Abstract
The purpose of this study to analyze the managerial role in motivating employees and obstacles along its
completion. The method used in this study is a qualitative method. Results of research on CV.Mina Marga
Utama Malang on the analysis of the managerial role in motivating employees showed that the leader or
manager is able to provide motivation for employees. Motivate employees with backgrounds different is also
one of the obstacles. motivate people who have the skills to be more difficult than regular employees who have
expertise mediocre. From the several obstacles that appear on CV.Mina Marga Utama Malang, leader or
manager still trying to reward its employees by providing the necessary assurances, both physically and
psychologically, it will meet the level requirement for motivated employees in the work.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sebagai era tanpa batas, karyawan berkualitas yang akan memudahkan
salah satunya ditandai oleh persaingan dunia usaha mereka dalam mencapai tujuannya. Namun,
yang semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha kualitas tinggi (kemampuan) saja belum cukup
memenangkan persaingan dengan mendayagunakan untuk melahirkan kinerja yang baik, karena kinerja
segenap sumber daya yang dimiliki. Salah satu merupakan fungsi dari kemampuan dan motivasi
sumber daya itu adalah Sumber Daya Manusia karyawan. Dengan asumsi bahwa kemampuan
(SDM). SDM merupakan salah satu pemegang karyawan telah memadai, maka perusahaan harus
peran sentral di perusahaan. hal ini karena peralatan lebih memperhatikan motivasi karyawan.
secanggih apapun tidak akan berarti tanpa adanya Peran manajerial adalah seperangkat perilaku
SDM yang mampu memanfaatkannya untuk yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai
mencapai tujuan perusahaan. kedudukannya sebagai seorang pemimpin/manajer,
Mengingat pentingnya peran SDM, maka sedangkan motivasi merupakan dorongan dalam
merupakan harapan setiap perusahaan memiliki diri seseorang yang mengarahkan perilakunya.
1. Pemimpin/manajer sebaiknya memiliki staf Miles, M.B. dan Huberman, A.M. 2004. Analisis
khusus yang diberikan kepercayaan untuk Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
memonitoring karyawan secara lebih sering Metode-Metode Baru. Jakarta: UIPress.
melihat pemimpin/manajer tidak hanya Moleong, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian
mengurusi satu bisnis saja sehingga waktu Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
untuk turun langsung ke lapangan juga
Nasir, M..2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
terbatas. Maka dengan adanya staf
Indonesia.
kepercayaan tersebut diharapkan karyawan
lebih terkontrol untuk meminimalisir Robbins Stephen P. & Timothy A.Judge. 2008.
terjadinya miskomunikasi antara Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta:
pemimpin/manajer dan karyawan. Salemba Empat.
2. Menjaga hubungan dekat atau komunikasi Robbins, S. P, 2003, Organizational Behaviour
yang baik dengan karyawan sangatlah baik, Concept, Controversiest, Applications, 6 ed.
namun mampu memberikan dampak negatif Pretinca Hall, Inc. Eaglewood, Cliff, New
bagi karyawan itu sendiri. Pimpinan Jersey
diharapkan lebih mengatur kedekatan dengan
karyawan untuk lebih tegas agar karyawan Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian
tidak memanfaatkan kedekatan tersebut pada Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya.
hal yang negatif dan merugikan perusahaan. Stoner, James A.F., et al.2008. Manajemen jilid 2,
3. Dalam usaha untuk memenuhi tuntutan Jakarta: PT Prenhallindo, Bandung : Mandar
kebutuhan semua karyawan CV.Mina Marga Maju.
Utama yang tidak sedikit untuk ukuran CV,
pemimpin/manajer sebaiknya melakukan Sule,Ernie Tisnawati ,dan Saefullah
evaluasi secara berkala untuk mengetahui Kurniawan.2005 Pengantar
apa-apa saja tuntutan kebutuhan karyawan. Manajemen,Jakarta: Kencana.
Karena tidak jarang juga terjadi
kesalahpahaman antar karyawan, terkadang
satu karyawan merasa kebutuhannya
terpenuhi tetapi ada karyawan lain yang