Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERAN MANAJERIAL DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN

(Studi Kasus pada CV. Mina Marga Utama Malang )

Rico Trymehta Kurniawan


Endang Siti Astuti
Djamhur Hamid
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: rico3meta@gmail.com

Abstract

The purpose of this study to analyze the managerial role in motivating employees and obstacles along its
completion. The method used in this study is a qualitative method. Results of research on CV.Mina Marga
Utama Malang on the analysis of the managerial role in motivating employees showed that the leader or
manager is able to provide motivation for employees. Motivate employees with backgrounds different is also
one of the obstacles. motivate people who have the skills to be more difficult than regular employees who have
expertise mediocre. From the several obstacles that appear on CV.Mina Marga Utama Malang, leader or
manager still trying to reward its employees by providing the necessary assurances, both physically and
psychologically, it will meet the level requirement for motivated employees in the work.

Keywords: Managerial roles, motivation


Abstrak
Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisan peran manajerial dalam memotivasi karyawan, kendala
beserta penyelesaiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Hasil penelitian
pada CV.Mina Marga Utama Malang mengenai analisis peran manajerial dalam memotivasi karyawan
menunjukkan bahwa pemimpin/manajer mampu memberikan motivasi bagi karyawannya. Memberikan
motivasi pada karyawan dengan latar belakang yang berbeda-beda juga merupakan salah satu kendalanya
memotivasi orang yang memiliki skill akan lebih sulit dari karyawan yang memiliki keahlian biasa biasa saja.
Dari beberapa kendala yang muncul pada CV.Mina Marga Utama, pemimpin/manajer tetap berusaha untuk
menghargai karyawannya dengan memberikan jaminan-jaminan yang dibutuhkan baik secara fisik maupun
psikologis, hal tersebut akan memenuhi tingkat kebutuhan karyawan untuk termotivasi dalam bekerja.

Kata kunci : Peran manajerial, motivasi

PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sebagai era tanpa batas, karyawan berkualitas yang akan memudahkan
salah satunya ditandai oleh persaingan dunia usaha mereka dalam mencapai tujuannya. Namun,
yang semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha kualitas tinggi (kemampuan) saja belum cukup
memenangkan persaingan dengan mendayagunakan untuk melahirkan kinerja yang baik, karena kinerja
segenap sumber daya yang dimiliki. Salah satu merupakan fungsi dari kemampuan dan motivasi
sumber daya itu adalah Sumber Daya Manusia karyawan. Dengan asumsi bahwa kemampuan
(SDM). SDM merupakan salah satu pemegang karyawan telah memadai, maka perusahaan harus
peran sentral di perusahaan. hal ini karena peralatan lebih memperhatikan motivasi karyawan.
secanggih apapun tidak akan berarti tanpa adanya Peran manajerial adalah seperangkat perilaku
SDM yang mampu memanfaatkannya untuk yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai
mencapai tujuan perusahaan. kedudukannya sebagai seorang pemimpin/manajer,
Mengingat pentingnya peran SDM, maka sedangkan motivasi merupakan dorongan dalam
merupakan harapan setiap perusahaan memiliki diri seseorang yang mengarahkan perilakunya.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Salah satu pihak yang dapat mendorong timbulnya terjadi dalam meningkatkan motivasi karyawan di
motivasi dalam diri seseorang adalah pemimpin. CV. Mina Marga Utama Malang. Manfaat
Seperti halnya kemampuan, motivasi yang dimiliki penelitian sebagai sumbangan masukan dan
masing-masing individu pun berbeda-beda. Hal ini pemikiran tentang peran manajerial bagi CV. Mina
karena setiap individu dalam perusahaan berasal Marga Utama Malang dalam memberikan motivasi
dari latar belakang yang beragam, baik itu latar pada karyawan dengan mengacu dan menerapkan
belakang pendidikan, latar belakang sosial budaya, prinsip-prinip peran manajerial yang baik.
maupun latar belakang ekonomi. Oleh karena1.itu Sebagai mana telah dijelaskan diatas maka rumusan
pemimpin/manajer hendaknya mampu mengelola masalah adalah bagaimana peran manajerial dalam
keragamanan tersebut dengan memotivasi memotivasi karyawan, apa saja kendala yang
karyawan. Keragaman tersebut dapat berdampak dihadapi pemimpin/manajer dalam memotivasi
positif jika pemimpin/manajer mampu mengelola karyawan, bagaimana usaha pemimpin/manajer
dengan baik untuk kepentingan pencapaian tujuan mengatasi permasalahan dalam memotivasi
perusahaan. Akan tetapi jika pemimpin/manajer karyawan.
tidak tepat dalam mengelolanya, maka akan
berdampak negatif, bahkan menjadi sumber TINJAUAN PUSTAKA
terjadinya konflik intern dalam tubuh perusahaan. Peran Manajerial
Dengan teknik motivasi yang tepat maka Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi
diharapkan karyawan akan lebih termotivasi dalam yang dilakukan oleh pemimpin kepada orang yang
bekerja sehingga produktivitasnya meningkat. dipimpinnya, atau yang lazim disebut bawahan. Hal
Peningkatan tersebut antara lain terwujud dengan ini sesuai dengan yang diungkapkan Sule dan
meningkatnya pemahaman tentang tugas dan Saefullah (2005) yang menyebutkan bahwa
pekerjaan, semangat dan optimisme kerja yang ³.HSHPLPSLQDQ GDSDW GLDUWLNDQ VHEDJDL SURVHV
tinggi, semakin rendahnya tingkat kemangkiran, mempengaruhi dan mengarahkan pegawai dalam
serta menurunnya keinginan untuk pindah kerja ke melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada
organisasi lain. Motivasi didefinisikam oleh PHUHND´
Robbins (2003) merupakan kemauan untuk Namun Hasibuan (2003:42) cenderung
menggunakan usaha tingkat tinggi untuk tujuan menyamakan pengertian pemimpin dan manajer. Ia
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan menjelaskan bahwa pemimpin adalah terjemahan
usaha untuk memenuhi beberapa kebutuhan dari leader/head/manager, yang juga disebut
individu. Dalam definisi ini ada tiga elemen penting manajer/kepala/ketua/direktur/presiden, dan lain
yaitu : usaha, tujuan dan kebutuhan. Elemen usaha sebagainya. Tegasnya orang yang mempunyai
merupakan pengukuran intensitas. Usaha yang bawahan. Pemimpin adalah seorang dengan
diarahkan menuju dan konsisten dengan tujuan wewenang kepemimpinannya mengarahkan
organisasi merupaka jenis usaha yang seharusnya bawahannya untuk mengerjakan sebagaian dari
dicari, dan motivasi merupakan proses pemenuhan pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
kebutuhan. Jae (2000) menunjukkan bahwa Menurut H. Mintzberg dalam Robbins dan
motivasi pegawai sangat efektif untuk -XGJH PHQJDWDNDQ EDKZD ³SHPLPSLQ DWDX
meningkatkan dan memenuhi kepuasan kerja manajer dapat diberi pengertian sebagai orang yang
pegawai dimana faktir-faktor motivasi tersebut memimpin (bertanggung jawab atas) suatu
diukur melalui faktor intrinsik (kebutuhan prestasi RUJDQLVDVL DWDX VDODK VDWX GDUL VXE XQLWQ\D´. Status
dan kepentingan) dan faktor ekstrinsik (keamanan yang muncul sebagai konsekuensi dan otoritas
kerja, gaji dan promosi). Dengan teknik motivasi formal yang dimiliki seorang pemimpin
yang tepat maka diharapkan karyawan akan lebih memunculkan beberapa peran, yaitu :
termotivasi dalam bekerja sehingga 1. Peran interpersonal (Interpersonal role)
produktivitasnya meningkat. Peningkatan tersebut Dalam hubungan interpersonal terdapat tiga
antara lain terwujud dengan meningkatmya peran pemimpin yang muncul secara langsung dari
pemahaman tentang tugas dan pekerjaan, semangat otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan
dan optimismime kerja yang tinggi, semakin mencakup hubungan interpersonal dasar, yaitu :
rendahnya tingkat kemangkiran, serta menurunnya a. Peran sebagai yang dituakan (Figurehead role)
keinginan untuk pindah ke organisasi lain. Karena posisinya sebagai pemimpin suatu unit
Tujuan penelitian adalah untuk organisasi, pemimpin harus melaksanakan tugas-
mendiskripsikan dan menganalisis bagaimana peran tugas seremonial seperti menyambut tamu penting,
manajerial pemimpin untuk mengatasi kendala yang menghadiri pernikahan anak buahnya, atau
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menjamu makan siang pelanggan atau kolega. meneruskan informasi dari anak buah satu kepada
Kegiatan yang terkait dengan peran interpersonal lain.
sering bersifat rutin tanpa adanya komunikasi c. Peran sebagai juru bicara (Spokesman Role)
ataupun keputusan. Sebagai juru seorang pemimpin mempunyai
b. Peran sebagai pemimpin (Leader role) hak untuk menyampaikan informasi yang
Seorang pemimpin bertanggungjawab atas dimilikinya ke orang di luar unit organisasinya.
hasil kerja orang-orang dalam unit organisasi yang 3. Peran Pengambilan Keputusan (Decisional
dipimpinnya. Kegiatan yang terkait dengan itu Role)
berhubungan dengan kepemimpinan secara Informasi yang diperoleh pemimpin bukanlah
langsung dan tidak langsung. Yang berkaitan tujuan akhir, tetapi merupakan masukan dasar bagi
dengan kepemimpinan secara langsung antara lain pengambilan keputusan. Berkaitan dengan peran
menyangkut rekrutmen dan training bagi stafnya. pemimpin sebagai pengambil keputusan, terdapat
Sedang yang berkaitan secara tidak langsung, empat peran pemimpin, yaitu terdiri dari:
seorang pemimpin harus memberi motivasi dan a. Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role)
mendorong anak buahnya. Pengaruh pemimpin Pemimpin harus berupaya untuk selalu
jelas terlihat pada perannya dalam memimpin. memperbaiki kinerja unitnya dan beradaptasi
Otoritas formal memberi seorang pemimpin dengan perubahan lingkungan dimana organisasi
kekuasaan potensial yang besar, tetapi tersebut eksis. Pemimpin juga harus mencari ide
kepemimpinanlah yang menentukan sejauh mana baru dan berupaya menerapkan ide tersebut jika
potensi tersebut dapat direalisasikan. dianggap baik bagi perkembangan organisasi yang
c. Peran sebagai penghubung (Laision role) dipimpin.
Pemimpin menjalin kontak di luar rantai b. Peran sebagai pengendali gangguan
komando vertikal. Pemimpin menumbuhkan dan (Disturbance handler role)
memelihara kontak biasanya dalam rangka mencari Pemimpin harus bisa sukarela sebagai agen
informasi, akibatnya peran sebagai penghubung pembaharuan, sementara di pihak lain peran sebagai
sering secara khusus diperuntukkan bagi pengendali gangguan memotret keharusan
pengembangan sistem informasi eksternalnya pemimpin untuk merespon tekanan yang dihadapi
sendiri yang bersifat informal, privatm verbal, tetapi organisasinya. Di sini perubahan merupakan
efektif. sesuatu di luar kendali pemimpin. Dia harus
2. Peran Informasional (Informational Role) bertindak karena adanya situasi yang kuat sehingga
Dikarenakan kontak interpersonalnya, baik tidak dapat diabaikan.
dengan anak buah maupun dengan jaringan c. Peran sebagai pengalokasi sumberdaya
kontaknya yang lain, seorang pemimpin muncul (Resource allocator role)
sebagai pusat syaraf bagi unit organisasinya. Disini terletak tanggung jawab memutuskan
Pemimpin bisa saja tidak tahu segala hal, tapi siapa akan menerima apa dalam unit organisasi.
setidaknya tahu lebih banyak daripada stafnya. Pemimpin juga bertugas untuk mendesain struktur
Pemrosesan informasi merupakan bagian utama organisasi, pola hubungan formal, pembagian kerja,
dari tugas seorang pemimpin. Informasi tersebut dan koordinasi dalam unit yang dipimpin.
terdiri dari: d. Peran sebagai negosiator (Negiotiator role)
a. Peran sebagai monitor (Monitor role) 1HJRLVDVL PHUXSDNDQ ³ZD\ RI OLIH´ GDUL
Sebagai yang memonitor, seorang pemimpin seorang pemimpin yang canggih. Negoisasi
secara terus menerus memonitor lingkungannya merupakan kewajiban seorang pemimpin, mungkin
untuk memperoleh informasi. Informasi tersebut rutin, tetapi tidak boleh dihindari. Negoisasi
dapat berupa gosip, kassus, dan spekulasi yang merupakan bagian integral tugas pemimpin, karena
masih membutuhkan konfirmasi dan verifikasi lebih hanya dia yang memiliki otoritas untuk bisa
lanjut memberikan komitmen sumberdaya organisasi.
b. Peran sebagai disseminator (Disseminator
role) Motivasi
Sebagian besar informasi yang diperoleh Motivasi berasal dari bahasa latin ³0RYHUH´
pemimpin harus dimanfaatkan bersama dan yang berarti dorongan atau daya penggerak.
didistribusikan kepada anak buah yang Motivasi sering diartikan sebagai daya penggerak
membutuhkan. Di samping itu ketika anak buah yang berasal dari dalam diri seseorang yang disebut
tidak bisa saling kontak dengan mudah, oleh Stoner (2008) sebagai Karakteristik psikologi
pemimpinlah yang kadang-kadang harus
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
manusia yang memberi kontribusi pada tingkat sesamanya, keinginan diajak serta melakukan
komitmen seseorang. sesuatu dalam pekerjaan. Lingkungan kerja yang
Teori motivasi yang sering disebut adalah teori menyenangkan akan dapat mempengaruhi dalam
hirarki kebutuhan oleh Abraham Maslow yang pekerjaan. Sebenarnya suasana lingkungan kerja
dikutip oleh Marihot T.E Hariandja (2003:324), yang menyenangkan tidak hanya musik yang merdu
Maslow memandang motivasi manusia sebagai yang dapat menyenangkan hati para pekerja. Tetap
hirarki lima macam kebutuhan. Menurut Maslow, hubungan antara satu dengan yang lain mempunyai
individu akan termotivasi untuk memenuhi ras kekeluargaan dan prsahabatan sehingga terjadi
kebutuhan yang paling kuat bagi mereka pada rasa kasih sayang diantara para pekerja, karena hal
waktu tertentu. Setiap kebutuhan harus dipuaskan ini mempengaruhi betah dan tidaknya seorang
sebelum individu tersebut mempunyai keinginan pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya.
untuk memuaskan kebutuhan ke tingkat yang lebih d. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
tinggi. Lima tingkatan kebutuhan tersebut adalah: Yakni kebutuhan akan penghargaan diri baik
dari bawahan, teman, atasan, keluarga, dan
a. Kebutuhan fisiologis (phisiological needs) lingkungan yang lain. Kebutuhan ini diperlukan
Yakni kebutuhan yang mendasar (pokok) yang seorang pekerja untuk lebih bersemangat dalam
harus segera dipenuhi. Kebutuhan ini merupakan pekerjaan yang apabila sebuah instansi atau
kebutuhan tingkat terendah di negara-negara yang organisasi memberikan sebuah penghargaan pada
sedang berkembang. Kebutuhan tersebut dapat seseorang pekerja atau prestasinya. Sebuah
memotivasi seseorang bekerja untuk memperoleh penghargaan yang diberikan para pekerja bisa juga
penghasilan yang dapat digunakan dalam melalui pemberian insentif. Selain besarnya upah
memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Berdasarkan yang harus di perhatikan maka untuk mendapatkan
hal ini maka setiap organisasi atau instansi hasil langsung dapat pula diterapkan sistem-sistem
hendaknya dapat mengusahakan upah yang cukup. insentif. Sudah barang tentu tidak setiap perusahaan
Meskipun demikian, kemampuan keuangan dari atau organisasi yang melakukan insentif akan
organisasi atau instansi yang bersangkutan harus mendapatkan hasil yang lebih baik, meskipun
pula dipertimbangkan. demikian cara ini dapat dilaksanakan apabila
b. Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety pimpinan menginginkan hasil yang langsung dari
and security needs) imbalan yang diberikan.
Yakni kebutuhan akan keselamatan diri e. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization
maupun ekonomi masa depan atau kebutuhan akan needs)
keselamatan dan keamanan secara fisik serta Yakni kebutuhan untuk menonjolkan diri atau
kebutuhan keselamatan dan keamanan jiwanya, menggunakan segala kemampuan untuk mencapai
contoh: keamanan dalam bekerja, keamanan prestasi yang tinggi. Setiap pekerja akan timbul
ekonomi di masa depan dan bebas dari ancaman semangat kerjanya apabila mereka itu mempunyai
lainnya. Kebutuhan akan rasa aman mengandung harapan untuk maju. Sebaliknya apabila mereka itu
makna yang sangat luas, dengan demikian tidak mempunyai semangat untuk maju dan
kebutuhan akan security menjadi satu faktor mengembangkan kemampuannya maka semangat
pendorong yang tidak dapat diabaikan di dalam kerjanya akan menurun. Untuk itulah setiap
maupun diluar organisasi. Seorang pekerja sangat pemimpin harus memperhatikan tentang masalah
mengharapkan ada manifestasi keamanan fisik ini kalau menginginkan agar para pekerja semangat
maupun psikis di dalam penjelasan di berbagai kerjanya akan meningkat. Oleh karena itu, maka
macam bentuknya, salah satu diantaranya ada setiap pemimpin atau setiap instansi harus mampu
tunjangan perawatan maupun tunjangan lainnya. mengamati siapa-siapa diantara pekerja-pekerja
c. Kebutuhan sosial (social needs) yang berprestasi, menunjukkan loyalitas agar
Yakni kebutuhan akan teman hubungan, kerja ditempatkan pada tempat yang lebih baik.
sama, rasa saling memperhatikan, mencurahkan isi Teori motivasi yang lain adalah Teori Dua
hati, dan lain-lain. Karena manusia pada dasarnya Faktor oleh Frederich Herzberg bahwa hubungan
adalah makhluk sosial, maka mereka memiliki seorang individu dengan pekerjaannya merupakan
kebutuhan untuk berafiliasi dan untuk diterima suatu hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap
didalam berbagai kelompok. Yang termasuk pekerjaan sangat menentukan sukses tidaknya
kebutuhan berkelompok antara lain: keinginan individu tersebut. Menurutnya ada dua faktor yang
bersekutu, keinginan untuk bergaul dengan orang mempengaruhi kinerja seseorang dalam organisasi,
lain, keinginan membina persahabatan antar
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yaitu faktor pemuas (satisfier factors) dan faktor Penelitian pada penulisan skripsi ini
pemelihara (hygiene factors). menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu
metode yang digunakan untuk meneliti status
CV. Mina Marga Utama kelompok manusia, objek tiap kondisi, sistem
CV. Mina Marga Utama merupakan bentuk pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa
usaha keluarga atau lebih tepatnya biasa disebut sekarang. Sedangkan metode analisis kualitatif
³IDPLO\ EXVVLQHV´ NDUHQD KDPSLU VHOXUXK SRVLVL WRS menyajikan kesimpulan dalam bentuk uraian atau
dan midle manajemen dikelola oleh keluarga kalimat tanpa menggunakan perhitungan statistik,
sendiri. yaitu dengan cara menerangkan melalui
CV. Mina Marga Utama hanya bergerak serangkaian kalimat yang logis dengan
dibidang penangkapan tuna segar di pesisir selatan penggambaran yang sebenarnya (Nasir 2003:h 63).
Kabupaten Malang tepatnya di Pantai Sendang Lokasi penelitian dilakukan di CV.Mina Marga
Biru, ikan tuna hasil tangkapan selanjutnya dijual Utama Malang.
pada pabrik pengalengan ikan tuna. Seiring
berkembangnya usaha penangkapan dan penjualan Sumber Data
tuna segar tersebut CV. Mina Marga Utama Sumber data disini adalah sumber data yang akan
mengembangkan usahanya di bidang jasa distribusi digunakan dalam penelitian, yaitu orang-orang,
dan pembekuan ikan tuna dan wilayah penangkapan peristiwa-peristiwa, dan dokumen-dokumen yang
tuna segar meluas hingga wilayah pesisir Pacitan, dianggap penting.
Malang, dan Pulau Lombok. Hingga saat ini CV. a. Sumber Data primer.
Mina Marga Utama telah memiliki sekitar 53 Menurut Moleong (2000:112) sumber data
karyawan dari mulai bagian penangkapan tuna primer adalah sumber-sumber data yang
segar, distribusi tuna segar dari wilayah memberikan data langsung dari tangan
penangkapan sampai pabrik, pembekuan ikan tuna. pertama atau data yang diperoleh langsung
Visi dan misi CV.Mina Marga Utama sebagai dari sumbernya dan diperoleh dari
berikut : responden yang diteliti, kemudian dicatat.
Dalam penulisan skripsi ini data primer
a. Meningkatkan produktivitas. diperoleh melalui wawancara atau interview
Yang dimaksud dengan meningkatkan guide dengan pemimpin/manajer dan
produktifitas kerja adalah meningkatkan karyawan.
produktivitas karyawan secara keseluruhan, b. Sumber Data sekunder.
karena pada dasarnya apabila membicarakan Dalam penelitian ini sumber sekunder
produktivitas maka akan menghasilkan kearah diperoleh dari jurnal, internet, serta buku
peningkatan hasil produksi. mengenai peran manajerial dalam
b. Menjaga kontinuitas perusahaan. memotivasi karyawan. Dan juga arsip atau
Menjaga kontinuitas perusahaan berarti catatan yang ada dalam perusahaan, serta
mempertahankan serta memelihara agar buku literatur yang ada di perusahaan yang
kelangsungan hidup perusahaan dapat memenuhi bersangkutan. Secara spesifik dapat dilihat
sebagian tujuan perusahaan. Perusahaan yang dari sejarah berdirinya perusahaan, struktur
ternyata mengalami hambatan baik itu organisasi, dan visi misi perusahaan.
disebabkan oleh perusahaan tidak dapat
merealisir sebagimana yang diharapkan oleh
perusahaan.
c. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. Teknik Pengumpulan Data
Karena jenis penelitian ini adalah deskriptif-
Dengan meningkatkan kesejahteraan
kualitatif, maka peneliti menggunakan beberapa
karyawan, maka akan mendorong para karyawan
macam teknik, yaitu:
untuk lebih produktif, dengan tujuan perusahaan
untuk dapat mengoptimalkan profit dapat a. Wawancara/Interview.
tercapai Teknik wawancara yang digunakan peneliti
adalah teknik wawancara terpimpin (guided
interview), yaitu wawancara yang dilakukan oleh
METODE PENELITIAN pewawancara dengan membawa sederetan
Jenis dan Lokasi Penelitian pertanyaan lengkap dan terperinci.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Dokumentasi. aman(safety and security needs) untuk motivasi
Dokumentasi dalam penelitian ini dapat karyawan.
berupa rekaman ataupun tertulis. Menurut 3. Cara pemimpin/manajer CV. Mina Marga Utama
Soehartono (2000:70) dokumentasi adalah memberikan kebutuhan sosial (social needs) untuk
pengumpulan data yang mempelajari dokumen- menambah motivasi karyawannya.
dokumen perusahaan, catatan-catatan, buku-buku 4. Cara pemimpin/manajer CV. Mina Marga Utama
yang relevansi dengan penelitian ini. Data yang memberikan kebutuhan penghargaan (esteem
didapat dari menggunakan teknik dokumentasi needs) untuk menambah motivasi karyawannya.
dalam penelitian ini adalah : 5.Cara pemimpin/manajer CV. Mina Marga Utama
-Struktur organisasi. memberikan kebutuhan aktualisasi diri (self
-Data karyawan yang bersifat menunjang dalam actualization needs) untuk motivasi karyawannya.
penelitian. Lokasi penelitian di CV. Mina Marga Utama
-Data lain yang relevansi dengan penelitian. MalangTeknik pemilihan responden menggunakan
c. Pengamatan (observasi). model purposif sampling atau sampel bertujuan
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu sampel yang dilakukan dengan cara
yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh tetapi adanya tujuan tertentu (Arikunto,1998: 117).
panca indera. Dalam hal ini observasi yang Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
dilakukan dibatasi pada materi yang diperlukan pertimbangan antara lain karena keterbatasan
sesuai dengan tujuannya, yaitu dititikberatkan pada waktu, tenaga dan biaya sehingga tidak bisa
analisis peran manajerial dalam memotivasi mengambil jumlah sampel dengan jumlah besar.
karyawan pada CV. Mina Marga Utama serta Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara,
kebijakan-kebijakan yang digunakan dan observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian
permasalahan yang ada, dengan mengikuti aktivitas ada peneliti sendiri, pedoman wawancara dan
kerja sehari-hari di CV. Mina Marga Utama catatan lapangan. Analisis data menggunakan
Model Interaktif menurut Miles dan Hubberman
Fokus Penelitian (2004:121) Analisis model interaktif ini melalui 3
Fokus penelitian tentang peran manajerial tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan
meliputi : penarikan kesimpulan.
1. Peran interpersonal pemimpin/manajer pada
CV.Mina Marga Utama: a)Peran sebagai yang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dituakan (Figurehead role), b)Peran sebagai Peran Manajerial Dalam Memotivasi
pemimpin (Leader role), c)Peran sebagai Karyawan.
penghubung (Laision role) Seluruh karyawan pada CV Mina Marga Utama
2. Peran informasional pemimpin/manajer pada menghendaki seoarang pemimpin/manajer harus
CV.Mina Marga Utama: a)Peran sebagai memiliki kedekatan dengan bawahan. Kedekatan
monitor (Monitor role), b)Peran sebagai pimpinan dengan bawahan sangat diperlukan baik
disseminator (Disseminator role), c)Peran diluar perusahaan maupun didalam perusahaan..
sebagai juru bicara (Spokesman role) Dengan adanya hubungan yang baik diluar
3. Peran pengambilan keputusan pemimpin pada perusahaan akan membawa dampak positif pada
CV.Mina Marga Utama : a)Peran sebagai karyawan dimana karyawan merasa diperhatikan,
wirausaha (Entrepreneur Role), b)Peran dengan demikian kinerja karyawan akan meningkat
sebagai pengendali gangguan (Disturbance pula. Tujuan dari semua kegiatan tersebut adalah
handler role), c)Peran sebagai untuk menunjang kinerja karyawan agar lebih baik
mengalokasikan sumberdaya (Resource lagi.
allocator role) Untuk meningkatkan produktivitas diperlukan
Fokus penelitian tentang motivasi karyawan seorang pemimpin/manajer mejadi penghubung
meliputi : antara perusahaan dan karyawan.
1. Cara pemimpin/manajer CV. Mina Marga Utama Pemimpin/manajer menjadi penghubung,
memberikan kebutuhan fisiologis (phisilogical merupakan alat komunikasi antara bawahan dan
needs) untuk menambah motivasi karyawannya. atasan dan bilamana terjadi kendala atau ditemukan
2. Cara pemimpin/manajer CV. Mina Marga Utama permasalahan maka permasalahan tersebut akan
memberikan kebutuhan keamanan, rasa segera dapat dipecahkan. Aktivitas menjadi
penghubung antara pemimpin/manajer dengan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan bisa dilakukan dengan cara dialog, rapat ada karyawan lain yang merasa belum terpenuhi
maupun memanggil perwakilan setiap departemen kebutuhannya. Hal ini juga butuh diperhatikan
dengan tujuan permasalahan apa yang ada pada karena menyangkut kenyaman karyawan dalam
karyawan dapat diungkapkan dengan jelas dan bekerja dan loyalitas kerja karyawan dalam bekerja
terbuka. di perusahaan ini.
Perusahaan memberikan jaminan atau
tunjangan-tunjangan bagi karyawannya, seperti gaji Usaha pemimpin/manajer mengatasi
yang sesuai dengan UMR, jaminan kesehatan permasalahan dalam memotivasi karyawan.
seperti BPJS. Pemberian reward tersebut mampu Pemimpin/manajer selalu memberikan
memberikan rasa keamanan dan kenyaman pengarahan dan bimbingan yang baik kepada
karyawan dalam bekerja dan memenuhi kebutuhan karyawan dalam berbagai dialog atau rapat atau saat
hidupnya. Karyawan menjadi merasa aman dengan turun kelapangan untuk memberikan umpan balik
kehidupan ekonomi kedepannya baik secara fisik (feedback) yang positif kepada karyawan tentang
maupun psikologis telah terjamin. Pada kantor bagaimana bekerja dengan baik yang akan membuat
CV.Mina Marga Utama sudah mengutamakan karyawan lebih mengerti dalam menyelesaikan
lingkungan kerja dengan sistem kekeluargaan, pekerjaan mereka, sehingga tujuan perusahaan
sehingga komunikasi antar bawahan dan atasan dapat tercapai.
lebih terbuka. Pemimpin/manajer yang sering Pemimpin/manajer dituntut untuk lebih peka
memperhatikan hal terkecil dari karyawannya dalam memperhatikan perkembangan
sehingga karyawan merasa bahwa keberadaannya karyawannya, saling bekerja sama untuk memenuhi
sangat dihargai, selain itu dengan sering apa yang dibutuhkan bagi setiap karyawan, untuk
diadakannya musyawarah maka hubungan antar lebih mengembangkan perusahaan dengan lebih
karyawan satu dengan lainnya akan lebih baik. baik maka kualitas kerja karyawan tentu juga harus
Jaminan pendidikan bagi karyawan yang berprestasi baik. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan
sehingga peluang karyawan bisa semakin terbuka karyawan akan memberikan motivasi kerja yang
dan berkembang, cara tersebut diharapkan dapat baik bagi karyawan dan tentu akan berdapak bagi
mengembangkan kemampuan kerja karyawan. kemajuan perusahaan.
Sehingga karyawan memiliki kesempatan untuk
menempati posisi kerja yang lebih baik dari KESIMPULAN DAN SARAN
sebelumnya. Hal ini sudah tentu membuat Kesimpulan
karyawan semakin merasa termotivasi dalam Berdasarkan hasil penelitian yang telah
bekerja sebab semua tingkatan kebutuhan yang dilakukan peneliti dapat menyampaikan kesimpulan
diperlukan karyawan telah dipenuhi oleh :
perusahaan. 1. Peran manajerial di CV. Mina Marga Utama
Pada dasarnya motivasi adalah sebuah stimulus mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagai
yang diberikan seseorang kepada orang lain dengan pemimpin/manajer dengan baik. Dari penelitian
tujuan sang penerima stimulus itu akan melakukan yang telah dilakukan terlihat bahwa
apa yang diinginkan oleh sang pemberi, dengan kata pemimpin/manajer memiliki hubungan yang
lain usaha atau upaya seseorang untuk baik dengan karyawannya, pemimpin/manajer
mempengaruhi orang lain demi suatu tujuan. Jadi mampu membangun suasana kerja yang nyaman,
pemberian motivasi yang akan berhasil dan baik memberikan pengawasan, pengarahan ataupun
haruslah sang pemberi motivasi bimbingan dengan tepat. Hal tersebut
(pemimpin/manajer) memiliki cara agar memberikan semangat dan motivasi tersendiri
perkataannya bisa didengar dan dilakukan oleh bagi karyawannya.
penerima (karyawan). 2. Kendala yang dihadapi pemimpin/manajer pada
CV.Mina Marga Utama, seperti monitoring yang
Kendala yang dihadapi pemimpin/manajer dilakukan pimpinan secara periodik bisa
dalam memotivasi karyawan membawa dampak negatif bilamana informasi
Dengan jumlah karyawan yang tidak sedikit yang diberikan kepada karyawan belum diterima
untuk ukuran CV, maka tidak sedikit pula tuntutan oleh seluruh karyawan hal ini mengakibatkan
kebutuhan-kebutuhan karyawan yang harus miskomunikasi antar karyawan.
terpenuhi. Tidak jarang juga terjadi kesalah Pemimpin/manajer harus peka terhadap apa yang
pahaman antar karyawan yang terkadang satu diinginkan karyawan serta dalam mengambil
karyawan merasa kebutuhannya terpenuhi tetapi keputusan tidak boleh terburu-buru.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 7
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pemimpin/manajer harus mengerti latar merasa belum terpenuhi kebutuhannya. Hal
belakang dan motif karyawan dalam bekerja ini juga butuh diperhatikan karena
sebelum memberikan motivasi, dimana menyangkut kenyaman karyawan dalam
memotivasi setiap orang akan berbeda caranya bekerja di perusahaan ini.
menurut keahlian yang dimiliki.
3. Pemimpin/manajer CV Mina Marga Utama
mengatasi permasalahan dalam memotivasi DAFTAR PUSTAKA
karyawan selalu melakukan hubungan formal
untuk berkoordinasi dengan karyawan dengan Arikunto,S .1998. Prosedur Penelitian Suatu
cara dialog kekeluargaan agar karyawan merasa Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta,
diperhatikan dan tidak ada perbedaan antara Jakarta
bawahan dan atasan. Semua kegiatan yang Hasibuan, Malayu SP.2003.
dilakukan adalah untuk peningkatan kinerja Organisasi&Motivasi:Dasar Peningkatan
perusahaan dan karyawan. Produktivitas, Jakarta: Bumi Aksara.
-DH 0RRQ ³2UJDQL]DWLRQDO &RPPLWHG
Saran
5HYLVLWHG LQ 3XEOLF 0DQDJHPHQW´ 3XEOLF
Dari hasil pembahasan yang telah
Performance & Management Review, Vol.
diuraikan, maka peneliti memiliki saran±saran
24, No. 2
yang diberikan kepada Kantor CV.Mina Marga
Utama Malang dan diharapkan menjadi masukan Marihot T.E Hariandja .2003.Manajemen Sumber
untuk perubahan kedepannya, diantaranya adalah : Daya Manusia

1. Pemimpin/manajer sebaiknya memiliki staf Miles, M.B. dan Huberman, A.M. 2004. Analisis
khusus yang diberikan kepercayaan untuk Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
memonitoring karyawan secara lebih sering Metode-Metode Baru. Jakarta: UIPress.
melihat pemimpin/manajer tidak hanya Moleong, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian
mengurusi satu bisnis saja sehingga waktu Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
untuk turun langsung ke lapangan juga
Nasir, M..2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
terbatas. Maka dengan adanya staf
Indonesia.
kepercayaan tersebut diharapkan karyawan
lebih terkontrol untuk meminimalisir Robbins Stephen P. & Timothy A.Judge. 2008.
terjadinya miskomunikasi antara Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta:
pemimpin/manajer dan karyawan. Salemba Empat.
2. Menjaga hubungan dekat atau komunikasi Robbins, S. P, 2003, Organizational Behaviour
yang baik dengan karyawan sangatlah baik, Concept, Controversiest, Applications, 6 ed.
namun mampu memberikan dampak negatif Pretinca Hall, Inc. Eaglewood, Cliff, New
bagi karyawan itu sendiri. Pimpinan Jersey
diharapkan lebih mengatur kedekatan dengan
karyawan untuk lebih tegas agar karyawan Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian
tidak memanfaatkan kedekatan tersebut pada Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya.
hal yang negatif dan merugikan perusahaan. Stoner, James A.F., et al.2008. Manajemen jilid 2,
3. Dalam usaha untuk memenuhi tuntutan Jakarta: PT Prenhallindo, Bandung : Mandar
kebutuhan semua karyawan CV.Mina Marga Maju.
Utama yang tidak sedikit untuk ukuran CV,
pemimpin/manajer sebaiknya melakukan Sule,Ernie Tisnawati ,dan Saefullah
evaluasi secara berkala untuk mengetahui Kurniawan.2005 Pengantar
apa-apa saja tuntutan kebutuhan karyawan. Manajemen,Jakarta: Kencana.
Karena tidak jarang juga terjadi
kesalahpahaman antar karyawan, terkadang
satu karyawan merasa kebutuhannya
terpenuhi tetapi ada karyawan lain yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1 April 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai