Oleh :
NIM : 8111416040
FAKULTAS HUKUM
2018
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
skripsi, pada:
Hari : ..............................
Tanggal : ..............................
Pembimbing I
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum UNNES
PROPOSAL SKRIPSI
NIM : 8111416040
A. LATAR BELAKANG
Identifikasi Masalah
Masalah Filosofis
Dana desa dalam pengelolaannya dilaksanakan secara tertib, taat pada
ketentuan peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
tansparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan serta mengutamakan kepentingan masyarakat setempat. Sudah
menjadi rahasia umum bahwa ketersediaan sumber daya manusia yang kurang
kompeten dan professional. Pemerintah merupakan sistem pengendalian intern
menyatakan bahwa lingkungan pengendalian adalah kondisi yang dibangun
dan dibuat dalam sebuah badan pemerintah yang mempengaruhi efektivitas
pengendalian internal. Miskin pengendalian menyediakan kontribusi yang
signifikan terhadap ketidakefektifan pelaksanaan unsur-unsur lain.
Masalah Sosiologis
Pengelolaan dana desa tidak akan terlaksana dan terimplementasi
dengan baik jika tidak ada evaluasi dalam pelaksanaanya. Semua kegiatan
perencanaan dan pengajuan disampaikan kepada Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa (BPMD). Pengelolaan utama dari administrasi desa yang
belum mendapatkan formula yang tepat terkendala dalam keterlibatan
masyarakat dan penyampaian aspirasi dan transparansi publik. Tidak jarang
Keuangan dari pemerintah yang tidak dikelola dengan baik hanya
menguntungkan sekelompok orang desa saja.
Masalah Yuridis
Dalam Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa bagian
kedua tentang Kepala Desa
B. RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan yang dikemukakan dalam latar belakang di atas,mengenai
mengapa penelitian ini harus dilaksanakan, dapat diambil sebuahrumusan masalah
pokok dari penelitian ini yaitu :
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan studi ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus
1) Tujuan umum studi adalah mendapatkan gambaran umum mengenai
pengelolaan keuangan desa Di Desa Genengan.
2) Tujuan khusus studi ini adalah untuk mendapat gambaran komprehensif,
detail, dan aktual mengenai peranan Kepala Desa dalam transparansi
pengelolaan keuangan desa.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a) Hasil penelitian ini bermanfaat pada pengembangan ilmu hukum
pada umumnya, khususnya untuk mengetahui Bagaimanakah Peranan
Kepala Desa dalam transparansi pengelolaan keuangan desa menurut
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
b) Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai Teaching Materials mata
kuliah Perbandingan HTN.
2. Manfaat Praktis
a) Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi para pembaca
mengenai dasar peranan perangkat desa dalam melakukan
pengelolaan sumber keuangan desa.
b) Untuk memberikan pemikiran alternatif yang diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan informasi dalam kaitannya dengan
perimbangan yang menyangkut masalah.
E. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1) Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Ade Irma (2015) dengan judul
“Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Dolo
Selatan Kabupaten Sigi”. Tujuan penelitian tersebut untuk
mendeskripsikan sistem Akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) di wilayah Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi. enelitian ini
dilakukan karena Tim Pelaksana Alokasi Dana Desa (ADD) dalam
menyelenggarakan administrasi keuangannya belum sesuai dengan
kertentuan yang berlaku. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ade
Irma tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa untuk tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban baik secara teknis
maupun administrasi sudah berjalan dengan baik, namun dalam hal
pertanggung jawaban administrasi keuangan kompetensi sumber daya
manusia pengelola masih merupakan kendala utama, sehingga masih
memerlukan pendampingan dari aparat Pemerintah. Masih ditemukan
cukup banyak temuan yang mengindikasikan bahwa pengelolaan
administrasi keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) belum sepenuhnya
sesuai dengan ketentuan peraturan daerah.
Dewanti dkk., (2016), meneliti tentang “Perencanaan Pengelolaan
Keuangan Desa Di Desa Boreng (Studi Kasus Pada Boreng Kecamatan
Lumajang Kabupaten Lumajang)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
perencanaan pengelolaan keuangan Desa Boreng dengan perencanaan
pengelolaan keuangan desa menurut Permendagri No. 37 tahun 2007
banyak sekali ketidak sesuaiannya. tingkat kesesuaian mulai dari
penyusunan RPJMDes dan RKPDesa sebesar 60%, kesesuian penetapan
rancangan APBDes sebesar 50% dan evaluasi rancangan APBDes sebesar
50%. Untuk format dokumen APBDes juga memiliki ketidaksesuaian
dengan Permendagri No. 37 tahun 2007, memiliki kesesuaian dari
pengelompokan akun-akunnya saja, sedangkan untuk kode rekening,
jumlah kolom dan jenis kolomnya tidak sesuai dengan Permendagri No.
37 tahun 2007.
Penelitian yang di lakukan oleh Paulus Israwan Setyoko (2011)
dengan judul Akuntabilitas Administrasi Keuangan Program Alokasi Dana
Desa (ADD). Untuk meningkatkan keberhasilan Program ADD, maupun
program pembangunan peDesaan lainnya, peningkatan kemampuan
administratif aparat pemerintah Desa, tersedianya system sanksi yang
tegas atas setiap pelanggaran, dan peningkatan kepedulian masyarakat
dalam pengawasan keuangan sangat di butuhkan. Peningkatan kemampuan
administrative ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan teknis
terkait dengan system dan mekanisme pelaksanaan program, serta
pendampingan oleh pemerintah kabupaten.Guna meningkatkan kepatuhan
aparat pemerintah Desa dalam membuat laporan keuangan, ketersediaan
mekanisme sanksi yang jelas dan tegas sangat diperlukan. Ketersediaan
mekanisme sanksi ini dapat berbentuk sanksi administrative maupun
sanksi hukum, sesuai dengan sistem pengelolaan keuangan Negara.
Sedangkan untuk meningkatkan kepeduliaan masyarakat perDesaan
terhadap persoalan akunabilitas publik, BPD Sebagai lembaga masyarakat
perDesaan perlu lebih difungsikan sebagai forum pengawasaan
pembangunan Desa.
Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam pengelolaan keuangan desa merupakan
implementasi atau eksekusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Termasuk dalam pelaksanaan diantaranya adalah proses pengadaan barang
dan jasa serta proses pembayaran.
Penatausahaan
Pelaporan
Pelaporan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan
hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan
selama satu periode tertentu sebagai bentuk pelaksanaan tanggungjawab
(pertanggungjawaban) atas tugas dan wewenang yang diberikan Laporan
merupakan suatu bentuk penyajian data dan informasi mengenai sesuatu
kegiatan ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung
jawab yang ditugaskan. Pada tahap ini, Pemerintah Desa menyusun
laporan realisasi pelaksanaan APBDes setiap semester yang disampaikan
kepada Bupati/walikota.
Pertanggungjawaban
3) Landasan Konseptual
a. Otonomi Desa
Hanif Nurcholis (2011:19) Otonomi Desa merupakan kewenangan
untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri, yang
hanya masyarakat desa yang bersangkutan boleh mengatur dan
mengurus urusannya. Orang-orang luar yang tidak berkepentingan
tidak boleh ikut campur mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat desa yang bersangkutan.
b. Desa
Pada Undang-undang Dasar Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2014 menjelaskan desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal ususl, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c. Menurut Purwadaminta (1976:161) dalam Kamus Bahasa Indonesia
menyebutkan pengertian peran sebagai berikut: peran adalah pemain
yang diandaikan dalam sandiwara maka ia adalah pemain sandiwara
atau pemain utama, peran adalah bagian yang dimainkan oleh seorang
pemain dalam sandiwara, ia berusaha bermain dengan baik dalam
semua peran yang diberikan, peran adalah bagian dari tugas utama
yang harus dilaksanakan.
d. Kepala Desa
Kepala Desa Menurut UU Desa Nomor 6 Tahun 2014 - Berikut ini
ketentuan tentang kepala desa yang meliputi, tugas, wewenang, hak dan
kewajiban, serta larangan kepala desa yang tertuang dalam UU Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa Bagian Kedua tentang Kepala Desa Pasal 26
yang berbunyi : ayat (1) “Kepala Desa bertugas menyelenggarakan
Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.” Ayat (2)
berbunyi : “Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Desa berwenang:
Ayat (3) berbunyi : “Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Desa berhak:
Output :
1. Tujuan umum studi adalah mendapatkan gambaran mum
mengenai pengelolaan keuangan desa Di Desa Genengan.
2. Tujuan khusus studi ini adalah untuk mendapat gambaran
komprehensif, detail, dan aktual mengenai peranan Kepala
Desa dalam transparansi pengelolaan keuangan desa.
Outcame
Mengetahui bagaimanakah Peranan Kepala Desa dalam
transparansi pengelolaan keuangan desa berdasarkan
Yuridiksi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
2) Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Yuridis Sosiologis, yakni penelitian hukum
yang menggunakan data sekunder sebagai data awalnya, yang
kemudian dilanjutkan dengan data primer atau data lapangan. Meneliti
efektivitas suatu Undang-Undang dan Penelitian yang ingin mencari
hubungan (korelasi) antara berbagai gejala atau variabel sebagai alat
pengumpul datanya terdiri dari studi dokumen, pengamatan
(observasi), dan wawancara. Berdasarkan jenis penelitian ini, maka
penulis ingin melihat dari segi peranan Kepala Desa
dalamTransparansi Pengelolaan Keunagan Desa Undang-Undang
dengan melihat langsung dilapangan mengidentifikasi peranan Kepala
Desa dalam Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa.
3) Sumber Data
a. Sumber Data Primer
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber (perangkat desa) dari
Pemerintah Desa Genengan dengan maksud menguatkan data dan
memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai topik
permasalahan yang ada.
2. Pengamatan (observasi)
Melakukan pengamatan terhadap preaktek kinerja Pemerintahan Desa
secara langsung di Kantor Desa Genengan.
3. Catatan lapangan
Dalam penelitian ini yang menjadi catatan lapangan yakni Perangkat
Desa.
b. Sumber Data Sekunder
1. Studi Dokumen
Penulis melakukan studi terhadap buku-buku dan literatur-literatur
yang berhubungan dengan penelitian ini untuk memperoleh landasan
teoritis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peranan Kepala
Desa dalam Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa.
2. Bahan Hukum
Bahan penelitian yang berasal dari peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan penulisan yang dilakukan yaitu Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Bahan Hukum Penunjang
Bahan hukum yang memberikani informasi dan penjelasan penunjang
terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum
jurnal-jurnal hukum kaitanya dengan konsentrasi HTN-HAN.
4) Teknik Pengambilan Data
a. Observasi partisipatif
Observasi partisipatif ini, peneliti menggunakan metode partisipasi
pasif yang artinya, peneliti hanya datang ditempat kegiatan yang
diamati, tanpa terlibat dalam kegiatan tersebut. Partisipasi pasif
peneliti adalah mengamati tentang pemerintahan desa yang didalamnya
terdapat aparatur yaitu perangkat desa.
b. Wawancara Mendalam
Metode wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah wawancara semiterstruktur dengan tujuan untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapatnya. Informan yang diwawancarai dalam
penelitian ini adalah salah satu perangkat desa Genengan yaitu Bapak
Suwarso bagian Keuangan. Untuk menjamin hasil wawancara,
dilakukan pencatatan data, dalam hal ini peneliti menggunakan dan
mempersiapkan buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua
percakapan beserta pertanyaan berikutnya.
5) Validitas Data
Penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan apabila data dalam
penelitian ini sudah mengalami tahap keabsahan data. Dalam arti lain,
tahap keabsahan data merupakan tahap dimana data dapat dikatakan
layak atau tidak. Apabila peneliti melakukan teknik keabsahan dengan
tepat, maka data pada penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Triangulasi sumber, metode, dan teori yang digunakan, yaitu:
a. Membandingkan dengan Undang-Undang yang telah berjalan
b. Membandingkan data pengamatan dengan data hasil
wawancara
c. Membandingan peristiwa dimuka umum
d. Membandingkan hasil wawancara dengan penelitian sejenis
6) Analisis Data
Analisis data didapat dari hasil wawancara, lapangan, serta
dokumentasi yang kemudian dioganisasikan ke dalam kategori,
dijabarkan, lalu membuat sintesa, menyusun pola, dan membuat
kesimpulan.
Menurut Miles dan Huberman, ada dua jenis analisa data yaitu:
a. Analisis Interaksi
b. Analisa Mengalir
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis interaksi
dengan langkah langkah yang tempuh adalah pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan proposal skripsi
ini adalah:
1. Latar Belakang Masalah
Penjabaran mengenai dasar atau akar yang menceritakan suatu keadaan
dari suatu yang akan diusung oleh penulis. Dalam penelitian ini berupa
pernanan perangkat desa sebagai aparatur pemerintahan desa yang dibatai
larangan-larangan dalam konteks keuangan desa.
2. Identifikasi Masalah
Suatu gambaran umum dari permasalahan yang diusung, yang merupakan
kalimat negatif yang bersumber dari latar belakang baik yuridis,
sosiologis, maupun filosofis. Dalam penelitian ini gambaran umumnya
berupa praktek perangkat desa dalam menjalankan pemerintahan desa
dalam konteks pengelolaan keungan desa di desa Genengan.
3. Rumusan Masalah
Poin-poin penting yang menjadi pertanyaan dari titik permasalahan yang
kemudian dijabarkan dengan jawaban melalui pembahasan. Tujuan
Penelitian Penjabaran mengenai lanjutan dari pertanyaan-pertanyaan yang
akan dijawab.
4. Manfaat Penelitian
Penjabaran mengenai kegunaan dari hasil penelitian bagi pemerintah
maupun para pihak lain. Metode Penelitian Penjabaran mengenai cara
untuk melakukan penelitian.
5. Tinjauan Pustaka
Penjabaran kajian pustaka mengenai penelitian terdahulu, landasan teori,
kerangka pemikiran, dan kerangka konseptual. Sistematika Pembahasan
Penjabaran mengenai sistematika proses untuk membahas suatu penelitian.
I. DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal :
Dewanti dkk. 2016. meneliti tentang “Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa
Di Desa Boreng (Studi Kasus Pada Boreng Kecamatan Lumajang Kabupaten
Lumajang)”
Irma, Ade. 2015. dengan judul “Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa”
Prof. Drs. Widjaja. 2003. HAW Pemerintahan Desa/Marga, PT. Raja Grafindo.
Jakarta:Persada.
UU dan PP :
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa