NPP : 28.0961
Kelas : F-12
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-
Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan resume buku yang berjudul “Pengantar Ekologi
Pemerintahan” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehinngga bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah menyusun resume dengan baik, namun kami menyadari bahwa di dalam
resume yang telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya resume lain
yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar bisa memberikan banyak manfaat
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
2.1 Asal Usul dan Sudut Pandang Kajian Ekologi Pemerintahan .................................. 1
iii
BAB I PENDAHULUAN
Gejala dan peristiwa pemerintahan baik sebagai ilmu maupun sebagai kemahiran saat
ini semakin banyak diminati orang untuk dipelajari dan didalami baik di Indonesia maupun di
mancanegara. Dari berbagai literature, dipahami bahwa pemerintahan adalah sebuah system
yang dinamis. Menurut Berthalanffy (dalam Sadu Wasistiono 2012 : 1) pemerintahan
dikategorikan sebagai cultural system. Sebagai sebuah system perlu dipelajari komponen-
komponennya serta interaksinya dengan lingkungannya baik lingkungan eksternal maupun
lingkungan internalnya. Saat ini entittas yang memengaruhi opini public bukan hanya ada tiga
yakni eksekutif, yudikatif, dan legislative, bukan pula empat entitas ditambah pers, melainkan
sudah lima karena adanya yang dinamakan netizen.
Secara etimologis, ekologi pemerintahan berasal dari dua kata yakni ekologi dan
pemerintahan. Ekologi adalah ilmu tentang lingkungan hidup, tumbuh dan berkembang dari
biologi yang menggambarkan adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya, termasuk beradaptasi.
Menurut Wikipedia, ekologi berasal dari bahasa Yunani eokos dan logos yang awalnya
berarti studi mengenai rumah, kemudian berkembang menjadi studi yang mempelajari tentang
hubungan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya serta dengan lingkungan sekitarnya.
Pemerintah dikatakan sebagai sebuah organisme hidup, yang lahir, hidup berkembang
dan dapat mati. Sebagai lembaga yang hidup dan berkembang, pemerintah berinteraksi dengan
lingkungannya. Oleh karena itu gejala dan peristiwa pemerintahan dapat dianalisis dengan
kajian ekologi.
Studi Ekologi pemerintahan adalah studi ilmiah yang memadukan antara kajian ekologi
dengan ilmu pemerintahan. Studi tersebut dapat dilihat dari tiga sudut pandang diantaranya :
1
slalu memelihara system dalam keadaan seimbang dinamis. Artinya setiap yang
dilakukan pemerintah akan mendapat reaksi
2. Dari sudut pandang ilmu pemerintahan
Ekologi pemerintahan merupakan salah satu nidang kajian ilmu pemerintahan. Ekologi
pemerintahan merupakan salah satu wujud bangunan keilmuan dari ilmu pemerintahan
(Ndraha dalam Wasistiono 2012 : 16). Objek materi ilmu pemerintahan adalah Negara,
dan objek formanya adalah hubungan antara yang diperintah dengan yang memerintah.
Menurut sudut pandang ekologi, Negara sebagai objek material ilmu pemerintahan
dianggap sebagai organisme hidup yang berinterasi dengan unsur-unsur sekelilingnya.
Demikian pula dilihat dari obyek formanya, berupa hubungan yang didalamnya
tgerdapat simbiose.
3. Sudut Pandang eklektik
Kajian ekologi pemerintahan merupakan interface antara kajian ekologi dengan ilmu
pemerintahan yang berarti keduanya memiliki keduduan sejajar. Gejala dan peristiwa
pemerintahan dianggap sama dengan gejala dan peristiwa ekologi
Ekologi Pemerintahan adalah studi ilmiah mengenai hubungan timbal balik antara
pemerintah sebagai sebuah organisme hidup dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan
eksternal maupun lingkungan internalnya dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang
benar mengenai komponen yang terlibat, prosesnya, serta dampaknya bagi kehidupan umat
manusia.,
Lingkungan internal adalah semua kondisi, entitas, kejadian, dan factor di dalam
organisasi yang memengaruhi dan pilihan, terutama perilaku pegawainya. Sedangkan,
lingkungan eksternal adalah semua kondisi, entitas, kejadian dan faktoryang berada di sekitar
organisasi yang memengaruhi lingkungan dan aktivitas dan pilihan-pilihannya dan menetukan
peluang dan risika yang akan ditanggungnya. Di Indonesia, lingkungan eksternal yang biasa
saling memengaruhi system pemerintahan adalah IPOLEKSOSBUDAGHANKAM.
2
4. Distribusi kewenangan diakitkan dengan analisis ekologikal
5. Pertemuan antara pengaruh akal-akal ilmu sosial yang bersifat ekologikal dengan
prinsip-prinsip pemerintahan
6. Studi saling ketergantungan antara unit-unit pemerintahan dengan lingkungannya
menyangkut dampak pemerintahan akibat perubahan lingkungan
7. Mempelajari lingkaran pemerintahan yang mendorong masyarakat pada suatu tindakan
yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan
8. Mempelajari keberadaan dan pengaruh “pemerintahan bayangan” terhadap entitas
pemerintahan yang formal.
Sistem dapat dipahami dengan dua pengertian. Pertama, Sistem adalah seperangkat
metode, prosedur terinci dan dijalankan secara terus menerus yang dibuat atau dibentuk
untuk menjalankan aktivitas khusus, meningkatkan untuk kerja, atau memecahkan
masalah. Kedua, system adalah sebuah struktur bertujuan yang teroganisasi yang
dinyatakan sebagai struktur keseluruhan yang terdiri dari elemen0-elemen yang saling
terhubung dan saling berhubungan.
Pandangan adanya dua kategori system yang tertutup dan yang terbuka. Sistem
terbuka adalah sebuah system yang melakukan pertukaran berbagai hal dengan
lingkungannya. Sistem tertutup adalah sebuah system yang secara efektif terisolasi dari
pengaruh yang dating dari luar system.
Pemerintah dan organisasi pada prinsipnya adalah system terbuka karena untuk
menjalankan fungsinya membutuhkan masukan dari pihak luar berupa dana peralatan dan
terutama informasi.
3
2. Tipe holarchies, yaitu system dengan komponen-komponen yang tidak dapat
diasumsikan secara penuh dihambat oleh unit-unit yang lebih tinggi, atau
beberapa hierarkis ada berbagai arah tidak diterhubungkan oleh rantai komandi
atau komunikasi.
3. Tipe neogeneti hierarchy, satu komponen pada tingkatan tinggi dikembangkan
dari yang lebih rendah tingkatannya.
4. Tipe identity hierarchy, sesuatu yang mempunyai sifat khusus yakni pergantian
sebuah hierarki pada tingkat tinggi secara sederhana menjadi bagian dari jumlah
komponen-komponen yang lebih rendah tingkatannya yang menjadi liputannya.
4
e. Dampak (impact) berupa dampak langsung maupun tidak langsung dari pembuatan
kebijakan public atau penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah
f. Manfaat (benefit) berupa keuntungan karena bekerjanya sistem
g. Umpan balik (feedback) berupa umpan balik pada system pemerintahan berupa
kriti dan saran dari masyaraat melalui demo, surat kabar atau media lain
h. Umpan ke depan (feedforward) berupa masukan dari system yang lebih kecil atau
rendah kepada system yang lebih tinggi atau besar
i. Lingkungan (environment) berupa lingkungan esternal dan internal pada system
pemerintahan
5
b. Kelembagaan
c. Personil
d. Keuangan daerah
e. Perwakilan daerah
f. Pelayanan public
g. Pembinaan dan pemgawasan
6
e. Pertahanan dan Keamanan
Dikaitkan dengan ekologi pemerintahan, maka filosofi, strategi, postur, serta tantangan
dalam bidang pertahanan akan memberi warna nyata dalam aktivitas pemerintahan.
Segala tindakan dan kebijakan pemerintah yang dikeluarkan slalu memperhitungkan
aspek pertahanan.
f. Teknologi Informatika dan Komunikasi
Revolusi teknologi informatika dan komunikasi telah mendorong lahirnya
pemerintahan yag terbuka (open government) dengan ciri utama penggunaan teknologi
informatika dan komunikasi untuk menjalankan sebagian kegiatan pemerintahan.
Obama berpandangan bahwa dengan paradigma pemerintahan yang terbuka akan
memperkuar demokrasi, mendorong efisiensi, dan efektivitas pemerintahan.
1. Lingkungan Fisik
Variabel penting lainnya yang memengaruhi system pemerintahan dalam konteks
ekologis adalah lingkungan fisik berupa letak, kondisi maupun bentuk geografis
dimana sebuah entitas pemerintahan itu berada
a. Letak Geografis
Negara Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara
benua Australia dan Benua Asia dan diapit oleh dua samudra Hindia dan Samudera
Pasifi yang menjadikan sebagai Negara dengan letak geografis yang sangat
strategis. Dengan lokasi yang strategis, Indonesia memiliki kekurangan dan
kelebihan yang harusnya mampu dikelola dengan baik sehingga mampu
menjadikan sebagai Negara terkemuka di dunia.
b. Bentuk dan Kondisi Geografis
Bentuk geografis Indonesia terdiri dari banyak pulau dan kepulauan sudah
selayaknya dikelola sebagai sebuah Negara maritime dengan model pemerintahan
maritime atau bahari. Bentuk dan kondisi geografis yg lainnya yang memengaruhi
system pemerintahan adalah banyaknya gunung berapi dan letak Indonesia yang
berada pada lingaran cincin api sehingga potensi bencana alam perlu dikelola baik
oleh pemerintah. Kondisi geografis Indonesia diwarnai dengan banyaknya
kekayaan alam yang dimiliki, namun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal
oleh pemerintahan.
2. Lingkungan Nonfisik
7
Variabel penting lainnya yang memengaruhi system pemerintahan dalam konteks
ekologis adalah lingkungan non fisik berupa filosofi, norma, tata nilai secara nyata
memberi warna dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Pemerintah perlu menjadi lebih sadar lingkungan sehingga berbagai kebijakan dan
tindakan yang dilakukan senantiasa bersifat “pro green” dan “pro sustainable development”.
Ekologi pemerintahan menjadi penting untuk dipelajari karena penting sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat suatu kebijakan public mengingat banyaknya bencana alam
yang melanda di dunia ini baik yang disebabkan oleh alam maupun manusia.
Kesadaran ekologis harus dimiliki pula oleh para penegak hukum agar para penghancur
bumi dapat dihukum berat sehingga menimbulkan efek jera
Kesadaran ekologis wajib dimiliki oleh para pebisnis karena merekalah yang bekerja
mengubah sumber daya alam menjadi produk industry yang mendatangkan keuntungan
Kesadaran ekologis juga harus dimiliki oleh masyarakat luas sebab merekalah
sebenarnya pemilik kedaulatan. Tanpa adanya rasa memiliki bumi dari masyarakat luas, control
sosial terhadap para penyelenggara Negara akan lemah
1. Kecerdasan sosial
2. Kecerdasan emosional
3. Kecerdasan spiritual
4. Kecerdasan ekologikal
5. Kecerdasan intelektual
8
Menurut Goleman, Kecerdasan ekologikal adalah sebuah kecerdasan memahami bagaimana
alam bekerja, termasuk pengakuan dan pemahaman system kerja manusia dengan alam.
Kecerdasan ekologikal ditandai dengan adanya kepekaan terhadap masalah ekologi dan
dilanjutkan untuk melakuan tindakan konkret.
“Green government is a government agencies at state and local levels are working to build
sustainable communities”. “Pemerintahan Hijau” adalah lembaga-lembaga pemerintahan pada
tingkat nasional maupun subnasional yang bekerja untuk membangun masyarakat yang
berkelanjutan.