Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
3. Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan
dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan
(R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).
Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan
dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip oleh
Gary Yukl (1996: 2), antara lain:
1. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan
berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin
organisasi (Katz dan Kahn)
2. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling)
3. Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang
mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk
mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)
Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari berbagai
definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna :
1. Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang
berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
2. Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat
dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri
3. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin,
bawahan dan situasi.
Dari berbagai definisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Kepemimpinan
adalah
1. Seni untuk menciptakan kesesuaian paham
2. Bentuk persuasi dan inspirasi
3. Kepribadian yang mempunyai pengaruh
4. Tindakan dan perilaku
5. Titik sentral proses kegiatan kelompok
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
6. Hubungan kekuatan/kekuasaan
7. Sarana pencapaian tujuan
8. Hasil dari interaksi
9. Peranan yang dipolakan
10. Inisiasi struktur
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_1_1_1.htm
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
tidak dipakai lagi, namun dewan sekolah, pengawas dan administrator tetap
memiliki kewengangan membuat keputusan yang mencerminkan kepedulian,
pendapat dan sikap seluruh staf dan customer.
Dalam piramida kepeimpinan mutu, setiap orang merupakan
pemimpin. Untuk mencapai visi mutu pendidikan, pemimpin sekolah harus dapat
memberdayakan para guru dan memberi mereka wewenang seluas-luasnya untuk
meningkatkan pembelajaran. Mereka diberi keleluasaan dan otonomi dalam
bertindak (Sallis, 2008: 174). guru harus mengajak siswanya untuk memandang
dirinya sebagai pemilik visi dan mendengarkan dan bertindak berdasarkan gaasan
inovatif dan kreatif siswa guna mencapai visi tersebut. Sebagai pemimpin mutu,
setiap orang bertanggung jawab menghilangkan kendala pencapaian kinerja
tinggi. Visi sebagai pemberi arah bagi setiap orang untuk mengikuti, dan setelah
arahan diketahui, selanjutnya adalah menghilangkan rintangan yang menghalangi
sesorang untuk menjadi seseorang berkinerja tinggi (Arcaro, 2005:20).
Dalam kaitannya dengan pemberdayaan guru, pemimpin memiliki
peran penting dalam memandu guru dan para administrator untuk bekerja sama
dalam satu tim. Pemimpin harus memiliki kriteria berikut ini;
1. Melibatkan para guru dan seluruh staf dalam aktivitas penyelesaian masalah,
dengan meted ilmiah, prinsip-prinsip mutu statistic dan kontrol proses
2. Memilih untuk meminta pendapat mereka tentang berbagai hal dan tentang
bagaimana menjalankan tugas dan tidak sekedar menyampaikan bagaimana
seharusnya bersikap
3. Menyampaikan sebanyak mungkin informasi manajemen untuk membantu
pengembangan dan peningkatan komitmen mereka
4. Menanyakan pendapat staf tentang system dan prosedur mana saja yang
menghalangi mereka dalam menyampaikan mutu kepada pelanggan, pelajar,
orang tua maupun partner kerja
5. Memahami bahwa keinginan untuk meningkatkan mutu tidak sesuai dengan
manajemen atas ke bawah (top-down)
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pesatnya perkembangan informasi dan tuntutan kemajuan zaman menuntut
pihak-pihak yang terkait dengan perkembangan sekolah untuk melakukan yang
terbaik untuk sekolah. Untuk itu, paradigma kepemimpinan sekolah yang
tradisional tampaknya sudah perlu dirubah menjadi kepemimpinan mutu untuk
mengadakan perbaikan kntinu pada manajemen sekolah.
Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah dari Unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Ivanchevich, John. M; Donely Jr., James H; Gibson, James L. 1995. Organisasi jilid
I. Jakarta:Erlangga
Sallis, Edward. 2008. Total Quality Management in Education. alih bahasa lehAhmad
Ali Riyadi & Fahrurroozi. Ygyakarta: Ircisod
Tunggal, Amin Widjaja. 1993. Manajemen, Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta
http://nurisaariyanto.blogspot.com/2012/01/kepemimpinan-dalam-perspektif-
mmttqm.html
Email : mpyenk@gmail.com