PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam
kehidupan
sehari-hari
tidak
dapat
dipungkiri
bahwa
kita
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti
perihal pemimpin; cara memimpin
A. Menurut Prof. Prayudi Atmosudirdjo (dalam buku Manajemen Kesehatan
Gigi dan Mulut, Drg. Sri artini dkk) :
1. Kepemimpinan dapat dipandang sebagai sumber atau pangkal
penyebab kegiatan untuk merubah pandangan atau sikap sekelompok
di dalamnya.
2. Kepimimpinan dapat pula dirumuskan sebagai suatu kepribadian
seseorang yang memancarkan suatu pengaruh tertentu, suatu
ketentuan atau wibawa, sedemikian rupa sehingga membuat
sekelompok orang lain mau melakukan apa yang diinginkan.
3. Kepemimpinan adalah suatu seni, kesanggupan atau teknik untuk
membuat sekelompok orang-orang mau mengikuti atau mentaati
segala apa yang dikehendakinya.
4. Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai bentuk persuasi, suatu
seni pembinaan sekelomopok orang melalui hubungan antara
manusia dan motivasi yang tepat hingga mereka tanpa ada rasa takut
mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi terus menerus
terhadap sekelompok orang sehingga mereka bersedia untuk berubah
pikiran,pandangan, sikap, kepercayaan dll untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
6. Kepemimpinan dapat juga dipandang sebagai suatu sasaran, suatu
instrumen atau alat untuk membuat sekelompok orang mau bekerja
sama mentaati segala perintah untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan
langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik).
c. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan
aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal,
Hemhiel & Coons).
j.
Kepemimpinan
merupakan
kemampuan
individu
untuk
mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang-orang
memberikan kontribusi terhadap keefektivan dan kesuksesan
organisasi (House et al, 1999).
r.
2.2
Munculnya Kepemimpinan
Menarik untuk dicatat bahwa salah satu alasan mengapa munculnya
kepemimpinan itu menjadi sebuah topik yang cukup penting disini karena
didasarkan pada tradisi politik suatu negara.
Ada dua issu yang cukup berguna untuk didiskusikan disini yaitu pertama,
berpusat pada pertanyaan mengapa seseorang itu menginginkan untuk menjadi
pemimpin dan kedua, identifikasi apa saja yang harus dikerjakan seseorang
untuk memperoleh posisi tersebut.
Dalam beberapa organisasi/perusahaan pemimpin puncak itu dapat
menerima penghasilan 10-15 kali lipat dari penghasilan para karyawan tingkat
terbawah. Tapi, harus diingat bahwa menginginkannya saja untuk menjadi
pemimpin itu tidak cukup. Ada beberapa watak dan karakteristik yang lebih
memungkinkan seseorang untuk mencapai jabatan pimpinan. Stogdill (cit
mitchell, 1985) mengambil kesimpulan pertama dari bukti positif penelitian
penelitian sebelumnya bahwa :
a) Rata rata orang yang menduduki jabatan pimpinan, melebihi rata-rata
anggota kelompoknya dalam hal-hal berikut ini :
-
Intelegensia
Demikian
juga
orang-
orang
yang
memegang
posisi
1) Teori keturunan
Teori
ini
berpangkal
pada
suatu
ajaran
bahwa
bakat
2.5.2
gaya Militeristis
Seorang pemimpin yang memiliki sifat :
a) Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang
lebih sering dipergunakan.
b) Dalam menggerakan bawahan senang bergantung
kepada pangkat dan jabatannya
c) Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
d) Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e) Sukar menerima kritikan dari bawahannya
f)
2.5.3
Gaya Paternalistis
Seorang pemimpin yang :
a) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak
dewasa
b) Bersikap terlalu melindungi
c) Jarang memberikan kesempatan pada bawahannya
untuk mengambil keputusan
d) Jarang memberikan kesempatan pada bawahannya
untuk mengambil inisiatif
e) Jarang memberikan kesempatan pada bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
f)
2.5.4
Gaya demokratis
Pengetahuan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang
demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena :
c)
pembahasan
dimuka
kiranya
terlihat
bahwa
setiap
gaya
pelaksanaan pekerjaan organisasi itu. Oleh karena itu diperluka pemimpin yang
mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat, agar tidak menghambat
pelaksanaan pekerjaan organisasi.
7) Mampu mengadakan hubungan masyarakat
Pemimpin harus mampu memberikan informasi dan dan meyakinkan
masyarakat di luar organisasinya. Ini perlu diberikan kepada para langganan atau
kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Hal ini dimaksudkan agar tugas
pekerjaannya mendapat bantuan atau dukungan dari masyarakat tersebut.
2.7 Perilaku Pemimpin
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama, yakni :
A. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan
mencapai sasaran
B. Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan
manusiawi.
A. Orientasi-Tugas
Pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukan pola-pola
sebagai berikut :
-
B. Orientasi Orang
Orang-orang yang kuat dalam orientasi cenderung menunjukan pola-pola berikut
:
-
Menunjukkan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhankebutuhan, tujuan-tujuan, keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide
karyawan.
memahami
kebutuhan-kebutuhan
mereka
dan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
yang
telah
ditentukan.
Dimana
pendapat-pendapat
tentang
Dan
sejumlah
karakteristik
personal,
intepersonal
dan
3.2 Saran
Prinsip-prinsip kepemimpinan yang telah disebutkan di atas
hendaknya di pahami oleh para pimpinan sebab itu merupakan
keharusan. Meskipun demikian hasil kepemimpinan seseorang tidaklah
semata-mata bergantung kepada kemahirannya menerapkan prinsipprinsip kepemimpinan saja tapi yang perlu dan penting diperhatikan
adalah penilaian keadaan yang tepat, sehingga bisa menentukan
tindakan kepemimpinan yang tepat dalam situasi dan kondisi yang tepat
juga.
DAFTAR PUSTAKA