BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang kemudian disingkat dengan
HIMAGARA FISIP UNILA.
Pasal 2
HIMAGARA FISIP UNILA dibentuk di Bandar Lampung pada tanggal 1 Oktober 2000.
Pasal 3
HIMAGARA FISIP UNILA berkedudukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
BAB II
ASAS, SIFAT TUJUAN, DAN KEGIATAN
Pasal 4
HIMAGARA berasaskan Pancasila.
Pasal 5
HIMAGARA adalah organisasi yang menjadi wadah aspirasi dan aktualisasi Mahasiswa
Ilmu Administrasi Negara FISIP Unila yang bersifat non-struktural dan tidak bernaung
dibawah organisasi kemasyarakatan, sosial, dan politik tertentu.
Pasal 6
Tujuan HIMAGARA:
1. Membentuk insan akademis yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Membentuk insan akademis yang berintelektual, kritis, dan analitis sesuai dengan
Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Menciptakan kehidupan kampus sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4. Mewujudkan kerjasama antar civitas akademika berdasarkan semangat
kekeluargaan dan kebersamaan.
Pasal 7
Kegiatan yang dilakukan HIMAGARA adalah :
1. Mengembangan potensi kreatif anggota yang sesuai dengan fungsi dan tujuan
HIMAGARA.
2. Berperan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, kepemudaan, dan
kemasyarakatan.
3. Berperan aktif dalam pengembangan jurusan.
BAB III
STATUS, FUNGSI, DAN TUGAS POKOK
Pasal 8
Status HIMAGARA adalah Lembaga Kemahasiswaan di tingkat Jurusan dan merupakan
kelengkapan non-struktural pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung.
Pasal 9
Fungsi HIMAGARA adalah:
1. Fungsi Ilmiah
Sebagai media bagi mahasiswa Ilmu Administrasi Negara dalam mengkaji dan
mengembangkan keilmuannya.
2. Fungsi Aspirasi
Sebagai saluran untuk menyampaikan ide, gagasan, dan tuntutan yang berkaitan
dengan masalah akademik dan organisasi.
3. Fungsi Pengembangan SDM
Sebagai sarana pengembangan potensi jati diri mahasiswa melalui kegiatan
pelatihan keterampilan organisasi, manajemen, dan kepemimpinan.
Pasal 10
HIMAGARA mempunyai tugas pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
BAB IV
KEANGGOTAAN KEPENGURUSAN, WEWENANG, DAN MASA BAKTI
Pasal 11
Keanggotaan HIMAGARA terdiri atas seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif
dalam kegiatan akademik di tingkat jurusan Ilmu Administrasi Negara.
Pasal 12
Pengurus HIMAGARA terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum,
dan Bidang-bidang yang dibutuhkan.
1. Ketua Umum HIMAGARA dipilih melalui mekanisme pemilihan yang
disepakati oleh MUBES dan bertanggung jawab pada MUBES.
2. Pengurus selain Ketua Umum, dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Umum yang
terpilih.
3. Kepengurusan HIMAGARA diketahui oleh Pimpinan Fakultas dan bertanggung
jawab kepada mahasiswa Ilmu Administrasi Negara melalui MUBES.
4. Pengurus yang dipilih oleh Ketua Umum bertanggung jawab kepada Ketua
Umum.
Pasal 13
Kekuasaan tinggi HIMAGARA berada pada Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa
Ilmu Administrasi Negara.
Pasal 14
Masa bakti kepengurusan HIMAGARA adalah satu tahun sejak terpilihnya Ketua
Umum dan Ketua Umum dapat dipilih kembali maksimal dua kali.
BAB V
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 15
Lambang Organisasi adalah lambang HIMAGARA yang ditetapkan oleh MUBES.
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 16
1. Pembiayaan untuk keperluan dan kegiatan HIMAGARA bersumber dari
anggaran Perguruan Tinggi (Universitas Lampung) dan dana swadaya, serta
usaha lain seizin Pimpinan Fakultas dan bersifat tidak mengikat.
2. Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam Laporan Pertanggungjawaban pada Musyawah
Besar.
BAB VII
PERUBAHAN PETUNJUK PELAKSANAAN
Pasal 17
Perubahan Anggaran Dasar (AD) hanya dapat dilaksanakan setidak-tidaknya setelah dua
periode kepengurusan di dalam Musyawah Besar atau dalam keadaan tertentu atas usul
sedikitnya + 1 dari seluruh mahasiswa Ilmu Administrasi Negara yang hadir dalam
MUBES.
BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan selanjutnya
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) HIMAGARA.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
HIMPUNAN MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI HIMAGARA
Pasal 1
Struktur organisasi HIMAGARA terdiri atas :
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Ketua Bidang, Sekretaris Bidang, dan Divisi- divisi beserta anggotanya
BAB II
FORMASI DAN PERANAN KEPENGURUSAN HIMAGARA
Pasal 2
1. Ketua Umum
Penanggung jawab dan koordinator umum dalam HIMAGARA.
2. Sekretaris Umum
a. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan fungsinya.
b. Mengkoordinasi Sekretaris Bidang-bidang.
c. Mewakili kegiatan atau hal lain bila Ketua Umum berhalangan.
3. Bendahara Umum
Penanggung jawab dan koordinator kegiatan dibidang keuangan.
4. Ketua-ketua Bidang
Penanggung jawab dan koordinator dalam Bidang yang dipimpinnya.
5. Sekretaris Bidang
a. Membantu Ketua Bidang dalam menjalankan tugasnya.
b. Sebagai Wakil Ketua Bidang jika berhalangan.
6. Divisi- divisi melaksanakan kerja bidang- bidang yang telah ditentukan dengan
spesialisasinya.
BAB III
HAK DAN WEWENANG KETUA UMUM
Pasal 3
a. Mengeluarkan pernyataan yang mengatasnamakan Mahasiswa Ilmu Administrasi
Negara FISIP Unila untuk kepentingan HIMAGARA.
b. Membuat SK sebagai acuan pelaksanaan AD dan ART
c. Melantik pengurus yang dipilihnya.
d. Hal- hal mengenai komposisi kepengurusan dan penentuan nama- nama bidang
serta divisi- divisi, resuffle kepengurusan merupakan hak prerogatif Ketua
Umum.
BAB IV
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 4
1. Pengurus adalah Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Ketua-
ketua Bidang, Sekretaris Bidang, dan Divisi- divisi beserta anggotanya.
2. Pengurus HIMAGARA selain Ketua Umum, dipilih dan dilantik oleh Ketua
Umum yang terpilih.
Pasal 5
1. Hak keanggotaan dan kepengurusan HIMAGARA:
Setiap anggota HIMAGARA mempunyai hak suara, hak bicara, hak memilih dan
hak dipilih untuk duduk dalam kepengurusan.
2. Kewajiban keanggotaan dan kepengurusan:
a. Setiap anggota dan pengurus HIMAGARA berkewajiban menjaga nama
baik organisasi, melaksanakan, menaati AD dan ART HIMAGARA dan
ketentuan lain yang berlaku.
b. Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan HIMAGARA FISIP Unila.
Pasal 6
Pengurus HIMAGARA dapat kehilangan kepengurusannya jika:
1. Tidak terdaftar sebagai mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP Unila.
2. Cuti akademik atau sedang menjalani skorsing.
3. Meninggal dunia
4. Mengundurkan diri dari kepengurusan dengan alasan yang tepat dan memberikan
rekomendasi selama masa jabatannya.
5. Terkena reshuffle.
Pasal 7
1. Ketua Umum, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum tidak dapat merangkap
jabatan sebagai presidium pada lembaga kemahasiswaan ekstern dan intern lain
di Unila.
2. Anggota pengurus HIMAGARA lain (selain Ketua Umum, Sekretaris Umum dan
Bendahara Umum) dapat merangkap jabatan pada lembaga lain di Unila.
BAB IV
LAMBANG HIMAGARA
Pasal 8
S IP U N IL A
FI
Lambang HIMAGARA terdiri dari unsur segilima, matahari, roda pedati, jari-jari roda
pedati, ukiran pada roda pedati, pusat roda, tulisan FISIP UNILA dan Himpunan
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara dengan keterangan:
1. Segilima melambangkan falsafah negara RI yaitu Pancasila.
2. Matahari melambangkan cahaya ilmu pengetahuan.
3. Roda pedati melambangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus
akan berjalan seiring peradaban manusia.
4. Jari-jari roda pedati yang berjumlah sembilan melambangkan bulan pembentukan
Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP Unila.
5. Pusat roda pedati sebagai lambang segala ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
6. Ukiran pada roda pedati melambangkan kebanggaan akan budaya Indonesia.
BAB V
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 9
Susunan pengambilan keputusan HIMAGARA melalui:
1. Musyawarah Besar
2. Musyawarah Besar Istimewa
3. Rapat Kerja.
4. Rapat Presidium.
5. Rapat Bidang beserta Divisi dan Anggota- anggotanya.
Pasal 10
Pengambilan keputusan adalah:
1. Musyawarah Besar
a. Musyawarah Besar adalah pengambilan keputusan tertinggi ditingkat
HIMAGARA.
b. Musyawarah Besar dihadiri oleh seluruh anggota HIMAGARA atau sesuai
dengan ART dan peraturan tata tertib yang berlaku.
c. Fungsi dan wewenang
Membahas dan menetapkan AD dan ART dalam petunjuk pedoman program
kerja.
Meminta, menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban pada
kepengurusan yang sedang berlangsung.
2. Musyawarah Besar Istimewa
a. Adalah pengambilan keputusan tertinggi yang dilaksanakan bila dalam keadaan
terdesak.
b. Musyawarah Besar Istimewa dilaksanakan bila diajukan oleh 2/3 dari mahasiswa
Jurusan Ilmu Administrasi Negara.
c. Fungsi dan Wewenang
Musyawarah Besar Istimewa dilaksanakan untuk meminta pertanggungjawaban
pengurus bila melanggar AD dan ART dan petunjuk pedoman program kerja.
d. Merupakan pengambilan keputusan tertinggi dibawah Musyawarah Besar yang
dihadiri minimal 2/3 dari anggota HIMAGARA FISIP Unila.
e. Dilaksanakan dalam keadaan tertentu minimal satu kali dalam satu semester
sejak masa pengangkatan.
3. Rapat Kerja
a. Rapat Kerja dihadiri oleh seluruh pengurus HIMAGARA.
b. Fungsi dan Wewenang
1. Mensosialisasikan program kerja kepengurusan.
2. Mengevaluasi program kerja yang akan dan telah dilaksanakan.
3. Membuat rekomendasi hal yang dianggap perlu berdasarkan hasil rapat kerja.
4. Rapat Presidium
a. Rapat ini dihadiri oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, para
Ketua Bidang, dan Sekretaris Bidang.
b. Fungsi dan Wewenang
1. Mendengar informasi tentang perkembangan organisasi.
2. Menghambil keputusan tentang perkembangan organisasi HIMAGARA
sehari-hari, baik intern maupun ekstern.
3. Mengevaluasi perkembangan intern dan ekstern serta dampaknya bagi
HIMAGARA.
5. Rapat Bidang-bidang beserta Divisi dan Anggota- anggotanya.
a. Rapat Bidang-bidang dihadiri oleh Koordinator dan anggota Bidang yang
bersangkutan pada kepengurusan HIMAGARA.
b. Fungsi dan Wewenang
1. Menyusun langkah-langkah teknis untuk menyelenggarakan kegiatan
berikutnya sesuai dengan kebijaksanaan sebelumya yang telah ditentukan
pada Rapat Kerja dan Rapat Presidium.
2. Membahas Program Kerja Bidang-bidang HIMAGARA.
Pasal 11
I. PENDAHULUAN
A. Pengertian
1. Program kerja HIMAGARA adalah suatu haluan kerja sebagai dasar dalam
melakukan aktivitas yang berkenaan dengan HIMAGARA yang pada
hakikatnya merupakan suatu pola umum rangkaian program kerja yang
menyeluruh, terpadu dan berlangsung terus menerus.
2. Rangkaian program tersebut dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
C. Landasan
Program kerja HIMAGARA disusun berdasarkan :
1. Pancasila dan UUD 1945
2. Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1990, tentang Pendidikan Tinggi.
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 155/U/1998,
tentang kebebasan Memberi Nama Organisasi.
5. AD dan ART HIMAGARA
E. Pelaksanaan
1. Program kerja HIMAGARA disusun dan dilaksanakan oleh pengurus dengan
bantuan seluruh mahasiswa Ilmu Administrasi Negara yang pelaksanaannya
dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan HIMAGARA.
2. Setiap satu masa kepengurusan, program kerja HIMAGARA dapat ditinjau
kembali untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan mahasiswa
Administrasi Negara FISIP Universitas Lampung.
Berdasarkan pola dasar program kerja, disusunlah pola umum program kerja rutin yang
berlaku dalam jangka waktu satu tahun sebagai pengarahan dalam pelaksanaan program
HIMAGARA.
A. Pendahuluan
Agar pelaksanaan program kerja HIMAGARA dapat berjalan lancar dan benar-
benar terarah dalam mencapai tujuan, perlu ditentukan pola umum program kerja
rutin.
C. Dasar Penyusunan
Penyusunan pola umum program kerja rutin diserahkan kepada pengurus dengan
memperhatikan hasil rekomendasi MUBES.
A. Pendahuluan
Program kerja unggulan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan upaya
meningkatkan dan mengembangkan kajian penelitian dan pengembangan, kajian
kreatifitas teknis, kajian data informasi dan konsultasi akademis serta kajian-
kajian lain yang diperlukan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan, mengembangkan Kajian Penelitian dan Pengembangan,
Kajian Kreativitas Teknis, Kajian Data informasi, Konsultasi Akademis
serta kajian-kajian lain yang diperlukan untuk mengembangkan
HIMAGARA.
2. Meletakkan Landasan yang kokoh bagi kerja periode berikutnya.
C. Dasar Penyusunan
Penyusunan pola umum program kerja unggulan diserahkan kepada pengurus
dengan memperhatikan hasil rekomendasi MUBES.
PENUTUP
1. Calon ketua harus memiliki kriteria calon yang telah ditetapkan dalam Mubes
2. Pencalonan ketua dilaksanakan sebelum proses pemilihan
3. Ketua Umum dipilih berdasarkan suara terbanyak
4. Bila dalam pemilihan ketua hanya ada satu calon, maka calon tersebut langsung
ditetapkan menjadi Ketua Umum.
5. Mubes menbentuk Pansus Pemira.
6. Pansus mengadakan sosialisasi Pemira.
7. Pansus membuka pendaftaran dan melaksanakan penjaringan bakal calon (balon)
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Mubes
8. Calon ketua harus menyatakan visi dan misinya dalam Pemira
9. Penghitungan suara dilakukan dengan secara terbuka
10. Pemira dilakukan dengan asas luber dan jurdil.
11. Waktu kampanye bakal calon ditentukan oleh Pansus Pemira.
12. Hasil Pemira dipublikasikan secara umum.
KRITERIA PANSUS PEMIRA
1)..NPM.()
2)..NPM.()
3)..NPM.()
4)..NPM.()
5)..NPM.()
6)..NPM.()