Anda di halaman 1dari 16

TEORI KEDAULATAN

Pokok bahasan :
Arti kedaulatan
Sifat/ciri-ciri Kedaulatan
Macam-macam kedaulatan
Teori-teori kedaulatan
Arti kedaulatan
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang
dimiliki oleh negara (termasuk dalam membuat
dan menjalankan undang-undang dan peraturan
yang meliputi dan mengatasi semua dan harus
diakui dan ditaati oleh semua).
Kata kedaulatan merupakan hasil terjemahan
dari kata “souvereignity” (Inggris); “souverainite”
(Perancis); “sovranus” (italia); “souvereiniteit”
(Belanda), yang berasal dari kata latin
“superanus/superanitas” yang berarti “yang
tertinggi(supreme)
Kedaulatan mengandung 3 makna :
1. Kemerdekaan,artinya negara itu bebas dan tidak
tergantung pada atau terikat oleh apapun juga atau
siapapun juga. Negara bebas untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu dan berhak menentukan sepenuhnya
nasib sendiri
2. Kuasa tertinggi, artinya tidak ada kuasa diatas kuasa
negara. Siapapun atau kuasa apapun harus tunduk
pada kuasa negara
3. Kekuatan, artinya kemerdekaan dan kekuasaan itu
harus mempunyai kekuatan. Kekuasaan dan
kemerdekaan tidak cukup hanya pada pernyaataan dan
pengakuan saja, tetapi haruslah terbukti bahwa ia
benar-banar berlaku, ditaati dan diikui oleh semua
rakyat.
Tokoh ide kedaulatan
Ide kedaulatan pertama kali dikemukakan oleh
Jean Bodin, sarjana Perancis, dalam bukunya
‘six books concerning on the state’.
Jean Bodin hidup pada masa permulaan
pertumbuhan negara-negara nasional dan ia
melihat dimana-mana kekuasaan sentral dari
negara makin lama makin tegas menampakkan
diri dalam bentuk kekuasaan raja yang supreme.
Dari keadaan yang dikonstatirnya itu ia menarik
kesimpulan bahwa inti dari statehood adalah
kekuasaan tertinggi, atau souverainite
Sifat/ciri-ciri Kedaulatan
Kedaulatan yang absolut/monolitk dari Jean bodin mempunyai
sifat :
a. Asli, artinya tidak diturunkan dari sesuatu kekuasaan lain;
b. Tertinggi, artinya tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi
yang dapat membatasi kekuasaannya;
c. Kekal (permanen), artinya kekuasaan negara berlangsung
terus menerus tanpa interupsi, tanpa putus-putus, meski
pemerintah dapat berganti-ganti, kepala negara dapat mati,
bahkan susunan negara dapat berubah;
d. Tidak dapat dibagi-bagi (indivisible), karena hanya ada
satu kekuasaan tertinggi maka kekuasaan itu tak dapat
dibagi-bagi;
e. Tak dapat dialihkan, artinya tak dapat dipindahkan kepada
suatu badan lain, tak dapat diserahkan, dilepaskan atau
dilimpahkan.
Sedangkan kedaulatan yang bersifat Relatif
mempunyai ciri-ciri yang sebaliknya.
Kedaulatan tidak monolitik, tetapi bisa
dualistik bahkan pluralistk. Misalnya
kedaulatan itu bisa dialokasikan atau
didelegasikan pada berbagai badan/tangan
sesuai degan bidang kekuasaannya (misal
dalam UUD1945 sebelum amandemen,
kedaulatan berada ditangan rakyat tetapi
pelaksanaan sepenuhnya diserahkan
kepada MPR, kemudian MPR memberi
mandat kepada presiden , dan seterusnya)
Macam-macam kedaulatan
1. Kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke
luar
2. Kedaulatan de facto dan kedaulatan de
jure
3. Kedaulatan politik dan kedaulatan hukum
Kedaulatan ke dalam dan
kedaulatan ke luar
Kedaulatan ke dalam (internal souverignity) ini
bersifat ‘staatsrechtelijk’ sebagai kemampuan
untuk mengatur organisasi negara,
pembentukan hukum, susunan peradilan dan
sistem pemerintahan menurut kehendak dan
keinsyafan sendiri.
Kedaulatan internal ini merupakan kekuasaan
tertinggi dari negara terhadap rakyatnya dan
penduduk lainnya, serta semua macam bentuk
asosiasi didalam wilayah negara yuridiksinya
dan terhadap pengurusan persoalan dalam
negeri lainnya.
kedaulatan ke luar (external souverignity)
ini bersifat ‘volkenrechtelijk’ dan berupa
kemampuan untuk melaklukan hubungan-
hubungan diplomatik dan perjanjian-
perjanjian antar bangsa, serta juga
melakukan peperangan untuk
mempertahankan diri terhadap serangan
yang mungkin datang dari pihak musuh.
Kedaulatan de facto dan
kedaulatan de jure
1. Kedaulatan de facto berarti adanya kedaulatan
yang nyata untuk ditaati, atau berdasarkan
adanya pelaksanaan yang nyata dari
kekuasaan, tidak perlu didasarkan atas hukum
2. kedaulatan de jure berarti kadaulatan yang
diakui oleh hukum (konstitusi) tidak perlu yang
berdaulat senyatanya menjalankan kekuasaan
atau ditaati secara nyata. Yang penting secara
hukum berdaulat.
Kedaulatan politik
dan kedaulatan hukum
1. Kedaulatan politik (political souverignity) maksudnya
kekuasaan tertinggi dalam bidang politik yaitu berupa
kekuasaan dari rakyat secara keseluruhan dan disaat-
saat terkahir menentukan kedaulatan politik (misal
Pemilihan Umum adalah perwujudan kedaulatan politik
rakyat)
2. Kedaulatan hukum (legal souverignity), kekuasaan
tertinggi untuk membuat peraturan-peraturan hukum.
(misal DPR bersama Presiden mempunyai legal
souverignity’ untuk membuat hukum yang berupa
undang-undang)
Teori-teori kedaulatan
Teori kedaulatan Tuhan
Teori kedaulatan Negara
Teori kedaulatan Hukum
Teori kedaulatan Rakyat
Teori kedaulatan Tuhan
Menurut teori ini, kekuasaan tertinggi dalam
negara adalah berasal dari tuhan, jadi
didasarkan pada agama. Teori ini berkaitan
dengan teokrasi tentang negara baik mengenai
pembenaran eksistensi negara maupun asal
mula adanya negara yang dikembangkan pada
abad pertengahan
Pelopor terori kedaulatan tuhan antara lain:
Augustinus, Thomas Aquino, Dante, dan
Friedrich julius stahl. Teori ini dijumpai didunia
barat maupun timur
Teori kedaulatan Negara

Menurut teori ini negaralah sumber dan


pemegang kedaulatan dalam negara.
Kekuasaan negara tidak terbatas terhadap ‘life,
liberty, dan property’ warganya. Teori ini
sesungguhnya merupakan bentuk baru dari teori
kedaulatan raja yang bersifat absolut, yang
merupakan manipulasi politik dari teori teokrasi.
Pelopor teori ini antara lain : Jean Bodin, George
Jellinek, Paul Laband, Oppenheimer, dan
Ludwig Gumplowicks
Teori kedaulatan Hukum

Menurut teori ini, hukumlah sumber dari segala


kekuasaan dalam negara. Hukum adalah pernyataan
penilaian yang terbit dari kesadaran hukum manusia,
dan kesadaran hukum inilah yang membedakan mana
adil mana tidak adil. Negara harus menaati tata tertib
hukum, karena hukum itu kedudukannya diatas negara.
Kekuasaan negara berdasarkan hukum, diatur dan
dialokasikan menurut hukum.
Pelopor teori ini adalah : Leon Duguit dan Hugo Krabbe.
Teori kedaulatan hukum merupakan reaksi keras atas
teori kedaulatan negara, ia mendasari lahirnya konsep
negara hukum yang menjadi cita-cita dan bahkan ,mitos
politik pada abad 19 (modern)
Teori kedaulatan Rakyat
Menurut teori ini, sumber dan pemegang kekuasaan
tertinggi yang ada dalam negara ialah rakyat. Negara atau
pemerintah menjalankan kekuasaan atas kehendak atau
persetujuan rakyat. Pemerintah hanyalah wakil rakyat.
Paham kedaulatan rakyat sudah berkembang sejak jaman
gerakan kaum monarche-machen, yaitu gerakan kaum
anti raja-raja yang berkuasa mutlak yang dipelopori oleh
Marsillius di Padua dan Buchanan.
Teori ini mencapai puncaknya atas jasa Jean Jacques
Rosusseau (sarjana Perancis) salah seorang dari trio
tokoh perjanjian masyarakat (teori hukum alam). Dari teori
inilah lahir paham demokrasi modern, yaitu demokrasi
perwakilan yang sering dikatakan sebagai mitos politik
abad ke 20.

Anda mungkin juga menyukai