Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERAN PEMIMPIN DALAM MEMOTIVASI DAN MENGAWASI

KARYAWAN (Studi Pada PT. CITRA PERDANA KENDEDES MALANG)

Ramadhan Alfalaqqul Mardin


Heru Susilo
Ika Ruhana
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: Aflanahdamar@gmail.com

ABSTRACT

Human Resources (HR) or employee in the modern era should be competent in the world and work. The employee in
a company’s success depends on the role of a leader in conditioning and doing a good management of the
employee they lead. The role of leaders in companies in addition to conducting the company’s management also
play a role to provide motivation and supervision to employees. The role of leader in a company is to give
motivation and supervision to every employee. Leader gives motivation and supervision to employees for
improving employees’ work productivity in order to able to reach job satisfaction and also aim to avoid the
deviation of the program implemented by the company.

Keywords: Role of Leader, Motivation, Supervision, Employee.

.
ABSTRAK

Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan perusahaan disebut sebagai karyawan. Karyawan di era modern
harus dapat berkompetensi dalam dunia kerja. Keberhasilan karyawan pada suatu perusahaan tergantung pada
peran seorang pemimpin yang mampu mengkondisikan dan melakukan menajemen yang baik terhadap karyawan
yang sedang dipimpinnya. Peran pemimpin di suatu perusahaan selain melakukan manajemen yang baik bagi
keutuhan dan meningkatkan mutu perusahaan, pemimpin juga berperan untuk memberikan motivasi dan
pengawasan kepada karyawan. Pemimpin berperan memberikan motivasi kepada karyawan adalah bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas dan mutu kerja karyawan, sehingga karyawan dapat mencapai kepuasan kerja.
Pemimpin berperan melakukan pengawasan kepada karyawan bertujuan untuk mencegah timbulnya
penyimpangan dan penyelewengan yang terjadi pada saat pelaksanaan program yang telah ditentukan dan
ditetapkan oleh perusahaan.

Kata Kunci: Peran Pemimpin, Motivasi, Pengawasan, Karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 184


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
I. PENDALHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) di era modern Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan,
harus mampu menyesuaikan diri dengan maka dapat diambil kesimpulan bahwa peran
perkembangan zaman, karena SDM yang dibutuhkan pemimpin PT. Citra Perdana Kendedes Malang
di suatu organisasi perusahaan maupun instansi adalah memberikan motivasi dan pengawasan
adalah SDM yang mempunyai keterampilan, kepada karyawan. Pemimpin memberikan motivasi
kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang baik. dan pengawaasan kepada karyawan bertujuan untuk
Sumber daya manusia (SDM) dalam konteks bisnis meningkatkan produktivitas kerja karyawan agar
disebut sebagai karyawan. Karyawan adalah orang dapat mencapai kepuasan kerja, serta dengan adanya
yang bekerja paling berharga dalam suatu organisasi motivasi dan pengawasan bertujuan untuk mencegah
bisnis atau perusahaan. timbulnya penyimpangan dari pelaksanaan program
Peran pemimpin di suatu perusahaan yang telah ditentukan oleh PT. Citra Perdana
diantaranya adalah memberikan motivasi dan Kenedes Malang. Sehubungan dengan hal itu, maka
pengawasan kepada karyawan. Pemimpin peneliti terkesan dan tertarik untuk melakukan
memberikan motivasi terhadap karyawan dengan penelitian sebagai tugas akhir skripsi dengan judul
tujuan agar produktivitas kinerja setiap karyawan “Analisis Peran Pemimpin dalam Memotivasi dan
dapat mencapai kepuasan kerja. Mangkunegara Mengawasi Karyawan” (Studi pada PT. Citra
(2012:61) menyatakan bahwa motivasi merupakan Perdana Kendedes Malang).
kondisi atau energi yang menggerakkan diri
karyawan agar terarah dan tertuju untuk mencapai II. KAJIAN PUSTAKA
tujuan yang sama dalam organisasi. A. Peran Pemimpin
Pemimpin memberikan pengawasan Pemimpin berwenang untuk memberikan
(controlling) terhadap karyawan bertujuan untuk arahan ataupun penutan kepada setiap bawahannya,
mencegah timbulnya penyimpangan dan menjamin baik kepada manajer maupun karyawan perusahaan.
bahwa pelaksanaan kegiatan organisasi dapat Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan mampu mengelola organisasi dengan baik, dan
oleh perusahaan. Sujamto (1983:17) berpendapat mampu mempengaruhi konstruktif orang lain.
bahwa pengawasan adalah segala usaha atau Menurut Schutz dalam Mar’at (1984:32), bahwa
kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan fungsi pemimpin dalam organisasi diantaranya
yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau adalah menetapkan dan memantapkan tingkatan
kegiatan, apakah sudah sesuai dengan yang tujuan dan nilai kelompok, menetapkan dan
semestinya atau tidak. mengintegrasikan bermacam-macam corak pikiran
Perusahaan yang menerapkan fungsi yang ada dalam suatu kelompok, dan
pemimpin sebagai motivator dan pengawas kepada mengoptimalkan penggunaan atau pemanfaatan
karyawannya adalah PT. Citra Perdana Kendedes kemampuan para anggota kelompok, serta
Malang. PT. Citra Perdana Kenedes Malang membantu para anggota memecahkan masalah yang
merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi berhubungan dengan penyesuaian diri dengan
darat di Kota Malang berupa “Taksi Argometer”. PT. realitas eksternal dan berhubungan dengan
Citra Perdana Kendedes Malang adalah perusahaan kebutuhan operasional.
Taksi yang mempelopori berdirinya bisnis taksi di Kartono (2011:38) berpendapat bahwa
Kota Malang sebelum bisnis taksi lain berkembang Pemimpin mempunyai kesempatan paling banyak
di Kota Malang. PT. Citra Perdana Kenedes Malang untuk mengubah jerami menjadi emas, jika seorang
berada dibawah naungan “Citra Kendedes Group”. pemimpin dikatakan mampu membawa organisasi
PT. Citra Perdana Kendedes Malang memberikan menuju kesuksesan. Pemimpin juga mempunyai
pelayanan yang terbaik kepada pelanggan (customer) tingkat kegagalan yang tinggi dan nantinya dapat
agar mampu bersaing di dunia transportasi darat, mengubah tumpukan uang menjadi abu, jika seorang
khususnya jasa taksi atau lebih dikenal oleh pemimpin salah langkah dan tidak bijaksana dalam
masyarakat Kota Malang dengan sebutan “Taksi melaksanakan tugas-tugasnya.
Citra”.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 185


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
B. Motivasi of his subordinate to correspond as closely as
Motivasi berasal dari kata motif (motive) yang possible to chossen plans, orders, objective, or
berarti dorongan. Motivasi sebagai suatu keadaan policies”. (Pengawasan ialah suatu proses di mana
dalam diri pribadi seseorang yang mempunyai energi pimpinan ingin mengetahui apakah hasil
atau daya penggerak untuk melakukan suatu pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
perbuatan atau kegiatan. Motivasi adalah tindakan bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,
mempengaruhi orang lain agar berperilaku secara kebijakan yang telah ditentukan).
teratur untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Motivasi adalah tugas dari seorang pemimpin yang D. Peran Pemimpin sebagai Motivator dan
wajib diberikan terhadap karyawannya di dalam Pengawas
lingkungan perusahaan atau dilingkungan tempat Peran pemimpin sebagai motivator adalah
bekerja. motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin
Peran pemimpin di dalam perusahaan adalah sangatlah penting untuk menjalin hubungan baik
memberikan motivasi kepada karyawan dengan dengan karyawan dalam sebuah organisasi.
tujuan untuk memberikan dan menumbuhkan Pemimpin berperan penting dalam memberikan
semangat kerja. Pemimpin sangatlah penting untuk semangat kepada karyawan yaitu berupa motivasi,
memberikan motivasi kepada karyawan, karena dengan tujuan agar aktivitas kerja dalam organisasi
sangat berpengaruh positif bagi dalam meningkatkan dapat berjalan dengan lancar. Motivasi yang
produktivitas dan perkembangan suatu perusahaan. diberikan kepada karyawan dapat berupa dorongan
Menurut Siagian (2003: 89), bahwa motivasi sebagai (support), pemberian insentif, dan memberikan
daya pendorong yang mengakibatkan seseorang pelatihan berguna untuk meningkatkan promosi
anggota organisasi mau dan rela untuk menyerahkan kerja. Pemberian motivasi juga dapat menciptakan
kemampuan dalam bentuk keahlian atau hubungan baik atara pemimpin dengan karyawan,
keterampilan, tenaga dan waktunya untuk karena dengan adanya motivasi yang diberikan
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi kepada setiap individu, maka masing-masing
tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya individu akan merasa sangat diperhatikan oleh
dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai pemimpin dalam setiap aktivitasnya. Pemimpin
sasaran organisasi yang telah ditentukan dapat memotivasi karyawan dengan berbagai cara
sebelumnya. atau teknik, seperti yang diungkapkan oleh Allen
dalam Pasolong (2008:150) yaitu:
C. Pengawasan 1. Pemimpin harus dapat menginspirasi.
Pemimpin sangat penting untuk melakukan Dengan cara memberikan semangat kedalam
pengawasan (controlling) terhadap kinerja diri seseorang agar bersedia berbuat sesuatu
karyawan. Beberapa pemimpin terkadang ragu untuk dengan cara yang efektif. Penginspirasian itu
melakukan pengawasan, karena pengawasan sering dilakukan melalui kepribadian seorang
mempunyai konotasi yang tidak menyenangkan dan pemimpin, keteladannya, dan pekerjaan yang
dianggap dapat mengancam kebebasan pribadi dilakukannya secara sadar atau tidak sadar.
karyawan hinga menimbulkan konflik. Anggapan 2. Pemimpin harus dapat melakukan dorongan.
negatif karyawan tentang adanya pengawasan antara Maksutnya adalah melakukan dorongan dengan
lain adalah pemimpin kurang percaya terhadap cara merangsang seseorang untuk melakukan
karyawan dan merasa ragu terhadap kinerja apa yang harus dilakukannya disertai dengan
karyawan, karyawan terkadang merasa risih dengan pujian, persetujuan dan bantuan.
adanya pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan 3. Pemimpin harus mendesak, dengan artian
karena hal pengawasan dianggap tidak penting dan pemimpin harus dapat memberikan paksaan dan
merugikan karyawan.. Dibalik adanya prasangka ancaman kepada seseorang jika perlu.
buruk tersebut, pengawasan merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk Pemimpin sangatlah penting dalam melakukan
menciptakan hubungan baik antara pemimpin pengawasan kepada karyawan kepada karyawan,
dengan karyawan. Mc. Farland dalam Simbolon salah satu tujuan pemimpin melakukan pengawasan
(2004:61) mendefinisikan bahwa “Control is the kepada karyawan adalah untuk mencegah adanya
process by which an executive gets the performance tindakan yang tidak dinginkan, atau lebih tegasnya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 186


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
adalah mencegah terjadinya penyelewengan. E. Kerangka Berfikir
Penyelewengan bisa saja terjadi kapanpun dan Pemimpin sangatlah penting dalam
bagaimanapun caranya, oleh karena itu dibutuhkan memberikan motivasi dan pengawasan terhadap
peran pengawasan/controlling oleh pemimpin untuk karyawan, diantaranya adalah untuk menjalin
dapat meminimalisir terjadinya tindakan yang tidak komunikasi yang baik antara pemimpin dengan
dinginkan, sehingga secara umum tidak ada pihak karyawan di lingkungan perusahaan, sehingga dapat
yang dirugikan. Pemimpin membutuhkan proses mempermudah dalam melakukan evaluasi kinerja
pengawasan yang baik agar tercapai hasil yang baik karyawan.
dalam pelaksanaan pengawasan. Berikut adalah Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menurut pendapat Dessler dalam Sujamto (1986:95), menggerakkan diri karyawan agar terarah untuk
bahwa terdapat tiga langkah pokok dalam proses mencapai tujuan organisasi perusahaan. Motivasi
pengawasan, antara lain adalah: yang diberikan kepada karyawan bertujuan untuk
1. Menetapkan beberapa jenis standart atau mendorong dan meningkatkan semangat kerja
sasaran. karyawan. Perlu adanya motivasi agar karyawan
2. Mengukur/ membandingkan kenyataan yang merasa senang dan nyaman karena telah diperhatikan
sebenarnya terhadap standart. oleh pemimpin dalam lingkungan kerja. Pemberian
3. Identifikasi penyimpangan dan pengambilan motivasi yang tinggi dapat memberikan suatu
tindakan korektif. dorongan tersendiri bagi karyawan.
Terdapat norma dan etika dalam pelaksanaan Pengawasan (controlling) adalah proses
pengawasan. Norma pengawasan adalah sebagai kontrol atas jalannya pelaksanaan program.
patokan, kaidah atau ukuran yang ditetapkan oleh Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan salah
pihak yang berwenang yang harus diikuti dalam satunya dengan cara mengevaluasi suatu kegiatan
rangka melaksanakan fungsi pengawasan agar dapat pekerjaan sehingga dapat tercapai dengan maksimal,
mencapai mutu yang dikehendaki. Etika adalah dengan adanya pengawasan maka pemimpin dapat
sebagai tujuan untuk mengukur baik atau buruknya menunjang keberhasilannya dalam mengoptimalkan
tingkah laku setiap manusia yang diawasi. Berkut tugas dan fungsinya.
adalah norma umum pengawasan yang diungkapkan Pemimpin dalam memberikan motivasi dan
oleh Sujamto (1986:102): pengawasan kepada karyawan mempunyai beberapa
1. Pengawasan tidaklah mencari-cari kesalahan halangan dan permasalahan yang merupakan faktor
dari masing-masing objek yang diawasi, penghambat dalam melaksanakan manajemen
namun berupaya untuk menemukan cara sumber daya manusia. Hambatan-hmbatan tersebut
tentang bagaimana untuk memperbaikinya. haruslah dapat dinetralisir dan dikelola dengan baik
2. Pengawasan merupakan suatu proses yang agar dapat menjadikan suatu inovasi baru untuk
berlanjut. Pengawasan dilaksanakan secara dapat mengembangkan dan merencanakan
terus-menerus, sehingga dapat memperoleh manajemen perusahaan kearah yang lebih baik lagi,
hasil pengawasan yang berkesinambungan. demi menunjang peningkatan kinerja perusahan
3. Pengawasan harus menjamin adanya dimasa yang akan datang. Berpijak dari pemikiran
kemungkinan untuk pengambilan koreksi yang tersebut, maka dapat digambarkan kerangka
cepat dan tepat terhadap penyimpangan dan pemikiran sebagai berikut:
penyelewengan yang ditemukan, sehingga
mencegah berlanjutnya kesalahan dan
penyimpangan.
4. Pengawasan bersifat mendidik dan dinamis.
Dapat menyebabkan atau menimbulkan
kegairahan untuk memperbaki, mengurangi,
atau meniadakan hal-hal yang dirasa
menyimpang. Dapat pula sebagai fungsi
pendorong dan perangsang untuk menerbitkan
penyempurnaan kondisi objek pengawasan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 187


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pemimpin PT. Citra Perdana Kendedes
Peran Malang dalam memberikan motivasi kepada
Pemimpin karyawan antara lain adalah memberikan
pembinaan dengan cara melakukan sharing
Memotivas Mengawasi internal antara pemimpin dengan karyawan.
i Pembahasan mengenai motivasi berupa sharing
internal antara pemimpin dengan karyawan
Hambatan Hambatan dapat diperkuat oleh pendapat Schutz dalam
Motivasi Pengawasan Mar’at (1984:32), bahwa fungsi pemimpin di
dalam organisasi adalah membantu para anggota
memecahkan masalah yang berhubungan
Umpan Balik dengan penyesuaian diri dengan realitas
Kepada Karyawan eksternal dan berhubungan dengan kebutuhan
operasional.
Gambar 1. Kerangka Berfikir Motivasi Kebutuhan. Pemimpin
memberikan motivasi kebutuhan kepada
III. METODE PENELITIAN karyawan adalah dengan tujuan agar karyawan
Jenis penelitian yang digunakan dalam dapat mempertahankan keaktifan kerja dan
penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. semangat kerja karyawan. Penjelasan mengenai
Moleong (2013:6).berpendapat bahwa metode motivasi kebutuhan dapat diperkuat oleh
penelitian deskriptif-kualitatif adalah penelitian yang pendapat Maslow dalam Sunyoto (2012:193),
bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami bahwa terdapat kebutuhan biologis dan
oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, kebutuhan psikologis yang dipengaruhi oleh
motivasi, tindakan, yang dijelaskan dan disajikan kepuasan kerja dan kebutuhan material maupun
secara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa non material.
yang logis. Motivasi berupa insentif. Motivasi berupa
insentif diberikan dalam bentuk uang, sembako,
Penelitian deskritif-kualitatif dapat dan tunjangan. Penjelasan mengenai pemberian
memberikan gambaran mengenai peranan pemimpin insentif kepada karyawan dapat diperkuat oleh
dalam memotivasi dan mengawasi kinerja karyawan pendapat Gorda (2004:141), bahwa insentif
secara sistematis yang faktual (fakta yang terjadi) merupakan suatu sarana berupa materi, sebagai
dan akurat (dalam pengambilan data), serta perangsang atau alat pendorong bagi karyawan
berhubungan dengan fenomena yang diselidiki agar dapat menumbuhkan semangat kerja yang
dilapangan, yaitu pada PT. Citra Perdana Kendedes besar untuk meningkatkan produktivitas kerja
Malang. Hasil penelitian dapat disajikan dalam dalam suatu perusahan.
bentuk kalimat yang logis dan penggambaran yang Motivasi berupa penghargaan dan pujian.
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Penghargaan dan Pujian diberikan kepada
karyawan atas kinerja karyawan yang telah
dicapai dengan baik di dalam perusahaan. Hasil
IV. HASIL PENELITIAN DAN pencapaian kinerja karyawan sesuai dengan
PEMBAHASAN yang telah ditetapkan dalam Standart
Analisis dan Intepretasi Data Operasional Prosedur (SOP). Penjelasan
Analisa data yang telah diperoleh mengenai mengenai motivasi berupa pujian dan
Peran Pemimpin dalam Memotivasi dan Mengawasi penghargaan dapat diperkuat oleh pendapat
Karyawan pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang. Pasolong (2008:140), bahwa pemimpin
dapat disimpulkan sebagai berikut: memberikan pengakuan atau memberikan
apresiasi kepada karyawan atas pekerjaan yang
1. Gambaran peran pemimpin dalam telah dilakukan dengan baik.
memberikan motivasi kepada karyawan.
a. Bagaimana proses pemimpin dalam
memberikan motivasi kepada karyawan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 188
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Tujuan pemimpin memberikan motivasi kepada kepada karyawan dapat bersifat langsung
karyawan maupun tidak langsung. Pengawasan bersifat
Tujuan pemimpin memberikan motivasi langsung dilakukan oleh pemimpin kepada
kepada karyawan adalah untuk menjaga karyawan pada saat kegiatan bekerja sedang
keutuhan bersama antara pemimpin dengan berlangsung, sedangkan pengawasan bersifat
karyawan, Siagian (2003: 89) menyatakan tidak langsung dilakukan oleh pemimpin
bahwa motivasi adalah sebagai daya pendorong melalui perantara dari bukti laporan, baik secara
yang mengakibatkan seseorang anggota lisan maupun tertulis ataupun dari raport kerja
organisasi mau dan rela untuk menyerahkan karyawan dan Standart Operasional Prosedur
kemampuan dalam bentuk keahlian atau (SOP). Situmorang dalam Juhir (1994:27),
keterampilan, tenaga dan waktunya untuk berpendapat bahwa pengawasan langsung
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang adalah pengawasan yang dilakukan secara
menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan pribadi oleh pimpinan atau pengawas dengan
kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan mengamati, memeriksa, mengecek sendiri
dan berbagai sasaran organisasi yang telah secara “on the spot” di tempat pekerjaan,
ditentukan sebelumnya. sedangkan pengawasan tidak langsung adalah
diadakan melalui laporan-laporan yang diterima
c. Hambatan-hambatan pemimpin dalam dari pelaksana baik lisan maupun tertulis, tanpa
memberikan motivasi kepada karyawan. melakukan pengawasan “on the spot”.
Pemimpin dalam memberikan motivasi
kepada karyawan mengalami beberapa b. Tujuan pemimpin melakukan pengawasan
hambatan yang harus dinetralisir adanya. kepada karyawan.
Hambatan-hambatan motivasi diantaranya Pemimpin melakukan pengawasan kepada
adalah adanya opini negatif dari karyawan karyawan dengan tujuan untuk mencegah
apabila pemimpin tidak memberikan motivasi ataupun mengantisipasi adanya penyelewengan
lagi kepada karyawan secara intens. Salah satu yang terjadi di perusahaan. Farlan dalam
anggapan karyawan apabila pemberian motivasi Simbolon (2004:61) menyatakan bahwa
tidak diberikan secara intens adalah adanya pengawasan ialah suatu proses dimana pimpinan
pendapat bahwa karyawan merasa tidak ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan
diperhatikan lagi oleh pemimpin dan terkadang pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya
karyawan beranggapan bahwa keberadaannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,
sedang tidak dibutuhkan lagi di perusahaan. kebijakan yang telah ditentukan.
Menurut Wirjana dan Supardo (2005:7),
pemimpin sebenarnya memiliki solidaritas c. Hambatan-hambatan pemimpin dalam
dengan cara mengasihi dan memberikan melakukan pengawasan kepada karyawan.
perhatian terhadap sesama sesuai dengan yang Pemimpin dalam memberikan
diajarkan oleh agama, sehingga hal ini pengawasan kepada karyawan mengalami
merupakan norma perilaku universal yang beberapa hambatan. Hambatan-hambatan
merupakan cinta positif terhadap sesama. pemimpin dalam melakukan pengawasan
kepada karyawan antara lain adalah adanya
2. Gambaran peran pemimpin dalam persepsi negatif karyawan yang terkadang dapat
melakukan pengawasan kepada karyawan. menjadikan konflik. Pelaksanaan pengawasan
a. Bagaimana proses pemimpin dalam melakukan yang dilakukan oleh pemimpin terkadang dapat
pengawasan kepada karyawan. menjadikan kesalah pahaman bagi karyawan,
Pemimpin melakukan pengawasan kepada karyawan beranggapan bahwa pimpinan tidak
karyawan bukan karena pemimpin kurang lagi percaya kepada karyawan dan ada pula yang
percaya kepada masing-masing karyawan, beranggapan bahwa pengawasan hanya
melainkan pemimpin ingin mengetahui secara bermaksud sebagai mata-mata, dengan adanya
langsung tanggung jawab atas tugas dan hal itu terkadang karyawan tidak terima jika
kewajiban yang dikerjakan oleh karyawan. kinerja karyawan merasa dimata-matai.
Pemimpin dalam melakukan pengawasan Pemimpin sebagai penengah berusaha

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 189


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
memberikan penyelesaian dan solusi tentang 2. Gambaran peran pemimpin dalam melakukan
adanya suatu masalah dengan cara memberikan pengawasan kepada karyawan.
pemahamaan dan nasihat nkepada karyawan a. Bagaimana proses pemimpin dalam melakukan
yang bersangkutan, dan menyelesaikan suatu pengawasan kepada karyawan.
masalah dilakukan dengan cara kebersamaan Pemimpin PT. Citra Perdana Kendedes Malang
dan kekeluargaan. Pemimpin memberikan berperan dengan baik dalam melakukan
pemahamaan dan menyelesaikan masalah dari pengawasan kepada karyawan. Pemimpin dalam
kedua belah pihak agar permasalahan dapat melakukan pengawasan kepada karyawan
teratasi dengan baik. Penjelasan mengenai adalah bersifat langsung dan tidak langsung,
pemimpin sebagai penengah dan berusaha b. Tujuan pemimpin melakukan pengawasan
memberikan penyelesaian dan memberikan kepada karyawan.
solusi tentang adanya permasalahan yang terjadi Tujuan pemimpin PT. Citra Perdana Kendedes
dengan karyawan, maka dapat diperkuat oleh Malang melakukan pengawasan kepada
pendapat Kartono (2011:61), bahwa fungsi karyawan adalah agar pelaksanaan program
pemimpin di dalam suatu organisasi adalah perusahaan dapat berjalan dengan optimal sesuai
menengahi pertengkaran dan konflik-konflik dengan rencana yang telah ditetapkan, bertujuan
yang muncul dan mengadakan evaluasi ulang. untuk mencegah ataupun mengantisipasi adanya
penyelewengan yang terjadi di dalam
V. KESIMPULAN DAN SARAN perusahaan.
A. Kesimpulan c. Hambatan-hambatan pemimpin dalam
1. Gambaran peran pemimpin dalam memberikan melakukan pengawasan kepada karyawan.
motivasi kepada karyawan. Hambatan-hambatan yang dialami oleh
a. Bagaimana proses pemimpin dalam pemimpin dalam melakukan pengawasan
memberikan motivasi kepada karyawan. kepada karyawan antara lain adalah pengawasan
Pemimpin PT. Citra Perdana Kendedes Malang yang dilakukan kepada kkaryawan dapat
berperan dengan baik dalam memberikan menjadikan kesalah pahaman, serta rendahnya
motivasi kepada karyawan. Pemimpin tingkat kedisiplinan karyawan dapat berdampak
memberikan motivasi kepada karyawan berupa pada pencapaian kinerja perusahaan yang sulit
pembinaan, insentif, pujian dan penghargaan. tercapai dengan baik.
b. Tujuan pemimpin memberikan motivasi kepada
karyawan. B. Saran
Tujuan pemimpin PT. Citra Perdana Kendedes 1. Pemimpin harus dapat meningkatkan upaya
Malang memberikan motivasi kepada karyawan untuk meminimalisir adanya opini negatif
adalah untuk mempertahankan keaktifan dan karyawan dalam pemberian motivasi, upaya
semangat kerja karyawan, menjaga keutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara
bersama antara pemimpin dengan karyawan, membentuk team kerja sebagai perpanjangan
serta bertujun agar karyawan dapat bekerja tangan seorang pemimpin terkait dengan
secara produktif dan penuh tanggung jawab pemberian motivasi kepada karyawan.
dalam mengemban amanah suatu pekerjaan. 2. Pemimpin harus dapat meningkatkan
c. Hambatan-hambatan pemimpin dalam kemampuan manajemen waktu, agar pemimpin
memberikan motivasi kepada karyawan. dapat membagi waktu secara merata pada semua
Hambatan-hambatan pemimpin dalam perusahaan di Citra Perdana Grup, khusunya PT.
memberikan motivasi kepada karyawan antara Citra Perdana Kendedes Malang.
lain adalah terdapat opini negatif karyawan 3. Pemimpin harus dapat meningkatkan motivasi
apabila pemimpin tidak memberikan motivasi kepada karyawan yang bersifat kreatif dan
secara intens kepada karyawan, keterbatasan membangun dengan cara membentuk team kerja
waktu yang dimiliki oleh pemimpin perusahaan, untuk dapat menentukan inovasi baru dalam
serta motivasi yang diberikan kepada karyawan menentukan motivasi kepada karyawan..
harus bersifat kreatif dan membangun, 4. Pemimpin harus dapat meningkatkan
pemahaman kepada karyawan mengenai tujuan
pengawasan, supaya karyawan dapat memahami

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 190


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
arti dilakukannya pengawasan dan tidak lagi Victor, M. Situmorang, dan Juhir, Jusuf. 1994,
menjadikan kesalah pahaman. Aspek Hukum Pengawasan Melekat, Rineka
5. Pemimpin harus dapat memberikan peringatan Cipta, Yogyakarta
dan sanksi tegas kepada karyawan yang tidak
mentaati peraturan perusahaan, sehingga tidak Winardi. 1986. Asas-asas Menejemen. Bandunng:
berdampak buruk pada pencapaian kinerja Alumni.
karyawan dan perusahaan.
Wirjana, Bernardine R. dan Supardo, Susilo. 2005.
Kepemimpinan, Dasar-dasar dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Andi.
DAFTAR PUSTAKA
Gorda, IGN. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Singaraja: STIE Satya Dharma.
Kartono, Kartini. 2011. Pemimpin dan
Kepemimpinan, (Apakah Kepemimpinan
Abnormal itu?). Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Mangkunegara, Anwar P. 2012. Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Revika
Aditama.
Mar’at. 1984. Pemimpin dan Kepemimpinan,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Moleong, L.J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif,
Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja
Roksadakarya.
Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi.
Bandung: Alfabeta.
Remaja Rosdakarya.
Siagian P. Sondang, 2008, Pengantar Manajemen,
edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit :
Bumi Aksara, Jakarta.
Siagian, P. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia
(Cetakan V). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Simbolon, Maringan Masry, 2004. Dasar-dasar
Administrasi dan Manajemen. Jakarta:
Ghalia.
Sujamto. 1983. Beberapa Pengertian di Bidang
Pengawasan. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Sujamto. 1986. Beberapa Pengertian di Bidang
Pengawasan. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center for
Academic Publishing Service).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 191
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai