Anda di halaman 1dari 27

TRAINING

KEPEMIMPINAN
TANTANGAN !

“BERKAMPANYE”
KEPEMIMPINAN
Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok
“Jika Anda mengenal musuh dan
mengenal diri Anda sendiri, Anda tidak
perlu takut akan hasil dari ratusan
pertempuran.“

“Kenali dirimu, kenali musuhmu.


Seribu pertempuran, seribu
kemenangan. "
TULISKAN !

10 KELEBIHAN
10 KEKURANGAN
TEORI
KEPEMIMPINAN

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Teor
i
Sifat
Teori ini tentang kepemimpinan yang berangkat dari
pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri.

Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang
beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan , bukannya diciptakan yang
kemudian teori ini dikenal dengan
“the greatman theory”
Teori
Perilaku

Teori ini memperlihatkan kecenderungan pemimpin yang


menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. 
Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela
bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
bekonsultasi dengan bawahan.
Teori
Kewibawaan

Memiliki berwibawa merupakan faktor penting dalam teori


kepemimpinan ini.
sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat
mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan
maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Teori
Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa


yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan
perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan
GAMES !

“BENTENG TAKESHI”
GAYA
KEPEMIMPINAN

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina
n
Supporti Delegati
Directing Coaching
ng ng

Directing adalah gaya Pemimpin tidak hanya Sebuah gaya dimana


yang tepat diterapkan memberikan detil pemimpin Sebuah gaya dimana
apabila staf belum proses dan aturan memfasiliasi dan seorang pemimpin
memiliki pengalaman/ kepada bawahan tapi
membantu upaya mendelegasikan
motivasi untuk juga menjelaskan
mengapa sebuah bawahannya dalam seluruh wewenang
mengerjakan tugas melakukan tugas. dan tanggung
keputusan itu diambil,
tersebut. Directing
mendukung proses Dalam hal ini, jawabnya kepada
akan sangat tepat
perkembangannya, dan pemimpin tidak bawahan. Gaya
dterapkan apabila juga menerima barbagai
berada di bawah memberikan arahan Delegating akan
masukan dari bawahan. secara detail, tetapi berjalan baik apabila
tekanan waktu Gaya yang tepat apabila
penyelesaian. tanggung jawab staf kita sepenuhnya
staf telah lebih
Pemimpin termotivasi dan dan proses telah paham dan
menjelaskan apa yang berpengalaman dalam pengambilan efisien dalam
perlu dan apa yang menghadapi suatu keputusan dibagi pekerjaan
harus dikerjakan tugas. bersama dengan
bawahan
Otokratis

(Otoriter)
Kepemimpinan seperti ini menggunakan Adolf Hitler
metode pendekatan kekuasaan yang
dominan dalam mencapai keputusan dan
Muammar Khaddafi
pengembangan strukturnya.
Kepemimpinan ini pada umumnya negatif,
yang berdasarkan atas ancaman dan
hukuman.
Meskipun demikian, ada juga beberapa
manfaatnya antara lain memungkinkan
pengambilan keputusan dengan cepat serta
memungkinkan untuk meningkatkan
produktivitas dari pegawai.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina
n
Partisipasif
(Demokratis)

Gaya kepemimpinan ini lebih banyak John F. Kennedy


mendesentrelisasikan wewenang yang
dimilikinya sehingga keputusan yang diambil
tidak bersifat sepihak. Dalam gaya
kepemimpinan ini pemimpin melibatkan para
bawahannya untuk memutuskan sesuatu
hal, akan tetapi keputusan final tetap berada
di tangan pemimpin.
Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan
ini cenderung dapat berkerjasama dengan
bawahannya dan komunikasi yang terjalin
dengan bawahannnya juga baik.
Susilo Bambang Y.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina
n
Kendali
Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh


terhadap bawahan, struktur organisasi
bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
Yaitu pemimpin menghindari kuasa dan
tanggung – jawab, kemudian
menggantungkannya kepada kelompok baik
dalam menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri.

Teddy Roosevelt
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina
n
KEPEMIMPINAN
yang EFEKTIF

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Seorang Pemimpin perlu memiliki tiga kemampuan khu
sus

Kemampuan analitis (analytical skills) yakni


kemampuan untuk menilai tingkat
pengalaman dan motivasi bawahan dalam
melaksanakan tugas.

Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau


adaptability skills) yaitu kemampuan untuk
menerapkan gaya kepemimpinan yang paling
tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.

Kemampuan berkomunikasi (communication


skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan &
berkomunikasi dengan bawahan.

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Seorang Pemimpin harus memenuhi ketiga peranann
ya
• Figurehead (sebagai simbol)
• Leader (berinteraksi, memotivasi dan mengembangkan pegawai)
• Liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan
Interpersonal organisasi)

• Monitior (memimpin rapat, mengawasi publikasi perusahaan, dll)


• Disseminator (menyampaikan informasi dan fakta kepada bawahan)
Information • Spokeman (sebagai juru bicara/ memberikan informasi kepada orang luar organisasi)
Processing

• Enterpreneur (pemimpin mendesain perubahan dan pengembangan organisasi)


• Disturbance Handler (pmengatasi masalah terutama billa organisasi dalam keadaan
menurun)
Decision • Resources Allocator (pengawasan alokasi SDM, materi, uang dan waktu dan
mengesahkan setiap keputusan.
Making • Negotiator (melakukan perundingan dan tawar – menawar)

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Tiga hal penting dalam metode kepemimpina
n

Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang


jelas

Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang


yang responsive

Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang


pelatih atau pendamping bagi orang yang
dipimpinnya (performance coach)

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Bisa dilihat bahwa kepemimpinan efektif merupakan bentukan dari
beberapa aspek yakni aspek situasional baik eksternal maupun
internal, karakterisik dan ciri pemimpin, karakteristik dari bawahan,
dan perilaku pemimpin sera gaya kepemimpinannya. Tanda panah
tersebut merupakan hubungan timbal balik diantara keempat
variable utama tersebut.

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Studi Kasus Kepemimpinan
Drs. Ramdan adalah seorang pensiunan TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang belum lama ini baru
saja mendapatkan sebuah pekerjaan baru sebagai kepala departemen produksi di sebuah
perusahaan tesktil. Ia sangat senang dengan pekerjaan barunya karena di masa tuanya ia masih
dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarganya. Berbekal kemapuan dan pengalaman
yang ia dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota TNI, Drs. Ramdan di awal kepemimpinannya
sebagai kepala departemen produksi tidak mendapat kesulitan yang berarti dalam menjalani
pekerjaan barunya.
Permasalahan mulai muncul ketika ia mengetahui bahwa para pegawainya mengalami penurunan
produktivitas kerja dan mulai banyak komentar yang beredar di kalangan pegawai bahwa ada rasa
tidak nyaman yang dirasakan oleh para pegawai di departemen produksi. Setelah mencari
informasi mengenai hal ini, akhirnya Drs. Ramdan mengetahui bahwa ada beberapa hal yang
mengakibatkan para pegawainya merasa kurang nyaman berada di bawah kepemimpinannya. Hal
yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah sikap Drs. Ramdan yang dinilai terlalu bersikap
otoriter dan cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan para pegawainya dalam
menyikapi sesuatu hal. Selain itu beberapa pegawai juga menilai Drs. Ramdan kurang
berkomunikasi dengan pegawainya sehingga ia tidak mengetahui kesulitan apa yang dihadapi oleh
para pegawainya.

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Pertanyaan

Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan Drs. Ramdan ?

Solusi atau tindakan apa yang harus diambil Drs. Ramdan


dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya ?

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Solusi dan Jawaban Atas Studi Kasus

• Gaya kepemimpinan yang diterapkan Drs. Ramdan adalah gaya


kepemimpinan otoriter atau otokratis. Hal ini mungkin cocok apabila diterapkan
di instansi atau lembaga militer, akan tetapi Drs. Ramdan harus mulai merubah
cara pandangnya bahwa menghadapi pegawai suatu perusahaan membutuhkan
pendekatan yang
berbeda dengan menghadapi para tentara.
• Solusi atas permasalahan Drs. Ramdan adalah dengan cara mengubah
gaya kepemimpinan otoriternya ke arah gaya kepemimpinan partisipasif
atau
demokrasi yang lebih memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk turut
serta dalam pemecahan masalah dan pengembilan keputusan terkait masalah
yang sedang dihadapi perusahaan. Dengan merubah gaya kepemimpinan
menjadi partisipasif atau demokrasi diharapkan kerjasama dan komunikasi
antara Drs. Ramdan dan para pegawainya menjadi lebih baik sehingga
produktivitas para pegawainya dapat kembali meningkat.

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n
Leadership is the art of getting someone else to do something you want
done because he wants to do it.
Dwight D. Eisenhower

Example is leadership.
Albert Schweitzer

Leadership is practiced not so much in words as in attitude and in actions.


Harold S. Geneen

The function of leadership is to produce more leaders, not more followers.


Ralph Nader

Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpina


n

Anda mungkin juga menyukai