengikut untuk melakukan juga memberi solusi yang tepat untuk
pencapaian, serta mengangkat satu sama lain ke karyawan dengan begitu karyawan belajar
tingkat motivasi dan moralitas yang lebih tinggi. bertanggung jawab dan mandiri.
Indikator dari kepemimpinan ini adalah: 4) Individualized consideration
1) Idealized influence (or charismatic Karakter seorang pemimpin yang mampu
influence) memahami perbedaan individual para
Mempunyai makna bahwa seorang bawahannya. Dari hasil wawancara,
pemimpin transformasional harus memiliki pemimpin cukup baik dalam perusahaan
kharisma yang berpengaruh. Dari hasil tetapi di dalam perusahaan pemimpin
wawancara yang sudah dilakukan dapat mengaku kurang akrab dengan para
dikatakan pemimpin memiliki kharisma karyawan karena jarang bahkan tidak pernah
yang cukup baik, karena dari hasil ada komunikasi di luar perusahaan.
wawancara tersebut karyawan mengatakan Pemimpin dapat dikatakan kurang perhatian
AGORA Vol.5,No. 1,(2017)
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, M. S. P. (2011). Manajemen Sumber
Daya
Manusia. Edisi Revisi Jakarta: Bumi Aksara.
Moleong, L. J.