Anda di halaman 1dari 83

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang


Pemerintahan Aceh, memberi kewenangan kepada Pemerintah
Aceh untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
semua sektor, baik urusan pemerintahan yang bersifat wajib
maupun urusan pilihan.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib


merupakan urusan dalam skala Aceh dan pelaksanaan
keistimewaan Aceh yang meliputi penyelenggaraan kehidupan
beragama dalam bentuk Syariat Islam, penyelenggaraan
kehidupan adat, pendidikan yang berkualitas, peran ulama dan
pengelolaan ibadah haji sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Dalam melaksanakan kewenangan penyelenggaraan


pemerintahan, Pemerintah Aceh menganut prinsip good
governance dan clean government dengan berpedoman pada azas
umum penyelenggaraan pemerintahan antara lain azas
transparansi, akuntabilitas, profesionalitas, efisiensi, dan
efektivitas. Untuk mewujudkan prinsip tersebut, sangat ditentukan
oleh penyelenggara pemerintahan daerah yang mempunyai
kompetensi yang memahami tugas dan fungsinya, keterpaduan
langkah dan koordinasi yang optimal serta partisipasi masyarakat
agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, stabil dan
dinamis dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat Aceh.

Salah satu instrumen dalam mengukur akuntabilitas kinerja


dalam pencapaian sasaran yang tepat, berdayaguna dan
berhasilguna dari setiap program dan kegiatan, setiap instansi
pemerintah diwajibkan membuat laporan kinerja sebagai media
pertanggungjawaban bagi setiap penyelenggara negara dan
pemerintahan untuk memperoleh informasi terhadap keberhasilan
atau kegagalan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangannya berdasarkan sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah.

Kewajiban penyampaian laporan kinerja merupakan amanat


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dengan mempedomani
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun

PEMERINTAH ACEH TAHUN 1


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Keputusan


Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 2


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah Tahun 2009 juga didasari pada surat edaran Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 15 tahun 2009 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2009 dan Dokumen Penetapan
Kinerja Tahun 2010, dimaksudkan sebagai dokumen dalam
pencapaian pelaksanaan kewenangan, pengelolaan sumber daya
dan sumber dana, program dan kegiatan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi yang ditetapkan Pemerintah Aceh
untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah
dalam menciptakan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.

B. Kondisi Daerah

1. Letak Geografis

Secara geografis, Aceh terletak di ujung barat laut


sumatera pada posisi 2 - 6 Lintang Utara dan 95 - 98 Bujur
Timur, dengan luas wilayah 58.375,63 Km yang mempunyai batas
wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara dengan Selat Malaka.


Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia.
Sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia.
Sebelah Timur dengan Provinsi Sumatera Utara.

Secara administratif pemerintahan, Aceh terdiri atas 18


Kabupaten dan 5 Kota, 276 kecamatan, 755 mukim dan 6.390
Gampong, dengan perincian sebagaimana tertera dalam tabel 1
berikut.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 3


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Tabel 1

Jumlah Kabupaten/Kota, Kecamatan, Mukim, dan Gampong

No Kecamat Gampo
Kabupaten/Kota Ibukota Mukim
. an ng
1 Aceh Besar Jantho 23 68 601
2 Pidie Sigli 23 94 732
3 Bireuen Bireuen 17 75 610
4 Aceh Utara Lhoksukon 27 67 852
5 Aceh Tengah Takengon 14 18 268
6 Aceh Timur Idi 24 46 484
7 Aceh Tenggara Kutacane 16 51 385
8 Aceh Barat Meulaboh 12 33 321
9 Simeulue Sinabang 8 29 138
10 Aceh Selatan Tapaktuan 16 43 245
11 Aceh Singkil Singkil 10 16 116
12 Aceh Barat Daya Blangpidie 9 20 132
13 Gayo Lues Blangkejeren 11 25 144
14 Aceh Jaya Calang 6 21 172
15 Nagan Raya Suka Makmue 8 27 222
16 Aceh Tamiang Karang Baru 12 28 213
17 Bener Meriah Redelong 7 12 233
18 Pidie Jaya Meureudu 8 34 221
19 Sabang Sabang 2 7 18
20 Banda Aceh Banda Aceh 9 17 90
21 Lhokseumawe Lhokseumawe 4 9 68
22 Langsa Langsa 5 7 51
23 Subulussalam Subulussalam 5 8 74
Jumlah 276 755 6.390
Sumber : Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh Tahun 2009

2. Demografis

Penduduk Aceh sampai dengan Mei 2009 berjumlah


4.678.226 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 2.355.613 jiwa dan
perempuan sebanyak 2.322.613 jiwa yang tersebar dalam 23
Kabupaten/Kota sebagaimana tabel 2 berikut :

PEMERINTAH ACEH TAHUN 4


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Tabel 2

Jumlah Penduduk Aceh Menurut Jenis Kelamin


pada setiap Kabupaten/Kota

No. Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Sabang 19.022 17.536 36.558


2 Banda Aceh 109.963 101.504 211.467
3 Aceh Besar 170.090 162.945 333.035
4 Pidie 214.115 213.410 427.525
5 Bireuen 196.135 201.445 397.580
6 Aceh Utara 269.946 269.398 539.344
7 Aceh Tengah 97.985 94.216 192.201
8 Aceh Timur 198.841 194.951 393.792
9 Aceh Tenggara 93.736 90.970 184.706
10 Aceh Barat 87.786 86.629 174.415
11 Simeulue 45.053 41.003 86.056
12 Aceh Selatan 102.004 105.711 207.715
13 Aceh Singkil 56.528 54.125 110.653
14 Lhokseumawe 86.985 85.956 172.941
15 Langsa 88.460 85.499 173.959
16 Aceh Barat Daya 64.153 62.324 126.477
17 Gayo Lues 38.921 40.047 78.968
18 Aceh Jaya 43.266 39.777 83.043
19 Nagan Raya 71.499 72.936 144.435
20 Aceh Tamiang 131.399 131.461 262.860
21 Bener Meriah 62.013 62.832 124.845
22 Subulussalam 37.145 35.633 72.778
23 Pidie Jaya 70.568 72.305 142.873
Total 2.355.613 2.322.613 4.678.226
Sumber : Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh Tahun 2009

C. Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur

1. Kelembagaan

Berdasarkan hasil penataan kelembagaan dengan


mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Permendagri Nomor 57
tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah, dengan Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2007 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan
Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dan Qanun
Aceh Nomor 12 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, telah dibentuk

PEMERINTAH ACEH TAHUN 5


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

40 Satuan Kerja Perangkat Aceh yang terdiri dari 6 Sekretariat, 17


Dinas dan 17 Lembaga Teknis Daerah dengan jumlah 1.175 jabatan
struktural menurut jenjang eselonering sebagai berikut :

Tabel 3

Jumlah jabatan struktural menurut jenjang eselonering


di lingkungan Pemerintah Aceh

No
Eselon Jumlah
.
1 Ib 1
2 II a 39
3 II b 18
4 III a 290
5 III b 28
6 IV a 799
Jumlah 1.175
Sumber : Biro Organisasi Setda Aceh Tahun 2009

2. Sumberdaya Aparatur

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi


Satuan Kerja Perangkat Aceh kondisi 31 Desember 2009,
mempunyai sumber daya aparatur sebanyak 8.409 Pegawai Negeri
Sipil dengan komposisi menurut Golongan, Jenis Kelamin dan
Tingkat Pendidikan sebagaimana tabel 4 dan 5 sebagai berikut :

Tabel 4

Jumlah PNS berdasarkan Golongan dan jenis kelamin

Jenis Kelamin
No GOLONGAN Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 IV 507 108 615
2 III 3.164 1.798 4.962
3 II 1.660 1.009 2.669
4 I 158 5 163
JUMLAH 5.489 2.920 8.409
Sumber : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh Tahun 2009

PEMERINTAH ACEH TAHUN 6


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Tabel 5

Jumlah PNS berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah

1 S3 3
2 S2 612
3 S1 3.810
4 D4 7
5 D3 1.082
6 D2 17
7 D1 15
8 SLTA 2.605
9 SLTP 184
10 SD 74
JUMLAH 8.409
Sumber : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh Tahun 2009

D. Sistematika Penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Aceh tahun


2009 disajikan dalam sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas mengenai


latar belakang, kondisi daerah, kelembagaan dan
sumberdaya aparatur.

BAB II : Rencana Kinerja Pemerintah Aceh, dengan sub


bahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2007-2012 dan Penetapan Kinerja Tahun 2009.

BAB III : Akuntabilitasi Kinerja, menguraikan tentang


Pengukuran Kinerja, Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas
Kinerja, serta Aspek Keuangan

BAB IV : Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari


Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Aceh tahun
2007 ini dan menguraikan saran yang diperlukan untuk
perbaikan kinerja di masa datang.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 7


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

BAB II

RENCANA KINERJA PEMERINTAH ACEH

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2007-2012

1. Visi dan Misi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam


Nomor 21 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 2007-2012,
telah menetapkan dokumen perencanaan yang mencakup visi,
misi, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan daerah
untuk periode lima tahunan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) merupakan


pedoman bagi Pemerintah Aceh dalam penyusunan Kebijakan
Umum Anggaran (KUA), penyusunan Rencana Kerja Tahunan
Pemerintah Daerah serta Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Aceh (RAPBA).

Pemerintah Aceh mempunyai visi :

Terwujudnya perubahan yang fundamental di Aceh dalam


segala sektor kehidupan Masyarakat Aceh dan pemerintahan,
yang menjunjung tinggi azas transparansi dan akuntabilitas bagi
terbentuknya suatu pemerintahan Aceh yang bebas dari praktek
Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga pada tahun
2012 Aceh akan tumbuh menjadi negeri makmur yang
berkeadilan dan adil dalam kemakmuran.

Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan dalam 8 misi


pembangunan yang meliputi :

1. Kepemimpinan yang aspiratif, inovatif dan intuitif.


2. Aparatur pemerintah yang bersih, kompeten dan
berwibawa, bebas dari korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan.
3. Penegakan hukum.
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
5. Pembangunan infrastruktur perekonomian,
membangkitkan semangat perekonomian.
6. Pembangunan politik demi kemandirian dan kemakmuran
bagi rakyat Aceh.
7. Pengembangan Sumber Daya Alam secara adil, efisien,
dan bertanggungjawab.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 8


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

8. Pengembangan adat istiadat, kebudayaan dan olahraga.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 9


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

2. Arah dan Sasaran Program

Untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah dalam


kurun waktu 2007-2012, rencana pembangunan Aceh diarahkan
kepada 7 bidang utama, meliputi bidang pemerintahan, politik dan
hukum; bidang ekonomi; bidang infrastruktur; bidang pendidikan;
bidang kesehatan; bidang agama, sosial dan budaya; dan bidang
penanganan dan pengurangan resiko bencana. Adapun arah dan
sasaran program masing-masing bidang sebagai berikut :
2.1. Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum
a. Arah Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum
1) Menciptakan aparatur pemerintah yang bersih,
berwibawa, profesional dan islami;
2) Menciptakan kinerja aparatur yang baik;
3) Mereview struktur kelembagaan pemerintah daerah
sesuai dengan potensi, kewenangan dan kebutuhan;
4) Pembagian job description yang tepat dan terarah
sesuai dengan kebutuhan;
5) Memanfaatkan sarana dan prasarana kerja yang
berdaya guna dan berhasil guna;
6) Melakukan pengaturan yang tegas tentang batas
kewenangan antara pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota;
7) Melakukan upaya proaktif menfasilitasi penyelesaian
masalah tata ruang dan penataan batas wilayah
administrasi bagi kabupaten/kota pemekaran;
8) Melakukan regulasi tentang pendelegasian
kewenangan bupati/walikota kepada camat, imuem
mukim dan geuchik;
9) Melakukan pemetaan dan pemberian namanama
pulau kecil dan terluar;
10) Melakukan toponomi pulaupulau kecil dan terluar;
11) Melakukan penetapan batas wilayah administrasi, titik
koordinat dan penguasaan wilayah secara ekonomi
dan sosial budaya;
12) Melakukan pembenahan struktur kelembagaan diklat;
13) Meningkatkan kapasitas SDM tenaga pengajar diklat;
14) Merevitalisasi baperjakat dalam penempatan dan
penjenjangan karir aparatur;
15) Meningkatkan kualitas SDM;
16) Memberikan reward and punishment secara tepat dan
tegas;
17) Terjaminnya kesatuan dan persatuan bangsa dalam
kerangka NKRI;
18) Melakukan rekruitment kader politik yang bebas, adil
dan islami;
19) Membangun wahana politik yang konstruktif melalui
partai lokal;
20) Menciptakan keputusan politik yang memihak kepada
kepentingan masyarakat;
21) Melaksanakan pendidikan politik yang sehat;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 10


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

22) Memberikan penghargaan terhadap perbedaan


pendapat dalam politik;
23) Membangun etika politik melalui rasa saling percaya
dan menghargai (sportifitas) di dalam kelompok
masyarakat;
24) Merevitalisasi fungsi partai politik;
25) Memberikan motivasi kepada seluruh partai politik
26) Melakukan pengkajian yang mendalam terhadap
pembangunan hukum Aceh;
27) Menyusun prioritas, arah, dan orientasi pembangunan
hukum Aceh;
28) Melakukan penyusunan Prolega (Program Legisalsi
Aceh);
29) Mempercepat prakarsa penyusunan materi hukum
sesuai dengan amanah UUPA;
30) Meningkatkan penguatan kapasitas aparat penegak
hukum pada setiap level;
31) Memberikan dukungan sarana dan prasarana hukum;
32) Memberikan bantuan hukum dalam kasus prodeo;
33) Meningkatkan penyuluhan hukum kepada masyarakat;
34) Melakukan sosialisasi pelbagai macam peraturan
perundang-undangan kepada masyarakat;
35) Melakukan pemetaan/inventarisir kebijakan daerah
kabupaten/kota yang bertentangan dengan
kepentingan umum dan kepentingan lebih tinggi;
36) Memberi arahan terhadap kebijakan daerah
kebupaten/kota yang bertentangan dengan
kepentingan umum dan kepentingan lebih tinggi;
37) Meningkatkan kapasitas aparatur Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS); dan
38) Penyediaan sarana dan prasarana aparatur Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

b. Sasaran Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum


1) Terbangunnya kepercayaan masyarakat terhadap
kinerja pemerintah daerah;
2) Terwujudnya struktur pemerintahan yang sesuai
dengan potensi, kewenangan dan menjamin
kesejahteraan masyarakat;
3) Terwujudnya efektifitas dan efisensi penyelenggaraan
pemerintahan;
4) Terciptanya kejelasan batas kewenangan antara
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota;
5) Terwujudnya penataan tata ruang dan penataan batas
wilayah administrasi bagi kabupaten/kota pemekaran;
6) Adanya ketegasan pendelegasian sebagian
kewenangan bupati/walikota kepada lembaga
pemerintahan di bawahnya (kecamatan, mukim dan
gampong);
7) Terdatanya secara lengkap pulaupulau kecil dan
terluar di wilayah pemerintahan Aceh;
8) Terwujudnya lembaga diklat yang professional;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 11


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

9) Terciptanya pola penempatan dan jenjang karir


aparatur yang terarah, terukur dan professional;
10) Terbangunnya aparatur pemerintahan yang
professional dan berwibawa;
11) Terwujudnya keadilan dan kestabilan politik dalam
masyarakat Aceh dengan sistem kompetisi politik
yang sehat;
12) Terwujudnya kedewasaan politik bagi masyarakat;
13) Terwujudnya fungsi kontrol partai politik yang
memihak kepada kepentingan masyarakat;
14) Terwujudnya kemandirian partai politik;
15) Terwujudnya dokumen pembangunan hukum Aceh
yang integral, sistematis, dan terarah;
16) Terciptanya materi hukum yang cukup dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Aceh;
17) Terwujudnya kelembagaan hukum yang independen
(mandiri) dan professional;
18) Terwujudnya kesadaran dan budaya hukum;
19) Terwujudnya pengawasan preventif dan represif
kebijakan kabupaten/kota sesuai pasal 235 UU Nomor
11 Tahun 2006, pasal 189 UU No. 32 tahun 2004 dan
PP No. 79 Tahun 2006; dan
20) Terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi PPNS
dalam penegakan hukum.

c. Program Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum


1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah
2) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah
3) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
4) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Kab/Kota
5) Program Penataan Otonomi Baru
6) Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan
gampong dan Kelurahan
7) Program Pengembangan Data/Informasi
8) Program Perencanaan Pembangunan Daerah
9) Program Peningkatan Sistem Pengawasan dan
Pengendalian Kebijakan KDH
10) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
11) Program Pendidikan Kedinasan
12) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
13) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
14) Program Pembinaan, Pengembangan dan
Kesejahteraan Aparatur dan Non Aparatur
15) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan.
16) Prgram Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/arsip
17) Program Pemeliharaan Rutin/berkala Sarana dan
Prasarana Kearsipan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 12


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

18) Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Informasi


19) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
20) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal
21) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
22) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
23) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit
Masyarakat
24) Program Pendidikan Politik Masyarakat
25) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
26) Program Penyiapan Rancangan Qanun dan Peraturan
Pelaksanaan Syariat Islam

2.2. Bidang Ekonomi

a. Arah dan Sasaran Bidang Ekonomi


1. Penyediaan lapangan kerja dan peluang usaha yang
seluasluasnya kepada masyarakat;
2. Peningkatan kemampuan dasar masyarakat miskin
untuk meningkatkan pendapatan melalui langkah
perbaikan perluasan jaringan kerja serta informasi
pasar;
3. Melibatkan masyarakat miskin dalam keseluruhan
proses penanggulangan kemiskinan, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi,
bahkan pada proses pengambilan keputusan;
4. Menggerakkan potensi dan keswadayaan masyarakat
melalui community based development;
5. Usulan kegiatan ekonomi mengacu kepada identifikasi
dan permasalahan yang ada dalam masyarakat;
6. Meningkatkan Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah
dan Koperasi (UMKMK) ;
7. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan lebih
meningkatkan lagi peranan institusi kemasyarakatan
yang ada di lokasi sasaran melalui penguatan
pendampingan;
8. Revitalisasi pertanian dan perikanan yang difokuskan
pada pengembangan komoditi unggulan dan
mendorong pengembangan klusterkluster industri
pengolahan hasil pertanian dan perikanan;
9. Mendorong investor luar daerah untuk melakukan
investasi di Aceh;
10.Meningkatkan lalu lintas perdagangan dan ekspor non
migas melalui perluasan jaringan pasar regional,
nasional dan internasional;
11.Meningkatkan peran daerah dalam hubungan kerjasama
pertumbuhan ekonomi antara Indonesia, Malasyia dan
Thailand (Indonesia, Malasyia and Thailand Growth

PEMERINTAH ACEH TAHUN 13


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Triangle IMTGT) dan kerjasama internasional lainnya


di bidang ekonomi;
12.Pelayanan satu atap ( one stop service) serta
membangun sistim infrastruktur ekonomi yang handal
dan efisien;
13.Meningkatkan dan melindungi aset daerah dan
masyarakat dari resiko bencana;
14.Menginventarisasi dan mengoptimalkan penggunaan
asetaset daerah secara produktif;
15.Menggali sumber-sumber penerimaan baru yang dapat
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);
16.Membangun pusat informasi pasar dan akses informasi
lainnya terhadap usaha ekonomi rakyat;
17.Mendorong dan memfasilitasi kelompok masyarakat
untuk bermitra dengan berbagai lembaga ekonomi
lokal, nasional maupun internasional

PEMERINTAH ACEH TAHUN 14


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

b. Program Bidang Ekonomi


1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil menengah yang
kondusif
2. Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi
Usaha Mikro Menengah
4. Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif KUKM
5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
6. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi
7. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Daerah
8. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
9. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
10.Program Peningkatan, pemasaran dan Hasil Produksi
Pertanian
11.Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
12.Program Peningkatan Produksi Pertanian
13.Program Pencegahan dan Penanggulagan Penyakit
Ternak
14.Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak
15.Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
16.Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
17.Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
18.Program Pemberdayaan masyarakat dalam Pengawasan
dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan
19.Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum
Dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut
20.Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan
Wawasan Maritim Kepada Masyarakat
21.Program Pengembangan Budidaya Perikanan
22.Program Pengembangan Perikanan Tangkap
23.Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
24.Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
25.Program Pengembangan Budidaya Laut, Air Payau dan
Air Tawar
26.Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan
Internasional
27.Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
28.Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
29.Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
30.Program Penataan Struktur Industri
31.Program Pengembangan Sentrasentra Industri Potensial
32.Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
33.Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
34.Program Pelatihan Transmigrasi

PEMERINTAH ACEH TAHUN 15


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

35.Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga


Kerja
36.Program Peningkatan Kesempatan Kerja
37.Program Peningkatan pengawasan, perlindungan dan
penegakan hukum terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja
38.Program Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
39.Program Pengembangan Ekonomi Perdesaan

40.Program Penanggulangan Kemiskinan


41.Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa

2.3. Bidang Infrastruktur

a. Arah dan Sasaran Bidang Infrastruktur


1. Mengelola penyelenggaraan konservasi sumber daya air
demi terjaganya kelangsungan keberadaan daya
dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air;
2. Mengelola penyelenggaraan pendayagunaan sumber
daya air demi terwujudnya pemanfaatan sumber daya
air secara berkelanjutan dengan mengutamakan
kebutuhan pokok kehidupan masyarakat secara adil;
3. Mengelola penyelenggaraan pengendalian daya rusak
air demi terwujudnya rasa aman masyarakat terhadap
daya rusak air;
4. Mengadakan dan mengelola sistem informasi sumber
daya air demi terwujudnya jaringan informasi sumber
daya air yang tersebar dan dapat diakses oleh
berbagai pihak yang berkepentingan dalam bidang
sumber daya air;
5. Membuka dan meningkatkan aksesibilitas daerah
terpencil/terisolir, perbatasan dan kepulauan dengan
menyediakan jaringan jalan/jembatan untuk
mendukung kawasan yang berpotensi dan cepat
tumbuh;
6. Meningkatkan pelayanan yang terintegrasi dengan
standar minimal MST 10 ton pada ruas jalan nasional
dan provinsi serta MST 8 ton pada ruasruas jalan
strategis;
7. Pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan ruasruas
jalan nasional, provinsi, dan jalan kabupaten/kota,
serta jalan strategis lainnya termasuk jalan desa;
8. Mewujudkan pembangunan jalan yang menghubungkan
Pantai Barat Tengah Pantai Timur untuk
menghilangkan disparitas antar wilayah;
9. Membangun prasarana air minum dan sanitasi baik di
perkotaan maupun di pedesan;
10. Melakukan pembinaan tata bangunan dan
pemberdayaan jasa konstruksi;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 16


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

11. Meningkatkan keterpaduan tata ruang provinsi dengan


tata ruang kabupaten/kota, dengan titik berat pada
penanganan kawasankawasan strategis/prioritas dan
kawasan lintas kabupaten;
12. Membangun kawasan perbatasan dan terisolir dalam
rangka peningkatan ekonomi masyarakat;
13. Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan
sarana transportasi, pos dan telekomunikasi yang
hancur akibat gempa tektonik dan tsunami;
14. Mengembangkan prasarana dan sarana transportasi,
pos dan telekomunikasi;
15. Membangun dan mengembangkan prasarana dan
sarana transportasi, pos dan telekomunikasi di
wilayah perbatasan dan terisolir;
16. Mengembangkan sistem transportasi wilayah terpadu,
harmonis dan sinergi serta aparatur yang mandiri;
17. Mengendalikan pencemaran lingkungan melalui
pencegahan dan pengendalian dampak dan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
18. Menyediakan peralatan dan sumber daya aparatur
dalam pengendalian dampak lingkungan dengan
memanfaatkan media massa untuk pelayanan
informasi lingkungan hidup kepada masyarakat;
19. Melakukan optimalisasi bentuk dan kinerja institusi
pengelolaan lingkungan serta peningkatan koordinasi
antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
20. Meningkatkan kualitas pelayanan dan administrasi
pertanahan serta penyediaan informasi pertanahan
bagi keperluan pembangunan dan investasi;
21. Melaksanakan penataan dan pengendalian
penguasaan, penggunaan, pemanfaatan dan pemilikan
tanah serta pengembangan dan penguatan lembaga
pertanahan;
22. Menyelesaikan sengketa pertanahan, penyusunan
neraca penggunaan tanah, pemetaan/revisi
penatagunaan tanah, konsolidasi tanah, identifikasi
dan penegasan tanah negara serta penertiban
administrasi land reform;
23. Melakukan indentifikasi, inventarisasi data dan
penyebaran informasi pembangunan dengan
melakukan peningkatan kerjasama pemerintah daerah
dengan organisasi, lembaga pers dan media massa;
24. Meningkatkan sarana dan prasarana penyebarluasan
informasi melalui TVRI dan RRI serta melakukan
pengawasan terhadap penyiaran media informasi
swasta;
25. Membangun dan mengembangkan eGovernment
Pemerintah Aceh guna meningkatkan kualitas
penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Aceh
yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi

PEMERINTAH ACEH TAHUN 17


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

dalam rangka memberikan palayanan informasi


kepada publik secara transparan dan akuntabel;
26. Membangun infrastruktur dan mengembangkan
Telematika Daerah dalam rangka meningkatkan
jaringan komunikasi dan informasi untuk akses
informasi baik secara regional, nasional maupun
global;
27. Membangun infrastruktur dan mengembangkan Sistem
Informasi untuk mendukung terselenggaranya
pemerintahan elektronik (eGovernment) Pemerintah
Aceh;
28. Membangun infrastuktur dan mengelola database
Dinas/Badan/ Lembaga Daerah dan bank data
Pemerintah Aceh;
29. Melakukan pembinaan sumberdaya aparatur
Pemerintah Aceh yang memiliki pengetahuan dan
keahlian dalam mengelola teknologi komunikasi dan
sistem informasi;
30. Melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang
teknologi komunikasi dan sistem informasi dalam
rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
dari seluruh aspek kehidupan masyarakat;
31. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di sektor telekomunikasi;
32. Melakukan moratorium logging dilanjutkan dengan
penataan kembali sistem pengusahaan hutan tidak
hanya kepada pengusaha tapi juga pengusahaan
hutan yang dikelola masyarakat;
33. Melakukan rehabilitasi hutan dan lahan didalam dan
diluar kawasan hutan;
34. Melakukan pengamanan hutan secara intensif melalui
pemberantasan pencurian kayu dan perdagangan kayu
illegal serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
Polisi Hutan;
35. Mengoptimalkan kelembagaan dalam
penyelenggaraan pengelolaan hutan, dengan dasar
Manajemen Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
pemantapan batas kawasan hutan;
36. Meningkatkan peluang eksploitasi pertambangan skala
besar, menengah dan kecil serta membina, mengawasi
dan menertibkan usaha pertambangan yang
berpotensi merusak lingkungan;
37. Meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan dan
pengembangan di bidang usaha pertambangan rakyat;
38. Meningkatkan pemahaman masyarakat penambang
dan aparatur pemerintah daerah khususnya dalam
aspek peraturan dan perundang-undangan di bidang
pertambangan;
39. Menyediakan data potensi sumber-sumber energi baru
sebagai energi alternatif dan potensi pertambangan;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 18


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

40. Membangun sarana dan prasana sumber-sumber air


bawah tanah yang memenuhi standar kesehatan di
kawasan krisis air;
41. Menetapkan arah kebijakan energi daerah;
42. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
distribusi, kualitas dan harga BBM;
43. Menyediakan perangkat hukum di bidang energi,
mineral, batubara, panasbumi dan air bawah tanah;
44. Melakukan penyediaan energi listrik melalui
pembangunan pembangkit baik skala besar maupun
kecil terutama untuk pedesaan/kawasan yang tidak
terjangkau jaringan listrik PLN;
45. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kualitas
dan harga hasil industri pertambangan serta
pengendalian kualitas dan harga BBM;
46. Membuat perangkat hukum di bidang sumber daya
energi/mineral dan air bawah tanah;
47. Mengembangkan dan meningkatkan promosi dan
destinasi wisata serta usaha pariwisata; dan
48. Meningkatkan sarana dan prasarana kepariwisataan
sumber daya pelaku wisata dan pembentukan
kelompokkelompok sadar wisata (pokdarwis).

b. Program Bidang Infrastruktur


1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2. Program Pembangunan saluran drainase/ goronggorong
3. Program Rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan
4. Program Peningkatan sarana dan prasarana
kebinamargaan
5. Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
6. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
7. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
8. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum
dan air limbah
9. Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
10. Program Pembangunan Infrstruktur Perdesaan
11. Program Pengaturan Jasa Konstruksi
12. Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi
13. Program Pengawasan Jasa Konstruksi
14. Program Pengembangan Perumahan
15. Program Perencanaan Tata Ruang
16. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
17. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
18. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
19. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
Perhubungan
20. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas

PEMERINTAH ACEH TAHUN 19


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

21. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian


Kendaraan Bermotor
22. Program Peningkatan dan Pembangunan Sarana Kereta
Api
23. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
24. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
lingkungan Hidup
25. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam
26. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam
27. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
28. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
29. Program Penataan, Penguasaan Pemilikan dan
Pemanfaatan Tanah
30. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Media Masa
31. Program Fasilitasi Peningkatan Sumberdaya Manusia
Bidang Komunikasi dan Informasi
32. Program Pengembangan Data dan Statistik
33. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
34. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
35. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
36. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Hutan
37. Program Perencanaan Dan Pengembangan Hutan
38. Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri
39. Program Pembinaan dan penertiban industri hasil
hutan
40. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang
Pertambangan
41. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat
yang Berpotensi Merusak Lingkungan
42. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan
43. Program Pengembangan Migas
44. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
45. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
46. Program Pengembangan Kemitraan
47. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber
Daya Alam

2.4. Bidang Pendidikan

a. Arah dan Sasaran Bidang Pendidikan


1. Memperluas akses memperoleh layanan dan perawatan
PAUD untuk anak usia 0 6 tahun melalui pendekatan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 20


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

formal dan non formal dengan meningkatkan partisipasi


masyarakat;
2. Memastikan transisi otomatis dan akses yang merata
pendidikan dasar dan menengah selama 12 tahun
dengan menyelenggarakan pendidikan dasar dan
menengah dalam satu atap;
3. Memposisikan kembali program sekolah kejuruan
(vokasional) menjadi pilihan favorit melalui pendekatan
yang berdasarkan permintaan pasar (demand based
approach);
4. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelatihan keterampilan hidup (lifeskills) berbasis
sekolah;
5. Mengintegrasikan konsep pendidikan formal dan non
formal kepada dayah salafiyah dan mendorong ulama
dayah untuk memfasilitasi anakanak usia sekolah
belajar di jalur formal atau non formal;
6. Meningkatkan akses yang merata ke pendidikan tinggi,
sejalan dengan itu dilakukan rasionalisasi dan
konsolidasi kemitraan antara PTN dan PTS baik dalam
hal tata kelola (governance) maupun pembiayaan.
7. Memanfaatkan fasilitas pendidikan secara lebih efektif
dan efisien;
8. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
melalui program pengembangan kapasitas (capacity
building) berupa pendidikan dan pelatihanpelatihan
serta mendistribusikan tenaga pendidik secara lebih
merata;
9. Meningkatkan akses untuk memperoleh bahanbahan
instruksional dan inputinput lainnya untuk tujuan
peningkatan mutu lulusan;
10. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat,
khususnya dunia usaha, dalam rangka mempersiapkan
lulusan yang mandiri, berdaya saing, dan kompeten;
11. Mempercepat pemanfaatan media Teknologi Komunikasi
dan Informasi (ICT) untuk mendukung pembelajaran dan
memperkecil kesenjangan mutu pendidikan antar
daerah;
12. Meningkatkan sarana dan prasarana serta dukungan
ketenagaan yang berkualitas pada sekolah dan dayah
unggulan;
13. Memastikan penerapan kurikulum berstandar nasional
(sesuai Standar Nasional Pendidikan) untuk
mengantisipasi pesatnya perubahan lingkungan baik
yang berskala nasional, regional, dan global
(internasional);
14. Mengupayakan pembangunan perpustakaan sekolah,
dayah, madrasah, dan perpustakaan umum serta
melengkapi koleksi buku dan pelayanan yang berbasis
teknologi informasi;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 21


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

15. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan


kelembagaan, kurikulum, manajemen, serta akreditasi
dayah melalui workshop, lokakarya, dan pelatihan;
16. Meningkatkan penelitian kependidikan dalam rangka
peningkatan mutu, relevansi dan daya saing.
17. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja
lembaga pendidikan melalui pemberdayaan Majelis
Pendidikan dan Komite Sekolah;
18. Memperkuat manajemen dan tata kelola (governance)
sekolah dengan manajemen berbasis sekolah, termasuk
pengelolaan keuangan yang akuntabel;
19. Meningkatkan dan memperbaiki sistem dan mekanisme
serta standar pemantauan dan evaluasi kinerja yang
berorientasi pada hasil;
20. Meningkatkan upaya pemberantasan kolusi, korupsi dan
nepotisme (KKN) pada institusiinstitusi pendidikan
melalui sistem pengendalian internal, pengawasan
masyarakat, serta pengawasan fungsional dari lembaga
terkait;
21. Mendorong terciptanya transparansi dalam pengelolaan
dana pendidikan dengan mewajibkan institusi
pendidikan memberikan informasi dan laporan capaian
kinerja secara terbuka kepada publik;
22. Mendorong terbentuknya Kopertis dan Badan Akreditasi
pendidikan.
23. Merumuskan dan mendistribusikan standar operasional
dan prosedur pelaksanaan sistem pendidikan berbasis
nilai Islami;
24. Mempercepat tersusunnya kurikulum dan bahan ajar
yang bernuansa Islami untuk setiap jenjang pendidikan;
25. Meningkatkan kualitas dan kuantitas guru mata
pelajaran agama Islam dan mendistribusikannya secara
merata sampai ke daerahdaerah terpencil;
26. Memprioritaskan pembangunan dan rehabilitasi sarana
ibadah, media pembelajaran yang memadai di setiap
sekolah;
27. Menetapkan suatu sistem monitoring dan evaluasi yang
efektif untuk menilai kinerja institusi pendidikan dalam
penerapan sistem pendidikan bernuansa Islami;
28. Meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran tentang
pengintegrasian wawasan agama ke dalam
pembelajaran.

b. Program Bidang Penddidikan


1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
3. Program Pendidikan Menengah
4. Program Pendidikan Non Formal
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 22


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan


7. Program Pendidikan Dayah
8. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
9. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
10. Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
Tinggi
11. Program Pendidikan Kualitas Pendidikan Agama

2.5. Bidang Kesehatan

a. Arah dan Sasaran Bidang Kesehatan


1. Pembangunan dan pengembangan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar, rujukan dan pelayanan kesehatan
khusus.
2. Menerapkan kebijakan, mekanisme pembiayaan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan penyediaan pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat.
3. Penyediaan dan pengembangan tenaga kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Penempatan tenaga kesehatan yang proporsional
merata di seluruh kabupaten/kota.
5. Peningkatan dan pemantapan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan.
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit serta
kesehatan lingkungan termasuk kesiapsiagaan
terhadap bencana.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak, gizi dan
lanjut usia (lansia) serta kesehatan jiwa.
8. Penyediaan mekanisme pelayanan rujukan.
9. Peningkatan promosi kesehatan dan penyediaan
sistem informasi kesehatan berbasis data teknologi di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
10. Penelitian dan kajian masalah kesehatan.
11. Desentralisasi dan dekonsentrasi pembiayaan,
perencanaan dan fungsi administrasi di sektor
kesehatan.
12. Melakukan koordinasi dan kerjasama lintas sektor,
masyarakat, termasuk lembaga swadaya masyarakat
lokal, nasional dan internasional disetiap upaya
pembangunan kesehatan.
13. Membangun fasilitas pendidikan kesehatan dan
kedokteran yang berkualitas dan memadai.
14. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik,
berkualitas dengan harga yang terjangkau.

b. Program Bidang Kesehatan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 23


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan


2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
Masyakarat
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Program Pengembangan Lingkugan Sehat
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
8. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana RS/ RSJ/RS Paru-Paru/ RS Mata
9. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS/ RS
Jiwa/ RS Paru-Paru/ RS Mata
10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
11. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak
12. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat

2.6. Bidang Agama, Sosial dan Budaya

a. Arah dan Sasaran Bidang Agama, Sosial dan Budaya


1. Meningkatkan pelayanan keagamaan kepada
masyarakat secara optimal.
2. Menyediakan sarana dan prasarana keagamaan yang
memadai bagi masyarakat.
3. Meningkatkan pembinaan Imam Mesjid, khatib, Dai,
Guru Pengajian, Pengelola zakat dan Tahyiz mayat.
4. Meningkatkan kerukunan hidup intern dan antar umat
beragama.
5. Meningkatkan pembinaan dan pelayanan kehidupan
antar umat beragama.
6. Mengoptimalkan peran ulama dalam setiap
pengambilan kebijakan daerah dan penyelesaian
problem keummatan.
7. Memantapkan hubungan dan koordinasi ulama dan
umara.
8. Mensosialisasikan program pemerintah dalam segala
aspek pembangunan.
9. Penguatan kerjasama dan koordinasi dengan lembaga
keagamaan baik nasional dan internasional.
10. Meningkatkan pembinaan kualitas umat beragama
melalui pelatihan dan pengkaderan ulama terutama
bidang rukyah dan hisab bekerjasama dengan badan
islam dunia melalui MPU.
11. Memanfaatkan dan memberdayakan alumni dayah
dalam pembangunan di Provinsi NAD.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 24


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

12. Penambahan jam belajar agama disekolah umum dan


perguruan tinggi.
13. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta
kesadaran masyarakat tentang Syariat Islam.
14. Peningkatan bimbingan dan pemantapan pemahaman
dan pengamalan ajaran agama.
15. Mempersiapkan Qanun pelaksanaan Syariat Islam.
16. Peningkatan Sosialisasi pelaksanaan Syariat Islam.
17. Meningkatkan kualitas pengetahuan dan pelaksanaan
ibadah umat.
18. Peningkatan Kegiatan Syiar Islam.
19. Meningkatkan dan membudayakan Syariat Islam di
kalangan umat.
20. Meningkatkan kemampuan qari dan qariah agar Aceh
dapat mencerminkan daerah pelaksanaan syariat Islam.
21. Melakukan penelitian dan pengamalan terhadap
pelaksanaan Syariat Islam.
22. Meningkatkan peran Dai dan Dayah di Wilayah
Perbatasan.
23. Meningkatkan pelayanan lembaga masyarakat dan
penegakan hukum.
24. Menyediakan tenaga pelaksana dan pengawas dalam
pelaksanaan Syariat Islam.
25. Mewujudkan dan mengembangkan sistem pelatihan
yang representatif dalam rangka menghasilkan tenaga
pelaksana dan pengawas pelaksanaan Syariat Islam.
26. Menegakkan supremasi hukum di tengahtengah
masyarakat.
27. Mengoptimalkan fungsi Mahkamah Syar'iyah, Kejaksaan,
Kepolisian dan Kanwil Kehakiman sebagai lembaga yang
berkaitan dengan pelaksanaan Syariat Islam.
28. Meningkatkan peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat
dalam pelaksanaan Syariat Islam.
29. Mengoptimalkan peran Wilayatul Hisbah dalam
pengawasan dan penyidikan pelanggaran Syariat Islam.
30. Meningkatkan peran Baital Mal dalam rangka
pengelolaan Zakat dan Harta Agama.
31. Meningkatkan dan memeratakan pelayanan sosial yang
lebih adil kepada PMKS baik sistem panti dan luar panti
dan Komunitas Adat Terpencil (KAT).
32. Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial baik
yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat.
33. Memantapkan manajemen pelayanan sosial.
34. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelayanan
sosial;
35. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan lintas sektor
dan lintas wilayah;
36. Mengidentifikasi sumber-sumber daya sosial;
37. Memperbaiki dan meyempurnakan data Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 25


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

38. Memberdayakan dan Meningkatkan Kesejahteraan Para


Penyandang Cacat dan Komunitas dhuafa;
39. Mengadakan penelitian tentang kependudukan di
Provinsi NAD;
40. Mensosialisasi kehidupan harmonis antar warga
masyarakat;
41. Mengembangkan sumberdaya ekonomi masyarakat
pesisir dan terpencil;
42. Mengembangkan koperasi pedesaan;
43. Melatih kerajinan tangan bagi yang belum terampil di
masyarakat pedesaan;
44. Meningkatkan peran perempuan dalam proses politik
dan jabatan publik;
45. Memantapkan penentuan Quota 30 % dalam legislatif
terhadap perempuan;
46. Memberikan perlindungan hukum terhadap kekerasan
dalam rumah tangga;
47. Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap
perempuan dan anak dalam rumah tangga.
48. Memperkuat kelembagaan dan jaringan
Pengarusutamaan Gender (PG) dan anak;
49. Menyediakan data base PG dan anak serta dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat;
50. Pecegahan terjadinya trafiking dan eksploitasi terhadap
perempuan dan anak;
51. Meningkatkan taraf pendidikan dan pelayanan
kesehatan untuk mempertinggi kualitas hidup dan
sumber daya kaum perempuan;
52. Meningkatakan partisipasi pemuda dalam
pembangunan;
53. Membina potensi pemuda dalam kewirausahaan,
kepoloporan dan kepemimpinan dalam pembangunan;
54. Memperluas kesempatan pemuda untuk memperoleh
pendidikan dan keterampilan;
55. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan
sosial, politik, ekonomi, lingkungan hidup, ketahanan,
keamanan serta budaya dan agama;
56. Melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan
NAPZA, minuman keras, penyebaran HIV/AIDS, dan
penyakit menular seksual lainnya;
57. Mewujudkan keterpaduan program pembinaan
kepemudaan;
58. Mengembangkan kebijakan dan manajemen olahraga
dalam upaya mewujudkan penataan sistem dan
pengembangan olahraga secara terpadu dan
berkelanjutan;
59. Meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat secara
luas dan merata demi kesehatan dan kebugaran jasmani
untuk membentuk watak bangsa;
60. Meningkatkan dan memelihara prasarana dan sarana
olahraga yang sudah tersedia untuk mendukung
pembinaan olahraga;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 26


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

61. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan


prestasi olahraga secara sistematis, berjenjang dan
berkelanjutan;
62. Membina kewirausahaan melalui kemitraan dalam
upaya menggali potensi ekonomi dengan
pengembangan industri olahraga;
63. Mengembangkan sistem penghargaan bagi olahragawan
yang berprestasi dan meningkatkan kesejahteraan atlet,
pelatih dan tenaga keolahragaan;
64. Mewujudkan keterpaduan program pembinaan olahraga
dan meningkatkan program pengembangan SDM
olahraga;
65. Menambah prasarana dan sarana keolahragaan;
66. Merancang dan melaksanakan program dan kegiatan
untuk pengembangan nilai seni budaya;
67. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilainilai budaya
sebagai upaya untuk memilahmilah nilai budaya yang
kondusif dan serasi dalam menghadapi tantangan
pembangunan bangsa di masa depan;
68. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan
pihakpihak yang terkait dalam pengembangan budaya
aceh sebagai bagian budaya nasional;
69. Membangun kembali apresiasi masyarakat terhadap
budaya, seni, bahasa dan sastra serta peran lembaga
adat Aceh;
70. Membangun institusi seni daerah di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam.
71. Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap
upaya pelestarian dan pemeliharaan situs cagar budaya,
bendabenda budaya dan pemugaran benda dan
bangunan bersejarah;
72. Memberdayakan dan mengembangkan lembaga
adat;Mengadakan penelitian dan pengkajian terhadap
seni dan budaya;
73. Menumbuhkembangkan media massa baik media cetak,
elektronik maupun tradisional.

b. Program Bidang Agama, Sosial dan Budaya


1. Program Penelitian dan Pengembangan Pelaksanaan
Syariat Islam
2. Program Pemberdayaan dan Peningkatan Lembaga
Keagamaan
3. Program Penyuluhan Agama Islam dan Sosialisasi
Qanun Syariat Islam
4. Program Peningkatan Sumber Daya Teknis Pelaksana
dan Pengawas Syariat Islam
5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
6. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama
7. Program Peningkatan Kualitas Pemahaman dan
Pengamatan Agama dan Pembinaan Kerukunan
Beragama
8. Program Penyemarakkan Syiar Islam

PEMERINTAH ACEH TAHUN 27


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

9. Program Sertifikasi, Penata Usahaan, Pengelolaan dan


Pemberdayaan Harta Agama
10. Program Peningkatan Pembinaan Pelayanan Kehidupan
Beragama
11. Program Keserasian Kebijakan Pelaksanaan Syariat
Islam
12. Program Peningkatan Sumber Daya dan Peran Ulama
13. Program Pembinaan Syariat Islam
14. Program Perencanaan pengembangan dan pembinaan
Syari'at Islam
15. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS
16. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
17. Program Pembinaan Anak Terlantar
18. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan
Trauma
19. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo
20. Program Pembinaan Eks. Penyakit Sosial
21. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial
22. Program Kerjasama Pembangunan
23. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
24. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
25. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
26. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
27. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan
Pemuda
28. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen
Olahraga
29. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
30. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
31. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
32. Program Pengembangan Nilai Budaya
33. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
34. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
35. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan
Kekayaan Budaya
36. Program Pagelaran Seni Budaya Daerah

2.7. Bidang Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana


a. Arah dan Sasaran Bidang Penanganan dan
Pengurangan Resiko Bencana
1. Meminimalkan dampak resiko bencana baik jumlah jiwa
maupun materi.
2. Meningkatkan koordinasi berbagai pihak yang terkait
baik Lembaga pemerintah, NGO maupun masyarat
dalam penanganan bencana.
3. Memenuhi kebutuhan dasar bagi korban pasca bencana.
4. Memfungsikan kembali sarana dan prasarana yang
rusak akibat bencana.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 28


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

5. Meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan


masyarakat dan aparatur pemerintah dalam upaya
mengurangi dampak terhadap resiko bencana.
6. Memulihkan kembali fungsi sosial masyarakat pasca
bencana.
7. Meningkatkan nilainilai kesetiakawanan masyarakat
dalam membantu penanggulangan bencana.

b. Program Bidang Penanganan dan Pengurangan


Resiko Bencana
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan
Bencana
2. Program Pencegahan Dini Dan Penanggulangan Bencana
Alam
3. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan
Prakiraan Iklim Laut
4. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan
5. Program Perbaikan perumahan akibat bencana
alam/sosial
6. Program Pengendalian Banjir
7. Program Peningkatan kesiagaan dan pencegahan
bahaya kebakaran

3. Cara Pencapaian Arah dan Sasaran

Untuk mencapai tujuan, arah dan sasaran yang telah ditetapkan


Pemerintah Aceh, dilakukan dengan cara dan strategi menurut bidang
sebagai berikut :

a. Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum


1) Mewujudkan pemerintahan yang transparan, partisipatif dan
akuntabel.
2) Membangun kelembagaan pemerintah daerah yang sesuai
dengan kebutuhan.
3) Optimalisasi sarana dan prasarana kerja
4) Batas kewenangan antara pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota
5) Memfasilitasi penyelesaian masalah tata ruang dan batas
wilayah administrasi bagi kabupaten/kota pemekaran.
6) Pemetaan, pemberian namanama, toponomi pulau kecil dan
terluar
7) Penempatan wilayah administrasi, titik kordinat, dan
penguasaan wilayah secara ekonomi dan social budaya
8) Peningkatan kapasitas SDM aparatur
9) Revitalisasi baperjakat dalam penempatan dan penjenjangan
karir aparatur
10) Pemberian penghargaan dan sanksi kepada aparatur secara
adil.
11) Keutuhan bangsa dalam kerangka NKRI.
12) Membangun kader politik yang bebas, adil dan islami serta
memihak kepentingan masyarakat
13) Memfasilitasi pembentukan partai lokal.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 29


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

14) Adanya penghargaan terhadap perbedaan pendapat dalam


politik.
15) Membangun etika dan pendidikan politik yang sehat melalui
rasa saling percaya dan menghargai (sportifitas) di dalam
kelompok masyarakat.
16) Mengindentifikasi dan menginventarisasi terhadap
pembangunan hukum Aceh
17) Melakukan penyusunan Prolega (Program Legislasi Aceh).
18) Pengkajian materi hukum sesuai dengan amanah UUPA.
19) Capasity building aparat penegak hukum serta dukungan
sarana dan prasarana hukum.
20) Bantuan hukum dalam kasus prodeo dan Peningkatan
penyuluhan hukum kepada masyarakat.
21) Inventarisir kebijakan daerah kabupaten/kota yang
bertentangan dengan kepentingan umum dan ketentuan
perundang-undangan lebih tinggi.
22) Penguatan kapasitas aparatur dan penyediaan fasilitas sarana,
prasrana Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

b. Bidang Ekonomi
1) Meningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha dalam
upaya penanggulangan kemiskinan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan dapat
terdistribusi secara lebih merata;
2) Mendorong partisipasi masyarakat untuk memberdayakan dan
kemandirian dalam peningkatan kesejahteraan;
3) Penguatan Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi (UMKMK);
4) Revitalisasi pertanian dan perikanan secara profesional;
5) Meningkatkan realisasi investasi swasta di daerah;
6) Meningkatkan ekspor non migas;
7) Mendorong kerjasama pertumbuhan ekonomi Indonesia,
Malasyia dan Thailand (Indonesia, Malasyia and Thailand
Growth Triangle IMTGT) dan kerjasama internasional lainnya;
8) Penyederhanaan prosedur perizinan usaha serta membangun
sistem infrastruktur ekonomi yang handal dan efisien;
9) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);
10) Membangun pusat informasi pasar dan akses informasi
lainnya terhadap usaha ekonomi rakyat.

c. Bidang Infrastruktur
1) Membuat pola pengelolaan sumber daya air sebagai kerangka
dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan
mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya
rusak air.
2) Membentuk Dewan Sumber Daya Air Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
3) Membangun waduk dan embung beserta sarana dan
prasarana yang berfungsi sebagai pengawaten air, sumber
daya air, dan pengendali daya rusak air, yang dibarengi
dengan kegiatan konservasi DAS.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 30


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

4) Membuat perangkat hukum yang berhubungan dengan


sumber daya air Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
5) Membangun laboratorium konservasi pada DAS bekerjasama
dengan Universitas Syiah Kuala.
6) Memelihara dan meningkatkan fungsi sarana dan prasarana
konservasi sumber daya air yang telah ada.
7) Mengoptimalkan fungsi dan peran P3A Kejruen Blang.
8) Membangun sarana dan prasarana air baku selain waduk dan
embung untuk kebutuhan air selain irigasi.
9) Memelihara dan meningkatkan fungsi jaringan irigasi yang
telah ada.
10) Membangun irigasi teknis pada lahan potensial.
11) Membangun sarana dan prasarana pemanfaatan air tanah
secara terkendali.
12) Memelihara dan meningkatkan fungsi konstruksi sungai,
muara, dan pantai yang berfungsi sebagai pengendali daya
rusak air.
13) Membangun konstruksi pengendali daya rusak air di sungai,
muara, dan pantai.
14) Memelihara dan meningkatkan fungsi sistem informasi
sumber daya air yang telah ada.
15) Melakukan kerjasama dengan Universitas Syiah Kuala dan
instansi lainnya dalam memelihara, meningkatkan,
membangun, dan mengelola sistem informasi sumber daya air
yang telah ada dan yang akan dibangun.
16) Menyediakan jaringan jalan dan jembatan yang memenuhi
kebutuhan pergerakan barang dan jasa di seluruh wilayah
melalui program pemeliharaan dan pembangunan.
17) Mengembangkan prasarana dan sarana transportasi darat
sehingga memberikan akses transportasi yang lebih baik bagi
masyarakat;
18) Melakukan penambahan armada ferry dan lintasan baru
sebagai upaya penyediaan sarana transportasi bagi
masyarakat kepulauan;
19) Meningkatkan pelayanan dan menekan angka kecelakaan
lalu lintas bagi pengguna kendaraan di jalan raya;
20) Mempertahankan subsidi angkutan perintis penyeberangan
sebagai upaya membuka isolasi daerah dan memacu
perkembangan perekonomian wilayah;
21) Mengembangkan angkutan kereta api sebagai angkutan
massal yang cepat, murah, hemat energi, berwawasan
lingkungan untuk meningkatkan mobilitas barang dan
penumpang;
22) Membangun pelabuhan baru dengan kapasitas >10.000
DWT di wilayah pantai BaratSelatan dan pantai UtaraTimur
sehingga dapat menjadi pusat penyebaran (hub) dan pintu
masuk bagi kegiatan ekspor impor bagi masing-masing
wilayah tersebut sekaligus menghilangkan ketergantungan
terhadap pelabuhan Belawan (SUMUT);
23) Mengembangkan pelabuhan Sabang sebagai International
Hub dan pintu masuk Indonesia wilayah barat di masa depan;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 31


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

24) Mengembangkan Pelabuhan Malahayati untuk mendukung


Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Bandar Aceh Darussalam;
25) Membangun bandara baru dalam rangka menyediakan
alternatif moda transportasi yang cepat dan dapat
membuka isolasi daerah serta mengantisipasi terputusnya
hubungan darat dan laut sebagai akibat bencana seperti yang
terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 dan gempa tanggal
28 Maret 2005;
26) Mengembangkan Bandara Sultan Iskandar Muda (Banda
Aceh) sebagai Bandara Internasional Hub dan Embarkasi Haji
agar dapat didarati oleh pesawat sejenis B747 serta
pengembangan fasilitas pendukung lainnya untuk mendukung
maksud tersebut;
27) Mengembangkan Bandara Maimun Saleh Sabang, Cut Nyak
Dhien Meulaboh, Lasikin Sinabang dan Rembele Takengon
sebagai bandara utama di Provinsi NAD yang dapat didarati
oleh pesawat sejenis F28.
28) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara merata
dengan melibatkan partisipasi semua stake holders dan
penegakan hukum dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan;
29) Menginventarisasi penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan
penggunaan tanah (P4T) serta menyediakan sertifikat tanah
bagi masyarakat ekonomi lemah dan wilayah perbatasan;
30) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur telematika
daerah dalam rangka integrasi data dan pelayanan informasi
kepada publik;
31) Mewujudkan pengelolaan hutan secara lestari dengan
mengoptimalkan manfaat hutan sesuai fungsinya melalui
kegiatan penataan kembali pengusahaan hutan (redesign);
rehabilitasi hutan dan lahan : mengaktifkan upaya
pengamanan hutan serta melibatkan peran serta masyarakat
dan lembaga swadaya dalam pengelolaan sumberdaya hutan;
32) Menyediakan dan mendayagunakan sumberdaya alam
tambang yang berkelanjutan dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup serta menyediakan informasi
geologi dan sumber daya mineral;
33) Meningkatkan jumlah wisatawan dalam dan luar negeri
dengan mengikutsertakan peran serta masyarakat,
berlandaskan pada sosial budaya keAcehan dan bernuansa
Islami.

d. Bidang Pendidikan
1) Mengurangi hambatan biaya pada tingkat pendidikan usia
dini, pendidikan dasar, menengah, dayah dan luar sekolah;
2) Meningkatkan efektivitas internal dan tingkat kelangsungan
sekolah di setiap jenjang pendidikan;
3) Mendorong partisipasi yang lebih besar dari masyarakat dan
dunia usaha;
4) Mengembangkan fasilitas pendidikan yang memfokuskan pada
upaya untuk menghapus hambatan kesempatan belajar dan
perluasan akses penyediaan pendidikan dasar dan menengah

PEMERINTAH ACEH TAHUN 32


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

di daerahdaerah terpencil, pemukiman terpencar dan daerah


kepulauan;
5) Mendorong pengembangan Perguruan Tinggi sesuai dengan
prioritas dan arah pengembangan daerah;
6) Pengembangan fasilitas dayah dalam menunjang pelayanan
pendidikan yang bermutu.
7) Efisiensi dan peningkatan kinerja pelayanan pendidikan;
8) Desentralisasi sekolah/manajemen kelembagaan;
9) Reformasi kurikulum secara terus menerus dan penyediaan
bahan ajar;
10) Desentralisasi manajemen dan perencanaan pengembangan
guru;
11) Peningkatan monitoring kinerja sekolah/kelembagaan dan
prestasi siswa;
12) Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana penunjang
pembelajaran yang bermutu;
13) Pengembangan pendidikan unggulan pada jenjang
pendidikan dasar, menengah dan dayah;
14) Mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan
kelembagaan, kurikulum, manajemen, serta akreditasi dayah;
15) Mengoptimalkan penelitian dan pengembangan pendidikan.
16) Memperkuat sistem perencanaan, pengawasan, monitoring
dan evaluasi;
17) Peningkatan sistem manajemen kelembagaan dan sekolah;
18) Peningkatan tata kelola yang akuntabel dan transparan;
19) Peningkatan sistem pengkoordinasian PTS dan Akreditasi
pendidikan.
20) Meningkatkan kerja sama antara Dinas Pendidikan dengan
berbagai pihak terkait lainnya, seperti Perguruan Tinggi, MPU,
MPD, Departemen Agama, Dinas Syariat Islam, Biro
Keistimewaan Aceh Setda Provinsi dan Ormasormas Islam;
21) Peningkatan sarana peribadatan, media pembelajaran dan
penerapan budaya yang menunjang pendidikan bernuansa
Islami;
22) Peningkatan kualitas guru dalam metode internalisasi
nilainilai Islami;
23) Peningkatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem
pendidikan yang bernuansa Islami secara berkala.

e. Bidang Kesehatan
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan minimal bagi masyarakat.
2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan
melalui perencanaan yang tepat, penempatan tenaga
kesehatan dan peningkatan kapasitas yang sesuai untuk
mendukung pembangunan sistem kesehatan daerah.
3) Peningkatan jangkauan, pemerataan, efisiensi dan mutu
pelayanan kesehatan.
4) Memperkuat mekanisme rujukan dengan memanfaatkan
rumah sakit dengan pelayanan unggulan.
5) Meningkatkan pendidikan kesehatan masyarakat melalui
promosi kesehatan dan mengembangkan sistem informasi
kesehatan berbasis data teknologi.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 33


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

6) Melakukan penelitian terhadap kebijakan dan masalah


kesehatan.
7) Mengembangkan pola Badan Layanan Umum (BLU) di rumah
sakit provinsi dan kabupaten/kota.
8) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor,
masyarakat, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat lokal,
nasional dan internasional di setiap upaya pembangunan
kesehatan melalui advokasi.
9) Pengembangan fasilitas pendidikan kesehatan dan
kedokteran.

f. Bidang Agama, Sosial dan Budaya


1) Meningkatkan peran ulama dalam semua sektor kehidupan
pemerintah dan masyarakat.
2) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi keagamaan baik
dengan instansi terkait maupun lembaga keagamaan tingkat
nasional dan internasional.
3) Meningkatan kualitas pendidikan agama di sekolahsekolah
dan perguruan tinggi.
4) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang pelaksanaan Syariat Islam.
5) Meningkatkan pengawasan tentang pelaksanaan Syariat
Islam.
6) Meningkatkan pemberdayaan lembaga keagamaan dan
melakukan sertifikasi, penatausahaan, pengelolaan dan
pemberdayaan harta agama.
7) Meningkatkan kualitas dan pelayanan kesejahteraan sosial di
seluruh Provinsi NAD;
8) Meningkatkan dan Mengembangkan potensi sumber daya
sosial;
9) Memperbaharui data penduduk di Provinsi NAD;
10) Merancang Program untuk pengentasan kemiskinan;
11) Mengembangkan dan membangun ekonomi masyarakat
pedesaan;
12) Meningkatkan pengarusutamaan gender dalam pengambil
keputusan dan pelaksanaan pembangunan;
13) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan
anak;
14) Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan hukum
terhadap perempuan;
15) Meningkatkan peran dan hubungan antar lembaga pemuda;
16) Menanggulangi dampak demoralitas di kalangan pemuda;
17) Mewujudkan dan mengembangkan sistem kaderisasi
organisasi kepemudaan;
18) Meningkatkanpengetahuan dan keterampilan pemuda;
19) Membudayakan olahraga di kalangan masyarakat;
20) Memotivasi penguatan institusi keolahragaan di daerah
melalui bantuan/subsidi;
21) Meningkatkan penguatan peran kelembagaan adat budaya;
22) Memaksimalkan peran dan koordinasi antar lembaga adat
dengan pihakpihak yang terkait;

PEMERINTAH ACEH TAHUN 34


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

23) Mengembangkan apresiasi budaya, kesenian, bahasa dan


adat istiadat;
24) Melestarikan dan memelihara situs dan cagar budaya;
25) Menumbuhkan kultur demokrasi yang sehat, kompetitif
dialogis dan rasional;
26) Melestarikan dan menghargai nilainilai kepahlawanan para
pejuang;
27) Menggali dan membina kekayaan adat istiadat, seni, budaya
dan bahasa;
28) Meningkatkan penguatan fungsi meunasah sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat;
29) Meningkatkan penegakan hukum adat di tingkat gampong
dan kemukiman;
30) Meningkatkan peran komunikasi dan informasi melalui
media massa.

g. Bidang Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana


1) Terwujudnya Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko
Bencana (RADPRB).
2) Terpetanya kawasankawasan yang beresiko bencana.
3) Meningkatkan dan melindungi aset daerah dan masyarakat
dari resiko bencana;
4) Membangun sarana dan prasarana peringatan dini banjir
kiriman sungai.
5) Menyediakan rumah sederhana, sarana dan prasarana dasar
pemukiman, air bersih, sanitasi, fasilitas umum bagi
masyarakat bagi korban kerusuhan/bencana alam, dengan
berpedoman kepada tata ruang serta tata bangunan yang
mempertimbangkan resiko bencana sesuai dengan aturan
yang sudah ditetapkan.
6) Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana
transportasi darat dan penyeberangan yang hancur akibat
gempa tektonik dan gelombang tsunami sehingga pelayanan
terhadap masyarakat dapat pulih kembali;
7) Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana
pelabuhan yang rusak akibat gempa tektonik dan gelombang
tsunami sehingga dapat mengembalikan fungsinya dalam
melayani aktivitas sandar dan bongkar muat barang dan
penumpang;
8) Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana
bandara yang rusak akibat gempa tektonik dan gelombang
tsunami sehingga pelayanan terhadap masyarakat pengguna
jasa transportasi udara dapat pulih kembali;
9) Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit serta
kesehatan lingkungan bagi masyarakat yang terkena dampak
bencana.
10) Penyediaaan fasilitas pendidikan masyarakat yang terkena
dampak bencana.
11) Meningkatkan pemahaman, kemampuan dan daya tanggap
masyarakat dalam penanggulangan bencana.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 35


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

12) Memaksimalkan peran dan koordinasi antar lembaga adat


dengan pihakpihak yang terkait dalam penanggulangan
bencana.
13) Meningkatkan upaya pemberian bantuan kebutuhan dasar
bagi korban pasca bencana.

B. Penetapan Kinerja Tahun 2009

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen


yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya. Tujuan khusus penetapan kinerja
antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan
kinerja aparatur, merupakan wujud nyata komitmen antara penerima
amanah dengan pemberi amanah, menjadi dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, dengan menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur dan pemberian reward atau penghargaan
serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan dalam
pencapaian kinerja.

Pemerintah Aceh telah melakukan penetapan kinerja tahun


2009 berdasarkan kewenangan dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang bersifat wajib dan urusan pilihan pada setiap
Satuan Kerja Perangkat Aceh sesuai dengan kedudukan dan ruang
lingkup tugas serta fungsi.

Penetapan kinerja tahun 2009 didasari pada hasil evaluasi


terhadap pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan tahun
2008, untuk kelanjutan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
arah dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJM, maka kebijakan
umum anggaran tahun 2009 masih diarahkan dan diprioritaskan pada
bidang :

1. Bidang Ekonomi

Pembangunan di bidang ekonomi tahun 2009 dititikberatkan pada


penyelesaian masalah-masalah sosial yang mendasar dengan
menetapkan prioritas pembangunan pemberdayaan ekonomi
masyarakat, perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan
kemiskinan.

Adapun sasaran, program dan kegiatan di bidang ekonomi sebagai


berikut :

Sasaran :
1. Meningkatnya kesempatan kerja dan peluang usaha dalam
upaya penanggulangan kemiskinan
2. Meningkatnya Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi (UMKMK)

PEMERINTAH ACEH TAHUN 36


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

3. Meningkatkan realisasi investasi swasta di daerah


4. Ketersediaan pusat informasi pasar dan akses informasi
lainnya terhadap usaha ekonomi rakyat

a. Program :
1. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh.
2. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
3. Program Pengembangan kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah.
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
5. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
6. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
7. Program Pengembangan Potensi dan Kerjasama Investasi.
8. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi.
9. Program Penyiapan Potensi sumber Daya, Sarana dan
Prasarana Daerah.
10. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
11. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian dan
perkebunan).
12. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan.
13. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/
Perkebunan.
14. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
15. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan
Lapangan.
16. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak.
17. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
18. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan.
19. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan.
20. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.
21. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan
dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan.
22. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.
23. Program Pengembangan Perikanan Tangkap.
24. Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi
Perikanan.
25. Program Pengembangan Kerjasama dengan
LembagaLembaga.
26. Program Internasional.Peningkatan dan Pengembangan
Ekspor.
27. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
28. Program Penataan Struktur Industri.
29. Program Pengembangan Sentrasentra Industri Potensial.
30. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja.
31. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 37


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

32. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga


Ketenaga kerjaan.
33. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.
34. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan.
35. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa.
36. Program Pemberdayaan Fakir Miskin.
37. Program Penanggulangan Kemiskinan.
38. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya.
39. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
40. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
41. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
42. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan.
43. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan.
44. Program Transmigrasi Lokal.
45. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan.
46. Program Pengembangan dan Peningkatan Penyuluhan.
47. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan.
48. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan.

b. Kegiatan :
1. Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan
antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan
transmigrasi
2. Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana sosial
dan ekonomi dikawasan transmigrasi
3. Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan
transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM
4. Pemantapan rancangan program dan informasi
pembangunan serta pemantauan dan pengendalian
pelaksanaan program
5. Perencanaan pengembangan infrastruktur
6. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
7. Pendampingan Economic Development Finance Facility
(EDFF)
8. Koordinasi pengembangan Kluster Ekonomi Daerah
(APED)
9. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
10. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/ KUD
11. Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk usaha
kecil menengah dan koperasi
12. Pengembangan kebijakan dan program peningkatan
ekonomi lokal
13. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
14. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program
pembangunan koperasi
15. Fasilitasi pengembangan usaha industri kecil dan
menengah

PEMERINTAH ACEH TAHUN 38


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

16. Pengembangan Potensi dan Kerjasama Investasi


17. Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di Bidang
Penanaman Modal dengan Instansi Pemerintah dan Dunia
Usaha
18. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan
Penanaman Modal Daerah
19. Peningkatan Kualitas SDM guna peningkatan pelayanan
investasi
20. Penyelenggaraan Pameran Investasi
21. Pengembangan Potensi dan Kerjasama Investasi
22. Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman Modal
23. Kajian Potensi Sumberdaya yang Terkait dengan Investasi
24. Ub dating website pendukung investasi
25. Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Rakyat
26. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
27. Pekan Daerah (PEDA) kontak tani nelayan andalan
28. Pengembangan diversifikasi tanaman
29. Penanganan daerah rawan pangan
30. Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan
31. Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat
32. Pengembangan desa mandiri pangan
33. Pengembangan lumbung pangan desa
34. Pengembangan model distribusi pangan yang efisien
35. Penyuluhan sumber pangan alternatif
36. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
37. Pemberdayaan lembaga mandiri dan mengakar di
masyarakat
38. Pameran ketahanan pangan dan lomba cipta menu tingkat
provinsi dan nasional
39. Penyusunan rancangan implementasi program
pembangunan ketahanan pangan
40. Laboratorium uji keamanan pangan
41. Koordinasi kebijakan ketahanan pangan
42. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan
unggulan daerah
43. Pengendalian dan Pemantapan Alih Teknologi Pengendalian
Hama Terpadu (PHT)
44. Peningkatan Sumber Daya Teknologi Pengolahan Hasil
Perkebunan
45. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
46. Penyediaan sarana produksi pertanian/ perkebunan
47. Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan
48. Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
tepat guna
49. Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta
Penyusunan Profil Perkebunan
50. Pembangunan Kebun Kelapa Sawit
51. Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Perkebunan
Rakyat

PEMERINTAH ACEH TAHUN 39


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

52. Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan Bibit dan


Pengawasan Peredaran Benih Perkebunan
53. Pembangunan Kebun Karet Rakyat
54. Pembangunan Kebun Kakao Rakyat
55. Pembinaan dan bimbingan teknis demplot aneka tanaman
perkebunan
56. Pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh pertanian/
perkebunan lapangan
57. Pendataan masalah peternakan
58. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
menular ternak
59. Penanggulangan kasus flu burung
60. Diagnosa penyakit hewan dan mutu genetik
61. Pembibitan dan perawatan ternak
62. Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
63. Pengembangan Agribisnis Peternakan
64. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
65. Pengembangan kawasan ayam ras petelur
66. Perencanaan pembangunan peternakan
67. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil
Peternakan
68. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
69. Magang pelaku usaha pengolahan produk peternakan
70. Penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna
71. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi
peternakan tepat guna
72. Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir
73. Pengawasan dan penertiban illegal fishing
74. Pengembangan bibit ikan unggul
75. Pembinaan dan pengembangan perikanan
76. Revitalisasi perikanan budidaya dikawasan budidaya air
tawar
77. Revitalisasi perikanan budidaya dikawasan budidaya air
payau
78. Motorisasi Armada Perikanan dalam upaya peningkatan
daya Jelajah dan Produktifitas Nelayan
79. Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan
80. Peningkatan kapasitas Kelembagaan; Operasional Pusat
Jaringan Usaha dan Investasi (PUSJUI)
81. Koordinasi Program Kerjasama antara Pemerintah RI dan
UNFPA
82. Koordinasi Program Kerjasama antara Pemerintah RI dan
UNICEF (KHPPIA)
83. Pengembangan kluster produk ekspor
84. Peningkatan kapasitas lab penguji mutu barang ekspor dan
impor
85. Pembangunan promosi perdagangan internasional
86. Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk
87. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian
daerah
88. Rapat koordinasi sinkronisasi program penataan industri
89. Fasilitasi pembinaan industri kecil dan menengah

PEMERINTAH ACEH TAHUN 40


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

90. Pembangunan balai latihan kerja


91. Pengadaan peralatan pendidikan dan keterampilan bagi
pencari kerja
92. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
93. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
94. Penyusunan informasi bursa tenaga kerja
95. Kerjasama pendidikan dan pelatihan
96. Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan
pelatihan berbasis masyarakat
97. Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan
hubungan industrial
98. Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan
hukum dan jaminan sosial ketenaga kerjaan
99. Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang
ketenaga kerjaan
100. Peningkatan pengawasan perlindungan dan
penegakkan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja
101. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
102. Penerapan sistem deteksi dini untuk pencegahan
kasus hubungan industrial
103. Bimtek dan penyuluhan keselamatan dan kesehatan
kerja
104. Pembinaan Pengembangan PKK
105. Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa
106. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Masyarakat
Miskin
107. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kemukiman
(PEMK)
108. Pembinaan Unit Pengaduan Masyarakat dan
Pemantauan PKPS-BBM
109. Koordinasi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi
Tepat Guna(TTG)
110. Pembinaan dan Perencanaan Program Pemberdayaan
Masyarakat
111. Pembinaan Sosial Budaya Masyarakat dan
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
112. Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui
pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
113. Operasionalisasi dan Pelaksanaan Teknis Penyediaan
Alokasi Dana Gampong (ADG)
114. Peningkatan Partisipasi Masyarakat, Pengembangan
Kelembagaan da SDM Gampong/Kelurahan
115. Peningkatan Kapasitas Pemrintah Mukim dan
Gampong/Kelurahan
116. Koordinasi dan monitoring pengentasan kemiskinan
dan mitigasi bencana
117. Perencanaan dan Pemberdayaan Khusus Pemukiman
Baru Masyarakat Tertinggal
118. Pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif gampong
119. Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin

PEMERINTAH ACEH TAHUN 41


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

120. Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah


kesejahteraan sosial
121. Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas
pendamping fakir miskin
122. Pemberdayaan keterampilan berusaha komUnitas
adat terpencil
123. Pelatihan keterampilan bagi lansia
124. Sosialisasi program pemberdayaan fakir miskin
125. Pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial
ekonomi (WRSE)
126. Pemberdayaan keterampilan bagi keluarga rentan
127. Pembinaan dan pelestraian nilai-nilai kepahlawanan
keperintisan dan kesetiakawanan sosial
128. Pengembangan Hutan Tanaman
129. Pengembangan hasil hutan non-kayu
130. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerak
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
131. Pengembangan Pemanfaatan wisata alam
132. Rekruitmen Polhut kontrak dan Pengamanan
Hutan/Operasi Illegal Logging
133. Pemanfaatan dan Pengembalian Kawasan Hutan
134. Koordinasi perencanaan pembangunan strategis dan
perbatasan
135. Koordinasi Program Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Khusus (P2DTK) dan KP2DT
136. Penyusunan buku STRADA dan RAD, PDT Provinsi
137. Pelatihan transmigrasi Lokal
138. Penyusunan LPPD Gubernur
139. Penyusunan LKPJ Gubernur
140. Penataan Kelembagaan dan Aparatur Pemerintahan
Mukim
141. Fasilitasi pengelolaan Keuangan Pemerintah
Gampong/ Kelurahan
142. Bimbingan Teknis Penataan Batas Wilayah Gampong
143. Pembinaan kawasan perdagangan bebas
144. Pembinaan kawasan ekonomi terpadu
145. Pembinaan Lembaga Penunjang Kegiatan Pendidikan
146. Pembinaan Kelembagaan Asrama Mahasiswa
147. Evaluasi qanun/pergub kelembagaan perangkat aceh
148. Bimbingan Teknis Pegawasan Melekat (Waskat)
149. Peningkatan kelembagaan petani
150. Rapat-rapat/ koordinasi penyuluhan
151. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
152. Penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima
dan asongan

2. Bidang Infrastruktur

Pembangunan di bidang ini diprioritaskan pada Pemeliharaan


Infrastruktur Pendukung Investasi dan Sumber Daya Energi.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 42


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Adapun sasaran, program dan kegiatan di bidang infrastruktur


sebagai berikut :

a. Sasaran :
1. Ketersediaan jaringan jalan dan jembatan yang memenuhi
kebutuhan pergerakan barang dan jasa di seluruh wilayah
2. Kelancaran pemanfaatan jaringan irigasi teknis pada lahan
potensial
3. Meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur
4. Meningkatnya penyediaan informasi pembangunan yang
dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat
5. Meningkatkan pelayanan dan keselamatan pengguna
angkutan umum
6. Meningkatnya pelayanan pengelolaan persampahan,
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
7. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
8. Meningkatnya pemanfaatan energi sumber alternatif
9. Meningkatnya pemanfaatan potensi mineral tambang dan
migas

b. Program :
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.
2. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong gorong.
3. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
4. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan.
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan.
6. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.
7. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai,
Danau dan Sumber Daya air lainnya.
8. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan
Air Limbah.
9. Program Pengendalian Banjir.
10. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan.
11. Program Pengaturan Jasa Konstruksi.
12. Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi.
13. Program Pengawasan Jasa Konstruksi.
14. Program Pengembangan Perumahan.
15. Program Perencanaan Tata Ruang.
16. Program Koordinasi dan Pembinaan Perencanaan,
Pemanfaatan serta Pengendalian Ruang.
17. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
18. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya
Alam.
19. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan.
20. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 43


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

21. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana


Perhubungan.
22. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas.
23. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kenderaan
Bermotor.
24. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
25. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup.
26. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
27. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam.
28. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
29. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.
30. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa.
31. Program Fasilitasi Peningkatan Sumberdaya Manusia Bidang
Komunikasi dan Informasi.
32. Program Pengembangan data Statistik.
33. Program Pembinaan dan Pengawasan Pertambangan.
34. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan.
35. Program Pengembangan Migas.

c. Kegiatan :
1. Perencanaan pembangunan jalan
2. Pembangunan jalan
3. Perencanaan pembangunan jembatan
4. Pembangunan jembatan
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
6. Pengawasan teknis jalan dan jembatan
7. Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong
8. Rehabilitasi/ pemeliharaan jalan
9. Rehabilitasi jalan dalam kondisi tanggap darurat
10. Pengadaan alat-alat berat
11. Rehabilitasi/ pemeliharaan peralatan dan perlengkapanan
bengkel alat-alat berat
12. Perencanaan pembangunan jaringan irigasi
13. Perencanaan pembangunan reservoir
14. Perencanaan normalisasi saluran sungai
15. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi
16. Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun
17. Pemberdayaan petani pemakai air
18. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
19. Pembangunan jaringan irigasi
20. Pengelolaan sumber daya air untuk irigasi (WISMP)
21. Peningkatan pengelolaan sumber daya air wilayah propinsi
(WISMP)
22. Peningkatan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai
23. Pembanguan embung dan bangunan penampung air
lainnya

PEMERINTAH ACEH TAHUN 44


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

24. Pemeliharaan dan rehabilitasi banguan pengukuran data


hidrologi
25. Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air minum
26. Pengembangan sistem distribusi air minum
27. Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasrana dan
sarana persampahan
28. Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan
badan-badan sungai
29. Pembangunan prasarana pengaman pantai
30. Penataan lingkungan pemukiman penduduk perdesaan
31. Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
32. Pembangunan sarana dan prasarana gedung
33. Sosialisasi bidang perkotaan dan permukiman
34. Sosialisasi dan diseminasi peraturan perundang-undangan
jasa konstruksi dan peraturan lainnya
35. Pemberdayaan penyedia jasa konstruksi (Orang
perseorangan, badan usaha)
36. Pemberdayaan pengguna jasa konstruksi (instansi
pemerintah, Orang perseorangan, badan usaha
37. Pembinaan jasa konstruksi daerah
38. Pengawasan terhadap ketentuan keteknikan
39. Pengembangan rumah sehat sederhana
40. Penyusunan rancangan draft Qanun RTRWP NAD
41. Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota
42. Pematangan lahan
43. Pengendalian tertib pemanfaatan ruang
44. Koordinasi tata ruang dan pemanfaatan ruang
45. Inventarisasi kesesuaian RTRWP dengan RTRWK
46. Pengawasan dan pengendalian RTH
47. Lomba lingkungan sehat Adiwiyata
48. Koordinasi dan konsultasi penyusunan rencana program
pembangunan fisik dan prasarana
49. Monitoring dan Evaluasi RTRWP Provinsi NAD
50. Koordinasi Pengembangan Kuala Idi
51. Pembinaan perkuatan kelembagaan SDA (pendukung
WISMP)
52. Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan
Bencana
53. Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan
54. Peningkatan pengelolaan terminal angkutan sungai, danau
dan penyeberangan
55. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
56. Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas
perhubungan
57. Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas
perhubungan
58. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas
59. Pengadaan marka jalan
60. Pengadaan pagar pengamanan jalan
61. Pengadaan deliniator
62. Pengadaan traffic light
63. Pengadaan jembatan penyeberangan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 45


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

64. Monitoring, evaluasi dan pelaporan


65. Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di
jalan raya
66. Penciptaan pelayanan cepat, tepat, murah dan mudah
67. Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa
angkutan
68. Fasilitasi perizinan di bidang perhubungan
69. Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan
70. Pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru
mudik/awak kendaraan umum teladan
71. Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan
72. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
73. Pembangunan Gedung Terminal
74. Pembangunan halte bus, taxi gedung terminal
75. Pembangunan prasarana perhubungan laut
76. Pembangunan sarana perhubungan laut
77. Pembangunan prasarana perhubungan udara
78. Pembangunan prasarana pos dan telekomunikasi
79. Pembangunan balai pengujian kendaraan bermotor
80. Pelaksanaan penelitian kelaikan kendaraan bermotor
81. Pengembangan Desa model
82. Koordinasi penilaian Kota sehat/Adipura
83. Pengelolaan B3 dan Limbah B3
84. Pengkajian dampak lingkungan
85. Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih
86. Pengembangan produksi ramah lingkungan
87. Evaluasi lingkungan melalui implementasi RKL/RPL,
UKL/UPL
88. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
89. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan
dan konservasi SDA
90. Pengelolaan kawasan ekosistem Lauser
91. Studi kapasitas sumberdaya alam terhadap pengaruh
lainnya
92. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
93. Pengembangan data dan informasi lingkungan
94. Pekan lingkungan hidup Indonesia dalam rangka hari
lingkungan hidup
95. Pengembangan Unit pelaksana teknis (UPT) laboratorium
lingkungan hidup daerah
96. Pengujian emisi kendaraan bermotor
97. Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan
informasi
98. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
99. Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan
informasi
100. Monitoring dan evaluasi jaringan komunikasi dan
informasi
101. Pengadaan alat jaringan komunikasi
102. Pengadaan perangkat keras SIMDA
103. Pengembangan Aplikasi E-Government Pemda

PEMERINTAH ACEH TAHUN 46


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

104. Operasional perpustakaan


105. Optimalisasi peran media center pemerintah daerah
106. Pengembangan dan pembinaan penyiaran daerah
107. Penerapan sistem informasi dan teknologi informasi di
lingkungan Pemda
108. Evaluasi sistem informasi, teknologi informasi dan
SDM di di lingkungan Pemda
109. Bimbingan teknis, workshop dan sosialisasi sistem
informasi dan teknologi informasi
110. Workshop sistem informasi dan teknologi informasi
111. Sosialisasi sistem informasi dan teknologi informasi
112. Penyebarluasan informasi melalui media penyiaran
113. Pengelolaan database SKPD dan pengembangan bank
data e-Government
114. Verifikasi, perekaman, back-updata e-Government dan
penyajian informasi e-Government
115. Pengolahan website
116. Pengelolaan sms center gubernur
117. Pendataan bencana alam
118. Monitoring evaluasi dan pelaporan
119. Pemboran air bawah tanah
120. Pengawasan, pengambilan, dan pemanfaatan air
tanah dan air permukaan
121. Pengawasan dan pembinaan usaha pertambangan
umum
122. Penyusunan rancangan qanun tentang pertambangan
mineral dan batu bara
123. Pengadaan sarana dan prasarana peralatan
pertambangan
124. Rapat kerja tehnis
125. Pengembangan teknologi sistem informasi
126. Pemetaan sebaran bahan galian bersistem skala 1 :
100.000
127. Survey potensi sumber enegi alternatif
128. Pengawasan teknis ketenagalistrikan
129. Pembangunan listrik pedesaan
130. Penyusunan studi kelayakan
pengembangan/pembangunan PLTMH
131. Koordinasi percepatan terbentuknya PP migas
132. Penyusunan rancangan qanun tentang minyak dan
gas bumi
133. Pemantauan dan inventarisasi sumur tua migas
134. Pemantauan dan pengawasan distribusi BBM

3. Bidang Pendidikan

Pembangunan di bidang pendidikan diprioritaskan pada


peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan
belajar, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kuantitas
kelembagaan dan kualitas pendidikan serta jangkauan layanan
pendidikan.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 47


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Adapun sasaran, program dan kegiatan yang akan dicapai pada


tahun 2009 di bidang ini adalah :

a. Sasaran :
1. Meningkatnya kuantitas kelembagaan dan kualitas
pendidikan serta jangkauan layanan Pendidikan
2. Meningkatnya penerapan sistem pendidikan bernuansa
Islami
3. Meningkatnya kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
4. Meningkatnya sistem manajemen kelembagaan dan
sekolah
5. Mengembangkan minat baca dan peningkatan sarana dan
prasarana perpustakaan
6. Kelancaran pemanfaatan Sistem Administrasi Kearsipan

b. Program :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
3. Program Pendidikan Menengah.
4. Program Pendidikan Non Formal.
5. Program Pendidikan Dayah.
6. Program Pendidikan Luar Biasa.
7. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
9. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan.
10. Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Tinggi.
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Dayah.
12. Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan Dayah.
13. Program Pemberdayaan Santri.
14. Program Pembinaan Manajemen Dayah.
15. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan.
16. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip
Daerah.
17. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Kearsipan.
18. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi.
19. Program Peningkatan SDM Kearsipan.
20. Program Pendidikan Kedinasan.

c. Kegiatan :
1. Pembangunan gedung sekolah
2. Pengadaan alat praktik seragam siswa
3. Pengadaan mebeleur sekolah
4. Pengadaan perlengkapan sekolah
5. Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
6. Pembangunan gedung sekolah
7. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa
8. Pengadaan alat praktik Peraga siswa
9. Pengadaan Mebeleur Sekolah

PEMERINTAH ACEH TAHUN 48


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

10. Pengadaan Perlengkapan Sekolah


11. Pemeliharaan rutin/ berkala bangunan sekolah
12. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
13. Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS
14. Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah
dengan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) di
satuan pendidikan dasar
15. Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa
16. Penyediaan beasiswa transisi
17. Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar
18. Pembangunan gedung sekolah
19. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa
20. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
21. Pengadaan Mebeleur sekolah
22. Pengadaan Perlengkapan Sekolah
23. Rehabilitasi sedang/ berat asrama siswa
24. Rehabilitasi sedang/ berat sarana olah raga
25. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
26. Pelatihan penyusunan kurikulum
27. Pembinaan forum masyarakat peduli pendidikan
28. Penyediaan bantuan operasional manajemen mutu (BOMM)
29. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu
30. Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen berbasis
sekolah (MBS)
31. Pengembangan materi belajar mengajar dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
32. Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia
industri
33. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi
pendidikan menengah
34. Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah
35. Peningkatan sarana dan prasarana SMA/MA berwawasan
keunggulan
36. Lomba kompetensi siswa (LKS) dan OSN siswa SMA
Prov.NAD
37. Pembangunan gedung sekolah
38. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru,penjaga
sekolah
39. Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum
sekolah(laboratorium bahasa, komputer, IPA, IPS dan lain-
lain)
40. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
41. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa
42. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
43. Pengadaan mabeleur sekolah
44. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa
45. Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan ruang
praktikum sekolah
46. Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitasi
47. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
48. Penunjang sekolah kedinasan/boarding school
49. Penelitian minat siswa memasuki sekolah kejuruan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 49


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

50. Pemberdayaan tenaga pendidik non formal


51. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal
52. Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan
53. Pengembangan pendidikan keaksaraan
54. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup
55. Penyediaan sarana dan prasarna pendidikan non formal
56. Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model
pembelajaran pendidikan non formal
57. Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal
58. Pelatihan pembina kaligrafi
59. Pembinaan Santri
60. Pengadaan alat praktek dan peraga santri
61. Penyediaan kitab/buku pendidikan dayah
62. Penyediaan dana operasional dayah
63. Pembangunan gedung sekolah
64. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
65. Pengembangan kreatifitas guru TK/ SLB
66. Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar
kompetensi
67. Pembinaan kelompok kerja guru (KKG)
68. Pendidikan lanjutan bagi pendidik dan memenuhi standar
kualifikasi
69. Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan
pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan
70. Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik
dan tenaga kependidikan
71. Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan
tehadap profesi pendidik
72. Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik
dan tenaga kependidikan
73. Workshop penyusunan model kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) islami
74. Pembinaan pendidikan berwawasan keunggulan SD/MI
75. Pelatihan guru bahasa inggris bagi calon guru SD/MI se
Provinsi
76. Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di
bidang pendidikan
77. Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan
78. Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan lokakarya serta
diskusi ilmiah tentang berbagai isu pendidikan
79. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
80. Pembinaan UKS SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
81. Supervisi pengawas satuan pendidikan dan operasional
APSI
82. HUT dan Rakornas PGRI
83. Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan
84. Sosialisasi dan advukasi berbagai peraturan pemerintah di
bidang pendidikan
85. Pembinaan dewan pendidikan
86. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
87. Dialog interaktif masyarakat tentang pendidikan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 50


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

88. Penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan


minat baca di daerah
89. Pembangunan gedung perpustakaan
90. Permasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk
mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar
91. Pengembangan minat dan budaya baca
92. Supervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan
umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan
perpustakaan
93. Pelaksanaan koordinasi pengembangan perpustakaan
94. Penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan
minat baca didaerah
95. Perencanaan dan penyusunan program baca
96. Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca
97. Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah
98. Monitoring evaluasi dan pelaporan
99. Pembangunan gedung perpustakaan
100. Penerbitan jurnal pendidikan (pencerahan)
101. Penyusunan buku pedoman pendidikan bernuansa
Islam di sekolah
102. Pengadaan buku
103. Penyediaan bahan dan alat laboratorium
104. Penyediaan meubeler ruang kuliah/ laboratorium/
perpustakaan
105. Pembangunan fasilitas pendukung proses belajar dan
mengajar
106. Pengembangan program studi
107. Penelitian Dosen
108. Penunjang sekolah kedinasan
109. Pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana dayah
110. Pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana dayah Kab/Kota
111. Pembangunan dayah bertaraf internasional
112. Pembinaan pimpinan Tgk dayah dan perekrutan
tenaga pendidik
113. Pelatihan komputer santri dayah
114. Pelatihan life skill santri, jurnalistik dan penerbitan
berkala majalah/ jurnal dayah
115. Pembinaan kegiatan ekstra kurikuler santri dayah
116. Pembinaan dan pengembangan kurikulum dayah
117. Pelatihan manajemen dayah dan manajemen aset
dayah
118. Pelatihan usaha kesehatan dayah
119. Apresiasi kearsipan
120. Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
121. Survey/pelacakan dan ganti rugi dokumen/wawancara
tokoh/pelaku sejarah
122. Pengolahan arsip
123. Pameran kearsipan
124. Reproduksi/alih media
125. Pemeliharaan rutin berkala arsip daerah

PEMERINTAH ACEH TAHUN 51


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

126. Bimbingan/penyuluhan kearsipan


127. Penilaian arsipparis
128. Pendidikan dan pelatihan teknis
129. Pendidikan penjenjangan struktural
130. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme

4. Bidang Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan diprioritaskan pada


peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan, sehingga
diharapkan mampu meningkatkan status kesehatan masyarakat
dan memperbaiki pelayanan kesehatan.

Adapun sasaran, program dan kegiatan yang akan dicapai pada


tahun 2009 di bidang ini adalah :

a. Sasaran :
1. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan pendidikan kesehatan masyarakat melalui
promosi kesehatan dan mengembangkan sistem informasi
kesehatan berbasis data teknologi
3. Meningkatnya jangkauan, pemerataan, efisiensi dan mutu
pelayanan kesehatan
4. Terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan

b. Program :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
3. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.
4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
5. Program Pencegahan dan Penggulangan Penyakit Menular.
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.
7. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan.
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
9. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan prasarana
Rumah Sakit/Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit
Mata.
10. Program Pemeliharaan Sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/ rumah sakit Paru-Paru/ rumah sakit mata.
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
12. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
13. Program Pelayanan Medis.
14. Program Pelayanan penunjang Medis/Non Medis.
15. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
16. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
17. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.
18. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
Jaringannya.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 52


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

c. Kegiatan :
1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
3. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan
kesehatan
4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup
sehat
6. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
7. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
8. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9. Peningkatan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
sakit
10. Pengembangan sistem informasi rumah sakit
11. Peningkatan pelayanan informasi, komunikasi dan
kerjasama
12. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
13. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
14. Revitalisasi sistem kesehatan
15. Peningkatan kesehatan masyarakat
16. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban
bencana
17. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah
kesehatan
18. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
19. Penyediaan Jasa pelayanan kesehatan
20. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
21. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
22. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
23. Penyemprotan/ Fogging sarang nyamuk
24. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular
25. Pencegahan penularan penyakit endemik/ epidemik
26. Peningkatan Imunisasi
27. Peningkatan surveilance Epidemiologi dan penanggulangan
wabah
28. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie)
pencegahan dan pemberantasan penyakit
29. Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan
penanggulangan wabah
30. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga
sadar gizi
31. Pemberian tambahan makanan dan vitamin
32. Peningkatan diklat medis/non medis
33. Penelitian dan pengembangan medis/non medis
34. Penyusunan standar pelayanan kesehatan
35. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
36. Pembangunan dan pemuktahiran data dasar standar
pelayanan kesehatan
37. Penyusunan naskah akademis standar pelayanan
kesehatan
38. Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 53


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

39. Monitoring, evaluasi dan pelaporan


40. Pembangunan Rumah Sakit
41. Pengadaan Alat-alat kesehatan rumah sakit
42. Pengadaan mobil amBulance/ mobil jenazah
43. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
44. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan rumah sakit
45. Pengembangan tipe rumah sakit
46. Pembangunan Rumah Sakit
47. Pengadaan Alat-alat kesehatan rumah sakit
48. Pengadaan obat-obatan rumah sakit
49. Pengadaan Meubeler rumah sakit
50. Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit
51. Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit
52. Pembangunan rumah sakit
53. Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas
I, II dan III)
54. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
55. Pengadaan obat-obatan rumah sakit
56. Pengadaan Perlengkapan rumah tangga rumah sakit
57. Pengembangan Tipe Rumah Sakit
58. Pemeliharaan rutin/berkala mobil ambulance/jenazah
59. Pemeliharaan rutin/berkala sarana rumah sakit
60. Pemeliharaan rutin/berkala sanitasi dan lingkungan rumah
sakit
61. Pemeliharaan Rutin/berkala ruang rawat inap rumah sakit
62. Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
63. Pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan
64. Penyuluhan Keselamatan bagi Ibu Hamil dan keluarga
kurang mampu
65. Peningkatan pelayanan asuhan keperawatan
66. Peningkatan pelayanan rehabilitasi medis
67. Peningkatan pelayanan gigi dan mulut
68. Peningkatan pelayanan haemodialisasi
69. Peningkatan pelayanan gawat darurat
70. Peningkatan pelayanan bedah sentral ( COT )
71. Peningkatan pelayanan perawatan intensif anak
72. Peningkatan pelayanan perawatan intensif dewasa
73. Peningkatan pelayanan rawat jantung
74. Peningkatan pelayanan anestesi dan reanimasi
75. Peningkatan pelayanan rawat jalan
76. Peningkatan pelayanan rawat inap
77. Peningkatan pelayanan radiologi
78. Peningkatan pelayanan farmasi
79. Peningkatan pelayanan gizi
80. Peningkatan pelayanan pemulasaraan jenazah
81. Peningkatan pelayanan patologi anatomi
82. Peningkatan pelayanan patologi klinik
83. Peningkatan pelayanan loundry
84. Peningkatan pelayanan sentral sterilisasi
85. Peningkatan pelayanan rekam medis
86. Monitoring pelayanan dan penanggulangan masalah
kesehatan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 54


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

87. Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat


88. Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis
89. Kemitraan alih tekhnologi kedokteran dan kesehatan
90. Penyuluhan kesehatan anak balita
91. Penyuluhan Kesehatan anak balita
92. Pembangunan puskesmas
93. Pembangunan puskesmas Pembantu
94. Pembangunan posyandu
95. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
96. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu
97. Pengadaan sarana dan prasarana posyandu

5. Bidang Agama, Sosial dan Budaya

Pembangunan di Bidang Agama, Sosial dan Budaya pada tahun


2009 diprioritaskan pada pembangunan syariat islam dan sosial
budaya untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan
dalam penerapan syariat dan nilai-nilai islam, pembangunan sosial
budaya dan pemberdayaan masyarakat.

Adapun sasaran, program dan kegiatan yang akan dicapai pada


tahun 2009 di bidang ini adalah :

a. Sasaran :
1. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi
terkait maupun lembaga tingkat nasional dan internasional
2. Meningkatkan kualitas dan pelayanan kesejahteraan sosial
di Aceh
3. Meningkatkan dan Mengembangkan potensi sumber daya
sosial
4. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan hukum
terhadap perempuan
5. Meningkatkan peran dan hubungan antar lembaga pemuda
6. Membudayakan olahraga di kalangan masyarakat
7. Menanggulangi dampak demoralitas di kalangan pemuda
8. Terwujudnya keadilan dan kestabilan politik dalam
masyarakat Aceh dengan sistem kompetisi politik yang
sehat
9. Meningkatkan pemberdayaan dan pengelolaan lembaga
keagamaan
10. Mengembangkan apresiasi budaya, kesenian, bahasa dan
adat istiadat
11. Terlaksananya kerjasama pembangunan regional
12. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang pelaksanaan Syariat Islam
13. Meningkatkan jumlah wisatawan dalam dan luar negeri
dengan mengikutsertakan peran serta masyarakat,
berlandaskan pada sosial budaya keAcehan dan bernuansa
Islami

b. Program :

PEMERINTAH ACEH TAHUN 55


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

1. Perencanaan Sosial dan Budaya.


2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
4. Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
5. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,
PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya
6. Pembinaan Anak Terlantar
7. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
8. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
9. Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
10.Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
11.Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
12.Pembinaan dan Permasyarakatan Olahraga
13.Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
14.Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga
15.Pendidikan Politik Masyarakat
16.Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
17.Pengembangan Wawasan Kebangsaan
18.Pengembangan Nilai Budaya
19.Pengelolaan Kekayaan Budaya
20.Pagelaran Seni Budaya Daerah
21.Pengelolaan Keragaman Budaya
22.Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
23.Kerjasama Pembangunan
24.Perencanaan Pengembangan dan Pembinaan Syariat Islam
25.Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama
26.Pembinaan Syariat Islam
27.Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan
28.Pengembangan dan Pemberdayaan Syariah
29.Peningkatan Sumber Daya dan Peran Ulama
30.Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Agama
dan Pembinaan Kerukunan Beragama
31.Peningkatan Kualiatas Pendidikan Agama
32.Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata
33.Pengembangan Destinasi Pariwisata
34.Pengembangan Kemitraan
35.Peningkatan Pelayanan Masyarakat di luar Daerah
36.Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

c. Kegiatan :
1. Koordinasi Perencanaan pembangunan bidang sosial dan
budaya
2. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Pendidikan
3. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kesehatan
4. Peningkatan kualitas pelayanan sarana, dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS
5. Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial
bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial

PEMERINTAH ACEH TAHUN 56


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

6. Koordinasi perumumsan kebijakan dan sinkronisasi


pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan
penurunan kesenjangan
7. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut
tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa
8. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9. Pendayagunaan sumber dana sosial
10. Sosialisasi bahaya narkotika berbasis masyarakat
11. Pelatihan dan pembinaan anak jalanan, anak terlantar,
anak cacat korban bencana
12. Pemberdayaan dan rehabilitasi penyandang cacat
13. Peningkatan kualitas pelayanan; sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi panti
14. Pemulangan Orang terlantar/terdampar
15. Pemberdayaan korban bencana sosial daerah konflik
(reintegrasi)
16. Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
17. Pembangunan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo
18. Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti
asuhan/jompo
19. Pendidikan dan pelatihan cacat netra
20. Peningkatan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo
21. Pendidikan dan pelatihan bagi remaja putus sekolah
22. Seleksi orsos penerima bantuan sosial
23. Operasi dan pemeliharaan sarana panti bina remaja
24. Operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti
anak jalanan
25. Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks
penyandang penyakit sosial
26. Pemberdayaan penyandang penyakit sosial
27. Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi
gelandangan dan pengemis
28. Koordinasi monitoring dan evaluasi anak yatim, piatu, yatim
piatu dan anak terlantar/asuh dalam Prov. NAD
29. Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
30. Peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak
terlantar
31. Pelayanan dan perlindungan sosial anak
32. Fasiltiasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak
kekerasan
33. Pelatihan mubalighah
34. Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu
pemberdayaan perempuan (P2TP2)
35. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan
anak
36. Pengembangan sistem informasi gender dan anak
37. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
38. Penguatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah
(KPAID)
39. Rapat koordinasi kesejahteraan dan perlindungan anak
(KPA)

PEMERINTAH ACEH TAHUN 57


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

40. Peningkatan kapasitas penguatan gugus tugas anti


traficking
41. Bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam
mengelola usaha
42. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
pemuda
43. Pembinaan organisasi kepemudaan
44. Fasilitasi pekan temu wicara organisasi pemuda
45. Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan
generasi muda
46. Pameran prestasi hasil karya pemuda
47. Pelatihan kepemimpinan/pemuda pelopor pedesaan
48. Seleksi dan pemberangkatan pertukaran pemuda antar
negara
49. Seleksi dan pemberangkatan pertukaran pemuda antar
propinsi
50. Seleksi dan pemberangkatan peserta kapal pemuda
nusantara
51. Peringatan hari sumpah pemuda tingkat propinsi
52. Pemilihan dan pelatihan paskibraka tingkat nasional dan
provinsi
53. Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat
54. Pembinaan cabang olahraga prestasi ditingkat daerah
55. Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi
56. Penyelenggaraan kompetisi olahraga
57. Pemasalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa dan
masyarakat
58. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang
berdedikasi dan berprestasi
59. Pembinaan dan pembibitan atlit diklat olahraga SMA Tunas
Bangsa
60. Pengelolaan dapur umum SMA plus diklat olahraga
61. Persiapan atlit (TC) dan pemberangkatan atlit pekan
olahraga pelajar Nasional (POPNAS)
62. Olahraga dalam rangka Hari Olahraga Nasional
(HARGANAS)
63. Pelaksanaan perlombaan lari 10 km
64. Pembinaan dan pelatihan olahraga keluar negeri
65. Pelaksanaan turnamen/kompetisi olahraga antar
lembaga/instansi lainnya
66. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga
67. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga
68. Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan
69. Pengembangan perencanaan olahraga terpadu
70. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
olahraga
71. Pembinaan manajemen organisasi olahraga
72. Fasilitasi Penyelesaian Perselisihan Partai Politik
73. Koordinasi Forum-forum Diskusi Politik
74. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
75. Sosialisasi Politik Damai Aceh
76. Sosialisasi Kebijakan Politik Pemerintah Aceh

PEMERINTAH ACEH TAHUN 58


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

77. Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan


78. Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan
Beragama
79. Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur
budaya bangsa
80. Sosialisasi Pembauran dan Kerukunan Umat Beragama
(FKUB)
81. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
82. Pagelaran, pameran seni se Sumatera (PPSS)
83. Pagelaran dan pameran seni seni temu taman budaya se
Indonesia
84. Pelatihan upacara adat
85. Pengumpulan dan ganti rugi koleksi museum
86. Peringatan hari kesenian daerah dan anugerah seni
87. Pelatihan pemberdayaan kelembagaan adat
88. Pelatihan peradilan adat
89. Penerbitan majalah/ buku-buku tentang adat
90. Pelatihan pemberdayaan kelembagaan adat
91. Pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk
naskah kuno
92. Penyusunan, pengendalian dan evaluasi program
93. Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana/ prasarana taman ratu
safiatuddin
94. Registrasi dan pendokumentasian objek peninggalan
sejarah dan purbakala
95. Pemugaran benda-benda arkeologi, benda cagar budaya
peninggalan sejarah
96. Lomba bahasa, membaca hikayat, pantun, puisi, cerita
rakyat dan penghargaan karya sastra
97. Penulisan/ penerbitan buku, kamus dan karya sastra lainnya
98. Pelatihan kesenian bagi guru dan pelatih sanggar
99. Penyediaan bahan bacaan tentang sejarah
100. Rekruitmen pembacaan nari maja/seumapa
101. Rapat Kerja Tahunan
102. Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Polisi
Masyarakat (Polmas)
103. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan keanekaragaman budaya
104. Dialog sosialisasi untuk generasi muda dan
mahasiswa mengenai adat istiadat dan hukum adat
105. Monitoring Program Kegiatan Kelembagaan Adat pada
Instansi Kab/Kota.
106. Pembinaan Meunasah Kab/Kota dalam Provinsi
107. Pemberangkatan Kontingen qasidah gambus provinsi
ke tingkat nasional
108. Musabaqah Dalail Khairat Tingkat Provinsi
109. Musabaqah Group Zikir Maulod Tingkat Provinsi
110. Pembinaan penulisan Arab Melayu Kab/Kota dalam
Provinsi NAD
111. Pagelaran seni budaya Aceh
112. Pagelaran Seni Budaya Aceh
113. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah

PEMERINTAH ACEH TAHUN 59


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

114. Penyelenggaraan dialog kebudayaan


115. Seminar dalam rangka revitalisasi dan reaktualisasi
budaya lokal
116. Pembinaan dan evaluasi sanggar-sanggar kesenian,
pagelaran dan festival tingkat nasional
117. Rapat Koordinasi Kebudayaan
118. Audisi paduan suara Gita Bahana Nusantara
119. Festival seni dan pagelaran budaya
120. Pagelaran budaya daerah pada event dalam dan luar
negeri
121. Partisipasi museum aceh di luar dan dalam daerah
122. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
123. Pembinaan putroe phang tentang pelaksanan adat
perkawinan, tatanan keterampilan dan sopan santun dalam
masyarakat
124. Pagelaran seni dalam rangka penyambutan tamu
manca negara
125. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah
126. Koordinasi dan Evaluasi Perencanaan Program-
Program Syariat Islam
127. Koordinasi Perencanaan peningkatan Kegiatan
Keagamaan dan Syi'ar Islam
128. Koordinasi dan pembinaan lembaga sarana
keagamaan
129. Pembinaan dan peningkatan sarana mesjid
130. Pembinaan remaja mesjid agung Kab/Kota dalam
provinsi
131. Pembinaan Imam Hafidh pada mesjid agung Kab/Kota
dalam provinsi
132. Pelaksanaan musyawarah mesjid agung Kab/Kota
dalam provinsi
133. Rapat Koordinasi Haji Se- Aceh
134. Pembinaan Imam Hafidh pada Mesjid Agung Kab/Kota
dalam Provinsi
135. Pemasyarakatan dan Penyebaran Informasi Syariat
Islam
136. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Syariat Islam
137. Pembinaan dan Koordinasi Operasional Dai Wilayah
Perbatasan dan Daerah Terpencil
138. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Imum Meunasah
dalam Pelaksanaan Syariat Islam
139. Pembinaan Gampong Percontohan bersyariat Islam
140. Pelatihan dan Pembekalan petugas tajhiz mayat
141. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung Badan
Baitul Mal
142. Sosialisasi kesadaran zakat
143. Penyaluran Zakat Infaq Shadaqah (ZIS)
144. Bimbingan teknis tenaga pelatih/juri Tilawatil Qur'an.
145. Pembinaan LPPTKA dan Pelatihan Tutor TKA, TPA dan
TQA
146. Penentuan Hisab dan Rukyat
147. Bimtek Baitul Mal

PEMERINTAH ACEH TAHUN 60


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

148. Rapat Kerja Baitul Mal


149. Penunjang sarana dan prasarana operasional
Mahkamah syar'iyah
150. Penyuluhan Qanun Bidang Syariat Islam
151. Pelaksanaan Rapat Badan Otonom
152. Sidang Dewan Paripurna Ulama (DPU)
153. Pengkaderan Ulama, Lokakarya Ulama dan Umara
154. Rapat Koordinasi MPU
155. Muzakarah Masalah Keagamaan
156. Penelitian Aliran Sempalan
157. Penterjemahan Kitab dalam Bahasa Indonesia dan
Buletin MPU.
158. Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kapasitas
Ulama
159. Pelatihan tc STQ tingkat nasional
160. Pemberangkatan Kafilah Provinsi ke STQ Tingkat
Nasional
161. Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi
162. Kajian Tinggi Keislaman tetang Peribadatan
163. Rapat Kerja Daerah LPTQ Provinsi NAD
164. Penunjang Operasional LPTQ Provinsi
165. Pembinaan program biaya siswa khusus (S1, S2, S3)
dalam dan luar negeri
166. Peningkatan kualitas pendidikan masyrakat Aceh dan
Dosen PTS
167. Pembinaan Institusi PTS dan Penunjang Belajar
mengajar/ beasiswa S1 PTS
168. Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam
dan luar negeri
169. Pelatihan pemandu wisata terpadu
170. Pengembangan Objek pariwisata unggulan
171. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata
172. Pengembangan Jenis dan Paket wisata unggulan
173. Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek
pariwisata dengan lembaga/ dunia usaha
174. Pengembangan sosialisasi, dan penerapan serta
pengawasan standarisasi
175. Pembuatan master plan pengembangan kawasan
wisata
176. Pengembangan dan penguatan informasi dan
database
177. Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan
pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya
178. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan
pariwisata
179. Pengembangan Sumber daya manusia dan
profesionalisme bidang pariwisata
180. Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengembangan kemitraan pariwisata
181. Pelaksanaan gebyar wisata nusantara di Jakarta

PEMERINTAH ACEH TAHUN 61


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

182. Fasilitas Pelayanan Masyarakat Aceh di Jakarta dan


Sekitarnya
183. Peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha
kesejahteraan sosial
184. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial
masyarakat
185. Pengembangan model kelembagaan perlindungan
masyarakat
186. Fasilitasi kerjasama usaha antara pemda dengan
organisasi/lembaga sosial
187. Pelatihan keterampilan taruna penanggulangan
bencana (TAGANA)
188. Pemberdayaan karang taruna
189. Pelatihan petugas penyuluhan sosial dan penyuluhan
sosial keliling

6. Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum

Pembangunan bidang Pemerintahan, Potlitik dan Hukum


diprioritaskan pada penciptaan pemerintahan yang baik dan bersih
serta penyehatan birokrasi, sehingga dapat menciptakan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui keterbukaan,
akuntabel, efektif dan efisien, menjunjung tinggi supremasi hukum
dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan.

Adapun sasaran, program dan kegiatan yang akan dicapai pada


tahun 2009 di bidang ini adalah :

a. Sasaran :
1. Terwujudnya struktur pemerintahan yang sesuai dengan
potensi, kewenangan dan menjamin kesejahteraan
masyarakat
2. Tersedianya aparatur pemerintahan yang professional dan
berwibawa
3. Meningkatnya transparansi, partisipatif dan akuntabilitas
kepemerintahan
4. Membangun kelembagaan pemerintah daerah yang sesuai
dengan kebutuhan
5. Penempatan wilayah administrasi, titik kordinat, dan
penguasaan wilayah secara ekonomi dan sosial budaya
6. Optimalisasi sarana dan prasarana kerja
7. Meningkatnya Pelayanan Aparatur terhadap Masyarakat

b. Program:
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah.
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur.
3. Program Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur.
4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 62


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

5. Program Fasilitasi Pindah/ Purna Tugas PNS.


6. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
7. Program Peningkatan Pelayanan Publik.
8. Program Kerjasama Informasi dan Mas Media.
9. Program Pengembangan Kerjasama Informasi
dengan Media Massa.
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
11. Program Peningkatan sarana dan prasarana
aparatur.
12. Program Pengembangan Data Informasi.
13. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
14. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek.
15. Program Penataan Peraturan Perundang-
undangan.
16. Program Penataan Daerah Otonomi Baru.
17. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal.
18. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
19. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
20. Program Peningkatan kapasitas Pengelolaaan
Keuangan Daerah.
21. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Kabupaten/ Kota.
22. Program Pembinaan, Pengembangan dan
Kesejahteraan Non Aparatur.
23. Program Pembinaan, Pengembangan dan
Kesejahteraan Aparatur.
24. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
25. Program Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilu.
26. Program Koordinasi Peningkatan Kapasitas
Kependudukan dan Catatan Sipil.
27. Program Peningkatan Kelembagaan dan
Aparatur.
28. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan.
29. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan.
30. Program Peningkatan Pemberantasan
Penyakit Masyarakat (Pekat).
31. Program Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala
Daerah.
32. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah.
33. Program Peningkatan, Pembinaan,
Pengembangan dan Kesejahteraan Sekretariat DPRD.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 63


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

34. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga


Pemeriksaan dan Aparatur Pengawasan.

c. Kegiatan :
1. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan
program dan kebijakan layanan publik
2. Penyusunan Rancangan RKPA
3. Penyelenggaraan Musrenbang RKPA
4. Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah
5. Monitoring; evaluasi; pengendalian; dan pelaporan
pelaksanaan rencana pembangunan daerah
6. Penyusunan Kebijakan Umum APBA (KUA) dan Prioritas dan
Plafoan Anggaran Sementara (PPAS)
7. Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Program dan
Kegiatan Pembangunan
8. Penyusunan, pelatihan dan sosialisasi rencana kerja SKPA
9. Koordinasi Penyusunan Program dan kegiatan
Pembangunan yang didanai melalui sumber dana
Tambahan dana bagi hasil migas dan dana otonomi khusus
10. Koordinasi penyusunan jawaban/penjelasan Gubernur
11. Pendidikan dan pelatihan formal
12. Peningkatan pengembangan sumber daya dan potensi
daerah
13. Fasilitasi dan koordinasi kerjasama bidang investasi
14. Peningkatan efektifitas kerjasama ekonomi bidang ekonomi
15. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan
16. Bimbingan Teknis Implementasi peraturan Perundang-
Undangan Kab/ Kota
17. Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur
18. Rapat koordinasi tehnis (RAKORNIS)
19. Penyusunan dan Penyempurnaan Rancangan Qanun
kelembagaan perangkat daerah dan lembaga khusus
20. Bimbingan Teknis Penyusunan perumusan kebijakan Kepala
Daerah
21. Pembinaan Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah
Kabupaten/ Kota
22. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
23. Peningkatan kapasitas pengelolaan ketatalaksanaan
24. Rapat Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Negara
(RAKORPANDA)
25. Bimbingan Teknis Analisa Jabatan
26. Pengelolaan perpustakaan satuan kerja
27. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
28. Pengembangan Indikator Kinerja Instansi Pemerintah
29. Fasilitasi Penyiapan Dokumen dan Pelaksanaan Sistem AKIP
30. Penataan Kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA)
31. Bimbingan Teknis Rencana Strategis dan Rencana Kinerja
Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA)
32. Penyusunan Uraian Jabatan dan syarat jabatan perangkat
Aceh
33. Pendidikan dan pelatihan formal
34. Pendidikan dan pelatihan Aparatur

PEMERINTAH ACEH TAHUN 64


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

35. Pendidikan dan Pelatihan Formal


36. Pembinaan mental dan fisik aparatur
37. Peningkatan kualitas pelayanan publik
38. Pengembangan indikator kinerja instansi pemerintah
39. Pendidikan dan pelatihan formal
40. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-
undangan
41. Peningkatan kualitas pelayanan publik
42. Pendidikan dan pelatihan formal
43. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-
undangan
44. Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS daerah
45. Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi PNS daerah
46. Pendidikan dan pelatihan formal
47. Rapat koordinasi tehnis (RAKORNIS)
48. Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan
49. Rapat koordinasi pengembangan perekonomian daerah
50. Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis
PNS
51. Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
52. Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas
53. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
54. Pelaksanaan pendataan pejabat fungsional
55. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
56. Pemindahan tugas PNS
57. Kunjungan kerja/ inspeksi kepala daerah/ wakil kepala
daerah
58. Rapat Koordinasi Unsur MUSPIDA
59. Peningkatan pelayanan/penunjang operasional Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah
60. Peningkatan Pelayanan /Penunjang Operasional Kepala
Daerah&Wakil Kepala Daerah
61. Penyediaan jasa pelayanan terpadu satu pintu
62. Monitoring tim instansi terkait perizinan/non perizinan ke
Kabupaten/Kota
63. Sosialisasi dan Pembinaan P2TSP se Kabupaten/Kota
64. Konsultasi komUnitas infokom
65. Pembinaan dan Pengembangan hubungan dengan pers dan
masyarakat
66. Penyediaan jasa surat menyurat
67. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik
68. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
69. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
70. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/ operasional
71. Penyediaan jasa administrasi keuangan
72. Penyediaan jasa pegawai non PNS
73. Penyediaan jasa kebersihan kantor
74. Penyediaan jasa keamanan kantor
75. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
76. Penyediaan Alat Tulis Kantor
77. Penyediaan Barang Cetakan dan Pengadaan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 65


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

78. Penyediaan komponen instalasi listrik dan penerangan


bangunan kontor
79. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
80. Penyediaan bahan bacaan dan dan peraturan perundang-
undangan
81. Penyediaan jasa dokumentasi kantor
82. Penyediaan bahan logistik kantor
83. Penyediaan makanan dan minuman
84. Rapat Koordinasi dan Konsultasi keluar Daerah
85. Penyediaan jasa hari-hari besar
86. Penyediaan jasa hari-hari besar (Ukuwah Islamiyah)
87. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
88. Peningkatan Operasional pelayanan kesehatan aparatur
89. Penyediaan bahan operasional perkantoran
90. Penyediaan jasa administrasi dan sewa kantor
91. Pembangunan Rumah Dinas
92. Pembangunan gedung mess
93. Pembuatan ruang perpustakaan dan pengisian buku-buku
perpustakaan
94. Pembangunan gedung kantor
95. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
96. Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas
97. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas
98. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
99. Pengadaan peralatan gedung kantor
100. Pengadaan mebeleur
101. Pengadaan komputer
102. Pengadaan UPS/Stabilizer komputer
103. Pengadaan Peralatan Studio dan Komunikasi
104. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
105. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
106. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
107. Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan
dinas/operasional
108. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung
kantor
109. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
110. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan listrik dan telepon
111. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan air minum
112. Pemeliharaan rutin/berkala alat Studio dan Komunikasi
113. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah
jabatan/dinas
114. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
115. Pemeliharaan rutin/berkala taman; tempat parkir dan
halaman kantor
116. Penunjang Pembinaan Kelembagaan
117. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas
118. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
119. Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor
120. Pembangunan musium/monumen/ tugu bersejarah
121. Pemantauan permasalahan realisasi sarana dan
prasarana ke-PU-an

PEMERINTAH ACEH TAHUN 66


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

122. Koordinasi program rasionalisasi PDAM antar


Kabupaten/Kota
123. Penyelesaian administrasi masa transisi kegiatan BRR
menjelang berakhir tugas di NAD*)
124. Peningkatan pengembangan administrasi dan sarana
perekonomian
125. Pengadaan sarana dan prasarana peribadatan dan
baitul asyi.
126. Pengumpulan; updating; dan analisis data informasi
capaian target kinerja program dan kegiatan
127. Koordinasi penelitian dan pengembangan di Provinsi
serta kerjasama dengan pihak lain
128. Pengembangan pusat data dan informasi perencanaan
Pembangunan daerah
129. Penelitian dan pengembangan Perencanaan
Pembangunan
130. Penyusunan profile BAPPEDA
131. Evaluasi Perencanaan pengembangan kawasan
ekonomi terpadu
132. Advokasi dan monitoring penggunaan tambahan dana
gai hasil migas dan dana otsus
133. Koordinasi pembinaan pembangunan kabupaten/kota
134. Pembinaan kelembagaan jasa konstruksi
135. Pengembangan Sistim Informasi Manajemen Data.
136. Pelaporan dan evaluasi data dana pembangunan
Kab/Kota
137. Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan SKPD
138. Koordinasi dan Singkronisasi Pembagunan Pendidikan
139. Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan
Perundang-Undangan
140. Peningkatan efektifitas kerjasama/kemitraan aparatur
kehumasan dengan unsur media massa
141. Peningkatan Pelayanan Bantuan Hukum
142. Pemantapan Jaringan dokumentasi dan informasi
Hukum
143. Evaluasi dan Pengkajian produk Hukum Kab/Kota
144. Pengawalan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
dan Rancangan Peraturan Presiden (Ranperpres) *)
145. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang
kewenangan pemerintah yang bersifat nasional di Aceh*)
146. Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan
Perundang-undangan
147. Fasilitasi percepatan penyelesaian tapal batas wilayah
administrasi antar daerah
148. Koordinasi dan Pemantapan Pemerintah Daerah dan
Kecamatan.
149. Evaluasi penyelenggaran otonomi daerah pada
pemerintahan Kab/ Kota
150. Evaluasi dan Monitoring LPPD Kab/ Kota
151. Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan
dalam Teknik Pencegahan Kejahatan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 67


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

152. Peningkatan Kapasitas Aparat dalam Rangka


Pelaksanaan Siskamswakarsa didaerah
153. Pengkajian/Analisis Perkembangan Situasi dan Kondisi
Daerah
154. Monitoring kegiatan Polisi Pamong Praja se-
Kabupaten/Kota
155. Pelaksanaan Hari Jadi Ulang Tahun Kelembagaan/
Organisasi
156. Monitoring Kegiatan Kinerja PPNS se- Kabupaten/Kota
157. Pembinaan dan Koordinasi Wilayatul Hisbah (WH)
158. Sosialisasi Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dan
WH serta Umum se-Kab/Kota dalam Prov.NAD
159. Peningkatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Keamanan
Pemilu
160. Pembinaan perangkat kinerja BUMD
161. Koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi usaha
mikro, kecil dan menengah
162. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
163. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
164. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
165. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
166. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
167. Penyusunan laporan capaian kinerja iktisar realisasi
kinerja SKPD
168. Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
169. Koordinasi dan sinkronisasi dana berbantuan
170. Peningkatan pengendalian dokumen anggaran daerah
171. Pengurusan administrasi belanja daerah dan
pelaporan
172. Penyusunan Standar satuan harga
173. Penyusun sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
daerah
174. Penyusunan rancangan Peraturan daerah tentang
APBA
175. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang
Penjabaran APBD
176. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang
perubahan APBD
177. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang
Penjabaran Perubahan APBD
178. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang
pertanggung jawaban pelaksanaan APBD
179. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang
penjabaran pertanggung jawaban pelaksanaan APBD
180. Sosialisasi Paket regulasi tentang pengelolaan
keuangan daerah
181. Peningkatan Manajemen Aset/ Barang Daerah
182. Peningkatan Manajemen Inventaris Daerah

PEMERINTAH ACEH TAHUN 68


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

183. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber


pendapatan Daerah
184. Rapat koordinasi Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Aceh Prov.NAD dengan Instansi Terkait
185. Peningkatan Pelayanan Tata Usaha Keuangan Daerah
186. Pengurusan Administrasi Belanja Daerah dan
Pelaporan
187. Peningkatan Penataan Arsip Keuangan Daerah
188. Penggunaan sistem komputerisasi dalam perencanaan
anggaran dan penatausahaan keuangan daerah
189. Sinkronisasi dan sinergi program pembangunan
provinsi dengan Kab/Kota
190. Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
Kabupaten/Kota
191. Evaluasi Rancangan Peraturan KDH tentang
Penjabaran APBD Kab/Kota
192. Asistensi Penyusunan Rancangan Pengelolaan
Keuangan Daerah Kab/Kota
193. Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Sosial
194. Seleksi, pelatihan dan pemberian keterampilan pada
peringatan hari anak nasional
195. Penyusunan pola karir serta diklat teknis struktural
dan fungsional
196. Pemberian penghargaan dan kesejahteraan PNS
197. Pengelolaan, penataan dosir kepegawaian bagi PNS
198. Pelaksanaan Kegiatan Pokja KPK Provinsi
199. Pembinaan disiplin PNS
200. Pemberian penghargaan dan kesejahteraan PNS
201. Pelaksanaan ujian dinas
202. Penataan mutasi jabatan struktural dan funsional
203. Rapat koordinasi di bidang kepegawaian
204. Pelaksanaan rekruitmen, seleksi dan pengangkatan
CPNSD
205. Pelaksanaan rekruitmen dan seleksi calon praja IPDN
206. Pelaksanaan DP3, KGB, Cuti, Askes dan Taspen
207. Pembinaan KORPRI Provinsi NAD
208. Pelaksanaan Bapetarum bagi PNS
209. Pengelolaan, penataan dosir kepegawaian bagi PNS
210. Pembangunan/pengembangan sistem informasi
kepegawian daerah
211. Pembuatan kartu elektronik PNS
212. Fasilitasi penyelesaian lahan untuk pembangunan
infrastruktur
213. Peningkatan Persetifikatan Tanah Milik Masyarakat
Miskin
214. Penyelesaian Konflik dan Sengketa Pertanahan
215. Inventarisasi Penggunaan Lahan
216. Pengadaan tanah/lahan kawasan main stadium
217. Persiapan Pelaksanaan Pemilu
218. Persiapan Pelaksanaan Pemilu
219. Peningkatan kelembagaan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 69


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

220. Peningkatan kapasitas kependudukan dan catatan


sipil
221. Monitoring peningkatan kapasitas kependudukan dan
catatan sipil se Kab/Kota
222. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
223. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah Gampong
224. Seminar, talk show, diskusi peningkatan wawasan
kebangsaan
225. Pemantapan Ideologi dan Bela Negara
226. Fasilitasi peningkatan pemahaman Hak Azasi Manusia
227. Pembentukan satuan keamanan lingkungan di
masyarakat
228. Penyuluhan Pencegahan Peredaran/Penggunaan
Minuman Keras dan Narkoba
229. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan APBN
230. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
231. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH
232. Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan
dibawahnya
233. Inventarisasi temuan pengawasan
234. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
235. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
236. Rapat-rapat paripurna
237. Kegiatan Reses
238. Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam
daerah
239. Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
240. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
241. Publikasi peraturan perundang-undangan
242. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan
anggota dewan
243. Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian
akuntabilitas kinerja

7. Bidang Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana

Pelaksanaan pembangunan di bidang Penanganan dan


Pengurangan Resiko Bencana diprioritaskan pada penanganan dan
pengurangan resiko melalui peningkatan kesadaran masyarakat
untuk memahami resiko bencana, menyusun rencana tindak, serta
peningkatan kemampuan institusional.

Adapun sasaran, program dan kegiatan yang akan dicapai pada


tahun 2009 di bidang ini adalah :

a. Sasaran :
1. Terwujudnya Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko
Bencana
2. Terpetanya kawasankawasan yang beresiko bencana

b. Program :

PEMERINTAH ACEH TAHUN 70


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

1. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban


Bencana Alam.
2. Program Penanganan dan pengurangan resiko bencana.

c. Kegiatan :
1. Koordinasi penyelesaian pasca bencana alam
2. Koordinasi pengawasan pengelolaan DAS dan kebijakan
lingkungan hidup
3. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi
bencana alam
4. Pembekalan penanganan keadaan darurat dalam
menghadapi bencana
5. Sosialisasi mitigasi bancana alam geologi untuk aparatur
pemerintah
6. Monitoring dan inventarisasi kawasan rawan bencana alam
geologi

Uraian penetapan indikator kinerja sasaran dan kegiatan dapat


dilihat pada Form Rencana Kinerja Tahunan, terlampir.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 71


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

PEMERINTAH ACEH TAHUN 72


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan


berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
dalam pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan Visi, Misi dan Strategi Instansi Pemerintah. Untuk
memudahkan pengukuran kinerja digunakan formulir Pengukuran
Kinerja Kegiatan (PKK) sebagai instrumen pengukuran kinerja
kegiatan dan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
sebagai instrumen pengukuran pencapaian sasaran.

Pengukuran Kinerja Kegiatan dilakukan dengan cara


pembagian setiap realisasi indikator inputs (masukan), output
(keluaran) dan Outcomes (hasil) dengan rencana tingkat capaian
(target) indikator inputs (masukan), output (keluaran) dan
Outcomes (hasil) dikalikan 100%. Sedangkan Pengukuran Kinerja
Sasaran dilakukan dengan cara realisasi tingkat capaian sasaran
dibagi dengan rencana (target) tingkat capaian sasaran dikalikan
100%.

Dalam proses penyusunan LAKIP Pemerintah Aceh tahun


2009, pengukuran indikator kinerja hanya dapat dilakukan sampai
dengan pengukuran indikator outcomes (hasil), belum mencakup
pengukuran seluruh indikator terutama terhadap indikator benefits
(manfaat) dan indikator impacts (dampak). Keberhasilan
pencapaian indikator benefits (manfaat) dan indikator impacts
(dampak) terhadap suatu program dan kegiatan tidak dapat
diketahui pada tahun berjalan, melainkan manfaat dan dampak
suatu program dan kegiatan yang telah dilaksanakan akan dapat
dirasakan pada tahun-tahun berikutnya.

Untuk mengetahui hasil pengukuran kinerja setiap indikator


kegiatan dan sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengukuran Kinerja Kegiatan

Hasil pengukuran Kinerja Kegiatan terhadap indikator


masukan (inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes)
berdasarkan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), tingkat
pencapaian terhadap indikator masukan (inputs), indikator
keluaran (outputs), indikator hasil (outcomes) dapat diklasifikasikan
sebagaimana tabel berikut.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 73


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Tabel 6

Capaian Kinerja Kegiatan Berdasarkan Masukan

No Klasifikasi Capaian Jumlah Indikator Kinerja


%
. Kinerja Masukan Masukan
1 85% 455 47,85
2 70% s/d < 85% 202 21,24
3 55% s/d < 70% 107 11,25
4 < 55% 187 19,66
Jumlah 951 100,00

Memperhatikan Tabel 6 tersebut, dapat dijelaskan bahwa


dari total 951 indikator masukan yang direncanakan pada berbagai
kegiatan tahun 2009, sebanyak 455 indikator atau 47,85% dapat
mencapai kinerja masukan sebesar 85%. Sebanyak 202 indikator
masukan atau 21,24% dicapai kinerja masukan sebesar 70% s/d <
85%, dan sebanyak 107 indikator masukan atau 11,25%
memperoleh capaian kinerja masukan sebesar
55% s/d < 70%, serta 187 indikator masukan atau 19,66%, dicapai
kinerja masukan sebesar < 55%.

Tabel 7

Capaian Kinerja Kegiatan Berdasarkan Keluaran

No Klasifikasi Capaian Jumlah Indikator Kinerja


%
. Kinerja Keluaran Keluaran
1 85% 1.225 84.95
2 70% s/d < 85% 35 2.43
3 55% s/d < 70% 29 2.01
4 < 55% 153 10.61
Jumlah 1.442 100,00

Memperhatikan Tabel 7 tersebut, dapat dijelaskan bahwa


dari total 1.442 indikator keluaran yang direncanakan pada
berbagai kegiatan tahun 2009, sebanyak 1.225 indikator atau
84,95% dapat mencapai kinerja keluaran sebesar 85%. Sebanyak
35 indikator keluaran atau 2,43% dicapai kinerja keluaran sebesar
70% s/d < 85%, dan sebanyak 29 indikator keluaran atau 2,01%
memperoleh capaian kinerja keluaran sebesar 55% s/d < 70%,
serta 153 indikator keluaran atau 10,61%, dicapai kinerja keluaran
sebesar < 55%.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 74


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Menyangkut capaian kinerja berdasarkan indikator outcomes


(hasil) dapat diperoleh gambar pencapaian hasil sebagaimana
tabel 8 berikut :

Tabel 8

Capaian Kinerja Kegiatan Berdasarkan Hasil

N Capaian Kinerja Jumlah Indikator Kinerja


%
O Hasil Hasil
1 85 % 779 79,25
2 70 % s/d < 85 % 62 6,31
3 55 % s/d < 70 % 30 3,05
4 < 55 % 112 11,39
Total 983 100.00

Dari Tabel 8 di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat capaian


indikator hasil sebanyak 779 atau 79,25% dari total 983 indikator
hasil yang direncanakan pada berbagai kegiatan tahun 2009 dapat
mencapai kinerja hasil sebesar 85%, 62 indikator hasil atau
6,31% dapat mencapai kinerja hasil sebesar 70% s/d <85%,
sementara sebanyak 30 indikator hasil atau 3,05% dapat mencapai
kinerja hasil sebesar 55% s/d <70%, serta sebanyak 112 indikator
hasil atau 11,39%, memperoleh capaian kinerja hasil sebesar
<55%.

2. Pengukuran Pencapaian Sasaran

Hasil pengukuran terhadap indikator sasaran sebagaimana


terdapat dalam formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS),
tingkat pencapaian terhadap indikator sasaran dapat
diklasifikasikan dalam tabel 8 berikut.

Tabel 9
Klasifikasi Pengukuran Pencapaian Sasaran

Klasifikasi Nilai
N Jumlah Indikator Kinerja
Capaian Kinerja %
O Sasaran
Sasaran
1 85 % 200 79,68
2 70 % s/d < 85 % 13 5,18
3 55 % s/d < 70 % 12 4,78
4 < 55 % 26 10,36
Total 251 100.00

PEMERINTAH ACEH TAHUN 75


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Tabel 9 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 251 indikator


kinerja sasaran, sejumlah 200 indikator kinerja sasaran atau
79,68% dapat mencapai 85% dari target kinerja sasaran yang
ditetapkan, sebanyak
13 indikator kinerja sasaran atau 5,18% tingkat pencapaian kinerja
sasaran berkisar 70% s/d < 85%, dan 12 indikator kinerja sasaran
atau 4,78% dengan tingkat pencapaian kinerja sasaran hanya
antara 55% s/d < 70%, sedangkan 26 indikator kinerja sasaran
atau 10,36% tingkat pencapaian kinerja sasaran hanya < 55%.

B. Evaluasi Kinerja

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap indikator kinerja dapat


dilakukan evaluasi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang
hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaan suatu kegiatan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang
dijumpai dalam rangka pencapaian misi, guna perbaikan pelaksanaan
program dan kegiatan di masa yang akan datang.

Evaluasi kinerja diarahkan pada indikator sasaran setiap


kegiatan menurut bidang prioritas yang telah ditetapkan untuk
melihat tingkat pencapaian, keberhasilan dan kegagalan dari masing-
masing bidang.

1. Keberhasilan.

a. Keberhasilan pencapaian kinerja dalam bidang ekonomi sesuai


dengan skala prioritas yang dititikberatkan pada penyelesaian
masalah-masalah sosial yang mendasar dalam pemberdayaan
ekonomi masyarakat, perluasan kesempatan kerja dan
penanggulangan kemiskinan, dapat dijelaskan bahwa dari 48
program dan 152 kegiatan dengan indikator sasaran sebanyak
29 indikator dapat mencapai tingkat kinerja rata-rata 87,59%.
Hal ini menunjukkan pencapaian sasaran, tujuan dan arah
kebijakan pembangunan yang ditetapkan dalam bidang ini
dapat terlaksana secara optimal, hanya terdapat 12,41% dari
jumlah indikator pada setiap kegiatan yang belum mencapai
sasaran sebagaimana yang diharapkan.

b. Bidang Infrastruktur yang diprioritaskan pada Pemeliharaan


Infrastruktur Pendukung Investasi dan Sumber Daya Energi, dari
35 program dan 134 kegiatan dengan indikator sasaran
sebanyak 52 indikator dapat mencapai tingkat kinerja rata-rata
94,06% dan hanya 5,94% dari indikator sasaran yang tingkat
pencapaiannya belum sesuai dengan target yang ditetapkan.
Kondisi ini menggambarkan tingkat pencapaian sasaran, tujuan
dan arah kebijakan pembangunan yang menjadi prioritas pada
tahun 2009 dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 76


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

c. Pencapaian bidang pendidikan yang diprioritaskan pada


peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan
belajar, peningkatan kuantitas kelembagaan dan kualitas
pendidikan serta jangkauan layanan pendidikan, dari target
sasaran yang diakomodasikan dalam 20 program dan 130
kegiatan dengan indikator sasaran sebanyak 26 indikator,
tingkat pencapaian kinerja rata-rata sebesar 91,80%. Hal ini
menunjukkan pencapaian sasaran, tujuan dan arah kebijakan
pembangunan yang ditetapkan dalam bidang ini dapat
terlaksana secara optimal.

d. Keberhasilan dalam pencapaian


Peningkatan Mutu dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan,
peningkatan status kesehatan masyarakat dan perbaikan
pelayanan kesehatan yang merupakan prioritas pembangunan
bidang kesehatan, dari 18 program dan 97 kegiatan dengan
indikator sasaran sebanyak 26 indikator, tingkat pencapaian
kinerja rata-rata 76,14%. Prosentase pencapaian ini
menunjukkan keberhasilan dalam pencapaian sasaran, tujuan
dan arah kebijakan pada bidang ini relatif rendah karena masih
terdapat sebagian besar dari indikator sasaran yang ditetapkan
atau 23,86% belum dapat terlaksana dan tidak mencapai
sasaran sebagaimana yang diharapkan.

e. Bidang Agama Sosial dan Budaya yang


diprioritaskan pada pembangunan syariat islam dan sosial
budaya untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan
dalam penerapan syariat dan nilai-nilai islam, pembangunan
sosial budaya dan pemberdayaan masyarakat. Dari 36 program
dan 189 kegiatan dengan indikator sasaran berjumlah 65
indikator dengan tingkat capaian kinerja rata-rata 92,25%,
hanya 7,75% yang tidak dapat mencapai indikator kinerja
sasaran. Hal ini menunjukkan pencapaian sasaran, tujuan dan
arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan dalam bidang ini
dapat terlaksana secara optimal.

f. Pembangunan di bidang Pemerintahan,


Politik dan Hukum diprioritaskan pada Penciptaan Pemerintahan
yang baik, bersih serta Penyehatan Birokrasi diharapkan
mampu menciptakan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa
melalui keterbukaan, akuntabel, efektif dan efisien, menjunjung
tinggi supremasi hukum dan melibatkan partisipasi masyarakat
dalam proses pembangunan. Melalui 34 program dan 243
kegiatan dengan indikator sasaran sebanyak 50 indikator,
tingkat keberhasilan dalam pencapaian kinerja rata-rata
82,28%, namun hanya 17,72% belum mencapai kinerja sasaran.
Hal ini menunjukkan pencapaian sasaran, tujuan dan arah
kebijakan pembangunan yang ditetapkan dalam bidang ini
sudah tercapai secara optimal.

g. Pembangunan di bidang Penanganan dan


Resiko Bencana diprioritaskan pada Penanganan dan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 77


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Pengurangan Resiko melalui peningkatan kesadaran masyarakat


untuk memahami resiko bencana, menyusun rencana tindak
serta peningkatan kemampuan institusional. Melalui 2 program
dan 6 kegiatan dengan indikator sasaran sebanyak 4 indikator
dapat mencapai tingkat kinerja rata-rata 86,36%, namun hanya
13,64% belum mencapai kinerja sasaran. Hal ini menunjukkan
pencapaian sasaran, tujuan dan arah kebijakan pembangunan
yang ditetapkan dalam bidang ini sudah tercapai secara
optimal.

Adapun faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dalam


pencapaian target sasaran pada setiap bidang yang menjadi
prioritas dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
antara lain adanya koordinasi dan sinkronisasi dalam penetapan
kebijakan anggaran dan ketepatan waktu dalam pengesahan APBA
tahun 2009 serta upaya perbaikan sistem dan manajemen dalam
perencanan dan penganggaran yang berbasis kinerja.

2. Kegagalan

Berdasarkan evaluasi terhadap tingkat capaian indikator


sasaran pada kegiatan yang menjadi prioritas pada bidang yang
telah ditetapkan, dilihat dari aspek kegagalan dalam pencapaian
sasaran, terdapat beberapa kegiatan dan indikator sasaran yang
belum dapat terlaksana secara optimal. Pada bidang ekonomi
terdapat 5 (lima) indikator sasaran yang tidak mencapai target
sebagaimana diharapkan yaitu Peningkatan keterampilan
pengusaha dan produsen usaha pangan sebanyak 5 Kab/Kota,
kelancaran pengembangan budidaya ikan air tawar sebanyak 13
Kabupaten, terbangunnya batas fisik kawasan hutan singkil tengah
sepanjang 38 KM, Keikutsertaan masyarakat dalam pelatihan
keterampilan masyarakat yang dimukimkan sebanyak 1 Angkatan,
dan Pengembangan areal perkebunan kakao rakyat seluas 2.650
Ha

Kegiatan bidang Infrastruktur terdapat 5 (lima) indikator


sasaran yang tidak mencapai target sebagaimana yang
direncanakan yaitu Pemenuhan ketersediaan air bersih,
Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum,
terlaksananya identifikasi dan rekomendasi penyebab kecelakaan
lalu lintas, Peningkatan sumber daya manusia di bidang jasa
konstruksi, dan Kelancaran mobilitas angkutan antar pulau.

Terhadap bidang pendidikan dari 26 indikator sasaran yang


ditargetkan hanya 7 indikator sasaran yang tingkat capaian
kinerjanya tidak sesuai dengan rencana yaitu Kelancaran proses
belajar mengajar di PLB, efektivitas pelaksanaan pembinaan UKS,
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan,
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana belajar, penyebaran
informasi tentang pendidikan kepada masyarakat, pemenuhan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 78


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

kebutuhan bahan bacaan perpustakaan, dan terlaksananya


pengembangan minat baca masyarakat.

Tingkat capaian kinerja dari 14 indikator sasaran dalam


kegiatan bidang kesehatan belum dapat terlaksana secara optimal
yaitu pemenuhan kebutuhan alat medis dan non medis,
peningkatan pelayanan bagi masyarakat miskin, pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana Puskesmas Kab/Kota,
peningkatan pelayanan Poskendes di Desa, pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana Posyandu, peningkatan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat, peningkatan kualitas sarana perlengkapan
rumah sakit, ketersediaan data hasil Monitoring, evaluasi dan
pelaporan Promosi Kesehatan, peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat tidak mampu/ miskin, ketersediaan persiapan RS
Orthopedi dan akreditasi 16 pelayanan, peningkatan kompetensi
SDM Aparatur Kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan bagi
korban bencana, peningkatan kompetensi SDM Aparatur
Kesehatan, dan peningkatan aksebilitas pelayanan kesehatan.

Kegiatan bidang Agama Sosial dan Budaya terdapat 10 indikator


sasaran yang tidak mencapai target yang diharapkan yaitu
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pariwisata,
peningkatan sinkronisasi program pelaksanaan syariat islam,
ketersediaan rumusan pelaksanaan musyawarah mesjid agung
Kab/Kota, peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial, peningkatan pelayanan panti
sosial milik pemerintah, peningkatan kapasitas puspelkessos dan
TKSK, peningkatan pelayanan kesejahteraan dan perlindungan
anak, ketersediaan terjemahan Kitab-Kitab ke bahasa Indonesia
dan bacaan buletin menara MPU, peningkatan jumlah koleksi
museum, dan peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai luhur
budaya bangsa.

Kegiatan bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum dari 50


indikator sasaran yang ditargetkan terdapat 16 indikator sasaran
yang tingkat capaian kinerjanya tidak sesuai dengan rencana yaitu
Ketersediaan pedoman bidang investasi, peningkatan penyebaran
informasi pelaksanan peraturan perundang-undangan, peningkatan
kualitas pengelolaan dan pelaporan BUMD, ketersediaan data
realisasi pendapatan daerah, pemenuhan sarana dan prasarana
penunjang operasional, ketersediaan dokumen data sekunder dan
analisis data hasil pembangunan, peningkatan aktivitas dan
pendapatan UKM dalam pengembangan ekonomi, peningkatan
pertanggung jawaban pelaksanaan APBA sesuai dengan sistem dan
prosedur akuntasi Pemda, ketersediaan data informasi kinerja
SKPA, penigkatan ketertiban data penggunaan lahan, ketersediaan
data kasus-kasus pengaduan masyarakat, peningkatan manajemen
aset kekayaan daerah, ketersediaan data kegiatan pembangunan
yang dilakukan BRR di Aceh, peningkatan kompetensi aparatur
pemerintah terhadap peraturan perundang-undangan,
ketersediaan Rancangan Qanun Peraturan Pemerintah tentang
kewenangan pemerintah yang bersifat nasional di Aceh, dan

PEMERINTAH ACEH TAHUN 79


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

ketersediaan data pemanfaatan kekayaan inventaris daerah.


Sedangkan kegiatan bidang Penanganan dan Resiko Bencana
indikator sasaran yang tidak terlaksana sesuai target yang
ditetapkan hanya indikator sasaran ketersediaan taruna
penanggulangan bencana terlatih.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam


pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi prioritas dalam
tahun anggaran 2009 yang menyebabkan tingkat pencapaian
indikator sasaran belum optimal, bahkan mengakibatkan tidak dapat
dilaksanakan kegiatan yang telah direncanakan. Faktor utama yang
menjadi hambatan dan kendala adalah adanya pengurangan atau
pemotongan alokasi dana dari sumber tambahan dana alokasi
khusus yang menjadi pendapatan pemerintah Aceh disamping faktor
keadaan geografis, keterbatasan ketersediaan prasarana dan sarana
pendukung, ketersediaan waktu yang cukup terhadap pelaksanaan
suatu kegiatan dan kemampuan sumberdaya manusia.

C. Akuntabilitas Keuangan

Sesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) untuk


mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Aceh sesuai dengan
kewenangan untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang bersifat
wajib dan pilihan, telah mengalokasikan anggaran dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun 2009 sebesar Rp.
9.791.344.121.604,-. Rencana dan realisasi anggaran pendapatan dan
pembiayaan Aceh sebagaimana uraian dalam tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10
Rencana dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan
Aceh
Tahun 2009

PEMERINTAH ACEH TAHUN 80


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

N
Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %
o
Pendapatan Aceh
1 Pendapatan Asli Aceh 795.872.000.000 740.403.834.489 93,03
1.480.307.941.15
2 Dana Perimbangan 2.208.058.000.000 67,04
5
3.728.282.000.00 100,0
3 Dana Otonomi Khusus 3.728.282.000.000
0 0
Dana Penyesuaian
4 - 356.700.000 -
dan Otonomi Khusus
6.732.212.000.0 5.949.350.475.6
Jumlah 88,37
00 44
Pembiayaan Aceh
Penerimaan 4.015.380.289.19 127,8
1 3.141.732.121.604
Pembiayaan Aceh 6 1
Pengeluaran 100,0
2 82.600.000.000 82.600.000.000
Pembiayaan Aceh 0
3.059.132.121.6 3.932.780.289.1 128,5
Jumlah
04 96 6
9.791.344.121.6 9.882.130.764.8 100,9
Total
04 40 3

Rencana dan Realisasi Belanja Aceh yang dikelompokkan dalam


belanja tidak langsung dan belanja langsung dapat dilihat pada tabel
11 berikut ini :

Tabel 11

Rencana dan Realisasi Anggaran Belanja Aceh Tahun 2009

Rencana Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Belanja Tidak 2.246.987.013.3
1 2.620.032.938.913 85,76
Langsung 03
5.405.120.413.8
2 Belanja Langsung 7.171.311.182.691 75,37
91
7.652.107.427
Jumlah 9.791.344.121.604 78,15
.194

Berdasarkan tabel di atas, belanja Aceh tahun 2009 dapat


direalisasikan sebesar Rp. 7.652.107.427.194 atau 78,15% dari
rencana sebesar Rp.9.791.344.121.604,-. Terdiri dari belanja tidak
langsung direalisasikan sebesar Rp. 2.246.987.013.303 atau 85,76%
dari rencana sebesar Rp.2.620.032.938.913,- sedangkan realisasi
belanja langsung sebesar Rp.5.405.120.413.891 atau 75,37% dari
rencana sebesar Rp.7.171.311.182.691,-.

Apabila diperhatikan realisasi belanja Aceh tahun 2009 yang


mencapai 78,15% dibandingkan dengan realisasi belanja Aceh tahun
2008 berjumlah Rp.5.752.657.800.505,- atau hanya mencapai 67,53%
dari rencana sebesar Rp.8.518.740.595.768,- menunjukkan bahwa

PEMERINTAH ACEH TAHUN 81


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

kemampuan penyerapan anggaran belanja Aceh tahun 2009


mengalami peningkatan 10,62%.

Perhitungan realisasi anggaran belanja Aceh tahun 2009


sebagaimana diuraikan di atas merupakan angka realisasi dari
perhitungan atas pencatatan pembukuan kas umum daerah dan
belum dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 82


2009
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)

BAB IV

PENUTUP

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


(LAKIP) merupakan kewajiban bagi Pemerintah Aceh sebagai
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kewenangan,
pengelolaan sumber daya dan sumber dana sesuai dengan visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi yang ditetapkan guna mewujudkan
akuntabilitas dan transparansi dalam menciptakan penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik.

Berdasarkan visi dan misi, Pemerintah Aceh telah menetapkan


Rencana Kinerja tahun anggaran 2009 yang diprioritaskan pada
Bidang Ekonomi, Bidang Infrastruktur, Bidang Pendidikan, Bidang
Kesehatan, Bidang Agama, Sosial dan Budaya, Bidang Pemerintahan,
Politik dan Hukum, serta Bidang Penanganan Pengurangan Resiko
Bencana, yang dijabarkan dalam program dan kegiatan dengan
indikator target capaian sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
diharapkan.

Sesuai hasil pengukuran akuntabilitas kinerja menunjukkan


bahwa tingkat pencapaian kinerja atas pelaksanaan urusan
pemerintahan yang bersifat wajib dan pilihan berdasarkan indikator
sasaran dengan tingkat capaian rata-rata 86,66%, sedangkan
beberapa indikator sasaran lainnya yang merupakan tolok ukur kinerja
belum dapat dilaksanakan secara optimal karena masih dipengaruhi
beberapa faktor yang menjadi hambatan yaitu keadaan geografis,
keterbatasan ketersediaan prasarana dan sarana pendukung,
ketersediaan waktu yang cukup terhadap pelaksanaan suatu kegiatan
dan kemampuan sumberdaya manusia.

Dalam aspek akuntabilitas keuangan, dengan memperhatikan


realisasi belanja Aceh tahun anggaran 2009 sebesar Rp.
7.652.107.427.194 atau 78,15% dari rencana sebesar
Rp.9.791.344.121.604,- dibandingkan dengan realisasi belanja Aceh
tahun anggaran 2008 berjumlah Rp.5.752.657.800.505,- atau hanya
mencapai 67,53% dari rencana sebesar Rp.8.518.740.595.768,-
menunjukkan bahwa kemampuan penyerapan anggaran belanja Aceh
tahun anggaran 2009 mengalami peningkatan 10,62%.

PEMERINTAH ACEH TAHUN 83


2009

Anda mungkin juga menyukai