KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. BISMA DHARMA
KENCANA
ABSTRACT
This research are purposed to find out and about transformational leadership
influenses and employee invironment motivation at PT. Bisma Dharma Kencana,
which is one of the local company in Indonesia majoring manucfactoring in palm oil
production. PT Bisma Dharma Kencana should give more attention, good routines
training, for employee motivation therefore the company have to know exactly the
points which could be influences for the good result,. I had observed there important
point there are: leadership, motivation, employee performace. These research are
purposed to know how much influences transformational leadership, and motivation
on employee performance. Analys method in this researching is make reqretion for
data analys.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini perkembangan dunia bisnis semakin tinggi
karena pendatang pesaing bisnis yang banyak. Sehingga perusahaan bersikap
responsif dalam menjaga kinerja karyawan agar sanggup bertahan dan terus bersaing
dalam pangsa pasar yang besar. Dimana di dalam suatu perusahaan dibutuhkan
seorang pemimpin yang senantiasa dapat memimpin karyawannya. Keberhasilan
perusahaan tentu saja didukung oleh banyak faktor penting dalam perusahaan itu
sendiri yaitu gaya kepemimpinan yang mampu memimpin perusahaanya,
kepemimpinan yang efektif dapat menunjang peningkatan kinerja karyawan, serta
dapat memberikan contoh moral dan mental terhadap karyawan. Menurut Bass dalam
Robbins dan Judge (2007,387) kepemimpinan transformasional adalah pemimpin
yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan dan
memiliki kharisma. Pemimpin dapat mendorong dan mempengaruhi karyawan untuk
melakukan pekerjaan dalam mencapai tujuan perusahaan sehingga tercapai kinerja
yang baik.
Menurut Simanjuntak (2005:10) kinerja karyawan adalah kemampuan dan
keterampilan melakukan kerja. Realitas yang terjadi banyak perusahaan yang gulung
tikar ,salah satu sebabnya karena adanya penurunan kinerja karyawan. Masalah yang
ditimbul disebabkan oleh factor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja
karyawan disuatu perusahaan. Rendahnya kinerja karyawan dapat disebabkan oleh
kepemimpinan dan motivasi. Kinerja karyawan merupakan faktor yang menentukan
kelangsungan perusahaan, dan dapat dikembangkan dengan cara pemberian motivasi
terhadap karyawan.
Jika dilihat berdasarkan absensi karyawan, dapat disimpulkan bahwa kinerja
perusahaan mengalami penurunan yang cukup lumayan jauh yang terjadi dari tahun
2012,2013 sampai tahun 2014 mengalami penurunan, dimana pada tahun 2014
mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Dibawah ini merupakan tingkat absensi karyawan pada PT. Bisma Dharma Kencana
Tahun Persentase
2012 6,97%
2013 6,65%
2014 6,58%
Sumber : PT Bisma Dharma Kencana
Tingkat absensi karyawan ini dihitung berdasarkan masa kerja 310 hari dalam 1
tahun, dengan batas toleransi tingkat absensi untuk masing – masing karyawan adalah
5 % per tahun. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa tingkat absensi karyawan pada
tahun 2012 adalah sebesar 6,97 %, pada tahun 2013 adalah sebesar 6,65%, dimana
terjadi penurunan dari tahun 2013 ke 2014. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi
penurunan menjadi sebesar 6,58 %.
Dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan suatu kinerja karyawan
diperlukan kepemimpinan transformasional yang baik sehingga dapat diasumsikan
untuk meningkatkan kinerja dalam karyawan dipengaruhi trasnformasional
leadership dan motivasi. Dalam PT. Bisma Dharma Kencana Terdapat masalah
Kepemimpinan Transformasional yaitu manager yang sering meninggalkan karyawan
keluar kota dan memberikan kebebasan dan tanggung jawab penuh kepada karyawan.
Motivasi merupakan dorongan karyawan untuk menjalankan tugasnya agar
mendapatkan hasil yang baik. Menurut Malayu (2005: 143), motivasi berasal dari kata
latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi dapat
diperoleh dari keinginan yang dimiliki oleh setiap karyawan agar memiliki rasa
tanggung jawab yang di jalankan dan mendapatkan hasil yang baik.
Hal ini mengimplikasikan dari adanya pengaruh kepemimpinan
transformasional. Pemimpinan Transfromasional melibatkan dan mengajak karyawan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Sehingga pemimpin
transformasional membuat antara pemimpin dan karyawan memiliki keterikatan yang
positif antara pemimpin dan karyawan. Sedangkan motivasi merupakan hal yang
mendorong karyawan agar memiliki tanggung jawab dan menghasilkan kinerja yang
baik.
PT Bisma Dharma Kencana merupakan salah satu perusahaan swasta yang ada
di Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur yang selalu dituntut untuk dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang usaha yang
sama. Oleh karena itu perusahaan perlu memberikan perhatian kepada karyawan
terutama motivasi kerja mereka. Hal lain yang sangat diperlukan dalam menentukan
kinerja adalah kepemimpinan transformasional. Karena pada saat pemimpin
transformasional melaksanakan tugasnya secara ideologis dan membenarkan nilai-
nilai dari karyawannya, maka karyawan tersebut melihat pekerjaan mereka lebih
berarti dan menarik. Di mana dengan pandangan tersebut diharapkan akan dapat
mempengaruhi hasil kerja yang semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bisma Dharma Kencana”
Gaya Kepemimpinan
Menurut Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang
digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu,
pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku
(kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang
lain (Hersey, 2004:29). Sedangkan Menurut Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi (2011:
42) “Gaya kepemimpinan merupakan sekumpulan ciri yang digunakan
pemimpinuntuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai ataudapat
pula dikatakan bahwa gaya kepemimpianan adalah pola perilakudan strategi yang
dikuasi dan sering diterapkan oleh seorangpemimpin”.
5
melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing baik
secara perorangan maupun berupa kelompok-kelompok kecil. Laissez-faire
adalah model yang paling pasif dan karena itu merupakan perilaku pemimpin
yang paling tidak efektif. Para pemimpin yang menggunakan ini jarang
dianggap efektif.
upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan
upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual. Unsur upaya merupakan ukuran
intensitas. Bila seseorang termotivasi, ia akan mencoba kuat.
Pendekatan motivasi adalah bahwa pemimpin menciptakan iklim yang dapat
sehingga merasakan adanya harapan dan ketersediaan dalam organisasi di mana ia
bekerja. Dalam kebanyakan hal, motivasi seorang individu akan timbul karena
bagaimana dapat memotivasi anggotanya secara efektif.
Menurut Herzberg (1996) dalam Robbins (2008:218) ada dua jenis factor yang
mempengaruhi motivasi kerja, yaitu factor instrinsik dan factor ekstrinsik sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor Intrinsik yang berkaitan dengan isi pekerjaan, antara lain:
a. Tanggung Jawab (Responsibility), besar kecilnya tanggung jawab
yang dirasakan dan diberikan kepada seorang karyawan.
b. Kemajuan (Advancement), besar kecilnya kemungkinan karyawan
dapat maju dalam pekerjaaannya.
c. Pekerjaaan itu sendiri (The Work it Self), besar kecilnya tantangan
yang dirasakan oleh karyawan dari pekerjaaannya.
d. Pencapaian (Achievement), besar kecilnya kemungkinan karyawan
mendapatkan prestasi kerja, mencapai kinerja tinggi.
e. Pengakuan (Recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan
kepada karyawan atas kinerja yang dicapai.
Gaya Kepemimpinan
Transformasional
(X1)
Gambar 2 1 Kerangka
Pemikiran
Kinerja
Karyawan
(Y)
Motivasi
(X2)
2.4 Hipotesis
1. Hipotesis pengujian individual antara gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja karyawan di PT. Bisma Dharma Kencana.
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja karyawan di PT. Bisma Dharma Kencana.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja karyawan di PT. Bisma Dharma Kencana.
2. Hipotesis pengujian individual antara motivasi terhadap kinerja karyawan di
PT. Bisma Dharma Kencana.
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja
karyawan di PT. Bisma Dharma Kencana.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja
karyawandi PT. Bisma Dharma Kencana.
3. Hipotesis pengujian individual gaya kepemimpinan transformasional dan
motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Bisma Dharma Kencana
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan
transformasional dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Bisma Dharma
Kencana.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan
transformasional dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Bisma Dharma
Kencana.
METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian
Menurut Sugiyono (2009: 3) “metode penelitian dapat diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam
penelitian ini, metode yang akan digunakan oleh penyusun adalah penelitian
deskriptif. Menurut Sugiyono (2008: 11) penelitian deskriptif adalah sebagai berikut,
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang
lain”.Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, diharapkan dapat
memberikan gambaran yang akurat dan jelas mengenai pengaruh dari variabel-
variabel yang diteliti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini
Keterangan:
T-1 : Menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap
Kinerja Karyawan PT Bisma Dharma Kencana
T -2 : Menganalisis pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT Bisma
Dharma Kencana
T-3: Menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi
terhadap Kinerja Karyawan PT Bisma Dharma Kencana
35
14
Hubungan Persamaan
Korelasi Pengaruh Keterangan
Variabel Regresi
Y= 7.712 +
0.729
53,2% Signifikan 0,862*Gaya
Kuat
X1 Y Kepemimpinan
dan
Transformasional
Searah
(X1)
0.661
Y = 1.574 +
Kuat Signifikan
X2 Y 43,7% 0,935*Motivasi
dan
(X2)
Searah
Y = -5.128 +
0,623*Gaya
0,798 63,6%
Signifikan Kepemimpinan
X1,X2 Kuat
Transformasional
Y dan
(X1) +
Searah
0,539*Motivasi
(X2)
Keterangan Gambar:
Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1) berpengaruh terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y).
Variabel Motivasi (X2) berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).
Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Motivasi (X2) secara
simultan berpengaruh lebih besar terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
sehingga perusahaan perlu menerapkan Gaya Kepemimpinan Transformasional
dan Motivasi secara bersama-sama untuk meningkatkan Kinerja Kinerja
Karyawan
15
Saran
Berdasarkan hasil analisa di atas, maka saran - saran yang dapat diberikan kepada
PT. Bisma Dharma Kencana mengenai pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional terhadap Kinerja Karyawan adalah:
1) Berdasarkan hasil kuesioner menyatakan bahwa pertanyaan pada nomor 5
yaitu pemimpin selalu memberikan inspirasi kepada saya agar mampu
mengerjakan tugas merupakan skor terendah pada variabel Gaya
Kepemimpinan Transformasional (X1). Untuk menghasilkan kinerja
karyawan yang lebih baik ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti:
a. Saran peneliti adalah pemimpin harus menjadi teladan dengan datang
dan pulang tepat waktu, pemimpin harus memberi kesempatan pada
bawahan untuk bisa memberi masukan, dan memberikan ide ide baru.
Pemimpin harus menekankan pada cara memotivasi karyawan dan
memberikan inspirasi kepada karyawan agar mampu mengerjakan
tugas dan diharapkan karyawan dapat meningkatkan semangat dalam
bekerja. Dan juga pemimpin harus mendorong bawahan untuk
berpikir inovasi, kreativitas agar kinerja karyawan berjalan baik.
2) Berdasarkan hasil kuesioner menyatakan bahwa pertanyaan pada nomor 1
yaitu saya termotivasi karena mempunyai tanggung jawab terhadap pekerja
merupakan skor terendah pada variabel Motivasi (X2). Untuk menghasilkan
kinerja karyawan yang lebih baik ada beberapa cara yang dapat dilakukan
seperti:
a. Saran peneliti adalah agar karyawan bisa punya tanggung jawab,
pimpinan harus mempercayakan tugas-tugas tertentu pada karyawan,
dan pimpinan mempercayaakan karyawan menyelesaikan tugas-tugas
63
18
Hasibuan, Malayu S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, (2006), Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah,Edisi
Revisi, Bumi Aksara:Jakarta.
Hersey.(2004).Manajemen Perilaku Organisasi.Jakarta:Erlangga.
Kreitner, R., & Kinicki, A., (2005). Perilaku Organisasi. jilid 2, Edisi ke 5. Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Kuncoro, E.A. dan Ridwan. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai
Analisis Jalur. Bandung: CV Alfabeta
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika
Aditama
Mathis, Robert L; Jackson, John H. (2006). Human Resources Management (10th
edition). South-Western Cengage Learning.
65
20
Priansa S.Pd, S.E, Doni Juni dan Dr. H.Suwanto, M.Si. (2011). Manajemen SDM
dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Ridwan dan Engkos Ahmad Kuncoro, (2007). Cara Menggunakan dan Memakai
Analisis Jalur . Bandung : CV Alfabeta.
Rivai, Veithzal. (2005). Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta
Rivai,Veithzal . (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada.
Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Rivai, Veithzal . (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktek. PT. Rajagrafindo Persada.
Soekarso, Agus Sosro, dkk. (2010). Teori Kepemimpinan. Jakarta. Mitra Wacana
Media.