Dibuat Oleh :
KELAS : 6 J
FAKULTAS HUKUM
T.A 2019/2020
HUKUM PERDATA INTERNASIONAL
Istilah-istilah HPI
1. Private International Law ( Inggris)
2. International Private Law (Inggris)
3. Internasionales Privaatrecht (latin/Belanda)
4. Droit International Price (Prancis)
5. Diritto Internazionale privato (Italia)
Tumbuh beberapa prinsip HPI yang dibuat atas dasar asas Genealogis :
1. Asas umum yang menetapkan bahwa dalam setiap proses
penyelesaian hukum, maka hukum yang digunakan adalah hukum
dari pihak tergugat;
2. Penetapan kemampuan untuk membuat perjanjian bagi seseorang
harus dilakukan berdasarkan hukum personal dari masing-masing
pihak;
3. Proses pewarisan harus dilangsungkan berdasarkan hukum personal
dari pihak pewaris;
4. Peralihan hak atas benda harus dilaksanakan sesuai dengan hukum
dari pihak transferor;
5. Penyelesaian perkara tentang Perbuatan Melawan Hukum harus
dilakukan berdasarkan hukum dari pihak pelaku perbuatan yang
melanggar hukum;
6. Pengesahan suatu perkawinan harus dilakukan berdasarkan hukum
dari pihak suami.
c. Statuta Mixta
Statuta-statuta yang berkenaan dengan perbuatan-
perbuatan hukum.
2. Setiap jenis statuta dapat ditentukan ruang lingkup atau
wilayah berlakunya secara tepat, yaitu :
a. Statuta Personalia
Objek pengaturan : orang dalam persoalan-persoalan
hukum yang menyangkut pribadi dan keluarga.
Lingkup berlaku : ekstra-teritorial, berlaku juga di luar
wilayah.
Statuta personalia hanya berlaku terhadap warga kota
yang berkediaman tetap di wilayah kota yang
bersangkutan, namun statuta ini akan tetap melekat dan
berlaku atas mereka, diamana pun mereka berada.
b. Statuta Realia
Objek pengaturan : benda dan status hukum dari benda.
Lingkup berlaku : prinsip territorial, hanya berlaku di
dalam wilayah kota kekuasaan penguasa.
Statuta ini akan tetap berlaku terhadap siapa saja (warga
kota ataupun pendatang / orang asing) yang berada
dalam teritorial yang bersangkutan
c. Statuta Mixta
Objek pengaturan : perbuatan-perbuatan hukum oleh
subjek hukum atau perbuatan-perbuatan hukum terhadap
benda-benda.
Lingkup berlaku : prinsip teritorial, berlaku atas semua
perbuatan hukum yang terjadi atau dilangsungkan dalam
wilayah pengusaan kota.
Statuta ini berlaku terhadap siapa saja (warga kota ataupun
pendatang / orang asing) yang berada di wilayah kota yang
bersangkutan.
b. Penggunaan teori statuta dalam HPI
Pembedaan ke dalam statuta Personalia, Realia, dan Mixta
tidak lagi dilihat sebagai hukum yang mengatur suatu kota akan
tetapi sebagai kategori untuk mengkualifikasikan pokok perkara
yang sedang dihadapi dan kemudian digunakan sebagai titik tolak
untuk menentukan lex cause.
Dalam menentukan Lex Cause, maka bila perkara
dikualifikasikan sebagai perkara tentang:
Status benda, maka lex causenya adalah hukum dari tempat
dimana benda terletak / berada (lex situs). Dalam perkembangan
HPI, asas di atas hanya cocok untuk benda tidak bergerak
(immovables). Sedang untuk benda-benda bergerak digunakan asas
lain, yaitu Mobilia Sequntuur Personam, yaitu mengenai benda-
benda bergerak maka hukum yang mengatur adalah hukum dari
tempat pemilik benda bergerak tersebut.
Status orang / badan hukum, maka lex cause yang harus
digunakan adalah hukum dari tempat dimana orang atau subjek
hukum itu berkediaman tetap (lex domicili) (atau
berkewarganegaraan / Lex patriae).
Status perbuatan-perbuatan hukum, maka lex cause-nya adalah
hukum dari tempat dimana perbuatan itu dijalankan (lex loci
actus).