Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN INDIVIDU

KULIAH KERJA LAPANG PLUS (KKLP)


STIH LAMADDUKELLENG SENGKANG
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2017

OLEH :

NAMA : HERY APRILLA RUSTAM


NPM : 2140930981375
POSKO I : UJUNGE
KECAMATAN : TANASITOLO
KABUPATEN : WAJO

YAYASAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI


STIH LAMADDUKELLENG SENGKANG
KABUPATEN WAJO
TAHUN 2017
LAPORAN INDIVIDU

KULIAH KERJA LAPANG PLUS (KKL-P)


STIH LAMADDUKELLENG SENGKANG
ANGKATAN XVII TAHUN 2017-2018

OLEH:
NAMA : HERY APRILLA RUSTAM
NPM : 2140930981375
POSKO I : UJUNGE

NO NAMA NPM JURUSAN

1 JUSMIN 2140930991415 HUKUM

2 ARDIANSYAH 2140930991334 HUKUM

SYARIFAH HUKUM

3 SUKMAWATI 2140930991295

4 BESSE FATMA 2140930991314 HUKUM

5 DIAH SRIYANA 2140930991324 HUKUM

6 FERI HARDIWAN 2140930981410 HUKUM

HERY APRILLAH HUKUM

7 RUSTAM 2140930981375

8 HERUDDIN 2150930981596 HUKUM

9 WILDANITA ABBAS 2150930981594 HUKUM

10 SAKIAH 2150930981595 HUKUM


YAYASAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI
STIH LAMADDUKELLENG SENGKANG
KABUPATEN WAJO

TAHUN 2017

LEMBAR PENGESAHAN

KULIAH KERJA LAPANG PLUS (KKL-P)


STIH LAMADDUKELLENG SENGKANG
ANGKATAN XVII TAHUN 2017-2018

DESA : UJUNGE
KECAMATAN : TANASITOLO
KABUPATEN : WAJO

28 September 2017

Dosen Pembimbing Lapangan

MASKAWATI, SH., M.H


Kordes Sekretaris

JUSMIN BESSE FATMA

Mengetahui;
Kepala Desa Ujunge

ANDI KADRIATI GALIB

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan taufiknya kepada kami sehingga pelaksanaan KKLP STIH Lamaddukelleng
Sengkang Angkatan XVII dapat kami realisasikan sebagai mana mestinya.

Dalam penyelesaian program kerja dengan waktu yang telah ditentukan, kami selaku
peserta KKLP STIH Lamaddukelleng Sengkang mengucapkan banyak terima kasih atas
segala bantuan yang diberikan kepada kami baik dukungan materi maupun dukungan moril.

Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih kepada :


1. Bapak Drs. H. Andi Burhanuddin Unru, M.M selaku Bupati Wajo
2. Bapak Andi Hasanuddin, S. IP selaku Camat Tanasitolo yang bersedia menerima kami
untuk melakukan kegiatan KKLP di lokasi Kecamatan Tanasitolo.
3. Ibu Andi Kadriati Galib selaku Kepala Desa Ujunge Tanasitolo yang telah banyak
memberi bimbingan kepada kami sehingga pelaksanaan KKLP yang kami laksanakan
dapat berjalan dengan lancar.
4. Ibu Dra.Hj.A.Putri Anong, selaku Ketua Yayasan Penggembang Sumber Daya Insani
STIH Lamaddukelleng Sengkang.
5. Bapak Ismail Ali, SH., M.H selaku Ketua STIH Lamaddukelleng Sengkang.
6. Ibu Maskawati, S.H., M.H selaku Dosen Pembimbing Lapangan Posko I Desa Ujunge
Kecamatan Tanasitolo yang telah banyak memberi motivasi dan arahan selama dalam
melaksanakan kegiatan program kerja KKLP.
7. Bapak dosen pembimbing STIH Lamaddukelleng Sengkang yang banyak memberi
arahan /masukan kepada kami sehingga program kami berjalan lancar.
8. Semua pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan KKLP kami.

Semoga apa yang telah diberikan kepada kami selama ini mendapat Rahmat dan
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, amin.

Sebelumnya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu masih banyak
kekurangan-kekurangan yang masih perlu untuk dibenahi oleh karena keterbatasan waktu
yang begitu singkat, olehnya itu dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi kita sekalian. Amin.

Ujunge, 28 Septemberr 2017

Mahasiswa KKL-P
STIH Lamaddukelleng Sengkang
Angkatan XVII Posko I Desa Ujunge
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR NAMA PESERTA KKLP
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEDAHULUAN
A. Sejara Desa
B. Kondisi Umum Desa
C. STOK Desa
BAB II DASAR, TUJUAN DAN KEGIATAN KKLP
A. Desa Kuliah Lapang Plus
B. Tujuan Umum KKLP
C. Tujun KKLP
D. Dasar Pelaksana
E. Kegiatan Kuliah Kerja Lapang Plus
F. Waktu Pelaksanaan KKLP
G. Penitia Pelaksana
H. Peserta
I. Lokasi Kuliah Kerja Lapang Plus
J. Kegiatan Eksteren (pengabdian masyarakat)
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Pprogram Kerja Desa
B. Pelaksanaan Program Kerja
BAB IV FAKTOR PENUNJANG FAKTOR PENGHAMBAT
A. Faktor Penunjang
B. Faktor Penghambat
BAB V KEGIATAN STUDY TOUR DAN KKL PLUS BALI – SURABAYA -
MALANG
A. Jadwal Kegiatan Study Tour
B. Tujuan Study Tour (KKL Plus)
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP) merupakan perwujudan kegiatan dan


aktifitas mahasiswa dalam menerapkan serta menjalankan konsep Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yakni : Pendidikan, Penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Melalui Kuliah Kerja Lapang Plus ini diharapkan mahasiswa dapat melihat
secara langsung kondisi masyarakat dan permasalahannya dengan cara kerja antar
sector dan inter disipliner. Serta mendorong mahasiswa bekerja di Desa dalam jangka
waktu tertentu untuk tinggal dan bekerjasama dengan masyarakat, selanjutnya
mahasiswa di harapkan mampu untuk menelaah masalah-masalah, potensi-potensi dan
kelemahan-kelemahannya yang kompleks di Desa yang kemudian merumuskannya.
Pada akhir program kerja yang direncanakan, mahasiswa diharapkan mampu
menerapkan ilmu, tekhnologi dan seni untuk memecahkan masalah, mencari alternative
pemecahan serta menanggulangi secara pragmatis. Dalam artian KKLP ini, mahasiswa
diharapkan dapat membantu pembangunan masyarakat pedesaan yang terkait.
Dengan demikian kuliah kerja lapang plus dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk pengintegrasian antara pengabdian pada masyarakat dengan pendidikan dan
penelitian yang dilaksanakann terutama oleh mahasiswa secara interdisipliner serta
meningkatkan peran perguruan tinggi dalam usaha pembangunan.

A. Sejarah Desa
Sejarah Desa Ujunge di awali dengan pemekaran dari Desa Nepo pada Tahun
1992, dikarenakan memiliki wilayah yang cukup luas serta keinginan sebagian besar
warga untuk memisahkan diri dari wilayah Nepo maka dilaksanakan pemekaran dari
Desa Nepo menjadi 6 (Enam) Desa yaitu Desa Nepo, Desa Assorajang, Desa Pakkana,
Desa Ujung Baru, Desa Pajalele dan Desa Ujunge.
Paska pemekaran dan pemisahan diri dari Desa Nepo yang sekarang menjadi Nepo,
Desa Ujunge dipimpin dengan Kepimimpinan pertama Pejabat Kepala Desa Ujunge
yaitu Azis pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1994.
Sejarah kepemimpinan Desa Ujunge dari Tahun 1992 sampai sekarang adalah
sebagai berikut :
a. Aziz Tahun 1992 s/d 1994
b. Andi Mulyadi Tahun 1994 s/d 2001
c. Satriawan, S. Sos Tahun 2003 s/d 2008
d. Satriawan, S. Sos Tahun 2008 s/d 2014
e. Masnin, SE Tahun 2014 s/d 2015
f. Andi Kadriati Galib Tahun 2015 s/d Sekarang

1. Kondisi Geografis
Desa Ujunge memiliki luas wilayah yang tidak terlalu besar, serta daerah
administrative Desa Ujunge jika menilik ke Desa lainnya yang terdapat di Kecamatan
Tanasitolo adalah menjadi salah satu desa yang memiliki wilayah administrative kecil.
Namun demikian, dengan tidak terlalu besarnya wilayah yang harus dikembangkan
oleh Pemerintahan Desa Ujunge maka hal itu dirasa akan cukup membantu dalam
meningkatkan potensi yang terdapat di Desa Ujunge pada masa ke masa.
Secara geografis Desa Ujunge merupakan salah satu Desa di Kecamatan
Tanasitolo yang mempunyai luas wilayah mencapai 309 Ha. Dengan Jumlah penduduk
Desa Ujunge sebanyak 6.224 jiwa. Desa Ujunge merupakan salah satu Desa dari 19
(Sembilan Belas) Desa dan Kelurahan yang ada di Kecamatan Tanasitolo Kabupaten
Wajo, Desa Ujunge berada pada ketinggian ± 5 dpl (longitut 4,40˚S – 4,50˚S dan etitut
120,10 ˚E – 121,230 ˚E) dan curah hujan ± 200 mm, rata-rata suhu udara 28˚-35˚
celcius. Bentuk wilayah Dataran Desa Ujunge terletak di pesisir Danau Tempe dan
jarak ke Ibu Kota Kecamatan Tanasitolo yang apabila ditempuh dengan memakai
kendaran hanya menghabiskan waktu selama ±10 menit.

Adapun batas-batas wilayahnya kami uraikan dalam tabel berikut :


Tabel. 01
Pembagian Batas Desa Ujunge

No Arah Perbatasan Kecamatan

1. Sebelah Utara Kelurahan Tancung Tanasitolo

2. Sebelah Timur Desa Mario Tanasitolo

3. Sebelah Selatan Desa Pajalele Tengah Kemang

4. Sebelah Barat Danau Tempe

Desa Ujunge memiliki luas wilayah 309 Ha. Luas wilayah Desa Ujunge dirinci
menurut penggunaan lahan/tanah dapat kami uraikan dalam tabel berikut :

Tabel. 02
Pembagian Luas Wilayah Desa Ujunge

No Uraian Lahan Luas Satuan Keterangan

1. Pekarangan 52,3 Ha

2. Sawah 118,9 Ha

3. Kebun 123,8 Ha

4. Rawah 14 Ha

Berdasarkan orbitasi atau jarak dari pusat-pusat pemerintahan :


a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 2 km
b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten : 7 km
c. Jarak dari Pusat Pemerintahan Propinsi : 298 km
d. Jarak dari Pusat Pemerintahan Pusat : 2.000 km

Desa Ujunge merupakan kawasan pedesaan yang bersifat agraris, dengan mata
pencaharian dari sebagian besar penduduknya adalah bercocok tanam terutama sector
pertanian, perkebunan dan perikanan. Sedangkan pencaharian lainnya adalah sector
industry kecil yang bergerak di bidang kerajinan dan pemanfaatan hasil olahan
pertanian dan perkebunan.
2. Gambaran Umum Demografis
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan pemutahiran data pada bulan Desember 2015 jumlah penduduk Desa
Ujunge terdiri dari 1.968 Jiwa dengan rincian sebagai berikut :

Tabel. 03
Banyaknya Penduduk Desa Ujunge

JUMLAH PENDUDUK
NO RT RW JUMLAH KK
L P L+P
1 1 1 121 114 235 66
2 2 1 139 152 291 87
3 1 2 153 153 306 90
4 2 2 156 154 310 88
5 1 3 124 122 246 74
6 2 3 156 157 313 94
7 1 4 60 70 130 42
8 2 4 67 70 137 39
JUMLAH 976 992 1.968 580

b. Keagamaan Penduduk
Kualitas keimanan dan ketaqwaan suatu masyarakat salah satunya di tandai
dengan tersedianya sarana dan prasarana ibadah yang cukup refresentatif. Demikian
halnya dengan masyarakat Ujunge tingkat pemahaman dan keimanan serta
ketaqwaannya cukup baik, hal ini di tunjang dengan ketersediaan fasilitas tempat
ibadah berupa masjid sebanyak 2 (dua) unit dan 1 (satu) unit musholla di masing-
masing dusun. Dan menurut sepengetahuan kami Ujunge semua memeluk Agama
Islam.

c. Keadaan Sosial
a. Kesehatan
1) Derajat Kesehatan
Untuk angka kematian bayi dan ibu relative kecil, dikarenakan
kader Posyandu, bidan dan dokter serta tenaga kesehatan secara rutin
setiap bulan melakukan kunjungan/ pengobatan dan selalu proaktif dan
peduli terhadap masalah kesehatan warga.
2) Puskesmas & Sarana Kesehatan Lainnya
Desa Ujunge tidak memiliki Puskesmas namun jarak dari desa
ke puskesmas hanya +5km, dan desa ujunge mempunyai pustu yang
dikelolah oleh bidan desa serta di setiap RW ada posyandu.
Kesejahteraan Sosial
- Jumlah Keluarga Prasejahtera : 203
- Jumlah Keluarga Sejahtera I : 96
- Jumlah Keluarga Sejahtera II : 126
- Jumlah Keluarga Sejahtera III : 110
- Jumlah Keluarga Sejahtera III Plus : 45
b. Pendidikan :
- SMK Swasta : - Buah
- SMP Swasta : - Buah
- Madrasah Tsanawiyah Swasta : - Buah
- Sekolah Dasar Negeri : 1 Buah
- MI Swasta : - Buah
- TK Swasta : - Buah
- PAUD : 1 Buah
- Pondok Pesantren : - Buah
c. Ketenagakerjaan
- Petani pemilik sawah : 28 orang
- Petani penggarap : 65 orang
- Pertukangan : 29 orang
- Buruh Kebun : 105 orang
- Pedagang : 67 orang
- Pengemudi/jasa : 4 orang
- PNS : 32 orang
- TNI/POLRI : 3 orang
- Pensiunan : 9 orang
- Industri Kecil : 6 orang
- Buruh Industri : 84 orang
d. Sarana Ibadah
- Mesjid : 2 Buah
- Musholla/ Langgar : 1 Buah
- Madrasah Diniyyah : - Buah
3. Perekonomian Desa
Perekonomian yang ada di Desa Ujunge merupakan asset yang besar bagi
pertumbuhan perekonomian penduduk Desa. Selain mayoritas penduduk sebagai
petani di Desa Ujunge tumbuh usaha-usaha kerajinan, Warung, Took, home industry,
peternakan dan perikanan.
4. Kemampuan Keuangan Desa
Kemampuan keuangan Desa masih mengandalkan bantuan dari pemerintah
sementara untuk pendapatan asli desa dan bantuan pihak ketiga masih sangat kurang
5. Pembagian Wilayah Desa Ujunge
Wilayah yang berada di Desa Ujunge terbagi menjadi 2 Dusun, 4 RW, 8 RT
dengan jumlah KK mencapai 2.100 KK
Tabel. 04
Wilayah yang berada di Desa Ujunge

NO DUSUN RT RW
1
1
2
1 UJUNGE
1
2
2
2 UJUNG TANAH 1 3
2
1
4
2
JUMLAH 8 RT 4 RW

6. Struktur Organisasi Pemerintah Desa


Desa Ujunge menganut system kelembagaan pemerintah Desa dengan pola
minimal, selengkapnya sebagai berikut :

Tabel. 05
Bagan Pemerintah Desa Ujunge
STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA
UJUNGE PERIODE 2015-2021

KEPALA DESA
ANDI KADRIATI GALIB

SEKRETARIS
ANDI AYUH, SE

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN
& PELAYANAN
ASRIADI NUR AFDAL NUR, S.Sos

KEPALA URUSAN UMUM KEPALA URUS KEUANGAN


SASTRIAWAN, S. Sos BASO TRI MAHARUL

KEPALA DUSUN UJUNGE KEPALA DUSUN UJUNG TANAH


TRI ATI SAPUTRA

BAB II

DASAR TUJUAN DAN KEGIATAN KKLP

A. Dasar Kuliah Lapang Plus


Berdasarkan Surat Rekomendasi Bupati Wajo Nomor 423.4/1393/Kesbang
Tentang pelaksanaan KKL STIH Lamaddukelleng Sengkang. Penentuan Lokasi
Mahasiswa KKLP STIH Lamaddukelleng Sengkang Angkatan XVII Akademik
2017/2018 dengan Jumlah Peserta 141 Orang, di Kecamatan Tanasitolo dan
Kecamatan Maniangpajo.

B. Tujuan Umum KKLP


Adapun tujuan Umum dari pada kegiatan Kuliah Kerja Lapang-Plus adalah
sebagai berikut :
1. Menghasilkan Sarjana penerus pembangunan yang menghayati permasalahan
masyarakat dan mampu memberi solusi secara prakmatis.
2. Membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan dan mempersiapkan
kader-kader pembangunan.
3. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat dan membentuk kepribadian
mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan yang komperehansif.
4. Merupakan sarana bagian pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu Pengabdian kepada masyarakat.

C. Tujuan KKLP
Adapun Tujuan KKLP adalah sebagai berikut:
1. Salah satu persyaratan menjadi sarjana.
2. Menjalin hubungan yang positif dengan masyarakat.
3. Membantu pemerinttah untuk menyukseskan pembangunan.
4. Mahasiswa memperoleh pengalaman yang lebih luas.

D. Dasar Pelaksanaan
Rekomendasi Bapak Bupati Wajo Tentang KKLP Lamaddukelleng Nomor :
423.4 / 1393 / Kesbang
1. STATUTA STIE Lamaddukelleng Sengkang
2. Kalender Akademik STIH Lamaddukelleng Sengkang
3. SK bersama Ka.STIH Lamaddukelleng Sengkang Tentang Panitia KKLP masing-
masing.

E. Kegiatan Kuliah Kerja Lapang-Plus


Adapun kegiatan Kuliah Kerja Lapang Plus STIH Lamaddukellang Sengkang
Angkatan XVII Tahun Akademik 2017/2018 terdiri dari :
1. Pembekalan
Kegiatan pembekalan dilakukan di Kampus STIH Lamaddukellang Sengkang dan
Berlangsung selama 7 hari mulai tanggal 24-31 Juli 2017 yang bertujuan untuk
memberikan bekal sekaligus pemantapan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
kegiatan KKLP, melalui pemberian materi dengan rincian sebagai berikut :
a. Pembukaan Pembekalan KKL-P STIH Lamadukkeleng Sengkang dibuka
Oleh : Prof. Dr. H. Siardin Andi Djemma, M.Si
b. Koperasi dan Ekonomi Kerakyatan
Oleh : Drs. H. Muh. Arif, MM
c. Evaluasi dan Monitoring
Oleh : Andi Bau Salman, SE., M.M
d. Pengetahuan KKL-P
Oleh : Prof. Dr. H. Siardin Andi Djemma, M.Si
e. Pembinaan Karakter dalan Akhlakul Kharimah
Oleh : Dr. H. Baharuddin Ballutaris, SH., M.Ag
f. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perdesaan
Oleh : Drs. H. Andi Temmanenga, MM
g. Sejarah Perjuangan Lamadukelleng
Oleh : Drs. Sudirman Sabang
h. Hukum dan Kesadaran Masyarakat
Oleh : Ismail Ali, SH, MH
i. Tri Dharma Perguruan Tinggi
Oleh : Andi Bau Mallarangeng, SH., MH
j. Pandangan Budaya menurut Hukum
Oleh : Ismail Ali, SH., MH
k. Pandangan Budaya menurut Ekonomi
Oleh : Andi Bau Salman, SE., M.M
l. Mengelola strategi KAMTIBMAS Kab Wajo
Oleh : NT. Nurohman, SIK., M.Si ( Bapak Kapolres Wajo)
2. Upacara Pelepasan
Upacara Pelepasan KKLP STIH Lamaddukelleng Angkatan XV Tahun
Akademik 2017/2018 dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2017 di Kampus
STIH Lamaddukelleng.

F. Waktu Pelaksanaan KKLP


Penempatan Peserta Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP) STIH
Lamaddukelleng Angkatan XVII Selama 29 hari Mulai dari tanggal 31 Juli
2017 sampai dengan 28 Agustus 2017 yang terdiri dari 14 posko dalam setiap
posko ditempati ± 10 orang peserta, waktu yang relatif singkat namun peserta
KKLP tetap harus melaksanakan Program Kerja yang telah direncanakan
melalui Seminar Desa sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

G. Panitia Pelaksana
Panitia pelaksana pada kegiatan Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP)
Angkatan XVII adalah terdiri dari Tenaga Pengajar dan Tenaga Administrasi yang
berjumlah 12 Orang
H. Peserta
Peserta Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP) Angkatan XVII adalah
Mahasiswa Semester VII yang berjumlah :
1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIH) : 74 Orang
I. Lokasi Kuliah Kerja Lapang Plus
Adapun lokasi Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP) dilaksanakan di
Wilayah Kecamatan Tanasitolo. Adapun Desa / Kelurahan adalah sebagai berikut:
1. Desa Ujunge
2. Kelurahan Tancung
3. Kelurahan Baru Tancung
4. Desa Innalipue
5. Desa Mannagae
6. Kel.Mapadaelo
7. Kel.Pincen pute
8. Desa Tonralipue
9. Kel Tangkoli
10. Kel.Anabanua
11. Kel.Dualimpoe
12. Desa Kalola
13. Desa Matirowalie
14. Desa Abanuange
15. Desa Sogi

F. Kegiatan Ekstern (Pengabdian Kepada Masyarakat) Posko I


1) Seminar Desa

Seminar Desa diadakan di Kantor Desa Ujunge. Kegiatan ini bertujuan agar

mahasiswa peserta KKL-P beserta masyarakat bias saling silatuhrahmi dan memberi

pendapat tentang program apa saja yang akan ditawarkan oleh masyarakat Desa
Ujunge. Seminar berlangsung pada Tanggal 02 Agustus 2017 jam 14.30 – 15-15

WITA.

Adapun rincian dana yang dikeluarkan pada kegiatan ini adalah sebagai

berikut :

 Spanduk Seminar Rp 40.000,-

 Konsumsi Rp 85.500,-

Jumlah Rp 125.500,-

Rencana pencapaian kinerja dengan jumlah dana sebesar Rp 125.500,- dan

Realisasi sebesar Rp 125.500,- atau 100%.

2) Yasinan Setiap Malam Jum’at

Kegiatan ini bertujuan membiasakan masyarakat di Desa

Ujunge untuk membaca ayat suci Al-Qur’an. Yasinan berlangsung

pada Tanggal 10,17,24 Agustus 2017 jam 18.30 - 20.00 WITA.


Adapun rincian dana yang dikeluarkan pada kegiatan ini adalah

sebagai berikut :

 Konsumsi Rp 55.000,-

Jumlah Rp 55.000,-

Rencana pencapaian kinerja dengan jumlah dana Rp 55.000,-

dan Realisasi Rp 55.000,- atau 100%

3) Sosialisasi UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat Desa

Ujunge tentang UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Kegiatan ini

dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2017 jam 13.30 – 16.50 WITA.


Adapun rincian dana yang dikeluarkan pada kegiatan ini adalah sebagai

berikut :

 Spanduk Rp 40.000,-

 Konsumsi Rp 80.000,-

 Doorprise Rp 150.000,-

Jumlah Rp 270.000,-

Rencana pencapaian kinerja dengan jumlah dana sebesar Rp 270.000,- dan

Realisasi Rp 270.000,- atau 100%.

4) Pembenahan dan Pengarsipan Kantor Desa Ujunge

Kegiatan ini bertujuan untuk memperindah Kantor Desa Ujunge dan

melalakukan penyusunan pengarsipan


Adapun Rincian dana yang dikeluarkan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :

 Print Rp 20.000,-

 Konsumsi Rp 20.000,-

Jumlah Rp 40.000,-

5) Memperbaharui Nama-nama Jalan di Desa Ujunge (PROKER Tambahan)

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengecat ulang semua papan

desa agar lebih indah dilihat, dan lebih bersih serta lebih jelas identitas desa,

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yakni mulai tanggal 23-24 Agustus 2017.
Adapun Rincian dana yang dikeluarkan pada kegiatan ini adalah sebagai

berikut :

 Pilos @2 Rp 50.000,-

 Kuas @4 Rp 24.000,-

 Karton Jilid+ Pensil+ Penghapus+ Penggorok Rp 20.000,-

 Cat Avian Tengah Rp 47.000,-

 Cat Avia Kecil Rp 9.000,-

 Kuas Kecil Rp 5.000,-

Jumlah Rp 155.000,-

Rencana pencapaian kinerja dengan jumlah dana sebesar Rp 155.000,- dan

Realisasi sebesar Rp 155.000,- atau 100%.


BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

A. Program Kerja Desa


Adapun program kerja Kuliah Kerja Lapang Plus STIH Lamaddukelleng
Sengkang Angkatan XVII pada dasarnya mengikuti program pembangunan
masyarakat Kec. Tanasitolo khususnya Desa Ujunge sebagai bagian kecil dari
pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Pembangunan fisik adalah pembangunan yang sasarannya adalah masyarakat
setempat yang dapat dilihat secara materi seperti : Pembuatan tanda larangan buang
sampah di perbatasan Desa Ujunge, pengecetan ulang papan nama-nama jalan Desa
Ujunge, Kegiatan Bakti Sosial, dan lain-lain. Sedangkan pembanguan non fisik adalah
partisipasi dalam bidang lain misalnya Sosialisasi Undang-Undang No.1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan, dan lain-lain.

Berdasarkan 2 (dua) jenis pembangunan di atas maka kami dari Mahasiswa


KKLP STIH Lamaddukelleng Angkatan XVII yang telah mengadakan Seminar
rencana program kerja bersama Aparatur serta Tokoh Masyarakat dapat menyusun
program kerja KKLP ini.

B. Pelaksanaan Program Kerja


Pelaksanaan Program Kerja KKLP STIH Lamaddukelleng Angkatan XVII
yang berlokasi di Desa Ujunge, Kecamatan Tanasitolo Kab.Wajo adalah menyangkut
bidang fisik dan non fisik.
Dan tak lupa kami juga mengharapkan bantuan serta masukan dari masyrakat
Desa Ujunge pada umumnya agar pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang STIH
Lamaddukelleng Sengkang Angkatan XVII di Desa Ujunge ini dapat kami selesaikan
dengan baik serta dapat kami realisasikan tepat pada waktunya.

BAB IV
FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT

Sesuai dengan hasil Seminar Desa pada pelaksanaan program kerja dan
akhirnya masa kerja mahasiswa Kuliah Kerja Lapang STIH Lamaddukelleng
Sengkang Angkatan XVII Tahun 2017 di Desa Ujunge telah terlaksana dengan baik
sesuai dengan pencapaian target yang telah ditentukan.

Dalam pelaksanaan Program KKLP STIH Lamaddukelleng Sengkang


terdapat beberapa faktor penunjang dan faktor penghambat yang ikut mempengaruhi
hasil dari KKLP ini. Faktor tersebut antara lain :

A. Faktor Penunjang
Terealisasinya program kerja KKLP STIH Lamaddukelleng Sengkang di Desa
Ujunge Kec. Tanasitolo Kab. Wajo dengan baik juga tak lepas dari adanya factor-
faktor yang mendukung kegiatan ini. Factor-faktor pendukung tersebut antara lain
sebagai berikut :
1. Akses ke Desa Ujunge yang mendukung dengan kondisi jalan yang baik sehingga
memudahkan segala kegiatan.
2. Adanya hubungan yang baik antara Pemerintah Desa Ujunge dengan Pemerintah
Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten yang turut mendukung lancarnya segala
kegiatan KKLP.
3. Keserasian dan keselarasan yang baik antara program kerja yang direncanakan
oleh Pemerintah Desa Ujunge dengan Mahasiswa KKLP STIHLamaddukelleng
Sengkang turut membantu dalam kelancaran program kerja tersebut.
4. Tanggapan positif dari kalangan masyarakat Desa Ujunge tentang program kerja
yang disampaikan oleh Mahasiswa KKLP STIH Lamaddukelleng Sengkang.
5. Kerjasama yang baik antara Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat serta
masyarakat Desa Ujunge sendiri dengan Peserta KKLP STIH Lamaddukelleng
Sengkang.

B. Faktor Penghambat
Selain adanya faktor yang mendukung kelancaran dari program kerja KKLP
STIH Lamaddukelleng Sengkang ini, terdapat pula faktor yang kadang menghambat
program kerja yang telah disusun. Salah satu faktor yang cukup mempengaruhi
realisasi dari program kerja tersebut antara lain yaitu keterbatasan dana. Masalah ini
cukup mempengaruhi kelancaran dari program kerja ini.
BAB V

KEGIATAN STUDY TOUR DAN KKLP PLUS BALI

Setelah menyelesaikan Kuliah Kerja Lapang (KKL) di Desa Ujunge Kecamatan


Tanasitolo Kabupaten Wajo selama 37 hari terhitung sejak pembekalan sampai penarikan.
Untuk menambah 1 SKS, maka dilanjutkan Pelaksanaan Plus di Pulai Bali-Jawa selama ± 6
hari dengan perjalanan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

A. Jadwal Kagiatan STUDY TOUR


Persiapan Pemberangkatan:
Minggu, 17 September 2017
06.00 Rombongan berkumpul di Kampus STIH
Lamaddukkelleng Sengkang.

08.00 Meninggalkan Bumi Lamaddukelleng menuju

Bandara Sultan Hasanudin Makassar.


13.30 Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

dan menunggu jadwal pemberangkatan ke Bandara


Ngurah Rai Bali.

13.50 Makan siang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

14.30-15.30 Tiba di Bandara International Ngurah Rai Bali.

20.00 Tiba di Hotel Every Day Bali

20.20 Makam malam di Hotel Everyday Bali

Senin, 18 September 2017

07.30 Sarapan di Hotel EveryDay Bali

09.19-10.52 Kunjungan Kampus UNMAS Denpasar

12.10-14.00 Makan siang di Cening Bagus

15.10-16.30 Berbelanja di Pasar Sukawati

18.00 Makam Malam di D’Cost Restouran

19.00 Kembali ke hotel Everyday istirahat

Selasa, 19 September 2017

08.00 Sarapan di Hotel Every Day, Bali.

08.55-12.21 Menuju Desa Panglipuran

12.21-16.10 Lanjut makan siang di Kintamani

16.10-17.11 Lanjut ke Tampak siring

18.10-20.00 Makan malan di D’Cost Restouran

20.00-20.30 Kembali ke Hotel Everyday Bali

Rabu, 20 September 2017

08.00 Sarapan di hotel Everyday Bali


08.55-12.30 Menuju Pusat Perbelanjaan di JOGER

13.00-14.10 Makan siang di Mentari Restaurant

14.23-15.20 Menuju Danau Wisata Ulun Danau Beratan

17.00-19.20 Menuju Tanah Lot dan makan malam di Dewi Shinta

20.30-22.00 Menuju Pusat Perbelanjaan Krisna

22.20 Tiba di Hotel Everyday istirahat

Kamis, 21 September 2017

08.00 Sarapan di Hotel Everday Bali

09.00-10.30 Menuju Pusat Perbelanjaan di Hawai

11.00-13.15 Menuju Pulau Penyu

14.00-15.00 Menuju Pantai Pandawa

15.50-17.10 Menuju Pura Uluwatu

17.20-20.00 Menuju Pantai Jimbaran dan makan malam

20.00-21.00 Kembali ke Hotel Everyday Bali

Jum’at, 22 September 2017

06.00-08.00 Packing Barang

09.00-10.00 Sarapan di Hotel everday Bali

10.00 Check Out Hotel

10.45-11.47 Menuju ke Pantai Kuta

12.10-14.21 Kembali ke parkiran Bus dekat Hotel Everyday Bali dan


menikmati makan siang

15.00 Tiba Di Bandara Ngurah Rai

17.30 On Air
18.30-22.25 Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

04.30 Tiba Di Sengkang

B. Latar Belakang

Setelah menyelesaikan kuliah kerja lapang (KKL) di desa Ujunge


Kecamatan Tanasitolo selama ± 24 hari terhitung sejak pembekalan sampai
dengan penarikan,Untuk menambah satu SKS,maka dilanjutkan pelaksanaan plus
di pulau Bali.Pelaksanaan study tour ini bisa menambah wawasan mahasiswa
dan mahasiswi dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya baik ketika
melanjutkan kuliah untuk semester berikutnya maupun ketika menyelesaikan
perkualihannya. Ketika dipahami setiap kunjungan maka ada pengetahuan yang
dapat diperoleh.

Pemilhan lokasi pulau Bali mengingat Bali adalah obyek wisata


yang sangat dikenal dikalangan wisatawan baik lokal maupun manca
negara,Namun demikian,banyak wisatawan yang hanya mengenal obyek wisata
Bali secara monoton yakni pantai dan wisata alam lainnya.Pada dasarnya Bali
tidak hanya menyuguhkan obyek wisata berupa pantai atau wisata alam itu
saja,namun juga wisata kebudayaan dan adat Bali yang sangat kental dan padat
kunjungi.

C. Tujuan Studi Tour KKL-Plus

1. Menambah wawasan peserta KKL-P STIH Lamaddukelleng Sengkang


dan menjadi titik acuan dalam langkah selanjutnya
2. Memberikan Pengetahuan kepada rombongan KKL-P STIH
Lamaddukelleng Sengkang tentang manajemen waktu dan kedisplinan
yang diterapkan diberbagai tempat yang menjadi kunjungan wisata
3. Sebagai bahan perbandingan positif keadaan sosial kemasyarakatan
4. Memberikan pengetahuan kepada peserta KKLP STIH Lamaddukelleng
Sengkang tentang Manajeman waktu, kedisiplinan yang diterapkan diberbagai
tempat wisata yang menjadi kunjungan wisata.
5. Memberikan pengetahuan kepada peserta KKLP STIH Lamaddukelleng
Sengkang tentang pentingnya memiliki Kreativitas dalam era global masa
sekarang namun tetap menjaga Budaya dan adat istiadat serta diikuti dengan
gaya modern dalam membangun suatu daerah sehingga semua pihak dapat
diuntungkan.
6. Memberikan pengetahuan kepada peserta KKLP STIH Lamaddukelleng
mengenai perbandingan antara Yayasan Lamaddukelleng dengan UNMAS
Denpasar sehingga dapat mencontoh sistem kurikulum dan berbagai sistem
belajar dari Universitas tersebut.
7.

D. Kunjungan Resmi Studi Banding

Adapun yang menjadi kunjungan resmi dalam kegiatan kuliah kerja lapang
di Bali Denpasar adalah UNMAS, Hal yang bisa dijadikan pengetahuan dalan
kunjungan resmi ini adalah :

 VISI
Visi UNMAS Denpasar adalah menjadi Perguruan Tinggi yang
bermutu dan berbudaya
 MISI
Dalam usaha mewujudkan visinya, maka dikembangkan Misi
UNMAS Denpasar sebagai berikut :
 Melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi mengacu
standar Nasional Pendidikan Tinggi Mengembangkan tata
kelola yang berkarakter, efisien, efektif, dan akuntabel.
 Mengembangkan IPTEKS untuk kesejehteraan masyarakat.
 Mengembangkan budaya akademik yang kondusif untuk
menciptakan kinerja yang sehat, produktif, dan berdaya
saing global.
 Tujuan
 Mencapai kualitas pembelajaran, menghasilkan lulusan
berkarakterdengan berperilaku santun, kreatif, mandiri,
berbudaya, berkemampuan kewirausahaan serta berdaya
saing global.
 Mencapai kuantitas dan kualitas penelitian, pengabdian
kepada masyarakat di berbagai bidang dan dimanfaatkan
untuk kesejahteraan masyarakat.
 Mencapai pengembangan dan penyebarluasan IPTEKS
 Mewujudkan system menejemen perguruan tinggi sehat
dengan komitmen pelayanan paripurna
 Mewujudkan kesejahteraan tenaga pendidik dan
kependidikan serta pemenuhan kebutuhan pokok mahasiswa
di bidang penalaran ilmiah, bakat, minat, dan kesejahteraan.
 Sasaran
 Menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi
lulusan (SKL) pada level 6 bagi program S1, level 7
program pendidikan profesi, dan level 8 bagi program S2
untuk memenuhi kebutuhan stakeholders.
 Pengembangan profesionalisme dosen dalam bidang
penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat di
berbagai skim.
 Terwujud institusi yang sehat dan penyelenggaraan serta
pengolahan tridharma perguruan tinggi yang memenuhi
good governance.
 Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan untuk mewujudkan kesejahteraan civitas
akademika UNMAS Denpasar.
 Strategi
 Meningkatkan kualitas pembelajaran yang menghasilkan
lulusan berakhlak mulia, cerdas, terampil, berkompetensi
global serta berjiwa kewirausahaan.
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di tingkat daerah, nasional,
dan internasional.
 Mengoptimalkan dan mengefektifkan tata pamong,
monitoring, dan evaluasi internal di bidang akademik dan
nonakademik secara berkelanjutan.
 Menigkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik dan
kependidikan, serta mahasiswa UNMAS Denpasar.
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana, prasarana
bidang akademik dan nonakademik secara berkelanjutan.

E. Kunjungan Obyek Wisata

1. Istana Tampak Siring

Tampak Siring adalah sebuah kecamatan yang berada dikabupaten


Gianyar,di wilayah ini terdapat beberapa tempat wisata yang menarik dan
wajib untuk dikunjungi oleh para wisatawan.Wisata tersebut adalah istana
tampak siring atau istana keprisidenan yang didirikan oleh Ir. Soekarno
(presiden I Indonesia) dan sebuah pura yang bernama Tirta Empul. Istana
kepresidenan ini dibangun pada tahun 1957-1960

Tampak siring adalah bahasa Bali,terdiri dari 2 buah kata yaitu


tampak yang berarti telapak dan siring yang artinya miring.Pemberian
nama tersebut tidak terlepas dari sejarah masa lalu yang begiti dikenal oleh
masyarakat setempat sekitar tahun 962 M,di zaman pemerintahan dinasti
warmadewa,dibangun sebuah pura diwilayah Tanpak Siring.Lokasi
pembangunan Pura tersebut berada didekat Titra Empul.Pura tirta Empul
sangat dikenal oleh para wisatawan,tidak hanya karena dipura ini terdapat
sebuah mata air yang digunakan oleh pemeluk agama hindu sebagai
kegiatan spriritual untuk membersihkan jasmani dan rohani.
2. Desa Penglipuran

Desa Penglipuran adalah desa adat Bali yang sangat kental dengan
kerukunan dan kebersamaan mereka.Desa ini berlokasi dikelurahan
Kubu,kecamatan Bangli,kabupaten bangli,Bali.Kata Penglipuran dimabil dari
kata pengeling Pura yang memiliki makna tempat suci yang ditujukan untuk
mengenang para leluhur.Ciri yang sangat menonjol dari desa ini adalah
arsitektur bangunan tradisional didesa ini rata-rata memiliki arsitektur yang
sama persis dari ujung desa.Keunikan ini membuat desa Penglipuran sangat
indah dengan kesimetrisan yang amat tertata rapi antara satu rumah dengan
rumah lainnya,kawasan aman sejuk dan segar,karena kawasan berada 700
Meter diatas permukaan air dan tidak ditemukannya polusi yang diakibatkan
oleh kendaraan bermotor dikawasan desa Penglipuran.

Desa Penglipuran memperoleh penghargaan Kalpataru dan pada tahun


1995 desa ini ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah kabupaten
Bangli.

3. Kintamani

Kawasan pariwisata Kintamani lokasinya berada di Kecamatan


Kintamani,Kabupaten Bangli,perjalanan menuju obyek wisata Kintamani dari
kota Denpasar.Sekitar 2 jam dengan kendaraan bermotor atau sekitar 79,9 Kilo
meter dari bandara udara ngurah rai.

Sebagian besar penduduk kintamani bekerja sebagai petani,karena


wilayah ini sangat berpotensi untuk lahan pertanian yang mendukung dengan
alam sejuk dan tanah subur.Hasil pertanian yang terkenal antara lain
jeruk,tomat,kembang kol, selain hasil pertanian,daerah kintamani yang
terkenal sebagi tempat untuk mencari anjing peliharaan bertubuh mungil dan
berbulu lebat.

Tersedia banyak penginapan,restoran maupun warung makanan.Obyek


wisata Kintamani memiliki pemandangan perbukitan dengan udara segar serta
suhu udara berkisar 21 derajat celsius disiang hari,yang menjadi daya tarik
dari kawasan obyek wisata kintamani adalah pemandangan gunung batur,
menikmati hidangan makan siang sambil melihat keindahan pemandangan
gunung batur dan danau batur.

4. Danau Bedugul

Nama danau ini nama aslinya bukan danau bedugul, melainkan danau
Bratan,namun karena masuk wilayah kawasan obyek wisata bedugul,maka
banyak wisatawan lebih familiar menyebut nama danau bratan. Daya tarik
utama danau Bratan terletak pada,Pemandangan Pura yang berada ditengah
Danau,nama pura yang berada ditengah danau adalah pura ulun danu bratan
dan Udara sejuk daerah pegunungan, karena lokasinya berada pada ketinggian
sekitar 1.239 meter.Pura ulun danau Beratan,bangunan puranya sangat
mencirikan khas Bali,yaitu bangunan Pura yang memiliki atap bertigkat,menara
dengan atap II tingkat,7 tingkat dan 3 tingkat.menara tersebut merupakan
simbol kepercayaan umat hindu di Bali 3 dewa. Danau bedugul beralamat di
Jl.raya Candi Kuningan,bedugul,desa candikuningan,kecamatan
Baturiti,kab.tabanan

4. Tanah Lot

Daya tarik obyek wisata ini terkenal pada keindahan pemandangan


sunset dengan siluet Pura,maka waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada
pukul 17.00 Wita.Pura tanah lot merupakan bagian dari Pura Kahyangan jagat di
Bali,ditujukan sebagai tempat memuja dewa penjaga laut. Pada saat air laut
pasang,Pura akan kehilangan dikelilingi air laut.Dibawahnya terdapat goa kecil
yang didalamnya ada beberapa ular laut. Keunikan lokasi Pura yang berada
diatas batu karang besar,pada saat ini laut pasang kan terlihat berada ditengah
laut
5. Tanjung Benoa

Tanjung benoa dalah sebuah kelurahan diwilayah kecamatan Kuta selatan


Kabupaten Badung Bali,yang terkenal pantainya dan merupakan tempat wisata
pusat aktivitas water sport di Bali seperti jet ski,banana bont,Ply fish,snorkelling
dan wisata ke pulau penyu.

Pantai tanjung benoa,memilki pasar putih dengan ombak yang tidak


terlalu besar.

6. Pantai Pandawa

Pantai pandawa salah satu kawasan wisata diarea kuta seteah kabupaten
Badung.Pantai ini terletak dibalik perbukitan dan sering disebut sebagai pantai
rahasia.karena letaknya dibalik bukit besar. Pantai ini pertama kali namanya
pantai Melasti namun namanya diubah menjadi pantai Pandawa karena
terinpirasi dan kisah wiracarita mahbrahata tentang 12 tahun masa pengasingan
pandawa lima ke hutan dan goa gala-gala. Kisah panca pandawa menjadi
motivasi bagi masyarakat adat dan melepaskan diri dan keterasingan
lingkungannya dari dunia luar.maka diobyek wisata ini dibuatlah patung
Pandawa dan Patung Kunti.
7. Wisata Uluwatu

Pura uuwatu Bali,memiliki status sebagai pura kahyangan jagat atau


penyangga poros mata angin pulau Bali.Lokasi pura terletak diatas sebuah bukit
karang dengan ketinggian sekitar 97 M diatas permukaan laut.Karena lokasi
pura yang berada diatas tebing batu karang,maka pura ini diberinama
Uluwatu,yang dalam bahasa sansekerta berarti pucak batu karang,lokasi
berdirinya bangunan pura leluhur uluwatu,membat wisatawan yang datang
berkunjung tidak hanya dapat menikmati suasana yang sakral dan
relegius,tentang juga pemandangan yang indah,menyaksikan luasnya hamparan
samudra india,dengan ombak yang menghantam kali tebing.
8 . Tempat Wisata Belanja Oleh-Oleh :
1. Joger

Adalah tempat membeli oleh – oleh khas Bali,baju kaos dengan


kata-kata unik khas Joger.Nama joger dari pemiliknya Joseph
Theodorus Mulianadi yang digabung dengan nama sahabatnya Bapak
Gerard.Dan pada tahun 1981diberikan modal sebesar us $ 20.000 untuk
mengembangkan usahanya dan akhirnya berkembang sampai sekarang.
Joger beralamat Jl.raya Kuta,Kuta,Kabupaten Badung.

2. Hawaii Bali oleh-oleh

Beralamat dijalan By Pass Ngurah rai No.28 Kuta,Kab.Badung,


Bali
3. Krisna (pusat oleh-oleh Khas Bali)

Berlamat di jl.Nusa Kambangan No.160 A.

F. Tujuan STUDY TOUR


1. Memberikan pengetahuan kepada peserta KKLP STIE-STIH Lamaddukelleng
Sengkang tentang Manajeman waktu, kedisiplinan yang diterapkan diberbagai
tempat wisata yang menjadi kunjungan wisata.
2. Memberikan pengetahuan kepada peserta KKLP STIE-STIH Lamaddukelleng
Sengkang tentang pentingnya memiliki Kreativitas dalam era global masa
sekarang namun tetap menjaga Budaya dan adat istiadat serta diikuti dengan gaya
modern dalam membangun suatu daerah sehingga semua pihak dapat
diuntungkan.
3. Memberikan pengetahuan kepada peserta KKLP STIE-STIH Lamaddukelleng
mengenai perbandingan antara Yayasan Lamaddukelleng dengan STIMI
Handayani Denpasar sehingga dapat mencontoh sistem kurikulum dan berbagai
sistem belajar dari Universitas tersebut.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan selesainya pelaksanaan segala program kerja KKLP STIH
Lamaddukelleng Sengkang Angkatan XVII Tahun 2017 selama kurang lebih selama 1
(satu) bulan lamanya di Desa Ujunge, maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan
antara lain sebagai berikut :
1. Kerjasama yang baik antara Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat serta
Masyarakat Desa Ujunge dengan Peserta KKLP menjamin keberhasilan
terlaksananya segala Program Kerja KKLP di Desa Ujunge.
2. Dengan adanya kegiatan KKLP ini, maka Masyarakat baik itu secara langsung
maupun secara tidak langsung dapat merubah pola pikir serta mendapatkan
motivasi dalam melaksanakan segala bentuk pekerjaan baik itu yang dilaksanakan
secara gotong royong maupu perindividu.
3. Sebagai bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam kehidupan
bermasyarakat, maka kegiatan KKLP ini diharapkan mampu untuk diaplikasikan
dalam membantu pembangunan masyarakat desa baik itu pembangunan fisik
maupun nonfisik (mental).
B. Saran
1. Pembekalan yang baik dan cukup tentang adanya interaksi yang akan terjalin
antara Peserta KKLP dengan segenap elemen dalam masyarakat pedesaan akan
sangat menunjang keberhasilan program kerja yang telah disusun oleh Mahasiswa
di lokasi KKLP.
2. Kerjasama serta koordinasi yang baik antara Pemerintah dengan pihak-pihak yang
terkait dengan pelaksanaan program KKLP ini akan memberikan jaminan
keberhasilan dan kelancaran segala program kerja yang hendak dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai