Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 104

KEPEMIMPINAN PELAYAN (SERVANT LEADERSHIP)


SEBAGAI GAYA KEPEMIMPINAN UNTUK
KEMAJUAN ORGANISASI

Oleh
Astohar
STIE Totalwin Semarang

ABSTRACT
A company will succeed or fail even largely determined by the leadership.
Leaders establish direction by developing a vision for the future, then
communicate to everyone and inspire these people in the face of all odds. Servant
leadership simultaneously can improve employees' personal growth and improve
the quality and service institutions begun all personal involvement of every
member of the organization in the decision-making process as well as ethical
behavior and responsible.
Style is a servant leader model that optimizes the empowerment and
development of members of the organization by making his followers as whole
human beings with the essence is to serve others. Aspects of ministry leaders are
serving the heart, the head of the serving, serving hand . The focus of the servant
leader is employee development, the creation of added value for customers,
creating customer satisfaction and continuous success. The dimensions of servant
leaders are : Altruistic calling, Emotional Healing, Wisdom, Persuasive mapping,
Organizational stewardship, Humility, Vision and Service

Keyword : Servant leadership, organizational

PENDAHULUAN sebagian besar ditentukan oleh


Masalah kepemimpinan telah kepemimpinan. Stephen (2009)
muncul bersamaan dengan mengungkapkan bahwa
dimulainya sejarah manusia, yaitu kepemimpinan mencakup suatu
sejak manusia menyadari pentingnya proses pengaruh. Kepemimpinan
hidup berkelompok untuk mencapai adalah hubungan satu orang yakni
tujuan bersama. Mereka pemimpin mempengaruhi pihak lain
membutuhkan seseorang atau untuk bekerja sama dalam
beberapa orang yang mempunyai mengerjakan tugas – tugas yang
kelebihan-kelebihan daripada yang berhubungan untuk mencapai hal
lain, terlepas dalam bentuk apa yang diinginkan oleh pemimpin
kelompok manusia tersebut dibentuk. tersebut.
Hal ini tidak dapat dipungkiri karena Menurut Siagian (1999)
manusia selalu mempunyai kepemimpinan sebagai suatu
keterbatasan dan kelebihan- kegiatan untuk mempengaruhi
kelebihan tertentu. perilaku orang-orang agar bekerja
Suatu organisasi (perusahaan) bersama-sama menuju suatu tujuan
akan berhasil atau bahkan gagal tertentu yang mereka inginkan

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 52

bersama. Kepemimpinan adalah mengkomunikasikannya kepada


kemampuan mempengaruhi setiap orang dan mengilhami orang-
kelompok untuk mencapai tujuan orang tersebut dalam menghadapi
kelompok tersebut. segala rintangan. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan yang kuat maupun manajemen yang
bagian yang penting dari manajemen, kuat merupakan faktor penting bagi
tetapi tidak sama dengan manajemen. optimalisasi efektifitas organisasi.
Kepemimpinan adalah kemampuan Tingkah laku pemimpin yang
yang dipunyai seseorang untuk istimewa, pertama adalah
mempengaruhi orang lain agar kemampuan memberi inspirasi
bekerja mencapai tujuan dan sasaran. bersama atau pemimpin sebagai
Dalam kepemimpinan ini melibatkan inspirational motivation, yaitu
kemampuan seseorang untuk memberikan gambaran ke masa
mempengaruhi orang lain. Disini depan dan membantu orang lain.
motivasi itu harus dapat diterima Kedua adalah kemampuan membuat
oleh orang lain (bawahan) dan model pemecahan (idealized
menjadi pendorong untuk mencapai influence), yaitu memberi
tujuan yang telah ditentukan. keteladanan dan merencanakan
Pemimpin dengan kekuasaan keberhasilan-keberhasilan kecil.
(power) dapat mengarahkan dan Semuanya untuk memahami tentang
mempengaruhi bawahan agar transformational leadership, yaitu
bersedia melaksanakan tugas – bahwa seorang pemimpin dapat
tugasnya (Handoko, 2000). mentransformasikan bawahannya
Seringkali pengertian melalui empat cara: idealized
kepemimpinan dan manajemen influence, inspirational motivation,
disamakan oleh banyak orang, intelectual stimulation dan
namun ada pula yang membedakan individualized consideration (Bass,
pengertian keduanya. Stephen (2009) 1997).
berpendapat bahwa kepemimpinan Beberapa pendapat yang
berbeda dari manajemen. dirumuskan para ahli diatas dapat
Manajemen berkaitan dengan hal-hal diketahui bahwa konsepsi
untuk mengatasi kerumitan. kepemimpinan itu sendiri hampir
Manajemen yang baik dapat sebanyak dengan jumlah orang yang
menghasilkan tata-tertib dan ingin mendefinisikannya, sehingga
konsistensi dengan menyusun hal itu lebih merupakan konsep
rencana-rencana formal, merancang berdasarkan pengalaman. Hampir
struktur organisasi yang ketat dan sebagian besar pendefinisian
memantau hasil lewat pembandingan kepemimpinan memiliki titik
terhadap rencana yang telah kesamaan kata kunci yakni “suatu
ditetapkan sebelumnya. proses mempengaruhi”. Akan tetapi
Kepemimpinan sebaliknya berkaitan kita menemukan bahwa
dengan hal-hal untuk mengatasi konseptualisasi kepemimpinan dalam
perubahan. banyak hal berbeda. Perbedaan
Pemimpin menetapkan arah dalam hal “siapa yang
dengan mengembangkan suatu visi mempergunakan pengaruh, tujuan
terhadap masa depan, kemudian

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 53

dari upaya mempengaruhi, cara-cara simultan bisa meningkatkan


menggunakan pengaruh tersebut”. partumbuhan pribadi karyawan serta
Sudah banyak teori memperbaiki kualitas dan pelayanan
kepemimpinan yang ada di duni ini, institusi dengan diupayakannya
seperti : teori Great Man Theory, keterlibatan secara pribadi dari setiap
teori Sifat, teori Kontingensi, teori anggota organisasi dalam proses
Situasional, teori Perilaku (Behavior pembuatan keputusan serta perilaku
Theories), teori Partisipasi yang beretika dan ber tanggung
(Participative Theories), teori jawab.
Manajemen (Management Theories), Upaya pencapaian kondisi
teori Hubungan (Relationship tersebut diatas di tempat kerja perlu
Theories), teori kepemimpinan dari diterapkan suatu model
Ki Hajar Dewantoro, atau teori kepemimpinan yang dikenal sebagai
Kepemimpinan . Teori – teori Kepemimpinan Pelayan (servant
kepemimpinan tersebut ada yang leadership). Kepemimpinan pelayan
sesuai dengan kultur orang Indonesia adalah suatu model kepemimpinan
serta ada yang tidak sesuai. yang memprioritaskan pelayanan
Kepemimpinan tetap kepada pihak lain, baik kepada
dianggap sebagai faktor yang sangat karyawan (anggota) perusahaan,
penting sampai dengan saat ini pelanggan, maupun kepada
(Handoyo, 2010). Akibat yang masyarakat sekitar (Greenleaf,
ditimbulkan dari krisis 2002). Praktik kepemimpinan
kepemimpinan yang terjadi adalah pelayan ditandai dengan
adanya anggota organisasi yang meningkatnya keinginan untuk
menderita, karyawan yang melayani pihak lain dengan
mengalami burn-out, karyawan yang melakukan pendekatan secara
tidak dapat menikmati hidup dalam menyeluruh pada pekerjaan,
pekerjaannya, serta karyawan yang komunitas, serta proses pengambilan
banyak mengeluarkan biaya untuk keputusan yang melibatkan semua
mengobati sakit emosional di tempat pihak. Pemimpin pelayan mengenali
kerja. Ada kebutuhan yang besar saat kehormatan dan pentingnya nilai
ini untuk melakukan pendidikan setiap individu karena mereka adalah
kepemimpinan untuk generasi yang ciptaan Tuhan yang mulia.
akan datang (Frost, 2003, dalam Sehingga pemimpin pelayan
Handoyo, 2010). merasa berkewajiban untuk terlibat
Menurut Nuryati (2004) dalam pembentukan para
membutuhkan pendekatan baru pengikutnya menjadi manusia yang
dalam dunia kepemimpinan. seutuhnya, yaitu dengan
Kepemimpinan dan manajemen yang menciptakan lingkungan kerja yang
dipakai dalam era spesialisasi dan mampu memberi dukungan demi
pengejaran profit semata (seringnya terpenuhinya proses pembentukan
dalam jangka waktu pendek), kini tersebut. Upaya untuk menjadikan
tidak layak dan pantas lagi untuk manusia seluruhnya, para pengikut
dipakai dalam era pengetahuan dan dapat tumbuh dan berkembang
keterpaduan. Pendekatan baru dalam sebagai individu yang mampu
kepemimpinan, yaitu yang secara memberikan kontribusi yang berarti

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 54

pada pekerjaan, keluarga, dan menciptakan model (menjadi


masyarakat. Pada akhirnya proses teladan), penetapan sasaran, memberi
kehidupan akan mengarahkan imbalan dan hukuman,
mereka pada suatu kondisi di mana restrukturisasi organisasi, dan
mereka siap untuk menjadi para mengkomunikasikan sebuah visi.
pemimpin pelayan baru bagi pihak Rumusan kepemimpinan dari
lain. sejumlah ahli tersebut menunjukkan
GAYA DAN FUNGSI bahwa dalam suatu organisasi
KEPEMIMPINAN terdapat orang yang mempunyai
Definisi kepemimpinan kemampuan untuk mempengaruhi,
seperti yang diungkapkan mengarahkan, membimbing dan juga
sebelumnya, berimplikasi pada tiga sebagian orang yang mempunyai
hal utama seperti dikemukakan oleh kegiatan untuk mempengaruhi
Locke (1997), yaitu: Pertama, perilaku orang lain agar mengikuti
kepemimpinan menyangkut ‘orang apa yang menjadi kehendak dari
lain’, bawahan atau pengikut, pada atasan atau pimpinan mereka.
kesediaan mereka untuk menerima Karena itu kepemimpinan dapat
pengarahan dari pemimpin. Jika dipahami sebagai kemampuan
tidak ada pengikut, maka tidak akan mempengaruhi bawahan agar
ada pula pemimpin. Tanpa bawahan terbentuk kerjasama didalam
semua kualitas kepemimpinan kelompok untuk mencapai tujuan
seorang atasan akan menjadi tidak organisasi. Apabila orang-orang
relevan. Terkandung makna bahwa yang menjadi pengikut atau bawahan
para pemimpin yang efektif harus dapat dipengaruhi oleh kekuatan
mengetahui bagaimana kepemimpinan yang dimiliki oleh
membangkitkan inspirasi dan atasan maka mereka akan mau
menjalin relasi dengan pengikut mengikuti kehendak pimpinannya
mereka. dengan sadar, rela, dan sepenuh hati.
Kedua, kepemimpinan Berdasarkan studi observasi
merupakan suatu ‘proses’. agar bisa yang ia lakukan secara langsung,
memimpin, pemimpin mesti membagi tiga jenis fungsi pemimpin
melakukan sesuatu, kepemimpinan atau manajer : (Luthans, 2006),
lebih dari sekedar menduduki suatu 1. Fungsi Interpersonal (The
posisi otoritas. Kendatipun posisi Interpersonal Roles)
otoritas yang diformalkan mungkin Fungsi ini dapat ditingkatkan
sangat mendorong proses melalui jabatan formal yang
kepemimpinan, tetapi sekedar dimiliki oleh seorang pemimpin
menduduki posisi itu tidak memadai dan antara pemimpin dengan
untuk membuat seseorang menjadi orang lain. Fungsi interpersonal
pemimpin. terbagi menjadi 3 yaitu :
Ketiga, kepemimpinan harus a. Sebagai Simbol Organisasi
‘membujuk’ orang-orang lain untuk (Figurehead). Kegiatan yang
mengambil tindakan. Pemimpin dilakukan dalam menjalankan
membujuk para pengikutnya lewat fungsi sebagai simbol
berbagai cara seperti menggunakan organisasi umumnya bersifat
otoritas yang terlegitimasi,

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 55

resmi, seperti menjamu untuk menyediakan informasi


makan siang pelanggan. bagi pihak luar.
b. Sebagai Pemimpin (Leader). 3. Fungsi Pembuat Keputusan (The
Seorang pemimpin Decisional Roles)
menjalankan fungsinya Ada empat fungsi pemimpin
dengan menggunakan yang berkaitan dengan keputusan
pengaruhnya untuk :
memotivasi dan mendorong a. Sebagai Pengusaha
karyawannya untuk mencapai (Entrepreneurial). Pemimpin
tujuan organisasi. harus mampu memprakasai
c. Sebagai Penghubung pengembangan proyek dan
(Liaison). Seorang pemimpin menyusun sumberdaya yang
juga berfungsi sebagai diperlukan. Oleh karena itu
penghubung dengan orang pemimpin harus memiliki
diluar lingkungannya, sikap proaktif.
disamping ia juga harus dapat b. Sebagai Penghalau Gangguan
berfungsi sebagai (Disturbance Handler).
penghubung antara manajer Pemimpin sebagai penghalau
dalam berbagai level dengan gangguan harus bersikap
bawahannya. reaktif terhadap masalah dan
2. Fungsi Informasional (The tekanan situasi.
Informational Roles) c. Sebagai Pembagi Sumber
Seringkali pemimpin harus Dana (Resource Allocator).
menghabiskan banyak waktu Disini pemimpin harus dapat
dalam urusan menerima dan memutuskan kemana saja
menyebarkan informasi. Ada tiga sumber dana akan
fungsi pemimpin disini. didistribusikan ke bagian-
a. Sebagai Pengawas (Monitor). bagian dari organisasinya.
Untuk mendapatkan Sumber dana ini mencakup
informasi yang valid, uang, waktu, perbekalan,
pemimpin harus melakukan tenaga kerja dan reputasi.
pengamatan dan pemeriksaan d. Sebagai Pelaku Negosiasi
secara kontinyu terhadap (Negotiator). Seorang
lingkungannya, yakni pemimpin harus mampu
terhadap bawahan, atasan, melakukan negosiasi pada
dan selalu menjalin hubungan setiap tingkatan, baik dengan
dengan pihak luar. bawahan, atasan maupun
b. Sebagai Penyebar pihak luar.
(Disseminator). Pemimpin e. Organisasi yang berhasil
juga harus mampu dalam mencapai tujuannya
menyebarkan informasi serta mampu memenuhi
kepada pihak-pihak yang tanggung jawab sosialnya
memerlukannya. akan sangat tergantung pada
c. Sebagai Juru Bicara para manajernya
(Spokesperson). Sebagai juru (pimpinannya). Apabila
bicara, pemimpin berfungsi manajer mampu

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 56

melaksanakan fungsi- dalam hati yang berkehendak untuk


fungsinya dengan baik, melayani, yaitu untuk menjadi pihak
sangat mungkin organisasi pertama yang melayani. Pilihan yang
tersebut akan dapat mencapai berasal dari suara hal itu kemudian
sasarannya. Suatu organisasi menghadirkan hasrat untuk menjadi
membutuhkan pemimpin pemimpin (Nuryati, 2004).
yang efektif, yang Pemimpin pelayan adalah
mempunyai kemampuan orang dengan rasa kemanusiaan yang
mempengaruhi perilaku tinggi. Bukan nasib pemimpin untuk
anggotanya atau anak dilayani, tetapi adalah hak
buahnya. Seorang pemimpin istimewanya untuk melayani. Ada
atau kepala suatu organisasi sejumlah elemen atau pemahaman
akan diakui sebagai seorang tentang hidup dalam kepemimpinan
pemimpin apabila ia dapat berkualitas tinggi karena tanpa
mempunyai pengaruh dan karakter pemimpin pelayan ini,
mampu mengarahkan kepemimpinan dapat tampak menjadi
bawahannya ke arah dan sebenarnya menjadi termotivasi
pencapaian tujuan organisasi. untuk melayani diri sendiri dan
GAYA KEPEMIMPINAN mementingkan kepentingannya
PELAYAN (SERVANT sendiri (Neuschel ,2008).
LEADERSHIP) Kepemimpinan pelayan
Konsep kepemimpinan berawal dari perasaan tulus yang
pelayan adalah mengubah timbul dari dalam hati yang
pendekatan kepemimpinan secara berkehendak untuk melayani, yaitu
evolusioner dan pribadi. Konsep ini untuk menjadi pihak pertama yang
bukanlah suatu perbaikan serba cepat melayani. Perbedaan manifestasi
atas persoalan-persoalan yang dalam pelayanan yang diberikan,
dihadapi pemimpin. Kepemimpinan pertama adalah memastikan bahwa
pelayan menggunakan pendekatan pihak lain dapat dipenuhi, yaitu
mendasar dan bersifat jangka menjadikan mereka sebagai orang-
panjang, yang pada akhirnya akan orang yang lebih dewasa, sehat,
memberikan perubahan secara bebas, dan otonom, yang pada
menyeluruh pada kehidupan personal akhirnya dapat menjadi pemimpin
dan profesional pegawai. pelayan berikutnya (Greenleaf,
Kepemimpinan pelayan 2002).
adalah konsep kepemimpinan etis Menurut Jennings dan Stahl-
yang diperkenalkan oleh Greenleaf Wert (2004), pemimpin pelayan
pada tahun 1970. Model bertugas sebagai berikut :
kepemimpinan pelayan ini esensinya 1. Melaju ke arah tujuan yang besar
adalah melayani orang lain, yaitu dengan tetap memegang teguh di
pelayanan kepada karyawan, hadapan tim, bisnis, atau
pelanggan, dan masyarakat, sebagai komunitas mereka, alasan yang
prioritas utama dan yang pertama. sedemikian besar sehingga
Kepemimpinan pelayan adalah suatu menuntut dan memberikan
kepemimpinan yang berawal dari motivasi pada semua orang untuk
perasaan tulus yang timbul dari

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 57

memberikan upaya mereka yang realisasi yang jujur. Pemimpin sering


terbaik. harus mangatasi ketidaksempurnaan
2. Membalikkan piramid yang karena dia harus menangani hal itu
terdapat dalam pemikiran dan memimpin sebagian dari kita.
manajemen konvensional. Pemimpin memiliki rasa cinta
Mereka memposisikan diri di kepada bawahannya. Penting bagi
bagian bawah piramid dan pemimpin yang dikendalikan ego
melepaskan energi, ketertarikan, untuk selalu ingat bahwa peran
dan bakat-bakat yang ada dalam pemimpin bukan untuk dilayani,
tim, bisnis dan komunitas tetapi untuk melayani (Neuschel,
mereka. 2008).
3. Mendirikan tonggak harapan Pemimpin pelayan memupuk
dengan cara menjadi sangat kemampuan orang-orangnya untuk
selektif dalam memilih para berproduksi pada tingkat yang lebih
pemimpin tim dan dengan tinggi, sambil berkembang dalam
menerapkan standar-standar proses dan mendapatkan kepuasan
kinerja yang tinggi. Tindakan- mendalam karena mampu memberi
tindakan ini membentuk suatu lebih banyak kontribusi untuk
budaya kinerja yang membentang organisasi. Pemimpin pelayan adalah
di dalam segenap tim, bisnis, atau pemimpin yang bersahaja, yaitu
komunitas. ketulusan-kejujuran terhadap diri
4. Membuka jalan dengan sendiri. Kesahajaan berarti
mengajarkan berbagai prinsip dan memandang segala hal sesederhana
praktik pemimpin pelayan, serta mungkin, tanpa sedikit pun
dengan menyingkirkan rintangan penekanan emosional. Kesahajaan
yang dapat menghalangi kinerja. sebagai pemimpin juga bisa
Tindakan ini menggandakan ditumbuhkan jika orang mau
dampak pemimpin pelayan, memandang perannya sekadar untuk
dengan mendidik dan melayani orang lain (Walters, 2000).
mengaktifkan kepemimpinan Paling inti dalam
lapis demi lapis. kepemimpinan: memberikan energi,
5. Membangun kekuatan dengan bukan menerimanya. Fauzi, 2007
mengatur masing-masing pribadi dalam Aurora (2009) menyatakan
dalam tim, bisnis, dan kepemimpinan pelayanan termasuk
komunitasnya untuk memberikan orang yang dilayani organisasi,
kontribusi terbaik di bidangnya orang-orang yang ingin mereka
masing-masing. Hal ini layani, orang di dalam organisasi
meningkatkan kinerja setiap yang melakukan produksi dan
orang dan membuat tim menjadi pelayanan, mitra eksternal utama
lebih solid karena (seperti distributor, sekutu, strategis,
menggabungkan kekuatan banyak pemasok, dsb), siapa pun dalam
orang. organisasi yang mendukung produser
Pemimpin pelayan dan melayani para pemberi layanan,
memerlukan toleransi luar biasa, ini pemegang saham atau mitra pemberi
tidak berarti menerima usaha yang dana, dan (sengaja ditempatkan
tidak berkualitas, tetapi lebih sebagai terakhir) manajemen.

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 58

Blanchard dalam Aurora harapan dari mereka yang


(2009) menyatakan tentang tiga dipimpinnya. Pemimpin pelayan
aspek kepemimpinan yang melayani, adalah pemimpin yang dapat
yaitu: mengendalikan ego dan
1. Hati yang Melayani (Karakter kepentingan pribadinya melebihi
Kepemimpinan) kepentingan publik atau mereka
Kepemimpinan yang melayani yang dipimpinnya.
dimulai dari dalam diri sendiri. Mengendalikan diri ketika
Kepemimpinan menuntut suatu tekanan maupun tantangan yang
transformasi dari dalam hati dan dihadapi menjadi begitu berat.
perubahan karakter. Seorang pemimpin sejati selalu
Kepemimpinan sejati dimulai dalam keadaan tenang, penuh
dari dalam dan kemudian pengendalian diri dan tidak
bergerak ke luar untuk melayani mudah emosi.
mereka yang dipimpinnya. 2. Kepala yang Melayani (Metoda
Karakter dan integritas seorang Kepemimpinan)
pemimpin untuk menjadi Pemimpin harus memiliki
pemimpin sejati dan diterima serangkaian metoda
oleh rakyat yang dipimpinnya. kepemimpinan agar dapat
Keberhasilan seorang pemimpin menjadi pemimpin yang efektif.
sangat tergantung dari Tidak banyak pemimpin yang
kemampuannya untuk memiliki kemampuan metoda
membangun orang-orang di kepemimpinan ini. Karena hal ini
sekitarnya, karena keberhasilan tidak pernah diajarkan di
sebuah organisasi sangat sekolah-sekolah formal.
tergantung pada potensi sumber Kepemimpinan dapat diajarkan
daya manusia dalam organisasi sehingga melengkapi mereka
tersebut. Pemimpin pelayan yang memiliki karakter
memiliki kasih dan perhatian kepemimpinan. Kepemimpinan
kepada mereka yang yang efektif dimulai dengan visi
dipimpinnya. Wujud kasih yang jelas. Visi ini merupakan
tersebut dalam bentuk kepedulian sebuah daya atau kekuatan untuk
akan kebutuhan, kepentingan, melakukan perubahan, yang
impian dan harapan dari mereka mendorong terjadinya proses
yang dipimpinnya. Seorang ledakan kreatifitas yang dahsyat
pemimpin yang memiliki hati melalui integrasi maupun sinergi
yang melayani adalah berbagai keahlian dari orang-
akuntabilitas (accountable). orang yang ada dalam organisasi
Seluruh perkataan, pikiran dan tersebut. Visi yang jelas dapat
tindakannya dapat secara dahsyat mendorong
dipertanggungjawabkan kepada terjadinya perubahan dalam
publik atau kepada setiap organisasi. Seorang pemimpin
anggota organisasinya. Pemimpin adalah inspirator perubahan dan
pelayan adalah pemimpin yang visioner, yaitu memiliki visi yang
mau mendengar. Mau mendengar jelas kemana organisasinya akan
setiap kebutuhan, impian dan menuju. Kepemimpinan secara

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 59

sederhana adalah proses untuk senantiasa memuliakan


membawa orang-orang atau Tuhan dalam setiap apa yang
organisasi yang dipimpinnya dipikirkan, dikatakan dan
menuju suatu tujuan (goal) yang diperbuatnya.
jelas. Visi inilah yang mendorong b. Pemimpin sejati fokus pada
sebuah organisasi untuk hal-hal spiritual dibandingkan
senantiasa tumbuh dan belajar, dengan sekedar kesuksesan
serta berkembang dalam duniawi. Baginya kekayaan
mempertahankan survivalnya dan kemakmuran adalah
sehingga bisa bertahan sampai untuk dapat memberi dan
beberapa generasi. Seorang beramal lebih banyak.
pemimpin yang efektif adalah Apapun yang dilakukan
selalu tanggap terhadap setiap bukan untuk mendapat
persoalan, kebutuhan, harapan penghargaan, tetapi untuk
dan impian dari mereka yang melayani sesamanya.
dipimpinnya. Selain itu selalu Pemimpin lebih
aktif dan proaktif dalam mencari mengutamakan hubungan
solusi dari setiap permasalahan atau relasi yang penuh kasih
ataupun tantangan yang dihadapi dan penghargaan,
organisasinya. Seorang dibandingkan dengan status
pemimpin yang efektif adalah dan kekuasaan semata.
seorang pelatih atau pendamping c. Pemimpin sejati senantiasa
bagi orang-orang yang mau belajar dan bertumbuh
dipimpinnya (performance dalam berbagai aspek, baik
coach). pengetahuan, kesehatan,
3. Tangan yang Melayani (Perilaku keuangan, relasi, dan
Kepemimpinan) sebagainya. Menselaraskan
Pemimpin sejati bukan sekedar atau disebut dengan
memperlihatkan karakter dan recalibrating dirinya
integritas, serta memiliki terhadap komitmen untuk
kemampuan dalam metoda melayani Tuhan dan sesama.
kepemimpinan, tetapi dia harus Melalui solitude
menunjukkan perilaku maupun (keheningan), prayer (doa)
kebiasaan seorang pemimpin. dan scripture (membaca
Beberapa perilaku seorang Firman Tuhan).
pemimpin, yaitu: Karakteristik utama yang
a. Pemimpin tidak hanya membedakan antara kepemimpinan
sekedar memuaskan mereka pelayan dengan model
yang dipimpinnya, tetapi kepemimpinan lainnya adalah
sungguh-sungguh memiliki keinginan untuk melayani hadir
kerinduan senantiasa untuk sebelum adanya keinginan untuk
memuaskan Tuhan. memimpin. Selanjutnya mereka yang
Pemimpin hidup dalam memiliki kualitas kepemimpinan
perilaku yang sejalan dengan akan menjadi pemimpin, sebab itulah
Firman Tuhan. Pemimpin cara yang paling efektif untuk
memiliki misi untuk melayani (Spears, 1995).

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 60

Hal ini terjadi sebagai bagian pemimpin menganggap bahwa


dari pemenuhan misi hidup pemberdayaan dan pengembangan
seseorang, yaitu bagaimana pengikut adalah amanah yang harus
memberikan sesuatu yang positif dipenuhinya (Lantu, 2007).
untuk dunia ini dalam upaya Prioritas dari pemimpin
menciptakan dunia yang lebih baik. pelayan pada pengembangan
Sebagai konsekuensinya, kemudian karyawan sebagai hal yang utama
ia dipilih oleh para pengikutnya dan dan pertama. Pemimpin
diminta untuk memimpin mereka. mengarahkan organisasi menuju
Perubahan-perubahan sosial dapat keberhasilan jangka panjang atau
bersifat revolusi ataupun evolusi sesuatu yang sifatnya dapat
yang terjadi secara alami. Umumnya berlangsung secara
perubahan yang revolusioner dicapai berkesinambungan (suistainability).
dalam rentang waktu yang relatif 1. Pengembangan Karyawan
pendek dan sering menyangkut Tindakan pemimpin yang secara
masalah politik. Sementara aktif dan terus-menerus
perubahan evolusi biasanya terjadi mengembangkan karyawan
dalam jangka waktu yang cukup (anggota organisasi) akan
lama atau panjang, dan sering mengarahkan pada terciptanya
menyangkut pada perubahan dan kepuasan kerja dan meningkatnya
perkembangan individu. komitmen karyawan terhadap
Fokus kepemimpinan harus organisasi dan pekerjaannya
digeser dari proses dan hasil menjadi secara signifikan. Pengembangan
orang dan masa depan. Tantangan karyawan juga akan memberikan
utama manajemen dan pengaruh positif pada
kepemimpinan adalah bagaimana peningkatan produktivitas kerja
mengembangkan orang-orang yang karyawan, yang selanjutnya
berbakat di dalam organisasi dengan berakibat pada naiknya kinerja
menciptakan iklim kerja yang positif atau performansi.
dan memberikan peluang untuk 2. Penciptaan Nilai Tambah bagi
inovasi dan mengambil resiko untuk Pelanggan
menghadapi ketidakpastian di masa Karyawan yang tingkat kepuasan
mendatang (Wong dan Davey, dan komitmennya tinggi terhadap
2007). pekerjaan serta organisasi dan
PRIORITAS KEPEMIMPINAN memiliki performansi kerja yang
PELAYAN baik. Karyawan akan terus
Prioritas utama dari berusaha untuk melayani
kepemimpinan pelayan adalah pada pelanggan dengan segenap
bagaimana mengembangkan pihak hatinya. Karyawan akan selalu
lain (pengikut, komunitas internal, memberikan yang terbaik melalui
dan eksternal), bukan untuk pekerjaannya. Hal ini terjadi
mementingkan diri sendiri. Konsep melalui pelayanan yang prima
kepemimpinan pelayan lebih kepada pelanggan dan tindakan-
menekankan pada pentingnya tindakan yang menciptakan
menghargai manusia sebagai efesiensi kerja di organisasi.
makhluk ciptaan Tuhan, sehingga

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 61

3. Terciptanya Kepuasan yang lain. Diantaranya adalah Bass


Pelanggan (2000) dalam diskusinya tentang
Nilai tambah yang diberikan transformational leadership dengan
organisasi melalui karyawan bentuk kepemimpinan yang lain
kepada pelanggan (konsumen) menyatakan bahwa terdapat banyak
akan membuat pelanggan puas. kesamaan servant leadership dengan
Kepuasan yang dihasilkan dan transformational leadership.
tercipta dalam berbagai Kesamaan adalah pada karakteristik
kesempatan akan membuat vision, influence, credibility, trust,
mereka loyal dan komit pada dan service. Perbedaaan
organisasi. menunjuukan servant leadership
4. Keberhasilan Berkesinambungan mempunyai tingkat lebih tinggi dari
Proses keberhasilan untuk transformational leadership karena
meningkatkan pendapatan dan terdapat penyamaan (alignment)
profit organisasi akan terjadi motif pemimpin dan bawahan.
secara terus-menerus, bahkan Perbandingan servant
akan terus diperkuat. Hal ini jelas leadership dengan tiga paradigma
akan berakibat pada keberhasilan kepemimpinan yang sebelumnya,
organisasi. yaitu pendekatan trait, behavioral,
DIMENSI KEPEMIMPINAN dan contingency. Servant leadership
PELAYAN sangat dekat kesamaannya dengan
Pemimpin pelayan (servant transformational leadership. Servant
leadership) tidaklah dipahami secara leadership memiliki kesamaan
sama oleh para ahli. Bagaimanapun prinsip dengan teori LMX (Leader-
ada prinsip-prinsip yang memberikan Member Xchange) yang
kesamaan pada konstruk-konstruk dikemukakan oleh Barbuto dan
yang dipergunakan oleh pada ahli Wheeler (2006). Teori LMX
tersebut. Prinsip yang paling penting mengembangkan trusting dan
dinyatakan oleh Greenleaf (dalam mutually beneficial relationship with
Nixon, 2005) adalah bahwa servant employees sama seperti servant
leadership mendasarkan pada leader yang mengembangkan strong
tanggungjawab utama pada supportive relationship with all
pelayanan terhadap bawahan dengan employees and colleagues
meletakkan kepentingan bawahan (Greenleaf, 1996, dalam Spears,
diatas kepentingan pemimpin. Spears 2005).
(2002) menggambarkan servant Pengukuran servant
leadership sebagai melayani yang leadership yang juga telah banyak
utama dan mendorong hubungan digunakan dalam penelitian adalah
yang baik dengan mengembangkan Servant Leadership Assesment
atmosfer dignity dan respect, Instrument (SLAI) yang
membangun komunitas dan kerja dikembangkan oleh Dennis (2004).
tim, dan mendengarkan rekan dan Skala ini mengukur dimensi love,
karyawan. empowerment, vision, humility, dan
Banyak pakar trust. Page dan Wong (2000, dalam
membandingkan servant leadership Winston & Hartsfield, 2004)
dengan bentuk gaya kepemimpinan mengembangkan model konseptual

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 62

servant leadership serta skala orientation diwakili oleh altruistic


pengukurannya. Tiga (3) faktor calling dan emotional healing; task-
pengukurannya, yaitu service, orientation diwakili oleh
empowerment, dan visioning. organizational stewardship,
Wong dan Page (2003) persuasive mapping, dan vision;
mengajukan kerangka kerja process-orientation diwakili oleh
konseptual untuk mengukur servant service.
leadership. Kerangka kerja Dimensi dari servant
konseptual tersebut terdiri dari empat leadership menggunakan
kategori, yaitu (1) character- pengembangan dimensi dari Barbuto
orientation, berkenaan dengan sikap dan Wheeler (2006) serta Wong dan
pemimpin; fokus pada nilai, Page (2003), dimensi adalah sebagai
kredibilitas dan motif pemimpin berikut : (Handoyo, 2010)
(contoh integritas, humility, dan 1. Altruistic calling
servanthood); (2) people-orientation, menggambarkan hasrat yang kuat
berkenaan dengan mengembangkan dari pemimpin untuk membuat
sumber daya manusia; fokus pada perbedaan positif pada kehidupan
hubungan pemimpin dengan orang lain dan meletakkan
bawahan dan komitmen pemimpin kepentingan orang lain di atas
untuk mengembangkan mereka kepentingannya sendiri dan akan
(contoh caring for others, bekerja keras untuk memenuhi
empowering others, developing kebutuhan bawahannya.
others); (3) taskorientation, 2. Emotional healing
berkenaan dengan pencapaian menggambarkan komitmen
produktivitas dan keberhasilan ; seorang pemimpin dan
fokus pada tugas pemimpin dan keterampilannya untuk
keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan dan
berhasil (contoh visioning, goal mengembalikan semangat
setting, dan leading); dan (4) bawahan dari trauma atau
processorientation, berkenaan penderitaan.
dengan peningkatan efisiensi 3. Wisdom menggambarkan
organisasi; fokus pada kemampuan pemimpin yang mudah untuk
pemimpin untuk mengembangkan menangkap tanda-tanda di
sistem terbuka, efisien dan fleksibel. lingkungannya, sehingga
Menurut Wong dan Page memahami situasi dan
(2003) dalam mengukur servant memahami implikasi dari situasi
leadership terdiri dari tiga dimensi, tersebut.
yaitu service, humility, dan vision. 4. Persuasive mapping
Alasan tiga dimensi tersebut dipilih menggambarkan sejauhmana
karena dimensi itu lebih banyak pemimpin memiliki keterampilan
disebut oleh para penulis dan peneliti untuk memetakan persoalan dan
sebagai dimensi dalam servant mengkonseptualisasikan
leadership, serta untuk mengisi kemungkinan tertinggi untuk
kategori Wong dan Page. Kategori terjadinya dan mendesak
characteristic-orientation diwakili seseorang untuk melakukan
oleh wisdom, humility; people-

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 63

sesuatu ketika mengartikulasikan mapping, Organizational


peluang. stewardship, Humility, Vision dan
5. Organizational stewardship Service
menggambarkan sejauh mana
pemimpin menyiapkan organisasi DAFTAR PUSTAKA
untuk membuat kontribusi positif Aurora, 2009, Model Kepemimpinan
terhadap lingkungannya melalui Servant Leadership
progam pengabdian masyarakat Pada Institut Pertanian
dan pengembangan komunitas Bogor, Skripsi, Institut
dan mendorong pendidikan tinggi Pertanian Bogor
sebagai satu komunitas. Bass, B.M., 1997, “Does The
6. Humility mengambarkan Transactional -
kerendahan hati pemimpin, serta Transformational
menempatkan dan menghargai Leadership Paradigm
prestasi orang lain lebih daripada Transcend
prestasi sendiri. Organizational and
7. Vision menggambarkan National Boundaries?”,
sejauhmana pemimpin mencari Journal American
komitmen semua anggota Psychologist, 52: 130-
organisasi terhadap visi bersama 139
dengan mengajak anggota untuk Bass, B.M., 2000., The future of
menentukan arah masa depan leadership in learning
organisasi dan menuliskan visi organization. The
bersama. Journal of Leadership
8. Service menggambarkan Studies, 7, 18-40.
sejauhmana pelayanan dipandang Barbuto, J.E., & Wheeler, D.W.,
sebagai inti dari kepemimpinan 2006., Scale
dan pemimpin menunjukkan development and
perilaku pelayanannya kepada construct clarification
bawahan. of servant leadership
PENUTUP [Electronic Version],
Gaya pemimpin pelayan adalah Group and
model yang mengoptimalkan Organization
pemberdayaan dan pengembangan Management, 31, 300-
anggota organisasi dengan 326.
menjadikan pengikutnya sebagai Dennis, R., 2004., Servant
manusia yang seutuhnya dengan Leadership Theory:
esensi adalah melayani orang lain. Development of the
Fokus dari pemimpin pelayan adalah servant leadership
pengembangan karyawan, penciptaan assessment instrument.
nilai tambah bagi pelanggan, Unpublished PhD,
terciptanya kepuasan pelanggan dan Thesis. Regent
keberhasilan berkesinambungan. University, Virginia
Dimensi dari pemimpin pelayan Beach, Virginia, USA.
adalah : Altruistic calling, Emotional
healing, Wisdom, Persuasive

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 64

Fauzi, D.A., 2007., Kepemimpinan dkk. Edisi Pertama,


Efektif., Restu Agung, Penerbit Andi,
Jakarta. Yogyakarta
Frost, P.J., 2003., Toxic emotion at Nixon, M.M., 2005., The servant
work: How leadership: Follower
compassionate ship continuum from a
managers handle pain social psychology
and conflict. Boston: cognitive perspective.,
Harvard Business http://www.regent.edu/
School Press. acad/global/publication
Greenleaf, R. K., 2002., Servant- s/sl_proceedings/
leadership: A journey 2005/nixon_the_servan
into the nature of t.pdf.
legitimate power and Neuschel, R.P. 2008, Pemimpin
greatness (L.C. Spears, Yang Melayani.,
Ed.) (25th Anniversary Akademika, Jakarta.
Edition). Paulist Press, Nuryati, 2004, Kepemimpinan
New York Pelayanan : Pendekatan
Handoko, Hani, 2000, Manajemen Baru Model
Personalia dan Sumber Kepemimpinan, Jurnal
Daya Manusia, STIE AUB, Surakarta.
Yogyakarta: BPFE Siagian, S.P., 1999, Tehnik
Universitas Gajah Menumbuhkan dan
Mada. Memelihara Perilaku
Handoyo, Seger., 2010, Pengukuran Organisasional. Haji
Servant Leadership Mas Agung , Jakarta.
Sebagai Alternatif Spears, L. (Ed)., 1995., Reflection on
Kepemimpinan di Leadership : How
Institusi Pendidikan Robbert K. Green
Tinggi Pada Masa Leaf’s Theory of
Perubahan Organisasi, Servant leadership
Makara, Sosial Influenced Today’s Top
Humaniora, Vol. 14, Management Thinkers,
No. 2. New York,
Lantu, D, Erich. P, Augusman. R., Spears, L.C., 2002., On character
2007., Servant and servant leadership:
Leadership. Gradien Ten characteristics of
Books, effective, caring
Locke, E. A., 1997, Esensi leaders., dari
Kepemimpinan http://www.greenleaf.o
(terjemahan), Mitra rg/leadership/ read-
Utama , Jakarta. about-it/Servant-
Luthans, Fred., 2006., Perilaku Leadership-Articles-
Organisasi., Book-Reviews.html.
Diterjemahkan oleh Spears, L.C., 2005., The
Vivin Andika Yuwono understanding and

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012


Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 65

practice of servant
leadership.
http://www.regent.edu/
acad/global/publication
s/sl_proceedings/2005/
spears_practice.pdf.
Stephen P, Robbins, 2009, Perilaku
Organisasi, Edisi 10,
Cetakan II, Pearson
Education
International, PT.,
Indeks, Jakarta
Wert, J.S. and K. Jennings., 2004.,
The Serving Leader.
PT Bhuana Ilmu
Populer, Jakarta
Winston, B.E., & Hartsfield, M.,
2004., Similarities
between emotional
intelligence and
servant
leadership.,http://www.
regent.edu/acad/
global/publications/sl_
proceedings/2004/wins
ton_
emotional_intelligence.
pdf.
Wong, P.T., & Page, D., 2003.,
Servant leadership: An
opponent-process
model and the revised
servant leadership
profile.,
http://www.regent.edu/
acad/global/publication
s/sl_proceedings/
2003/wong_servant_le
adership. Pdf
Wong, P.T., & Davey, D., 2007.,
Best practice in servant
leadership,.
http://www.regent.edu/
acad/global/publication
s/sl_proceedings/2007/
wong-davey.pdf.

VOLUME 3 NOMOR 2, NOVEMBER 2012

Anda mungkin juga menyukai