BAB I
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 1
Lambang Organisasi Forkom LKN
23 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
Pasal 3
Hymne Organisasi
Hymne Forkom LKN sebagaimana terlampir, merupakan lagu yang diperdengarkan
pada setiap acara resmi organisasi.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Syarat Anggota
1. Syarat-syarat anggota:
a. Kerukunan atau Individu yang termasuk dalam ketentuan Pasal 6 Ayat (1)
dan (2) pada Anggaran Dasar (AD) Forkom LKN .
b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Setia dan taat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
d. Tunduk dan taat terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta segala keputusan yang diambil oleh organisasi.
e. Bersedia memberikan kontribusi dalam bentuk pikiran dan tenaga dalam
rangka pengembangan organisasi dengan dilandasi semangat
kesetiakawanan dan Gotong Royong.
2. Pengangkatan Anggota Biasa dilaksanakan sepanjang tahun melalui Rapat
Pleno Pengurus Forkom LKN.
3. Pengangkatan Anggota Kehormatan dilaksanakan dalam Mubes Provinsi
dan/atau Musda sesuai tingkatan keanggotaannya.
Pasal 5
Berakhirnya Keanggotaan
Keanggotaan Forkom LKN berakhir karena:
1. Mengundurkan diri secara resmi.
2. Melanggar AD/ART dan ketentuan yang berlaku dalam organisasi.
BAB III
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 6
Tugas dan Fungsi Perangkat Provinsi
1. Mubes Provinsi adalah forum kekuasaan tertinggi organisasi yang
diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 3 ( Tiga ) tahun, berfungsi untuk :
a. Menetapkan, mengesahkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
b. Menetapkan Sekretaris Jendral ( Sekjend ) Forkom LKN yang ditetapkan
secara bergiliran mewakili Pulau-pulau di Nusantara berdasarkan asaz
musyawarah mufakat.
c. Pulau-pulau Nusantara yang dimaksud pada huruf b tersebut adalah
-Pulau Sumatera ( Wilayah 1 )
-Pulau Jawa Madura ( Wilayah II )
-Pulau kalimantan dan Pulau sulawesi ( Wilayah III )
24 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
-Pulau Bali Nusatenggara ( IV )
-Pulau Maluku dan Pulau Maluku Utara ( Wilayah V )
-Pulau Papua. ( Wilayah VI )
d. Penetapan Sekjend secara bergilir diserahkan sepenuhnya pada otoritas dan
kewenangan wilayah Pulau masing-masing.
e. Memilih tim Formatur dari keterwakilan Pulau-Pulau tersebut yang tugas
utamanya membantu Sekretaris Jendral dalam menyusun Kepengurusan di
Dewan Pengurus Provinsi (DPP).
f. Mendengar laporan pertanggung jawaban Dewan Pengurus Provinsi (DPP).
g. Mengukuhkan anggota Kehormatan.
2. Mubes Luar Biasa Provinsi adalah forum kekuasaan tertinggi di luar Mubes
Provinsi yang diadakan untuk hal-hal yang mendesak, yang berfungsi untuk:
1. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Memberhentikan dan mengangkat Sekretaris Jendral dan Pengurus
Pengganti Dewan Pengurus Provinsi (DPP).
3. Meminta laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Provinsi (DPP).
4. Membubarkan organisasi Forkom LKN .
3. Rakerprov adalah forum penyusunan dan pengambilan keputusan program kerja
di tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh DPP sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu periode kepengurusan bertugas untuk ;
a. Penyusunan rencana program kerja, membahas hasil pelaksanaan program
kerja dan hal-hal lain yang dipandang perlu untuk melancarkan kegiatan
organisasi.
b. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Forkom LKN Provinsi.
3. Rapat Pengurus Pleno Provinsi :
Adalah pertemuan yang dihadiri oleh Pengurus DPP untuk perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program kerja guna membahas hal-hal yang dihadapi
dalam pelaksanaan program kerja atau aktivitas rutin organisasi, yang dapat
berbentuk pertemuan rutin secara periodik atau sesuai keperluan.
Pasal 7
Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
1. Musda adalah forum kekuasaan tertinggi organisasi ditingkat Daerah yang
diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 3 ( Tiga ) tahun, berfungsi untuk :
a. Memilih dan Menetapkan Koordinator Daerah yang ditetapkan secara
bergiliran mewakili Pulau-pulau di Nusantara berdasarkan asaz musyawarah
mufakat.
b. Pulau-pulau Nusantara yang dimaksud pada huruf a tersebut adalah
-Pulau Sumatera ( Wilayah 1 )
-Pulau Jawa Madura ( Wilayah II )
-Pulau kalimantan dan Pulau sulawesi ( Wilayah III )
-Pulau Bali Nusatenggara ( IV )
-Pulau Maluku dan Pulau Maluku Utara ( Wilayah V )
-Pulau Papua. ( Wilayah VI )
c. Penetapan Koordinator Daerah secara bergilir diserahkan sepenuhnya pada
otoritas dan kewenangan wilayah Pulau masing-masing.
25 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
d. Memilih tim Formatur dari keterwakilan Pulau-Pulau tersebut yang tugas
utamanya membantu Koordinator Daerah dalam menyusun Kepengurusan di
Dewan Pengurus Daerah (DPD).
e. Mendengar laporan pertanggung jawaban Dewan Pengurus Daerah (DPD).
f. Mengukuhkan anggota Kehormatan.
Pasal 8
Keabsahan Musyawarah dan/atau Rapat
1. Mubes Provinsi/Mubes Luar Biasa Provinsi dan/atau Rakerprov/Rakerda
dinyatakan sah jika dihadiri oleh 2/3 jumlah Peserta.
2. Jika quorum sebagaimana disebut ayat (1) tidak tercapai, maka musyawarah
dan/atau rapat ditunda selama ½ (setengah) jam dengan batas maksimal
penundaan 1 (satu) jam.
3. Jika dalam batas penundaan selama 1 (satu) jam terlampaui dan quorum tidak
tercapai, maka musyawarah dan/atau rapat dapat diselenggarakan dan segala
ketetapan yang diambil adalah sah.
4. Dalam setiap pengambilan keputusan sebisa mungkin menempuh musyawarah
mufakat dan menghindari Voting.
Pasal 9
Keputusan Organisasi
1. Pengambilan keputusan organisasi yang bersifat penting atau luar biasa dihadiri
minal 50 % keanggotaan Forkom LKN dan disetujui minimal 50 % dari anggota
yang hadir.
2. Jika ketentuan ayat 1 diatas tidak terpenuhi, maka keputusan rapat ditunda 1 jam
untuk diadakan koordinasi.
3. Apabila penundaan sebagamaian ayat 2 diatas telah dilakukan dan keputusan
belum menuhi kata mufakat maka keputusan diambil melalui Voting.
26 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
BAB IV
Struktur Forkom LKN Provinsi
1. Dewan Pelindung, merupakan pelindung terhadap keseluruhan tugas, fungsi
dan kegiatan yang dilaksanakan organisasi dalam hal ini Forkompinda Provinsi
Papua yang dipimpin oleh Gubernur Provinsi Papua.
2. Majelis Pertimbangan Pengurus, merupakan pembina, penasehat dan
penyantun dana organisasi yang bertugas melakukan pembinaan, pengawasan
dan supervisi terhadap kepengurusan organisasi, yang dalam hal ini Majelis
Pertimbangan Pengurus adalah ketua-ketua kerukunan/paguyuban yang
tergabung dalam anggota Forkom LKN sesuai tingkatannya.
3. Dewan Pengurus Provinsi (DPP), merupakan pimpinan organisasi yang
bertanggung jawab langsung atas penyelenggaraan tugas, fungsi dan kegiatan
organisasi Forkom LKN.
Pasal 10
Struktur Forkom LKN Daerah
27 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
c. Koordinator Wilayah III, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Koordinator III Wilayah Pulau kalimantan dan Pulau sulawesi dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris Jendral .
d. Koordinator Wilayah IV, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Pulau Bali dan Nusatenggara dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Jendral .
e. Koordinator Wilayah V, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Pulau Maluku dan maluku Utara dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Jendral .
f. Koordinator Wilayah VI, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Papua dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Jendral .
2. Bendahara Umum, merupakan unsur pimpinan yang bertanggung jawab dalam
dalam pengelolaan administrasi keuangan dan aset berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Jendral, dibantu oleh Wakil
Bendahara.
3. Organ kelengkapan struktur DPP meliputi Bidang-Bidang sebagai berikut :
-Bidang Politik, Hukum dan HAM
-Bidang Humas dan Media
-Bidang Sosial dan Kemanusian
4. DPP mewakili Forkom LKN di tingkat Provinsi, Regional maupun Nasional dalam
melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pemangku
kepentingan dalam rangka pengembangan organisasi.
5. DPP Forkom LKN dapat membentuk Badan Otonom seperti Pemuda Nusantara,
Wanita Nusantara, Pers Nusantara dan lain-lain sesuai dinamika dan kebutuhan.
Pasal 12
Dewan Pengurus Daerah
1. Dewan Pengurus Daerah (DPD) terdiri dari Koordinator Daerah dibantu
Koordinator Wilayah I, II, III,IV,V,VI dan Bendahara dibantu Wakil Bendahara
serta Koordinator-Koordinator Lapangan Seksi.
2. Koordinator Daerah, merupakan pimpinan organisasi yang bertanggung jawab
langsung atas penyelenggaraan tugas, fungsi dan kegiatan organisasi. dibantu
oleh:
a. Koordinator Wilayah I, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Pulau Sumatra dan bertanggungjawab kepada Koordinator Daerah .
b. Koordinator Wilayah II, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Pulau Jawa dan Madura dan bertanggungjawab kepada Koordinator
Daerah .
c. Koordinator Wilayah III, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Koordinator III Wilayah Pulau kalimantan dan Pulau sulawesi dan
bertanggungjawab kepada Koordinator Daerah .
d. Koordinator Wilayah IV, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Pulau Bali dan Nusatenggara dan bertanggungjawab kepad
Koordinator Daerah.
28 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
e. Koordinator Wilayah V, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Pulau Maluku dan maluku Utara dan bertanggungjawab kepada
Koordinator Daerah.
f. Koordinator Wilayah VI, bertugas mengkoordinir Kerukunan/Paguyuban di
wilayah Papua dan bertanggungjawab kepada Koordinator Daerah.
3. Bendahara Daerah, merupakan unsur pimpinan yang bertanggung jawab dalam
dalam pengelolaan administrasi keuangan dan aset berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Daerah, dibantu oleh Wakil
Bendahara.
4. Organ kelengkapan struktur DPD meliputi Bidang-Bidang sebagai berikut :
a. Bidang Politik, Hukum dan HAM
b. Bidang Humas dan Media
c. Bidang Sosial dan Kemanusian
5. DPD mewakili Forkom LKN di tingkat Kabupaten/Kota dalam melaksanakan
komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam
rangka pengembangan organisasi.
6. DPD Forkom LKN dapat membentuk Badan Otonom seperti Pemuda Nusantara,
Wanita Nusantara, Pers Nusantara dan lain-lain sesuai dinamika dan kebutuhan.
Pasal 13
BIDANG-BIDANG
1. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, DPP dan/atau DPD dibantu oleh
Bidang-Bidang yang merupakan bagian tak terpisahkan dari DPP dan/atau DPD,
terdiri atas:
a) Bidang Politik, Hukum dan HAM
b) Bidang Humas dan Media
c) Bidang Sosial dan Kemanusian
d) Bidang Seni dan Budaya
2. Dalam perkembangan dan dinamika organisasi DPP dan DPD dapat menambah
atau mengembangkan Bidang-Bidang sesuai kebutuhan Organisasi.
BAB V
PENETAPAN PENGURUS FORKOM LKN
Pasal 14
Panitia Musyawarah Besar ( Mubes )
1. Penetapan Pengurus Forkom LKN DPP dan atau DPD dilaksanakan oleh Panitia
Musyawarah Besar ( Mubes ) untuk Provinsi dan Musyawarah Daerah untuk
Daerah, yang diangkat dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Jendral DPP
dan/atau Koordinator Daerah DPD.
2. Panitia Mubes atau Musda, terdiri dari beberapa orang Wakil
Kerukunan/Paguyuban sesuai Wilayah Pulau-pulau yang jumlahnya gasal/ganjil,
setidaknya terdiri dari unsur Ketua, Sekretaris dan Anggota.
3. Panitia Mubes atau Musda bertugas membuat Tata Tertib dan melaksanakan
proses penetapan.
29 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
Pasal 15
Tata Cara Penetapan
1. Proses Penetapan Sekretaris Jendral bagi Pengurus DPP dan Koordinator
Daerah bagi Pengurus DPD dilaksanakan dengan mengedepankan musyawarah
dilandasi semangat kekeluargaan.
2. Penetapan Sekretaris Jendral DPP dan Koordinator Daerah DPD dilakukan
secara bergiliran sesuai rotasi urutan Wilayah Pulau-pulau Nusantara meliputi
Wilayah I,Wilayah II, Wilayah III, Wilayah IV, Wilayah V, Wilayah VI.
3. Pengajuan Sekretaris Jendral DPP dan Koordinator Daerah DPD yang
mendapatkan giliran memimpin diajukan oleh Masing-masing
kerukunan/paguyuban dalam Wilayah Pulau-Pulau Nusantara melalui
musyawarah internal dan bersifat independen.
4. Apabila penetapan Sekjend secara bergilir tidak bisa terlaksana karena faktor
kesiapan SDM atau dinamika sosial politik yang berkembang, maka dapat
dilakukan secara musyawarah mufakat.
5. Ketentuan lebih lanjut tentang syarat dan tata cara penetapan diatur dalam Tata
Tertib yang ditetapkan oleh Panitia Mubes dan Musda.
Pasal 16
Serah Terima Jabatan
Pengurus DPP dan/atau DPD
1. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak dilantiknya Pengurus
DPP dan/atau DPD baru, maka Pengurus DPP dan/atau DPD lama harus
melaksanakan serah terima jabatan.
2. Serah terima jabatan, termasuk di dalamnya pemindahan tanggung jawab yang
jelas menyangkut:
a. Keuangan Organisasi
b. Aset Organisasi
c. Program Kerja yang sedang berjalan.
d. Dokumen Organisasi
BAB VI
PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 18
Pengesahan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Rumah Tangga (ART) Forkom LKN disahkan untuk pertama kalinya
dalam MUBES I FORKOM LKN Provinsi Papua yang diselenggarakan di Jayapura
tanggal 20 November 2021.
Pasal 18
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
1. Anggaran Rumah Tangga (ART) Forkom LKN ini dapat dirubah dalam rangka
penyempurnaan pelaksanaan Anggaran Dasar (AD).
2. Perubahan Rumah Tangga (ART) ini hanya dilakukan melalui Mubes Provinsi
dan/atau Mubes Luar Biasa Provinsi.
30 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1
BAB VII
PENUTUP
Pasal 19
Aturan Peralihan
1. Pemberlakuan sebagai akibat ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga (ART)
harus dilaksanakan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender
setelah tanggal ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga (ART) ini.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) ini akan diatur
lebih lanjut dengan ketetapan Raker Provinsi atau ketetapan organisasi yang
sah.
Ditetapkan di : Jayapura
Pada tanggal : 20 Nov 2021
KETUA RANGKAP
ANGGOTA
SEKRETARIS RANGKAP
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
31 | M e t e r i M U B E S I F O R K O M L K N P a p u a - 2 0 2 1