Anda di halaman 1dari 11

Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA INOVATIF TERHADAP


KINERJA KARYAWAN

RERRY TIQWANI
DEWIE TRI WIJAYANTI W.
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
Kampus Ketintang Surabaya 60231
E-mail: rerreisrerry@gmail.com

Abstract: Organizations must have a high competitiveness and


resilience to face strong. One of the measure of success of the
company can be judged from the performance of the company,
management factors that can affect the performance of one of the
company's leadership and innovative culture. This study aims to
analyze the influence of leadership and innovative culture to
employe’s performance on staff departement in PT. Trisakti Jaya
Perkasa either partially or simultaneously. Data collected through
interviews and questionnaires to 37 people staffing employees of PT.
Trisakti Jaya Perkasa. The sampling technique used is saturated
samples. Data analysis using SPSS version 20.0. The analysis
showed that the leadership has a positive and significant effect on the
performance of employees. While the innovative culture positive and
significant effect on the performance of employees. Leadership and
innovative culture simultaneously significant effect on the
performance of employees.
Keywords: leadership, inovative culture, and job performance
Kinerja dari seorang pimpinan dapat
PENDAHULUAN
dinilai dari kepemimpinan yang
Organisasi harus memiliki ditunjukkan dalam aktivitas
daya saing dan ketahanan tinggi mengelola orang bawahannya,
untuk menghadapi persaingan yang sementara kinerja karyawan terlihat
kuat sehingga mampu beradaptasi dari kemampuannya dalam
dengan kondisi perubahan zaman. mengerjakan tugas-tugas.
Siagian (2006) bahwa organisasi Kerjasama yang terjalin
adalah setiap bentuk persekutuan antara pimpinan dan karyawan pada
antara dua orang atau lebih yang sebuah organisasi diperlukan untuk
bekerja bersama serta secara formal mewujudkan cita-cita perusahan.
terikat dalam rangka pencapaian Kondisi ini akan menjadikan
suatu tujuan yang telah ditentukan perusahaan berusaha untuk
dalam ikatan yang terdapat seorang menciptakan karyawan yang
atau beberapa orang yang disebut berkualitas dengan membutuhkan
pimpinan dan seorang atau kepemimpin perusahaan yang baik.
sekelompok orang yang disebut Sopiah (2008) Kepemimpinan
karyawan. manajerial sebagai proses
Pimpinan dan karyawan mengarahkan dan mempengaruhi
merupakan aspek sumber daya aktivitas yang berkaitan dengan
manusia. Sumber daya manusia tugas dari para anggota kelompok.
menjadi aset perusahaan yang paling Pemimpin akan menggunakan
utama oleh karena itu perlunya strateginya untuk menciptakan
perusahaan untuk mempertahankan suasana kerja yang dapat
karyawan yang berkompeten dan mempengaruhi aktivitas positif.
memiliki skills melalui kinerja terbaik Pada dasarnya perusahaan
yang diberikan kepada perusahaan. pasti akan melakukan sebuah
1058 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

penilaian kinerja kepada manusia yang lebih kreatif sehingga


karyawannya, itu semua dilakukan karyawan memiliki kepuasan dan
yang bertujuan sebagai bahan akan berdampak pada kinerjanya.
evaluasi perusahaan agar kinerja Kepemimpinan dan budaya
yang belom optimal dapat diperbaiki inovatif akan menentukan kinerja dari
menjadi yang optimal. Kinerja karyawan secara khusus dan kinerja
karyawan yang baik akan berdampak dari organisasi secara keseluruhan.
pada perusahaan, apabila kinerja Hal ini sesuai dengan penelitian yang
karyawan baik maka akan dilakukan oleh Salain (2010)
berdampak baik pula kepada menyimpulkan bahwa kepemimpinan
perusahaan. Kinerja merupakan transformasional dan budaya inovatif
suatu fungsi dari motivasi dan memiliki pengaruh signfikan terhadap
kemampuan. Untuk menyelesaikan kinerja karyawan. Dobni (2008)
tugas atau pekerjaan seseorang menyatakan bahwa budaya inovatif
harus memiliki derajat kesediaan dan dapat mempengaruhi kinerja
tingkat kesediaan tertentu. Kesediaan manajemen, berbeda dengan Saunila
dan ketrampilan seorang karyawan (2013) menyatakan budaya inovatif
yang tercermin dari perilaku dan tidak berpengaruh langsung terhadap
sikap kerjanya untuk mengerjakan kinerja. Dewi (2013) menyatakan
tugas tidak akan efektif tanpa bahwa kepemimpinan berpengaruh
pemahaman yang jelas tentang apa positif terhadap kinerja,berbeda
yang akan dikerjakan dan bagaimana dengan Hadi (2013), Purwanto
mengerjakannya (Hersey dan (2012) disimpulkan bahwa
Blanchard dalam Judanto, 2002). kepemimpinan tidak berpengaruh
Budaya organisasi yang kuat signifikan terhadap kinerja.
akan membantu perusahaan dalam PT. Trisakti Jaya Perkasa
memberikan kepastian kepada adalah perusahaan manufaktur yang
seluruh karyawan untuk berkembang bergerak dibidang pembuatan papan
bersama, tumbuh dan semen. Hasil wawancara dengan
berkembangnya perusahaan. salah seorang karyawan PT. Trisakti
Robbins (2006) menyatakan bahwa Jaya Perkasa mengatakan bahwa
budaya merupakan suatu sistem pemimpin adalah faktor keberhasilan
makna bersama yang dianut oleh suatu perusahaan dimana pemimpin
anggota – anggota organisasi yang harus mampu membawa dan
membedakan organisasi itu dengan mengarahkan karyawan dengan baik.
organisasi yang lain. Budaya perusahaan yang ada oleh
Soedjono (2005) menyatakan PT. Trisakti Jaya Perkasa karyawan
bahwa sejauh mana organisasi dituntut bekerja untuk lebih kreatif
mendorong para karyawan bersikap dalam menyelesaikan pekerjaannya
inovatif dan berani mengambil resiko. dengan segala resiko yang karyawan
Selain itu bagaimana organisasi hadapi.
menghargai tindakan pengambilan Tujuan penelitian ini adalah
risiko oleh karyawan dan untuk menganalisis tentang adanya
membangkitkan ide karyawan. Oleh pengaruh antara kepemimpinan dan
karena itu pemimpin dalam budaya inovatif terhadap kinerja
merencanakan suatu rancangan karyawan pada PT Trisakti Jaya
perusahaan bisa jadi mengacu pada Perkasa.
sistem sebelumnya yang sudah
terlaksana dan terstruktur. Pada
kondisi yang lain, budaya inovatif
juga dipergunakan oleh perusahaan
untuk mengelola sumber daya

1059 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014


Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

KAJIAN PUSTAKA organisasi adat yang secara


signifikan mengubah cara kerja
Kepemimpinan manajemen dilakukan. Kemampuan
Menurut Wahjosumidjo (2005: berinovasi sebuah perusahaan juga
17) kepemimpinan di terjemahkan ke dapat digambarkan sebagai
dalam istilah sifat-sifat, perilaku kemampuan untuk mengembangkan
pribadi, pengaruh terhadap orang inovasi terus menerus sebagai
lain, pola-pola, interaksi, hubungan respon terhadap perubahan
kerja sama antar peran, kedudukan lingkungan menurut Olsson et al.
dari satu jabatan administratif, (2010).
persuasif, dan persepsi dari lain- Dari beberapa pendapat
lain tentang legitimasi pengaruh. dapat ditarik kesimpulan budaya
Sementara itu menurut Thoha inovatif adalah suatu sebuah proses
(2010:9) kepemimpinan adalah dimana sikap atau ide kreatif
kegiatan untuk memengaruhi perilaku karyawan dalam suatu pekerjaannya
orang lain, atau seni memengaruhi dan mampu untuk mengambil sebuah
perilaku manusia baik perorangan resiko yang bertujuan untuk
maupun kelompok. memberbaiki kinerjanya. Dobni
Sedangkan menurut Bass (2008) menjelaskan beberapa
(2000), kepemimpinan merupakan indikator dari budaya inovatif a) niat
kemampuan mempengaruhi suatu inovasi, b) infrastruktur, c)
kelompok ke arah pencapaian tujuan. pengaruh orinetasi pasar, d)
Dari definisi tersebut dapat implementasi inovasi.
disimpulkan bahwa kepemimpinan
Kinerja
merupakan sifat atau seni yang
dimiliki oleh seseorang yang Robbins (2006: 113)
bertujuan untuk memengaruhi mendefinisi dari kinerja adalah hasil
perilaku orang lain atau kelompok ke evaluasi yang dilakukan terhadap
arah pencapaian suatu tujuan. sebuah pekerjaan yang dibandingkan
indikator yang merepresentasikan dengan kriteria yang sudah menjadi
sebuah kepemimpinan dapat disusun ketetapan. Kinerja karyawan adalah
oleh a) kharisma, b) motivasi sebagai fungsi dari interaksi antara
inspiratif, c) stimulasi Intelektual, d) kemampuan dan motivasi. Dalam
individual consideration. studi manajemen kinerja pekerja atau
karyawan ada hal yang memerlukan
Budaya Inovatif pertimbangan yang penting sebab
Menurut Soedjono (2005) kinerja individual seorang karyawan
budaya inovatif adalah menyatakan dalam organisasi merupakan bagian
bahwa sejauh mana organisasi dari kinerja organisasi, dan dapat
mendorong para karyawan bersikap menentukan kinerja dari organisasi
inovatif dan berani mengambil resiko. tersebut.
Selain itu bagaimana organisasi Penilaian kinerja merupakan
menghargai tindakan pengambilan evaluasi yang sistematis dari
risiko oleh karyawan dan pekerjaan karyawan dan potensi
membangkitkan ide karyawan. yang dimilikinya. Syauta (2012)
Dobni (2008) menjelaskan menyatakan beberapa indikator dari
budaya inovatif secara lebih luas kinerja sebagai berikut a) quality, b)
sebagai awal mula perubahan yang quantity, c) timeliness, d) cost
ditandai dari prinsip-prinsip effectiveness, e) need of supervision,
manajemen tradisional, proses dan f) interpersonal impact
praktek atau awal mula dari bentuk

1060 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014


Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

Kepemimpinan, Budaya Inovatif, perusahaan dan juga para karyawan


dengan Kinerja Karyawan sehingga mampu bersaing di pasar.
Lambat laun peran inovasi dalam
Kepemimpinan pada sebuah organisasi dapat menjadi
dasarnya adalah proses sebuah kebiasaaan atau budaya
mempengaruhi orang lain. Selain itu yang dianut oleh setiap anggota
kepemimpinan juga juga berarti organisasi yang bersangkutan.
kemampuan untuk mempengaruhi, Pelaksanaan budaya inovatif
menggerakkan, dan mengarahkan yang intens akan sangat
suatu tindakan pada diri seseorang berpengaruh pada orientasi pasar
atau sekelompok orang untuk tujuan secara luas sehingga dapat
tertentu. Dengan demikian dari mendukung perilaku, cara berpikir
seorang pemimpin dapat dan bertindak para karyawan yang
berpengaruh terhadap kinerja. Yukl berhubungan dengan pelaksanaan
(1994) dalam Irawan (2012) tugasnya sehari-hari (Day, 1990;
mengatakan bahwa teori path goal Kohli dan Jaworski, 1990). Dengan
tentang kepemimpinan telah adanya hal tersebut maka dapat
dikembangkan untuk menjelaskan disimpulkan budaya organisasi yang
bagaimana perilaku seorang inovatif akan turut mempengaruhi
pemimpin mempengaruhi kepuasan hasil kinerja dari karyawan dan juga
dan kinerja karyawan. organisasi.
Ogbonna dan Harris (2000) Berdasarkan latar belakang,
menunjukkan bahwa budaya rumusan masalah, penelitian
organisasi mampu memoderasi terdahulu serta kerangka berfikir
pengaruh kepemimpinan terhadap diatas, hipotesis ini ditetapkan
kepuasan kerja yang berdampak sebagai berikut:
pada peningkatan kinerja karyawan. H1: Kepemimpinan berpengaruh
Sementara Fiedler (1996) dalam signifikan terhadap kinerja
Ogbonna dan Harris (2000) karyawan
membuktikan pentingnya efektifitas H2: Budaya inovatif berpengaruh
kepemimpinan dengan signifikan terhadap kinerja
argumentasinya bahwa efektivitas karyawan
seorang pemimpin merupakan H3 : Kepemimpinan dan budaya
determinan utama keberhasilan atau inovatif berperngaruh
kegagalan kelompok, organisasi atau sginifikan terhadap kinerja
bahkan negara. karyawan.
Menurut Soedjono (2005)
budaya inovatif adalah menyatakan METODE
bahwa sejauh mana organisasi Penelitian ini menggunakan
mendorong para karyawan bersikap metode kuantitatif. Pendekatan
inovatif dan berani mengambil resiko. kuantitatif lebih terfokus pada
Selain itu bagaimana organisasi pembuktian hipotesis secara empiris.
menghargai tindakan pengambilan Tujuan penelitian kuantitatif bisa
risiko oleh karyawan dan meliputi pengembangan metode
membangkitkan ide karyawan. matematis, penemuan teori baru,
Dobni (2008) Budaya Inovatif penjelasan fenomena secara lebih
adalah sikap inovasi sebagai faktor terukur serta pengujian hipotesis.
yang banyak digunakan menjalankan Jenis penelitian yang digunakan
kehidupan organisasi dapat adalah penelitian kausal. Penelitian
berbentuk dalam berbagai macam kausal adalah penelitian yang
hal yaitu konteks kemampuan dalam menganalisis hubungan-hubungan
menciptakan kreatifitas pada

1061 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014


Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

antara satu variabel dengan variabel sesuai dengan tanggung jawab


lainnya. yang diberikan kepadanya. Dalam
Lokasi penelitian ini dilakukan penelitian ini indikator pengukuran
di Bagian Staff PT Trisakti Jaya variabel kinerja karyawan didasarkan
Perkasa pada bulan Mei hingga Juni. pada teori Syauta (2012) sebagai
Populasi dalam penelitian ini adalah berikut a) quality, b) quantity, c)
seluruh karyawan bagian staff di PT timeliness, d) cost effectiveness, e)
Trisakti Jaya Perkasa sebanyak 37 need of supervision, f) interpersonal
orang. Dengan demikian maka impact.
sampel yang diambil untuk penelitian Teknik pengumpulan data
adalah sebanyak populasi yang ada menggunakan kuesioner,
dengan metode sampling jenuh. dokumentasi dan wawancara. Skala
Variabel yang digunakan pengukuran yang digunakan dalam
dalam penelitian adalah variabel menyusun angket ini adalah lima
independen (bebas) dan dependen skala likert dengan skala 1 (sangat
(terikat). Dalam penelitian ini yang tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3
menjadi variabel bebas adalah (netral), 4 (setuju), dan 5 (sangat
kepemimpinan (X1) dan budaya setuju). Teknik analisis data yang
inovatif (X2) sedangkan variabel dipergunakan dengan analisis regresi
terikat. Dalam penelitian ini adalah linier berganda dengan metode
kinerja karyawan (Y). perhitungan ordinary least square
Kepemimpinan didefinisikan (OLS).
sebagai pola menyeluruh dari Berdasarkan Correlated item-
tindakan seorang pemimpin, baik total correlation (r hitung)
yang tampak maupun yang tidak menunjukkan hasil bahwa semua
tampak oleh bawahannya yang indikator diatas 0,325, sehingga
mempengaruhi karyawan dalam dapat ditarik kesimpulan bahwa
mewujudkan tujuan organisasi. seluruh indikator variabel valid. Uji
Dalam penelitian ini indikator reliabilitas menggunakan teknik
pengukuran untuk kepemimpinan perhitungan Cronbach alpha (α).
menurut Bass (2000) adalah a) Hasil uji realibilitas menunjukkan nilai
kharisma, b) motivasi inspiratif, c) cronbach alpha masing-masing
stimulasi Intelektual, d) individual variabel lebih besar dari 0,60
consideration. sehingga dapat dikatakan bahwa
Budaya Inovatif didefinisikan keseluruhan item pernyataan pada
sebagai sejauh mana organisasi setiap variabel adalah reliabel.
mendorong para karyawan bersikap
inovatif dan berani mengambil resiko. HASIL
Selain itu bagaimana organisasi Diketahui bahwa dari 37
menghargai tindakan pengambilan responden karyawan PT Trisakti Jaya
risiko oleh karyawan dan Perkasa terdiri atas karyawan
membangkitkan ide karyawan. Dalam berjenis kelamin laki-laki berjumlah
penelitian ini indikator pengukuran 15 orang atau 40,5% sedangkan
pengukuran budaya inovatif menurut karyawan berjenis kelamin wanita
Dobni (2008) adalah a) niat inovasi, yaitu sebanyak 22 orang atau 59,5%.
b) infrastruktur, c) pengaruh orientasi, Sebagian besar berusia antara
d) implementasi inovasi. kurang dari 30 tahun sampai dengan
Kinerja Karyawan 40 tahun sebanyak 33 orang atau
didefinisikan sebagai hasil kerja 89,1%. Sementara itu sisanya
secara kualitas dan kuantitas yang sebanyak 4 orang atau 10,8% adalah
dicapai oleh seorang karyawan yang berusia lebih dari 40 tahun.
dalam melaksanakan tugasnya Status karyawan tetap yaitu sejumlah
1062 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

30 orang atau 81,1% dan sisanya Tabel 1. Uji Regresi Linear Berganda
sebanyak 7 orang atau 18,9% adalah
berstatus karyawan kontrak.
PT Trisakti Jaya Perkasa
terdiri atas karyawan yang
pendidikannya SMU/SMK sebanyak
6 orang atau 16,2%, Diploma
sebanyak 10 orang atau 27,0% dan Sumber : Output SPSS (2014)
sarjana atau sederajat sebanyak 21 Berdasarkan hasil model
orang atau 56,8%. Bagian pekerjaan regresi linear berganda dapat dilihat
karyawan yang menempati posisi pada tabel 1, sehingga dapat diambil
marketing dan staff sebanyak 13 persamaan regresi.
orang atau 35,1%. Karyawan dengan
masa kerja kurang dari 1 tahun Y = 0,991 + 0,280 X1 + 0,531 X2 + e
sebanyak 7 orang atau 18,9%, masa
kerja 1 hingga 2 tahun sebanyak 5 Koefisien konstanta sebesar
orang atau 13,5% dan selebihnya 0,991 menunjukkan bahwa jika tidak
sebanyak 25 orang atau 67,6% ada variabel kepemimpinan (X1) dan
adalah yang bekerja lebih dari 2 budaya inovatif (X2) maka besaran
tahun. nilai dari kinerja (Y) adalah sebesar
Uji normalitas pada penelitian 0,991. Koefisien regresi
ini didapatkan nilai sig. (2-tailed) kepemimpinan (X1) sebesar 0,280
pada Unstandardized Residual yaitu menunjukkan bahwa setiap
0,850 lebih besar dari 0,05 sehingga penambahan satu satuan nilai
telah memenuhi asumsi normal. Uji variabel kepemimpinan, maka nilai
asumsi multikolinieritas dapat dilihat kinerja (Y) akan meningkat sebesar
menunjukkan bahwa nilai tolerance 0,280. Koefisien regresi budaya
dan VIF variabel kepemimpinan (X1) inovatif (X2) sebesar 0,531
dan budaya inovatif (X2) telah menunjukkan bahwa setiap
memenuhi asumsi non penambahan satu satuan nilai
multikolinieritas. Uji variabel budaya inovatif, maka nilai
heteroskedastisitas secara uji statistik kinerja (Y) akan meningkat sebesar
dengan menggunakan uji glejser. 0,531.
Hasil didapat yaitu variabel bebas Hasil dari uji F (Simultan)
kepemimpinan dan budaya inovatif didapatkan nilai F hitung variabel
keduanya memiliki nilai sig yang lebih kepemimpinan (X1) dan budaya
besar dari kriteria 0,05 yang berarti di inovatif (X2) adalah sebesar 18,938
dalam model regresi tidak terjadi pada taraf signifikansi dibawah 5%
heteroskedastisitas. atau 0,05 yaitu sebesar 0,000. Dapat
Analisis regresi linear disimpulkan bahwa variabel
berganda adalah teknik untuk kepemimpinan (X1) dan budaya
mengetahui pengaruh variabel bebas inovatif (X2) memiliki pengaruh
yaitu kepemimpinan (X1), dan budaya secara simultan yang signifikan
inovatif (X2) terhadap variabel terikat terhadap variabel kinerja (Y). H3
yaitu kinerja (Y). Analisa regresi linier diterima dan H0 ditolak.
berganda adalah hubungan dari Hasil perhitungan koefisiensi
variabel yang bisa dilihat dari lebih determinasi didapatkan angka R
dari satu variabel independen dengan sebesar 0,726 (> 0,5). Hal ini
satu variabel dependen. menunjukkan bahwa variabel
kepemimpinan (X1) dan budaya
inovatif (X2) mempunyai korelasi
yang kuat dengan variabel kinerja

1063 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014


Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

(Y). Angka R square sebesar 0,527. sebagai seorang pemimpin di


Hal ini menunjukkan kemampuan buktikan salah seorang pimpinan
variabel kepemimpinan dan budaya pada PT Trisakti Jaya Perkasa yang
inovatif dalam menjelaskan dikagumi oleh bawahannya, karena
perubahan pada variabel kinerja karyawan memandang bahwa
sebesar 52,7% Sedangkan sisanya pimpinan mampu melaksanakan apa
sebesar 47,3% dijelaskan oleh yang menjadi tanggung jawab
variabel lain diluar penelitian. pekerjaannya, jika pemimpin mampu
melaksanakan tanggung jawabnya
PEMBAHASAN akan mempengaruhi kinerja
karyawan baik quality, quantity,
Pengaruh Kepemimpinan pada timeliness, cost effectiveness, need
Kinerja Karyawan of supervision, dan interpersonal
Berdasarkan pengujian impact .
diperoleh hasil bahwa kepemimpinan Pimpinan PT Trisakti Jaya
memiliki hubungan signifikan dengan Perkasa juga memberikan sebuah
kinerja karyawan PT Trisakti Jaya motivasi kerja serta arahan ide-ide
Perkasa Gresik. Hasil penelitian ini yang kreatif agar karyawan dapat
mendukung penelitian yang dilakukan bekerja dengan baik dan juga
oleh Salain (2010) yang mengatakan melakukan apa yang telah pemimpin
bahwa kepemimpinan arahkan. Keakraban hubungan
transformasional berpengaruh antara pemimpin dan bawahan
terhadap kinerja karyawan, serta memberikan suatu hubungan yang
penelitian yang dilakukan oleh Dewi dapat mempengaruhi suasana kerja
(2013) yang menyatakan bahwa sehingga demikian dapat
kepemimpinan baik kharisma, mempengaruhi kinerja.
motivasi inspiratif, stimulasi Penghargaan dan apresiasi
Intelektual, Individual Consideration juga diberikan kepada karyawan PT
berpengaruh positif terhadap kinerja. Trisakti ditujukan agar karyawan
PT Trisakti Jaya Perkasa semangat bekerja, dengan
disebutkan bahwa kepemimpinan memberikan upah yang menjadikan
25,92 yang termasuk dalam kategori hak karyawan. Sehingga dapat
tinggi. Sehingga disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa kepemimpinan
pola kepemimpinan PT Trisakti Jaya PT Trisakti Jaya Perkasa
Perkasa Gresik termasuk dalam mempengaruhi kinerja karyawan,
kategori tinggi, yang berarti para oleh karena itu pemimpin hendaknya
pemimpin di PT Trisakti Jaya memberikan sebuah wawasan
Perkasa terus memperhatikan kinerja pengetahuan tentang nilai
dari para karyawan dan pada perusahaan, motivasi kerja, arahan,
dasarnya pekerjaan yang dilakukan penghargaan kepada karyawan serta
oleh para karyawan dalam hal ini menjalin suatu hubungan yang
harus dapat diapresiasi dengan harmonis kepada karyawan yang
bebas oleh para karyawan dengan dapat meningkatkan kinerja.
tetap mengedepankan tujuan akhir
Pengaruh Budaya Inovatif pada
dari organisasi.
Hasil penelitian menyebutkan Kinerja Karyawan
kepemimpinan PT Trisakti Jaya Berdasarkan pengujian
perkasa memiliki hubungan signifikan penelitian ini diperoleh hasil bahwa
dengan kinerja karyawan, budaya inovatif memiliki hubungan
berdasarkan temuan dilapangan signifikan yang tinggi dengan kinerja
melaui kuesioner dan wawancara karyawan PT Trisakti Jaya Perkasa
pemimpin harus memiliki daya tarik mendukung penelitian yang dilakukan
1064 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

oleh Dobni (2008) yang menyatakan kinerja yang dihasilkan akan memiliki
bahwa budaya inovatif berpengaruh hasil yang optimal berupa perubahan
terhadap kinerja karyawan. itu bisa berupa pelayanan, sistem
Pada variabel budaya inovatif, kerja atau produk yang berinovasi.
terdiri atas 4 indikator, yaitu niat Perusahaan harus
berinovasi, infrastruktur, pengaruh menumbuhkan sikap kreatif dan
orientasi pasar dan implementasi inovatif serta memberikan
inovasi. Budaya inovatif memiliki skor pengetahuan tentang budaya
rata-rata yaitu sebesar 26,91 yang organisasi dan sikap inovatif agar
termasuk dalam ketegori tinggi. karyawan dapat dan mampu
Dari segi budaya perusahaan memahami tentang adanya budaya
yang dijalankan oleh PT Trisakti Jaya inovatif yang pada nantinya karyawan
Perkasa yang berkaitan dengan jam akan merasa bahwa sikap berinovatif
kerja yaitu 8 jam dan diberlakukan sangat diperlukan, perusahaan bisa
jam lembur. Tidak diberlakukan melakukan pelatihan tentang
budaya pakaian seragam kerja. bagaimana mengembangkan sikap
Budaya organisasi yang lain adalah inovatif kepada karyawannnya
budaya 3S (senyum, salam, dan tentunya itu akan berdampak pada
sapa) pada pelaksanaan budaya ini kinerja perusahaan yang bisa
kecenderungan yang biasa meningkat.
melaksanakan adalah karyawan yang Pengimplementasian budaya
ada di bagian security sementara inovatif pada PT Trisakti Jaya
bagian yang lain yaitu proses. Perkasa pada aktivitas sehari-hari
Budaya Inovatif yang ada dalam kegiatan kerja masih terus
dibagian staff pada jabatan menerus diawasi dan dipantau
personalia adanya kemajuan pada keberlangsungannya oleh
sistem informasi dan teknologi manajemen pengelola sehingga ide
melalui jaringan data paralel antara inovatif yang dihasilkan oleh
komputer satu dengan yang lain, jadi karyawan akan ditampung dan
lebih memudahkan pekerjaan tanpa dipelajari sehingga nantinya dapat
harus datang keruangan, sehingga diimplementasikan dan dijalankan
dapat menghasilkan kinerja yang baik dengan baik.
dan tepat waktu yang dampaknya
akan mengurangi kerugian Pengaruh Kepemimpinan dan
perusahaan. Budaya Inovatif Terhadap Kinerja
Bagian staff bidang produksi Karyawan
memiliki inovasi terhadap produk Berdasarkan pengujian
yang dihasilkan. Selanjutnya pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa
bagian staff bidang marketing disana Kepemimpinan dan Budaya Inovatif
para karyawan mencoba untuk memiliki hubungan signifikan yang
merambah pada dunia bisnis global tinggi dengan kinerja karyawan PT
atau ekspor barang, sehingga produk Trisakti Jaya Perkasa Gresik dengan
dapat dikenal pada masyarakat luas hasil uji signifikansi F sebesar 0,000
dan akhirnya masyarakat mengetahui (t hitung < 0,05).
adanya produk papan semen yang Berdasarkan hasil uji
dihasilkan oleh PT Trisakti Jaya pengaruh secara bersama-sama atau
Perkasa. secara simultan dapat disimpulkan
Semua sikap inovasi baik niat bahwa Kepemimpinan dan Budaya
berinovasi, infrastruktur, pengaruh Inovatif memiliki pengaruh terhadap
orientasi pasar dan implementasi kinerja karyawan PT Trisakti Jaya
inovasi bertujuan untuk sebuah Perkasa. Dengan seorang pemimpin
perubahan pada perusahaan agar yang memiliki daya tarik tinggi
1065 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

ditunjukan dengan sikap bawahan Hasil penelitian


yang mengagumi para pimpinannya menyimpulkan bahwa kepemimpinan
karena pimpinan PT Trisakti Jaya dan budaya inovatif berpengaruh
Perkasa memiliki wawasan yang luas positif terhadap kinerja karyawan
untuk melaksanakan segala PTM Trisakti Jaya Perkasa. Dengan
tanggung jawabnya dibuktikan adanya proses kepemimpinan dan
dengan tanggapan pernyataan budaya inovatif yang baik didalam
responden yang memiliki skor tinggi perusahaan, maka akan
“Pimpinan saya memiliki keahlian meningkatkan kinerja karyawan, dan
untuk melaksanakan pekerjaannya” dengan meningkatnya kinerja
dan “Pimpinan saya mampu karyawan maka produktivitas PT
memberikan wawasan atas visi dan Trisakti Jaya Perkasa akan semakin
misi perusahaan”. meningkat pula.
Kepemimpinan juga menjadi
salah satu tempat untuk karyawan KESIMPULAN
menyelesaikan permasalahannya Kepemimpinan, terdiri atas 4
ditunjukan dengan bagimana cara dimensi, yaitu kharisma, motivasi
seorang pemimpin inspiratif, stimulasi intelektual dan
menyelesaikannya pada tanggapan individual consideration berpengaruh
responden “Pimpinan saya mampu positif terhadap kinerja karyawan. Hal
memberikan pemecahan atas ini menunjukkan bahwa kharisma,
permasalahan yang dihadapi para motivasi inspiratif, stimulasi
karyawan” memiliki skor sedang yang intelektual dan individual
sudah cukup baik. consideration dapat meningkatkan
PT Trisakti Jaya Perkasa kinerja karyawan secara signifikan.
seorang pimpinan juga harus bisaa Semakin kepemimpinan perusahaan
menempatkan posisinya sebagai baik, maka semakin baik pula kinerja
seorang pemimpin agar tidak karyawan yang dilakukannya.
mengalami sebuah kegagalan, Budaya inovatif, terdiri atas 4
pemimpin harus memiliki sebuah ide- dimensi, yaitu niat inovatif,
ide yang kreatif demi kemajuan infrastruktur, pengaruh orientasi
perusahan hal ini ditunjukan dengan pasar dan implementasi inovatif
tanggapan responden pada berpengaruh positif terhadap kinerja
pernyataan “Pimpinan saya mampu karyawan. Hal ini menunjukkan
menciptakan ide-ide baru yang bahwa niat inovatif, infrastruktur,
inovatif”. pengaruh orientasi pasar dan
Penelitian menemukan selain implementasi inovatif dapat
kepemimpinan bahwa budaya inovatif meningkatkan kinerja karyawan
juga memiliki pengaruh positif kepada secara signifikan. Semakin budaya
kinerja perusahaan, budaya inovatif inovatif perusahaan baik, maka
yang ada pada PT Trisakti Jaya semakin baik pula kinerja karyawan
Perkasa bertujuan untuk sebuah yang dilakukannya.
perubahan pada perusahaan agar Berdasarkan hasil uji
kinerja yang dihasilkan akan memiliki pengaruh secara bersama-sama
hasil yang baik perubahan itu bisa dapat disimpulkan bahwa
berupa pelayanan atau produk yang Kepemimpinan dan Budaya Inovatif
berinovasi, begitu juga karyawan juga memiliki pengaruh dengan kinerja
harus mendapatkan sebuah pelatihan karyawan PT Trisakti Jaya Perkasa.
atau pengetahuan tentang sebuah Dengan adanya proses
budaya organisasi serta sikap inovatif kepemimpinan dan budaya inovatif
dan bagaimana cara yang baik dalam perusahaan, akan
mengembangkan ide-ide kreatifnya. meningkatkan kinerja karyawan, dan
1066 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

dengan meningkatnya kinerja Bolden, R. 2004. What is Leadership.


karyawan produktivitas pada PT United Kingdom: Leadership
Trisakti Jaya Perkasa akan semakin South West, University Of
meningkat pula. Exeter.
Penelitian memberikan bukti Bass, B. M. 2000. The Future
bahwa kepemimpinan berpengaruh Leadership in Learning
positif, pada kepemimpinan PT Organizations. Journal Of
Trisakti Jaya Perkasa lebih Leadership and Organizational
meningkatkan perhatian pada 7(3): 19-40.
pemecahan permasalahan karyawan Chen, L. Y. 2004. Examining the
yang berada didalam ruang lingkup Effect of Organization Culture
perusahaan. Penelitian memberikan and Leadership Behaviors on
bukti bahwa budaya inovatif Organizational Commitment,
berpengaruh positif. PT Trisakti Jaya Job Satisfaction, and Job
Perkasa hendaknya memberikan Performance at Small and
suatu pelatihan yang bertujuan untuk Middle-sized Firms of Taiwan.
mengembangkan sikap inovatif Journal of American Academy
dalam bekerja. of Business, Cambridge 5(1):
Disarankan bagi peneliti 432-439.
selanjutnya, untuk penelitian Dobni, C. Brooke. 2008. Measuring
berikutnya melakukan penelitian Innovation Culture In
pada bagian produksi. Disarankan Organizations. European
bagi peneliti selanjutkan untuk Journal of Innovation
penelitian berikutnya melakukan Management 11(4): 539-559.
penelitian pada perusahaan Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi
manufaktur yang sejenis Analisis Multivariat dengan
Program SPSS. Semarang:
DAFTAR PUSTAKA Badan Penerbit Universitas
Amelia, N. 2012. Pengaruh Diponegoro.
Kepemimpinan Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok
Transformasional terhadap Materi Metodologi Penelitian
Komitmen Keorganisasional dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia
pada Chevron Indonesia Indonesia.
Company Divisi SCM (Suplay Mangkunegara, A. P. 2009. Evaluasi
Chain Management) di Jakarta. Kinerja Sumber Daya Manusia.
Skripsi dipublikasikan (Online), Bandung: Refika Aditama.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ogbonna, E dan L. C. Harris. 2000.
Fakultas Ilmu Politik Pogram Leadership Style,
Studi Ilmu Administrasi Niaga Organizational Cultureand
Program Sarjana Reguler Performance: Empirical
Depok. Evidence from UK Companies.
Arikunto, S. 2006. Prosedur International Journal Of Human
Penelitian Suatu Pendekatan Resources Management 11(4):
Praktik. Jakarta: PT Rineka 766-788.
Cipta. Robbins, S. P. 2006. Organizational
Augusty, F. 2006. Metode Penelitian Behaviour. New Jersey:
Manajemen: Pedoman Prentice Hall.
Penelitian untuk Penulisan Siagian, S. P. 2008. Manajemen
Skripsi, Tesis dan Disertasi Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Ilmu Manajemen. Semarang PT Bumi Aksara.
Badan Penerbit Universitas Simanjuntak, Payaman. 2005.
Diponegoro. Manajemen dan Evaluasi

1067 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014


Rerry Tiqwani; Pengaruh Kepemimpinan dan ...

Kinerja. Jakarta: Lembaga Soekanto, S. 2007. Sosiologi Suatu


Penerbit Fakultas Ekonomi Pengantar. Jakarta: Rajawali
Universitas Indonesia. Press.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Sumber Daya Manusia. Edisi Bisnis. Cetakan kedua belas.
Ketiga. Yogyakarta: Bagian Bandung: Penerbit Alfabeta.
Penerbitan STIE YKPN. Syauta, J. H. 2012. The Influence of
Sopiah. 2008. Perilaku Organizational Culture,
Organisasional. Yogyakarta: Organizational Commitment to
PT. Andi Offset Job Satisfaction and Employee
Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Performance (Study at
Organisasi terhadap Kinerja Municipal Waterworks of
Organisasi dan Kepuasan Kerja Jayapura, Papua Indonesia).
Karyawan pada Terminal International Journal of
Penumpang Umum di Business and Management
Surabaya. Jurnal Manajemen & Invention ISSN (Online) 1(12):
Kewirausahaan 7(1):22-47. 69-76.
Yukl, G. 2007. Kepemimpinan Dalam
Organisasi. Jakarta: PT. Indeks.

1068 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014

Anda mungkin juga menyukai