Anda di halaman 1dari 18

PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI SERTA MANAJEMENNYA

Pertemuan 7

Hari, tanggal : Senin, 19 Oktober 2015

Pengelolaan manajemen usaha dibutuhkan dalam konteks internal


perusahaan, agar perusahaan benar-benar memiliki arah dalam menjalankan usaha,
terukur, dan terencana dengan baik. Perencanaan usaha juga akan menjadi
“controlling tools”, apakah dalam perjalanannya nanti, bisnis yang dijalankan
berada dalam line yang benar atau tidak. Terutama dalam bisnis yang relatif baru,
penuh dengan kreatifitas, perencanaan usaha juga semakin dibutuhkan.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari pengelolaan usaha adalah:

1. Memilih bisnis yang feasible untuk dijalankan berdasarkan studi


kelayakan yang dilakukan

2. Memiliki usaha yang berbadan hukum jelas

3. Memiliki laporan keuangan (bermanfaat untuk kelangsungan usaha,


keuntungan optimal, pengajuan kredit)

4. Memiliki perencanaan pengembangan dan operasional usaha yang jelas

Beberapa Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengelola usaha, adalah
beberapa hal berikut ini.

1. Struktur Organisasi dan Sumber daya manusia


Kebutuhan akan struktur organisasi tidak memandang apakah usaha
kita besar atau kecil, apakah karyawan kita banyak atau sedikit, apakah
omset kita banyak atau sedikit, dan seterusnya. Kebutuhan akan struktur
organisasi mutlak bagi setiap usaha, meskipun dengan intensitas dan
kompleksitas yang berbeda.

2. Pengendalian Fungsi Produksi


Fungsi produksi sangat penting dalam pengelolaan usaha,
diantaranya:
1. Banyak nilai kekayaan perusahaan akan tertanan dalam aktivitas produksi
2. Sebagian besar sumber daya manusia akan beraktivitas di bagian produksi
ini
3. Karena fungsi produksi adalah 'jantung'nya usaha kita

Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya mengawali dan terjadi dalam aktivitas


produksi adalah :

 Apa yang akan diproduksi ?


 Berapa jumlah yang akan diproduksi ?
 Bagaimana memproduksinya ?
 Dimana produksi akan dilakukan ?
 Kapan produksi akan dimulai dan kapan harus selesai ?
 Siapa yang akan melaksanakan produksinya ?

Pertanyaan-pertanyaan lain yang selanjutnya mucul adalah :

 Bagaimana cara menghitung jumlah produksi yang optimal ?


 Darimana dan bagaimamana bahan baku dapat diperoleh ?
 Berapa biaya produksi yang akan terjadi ?
 Perlukan menggunakan kemajuan teknologi untuk menunjang proses
produksi ?
 Apa yang harus dilakukan agar fungsi-fungsi lain dalam perusahaan dapat
mendukung ?
 Dan seterusnya.......
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan fungsi produksi ini
adalah :

1. Pentingnya informasi pasar


2. Pengendalian persediaan
3. Penendalian Proses Produksi
4. Pemeliharaan peralatan dan mesin
5. Pengendalian mutu
6. Penelitian dan pengembangan produk
3. Pengendalian Fungsi Pemasaran
Kegiatan pemasaran tidak kalah pentingnya dengan kegiatan lainnya
dalam organisasi. Dengan serangkaian kegiatan pemasaran-lah produk akan
sampai ke tangan konsumen, yang pada akhirnya akan dapat memberikan
keuntungan dan kelangsungan usaha. Banyak usaha yang mampu
memproduksi barang atau jasa dengan jumlah dan kualitas yang baik, namun
gagal memasarkannya, dan bila ini terjadi tidak ada gunanya sebuah usaha
berdiri.

Aktivitas penmasaran pokok yang sebaiknya diperhatikan adalah :

 Memahami kebutuhan pasar  Riset pasar


 Memahami kemampuan dalam memenuhi pasar
 Strategi Merk dan Kemasan
 Strategi pemasaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya promosi
dan penetapan harga
 Distribusi pemasaran yang dipilih, termasuk di dalamnya cara pembayaran
dan pengiriman barang
 Pelayaman Purna jual
4. Pengendalian Fungsi Keuangan
Pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, mengingat
kelanjaran dan keberlangsungan usaha, sangat tergantung dari lancar
tidaknya kewajiban dan hak keuangan di perusahaan kita. Namun
demikian, saat ini masih banyak pengusaha pemula kurang memperhatikan
pencatatan dan pengelolaan keuangan secara tertib dan benar. Bisanya
yang terjadi adalah bahwa transaksi keuangan, baik itu akibat dari
terjadinya transaksi pembelian bahan baku, biaya transportasi, biaya
operasional lainnya, hasil penjualan; hanya ditangani berdasarkan catatan
sederhana yang tidak teratur pengelolaannya, misalkan saya dalam sobek
kertas, buku kecil yang tidak memiliki format standar, atau bahkan ada
yang masih berdasarkan ingatan. Akibatnya adalah :

 Tidak semua transaksi keuangan terdeteksi, tercatat, dan terhitung dengan


benar, sehingga pada gilirannya perusahaan tidak tahu dengan tepat, berapa
sesungguhnya biaya (uang keluar) yang terjadi dan berapa sesungguhnya
pendapatan (uang masuk) yang terjadi apakah kita rugi, impas, atau untung.
Begitu pula dengan sumber dari biaya dan pendatan tersebut. Kesulitan ini
akan semakin menjadi-jadi apabila semakin hari, transaksi yang terjadi
semakin banyak dan besar.
 Pada saat kita bermaksud mengajukan kredit ke Bank atau investor
misalnya, kita tidak dapat atau akan kesulitan dalam menunjukkan kinerja
keuangan usaha kita selama ini
 Kita tidak dapat mendeteksi kemungkinan-kemungkinan terjadinya
kekeliruan atau kecurangan yang mungkin terjadi, berkaitan dengan
masalah keuangan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan antara lain
adalah :

a. Membiasakan membuat catatan yang jelas dan teratur tentang arus keluar
masuk uang, kapan terjadinya, berapa nilainya, dari mana dan untuk apa,
siapa yang menyerahkan dan menerimanya
b. Membiasakan memeriksa ulang dan silang secara rutin maupun periodik,
terhadap bukti-bukti transaksi dan hasil pencatatannya
c. Biasankan memisahkan antara transaksi dan harta pribadi dan perusahaan
d. Biasanya membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan
e. Biasakan menggunakan jasa perbankan untuk memudahkan pengelolaan
keuangan, khususnya untuk keperluan pembayaran dan penerimaan

Beberapa ’catatan’ keuangan utama yang harus dilakukan secara benar, tertib, dan
terus menerus antara lain adalah :
a. Catatan arus kas, yang menggambarka keluar masuknya uang selama
periode tertentu, bisa harian, mingguan atau bulanan
b. Laporan Laba Rugi, yang menggambarkan kondisi perusahaan dalam suatu
periode tertentu, apakah selama periode tersebut menderita rugi atau
mendapatkan keuntungan
c. Laporan Neraca, yang mengambarkan nilai kekayaan perusahaan dalam
periode tertentu, dan dari mana kekayaan tersebut berasal.
d. Laporan tentang kesehatan dan kondisi keuangan perusahaan dalam
periode tertentu. Biasanya laporan ini berisiti tentang :
 kondisi likuiditas, yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi
 kondisi solvabilitas, yang menggambarkan kemapuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka panjang
 kondisi rentabilitas, yang menggambarkan kemapuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan
 kondisi ROI (return on investment), yang menggambarkan seberapa
besar tingkat pengembalian dari investasi yang telah ditanamkan

5. Pengendalian Fungsi Aministrasi dan Pembukuan


Adminitrasi dan pembukuan yang baik akan membantu perusahaan dalam
hal :

a. Menginventarisir berbgai hal tentang perusahaan, seperti kekayaan, jumlah


karyawan, macam produk, pemasok, pelanggan, dll.
b. Mengevaluasi kinerja perusahaan
c. Pemberian reward bagi yang prestasi dan hukuman bagi melakukan
kesalahan
d. Pelaporan kepada pihak-pihak luar dan yang berkepentingan
e. Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki
Beberapa catatan administrasi yang perlu diperhatikan antara lain
adalah :
Tabel 1
Ringkasan Jenis Catatan Pada Setiap Fungsi Manajemen dalam Usaha
Kecil dan Menengah

Fungsi Jenis Catatan Materi Yang Dicatat


Produksi Catatan Pemasok Daftra pemasok, Profil setiap pemasok, produk
dan harga yang ditawarkan pemasuk,
kemampuan suplay pemasok, dan sejenisnya
Catatan Persediaan Macam Item persediaan, jumlah dan nilai
awal dan persediaan persediaan, Lokasi setiap item persediaan dan
akhir kondisinya
Catatan Fasilitas Jumlah bangunan dan mesin beserta kondisinya,
Produksi Status masing-masing, kapasitas produksi
Jadwal produksi Daftar pesanan, Kapan setiap kegiatan produksi
akan dimulai dan selesai, Lokasi produksi,
Pelaksana produksi, jumlah produksi, jadwal
pengiriman
Pemasaran Catatan Pelanggan Segmen pelanggan, profil pelanggan
Catatan Strategi Jenis promosi, Jadwal promosi, biaya promosi,
daftar rumah produksi iklan
Pemasaran
Daftar pesaing dan profilnya
Daftar pasar tujuan dan omset masing-masing
Daftar ditributor perusahaan dan profilnya
Kinerja penjualan umum dan per produk, per
daerah
Daftar macam dan nilai potongan
Keuangan Catatan Keuangan Arus kas
Pokok
Neraca
Laporan Laba rugi
Laporan perubahan modal
Laporan Keuangan Catatan kas kecil
pendukung
Catatan kas harian
Daftar gaji
Daftar biaya
Catatan hutang dan piutang
Laporan bank
Administasi Laporan Administasi Daftar inventaris perusahaan lengkap
dan utama
Personalia Daftar pegawai lengkap
Arsip pelamar
Surat masuk
Surat keluar
Laporan kinerja periodik (mingguan, bulanan,
tahunan)
Mengingat banyaknya catatan administasi yang perlu diperhatikan, sebuah
perusahaan pemula dapat memulainya dengan catatan yang paling penting (skala
prioritas), kemudian bertahap ke catatan-catatan pendukung lainnya, sehingga
pada akhirnya tidak ada satupun aktivitas dan kekayaan perusahaan yang
terlewatkan

Untuk menjalankan manajemen usaha diperlukan beberapa tahapan, yaitu:

1. Identifikasi Peluang Bisnis

Identifikasi peluang bisnis dimulai dari mencari gagasan produk


atau jasa usaha baru. Gagasan tersebut bisa berasal dari kebutuhan, hobi/
kesenangan, mengamati kecenderungan atau trend, mengamati kekurangan
produk atau jasa yang telah ada, serta mengamati lingkungan sekitar
Setelah mengidentifikasi peluang bisnis dan mendapatkan
ide/gagasan produk/jasa baru yang akan dilaksanakan, langkah selanjutnya
adalah membuat perencanaan usaha (business plan). Dinyatakan oleh
David H. Bangs Jr bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Suatu rencana kerja
yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business
plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan
menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Dengan adanya Identifikasi peluang bisnis akan memudahkan
untuk mencari ide kreatif di sesuaikan dengan kebutuhan konsumen di
lapangan, sehingga kita bias mengetahui produk apa yang cocok untuk di
pasarkan di masyarakat saat ini dan produk apa yang tidak cocok.

Berikut ini merupakan bentuk formal dari business plan:


1. Halaman Depan
Dalam halaman depan perlu dicantumkan nama dan alamat
perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab serta alamat
yang bisa dihubungi sewaktu-waktu. Hal ini sangat penting
karena menunjukkan bahwa bisnis atau perusahaan yang
dijalankan tidak fiktif dan dapat ditunjukkan
pertanggungjawabannya.
2. Daftar Isi
Membuat daftar isi business plan secara rinci dengan
disertai nomor halaman.
3. Rangkuman eksekutif
Rangkuman eksekutif ini sangat penting karena pembaca
ingin melihat secara cepat mengenai isi keseluruhan dari
business plan yang telah dibuat. Rangkuman ini merupakan inti
dari semua perencanaan, diantaranya :
• Tidak lebih dari 2 halaman
• Nama, alamat, tlp prsh
• Orang penting prsh
• Lap singkat perushaan
• Gambaran produk untuk pasar
• Strategi yg dijalankan untuk pasar saat ini
• Lap manajerial & pengalaman teknis manajemen
• Lap keperluan dana
• Lap keuangan umum
4. Penjelasan tentang Perusahaan
Penjelasan ini berisi strategi perusahaan serta tim
manajemen yang mengelola perusahaan. Deskriptif dan punya
target periode pencapaian dalam ukuran jangka panjang.
Mewakili tujuan dari pemilik, manajemen dan karyawan
perusahaan.
5. Analisa Pasar
Analisa ini mengenai gambaran dari keadaan pasar yang ada
mulai dari potensi pembeli, motivasi pembeli, ukuran pasar,
pembelanjaan total tahunan, sifat pembelian, target pasar
spesifik, dan faktor social.
6. Pemasaran
Dalam rencana pemasaran dijelaskan pasar mana yang
dituju, seberapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta
ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang
7. Barang dan jasa yang dihasilkan
Dijelaskan mengenai kualitas, kuantitas dan kegunaan dan
keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan
8. Usaha meningkatkan penjualan
Berisi penjelasan tentang berbagai teknik promosi yang
akan digunakan, tenaga penjualan, perwakilan-perwakilan
penjualan, dsb
9. Permodalan
Dalam rencana permodalan akan dijelaskan gambaran
menegenai proyek permodalan neraca, aliran kas, dan proyeksi
pendapatan
10. Appendix
Dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk
melengkapi business plan. Misalnya akte pendirian perusahaan,
SIUPP, sertifikat, dsb
Setelah perencanaan usaha selesai dibuat, calon pengusaha harus
melakukan studi kelayakan bisnis untuk menilai apakah bisnis tersebut
layak dilaksanakan dilihat dari beberapa perspektif. Studi kelayakan usaha
terdiri dari:
• Studi Teknis
Studi teknis meliputi persoalan tempat usaha (apakah sewa, atau
milik sendiri), peralatan yang digunakan (apakah leasing, atau beli, atau
sewa)
• Studi Manajemen
Studi manajemen menyangkut sumberdaya manusia yang terlibat
dalam bisnis/usaha yang dijalankan. Bagaimana dengan karyawan, siapa
yang mengelola usaha tersebut, serta bagaimana kemampuan masing-
masing SDM dalam mengelola unit usaha yang dijalankan. Dalam
pemeilihan SDM juga perlu pertimbangan, apakah masing-masing jenis
pekerjaan disesuaikan dengan kompetensi ilmu setiap karyawan atau
semua bidang ilmu dapat melaksanakan jenis pekerjaan yang dibebankan.
Tentu saja semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan juga mensyaratkan
gaji/upah yang tinggi pula.
• Studi Pasar
Studi pasar meliputi studi mengenai konsumen. Apakah konsumen
yang menjadi pasar sasaran produk/jasa yang akan dijalankan masih
terbuka luas dan cukup banyak, apakah pasar sasaran produk/jasa yang
akan dijalankan hanya melayani segmen tertentu saja, atau bahkan
melayani semua segmen.
• Studi Modal
Studi mengenai modal meliputi dari mana sumberdana usaha
berasal. Apakah 100% modal pemilik, apakah hutang (bank, pihak lain),
ataukah kerjasama dengan pihak lain. Demikian pula dengan besarnya
modal yang digunakan untuk membuka usaha, apakah diperlukan modal
yang sangat besar, sedang, ataukah cukup dengan modal kecil. Setelah
mengatahui seberapa besar modal yang diperlukan, baru ditentukan apakah
modal tersebut cukup didanai dari modal pemilik saja ataukah perlu
meminjam dari pihak lain.
• Studi Persaingan
Studi mengenai persaingan meliputi analisis competitor yang juga
bermain di lahan yang sama. Apabila diibaratkan dalam sebuah kue (pasar
dan konsumen/pembeli) banyak orang (penjual) yang menginginkan kue
tersebut (bermain dipasar tersebut) maka, setiap orang (penjual) hanya
akan mendapatkan potongan kue (pasar dan konsumen/pembeli) yang
kecil. Namun jika hanya sedikit orang (penjual) yang menginginkan kue
(pasar dan konsumen/pembeli) tersebut, maka masing-masing orang
(penjual) akan mendapatkan potongan kue (pasar dan konsumen/pembeli)
yang cukup besar.
2. Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis yang baik, merupakan perencanaan secara
komprehensif. Baik perencanaan yang bersifat non-keuangan, maupun
perencanaan keuangan. Rencana non-keuangan meliputi: akta pendirian,
bentuk bahan usaha, ijin usaha, SDM, supplier, strategi pasar, maupun
rencana pengembangan produk/jasa. Sedangkan rencana keuangan meliputi
penyusunan neraca, dan laporan rugi/laba dan laporan arus kas.
Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan
(pihak intern dan pihak ekstern). Tujuan laporan keuangan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 1999 : 3). Beberapa jenis laporan
keuangan yang sering digunakan:
1. Neraca.
Neraca merupakan laporan yang menyajikan gambaran sumber-
sumber perusahaan (aktiva) dan kewajiban-kewajiban serta modal
perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Bagian aktiva dalam neraca
melaporkan pengaruh keputusan investasi di masa yang akan datang.
Kewajiban dan modal pemilik pada neraca melaporkan pengaruh
keputusan pendanaan di masa yang akan datang. Lapora neraca ini
sering disebut sebagai Balance Sheet.
2. Laporan rugi laba.
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang menunjukkan
pendapatan dan biaya dari suatu unit usaha untuk periode tertentu.
Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh
atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan rugi laba meringkas
hasil kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan
ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting
dalam laporan tahunan. Dan diharapkan laporan rugi laba ini
memberikan informasi yang berkaitan
dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan dan
kemampuan organisasi operasional perusahaan.
3. Laporan arus kas.
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar
yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini
menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan kas dan operasi, mempertahankan dan
memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya,
dan membayar dividen.
3. Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran merupakan proses untuk memilih dan
menganalisis target pasar, mengembangkan dan memelihara bauran
pemasaran untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler
(2004), proses pemasaran terdiri dari empat langkah, yaitu:
a) Menganalisis peluang yang ada di pasar
b) Mengembangkan strategi pemasaran berorientasi pasar
c) Merencanakan program pemasaran terpadu menggunakan bauran
pemasaran
d) Mengorganisasikan, mengimplementasikan dan mengawasi proses
pemasaran
Proses pemasaran yang sukses tidak terlepas dari adanya tahap-tahap
sebagai berikut:
a) Segmentasi pasar, yaitu proses memilah pasar yang heterogen
menjadi kelompok/ segmen yang homogen yaitu memiliki
karakteristik dan kebutuhan produk yang sama. Sebuah segmen
pasar terdiri dari konsumen yang memberikan reaksi sama terhadap
seperangkat usaha pemasaran.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pemasar, maka segmentasi
dapat dilakukan atas variabel berikut:
 Variabel geografis, membagi pasar atas dasar tempat atau
wilayah tertentu
 Variabel demografis, membagi pasar ke dalam beberapa
kelompok berdasarkan karakteristik seperti usia, pendidikan,
jenis kelamin, penghasilan.
 Variabel psikografis, membagi pasar ke dalam beberapa
kelompok berdasarkan gaya hidup dan kepribadian
konsumen.
b) Targeting, yaitu memilih satu/ lebih kelompok/ segmen pasar
yang ada. Penetapan pasar sasaran yang dipilih dilakukan
berdasarkan evaluasi terhadap daya tarik masing-masing segmen.
c) Pemosisian: menempatkan/ memposisikan citra produk dalam
benak konsumen dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuannya
agar suatu produk memiliki tempat yang jelas, terbedakan dan
didambakan dalam benak konsumen sasaran.
Guna mendukung proses pengambilan keputusan pemasaran
yang tepat maka pada umumnya pemasar akan menggunakan riset
pemasaran, yang didefinisikan sebagai
studi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen dan cara
terbaik untuk dapat memenuhinya. Proses riset pasar meliputi tahap
berikut:
1. Mempelajari situasi pasar
2.Memilih metode riset (observasi, survei, focus group, eksperimen)
3. Mengumpulkan data (primer/ sekunder)
4. Menganalisis data
5. Menyusun laporan
Perencanaan pemasaran memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Analisa situasi (S.W.O.T)
S : Strengh/ Kekuatan
W : Weakness/ Kelemahan
O : Opportunity/ Peluang
T : Threat/ Ancaman
Pebisnis harus menganalisa keadaan intern dan ekstern
perusahaannya. Keadaan intern meliputi gambaran terakhir serta
analisis jumlah yang diperoleh. Melakukan analisa sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Keadaan ekstern yang perlu diperhatikan adalah keadaan
makro yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan. Analisis
makro ini meliputi keadaan politik, ekonomi,sosial, budaya.
Analisis intern dan ekstern tersebut dilengkapi lagi dengan analisis
S.W.O.T
2. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives)
Tujuan pemasaran perusahaan beraneka ragam sesuai
dengan kepentingan perusahaan masing–masing. Sebagai contoh
dapat dikemukakan tujuan pemasaran, mempertahankan posisi
perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguasaan
market.
3. Strategi Inti (Core Strategy)
Merupakan alternatif strategi yang terpilih dalam decision
making. Untuk menghasilkan strategi inti ini dibutuhkan pemikiran
mendalam didukung oleh data dan fakta sehingga dapat dirumuskan
secara tajam
4. Jadwal Pelaksanaan (Action Plan)
Action plan lebih banyak, sebab disini dielaborasi lebih
rinci. Jika strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa
pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan,
mutu,kemasan, dsb
POAC diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia guna
mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen untuk
organisasi manajerial. Terdapat beberapa konsep proses manajemen, misalnya saja
PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Namun,
konsep POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai untuk
setiap tingkat manajemen.
1. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk
mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama
manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di
dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa
yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap
pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting
karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain.
Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di
dalam kepegawaian organisasi. . Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan antara lain :
• Menetapkan pasar sasaran
• Merumuskan strategi untuk mencapai pasar sasaran tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
• Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
pasar sasaran
2. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik
setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang
berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap
aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan
siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke
departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk
memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas
kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang
diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing. .
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian antara lain :
• Mengalokasikan sumber daya / sarana, merumuskan dan menetapkan tugas,
dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
• Adanya struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tanggungjawab, sehingga setiap pekerja akan bergerak dan bertindak
sesuai dengan job description dan kewenangannya dan memiliki tanggung
jawab dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
• Kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja,
hal ini sangatlah penting agar dapat menyegarkan dan menambah wawasan
pekerja.
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
atau dengan kata lain strategi yang telah ditetapkan harus dilaksanakan oleh
pekerja yang dinilai mampu dan layak dan memiliki pengetahuan yang cukup
di bidangnya.

3. Actuating
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai
dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda
dari planning dan organizing.
Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi.
Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang
tidak pernah menjadi kenyataan. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi antara lain :
• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan.
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan dan
menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
4. Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini
membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika
terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan,
manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya
meningkatkan periklanan untuk meningkatkan penjualan.
Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu
direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan,
maka seorang manajer akan kembali pada proses planning. Di mana ia akan
merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian antara lain :
• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan. Hal ini harus secara rutin dilakukan
supaya terlihat pada point mana target yang telah tercapai dan target yang belum
tercapai sehingga dapat diambil langkah penyelesaian.
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan. Langkah ini harus selalu dilakukan agar setiap kesalahan yang ada
dapat segera diperbaiki.
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.

Sumber
https://kefvinmustikalukmanarief.files.wordpress.com/2012/06/pengelolaan-usaha-
dan-strategi-kewirausahaanx.pptx
titi_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26632/Kewirausahaan+Pengelolaan+
usaha+%26+strateginya.doc
Hidayati, Lina Nur. 2015. Manajemen Usaha. Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/lina-nur-hidayati-se-
mm/ppmmanajemen-usaha.pdf manajemen usaha pdf

Anda mungkin juga menyukai