Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Dalam sebuah negara pasti ada sebuah roda organisasi untu menyelenggarakan
maupun mengelolanya. Maka diadakan sebuah bentuk pemerintahan dalam rangka
menyelenggarakan dan mengatur didalam negara tersebut dengan dibentuk dengan
namanya pemerintah. Dimana pemerintah diberikan kepercayaan ataupun amanah
dalam mengelola negara tersebut dengan diberikan wewenang membuat aturan
dan tatanan dalam rangka menciptakan ketertiban dan cita cita rakyat didalamnya
beserta unsur sumberdaya lainnya.
Jenis pemerintahan adalah suatu jenis alat atau perangkat pemerintahan
untukmengendalikan dan mengarahkan suatu negara, jenis pemerintahan
mampunyai bermacam-macam alat atau cara untuk mengatasi persoalan -
persoalan kenegaraan atas nama rakyat berdasarkan hukum yang berlaku. Seperti
persoalan idiologi, persoalan politik, persoalan ekonomi, persoalan budaya,
persoalan pertahanan, persoalan keamanan, persoalan penegakan hukum, dan lain-
lain. Persoalan di atas tersebut tidak akan terselesaikan atau terpecahkan apabila
jenis pemerintahan itu sendiri kadang sering salah penerapan makna atau gunanya
alat itu sendiri artinya diselewengkan. Secara luas, jenis pemerintahan adalah itu
bisa menyelesaikan masalah negara seperti yang di atas. Apabila rakyat bisa ikut
andil dalam menjalankan jenis pemerintahan tersebut sesuai fungsinya. Hingga
saat ini negara yang menerapkan jenis pemerintahan dengan baik atau sesuai
hanya sedikit artinya bisa dihitung. Secara sempit, jenis pemerintahan adalah
hanya sebagai alat untuk menjalankan roda pemerintahan sehingga kestabilan
negara terjaga dan permasalahan-permasalahan pun dapat berkurang. Dan sebagai
tameng (pelindung) dari adanya pelaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya
itu sendiri. Jenis pemerintahan adalah penentu atau alat sebagai tameng atau
pelindung supaya negara tidak mudah bobrok sekiranya untuk jangka waktu yang
lama.

II. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian bentuk pemerintah?
2. Apa saja jenis bentuk pemerintah ?
3. Perbedaan jenis jenis pemerintah ?

III. Tujuan Masalah


a. Mengerti bentuk pemerintahan
b. Mengetahui jenis jenis bentuk pemerintahan
c. Mengetahui perbedaan jenis pemerintahan

BAB II
PEMBAHASAN
“ Bentuk Pemerintahan”

I. Pengertian Bentuk pemerintahan


Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara
untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Definisi ini tetap
berlaku bahkan untuk pemerintahan yang tidak sah atau tidak berhasil
menegakkan kekuasaannya. Tak tergantung dari kualitasnya, pemerintahan yang
gagalpun tetap merupakan suatu bentuk pemerintahan.
Pemerintah memiliki rasa otoritas dan sistem tenaga menjalankan mengatur
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau bagian daripadanya. Ini
menyimpulkan bahwa pemerintah adalah sebuah organisasi yang memiliki tugas
dan fungsi untuk mengelola sistem kebijakan pemerintah dan ditetapkan untuk
negara.
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
menerapkan hukum serta undang-undang di daerah tertentu. Ada beberapa definisi
dari sistem pemerintahan. Demikian pula, ada berbagai jenis pemerintahan di
dunia.

Pengertian Pemerintah Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah pengertian pemerintah menurut para ahli, terdiri atas:

Menurut Kusnardi
Pemerintahan sebagai urusan-urusan yng dilaksanakan oleh sebuah negara dalam
mengadakan kesejahteraan rakyat atau warganya & kepentingan rakyatnya serta
menjalankan dan mengemban tugas eksekutif, lehislatif dan yudikatif.

Menurut Syafie Inu Kencana


Pemerintahan adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana teknik
melaksanakan pengurusan badan eksekutif, penataan badan llegistlatif,
kepemimpinan dan pun koordinasi pemerintahan baik pusat dengan daerahnya
ataupun rakyat dengan pemerintahnya dalam segala peristiwa & fenomena
pemerintahan.

Menurut Utrech
Pemerintahan menjadi tiga (3) bentuk, yaitu:
- Pemerintahan sebagai campuran dari seluruh badan kenegaraan yang berkuasa
memerintah.
- Pemerintahan sebagai campuran badan-badn kenegaraaan tertinggi yang
berkuasa memerintah disuatu negara.
- Pemerintahan dalam makna kepada negara bareng dengan kabinetnya.

Menurut Suradinata
Pemerintah adalah suatu yang memiliki kekuatan yang paling besar di suatu
negeri, tergolong urusan publik, teritorial, dan sebuah urusan dominasi untuk
menjangkau tujuan negara.

Menurut H. Muhammad Rohidin Pranadjaja


Pemerintah kata perintah, yang memiliki makna kata-kata yang bertujuan diajak
melakukan sesuatu kegiatan, sesuatu yang mesti dilakukan. Pemerintah adalah
orang-orang, badan ataupun aparat dihapus dan memberi perintah.

Menurut Ndraha :
Pemerintah adalahsesuatu perlengkapan di negara ataupun negara lembaga yang
paling memiliki faedah sebagai perangkat untuk menjangkau suatu tujuan.

Menurut Affan
Pemerintah ialah kegiatan terorganisir oleh penduduk di distrik negara menurut
atas dasar kedaulatan negara dan bersumber untuk menjangkau tujuan dari
penduduk di wilayah itu sendiri.

Menurut Woodrow Wilson


Pemerintahan adalah suatu pengorganisasian kekuatan, tidak selalu bersangkutan
dengan organisasi kekuatan angkatan bersenjata, namun dua atau sekelompok
orang dari sekian tidak sedikit kelompok orang yang dipersiapkan oleh sebuah
organisasi guna mewujudkan maksud-maksud bareng mereka, dengan hal-hal
yang menyerahkan keterangan untuk urusan-urusan umum kemasyarakatan.

Menurut Wilson
Pemerintah merupakan suatu kekuatan pengorganisasian, tidak semua tidak jarang
kali dikaitkan dengan organisasi angkatan bersenjata, namun 2 atau sekelompok
orang dari sekian banyak macam kumpulan masyarakat yang diadakan dari sebuah
organisasi supaya mewujudkan sebuah tujuan & sasaran dengan mereka, dengan
teknik memberikan hal-hal yang menyimak urusan publik.

Menurut Robert Mac Iver


Pemerintah ialah suatu organisasi yang disusun dari orang-orang yang
memiliki kekuasaan, bagaimana insan itu dapat diperintah.

Menurut Samuel Edwar


Pemerintah pun harus memiliki pekerjaan terus-menerus, di negara lokasi
kegiatan tersebut berlangsung, pejabat yang memerintah dengan teknik dan cara
serta sistem dari pemerintah terhadap masyarakat.

Menurut Apter
Pemerintah yaitu sebuah anggota yang sangat umum yang mempunyai
tanggung jawab tertentu untuk menjaga sistem yang mencakupnya itu ialah bagian
dan monopoli praktis mengenai dominasi paksaaan.
Menurut Haryanto, dkk
Pemerintahan secara fungsional merupakan sistem struktur & organisasi dari
sekian banyak macam faedah yang dijalankan atas dasar tertentu dalam
menjangkau tujuan suatu negara.

Menurut S. T. Simorangkir
Pemerintahan yakni sebagai di antara alat negara yang menjalankan tugas dan
faedah dari pemerintah.

Menurut C.F. Strong


Pemerintahan yaitu salah satu kegiatan badan-badan publik yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan eksekutif, legislatif dan yuridis dalam upaya menjangkau tujuan
suatu negara.

Menurut Ramlan Surbakti


Pemerintahan mencantol tugas dan kewenangan, sementara pada pemerintah
merupakan sebuah aparat yang mengadakan tugas dan kewenangan negara.

Menurut Soewargono
Ilmu pemerintahan pun masih sering di anggap sebagai ilmu yang tidak cukup
jelas sosoknya. Pemerintahan dalam bahasa inggris dinamakan dengan
government yang berasal dari bahasa latin gobernare, greek kybernan yang berarti
mengemudikan, atau mengendalikan.

Menurut Mac Iver


Pemerintahan adalah suatu ilmu yang tentang suatu teknik bagaimana orang-orang
dapat diperintah.

Menurut W.S. Sayre


Pemerintahan adalah sebuah organisasi di sebuah negara yang sedang
menjalankan kekuasaannya.
Menurut H. A. Brasz
Pemerintahan merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana teknik lembaga
umum dibentuk & di fungsikan dengan baik secara ekstern & intern terhadap
penduduk negaranya.

Menurut Rosenal
Pemerintahan merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang teknik petunjuk
kerja ekstern dan intern struktur pun melibatkan sebuah proses pemerintahan
secara global.

Menurut D. G. A. Van Poelje


Pemerintahan pun mengajarkan bagaimana dinas umum dapat dibentuk dan
dipimpin dengan sebaik-baiknya.

Menurut U. Rosenthal
Pemerintahan yakni sebuah ilmu yang menggeluti studi mengenai penunjukkan
teknik kerja ke dalam dan terbit struktur dan proses pemerintahan umum.

Taliziduhu Ndraha
Pemerintahan yaitu suatu ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana mengisi
dan melindungi keperluan dan tuntutan tiap orang bakal jasa publik dan layanan
sipil dalam sebuah hubungan pemerintahan pada saat diperlukan oleh yang
bersangkutan.

Menurut Musanaf
Pemerintahan merupakan suatu ilmu yang bisa menguasai dan memimpin serta
menginvestigasi unsur-unsur dinas, bersangkutan dengan keserasian ke dalam dan
hubungan antara dinas-dinas tersebut dengan masyarakat yang kepentingannya
diwakili oleh dinas itu.
Menurut Merriam
Tujuan dari pemerintah pun meliputi external security, internal order, justice,
general welfare dan freedom.

Menurut Syafiie
Ilmu pemerintahan yakni di antara ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana
mengemban pengurusan (eksekutif), penataan (legislatif), kepemimpinan dan
koordinasi pemerintahan (baik pusat dengan daerah, maupun rakyat dengan
pemerintahnya) dalam sekian banyak peristiwa dan fenomena pemerintahan,
secara baik dan benar.

Menurut Samual Edward Finer


Samual Edward Finer mengakui ada Pemerintah Dan Pemerintahan dalam arti
luas dan sempit yakni:
Pemerintah (an) dalam arti sempit, yaitu : perbuatan memerintah yang dilakukan
oleh Eksekutif, yaitu Presiden dibantu oleh para Menteri-menterinya dalam rangka
mencapai tujuan Negara.
Pemerintah (an) dalam arti luas, yaitu : Perbuatan memerintah yang dilakukan
oleh Legislatif, Eksekutif dan yudikatif dalam rangka mencapai tujuan
Pemerintahan Negara.

II. Bentuk-Bentuk Pemerintahan dan Maknanya


A. Bentuk Pemerintahan Klasik
Teori-teori tentang bentuk pemerintahan klasik pada umumnya masih
menggabungkan bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Mmac Iver danLeon Duguit yang menyatakan bahwa bentuk negara
sama dengan bentuk pemerintahan Prof.Padmo Wahyono, SH juga berpendapat
bahwa bentuk negara aristokrasi dan demokrasiadalah bentuk pemerintahan
klasik. Sedangkan monarki dan republik adalah bentuk pemerintahan modern.
Dalam teori klasik bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah orang yang
memerintah dan sifat pemerintahannya. Bentuk pemerintahan menurut ajaran
klasik banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Plato dan aristoteles. Baik
Plato maupun Aristoteles, keduanya membagi bentuk pemerintahan ke dalam dua
kelompok besar yakni, bentuk yang paling baik dan bentuk yang buruk (bentuk
pemerosotan). Plato dikenal sebagai orang pertama yang menyelidiki bentuk-
bentuk pemerintahan secara sistematis dan mendalam. Berdasarkan hasil
penyelidikannya, Plato menyebutkan ada lima bentuk negara yakni aristokrasi,
timokrasi, oligarki, demokrasi, dan tirani. Menurut Plato, bentuk pemerintahan
yang paling baik adalah monarki, sedangkan tirani merupakan bentuk
pemerosotannya. Diantara monarki sebagai bentuk ideal dan tirani sebagai bentuk
pemerosotannya, terdapat aritokrasi dengan bentuk pemerosotannya adalah
oligarki dan demokrasi dengan bentuk pemerosotannya adalah mobokrasi.
Aristoteles mengklasifikasikan bentuk-bentuk pemerintahan berdasarkan
pengamatan empirik atas konstitusi-konstitusi polis di Yunani kuno. Aristoteles
mengklasifikasikan bentuk-bentuk pemerintahan atas dasar kriteria kuwantitatif
dan kualitatif. Berdasarkan kedua kriteria tersebut, aristoteles mengklasifikasikan
bentuk-bentuk pemerintahan ke dalam tiga bentuk pemerintahan yang baik dan
tiga pemerosotan. Tiga bentuk pemerintahan yang baik adalah monarki,
aristokrasi dan polity.Bentuk-bentuk pemerintahan yang buruk adalah timur
sebagai bentuk pemerosotan darimonarki, oligarki sebagai bntuk pemerosotoan
dari aristokrasi dan demokrasi sebagai bentuk pemerosotan polity.

B. Bentuk pemerintahan monarki (kerajaan)


Leon Duguit membedakan pemerintahan dalam bentuk Monarki dan republik.
Untuk membedakan negara mana yang termasuk monarki atau republik, kita perlu
mengetahui kriteria bagaimana kepala negara itu ditunjuk. Menurut Leon Duguit,
kalau kepala negara ditunjuk berdasarkan turun-temurun, maka kita berhadapan
dengan monarki kalau kepala negaranya di tunjuk, tidak berdasarkan turun
temurun, tetapi dipilih maka kita berhadapan dengan republik. Bentuk
pemerintahan monarki berlaku apabila suatu negara dikepalai oleh seorang raja,
ratu, syeh atau kaisar yang bersifat turun-temurun dan untuk jabatan seumur
hidup. Bentuk pemerintahan monarki dapat dibedakan sebagai berikut. Monarki
absolut, monarkikonstitusional dan monarki parlementer.

C. Bentuk Pemerintahan Republik


Bentuk berasal dari kata res publica yang artinya kepentingan umum.
Pemerintahan republika adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat dan
dipimpin oleh seorang presiden untuk masa jabatan tertentu. Bentuk pemerintahan
yang kepala negaranya dipilih oleh rakyat baik secara langsung maupun tidak
untuk jangka waktu tertentu. Berdasarkan bentuk partisipasi rakyat republik dapat
dibedakan atas republik oleh rakyat parlementer. Republik oleh rakyat
dimaksudkan sebagai bentuk pemerintahan yang rakyatnya secara langsung
mengawasi pemerintahan melalui refendum (pemungutan suara) atas jalannya
pelaksanaan undang-undang dasar. Republika parlementer merupakan bentuk
pemerintahan yang rakyatnya menjelmakan kekuasaan ditangan dewan
perawakilan rakyat. Dewan ini dipilih oleh rakyat dan memiliki kekuasaan penuh
untuk mewujudkan kehendak rakyat.

III. Jenis – Jenis Pemerintahan dan maknanya


A. Bentuk pemerintahan klasika
a. Ajaran Plato (429-374 SM)
Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima bentuk itu
menurut platoharus sesuai dengan sifat-sifat tertentu manusia. Adapun kelima
bentuk itu sebagai berikut :
1. Aritokrasi
Pemerintahan oleh kaum cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan
pikiran keadilan. Kekuasaannya dijalankan oleh beberapa orang yang
mewujudkan kesejahteraan umum.

2. Rimokrasi
Pemerintahan oleh golongan ghartawan yang ingin mencapai kemasyuran
dan kehormatan. Pemerintahan yang seluruh warga negaranya terlibat
dalam pengaturan negaraguna mewujudkan kesejahteraan umum.

3. Oligarki
Pemerintahan oleh golongan hartawan. Yang dijalankan oleh sekolompok
orang yang bertujuan mewujudkan kepentingan kelompoknya sendiri.

4. Demokasi
Pemerintahan oleh rakyat jelata, bentuk pemerintahan yuang seluruh
warga negaranya terlibat dalam peraturan negara. Namun diantara mereka
yang berkuasa terdapat orang-orangyang kurang baik.
5. Tirani
Pemerintahan oleh seorang tiran (sewenang-wenang) sehingga jauh dari
cita-cita keadilan. Bentuk pemerintahan oleh satu orang yang berusaha
mewujudkan kepentingannyasendiri tanpa mengindahkan kesejahteraan
umum.

6. Monarki
Pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh satu orang yang berusaha
mewujudkan kesejateraan umum.

b. Ajaran Aristoteles (384-322 SM)


Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua kriteria pokok,
yaitu jumlah orang yang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas
pemerintahannya.Berdasarkan dua kriteria tersebut, perbedaan bentuk
pemerintahan adalah sebagai berikut :
1. Monarki
Pemerintahan oleh satu orang demi kepentingan umum sifat pemerintahan
ini ideal dan baik.

2. Tirani
Pemerintahan oleh seseorang demi kepentingan pribadi. Bentuk
pemerintahan ini burukdan merupakan kememrosotan.

3. Aristoteles
Pemerintahan oleh orang-orang tertentu demi kepentingan sebagian orang.
Bentuk pemerintahan ini kurang baik dan merupakan pemerosotan.

4. Oligarki
Pemerintahan oleh beberapa orang demi kepentingan kelompoknya.
Bentuk pemerintahan ini merupakan pemerosotan dan buruk.

5. Plitera(republik)
Pemerintahan oleh seluruh rakyat demi kepentingan umum. Bentuk
pemerintahan ini baik dan ideal.

6. Demokrasi
Pemerintahan oleh beberapa orang demi kepentingan umum. Bentuk
pemerintahan ini baik dan ideal.

c. Ajaran Polybios (204-122 SM)


Ajaran polybios yang dikenal dengan (Selus Theory) sebenarnya merupakan
pengembangan lebih lanjut dari ajaran aristoteles dengan sedikit perubahan,
yaitu dengan mengganti bentuk pemerintahan ideal politica dengan demokrasi.
Teori siklus polybios dalam bentuk bagan dapat kita lihat sebagai berikut :
skema teori siklus polybius

Menurut Polybios, monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada


mulanyamendirikan kekuasaan atas rakyat dengan baik dan dapat dipercaya lama
kelamaan keturunansanga raja (yang kesekian) tidak lagi menjalankan
pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan cenderung sewenang-wenang
dan menindas rakyat, sejak itu monarki bergesermenjadi tirani.Dalam situasi
pemerintahan tirani yang sewenang-wenang muncullah kaum bangsawanyang
bersekongkol untuk melawan mereka bersatu, tampil kemuka melawan
(mengadakan pemberontakan). Sehingga kekuasaan beralih kepada mereka.
Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh beberapa orang dan memperhatikan
kepentingan umum serta bersifat baik. Sejak saat itulah permerintahan berubah
dari tirani menjadi aristokrasi. Aristokrasi yangsemula baik dan memperhatikan
kepentingan umum lama kelamaan (keturunannya) tidak lagimenjalankan
keadilan dan hanya mementingkan diri sendiri, keadaan ini mengakibatkan
pemerintahan (aristokrasi) bergeser ke oligarki.Dalam pemerintahan oligarki yang
tidak ada keadilan, rakyat berontak mengambil alihkekuasaan untuk memperbaiki
nasib. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demikepentingan rakyat. Akibatnya
emerintahan bergeser menjadi demokrasi. Namun, pemerintahan demokrasi yang
awalnya baik lama kelamaan banyak diwarnaikekacauan kebokbrokan, dan
korupsi. Sehingga hukum sulit ditegakkan. Masing-masing pihak ingin mengatur
sendiri keadaan itu mengakibatkan bergesernya demokrasi menjadiokhlorasi.Dari
pemerintahan okhlorasi ini kemudian muncul seorang yang kuat dan berani
yangdengan kekerasan dapat memegang pemerintahan. Dengan demikian
pemerintahan kembalidipegang oleh satu tangan lagi dalam bentuk
monarki.Perjalanan siklus pemerintahan di atas memperlihatkan pada kita akan
adanyahubungan kaissal (sebab akibat) antara bentuk pemerintahan yang satu
dengan yang lain .itulah sebabnya polybios beranggapan bahwa lahirnya
pemerintahan yang satu sebagai akibatdari pada pemerintahan yang s ebelumnya
telah ada.

B. Bentuk Pemerintahan Monarki (Kerajaan)


a. Monarki Absolut
Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai olehseorang (raja, ratu, syah, atau kaisar) yang kekuasaannya dan
kewenangannya tidak terbatas pemerintah raja merupakan undang-undang
yang harus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri rajakekuasaan eksekutif,
legislatif dan yudikatif menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contohnya,
Perancis semasa luis XIV dengan semboyannya yang dikenal L’etat C’east
mal (negara adalah saya). Raja memegang kekuasaan mutlak atas kekuasaan
legislatif eksekutif dan yudikatif. Oleh karena itu kekuasaan negara terpusat di
tangan raja, pemerintahan ini disebut pulaotokrasi.
b. Monarki Konstitusional
Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang
dasar (konstitusi). Proses monarki konstitusional adalah sebagai berikut :

1) Adakalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri
karena ia takut dikudeta. Contoh negara jepang dengan hak octrodi.

2) Adakalanya proses monarki konstitusional terjadi karena adanya revolusi


rakyat terhadap raja. Contoh inggris yang melahirkan Bill of rights tahun
1689, Yordania, Denmark, SaudiArabia, dan brunei darussalam.

c. Monarki parlementer
Monarki parlementer adalah suatu pemerintahan dalam negara yang dikepalai
oleh seorang raja dengan menempatkan parlementer (DPR) sebagai pemegang
kekuasaantertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan ekslusif dipegang
oleh kabinet (perdanamentri) yang bertanggung jawab kepada parlemen.
Fungsi raja adalah sebagai kepala negara (simbol kekuasaan) yang
kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki parlementer
sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di Inggris, Belanda dan Malaysia.

C. Bentuk Pemerintahan Republik

a. Republik Absolut
Dalam sistem republik absolut, pemerintahan diktator tanpa ada pembatasan
kekuasaan. Penguasa mengabaikan konstitusi dan untuk melegitinasi
kekuasaannya digunakanlah partai politik. Dalam pemerintahan ini parlemen
memegang ada namun tidak berfungsi.

b. Republik Konstitusional
Dalam sistem republik konstitusional, presiden kekuasaan kepala
pemerintahan. Namun, kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Disamping
itu pengawasan yang efektif dilakukan oleh parlemen.
c. Republik parlementer
Dalam sistem republik parlementer. Presiden sebagai kepala negara. Namun
presiden tidak dapat diganggu gugat. Sedangkan kepala pemerintahan berada
di tangan perdana mentri yang bertanggung jawab, kepada parlemen. Dalam
sistem ini kekuasaan legislatif lebih tinggidari pada kekuasaan eksekutif.

IV. Perbedaan Antara Jenis-Jenis Pemerintahan


 Pemerintahan monarki adalah yang paling baik karena bentuk pemerintahan yang
kekuasaannya dipegang oleh satu orang yang berusaha mewujudkan kesejahteraan
umum. Sedangkan tirani merupakan bentuk pemerosotannya karena bentuk
pemerintahannya oleh satu orang yang berusaha mewujudkan kepentingan dirinya
sendiri tanpa mengindahkan kesejahteraan umum.

 Pemerintahan aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh


kekeuasaan dijalankan oleh beberapa orang yang berusaha mewujudkan
kesejahteraan umum. Dan pemerosotannya adalah bentuk pemerintahan oligarki
dalah bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh sekelompok orang yang
bertujuan mewujudkan kepentingan kelompoknya sendiri.
 Pemerintahan Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang seluruh warga
negaranya terlibat dalam pengaturan negara. Namun diantara mereka yang
berkuasa terdapat orang-orang yang kurang baik. Dan pemerosotannya adalah
mobokrasi.

Tiga bentuk pemerintahan yang baik adalah Monarki, aristokrasi dan


polity. Bentuk pemerintahan yang buruk adalah tirani sebagai bentuk pemerosotan
dan monarki, oligarkisebagai bentuk pemerosotan dari aristokrasi dan demokrasi
sebagai bentuk pemerosotan dari polity.

Kesimpulannya :

 Setiap bentuk-bentuk pemerintahan mempunyai fungsi dan cara kerja masing-


masing
 Dan banyak perbedaan fungsi antara masing-masing peneliti pada jenis-jenis
pemerintahan-
 Dan perbedaan antara pemerintahan monarki dan republik itu dibedakan sesuai
dengan bagan di atas.
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan uraian di atas, tentang jenis-jenis pemerintahan.
Maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut :

 Bentuk pemerintahan banyak yang berbeda fungsi atau cara kerjanya


menurut ajaran Platodan Aristoteles yang satu dengan yang lainya
saling berkaitan.
 Apabila jenis pemerintahan yang kurang tepat cara kerjanya maka
seluruh pemerintahanakan menjadi bokbrok. Awalnya bagus atau
sukses menjalankan pemerintahan yang awalsetelah berganti pasangan
belum tentu menjadikan pemerintahan yang baik, melainkan timbul
masalah baru yang tak pernah ada penyelesaiannya.
 Suatu pemerintahan membina suatu negara dengan menggunakan
jenis-jenis pemerintahan tertentu dan apabila ada masalah diselesaikan
dengan baik sampai tuntas maka dan apabila akan mejadi alat untuk
menjaga kestabilan negara dalam jangka waktu yang cukup lama
 Sebelum dibentuk pemerintahan atau negara, sistem pemerintahan
seperti apa yang diterapkan ? bentuk pemerintahan seperti apa? Jenis
pemerintahannya bagaimana ? lebih teliti dan disesuaikan. Apabila
ingin membuahkan negara / pemerintahan atau hasil yang lebih
baikatau bagus.
 Sistem, bentuk, jenis, konsep pemerintahan adalah alat atau perangkat
untuk menjagakestabilan negara, dari kebokbrokan sebagai pelindung
atau tameng untuk waktu yang relatiflama.
MAKALAH
ILMU NEGARA
“Bentuk Pemerintahan”

Di susun oleh :
Mhd. Febry Pratama Sinaga
Npm. 200300080
Semester I ekstensi

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM


MUHAMMADIYAH
ASAHAN
2020/2021

Anda mungkin juga menyukai