Anda di halaman 1dari 10

PERANAN PEMIMPIN DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN

(Studi pada CV. TIGI CYBER COMPUTER MALANG)

Nanok Hadi Pramono


Djamhur Hamid
Moehammad Djudi Mukzam
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
E-mail: conan.yuhuu@gmail.com

ABSTRAK

Dalam suatu perusahaan faktor sumber daya manusia merupakan kunci dari pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Untuk memberdayakan sumber daya manusia yang ada maka peranan
pemimpin untuk meningkatkan karyawan sangat penting. Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan
pemimpin dalam memotivasi karyawan, serta mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan
kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh CV. Tigi Cyber Computer Malang. Jenis penelitian yang
digunakan adalah diskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah melalui wawancara dan
dokumentasi. Sedangkan datanya terdiri dari analisis terhadap peranan pemimpin dan analisis terhadap
motivasi. Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui kendala-kendala yang di hadapi
pemimpin dalam memotivasi karyawan yaitu setiap karyawan mempunyai tipe dan karakter yang berbeda-
beda dari setiap orang. Seperti dikatakan juga memotivasi karyawan yang memiliki skill memang lebih sulit
dibanding karyawan yang biasa-biasa saja, itu dikarenakan tingkat dan pola pikir mereka berbeda antara
karyawan yang satu dengan yang lain. Mengatasi permasalahan dalam memotivasi, seorang pemimpin lebih
meningkatkan hubungan personal dengan para karyawan. Dalam pendekatan ini akan terjalin sebuah
hubungan yang berkesinambungan antara semua karyawan. Memahami karakter dan kepribadian setiap
karyawan akan memudahkan untuk memberikan motivasi.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Motivasi

ABSTRACT

Human resource of a company is a key factor to achieve the company goal. Empowering human
resource will require the leader to improve the employee. The objective of research is to understand the role
of leader to motivate employee and to acknowledge the problems faced by CV. Tigi Cyber Computer Malang
and also the policies made by this company. Research type is descriptive-qualitative. Data collection
techniques include interview and documentation. Data consist of results of analysis over leader role and of
analysis over motivation. Based on the analysis and interpretation over data, the constraining factor to be
dealt by leader in motivating the employee is that every employee has different type and character.
Motivating employee with skill is more difficult than motivating the ordinary employee because the level of
thought and mindset of the skilled employee is distinguishing them with others. Overcoming the problem of
motivating shall need a leader to improve the personal relationship with employee. This approach is only
developed if there is a sustainable relationship with all employees. Understanding the character and
personality of employee will facilitate the motivation.

Keywords: Leadership, Motivation

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN mengarahkan pegawai dalam melakukan
Era globalisasi sebagai era tanpa batas, salah pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka."
satunya ditandai dengan persaingan dunia usaha Mohyi (2006:175) mendefinisikan
yang semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha kepemimpinan sebagai "Kegiatan mempengaruhi,
memenangkan persaingan dengan mengorganisir, menggerakan, mengarahkan atau
mendayagunakan segenap sumber daya yang mempengaruhi orang lain (bawahan) untuk
dimiliki. Salah satu sumber daya itu adalah melaksanakan sesuatu dalam rangka mencapai
Sumber Daya Manusia (SDM). SDM merupakan tujuan." Definisi Mohyi memandang beberapa
sumber daya yang memegang peran sentral di unsur mengenai proses mempengaruhi yakni
perusahaan. Hal ini karena peralatan secanggih menyangkut keterlibatan orang lain atau
apapun tidak akan berarti tanpa adanya SDM kelompok orang dalam mencapai tujuan, adanya
yang mampu dimanfaatkan demi mendukung faktor tertentu pada pemimpin sehingga rang lain
pencapaian tujuan perusahaan. Mengingat bersedia dipengaruhi, dan adanya usaha bersama
pentingnya peran SDM, maka merupakan dan menyerahkan berbagai sumber.
harapan setiap perusahaan memiliki manusia-
manusia berkualitas yang akan memudahkan B. Peranan Pemimpin
mereka dalam mencapai tujuannya. Namun, Membicarakan tentang pemimpin tak lepas
kualitas tinggi (kemampuan) saja belum cukup dari kata kepemimpinan itu sendiri, begitu pula
untuk melahirkan kinerja yang baik, karena sebaliknya. Kepemimpinan adalah aktivitas
kinerja merupakan fungsi dari kemampuan dan mempengaruhi yang dilakukan oleh pemimpin
motivasi karyawan. Dengan asumsi bahwa kepada orang yang dipimpinnya, atau yang lazim
kemampuan karyawan telah memadai, maka disebut bawahan. Hal ini sesuai dengan yang
perusahaan harus lebih memperhatikan motivasi diungkapkan Sule dan Saefullah (2005:225) yang
karyawan. menyebutkan bahwa "Kepemimpinan dapat
Penelitian skripsi ini dilakukan pada CV. Tigi diartikan sebagai proses mempengaruhi dan
Cyber Computer Malang, dengan alasan mengarahkan pegawai dalam melakukan
perusahaan tersebut telah mampu menjadi pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka."
pesaing dari perusahaan-perusahaan sejenisnya Mohyi (2006:175) mendefinisikan kepemimpinan
yang telah lebih dulu berdiri. Dalam mencapai sebagai "Kegiatan mempengaruhi,
kemajuan yang cukup cepat, tentunya tidak lepas mengorganisir, menggerakan, mengarahkan atau
dari peran seorang pemimpin dalam memotivasi mempengaruhi orang lain (bawahan) untuk
karyawan sehingga dapat memotivasi kerja melaksanakan sesuatu dalam rangka mencapai
karyawan untuk mencapai tujuan yang tujuan." Definisi Mohyi memandang beberapa
diharapkan. unsur mengenai proses mempengaruhi yakni
Tujuan dari penelitian ini antara lain : menyangkut keterlibatan orang lain atau
1. Untuk mengetahui peranan pemimpin dalam kelompok orang dalam mencapai tujuan, adanya
memotivasi karyawan pada CV. Tigi Cyber faktor tertentu pada pemimpin sehingga rang lain
Computer Malang bersedia dipengaruhi, dan adanya usaha bersama
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh dan menyerahkan berbagai sumber.
pemimpin dalam memotivasi karyawan. Nawawi (2003:46-57) menjabarkan beberapa
3. Untuk mengetahui usaha pemimpin mengatasi fungsi pemimpin sebagai berikut:
permasalahan dalam memotivasi karyawan. a. Fungsi Pengambil Keputusan
Suatu organisasi akan berjalan dinamis jika
TINJAUAN PUSTAKA pemimpin mempunyai kemampuan untuk
A. Kepemimpinan mengambil keputusan yang nantinya akan
Membicarakan tentang pemimpin tak lepas dilaksanakan bawahannya. Fungsi ini sangat
dari kata kepemimpinan itu sendiri, begitu pula penting peranannya karena tanpa mampu dan
sebaliknya. Kepemimpinan adalah aktivitas berani mengambil keputusan, pemimpin tidak
mempengaruhi yang dilakukan oleh pemimpin akan dapat menggerakan anggotanya.
kepada orang yang dipimpinnya, atau yang lazim Keberanian mengambil keputusan
disebut bawahan. Hal ini sesuai dengan yang menunjukan bahwa pemimpin mengetahui
diungkapkan Sule dan Saefullah (2005:225) yang cara mencapai tujuan organisasi yang nantinya
menyebutkan bahwa "Kepemimpinan dapat akan bermanfaat bagi semua anggota
diartikan sebagai proses mempengaruhi dan organisasi. Sebagai pelaksana strategi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kepemimpinan, seorang pemimpin perlu dilimpahkan itu. Mereka harus mampu
mengikutsertakan anggota organisasi, sesuai mendayagunakan orang lain agar bekerja
posisi dan tujuannya masing-masing. untuk diri dan organisasinya.
b. Fungsi Instruktif
Salah satu wewenang/kekuasaan yang dimiliki C. Motivasi
pemimpin adalah memerintahkan anggotanya Hersey dan Blanchard (2008:16)
untuk melakukan atau tidak melakukan menyebutkan bahwa "motif adalah ikhwal
sesuatu dalam melaksanakan tugas dan “mengapanya” perilaku." Motif ada kalanya
tanggungjawabnya sebagai anggota organisasi. diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan
Fungsi ini tidak harus dilaksanakan secara dalam diri seseorang. Seperti yang telah
otoriter, artinya pemimpin tidak perlu dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa individu
bertindak sebagai penguasa yang tidak boleh pada karyawan adalah berbeda-beda. Mereka
dibantah instruksinya dalam pelaksanaan tidak hanya berbeda dalam hal kemampuannya
keputusan atau dalam kegiatan lain.Dalam melakukan sesuatu tetapi juga dalam hal
setiap perintah, pemimpin harus memberikan kemauan mereka, atau motivasi mereka
penjelasan dengan menggunakan bahasa yang melakukan hal itu. Motivasi seseorang
sesuai dengan tingkat kemampuan dan bergantung pada kuat lemahnya motif. Motif-
kematangan anggota yang di perintah. Bahkan motif yang jelas, tegas, dan kuat, akan
jika perlu harus dijelaskan tentang akibat yang mendorong kemampuan orang dan
akan terjadi jika instruksi tidak dikerjakan memberanikan dirinya untuk berbuat sesuatu.
dengan benar. Dengan demikian diharapkan Sehubungan dengan itu pemimpin harus mampu
perintah akan dilaksanakan dengan lebih hati- memberikan motivasi yang baik kepada anak
hati dan teliti. buahnya (Kartono,2005:224).
c. Fungsi Konsulatif Motivasi berasal dari bahasa latin "Mavere "
Setiap pemimpin dinilai sebagai seseorang yang berarti dorongan atau daya penggerak.
yang memiliki kelebihan dibanding dengan Motivasi sering diartikan sebagai daya periggerak
anggota organisasi yang lain. Berdasarkan yang berasal dari dalam diri seseorang yang
penilaian tersebut, pemimpin harus siap dan disebut oleh Stoner (2008:134) sebagai
bersedia memberikan kesempatan kepada Karakteristik psikologi manusia yang memberi
anggota organisasi untuk berkonsultasi. kontribusi pada tingkat komitmen seseorang.
Konsultasi tersebut berguna untuk mengatasi Sedangkan Hasibuan (2003:95)
dan menyelesaikan masalah-masalah, baik mendefinisikan Motivasi sebagai pemberian daya
yang berhubungan dengan pekerjaan maupun penggerak yang melibatkan kegairahan kerja
masalah pribadi. Selain itu anggota organisasi seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
juga diberi kesempatan menyampaikan saran, efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
kritik, dan informasi yang berhubungan upayanya untuk mencapai kepuasan. Hasibuan
dengan pekerjaan dan organisasi. menjelaskan bahwa ada faktor yang berasal dari
d. Fungsi Partisipatif dalam diri seseorang yang mampu bertindak
Partisipasi yang dilakukan oleh pemimpin sebagai motivator sehingga seseorang bersedia
kepada karyawan dapat dilaksanakan dengan bekerja sama.Sementara itu Winardi (2002:6)
dua cara. Partisipasi yang pertama dengan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
mengikutsertakan anggota organisasi sesuai motivasi adalah: Motivasi adalah suatu kekuatan
posisi dan kewenangannya dalam berbagai potensial yang ada dalam diri seorang manusia,
kegiatan yang relevan. Sedangkan partisipasi yang dapat dikembangkan sendiri atau
yang kedua adalah kesediaan pemimpin untuk dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang
berpartisipasi dalam membantu anggota pada intinya berkisar pada imbalan moneter dan
organisasi menyelesaikan masalah yang imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi
dihadapi. kinerjanya secara positif atau secara negatif, di
e. Fungsi Delegatif mana tergantung pada situasi dan kondisi yang
Seorang pemimpin harus mampu membagi dihadapi orang yang bersangkutan. Dari beberapa
pekerjaan dan melimpahkan wewenang dan pengertian tersebut ada beberapa unsur dari
tanggung jawab pelaksanaannya, termasuk motivasi, yaitu: bahwa motivasi merupakan
juga dalam mengambil keputusan sesuai batas karakteristik psikologi yang dapat dibangun baik
kekuasaan dan tanggung jawab yang telah oleh diri sendiri ataupun orang lain dan akan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mempengaruhi kinerja karyawan baik positif literatur yang ada di perusahaan yang
maupun negatif tergantung bagaimana bersangkutan. Secara spesifik dapat dilihat
pengarahan dan proses pemberiannya. Dalam dari sejarah berdirinya perusahaan, struktur
'penelitian ini pihak yang mempunyai pengaruh organisasi, dan visi serta nisi perusahaan.
tersebut adalah pemimpin, yang mana ia D. Teknik Pengumpulan Data
memotivasi karyawan agar bersedia memberikan 1.Wawancara/Interview
potensi yang dimiliki secara maksimal. Teknik wawancara yang digunakan peneliti
adalah teknik wawancara terpimpin (guided
METODE PENELITIAN interview), yaitu wawancara yang dilakukan
A. Jenis Penelitian oleh pewawancara dengan membawa
Penelitian pada penulisan skripsi ini sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.
menggunakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif 2.Dokumentasi
yaitu dengan mempelajari masalah-masalah yang Dokumentasi dalam penelitian ini dapat
ada, menggambarkan secara sistematis faktual berupa rekaman, tertulis akan tetapi dapat juga
(fakta yang terjadi) dan akurat (dalam berupa gambar atau benda peninggalan yang
pengambilan data). berkaitan dengan aktivitas tertentu.
B. Fokus Penelitian E. Instrumen Penelitian
Sehubungan dengan hal tersebut diatas dan 1.Pedoman wawancara, sesuai dengan fokus
mencapai tujuan penelitian,maka fokus penelitian penelitian yaitu langsung mengenai data yang
tentang peranan pemimpin dalam memotivasi dikumpulkan dari para informan.
karyawan meliputi : 2.Pedoman dokumentasi, dimana data yang
a. Komunikasi antara pimpinan dan bawahan. diperoleh didapat melalui dokumen-dokumen,
b. Pengarahan dan pemberian bimbingan kepada catatan-catatan dan buku-buku CV. Tigi Cyber
karyawan. Computer yang relevansi dengan penelitian.
c. Situasi kerja yang telah dibentuk pemimpin. F. Metode Analisis
d. Pemberian pengawasan dan hukuman kepada Sesuai dengan tipe penelitian, yaitu deskriptif
karyawan. kualitatif, maka setelah data yang terkumpul,
e. Kendala-kendala yang dihadapi pemimpin proses selanjutnya adalah menyederhanakan data
dalam memotivasi. yang diperoleh ke dalam bentuk yang mudah
f. Bagaimana pemimpin mengatasi masalah dibaca, dipahami dan diinterpretasi yang pada
dalam memotivasi. hakekatnya merupakan upaya peneliti untuk
g. g. Metode motivasi yang di gunakan mencari jawaban atas permasalahan yang telah
pemimpin untuk hasil yang maksimal. dirumuskan. Data yang diperoleh selanjutnya
h. Prosedur/tahap-tahap pemberian motivasi. dianalisa secara kualitatif, artinya dari data yang
i. Pemberian penghargaan kepada karyawan. diperoleh dilakukan pemaparan serta interpretasi
j. Umpan balik karyawan setelah diberi secara mendalam. Data yang ada dianalisa serinci
motivasi. mungkin sehingga diharapkan dapat diperoleh
C. Sumber Data kesimpulan yang memadai yang bisa
1. Data Primer digeneralisasikan.
Sumber data primer meliputi hasil wawancara
mengenai : HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Analisis peranan pemimpin dalam A. Data Fokus Penelitian
memotivasi karyawan. 1. Peranan Pemimpin dalam Memotivasi
b) Kebijakan – kebijakan dalam memotivasi Karyawan
karyawan. a. Komunikasi antara Pimpinan dengan
c) Permasalahan-permasalahan yang ada Bawahan
dalam memotivasi karyawan. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara
dengan Bapak Herik Satrio selaku Pimpinan
2. Data skunder perusahaan sebagai berikut:
Dalam penelitian ini sumber sekunder Mengenai komunikasi saya selalu
diperoleh dari jurnal, internet, serta buku berkomunikasi dengan karyawan karena hal
mengenai peranan pemimpin dalam tersebut sangat penting apalagi menyangkut
memotivasi karyawan. Dan juga arsip atau pelayanan. Komunikasi juga selalu saya lakukan
catatan yang ada dalam perusahaan, serta buku melalui pertemuan-pertemuan rutin antar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan baik itu saat jam kerja maupun diluar menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Saya
jam kerja. Diluar jam kerja saya biasanya makan juga membimbing karyawan agar lebih kreatif
siang dengan beberapa karyawan, dengan begitu dan produktif agar mereka bisa maju, kemajuan
saya bisa berkomunikasi dengan cara yang perusahaan ditentukan oleh kinerja para
berbeda, lebih rileks dan santai tanpa ada batasan karyawan itu sendiri (wawancara 8 Januari 2013
mana pun antara pimpinan dan bawahan. Dengan jam 14.00 WIB di ruang kerjanya).
adanya pertemuan tersebut maka hubungan saya c. Situasi Kerja yang Telah Dibentuk
dan karyawan terjalin dengan baik. Saya juga Pemimpin
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara
memberikan masukan atau pendapat sehingga dengan Bapak Herik Satrio selaku Pimpinan
karyawan juga merasa dilibatkan ( wawancara 7 sebagai berikut :
Januari 2013 jam 13.00 WIB di ruang kerjanya). Sebenarnya saya tidak berperan sangat besar
Selanjutnya Wawancara dengan Bapak Erwin di dalam pembentukan situasi kerja di sini,
selaku kepala bagian pemasaran sebagai berikut : karena memang situasi dan kondisi kerja yang
Mengenai komunikasi kami selalu nyaman dan kondusif telah terjalin di kantor ini
berkomunikasi dengan pimpinan baik secara sebelum saya datang. Mungkin hanya ada
formal maupun informal, kami juga diberikan penambahan sedikit di sana sini dari saya,
kesempatan mengemukakan pendapat dan penambahan itu pun saya lakukan bukan karena
membicarakan tentang penyusunan rencanaa kondisi kerja disini tidak nyaman, yang saya
strategi apa yang akan digunakan CV. Tigi Cyber lakukan itu dimaksudkan hanya untuk
Computer. Saya juga melakukan komunikasi mendekatkan diri secara personal antara saya dan
dengan para staf lain yang ada di kantor ini, orang-orang di kantor ini (wawancara 10 januari
karena komunikasi sangatlah penting dalam jam 09.00 WIB di ruang kerjanya).
menunjang pekerjaan masing-masing (wawancara d. Pemberian Pengawasan dan Hukuman
7 Januari 2013 13.30 WIB di ruang kerjanya). Terhadap Karyawan
Selanjutnya wawancara dengan Bapak Cahyo Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara
selaku Kepala Teknisi sebagai berikut : dengan Bapak Herik Satrio selaku pimpinan
Pimpinan selalu berkomunikasi dengan kami, sebagai berikut :
baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja. Mengenai pengawasan disni sudah menjadi
Pimpinan juga selalu memberikan kesempatan tugas dan kewajiban saya memberikan
bicara dan mengemukakan pendapat pada saat pengawasan kepada karyawan didalam
rapat rutin ataupun pada saat dalam kondisi menyelesaikan pekerjaannya. Saya selalu
informal. Mengenai komunikasi, saya juga selalu memberikan hukuman kepada karyawan yang
berkomunikasi dengan pimpinan dengan adanya menyalahi aturan perusahaan. Pengawasan ini
rapat atau pertemuan tersebut pimpinan selalu biasanya langsung saya lakukan di tempat kerja
menanyakan pendapat kami atau meminta saran. dan pada saat jam kerja. Selanjutnya mengenai
Pimpinan tidak pernah membatasi ruang lingkup sanksi, Sanksi yang digunakan oleh Jiwasraya ini
komunikasi kita, dimana kita butuh berhubungan berupa sanksi peringatan (berupa peringatan
langsung dengan pimpinan beliau siap kapan saja tertulis), sanksi administratif (berupa penurunan
(wawancara 7 Januari 2013 jam 14.00 WIB di jabatan, denda atau ganti rugi), sanksi skorsing
ruang kerjanya). (pemberhentian sementara), dan sanksi
b. Pengarahan dan Pemberian Bimbingan pemutusan hubungan kerja (berupa pemecatan)
kepada Karyawan (wawancara 11 januari 14.15 WIB di ruang
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara kerjanya).
dengan Bapak Herik Satrio selaku Pimpinan e. Kendala-kedndala yang Dihadapi oleh
perusahaan sebagai berikut : Pemimpin dalam Memotivasi
Dalam hal pemberian bimbingan dan juga Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil
pengarahan kepada karyawan saya selalu wawancara dengan Bapak Herik Satrio selaku
memberikan bimbingan dan juga pengarahan pimpinan perusahaan sebagai berikut :
dalam menyelesaikan pekerjaaannya. Pengarahan Berbicara tentang masalah dan kendala, kita
itu biasanya berupa arahan lisan. Contoh arahan semua pasti dihadapkan pada masalah-masalah
lisan, saya mengontrol secara langsung dan dalam keseharian kita dalam hidup ini. Jadi
memberikan arahan-arahan yang semestinya dalam pemberian motivasi pastilah ada masalah
dikerjakan oleh karyawan agar mereka dan kendala, baik itu dalam skala mayor ataupun

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
minor, karena saya harus mengerti latar belakang meledak-ledak kepada karyawan yang memiliki
dan motif karyawan itu dalam bekerja terlebih karakter pendiam dan sensitive, begitu pula
dahulu sebelum memberikan motivasi., dan sebaliknya (wawancara 14 Januari 2013 jam
memotivasi tiap orang akan berbeda caranya, 09.00 WIB di ruang kerjanya).
seperti memotivasi orang yang memiliki skill h. Bagaimana Prosedur / Tahap-Tahap
akan lebih susah dari karyawan yang sedang- Pemberian Motivasi
sedang saja, dan sebaliknya memotivasi Hal ini bisa Jilihat dari hasil wawancara
karyawan tetap akan lebih mudah daripada dengan Bapak Herik Satrio sebagai berikut:
memberi motivasi pada agen-agen di lapangan Sebetulnya yang saya lakukan bukan dibilang
(wawancara 12 Januari 2013 jam 09.00 WIB di tahap atau prosedur karena memang sebenarnya
ruang kerjanya). dalam pemberian motivasi tidaklah susah jika
f. Bagaimana Pemimpin Mengatasi Masalah para karyawan bersikap proaktiv dalam bekerja.,
dalam Memotivasi jadi saya hanya tinggal memanggil karyawan
Sehubungan dengan hal ini dapat dilihat dari keruangan saya dan memberikan suntikan
hasil wawancara dengan Bapak Herik Satrio motivasi kepada mereka, terkadang kami juga
selaku Pimpinan Perusahaan sebagai berikut : membicarakan hal lain yang menjadi kesenangan
Saya percaya setiap masalah akan bisa karyawan tersebut agar suasana tidak menjadi
diselesaikan dengan baik asal dihadapi dengan tegang. Kalau sedang tidak pada jam kerja saya
kepala dingin dan berusaha mencari solusi terbaik juga memberikan motivasi kepada karyawan jika
tanpa ada efek negatif terhadap perusahaan dan memang diperlukan, dan itu kami lakukan diluar
karyawan, jadi disini saya juga selalu mencari kantor dan pada suasana informal yang
jalan keluar terbaik dalam setiap masalah yang mendukung untuk dapat respon yang baik dari
timbul termasuk kendala-kendala dalam karyawan (wawancara 15 Januari 2013 jam 09.00
pemberian motivasi. Saya selalu berusaha WIB di ruang kerjanya).
memberikan motivasi yang tepat pada karyawan i. Pemberian Penghargaan kepada Karyawan
saya, dan berharap tidak ada masalah yang akan Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara
timbul, dan jikalau harus dihadapkan pada dengan Bapak Herik Satrio selaku Pimpinan
masalah maka saya selalu menyelesaikannya Perusahaan sebagai berikut :
dengan kepala dingin dan tidak terburu-buru Menyangkut penghargaan saya selalu
dalam mengambil keputusan, sebagai contoh memberikan penghargaan kepada karyawan yang
masalah yang saya hadapi dalam pemberian bekerja dengan baik dan memberikan kontribusi
motivasi bermacam-macam namun saya mencoba yang besar bagi perusahaan, karena dengan
mengurai satu persatu masalahnya dan mencari diberikannya penghargaan karyawan akan
jalan apa yang bisa dilakukan untuk semakin termotivasi untuk meningkatkan
menyelesaikan masalah tersebut (wawancara 13 semangat kerja. Adapun penghargaan itu berupa
Januari 2013 jam 13.00 WIB di ruang kerjanya). imbalan (reward), imbalan biasanya diberikan
g. Metode Motivasi yang Digunakan kepada karyawan yang sukses dalam
Pemimpin Untuk Hasil Maksimal melaksanakan target-target perusahaan, terutama
Seperti hasil wawancara dengan Bapak Herik karyawan dalam bidang pemasaran dan kami juga
Satrio sebagai berikut : mengadakan outbound (wawancara 17 Januari
Sehubungan dengan pemberian motivasi saya 2013 jam 14.20 WIB di ruang kerjanya).
tidak selalu berpegang secara toeritis, namun saya j. Bagaimana Umpan Balik Karyawan
lebih mendekatkan diri secara personal dengan Setelah Diberi Motivasi
para karyawan saya sehingga terjalin sebuah Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara
hubungan yang berkesinambungan antara semua dengan Bapak Herik Satrio selaku Pimpinan
pegawai disini. Dengan mengenal lebih dalam Perusahaan sebagai berikut :
kepada para karyawan, saya akan mengerti Pada dasarnya setiap motivasi yang saya
karakter dan kepribadian mereka satu persatu berikan untuk karyawan selalu berujung pada diri
sehingga memudahkan saya untuk memberikan mereka sendiri keberhasilannya, selain memang
motivasi jika saya telah mengenal dan mendalami ada faktor cara-cara memberikan dorongan itu
pribadi masing-masing karyawan saya dengan dari saya tetapi semua itu bergantung dari
cara yang berbeda-beda sesuai dengan sikap dan kemampuan dari setiap karyawan untuk
kepribadian mereka. Sebagai contoh, tidak menerima dorongan dan menjadikannya sebagai
mungkin saya nnemberikan motivasi secara sebuah motivasi membangun untuk memperbaiki

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kinerja dan performa mereka. Karena dalam pengorganisasian adalah kegiatan untuk
kenyataannya ada karyawan yang tidak mampu mengorganisasi semua karyawan dengan
mentransformasi dorongan yang diberikan itu menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,
menjadi suatu kritik yang membangun, tetapi delegasi wewenang, integrasi dan koordinasinya
para karyawan saya disini selalu baik dalam dalam bagan organisasi (organization chart).
menyikapi motivasi yang saya berikan Organisasi yang baik membantu tercapainya
(wawancara 16 Januari 2013 08.30 WIB di ruang tujuan secara efektif.
kerjanya). Jadi secara teoritis yang telah dilakukan
pemimpin sudah tepat, karena pemimpin telah
B. Analisis dan Interprestasi Data memberikan pengawasan dan juga pengarahan
1. Komunikasi antara Pemimpin dengan yang baik, namun ada baiknya jika pimpinan juga
Bawahan memberikan pengarahan secara berkala, jadi
Komunikasi adalah proses menerima dan pengarahan tidak hanya diberikan saat
mengirimkan berita diantara pihak-pihak yang dibutuhkan, namun memberikannya secara teratur
saling berhubungan sehingga diperoleh dan simultan untuk kebaikan perusahaan sendiri.
pemahaman tentang apa yang dimaksud satu Di sini kita bisa melihat peran pemimpin dalam
sama lain. Dengan adanya komunikasi yang baik hal pemberian pengawasan dan bimbingan
maka akan tercipta hubungan kerja yang baik menjadi sebuah motivasi kepada karyawan untuk
pula, komunikasi juga sangat mendukung untuk mencapai tujuan secara efektif.
memotivasi bawahan agar melakukan tugas dan 3. Situasi Kerja yang Telah di Bentuk
tanggung jawabnya dengan baik. Hal ini sesuai Pemimpin
dengan yang diungkapkan Brantas (2009:167) Pemimpin juga berperan dalam pembentukan
yang menjelaskan : situasi kerja karena bagaimanapun juga seorang
Dalam penerapannya, keberhasilan suatu pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap
komunikasi dinilai dari ketercapaian tujuan roda kegiatan di kantornya, begitu juga dengan
komunikasi yang didukung oleh kepercayaan peranan pemimpin di CV. Tigi Cyber Computer
komunikan terhadap komunikator serta telah berperan dalam pembentukan situasi kerja
keterampilan komunikator berkomunikasi, daya yang nyaman.
tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan Situasi kerja yang baik dan nyaman telah
kebutuhan komunikan, pengalaman tentang isi terbentuk diakui beberapa karyawan terjadi
pesan antara komunikator dengan komunikan, karena mayoritas karyawan tetap di kantor telah
kemampuan komunikan menafsirkan pesan, bekerja bersama-sama dalam rentang waktu yang
tatanan komunikasi yang kondusif, dan sistem cukup lama sehingga diantara mereka telah
penyampaian pesan sesuai dengan indera terbentuk kecocokan dan tidak hanya sebatas
penerima pesan. rekan kerja namun juga sudah dianggap sebagai
2. Pengarahan dan Pemberian Bimbingan keluarga sehingga membuat hubungan yang solid
kepada Karyawan. diantara para karyawan telah terbentuk. Peran
Pemberian pengarahan dan bimbingan yang pemimpin dalam membentuk situasi kerja yang
baik kepada karyawan akan memberikan umpan nyaman akan menjadi sebuah motivasi bagi
balik (feedback) yang positif kepada karyawan karyawan dalam bekerja di perusahaan tersebut.
tentang bagaimana bekerja dengan baik yang 4. Pemberian Pengawasan dan Hukuman
akan membuat karyawan lebih mengerti dalam kepada karyawan
menyelesaikan pekerjaan mereka, sehingga Pengawasan merupakan fase untuk menilai
tujuan perusahaan dapat tercapai. apakah sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh perusahaan telah tercapai memuaskan atau tidak.
Hasibuan (2003:22) yang mengatakan : Maka pengawasan dapat dikatakan sebagai proses
Pengarahan (directing) adalah kegiatan dimana pihak manajemen melihat apakah yang
mengarahkan semua karyawan agar mau terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi,
bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien apabila tidak sesuai maka dapat dilakukan
dalam terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan penyesuain-penyesuaian yang perlu dilakukan.
dan masyarakat. Pengarahan dilakukan oleh Pengawasan yang dilakukan pimpinan
pimpinan dengan kepemimpinannya, merupakan kontrol bagi aktivitas bawahan dalam
memerintahkan bawahan agar mau mengerjakan menyelesaikan tugas untuk menuju arah yang
semua tugasnya dengan baik. Sedangkan harus dicapai agar dalam menyelesaikan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pekerjaannya sesuai dengan waktu yang pekerjaan. Dengan cara seperti itu kendala
seharusnya. Kusnadi (2002:266) mengatakan pemimpin dalam hal memotivasi karyawan yang
dalam buktinya kalau pengawasan seperti ini memiliki skill tinggi maupun rendah akan dapat
adalah model pengawasan detektif, yaitu teratasi.
pengawasan yang ditujukan untuk mendeteksi 6. Usaha Pemimpin Mengatasi Pemasalahan
atau memantau berbagai kesalahan atau dalam Memotivasi
kecurangan secara berkelanjutan atas kinerja Dalam perusahaan tentu sering terjadi suatu
yang sedang berlangsung. Ada beberapa permasalahan yang sedikit banyak dapat
keuntungan yang didapat dari sistem ini, yang mempengaruhi sistem kerja dalam perusahaan
paling utama adalah kita bisa mengetahui watak tersebut. Disinilah peran pemimpin pada suatu
yang sebenarnya dari karyawan itu sendiri, perusahaan diperlukan untuk mengatasi atau
karena secara psikologis karyawan merasa tidak paling tidak meminimalisir permasalahan tersebut
diawasi, sehingga bisa berbuat semaunya, dari agar sistem kerja perusahaan kembali berjalan
sini kita bisa melihat apakah karyawan-karyawan secara seimbang. Selain mengatasi suatu
yang ada sesuai dengan criteria, yang dibutuhkan pennasalahan, peran seorang pemimpin dalam
perusahaan. Walaupun begitu, ada satu memotivasi para karyawannya juga sangat
kelemahan mendasar dari sistem ini, apalagi jika diperlukan guna meningkatkan kinerja
mempercayakan pengawasan kepada orang lain, perusahaan.
karena pimpinan akan mengelahui kinerja 7. Metode yang Digunakan Untuk
karyawan bergantung pada laporan-laporan dari Mendapatkan Hasil yang Maksimal
orang kepercayaan, hal ini bisa dibilang riskan, Pemimpin haruslah mempunyai cara yang
dan dengan adanya kemungkinan pimpinan tidak tepat dalam memberikan motivasi kepada para
mendapatkan data yang faktual. karyawannya untuk mendapatk:an hasil yang
5. Kendala yang Dihadapi Pemimpin dalam diinginkan, maka dari itu seorang pemimpin
Pemberian Motivasi wajib mempunyai teknik yang tepat dan benar
Sudah menjadi kewajiban pemimpin untuk agar motivasi dapat diterima dengan baik dan
menjalankan kapasitasnya sebagai, seorang kinerja karyawan juga baik, sehingga performa
pemimpin dengan baik dan benar, termasuk perusahaan dengan sendirinya akan membaik
dalam hal memberikan motivasi kepada pula berkat kinerja yang bagus dari para
karyawannya.. Dan didalam pelaksanaannya kanyawan. Maka dari itu teknik pemberian
terkadang ada masalah yang dihadapi oleh motivasi bukanlah hal yang sepele mengingat
seorang pemimpin dalam pemberian motivasi akibatnya bisa sangat menguntungkan perusahaan
kepada para karyavvannya. Salah satu contohnya atau malah sebaliknya tergantung dari cara
yaitu pesan yang disampaikan oleh pemimpin pemimpin mengaktualisasikannya. Seperti
kepada karyawan tidak dapat diinterpretasikan dikatakan Kartono (2005:224) Motif -motif yang
dengan baik oleh karyawan. Hal ini jelas, tegas, dan kuat, akan mendorong
mengakibatkan kinerja karyawan menjadi lambat kemampuan orang, dan memberanikan dirinya
serta jalannya roda perusahaan menjadi untuk berbuat sesuatu. Sehubungan dengan itu
terhambat. Tetapi pada nyatanya memang tidak pemimpin harus mampu memberikan motivasi
banyak masalah yang timbul akibat pemberian yang baik dan benar kepada anak buahnya.
motivasi ini, seperti dikatakan juga memotivasi 8. Langkah-Langkah atau Tahapan dalam
karyawan yang memiliki skill memang lebih sulit Pemberian Motivasi
jika dibanding karyawan yang biasa-biasa saja, Pada dasarnya motivasi adalah sebuah
itu dikarenakan tingkat pendidikan dan pola pikir stimulus yang diberikan seseorang kepada orang
karyawan yang berbeda. Untuk mengatasi lain dengan tujuan sang penerima stimulus itu
karyawan yang memiliki skill lebih tinggi di sini akan melakukan apa yang diinginkan oleh sang
pemimpin dalam memotivasi berupa memberikan pemberi, dengan kata lain usaha atau upaya
rasa kebanggaan dan kepercayaan diri kepada seseorang untuk mempengaruhi orang lain demi
karyawan, yaitu dengan cara memberikan suatu tujuan. Jadi pemberian motivasi yang akan
kesempatan untuk pengambilan sebuah keputusan berhasil dan baik haruslah sang pemberi motivasi
yang ada di dalam perusahaan. Sedangkan kepada (pemimpin) memiliki cara agar perkataannya bisa
karyawan yang mempunyai skill rendah, didengar dan dilakukan oleh penerima
pemimpin akan memberikan contoh dan arahan (karyawan). Karena sebagaimana yang
kepada karyawan dalam hal penyelesaian diungkapkan Djanaid (2004:171) menyebutnya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sebagai prinsip-prinsip memotivasi yang 10. Umpan Balik Karyawan Setelah
meliputi: Menerima Motivasi
1. Pemimpin harus memahami semua perilaku Proses setelah pemberian motivasi yang
anak buah. selanjutnya adalah melihat bagaimana reaksi
2. Dalam memotivasi bawahan seorang karyawan setelah diberi motivasi atau yang lebih
pemimpin harus berorientasi pada latar, dikenal dengan umpan balik atau feedback.
karakter bawahan. Berhasil tidaknya pemberian motivasi juga
3. Dalam memotivasi perlu didasarkan bahwa bergantung pada umpan balik karyawan setelah
bawahan itu tidak sama. Dengan kata lain menerimanya dan bagaimana mereka dalam
merangsang seseorang harus berbeda menerjemahkan itu ke dalam pekerjaan, jika
dengan orang lain. karyawan baik dalam penerimaan motivasi yang
4. Motivasi yang berulang-ulang akan tidak diberikan maka akan terjadi umpan balik yang
efektif. bagus karena bisa dikatakan pemberian motivasi
5. Dalam memotivasi bawahan dengan motif tersebut berhasil yang menyebabkan umpan balik
tertentu akan memiliki daya dorong yang yang positif bagi karyawan. Mengatasi
berbeda. permasalahan dalam sebuah organisasi adalah
6. Faktor keteladanan besar pengaruhnya sebuah tantangan bagi setiap pimpinan. Seorang
dalam memotivasi anak buah. pemimpin pasti akan dihadapkan dalam kendala-
7. Dalam memotivasi anak buah harus kendala persoalan memotivasi karyawan. Dengan
reelistik, tidak utopis. melakukan langkah-langkah atau tahapan yang
9. Pemberian Penghargaan kepada Karyawan tepat maka tujuan pemimpin dalam memotivasi
Dengan adanya pemberian penghargaan karyawan akan tercapai.
kepada karyawan yang berprestasi maka akan
memberikan atau menimbulkan motivasi kerja KESIMPULAN DAN SARAN
karyawan karena karyawan akan merasa A. Kesimpulan
pimpinan menghargai serta mengakui hasil keija Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mereka, selain itu pemberian penghargaan kepada dilakukan penulis dapat menyampaikan
karyawan yang berprestasi akan dapat kesimpulan sebagai berikut :
menimbulkan motivasi bagi karyawan lainnya 1. Peranan pemimpin di CV. Tigi Cyber
yang belum berprestasi untuk meningkatkan hasil Computer telah melakukan perannya dalam
kerja mereka dengan harapan memperoleh berkomunikasi, mengarahkan dan memberikan
penghargaan tersebut. Hasibuan (2006:185) bimbingan, perannya dalam memotivasi,
mengemukakan salah satu asasnya, yaitu asas pembentukan situasi kerja, pemberian
pengakuan yang menjelaskan bahwa jika kepada pengawasan dan hukuman, mengetahui
karyawan diberikan pengakuan asas kendala-kendala dalam memotivasi serta cara-
sumbangannya terhadap hasil-hasil yang dicapai, cara mengatasi permasalahan yang timbul
maka karyawan akan merasa dihargai, dan ujung- dalam pemberian motivasi.
ujungnya karyawan akan bekerja lebih keras 2. Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat
untuk meningkatkan performa perusahaan. diketahui kendala-kendala yang di hadapi
Pemberian penghargaan yang dilakukan oleh pemimpin dalam memotivasi karyawan yaitu
pemimpin merupakan hal yang paling penting setiap karyawan mempunyai tipe dan karakter
dalam proses manajemen. Dengan diberikannya yang berbeda-beda dari setiap orang. Seperti
penghargaan oleh pemimpin dapat memberikan dikatakan juga memotivasi karyawan yang
dorongan atau dapat memotivasi kerja karyawan memiliki skill memang lebih sulit dibanding
dalam menyelesaikan tugas dengan baik, karyawan yang biasa-biasa saja, itu
sehingga perusahaan diuntungkan dengan hasil dikarenakan tingkat dan pola pikir mereka
yang diberikan karyawan begitu juga sebaliknya berbeda antara karyawan yang satu dengan
karyawan diuntungkan dengan adanya imbalan yang lain.
yang diberikan oleh perusahaan. Jadi peranan 3. Mengatasi permasalahan dalam memotivasi,
pemimpin dalam hal pemberian penghargaan seorang pemimpin lebih meningkatkan
kepada karyawan akan membuat karyawan dapat hubungan personal dengan para karyawan.
termotivasi dalam bekerja. Dalam pendekatan ini akan terjalin sebuah
hubungan yang berkesinambungan antara
semua karyawan. Memahami karakter dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kepribadian setiap karyawan akan DAFTAR PUSTAKA
memudahkan untuk memberikan motivasi. Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen,
Bandung: Alfabeta.
B. Saran
Setelah mengambil beberapa kesimpulan dari Djanaid, Djanalis. 2004. Kepemimpinan
hasil analisis dan interpretasi data, maka dapat Eksekutif: Teori dan Praktik.
disimpulkan saran sebagai berukut :
1. Peranan pemimpin dalam pemberian Hasibuan, Malayu SP. 2006. Manajemen Dasar,
pengawasan, sebaiknya pimpinan lebih Pengertian dari Masalah, Jakarta: CV Haji
memperhatikan lagi sehingga karyawan dapat Masagung.
meningkatkan kedisiplinan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Pengawasan Hasibuan, Malayu SP.2003. Organisasi &
yang dilakukan pimpinan merupakan kontrol Motivasi: Dasar Peningkatan
bagi aktivitas bawahan dalam menyelesaikan Produktivitas, Jakarta: Bumi Aksara.
tugas untuk menuju arah yang harus dicapai
agar dalam menyelesaikan pekerjaannya Hersey, Paul, dan Blanchard, Kenneth H. 2008.
sesuai dengan waktu yang seharusnya. Apabila Manajemen Perilaku Organisasi:
dalam pelaksanaan tugasnya karyawan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia,
menyimpang atau menyalahi aturan yang ada ed.4, Jakarta: Erlangga.
dari ketentuan yang berlaku diperlukan sanksi
atau teguran dari pimpinan. Sanksi ini bukan Kartono, Kartini.2005. Psikologi Sosial Untuk
sebagai alat menghukum tetapi sebagai alat Manajemen Perusahaan dan Industri, ed.2,
kontrol sekaligus saran bagi pimpinan untuk Jakarta: CV Rajawali.
memperhatikan bawahannya, dengan .
memberikan sanksi atau teguran disini dapat Kusnadi, 2002. Pengantar Manajemen,
memberikan dorongan kepada karyawan agar Konseptual dan Prilaku, Malang: Unibraw.
tidak mengulangi kesalahannya lagi. Dengan
demikian munculah suasana kerja yang baik Mohyi, Ach. 2006. Teori dan perilaku
dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi Organisasi, Malang: UMMPress
dimana pemberian sanksi tidak semena-mena,
Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan
tetapi melalui proses peraturan atau ketentuan
Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta:
yang berlaku, sehingga membuat karyawan
Gajah Mada University Press.
lebih termotivasi dalam bekerja supaya tidak
melanggar peraturan perusahaan. Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian
2. Penulis melihat pemimpin dalam mengatasi Dalam Manajemen ed.1, Jakarta: PT Raja
kendala-kendala memotivasi karyawan sudah Grafindo Persada.
cukup baik yaitu dengan cara pendekatan
personal. Saran dari penulis untuk mencapai
hasil yang maksimal pendekatan personal
harus lebih ditingkatkan. Tanpa membeda-
bedakan karyawan yang satu dengan yang lain
sehingga tanpa membuat itu menjadi sebuah
konflik atau kecemburuan yang dirasakan oleh
masing-masing karyawan.
3. Dalam hal mengatasi permasalahan dalam
memotivasi, seorang pemimpin harus
mengetahui pada saat yang tepat untuk
memberikan motivasi dalam hal pendekatan
personal tersebut. Dikarenakan setiap
karyawan tidak setiap saat dalam kondisi siap
untuk menerima motivasi dari pemimpin.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 6 No. 2 Desember 2013 | 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai